BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
|
|
- Sudomo Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 50 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 6.1 Hubungan antara Karakteristik Anggota Komunitas dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran Karakteristik anggota komunitas meliputi; jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, motivasi menjadi anggota komunitas, frekuensi menghadiri pertemuan komunitas, lama menjadi anggota komunitas, frekuensi mengakses media, jabatan dalam komunitas dan kepemilikan produk. Efektivitas komunikasi pemasaran didasarkan pada pemahaman anggota komunitas pada pesan-pesan pemasaran PT.YMKI. Hasil uji hubungan antara karakteristik anggota komunitas dengan efektivitas komunikasi pemasaran disajikan secara ringkas pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Pengujian Hubungan antara Karakteristik Anggota Komunitasdengan Efektivitas Pesan Komunikasi Pemasaran. Karakteristik Anggota Komunitas Efektivitas Komuniasi Pemasaran Koefisien (X 2 / r s ) p-value Jenis Kelamin X 2 = 0,672* 0,017 Umur r s = 0,176 0,312 Tingkat Pendidikan r s = 0,115 0,510 Jenis Pekerjaan r s = 0,640 0,735 Motivasi menjadi anggota komunitas r s =0,282 0,129 Frekuensi menghadiri pertemuan komunitas r s = 0,040 0,818 Lama menjadi anggota komunitas r s = -0,011 0,952 Frekuensi mengakses media r s = 0,054 0,760 Jabatan dalam komunitas r s = -0,068 0,699 Kepemilikan produk r s = 0,046 0,796 Keterangan: * berhubungan nyata pada α 0,05; X 2 =koefisien Chi-Square; r s =koefisien rank-spearman Uji hubungan antara karakteristik anggota komunitas dengan efektivitas komunikasi pemasaran, menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hubungan nyata didasarkan pada p-value yang lebih kecil dari sign correlation sebesar 0,05 atau 5 persen. Jenis kelamin memiliki p-value sebesar 0,017 dengan koefisien Chi Square 0,672.
2 51 Uji statistik, menunjukkan perbedaan jenis kelamin anggota komunitas berhubungan dengan pemahamannya terhadap pesan-pesan pemasaran. Semakin tinggi keragaman jenis kelamin anggota komunitas maka tingkat efektivitas komunikasi pemasaran semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki atau perempuan memiliki pemahaman yang sama terhadap pesan. Pemahaman lakilaki dan perempuan terhadap pesan pemasaran juga didukung oleh keminatan terhadap otomotif khususnya sepeda motor. Sebanyak sembilan variabel karakteristik anggota komunitas yaitu umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, motivasi menjadi anggota komunitas, frekuensi menghadiri pertemuan komunitas, lama menjadi anggota komunitas, frekuensi mengakses media, jabatan dalam komunitas dan kepemilikan produk telah dilakukan uji korelasi dengan variabel efektivitas komunikasi pemasaran, hasilnya tidak terdapat hubungan nyata dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hal ini didasarkan pada p-value yang masih lebih besar dari angka sign correlation sebesar 0,05 atau 5 persen, yang berarti tidak terdapat hubungan nyata. Tabel 7 menunjukkan nilai p-value sembilan variabel tersebut lebih besar dari 0,05 persen. Variabel umur tidak memiliki hubungan nyata dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Anggota komunitas dengan interval umur tinggi (28 33 tahun) tidak menjamin memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap pesan pemasaran yang baik dan sebaliknya. Pengetahuan dan pemahaman dapat diperoleh oleh berbagai kalangan umur, karena pesan-pesan pemasaran bersifat mudah dimengerti. Anggota komunitas memiliki keragaman tingkat pendidikan yaitu SLTP, SLTA, Diploma, dan S1. Uji rank Spearman menunjukkan terdapat hubungan tidak nyata antara tingkat pendidikan dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hasil uji tersebut menjelaskan bahwa tidak menjamin semakin tinggi tingkat pendidikan maka mengetahui dan memahami pesan-pesan pemasaran lebih baik. Pesan-pesan komunikasi pemasaran bisa dipahami oleh berbagai tingkat pendidikan, karena pemahaman pesan hadir tidak didasarkan tingkat pendidikan. Selain itu, pesan dan saluran komunikasi pemasaran tidak dipelajari secara jelas pada tingkat pendidikan tertentu.
