BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA"

Transkripsi

1 BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Opini Khalayak Langsung Acara Musik Derings Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik Derings dapat dinilai dari apa yang disajikan oleh acara tersebut yang meliputi aspek presenter, bintang tamu, setting panggung/tempat, dan penayangan. Keempat aspek opini tersebut dikembangkan ke dalam pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan keempat aspek tersebut. Aspek presenter dikembangkan menjadi delapan pernyataan, aspek bintang tamu menjadi tujuh pernyataan, aspek setting panggung/tempat menjadi lima pernyataan, dan aspek penayangan menjadi lima pernyataan. Jumlah skor dikelompokkan menjadi motivasi rendah dan tinggi tergantung pada jumlah pernyataan pada masing-masing aspek opini. Hasil opini responden secara keseluruhan dapat dilihat lebih lengkap pada Tabel 19. Tabel 19. Opini Khalayak Langsung terhadap Acara Musik Derings Opini Persentase (%) Opini Rataan Skor* Kurang Baik Presenter 15,0 85,0 3,10 Bintang Tamu 0,5 95,0 3,16 Setting Tempat 2,0 80,0 3,10 Penayangan 37,5 62,5 2,85 Ket: * 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju Berdasarkan Tabel 19, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar opini responden sudah baik tentang presenter, bintang tamu, dan setting panggung/tempat acara musik Derings. Sedangkan aspek penayangan dinilai kurang baik (rataan skor 2,85). Presenter merupakan orang yang memandu jalannya suatu program acara di televisi dalam hal ini merupakan presenter acara musik Derings. Acara musik Derings memiliki empat orang presenter tetap yang berasal dari kalangan selebritis, yaitu Sandra Dewi, Oki Lukman, Azis Gagap, dan Adul. Salah satu faktor yang mendukung baik atau tidaknya suatu program adalah dengan

2 kehadiran presenter, baik yang dilihat dari penampilan fisik maupun keahlian mereka dalam membawakan acara tersebut agar disukai oleh penonton. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa opini responden terhadap penampilan keempat presenter acara musik Derings ketika membawakan program tersebut adalah sebagian besar menyatakan setuju bahwa presenter acara musik Derings baik dalam membawakan program tersebut. Opini responden menyatakan setuju dengan komposisi presenter berdasarkan jenis kelamin, jumlah presenter, penguasaan materi, gaya bahasa, penampilan fisik, partisipasi dengan khalayak, dan dapat menghibur khalayak. Selain opini tersebut, terdapat pula opini yang menyatakan suka dengan presenter yang dapat akrab dengan penontonnya serta membuat khalayak langsung nyaman dalam menonton acara tersebut. Namun terdapat juga opini yang kurang mengenai aspek tersebut. Menurut mereka keempat presenter tersebut kurang baik dalam berkolaborasi membawakan acara tersebut karena tiga diantara mereka merupakan komedian dan satu bukan merupakan komedian. Sehingga sering terlihat kaku di panggung. Bintang Tamu adalah penyanyi yang mengisi acara musik Derings baik penyanyi solo maupun grup musik. Opini responden mengenai bintang tamu meliputi lima indikator, yaitu komposisi bintang tamu berdasarkan jenis kelamin, daya tarik bintang tamu yang dihadirkan, popularitas bintang tamu, dan kemampuan menghibur. Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa hampir semua responden memiliki opini baik mengenai hal tersebut. Pihak acara musik Derings memiliki kebijakan tertentu dalam menetapkan bintang tamu yang dihadirkan setiap episodenya. Pada setiap episodenya dihadirkan bintang tamu laki-laki dan perempuan baik yang merupakan penyanyi solo maupun grup musik. Pada acara ini tidak hanya mengahadirkan bintang tamu yang berasal dari kalangan penyanyi solo maupun grup musik yang sudah terkenal saja, namun juga dihadirkan bintang tamu yang berasal dari kalangan penyanyi solo maupun grup musik yang merupakan pendatang baru yang belum terkenal. Mereka menjadikan acara musik Derings sebagai media promosi dari album mereka.

