BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
|
|
- Yuliana Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi tersebut akan mempengaruhi seseorang untuk memutuskan apakah mereka akan menonton suatu acara televisi atau tidak. Dalam hal ini akan dibahas mengenai motivasi menonton acara musik televisi yaitu acara musik Derings Trans TV. McQuail dalam Khosuma (2009) menyebutkan terdapat empat motivasi khalayak dalam menonton televisi, yaitu: pengawasan atau informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan. Namun bagi khalayak langsung terdapat satu motivasi lain yaitu motivasi ekonomi. Hal tersebut terjadi karena pihak Trans TV memberikan reward atas partisipasi dalam acara musik Derings. Kelima motivasi tersebut dikembangkan ke dalam pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan aspek motivasi itu sendiri. Setiap aspek motivasi dikembangkan menjadi empat pernyataan, sehingga diperoleh 20 pernyataan tentang apa yang dicari oleh responden dari acara musik Derings tersebut. Motivasi yang tergolong tinggi menunjukkan motivasi tersebut lebih dominan dirasakan responden dalam menonton acara musik Derings. Tabel 5 menyajikan persentase jumlah responden berdasarkan rendah dan tingginya masing-masing motivasi responden. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi yang tinggi pada setiap motivasi. Namun dari kelima jenis motivasi tersebut, motivasi yang paling dominan dirasakan responden adalah motivasi hiburan. Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa semua responden memilih aspek motivasi hiburan dengan jumlah skor yang tergolong tinggi. Selain itu dalam analisis menggunakan SPSS juga didapatkan bahwa aspek motivasi hiburan itu konstan karena semua responden memiliki motivasi hiburan tinggi. Hal tersebut dapat dipahami karena pada dasarnya acara musik Derings merupakan acara musik yang memiliki tujuan utama adalah untuk menghibur dengan menampilkan video klip dan penampilan
2 dari bintang tamu secara langsung yang merupakan penyanyi solo maupun group musik. Tabel 5. Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Persentase (%) Motivasi Jenis Motivasi Rataan Skor* Motivasi Informasi 5,0 95,0 3,28 Motivasi Identitas Pribadi 5,0 95,0 3,10 Motivasi Integrasi dan Identitas Sosial 2,5 97,5 3,07 Motivasi Hiburan 0,0 100,0 3,20 Motivasi Ekonomi 5,0 95,0 2,93 Ket: * 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju Jika dilihat dari rataan skor masing-masing aspek motivasi, dapat dilihat bahwa motivasi yang memiliki jenjang paling atas adalah aspek motivasi informasi (rataan skor 3,28) dan motivasi hiburan (skor 3,20). Motivasi ekonomi memiliki jenjang paling rendah. Meskipun responden memerlukan reward yang diberikan oleh pihak acara musik Derings tetapi hal tersebut bukanlah suatu hal terpenting. 6.2 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Menonton Faktor Intrinsik yang berhubungan dengan Motivasi Menonton Hubungan antara faktor intrinsik responden yang meliputi usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan asal etnis dengan kelima aspek motivasi menonton acara musik Derings di Trans TV dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan uji rank Spearman. Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang nyata antara beberapa vaiabel faktor intrinsik responden dengan motivasi menonton, dan ada beberapa hubungan yang tidak nyata. Dengan demikian ditunjukkan bahwa hipotesis yang mengungkapkan tentang ada hubungan antara faktor Intrinsik responden dengan motivasi menonton diterima.
3 Tabel 6. Hubungan Faktor Intrinsik dengan Aspek Motivasi Menonton Faktor Intrinsik Koef. Informasi Identitas Pribadi Aspek Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Hiburan Ekonomi Usia r s 0,17-0,31* -0,22 konstan -0,07 Jenis Kelamin Jenis Pekerjaan Tingkat Pendapatan Tingkat Pendidikan Asal Etnis χ 2 C χ 2 C 3,16 0,27 1, ,40 0,18 2,36 0,24 1,54 0,19 0,84 0,14 konstan konstan 1,40 0,18 0,61 0,12 r s 0,16 0,16 0,11 konstan -0,07 r s -0,11-0,28-0,08 konstan 0,17 χ 2 C 22,45** 0,60 Ket: * (nyata pada p = 0.05) ** (sangat nyata pada p = 0.01) 4,37 0,31 2,13 0,23 konstan Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar variabel faktor intrinsik tidak terbukti memiliki hubungan yang nyata dengan motivasi menonton. Hanya terdapat dua variabel yang terbukti berhubungan nyata dengan aspek-aspek tertentu dari motivasi menonton, yaitu usia dengan aspek motivasi identitas pribadi, serta asal etnis dengan aspek motivasi informasi dan dengan aspek motivasi ekonomi. Kasus-kasus korelasi tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Hubungan Usia dengan Motivasi Identitas Pribadi Hubungan aspek usia dan aspek motivasi identitas pribadi dianalisis menggunakan analisis rank Spearman. Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa usia memiliki hubungan yang nyata (p < 0,05) dengan aspek motivasi identitas pribadi. Faktor usia dan aspek motivasi identitas pribadi memiliki hubungan terbalik, dengan nilai r s = -0,31. Maksudnya adalah semakin tinggi usia seseorang, maka semakin kecil usaha untuk mencari identitas pribadi. Hal tersebut dapat dipahami karena pencarian identitas pribadi tersebut dilakukan oleh manusia usia muda atau remaja untuk mengetahui siapa dia dan menentukan siapa yang menjadi ingroup maupun outgroup mereka. 21,29** 0,59