3 52 Berdasarkan Tabel 7, tidak terdapat hubungan nyata antara jenis pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Klasifikasi jenis pekerjaan anggota komunitas dibagi menjadi pelajar, mahasiswa, pegawai, dan wiraswasta. Pekerjaan merupakan kegiatan rutin atau kesibukan yang dilakukan di luar kegiatan komunitas. Pemahaman mengenai pesan-pesan pemasaran oleh anggota komunitas dapat diperoleh berbagai jenis pekerjaan disela-sela kegiatan rutin pekerjaan tersebut, karena pesan-pesan pemasaran mudah diterima walaupun sedang bekerja. Uji korelasi antara motivasi menjadi anggota komunitas dan efektivitas komunitas pemasaran tidak menunjukkan hubungan nyata. Hal ini menjelaskan bahwa anggota komunitas yang memiliki motivasi ingin mengetahui lebih banyak tentang motor Yamaha, tidak menjamin memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap pesan-pesan pemasaran. Pesan-pesan pemasaran dikemas menarik dan mudah dipahami, sehingga motivasi diri tidak menjadi penghalang untuk lebih menerima dan memahami pesan-pesan tersebut. Komunitas motor YMB melakukan pertemuan rutin sekali seminggu, sehingga frekuensi pertemuan anggota selama tiga bulan terakhir yaitu sebanyak 12 kali. Uji korelasi menjelaskan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara frekuensi pertemuan dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hal ini berarti semakin sering menghadiri pertemuan komunitas, belum tentu mempunyai pengetahuan dan pemahaman lebih baik mengenai otomotif khususnya sepeda motor. Pengetahuan dan pemahaman tentang pesan-pesan dapat diperoleh melalui berbagai saluran dan media, tanpa terkait frekuensi pertemuan mingguan anggota komunitas. Tabel 7 menunjukkan bahwa, tidak terdapat hubungan nyata antara lama atau durasi menjadi anggota komunitas dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hubungan tidak nyata tersebut menjelaskan bahwa semakin lama menjadi anggota komunitas, tidak menjamin semakin tahu dan paham tentang komunikasi pemasaran perusahaan. Hal ini menerangkan bahwa anggota lama maupun baru memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman relatif sama terhadap pesan-pesan pemasaran, karena anggota komunitas menerima dan memahami pesan-pesan pemasaran tidak terikat waktu dan tempat.
4 53 Variabel karakteristik anggota komunitas yaitu frekuensi mengakses media tidak berhubungan nyata dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hasil uji korelasi tersebut menunjukkan dengan p-value (0,760) lebih besar dari p-value (0,05). Pesan-pesan pemasaran disampaikan melalui sejumlah media komunikasi pemasaran yang kerapkali diakses oleh anggota komunitas seperti web site, baliho, iklan produk, promosi dealer, dan kegiatan berbasis keminatan komunitas. Hal ini menjelaskan frekuensi akses media pemasaran tidak terkait dengan pengetahuan dan pemahaman anggota komunitas, karena sebagian besar anggota komunitas dapat memahami makna pesan tanapa mengakses media tersebut berulang kali. Kepemilikan kendaraan oleh anggota diduga dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap produk. Berdasarkan uji korelasi pada Tabel 7, tidak terdapat hubungan nyata antara jenis kepemilikan kendaraan yang dimiliki anggota komunitas dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Uji korelasi tersebut berarti semakin beragam kepemilikan kendaraan Yamaha oleh anggota komunitas tidak membuat semakin tinggi tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai produk. Sesama anggota komunitas kerapkali berdiskusi, sehingga dapat mengetahui dan memahami beragam produk Yamaha tanpa memiliki produknya. Uji korelasi menjelaskan tidak terdapat hubungan nyata antara struktut kelompok dalam komunitas dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hal ini menjelaskan bahwa pengurus atau anggota memiliki kesempatan yang sama dalam mengetahui dan memahami pesan-pesan pemasaran, karena pengurus komunitas tidak berarti lebih tahu dan paham daripada anggota komunitas pada pesan-pesan pemasaran. Selain itu, pengambilan keputusan internal komunitas yang demokratis tidak menjamin pemahaman anggota komunitas pada pesanpesan pemasaran.