3 Setting Tempat atau panggung merupakan kebijakan dari pihak acara musik Derings mengenai panggung dalam menyelenggarakan acara tersebut. Acara musik Derings memilih setting panggung/tempat di dalam studio, namun kadang-kadang dilaksanakan di lobi Gedung Trans TV. Hal tersebut dilakukan agar khalayak tidak merasa bosan dengan setting panggung/tempat yang sama setiap harinya. Setting panggung/tempat pelaksanaan acara musik Derings telah mengalami tiga kali perubahan. Pada pertama kali acara musik Derings ditayangkan memiliki dua lokasi, yaitu presenter berada di dalam studio dan bintang tamu menampilkan aksinya di panggung yang berada di halaman gedung Trans TV. Kemudian dilakukan perubahan setting panggung/tempat yaitu hanya di panggung yang berada di halaman gedung Trans TV saja. Disana presenter dan bintang tamu menampilkan aksinya. Sekarang setting panggung/tempat acara musik Derings berada di dalam studio dan kadang-kadang dilaksanakan di lobi gedung Trans TV (indoor). Opini responden mengenai setting panggung/tempat acara musik Derings dilihat dari beberapa aspek, yaitu pemilihan tempat baik indoor maupun outdoor, dekorasi panggung, dan view disekitar panggung. Tabel 20 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menilai baik mengenai pemilihan setting panggung/tempat indoor, karena jika dilakukan diluar studio (outdoor) memiliki resiko yang lebih tinggi seperti panas dan hujan yang akan mengakibatkan acara tersebut kurang berjalan dengan baik. Pemilihan setting tempat indoor dianggap lebih tepat untuk mengurangi resiko tersebut. Beberapa responden yang memiliki opini yang kurang mengenai hal tersebut. Pemilihan tempat indoor itu dinilai tidak tepat. Setting panggung/tempat outdoor lebih dipilih, agar bebas berekspresi tanpa harus berdesak-desakan di dalam studio. Selain itu, sebagian responden juga menilai bahwa ukuran panggung juga terlalu kecil sehingga tidak semua bisa beraksi diatas panggung menikmati pertunjukkan para bintang tamu. Penayangan adalah proses menyiarkan suatu tayangan acara, dalam hal ini merupakan acara musik Derings Trans TV. Indikator penayangannya meliputi frekuensi penayangan, jam tayang, durasi, dan proporsi iklan. Acara

4 musik Derings ditayangkan lima kali dalam seminggu, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jum at. Acara tersebut ditayangkan pada pukul WIB sampai dengan WIB dengan durasi 120 menit termasuk iklan. Sebagian besar opini responden mengenai penayangan acara musik Derings sudah baik. Namun jika dibandingkan dengan aspek opini lainnya, responden yang memiliki opini yang kurang baik mengenai penayangan memiliki jumlah yang paling banyak yaitu sekitar 37,5 persen dan memiliki rataan skor Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya sasaran acara musik Derings adalah semua kalangan tidak dibedakan berdasarkan tingkatan ekonomi maupun tingkatan umur, dengan kata lain siapapun dapat menonton acara ini. Acara musik Derings ditayangkan di pagi hari yang merupakan jam kerja dan jam sekolah, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat menyaksikan dan menikmati acara tersebut. Khalayak yang bisa menonton acara tersebut hanyalah khalayak yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran, pelajar yang memiliki jam sekolah pada siang hari, dan karyawan maupun wiraswasta yang dapat mengatur jadwal kerjanya sendiri. Responden yang menilai penayangn acara musik Derings kurang baik berpendapat penayangan acara musik Derings sebaiknya dirubah menjadi sore hari, agar khalayak langsung yang memiliki kesibukan pada pagi hari dapat menonton acara musik Derings setiap episodenya. Selain itu terdapat juga opini responden yang kurang baik mengenai durasi acara. Durasi acara 120 menit termasuk iklan tersebut terlalu lama. Slot iklan yang terlalu lama membuat mereka bosan menunggu. 7.2 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Opini terhadap Acara Musik Derings Hipotesa kedua dan ketiga dari penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan antara faktor intrinsik, faktor ekstrinsik, dan aspek motivasi menonton dengan opini tentang acara musik Derings. Berdasarkan analisis hubungan aspek-aspek tersebut, hipotesis ke-tiga tersebut dapat diterima karena terbukti ada hubungan nyata antara salah satu faktor ekstrinsik dengan beberapa aspek opini. Sub bab ini membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan

5 penilaian khalayak langsung terhadap aspek presenter, bintang tamu, setting panggung/tempat, dan penayangan acara musik Derings Faktor Intrinsik yang Berhubungan dengan Aspek Opini Khalayak Langsung Hubungan antara faktor intrinsik yang meliputi usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, asal etnis dengan aspek opini khalayak langsung terhadap acara musik Derings dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan uji Rank Spearman. Hal tersebut dilakukan karena faktor intrinsik maupun aspek opini merupakan data ordinal dan data nominal. Faktor intrinsik yang berhubungan dengan opini menonton, dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Hubungan Faktor Intrinsik dengan Opini Khalayak Langsung Faktor Intrinsik Koefesien Presenter Bintang Tamu Opini Setting Tempat Penayangan Usia r s 0,42 0,17-0,03 0,12 Jenis Kelamin Jenis Pekerjaan Tingkat Pendapatan Tingkat Pendidikan Asal Etnis χ 2 C χ 2 C 2,09 0,22 1,06 0,16 0,09 0,05 3,06 0,27 2,11 0,22 0,12 0,06 0,44 0,11 1,08 0,16 r s 0,02-0,07-0,02-0,12 r s 0,14 0,17 0,07 0,04 χ 2 C Ket: * (nyata pada p = 0.05) ** (sangat nyata pada p = 0.01) 6,70 0,38 3,02 0,27 7,52 0,39 6,88 0,38 Pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun hubungan nyata antara faktor intrinsik dengan semua aspek opini khalayak langsung terhadap acara musik Derings Trans TV. Namun pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa terdapat beberapa aspek yang meskipun tidak nyata tetapi memiliki hubungan

6 yang berarti (nilai korelasi 0,2-0,4). Kasus-kasus tersebut dijelaskan dalam uraian berikut: 1) Hubungan Usia dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor usia dan aspek opini tentang presenter dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai r s = 0.42 yang berarti anatara usia dan opini terhadap presenter memiliki hubungan yang berarti. Tabel 21. Opini Responden tentang Presenter menurut Usia Usia Kurang (skor 8-20) Presenter Baik (skor 21-32) Total (orang) Persen (%) < 20 tahun ,0 > 20 tahun ,0 Total ,0 Dalam menilai aspek presenter acara musik Derings secara keseluruhan tidak dipengaruhi oleh tingkatan usia responden. Berapapun usia responden, memiliki hak yang sama dalam menilai penampilan presenter acara musik Derings. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang dapat menilai sesuatu dan mengeluarkannya lewat suatu pendapat dipengaruhi usia. Anak kecil tidak akan bisa menilai dan mengeluarkan pendapatnya tanpa ada pengaruh dari lingkungan sekitar. Pada umumnya seseorang telah bisa menilai sesuatu dan mengungkapkan lewat pendapatnya adalah manusia yang telah menginjak masa remaja serta orang dewasa. Jika dilihat dari rentangan usia, responden bisa dikelompokkan menjadi remaja dan orang dewasa sehingga memiliki kesempatan yang sama dalam menilai dan mengeluarkan pendapat mengenai aspek presenter acara musik Derings. Usia tidak berhubungan nyata dengan penilaian terhadap presenter namun memiliki hubungan yang berarti.

7 2) Hubungan Jenis Kelamin dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor jenis kelamin dan aspek presenter dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.22 yang berarti antara jenis kelamin dan opini terhadap presenter tidak berhubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Artinya adalah baik responden perempuan maupun laki-laki memiliki hak yang sama dalam menilai hal-hal yang berhubungan dengan penampilan presenter secara keseluruhan. Tabel 22. Opini Responden tentang Presenter menurut Jenis Kelamin Presenter Jenis Total Persen Kelamin Buruk Baik (orang) (%) (skor 8-20) (skor 21-32) Laki-laki ,0 Perempuan ,0 Total ,0 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden baik lakilaki dan perempuan memiliki penilaian yang baik terhadap aspek presenter. Presenter acara musik Derings terdiri dari empat orang yaitu dua orang perempuan dan dua orang laki-laki. Responden perempuan akan lebih menilai baik presenter laki-laki begitu juga sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin responden memiliki hubungan yang berarti dengan penilaian menganai aspek presenter acara musik Derings. 3) Hubungan Jenis Kelamin dengan Opini tentang Setting Tempat Hubungan antara faktor jenis kelamin dan aspek setting panggung/tempat dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.22 yang berarti antara jenis kelamin dan opini terhadap setting panggung/tempat tidak berhubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Artinya adalah baik responden prempuan maupun laki-laki memiliki hak yang sama dalam menilai hal-hal yang berhubungan dengan panggung/tempat dimana acara musik Derings ditampilkan seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