5 Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran Dinamika kelompok terjadi pada komunitas motor YMB. Kedinamisan kelompok pada komunitas motor YMB memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman anggota komunitas terhadap pesan-pesan pemasaran. Uji hubungan antara dinamika kelompok dengan efektivitas komunikasi pemasaran yang terdiri dari variabel fungsi tugas, pembinaan, kekompakan, suasana kelompok, efektivitas kelompok, tekanan kelompok, dan struktur kelompok. Uji hubungan antara variabel tersebut menghasilkan nilai-nilai yaitu koefisien korelasi dan p-value. Tabel 8 menunjukkan uji hubungan antara dua variabel tersebut. Tabel 8. Hasil Pengujian Hubungan antara Dinamika Kelompok pada Komunitas dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran. Efektivitas Komuniasi Pemasaran Dinamika Kelompok Koefisien (r s ) P-value Fungsi Tugas r s = 0,441 ** 0,008 Pembinaan r s = 0,025 0,887 Kekompakan r s =0,388 * 0,021 Suasana kelompok r s = 0,333 0,051 Efektivitas kelompok r s = 0,186 0,285 Tekanan kelompok r s = 0,129 0,460 Struktur kelompok r s = 0,321 0,060 Keterangan: *berhubungan nyata pada α 0,05**berhubungan nyata pada α 0,01 Hasil uji korelasi antara variabel efekivitas komunikasi pemasaran dan dinamika kelompok menunjukkan bahwa fungsi tugas memiliki nilai p-value 0,008 dengan koefisen korelasi 0,441. Nilai tersebut menjelaskan bahwa fungsi tugas memiliki hubungan nyata dengan tingkat efektivitas komunikasi pemasaran. Hubungan nyata terwujud melalui fungsi tugas pengurus atau anggota kelompok yang semakin jelas dan terarah baik, sehingga komunikasi pemasaran perusahaan semakin efektif. Komunikasi pemasaran lebih efektif saat pesan-pesan pemasaran diketahui dan dipahami oleh pengurus dan anggota komunitas. Pesan-pesan pemasaran tersebut dikemas dan disebarluaskan sesuai peranan pengurus dan
6 55 anggota komunitas motor YMB, sehingga dapat diketahui dan dipahami lebih efektif. Hasil uji korelasi antara variabel efekivitas komunikasi pemasaran dan dinamika kelompok menunjukkan bahwa kekompakan memiliki nilai p-value 0,021 dengan koefisen korelasi 0,388. Nilai tersebut menjelaskan bahwa variabel kekompakan memiliki hubungan nyata yang dapat mempengaruhi tingkat efektivitas komunikasi pemasaran. Hubungan nyata antara variabel kekompakan dengan efektivitas komunikasi pemasaran terwujud melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan kekompakan komunitas. Kegiatan yang diadakan oleh komunitas yang kompak akan dihadiri sebagian besar anggota komunitas, pada saat itu perusahaan menempatkan pesan-pesan pemasaran pada kegiatan-kegiatan komunitas motor YMB. Hasilnya pesan pemasaran perusahaan menjadi lebih efektif melalui kegiatan-kegiatan yang menimbulkan keakraban dan rasa persaudaraan sesama anggota komunitas. Membangun kekompakan komunitas juga berarti meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota komunitas pada pesan-pesan pemasaran. Variabel suasana kelompok memiliki nilai p-value 0,051 dengan koefisen korelasi 0,333. Nilai tersebut menjelaskan bahwa suasana kelompok tidak memiliki hubungan nyata dengan tingkat efektivitas komunikasi pemasaran. Hubungan tidak nyata antara suasana kelompok dengan efektivitas komunikasi pemasaran berarti dukungan agar terbangun suasana kelompok yang positif, tidak menjamin meningkatnya efektivitas komunikasi pemasaran. Suasana kelompok pada komunitas motor YMB berupa hubungan antar anggota komunitas, kebebasan berperan serta, dan lingkungan fisik tempat berkumpul. Dukungan dengan meningkatkan fasilitas lingkungan fisik guna memberi kenyamanan suasana kelompok tidak menjamin menghasilkan pemahaman terhadap pesanpesan pemasaran karena anggota komunitas menikmati kenyamanan suasana kelompok tanpa memperhatikan lebih mendalam pesan-pesan yang ada. Berdasarkan uji korelasi, terdapat hubungan tidak nyata antara struktur kelompok dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hal ini karena struktur kelompok memiliki nilai p-value 0,060 dengan koefisen korelasi 0,321. Hubungan tidak nyata antara struktur kelompok dan efektivitas komunikasi pemasaran,
7 56 menjelaskan bahwa koordinasi yang baik antara pengurus dan anggota pada struktur komunitas tidak terkait dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman anggota komunitas terhadap pesan-pesan pemasaran. Struktur kelompok yang baik juga ditunjukkan dengan anggota komunitas YMB mengetahui rencana kegiatan komunitas. Namun koordinasi pengurus dan anggota yang terstruktur tidak menjamin peningkatan pengetahuan dan pemahaman anggota komunitas terhadap pesan-pesan pemasaran. Variabel efektivitas kelompok tidak berhubungan nyata dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hal ini berarti semakin efektivitas kelompok pada komunitas motor YMB, tidak menjamin meningkatnya pengetahuan dan pemahaman anggota komunitas terhadap pesan-pesan pemasaran. Tujuan anggota bergabung dengan YMB untuk menyalurkan hobi otomotif khususnya sepeda motor dan ingin mengetahui lebih banyak tentang motor Yamaha. Kemampuan komunitas mengakomodasi tujuan anggotanya, tidak membuat pesan-pesan pemasaran Yamaha diketahui dan pahami secara jelas dan tepat karena pesanpesan tidak terdapat pada tujuan komunitas Hasil uji korelasi antara tekanan kelompok dengan efektivitas komunikasi pemasaran menunjukkan berhubungan tidak nyata. Hal ini karena tekanan kelompok memiliki nilai p-value 0,460 dengan koefisen korelasi 0,129. Hubungan tidak nyata tersebut berarti dorongan kepada anggota kelompok agar mencapai tujuan kelompok, tidak terkait dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman pesan-pesan pemasaran. Dorongan yang diberikan kepada anggota untuk aktif dan berprestasi di sejumlah kegiatan seperti mengikuti kompetisi motor dan kegiatan pelantikan YMB, merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan kepada eksistensi komunitas motor YMB. Dorongan tersebut tidak terkait dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap pesan-pesan pemasaran. Variabel pembinaan kelompok berhubungan tidak nyata dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Hal ini karena pembinaan kelompok memiliki nilai p- value 0,887 dengan koefisen korelasi 0,025. Pembinaan kelompok tercermin dari kehidupan komunitas berupa peran serta anggota komunitas dalam kegiatankegiatan, ketersediaan fasilitas penunjang komunitas, kesempatan mendapatkan anggota baru, dan sosialisasi sebagai proses pendidikan yang membuat anggota
8 57 mengetahui norma kelompok. Kehidupan komunitas yang semakin dinamis menandakan terjadi peningkatan pembinaan kelompok. Peningkatan pembinaan kelompok pada komunitas motor YMB tidak menjamin semakin baik pengetahuan dan pemahaman anggota terhadap pesan pemasaran, karena pembinaan dilakukan untuk membangun loyalitas dan keterikatan anggota pada komunitas.