8 Pada Tabel 23 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden baik perempuan maupun laki-laki memiliki opini yang baik mengenai setting panggung/tempat acara musik Derings. Hal tersebut membuktikan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi responden dalam memberikan opini mengenai aspek pemilihan panggung/tempat berlangsungnya acara musik Derings. Tabel 23. Opini Responden tentang Setting Tempat menurut Jenis Kelamin Setting Tempat Jenis Total Persen Kelamin Buruk Baik (orang) (%) (skor 5-13) (skor 14-20) Laki-laki ,0 Perempuan ,0 Total ,0 4) Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Opini tentang Bintang Tamu Hubungan antara faktor jenis pekerjaan dan aspek bintang tamu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.27 yang berarti antara jenis pekerjaan dan opini terhadap bintang tamu tidak berhubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Setiap responden memiliki kesempatan yang sama dalam menyampaikan opini mengenai bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik Derings tanpa dibedakan oleh jenis pekerjaannya. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Opini Responden tentang Bintang Tamu menurut Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Buruk (skor 7-18) Bintang Tamu Baik (skor 19-28) Total (orang) Persen (%) Penonton langsung/ Figuran ,0 Karyawan/wiraswasta ,5 Pelajar/ Mahasiswa ,5 Total ,0

9 Pada Tabel 24 dapat dilihat bahwa hampir semua responden memiliki opini yang baik mengenai bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik Derings. Tanpa dibedakan oleh jenis pekerjaannya karena walaupun pekerjaan mereka berbeda namun bisa saja terjadi diantara mereka memiliki penilaian yang sama terhadap bintang tamu yang dihadirkan. 5) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor asal etnis dan aspek presenter dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap penampilan presenter secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Opini Responden tentang Presenter menurut Asal Etnis Asal Etnis Presenter Total Persen Buruk Baik (orang) (%) (Skor 8-20) (skor 21-32) Melayu ,0 Jawa ,5 Minang ,5 Sunda ,5 Betawi ,0 Batak ,5 Total ,0 Pada Tabel 25 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dengan yang berasal dari latar belakang etnis manapun memiliki opini yang baik terhadap aspek presenter. Asal etnis responden tidak mempengaruhi dalam memberikan opini mengenai penampilan responden. Setiap responden memiliki hak yang sama dalam memberikan opini tanpa dibedakan dari asal etnisnya. 6) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentangbintang Tamu Hubungan antara faktor asal etnis dan opini mengenai bintang tamu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap penampilan

10 bintang tamu secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 26. Pada Tabel 26 dapat dilihat bahwa hampir semua responden dengan berbagai etnis memiliki opini yang baik mengenai bintang tamu yang dihadirkan oleh pihak acara musik Derings Trans TV. Penilaian seorang responden tergantung kepada diri sendiri, tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis. Namun, walaupun begitu kedua aspek tersebut memiliki hubungan yang berarti. Responden dengan asal etnis melayu menyukai artis dengan aliran pop melayu, namun bukan berarti mereka menyukai aliran tersebut semata-mata karena mereka berasal dari etnis melayu, tetapi juga disebabkan oleh hal utama lainnya. Begitu juga dengan etnis yang lainnya. Tabel 26. Opini Responden tentang Bintang Tamu menurut Asal Etnis Asal Etnis Bintang Tamu Total Persen Buruk Baik (total) (%) (skor 7-18) (skor 19-28) Melayu ,0 Jawa ,5 Minang ,5 Sunda ,5 Betawi ,0 Batak ,5 Total ,0 7) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentang Setting Tempat Hubungan antara faktor asal etnis dan opini tentang setting tempat/panggung dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap pemilihan panggung/tempat secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Opini Responden tentang Setting Tempat menurut Asal Etnis Asal Etnis Setting Tempat Buruk Baik Total (orang) Persen (%)

11 (skor 5-13) (skor 14-20) Melayu ,0 Jawa ,5 Minang ,5 Sunda ,5 Betawi ,0 Batak Total ,0 Pada dasarnya setiap orang memiliki penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Dalam hal ini adalah penilaian terhadap setting tempat/panggung acara musik Derings yang telah ditetapkan. Namun hal tersebut tidak dibedakan oleh darimana orang tersebut berasal. Seorang responden dengan etnis melayu bisa saja memiliki penilaian yang sama dengan responden dengan suku Betawi dalam menilai setting panggung/tempat penayangan acara musik Derings. Hal tersebut terjadi karena setiap etnis memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan opini terhadap sesuatu hal. 8) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentang Penayangan Hubungan antara faktor asal etnis dan aspek penayangan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap penayangan acara musik Derings secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Opini Responden tentang Penayangan menurut Asal Etnis Asal Etnis Penayangan Total Persen Buruk Baik (orang) (%) (skor 5-13) (skor 14-20) Melayu ,0 Jawa ,5 Minang ,5 Sunda ,5 Betawi ,0 Batak ,5 Total ,0