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan pernah terlepas dari sumber daya yang dimilikinya, salah satu yang termasuk didalamnya adalah Sumber Daya Manusia. Karena Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN, KOMUNITAS, DAN RESPONDEN
31 BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN, KOMUNITAS, DAN RESPONDEN 4.1 Gambaran PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (PT YMKI) 4.1.1 Sejarah PT YMKI Yamaha Motor Corp didirikan oleh Torakusu Yamaha. Torakusu Yamaha
Lebih terperinciBAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN
BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai
41 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU
68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu
Lebih terperinciKuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung
Kuesioner Penelitian Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung A. Kata Pengantar No. Angket : Tanggal Interview : Kepada Yth: Sdr/i Di tempat. Dengan
Lebih terperinciBAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS
BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dalam penelitian ini meliputi fungsi komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh responden dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi
Lebih terperinciBAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS
BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS 9.1. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Sikap Berdasarkan Tabel
Lebih terperinciBAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Opini Khalayak Langsung Acara Musik Derings Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik
Lebih terperinciBAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009
BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih
Lebih terperinciKeterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)
59 BAB VIII FAKTOR-FAKTOR YA G BERHUBU GA DE GA PERSEPSI KHALAYAK TE TA G PROGRAM ACARA REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI 8.1. Hubungan Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi Khalayak tentang Program Acara
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE
BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE 7.1. Hubungan Bauran Promosi Terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran HONEY Madoe Bauran komunikasi pemasaran meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN DAN EKUITAS MEREK
BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN DAN EKUITAS MEREK 6.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan, Tingkat Kepedulian, dan Ekuitas Merek
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN
47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian juga dengan persaingan bisnis perbengkelan dan aksesoris kendaraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang. Dewasa ini persaingan antar pemasar dalam dunia otomotif semakin tajam, demikian juga dengan persaingan bisnis perbengkelan dan aksesoris kendaraan bermotor. Para
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK........ ABSTRACT.......... KATA PENGANTAR..... DAFTAR ISI......... DAFTAR TABEL......... DAFTAR GAMBAR........ DAFTAR LAMPIRAN........ i ii iii vii xi xiv xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi persaingan di dunia bisnis menjadi lebih ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan manusia tidak hanya
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keterdedahan Berita Kriminal di Televisi Keterdedahan berita kriminal di televisi merupakan beragam penerimaan khalayak remaja terhadap siaran berita kriminal di televisi, meliputi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : kepuasan kerja, motivasi kerja. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Suatu perusahaan tidak dapat lepas dari faktor sumber daya manusia yang merupakan faktor penggerak dari suatu organisasi. Mengingat peranan sumber daya manusia yang besar, maka pihak perusahaan
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER
LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER Kepada Yth. Saudara/i responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa jurusan manajemen S1, Universitas Widyatama Bandung, sedang melakukan penelitian tentang Pengaruh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden 4.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P adalah laki-laki dan perempuan
Lebih terperinciLampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent
105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciV. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN
V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.
Lebih terperinciOleh : DWI ERNAWATI A
ANALISIS SISTEM PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN POTENSI MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN, KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Oleh : DWI ERNAWATI A 14102523 PROGRAM SARJANA
Lebih terperinciKETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU
KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III TEMUAN PENELITIAN
BAB III TEMUAN PENELITIAN Bab ini menyajikan hasil uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian. Uji ini digunakan untuk mengukur kesahihan dan kevalidan suatu item pertanyaan. Berikutnya adalah analisis
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN KARAKTERISTIK SANTRI DENGAN KOMPETENSI WIRAUSAHA SANTRI PADA USAHA SAPI POTONG
51 BAB VII HUBUNGAN KARAKTERISTIK SANTRI DENGAN KOMPETENSI WIRAUSAHA SANTRI PADA USAHA SAPI POTONG Kompetensi wirausaha dalam usaha sapi potong mempunyai variabelvariabel yang berhubungan positif dan signifikan.
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS IKLAN DI YOUTUBE DAN PERSEPSI MAHASISWA
KUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS IKLAN DI YOUTUBE DAN PERSEPSI MAHASISWA (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU) Dengan hormat,
Lebih terperinciBAB IV INTEPRETASI DATA
41 BAB IV INTEPRETASI DATA 4.1 Pengumpulan Data Data responden pada penyusunan skripsi ini terdiri atas dua bagian yaitu data profil responden dan data stated preference. Untuk data profil responden terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman saat ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan dengan beragam bentuk usaha, yang menandakan bahwa dunia usaha semakin maju. Dalam mengembangkan
Lebih terperinciSIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN
55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung
Lebih terperinciVI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER
BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER 7.1 Hubungan Antara Tempat Tinggal dan Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Berdasarkan tempat tinggal hampir
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA DATA
87 BAB IV DATA DAN ANALISA DATA 4.1 METODE PENGUMPULAN DATA Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI LATAR BELAKANG Pada masa ini persaingan bisnis ekonomi semakin meningkat, banyak bermunculan dan
Lebih terperinciVI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood
VI. HASIL ANALISIS 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood Karakteristik konsumen dievaluasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, tingkat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis eceran, perusahaan harus dapat menerapkan suatu strategi yang tepat agar
Lebih terperinciABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN DALAM MENUNJANG PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN
ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN DALAM MENUNJANG PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN Penyusunan anggaran menarik untuk dipelajari karena semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan 1. Usia Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam pemasaran. Dari segi pemasaran, semua penduduk usia berapa
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN MOTOR MATIC MIO
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN MOTOR MATIC MIO Disusun Oleh : Nama: Andhika hacmi Pratama Kelas : 4EA04 NPM : 15209383 Latar Belakang Tingkat kepuasan konsumen
Lebih terperinciANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI
ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI Maya Evayani Gurning 1308 030 013 Dosen Pembimbing : Dra. Destri Susilaningrum, M.Si LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden digunakan untuk mengetahui karakteristik dari responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat, di mana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus
Lebih terperinciK O R E L A S I. Referensi :
K O R E L A S I Referensi : Korelasi ANALISIS KORELASI: Merupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara dua variabel. Tingkat hubungan tersebut dapat dibagi menjadi tiga kriteria,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang sejenis dengan
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR
BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat meliputi
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG A. DATA DIRI RESPONDEN A.1. Nama :
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.
LAMPIRAN 76 77 Lampiran 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas. A. Uji Reliabilitas Pertanyaan Terkait QWL B. Uji Validitas Pertanyaan Terkait QWL Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan 1. Question 1
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake
31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 4.1.1 Sejarah Rumah Makan Waroeng Steak and Shake Rumah Makan Waroeng Steak & Shake didirikan oleh pasangan suami-istri
Lebih terperinciANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB
ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB Tingkat perlindungan tenaga kerja dalam CV TKB dianalisis dengan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Konsumen Warung Jamu Ginggang Deskripsi mengenai profil konsumen Warung Jamu Ginggang merupakan salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas
Lebih terperinciBAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KOMPETENSI DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)
BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KOMPETENSI DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) Faktor yang berpotensi berhubungan dengan Kompetensi remaja dalam mengikuti Program Kreativitas
Lebih terperinciKeputusan Pembelian Sepedah Motor Suzuki di Peterongan Jombang (Studi Dealer Suzuki Peterongan) SKRIPSI
Keputusan Pembelian Sepedah Motor Suzuki di Peterongan Jombang (Studi Dealer Suzuki Peterongan) SKRIPSI Diajukan Oleh : M. Mas ud Thobroni 0912010048 / FE / EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Taktik dan
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
24 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrumen Kuesioner Kuesioner merupakan instrumen yang digunakan untuk menguji beberapa analisis yang diinginkan. Namun kuesioner sebelum digunakan harus melalui
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam keadaan perekonomian Indonesia yang sedang dilanda krisis ekonomi, membuat para perusahaan melakukan berbagai macam strategi untuk meningkatkan penjualannya, terutama dalam menghadapi perusahaan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS VARIABEL PENELITIAN A. Analisis Hasil Pre test Pre test dilakukan terhadap responden yang menjadi sampel penelitian ini. Jumlah responden yang diambil untuk pre test pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman sekarang ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan ini juga berpengaruh dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada
84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan yang telah diuraikan dalam metodologi penelitian, untuk menjawab tujuan penelitian perlu dilakukan analisis pengujian. Analisis data akan dilakukan
Lebih terperinciBAB I. adalah termasuk salah satu kegiatan. dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan. ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan individumenentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri sepeda motor untuk dapat berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah satu sarana transportasi utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang diteliti oleh peneliti yang berjudul pengaruh atribut produk terhadap minat beli sepeda motor Yamaha MT-25 di Kota Bandung, maka diperoleh
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
4 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Bisnis Istilah komunikasi berasal dari Bahasa Latin communis atau common dalam bahasa Inggris, yang berarti sama. Komunikasi berarti kita
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI DENGAN SIKAP TERHADAP MAKANAN POKOK NON BERAS
86 BAB VII HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI DENGAN SIKAP TERHADAP MAKANAN POKOK NON BERAS Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai hubungan perilaku konsumsi dengan sikap terhadap singkong, jagung, dan ubi.