12 Pada Tabel 28 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dengan berbagai etnis memiliki opini yang baik mengenai penayangan acara musik Derings Trans TV yang meliputi frekuensi penayangan, durasi dan slot iklan. Namun tidak sedikit juga responden yang memiliki opini kurang terhadap aspek tersebut. Penilaian seorang responden tergantung kepada diri mereka sendiri, tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis mereka. Namun, walaupun begitu kedua aspek tersebut memiliki hubungan yang berarti Faktor Ekstrinsik yang Berhubungan dengan Aspek Opini Khalayak Langsung Hubungan antara faktor ekstrinsik responden dengan aspek-aspek opini terhadap acara musik Derings dianalisi menggunakan uji Chi-Square karena data kedua aspek tersebut merupakan data ordinal. Faktor ekstrinsik terdiri dari sumber informasi acara dan pola pengambilan keputusan untuk menjadi khalayak langsung acara musik Derings. Hasil analisis hubungan antara faktor ekstrinsik dengan aspek opini khalayak langsung, dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 29. Hubungan Faktor Ekstrinsik dengan Opini Khalayak Langsung Faktor Ekstrinsik Koefesien Presenter Sumber Informasi Acara Pola Pengambilan Keputusan χ 2 C χ 2 C Ket: * (nyata pada p = 0.05) ** (sangat nyata pada p = 0.01) 6.36* Bintang Tamu 19.79** Opini Setting Tempat Penayangan Berdasarkan Tabel 29, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang nyata antara beberapa variabel faktor ekstrinsik responden dengan aspek opini mengenai acara musik Derings. Hipotesis yang mengungkapkan tentang ada hubungan antara faktor ektrinsik responden dengan opini responden dapat diterima. Pada Tabel 29 ditunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel yang terbukti berhubungan nyata dengan aspek-aspek tertentu dari opini, yaitu sumber informasi acara dengan opini terhadap presenter, dan sumber informasi acara

13 dengan bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik Derings Trans TV. Kasus-kasus korelasi tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Hubungan Sumber Informasi Acara dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor sumber informasi acara dan opini tentang presenter dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut didapatkan nilai C = 0,37. Artinya adalah antara sumber informasi acara dan opini terhadap presenter acara musik Derings memiliki hubungan nyata (p < 0,05). Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 30. Berdasarkan Tabel 30 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki opini yang baik mengenai presenter jika ditinjau dari sumber informasi acara musik Derings. Jumlah responden yang paling banyak memiliki opini baik terhadap hal tersebut adalah responden yang mengetahui acara musik Derings pertama kalinya dari informasi teman sesama khalayak langsung yang telah terlebih dahulu menonton. Tabel 30. Opini Responden tentang Presenter menurut Sumber Informasi Acara Sumber Presenter Total Persen Informasi Buruk Baik (orang) (%) Acara (skor 8-20) (skor 21-32) Iklan Televisi ,0 Keluarga ,5 Teman ,5 Total ,0 Hal tersebut dapat dipahami karena informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut dari seseorang yang telah terlebih dahulu menjadi khalayak langsung kepada teman yang belum pernah menjadi khalayak langsung lebih rinci dan mendalam. Responden yang telah pernah menonton terlebih dahulu akan menginformasikan mengenai bagaimana menjadi khalayak langsung, suasananya, konsep acara dan informasi lainnya termasuk menceritakan tentang para presenter acara tersebut. Sehingga memiliki acuan dalam menilai penampilan presenter acara tersebut. Berbeda dengan sumber informasi yang berasal dari iklan karena iklan ditelevisi hanya bertujuan untuk

14 menginformasikan tentang keberadaan dan penayangan acara tersebut, informasinya tidak terlalu rinci. 2) Hubungan Sumber Informasi Acara dengan Opini tentang Bintang Tamu Hubungan antara faktor sumber informasi acara dan opini tentang bintang tamu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai C = 0,58. Artinya adalah antara sumber informasi acara dan opini terhadap bintang tamu acara musik Derings memiliki hubungan nyata (p < 0,05). Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 31. Berdasarkan Tabel 31 dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki opini baik mengenai bintang tamu yang dihadirkan pada acara musik Derings adalah responden yang mendapatkan informasi pertama kali dari iklan dan dari teman. Baik melalui iklan maupun melalui teman dapat diinformasikan mengenai bintang tamu yang akan dihadirkan. Jika seseorang telah mendapatkan informasi mengenai suatu acara dan apa saja yang akan ditampilkan, maka orang tersebut akan menonton acara tersebut dan dapat menilai tentang apa yang dihadirkan dalam acara tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumber informasi acara sangat berpengaruh terhadap opini seseorang responden mengenai bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik Derings. Tabel 31. Opini Responden tentang Bintang Tamu menurut Sumber Informasi Acara Sumber Bintang Tamu Total Persen Informasi Buruk Baik (orang) (%) Acara (skor 7-18) (skor 19-28) Iklan Televisi ,0 Keluarga ,5 Teman ,5 Total ,0 Satu kasus korelasi lainnya yang meskipun tidak nyata namun memiliki hubungan yang berarti, yaitu hubungan antara sumber informasi acara dengan opini tentang setting tempat. Hubungan antara faktor sumber informasi acara dan opini tentang setting tempat dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis

15 tersebut menunjukkan nilai C = 0,31. Artinya adalah antara sumber informasi acara dan opini terhadap setting panggung/tempat acara musik Derings tidak memiliki hubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32. Opini Responden tentang Setting Tempat menurut Sumber Informasi Acara Sumber Setting Tempat Persen Informasi Buruk Baik Total (%) Acara (skor5-13) (skor14-20) Iklan Televisi ,0 Keluarga ,5 Teman ,5 Total ,0 Pada Tabel 32 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang mengetahui acara musik Derings pertama kali dari iklan televisi maupun dari teman memiliki opini yang baik terhadap aspek presenter. Dapat disimpulkan bahwa sumber informasi acara responden tidak mempengaruhi mereka dalam memberikan opini mengenai setting panggung/tempat diselenggarakannya acara musik Derings. Setiap responden memiliki hak yang sama dalam memberikan opini tanpa dibedakan darimana mereka pertama kali mengetahui acara tersebut Motivasi yang Berhubungan dengan Aspek Opini Khalayak Langsung tentang acara musik Derings Hubungan antara motivasi menonton responden dengan aspek-aspek opini terhadap acara musik Derings dianalisi menggunakan uji rank Spesrman karena terdiri dari data ordinal dan nominal. Motivasi menonton terdiri dari motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, hiburan, dan ekonomi. Hasil analisis hubungan antara motivasi menonton dengan aspek opini khalayak langsung, dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 33. Hubungan Motivasi Menonton dengan Aspek Opini

16 Jenis Motivasi Presenter Bintang Tamu Aspek Opini Setting Tempat Penayangan Informasi 0,23-0,05 0,17 0,06 Identitas Pribadi Integrasi dan Interaksi Sosial -0,09-0,05-0,12 0,06-0,07-0,04-0,08 0,21 Hiburan konstan konstan Konstan konstan Ekonomi 0,15-0,07-0,14-0,03 Pada Tabel 33 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun hubungan nyata antara motivasi menonton dengan semua aspek opini khalayak langsung terhadap acara musik Derings Trans TV. Artinya, tidak ada perbedaan yang nyata tentang opini terhadap acara musik Derings diantara responden yang berbeda motivasinya. Namun pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat beberapa kasus korelasi yang meskipun tidak nyata tetapi memiliki hubungan yang berarti (nilai korelasi 0,2-0,4). Kasus-kasus tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Hubungan Motivasi Informasi dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara aspek motivasi informasi dan opini tentang presenter dianalisis menggunakan uji rank Spearman. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai r s = 0,23. Artinya adalah antara aspek motivasi informasi dan opini terhadap presenter acara musik Derings tidak memiliki hubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Walaupun motivasi informasi terbukti tidak berhubungan nyata dengan opini terhadap presenter tetapi keduanya memiliki hubungan yang berarti. Motivasi informasi responden dalam menjadi khlayak langsung acara musik Derings salah satunya adalah untuk mengetahui siapa presenter acara tersebut. Jika responden telah mengetahui siapa saja presenter acara tersebut, maka mereka akan bisa memberikan penilaian terhadap para presenter acara tersebut. Dapat dibuktikan bahwa kedua aspek itu berhubungan walaupun tidak nyata. 2) Hubungan Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial dengan Opini tentang Penyangan

17 Hubungan antara aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial dan opini tentang penayangan acara musik Derings dianalisis menggunakan uji rank Spearman. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai r s = 0,21. Artinya adalah antara aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial dan opini terhadap penayangan acara musik Derings tidak memiliki hubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan yang berarti tersebut data ditunjukkan bahwa seorang responden yang memiliki keinginan untuk berintegrasi dan berinteraksi dengan sesama khlayak langsung menyukai durasi penayangan yang lama, frekuensi penayangan lima kali seminggu dan slot iklan yang lama.karena pada saat tersebut mereka bisa saling mengenal dan menambah keakraban. Jika mereka dapat berintegrasi dan berinteraksi dengan sesama khlayak langsung, maka mereka akan menyenangi durasi penayangan yang lama, frekuensi penayangan lima kali seminggu dan slot iklan yang lama.

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti) KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan

Lebih terperinci

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05) 59 BAB VIII FAKTOR-FAKTOR YA G BERHUBU GA DE GA PERSEPSI KHALAYAK TE TA G PROGRAM ACARA REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI 8.1. Hubungan Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi Khalayak tentang Program Acara

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

ANGKET. A. Identitas Responden 1.Nama :... 2.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

ANGKET. A. Identitas Responden 1.Nama :... 2.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 76 ANGKET Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan yang diajukan dengan mengisi titik-titik atau dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. No Kuesioner:... enumerator)

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI 69 HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI merupakan terpenuhinya kebutuhan individu. dapat diperoleh setelah seseorang melakukan sesuatu yang dapat mendukung dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Brittner dalam Rakhmat (2008) menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR BAGAN. DAFTAR TABEL.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR BAGAN. DAFTAR TABEL. DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR BAGAN. DAFTAR TABEL. i ii v vii ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah. 5 1.3 Tujuan Penelitian. 6 1.4 Kegunaan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keterdedahan Berita Kriminal di Televisi Keterdedahan berita kriminal di televisi merupakan beragam penerimaan khalayak remaja terhadap siaran berita kriminal di televisi, meliputi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan bagian dari Trans Corporation yang berdiri sejak bulan Oktober 1998 dan memperoleh izin siaran serta dinyatakan lulus

Lebih terperinci

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143 ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir Nama NIM : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C00543 Televisi lokal memiliki kekuatan pada kedekatannya dengan

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV 54 BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV Untuk dapat bersaing dengan program-program yang disajikan televisi lain, berbagai cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

KUESIONER. 1. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan teliti dan baik. 2. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan benar.

KUESIONER. 1. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan teliti dan baik. 2. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan benar. KUESIONER (Studi Korelasional tentang pengaruh Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv dan Tindakan Menonton di Kalangan Ibu-ibu Rumah Tangga di Komplek Rispa Kelurahan Gedung Johor Medan) Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dala m penelitian ini adalah penduduk yang menonton iklan mie instant di dua lokasi wilayah Bogor. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu di urban

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009 BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih

Lebih terperinci

BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI

BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI 49 BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI Keterdedahan program JAM adalah sejauh mana program JAM ditonton oleh khalayak. Keterdedahan ini dilihat dari cara,

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 50 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 6.1 Hubungan antara Karakteristik Anggota Komunitas dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 62 BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 6.1 Agenda Pendengar Agenda pendengar adalah tingkat perbedaan penonjolan suatu berita menurut opini pendengar dan pengetahuan mereka.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia komunikasi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia mampu membuat mareka mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB Tingkat perlindungan tenaga kerja dalam CV TKB dianalisis dengan

Lebih terperinci

III. PENDEKATAN LAPANGAN

III. PENDEKATAN LAPANGAN III. PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survai, dengan pendekatan kuantitatif. Dalam metode survai ini, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini berdampak dalam bidang komunikasi. Kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri menimbulkan persaingan bagi industri televisi. Melihat akan hal itu, stasiun-stasiun televisi pun berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu alat media massa yang paling digemari oleh masyarakat. Karena televisi telah ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat ini memberi pengaruh kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi-informasi terbaru setiap hari dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang memilih menghabiskan waktu istirahatnya di depan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

BAB. I. Pendahuluan. tersebut adalah TVRI. Seiring berjalannya waktu dan semakin majunya zaman, maka mulai

BAB. I. Pendahuluan. tersebut adalah TVRI. Seiring berjalannya waktu dan semakin majunya zaman, maka mulai BAB. I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Siaran televisi di Indonesia pertama kali dimulai pada tahun 1962. Stasiun televisi tersebut adalah TVRI. Seiring berjalannya waktu dan semakin majunya zaman, maka

Lebih terperinci

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Lampiran 1 Kuesioner penelitian Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Acara Kick Andy di MetroTV Responden

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap BAB III PENYAJIAN DATA A. Hubungan Intensitas Menonton Acara on the Spot di trans 7 Terhadap Tingkat Ilmu Pengetahuan Umum di Kalangan Siswa-Siswi Kelas 2 SMPN 23 Pekanbaru. Penyajian data berikut ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di. Program Research & Development Department RCTI

Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di. Program Research & Development Department RCTI Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di Program Research & Development Department RCTI 1. Apakah penampilan pembawa acara Dahsyat (Olga, Raffi & guest host) dengan candaan dan celetukan-celetukan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam merebut perhatian pemirsa televisi semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam merebut perhatian pemirsa televisi semakin ketat 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan dalam merebut perhatian pemirsa televisi semakin ketat dikarenakan munculnya berbagai stasiun televisi baru baik nasional maupun lokal dengan mengandalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi (Kuswandi ; 2008:99).