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.
117 VI. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah mengetahui fakta yang ada di lapangan, penulis memberikan kesimpulan mengenai hasil penelitiannya di lapangan berdasarkan data-data yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Bab IV mengenai Pengaruh
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Bab IV mengenai Pengaruh Program Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan Dealer Otomotif Honda Pasteur, maka penulis dapat menarik beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang canggih ini, perkembangan teknologi di dunia semakin berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor pendukung atau penghantar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili oleh merek. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh keuntungan yang optimal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini manajemen pemasaran merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki arti sangat penting dalam dunia usaha, karena semakin majunya teknologi
Lebih terperinciABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii
ABSTRAK Industri jasa sekarang ini semakin banyak berkembang dengan berjalannya waktu. Hotel Permata bidakara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Untuk dapat bersaing dengan hotel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Pabrik sepeda motor Yamaha mulai beroperasi sekitar tahun 1969, sebagai suatu usaha perakitan sepeda motor saja. Semua komponen di import dari jepang
Lebih terperinciBAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN
BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN Program pembinaan UMKM yang dilakukan oleh YDBA merupakan salah satu program unggulan PT. Astra Internasional Tbk. dalam mengembangkan masyarakat. Program pembinaan UMKM
Lebih terperinciNama : Dwi Chuswanda NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Rofi ah, SE., MM
ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC BEAT ( Studi kasus Mahasiswa/I Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Kampus E, Depok) Nama :
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Melihat kehidupan sekarang ini, mungkin konsumen perlu memiliki perlindungan untuk dirinya selain kegiatan untuk memenuhi kehidupannya seharihari. Di mana dalam hal ini dari pihak asuransi khususnya
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR DI BENGKEL RESMI YAMAHA CV BILLY MOTOR
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR DI BENGKEL RESMI YAMAHA CV BILLY MOTOR Nama : Ryane Hernayanti NPM : 16210310 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih, SE.,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta
Lebih terperinciLampiran. Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Di Tempat
Lampiran Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Di Tempat Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persayaratan untuk menyelesaikan pendidikan di Magister Manajemen, saya bermaksud mengadakan penelitian di
Lebih terperinciBAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR
62 BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 6.1 Agenda Pendengar Agenda pendengar adalah tingkat perbedaan penonjolan suatu berita menurut opini pendengar dan pengetahuan mereka.
Lebih terperinciTINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Tingkat kesejahteraan dalam CV TKB dianalisis dengan analisis gender. Alat analisis gender
Lebih terperinciHalaman Sampul Depan Skripsi
DAFTA R ISI Halaman Halaman Sampul Depan Skripsi Halaman Judul Skripsi Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme Halaman Pengesahan Skripsi Halaman Pengesahan Ujian Skripsi Halaman Motto Kata Pengantar Daftar
Lebih terperinciBAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Pada tanggal 7 Mei 999 kawasan Cagar Alam Pancoran Mas Depok diubah fungsinya menjadi kawasan Tahura Pancoran Mas Depok dan dikelola oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB 4. penelitian. mengenai
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Dataa Analisis KunjunganSitus Dance4soulstore.com Penelitiann ini menggunakan sampel sebanyak 56 orang responden. Sebelum lebih jauh membahas tentang responden yang diteliti,
Lebih terperinci4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum responden, ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap
Lebih terperinci