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi (Kuswandi ; 2008:99). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan jaman, televisi bukanlah lagi merupakan kebutuhan tersier bagi masyarakat melainkan sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari. Setidaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri (PMDN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri (PMDN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali 46 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Trans TV 4.1.1 Sejarah Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia adalah perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu memperkecil jarak antara

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

Reliability. Case Processing Summary

Reliability. Case Processing Summary Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excluded a 0.0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.956

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa: 92 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu bahwa: 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan iklan es krim Magnum

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneliti memilih program lenong rempong trans 7 karena program yang menarik dan banyak sekali keunikan di program tersebut. Banyak sekali kejadian yang menghibur pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan terutama di kota-kota besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan terutama di kota-kota besar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta memang menjadi masalah tersendiri. Seorang sarjana bahkan kerap kita jumpai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fitriyani, Leila Tanggapan Mahasiswa Ilmu komunikasi di

DAFTAR PUSTAKA. Fitriyani, Leila Tanggapan Mahasiswa Ilmu komunikasi di 99 DAFTAR PUSTAKA Ardianto,Elvinaro,dkk.2007.Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Dominick,Joseph R. 2000. The Dynamics Of Mass Communication.New York: Ramadom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Simpang Baru Kelurahan Simpang Baru termasuk dalam wilayah Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Propinsi Riau. Wilayah Kelurahan Simpang Baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 54 HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Keterdedahan Khalayak di Urban dan Semi Urban terhadap Tayangan Iklan Mie Instant di Televisi Iklan sebagai media promosi produk-produk yang ditawarkan produsen melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Komunikasi merupakan hal pokok yang dilakukan manusia dalam keseharian, untuk mengetahui dan mengungkap berbagai gejala sosial dalam suatu interaksi sosial. Salah satu saluran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV Tayangan Berita Liputan 6 Siang merupakan salah satu program berita di SCTV. Liputan 6 Siang tayang pada pukul 12.00 12.30 WIB,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan Berikut adalah deskripsi data hasil pengamatan yang sudah diolah dari data yang diperoleh melalui kuesioner. Pada Tabel 4.1 menunjukkan komposisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lahir pula bintang film serta pusat perfilman yang kita kenal sebagai Holliwood.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lahir pula bintang film serta pusat perfilman yang kita kenal sebagai Holliwood. 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perfilman Tahun 1906 sampai tahun 1916 merupakan periode paling penting dalam sejarah perfilm-an di Amerika Serikat, karena pada dekade ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berjalannya era globalisasi di indonesia ini membuat pemikiran masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan terlihat dari

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media yang dapat memberikan kepada khalayak penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang didapat ketika melihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan makin bermunculannya stasiun-stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional, bahkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut : 4.1.1 Tahap Awal Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat dalam kehidupan sosialnya berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan bahasa. Dalam sosiolinguistik, masyarakat tersebut kemudian disebut sebagai masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian bahwa dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan iklan Coffee Good Day Freeze

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 85 86 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan A. Siswa Kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga 1. Mengapa anda tidak pernah tayangan Jika Aku Menjadi? 2. Di mana tempat tinggal anda saat ini? B. Responden 1. Mengapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI Maya Evayani Gurning 1308 030 013 Dosen Pembimbing : Dra. Destri Susilaningrum, M.Si LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

KUISONER PENELITIAN TAYANGAN 86 DI NET TV DAN CITRA POLISI

KUISONER PENELITIAN TAYANGAN 86 DI NET TV DAN CITRA POLISI LAMPIRAN KUISONER PENELITIAN TAYANGAN 86 DI NET TV DAN CITRA POLISI (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU) Petunjuk

Lebih terperinci

Lampiran Rundown Acara Radio Show

Lampiran Rundown Acara Radio Show Lampiran Rundown Acara Radio Show KUISIONER PENELITIAN Saya Muhammad Asad Chalik mahasiswa Universitas Bina Nusantara Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Jurusan Marketing Communication angkatan 2008 yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini Media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahi inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahi inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai mahluk sosial manusia senanitiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Mereka selalu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa ingin tahi inilah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi telah menghadirkan berbagai macam bentuk acara untuk disajikan pada masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan visual memiliki berbagai macam program yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu program

Lebih terperinci