4 Seseorang akan merasa nyaman dan terlindungi jika berada dalam ingroup mereka. Identitas yang dimiliki ingroup akan diakui sebagai identitas pribadi dari seseorang tersebut. Penentuan suatu ingroup bagi seseorang adalah menentukan siapa yang menjadi kawan dan lawan. Pada komunitas mana seseorang diakui dan merasa nyaman berada di dalamnya, maka itulah yang menjadi ingroup nya. Pada kasus ini responden bergaul dan berkumpul dengan sesama khalayak langsung merupakan salah satu upaya dalam pencarian identitas pribadi khususnya bagi responden usia remaja. Jika seseorang merasa nyaman berada di dalam komunitas khalayak langsung tersebut, maka menjadi seorang khalayak langsung merupakan salah satu identitas pribadi dan komunitas khalayak langsung merupakan ingroup bagi seseorang tersebut. Tabel 7. Motivasi Identitas Pribadi Responden menurut Usia Usia Motivasi Identitas Pribadi Total (orang) Persen (%) < 20 tahun ,0 > 20 tahun ,0 Total ,0 Tabel 7 dapat dilihat bahwa responden pada kelompok usia 20 tahun kebawah memiliki motivasi identitas pribadi paling tinggi, yakni 24 orang. Hal tersebut membuktikan bahwa responden pada usia tergolong remaja masih memiliki upaya yang tinggi dalam mencari identitas pribadi. Namun pada tabel dapat dilihat bahwa tidak terdapat responden pada golongan usia diatas 20 tahun yang memiliki motivasi rendah. Hal tersebut terjadi karena usia responden yang paling tua masih berkisar pada umur 20-an tahun. Walaupun usia responden tergolong dewasa, namun ada juga yang masih belum memiliki ingroup. Aspek usia ternyata tidak berhubungan dengan jenis motivasi lainnya, yaitu motivasi informasi, integrasi dan identitas sosial, hiburan, dan ekonomi.
5 Berapapun usia responden tidak membuat perbedaan pada keempat aspek motivasi tersebut ketika mereka menjadi khalayak langsung. 2) Hubungan Asal Etnis dengan Motivasi Informasi Hubungan mengenai aspek asal etnis dan aspek motivasi informasi dianalisis dengan menggunakan analisis Chi-Square. Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa asal etnis memiliki hubungan yang nyata (p <0,05) dengan aspek motivasi informasi dengan nilai C = 0,60. Artinya adalah latar belakang etnis mempengaruhi responden dalam mencari informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan acara musik Derings khususnya perkembangan musik di Indonesia. Seberapa jauh latar belakang etnis mempengaruhi responden dalam memenuhi motif informasi, dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Motivasi Informasi Responden menurut Asal Etnis Asal Etnis Motivasi Informasi Total Persen (orang) (%) Melayu ,0 Jawa ,5 Minang ,5 Sunda ,5 Betawi ,0 Batak ,5 Total ,0 Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa hampir setiap etnis memiliki rasa ingin tahu tinggi terhadap acara musik Derings. Namun pada tabel dapat dilihat bahwa responden yang berasal dari etnis Batak memiliki motivasi informasi rendah. Bukan berarti etnis Batak tidak memiliki rasa keingintahuan, namun hal tersebut tergantung pada diri masing-masing responden bukan pada etnisnya. Pada tabel dapat dilihat juga bahwa responden yang berasal dari etnis batak berjumlah satu orang, itu bearti satu orang responden tersebut tidak bisa mewakili penonton dengan etnis Batak lainnya pada komunitas khalayak langsung acara musik Derings Trans TV. 3) Hubungan Asal Etnis dengan Motivasi Ekonomi
6 Hubungan mengenai aspek asal etnis dan aspek motivasi ekonomi dianalisis dengan menggunakan analisis Chi-Square. Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa asal etnis memiliki hubungan yang nyata (p <0,05) dengan aspek motivasi ekonomi dengan nilai C = 0,59. Artinya adalah latar belakang etnis mempengaruhi responden dalam memenuhi motif ekonomi ketika menjadi khalayak langsung. Motif ekonomi tersebut dipenuhi karena adanya reward dalam bentuk biaya transportasi yang diberikan oleh pihak Trans TV kepada setiap khalayak langsung. Pemberian reward tersebut merupakan tanda terima kasih atas apresiasi dan partisipasi khalayak langsung dalam mensukseskan acara musik Derings. Seberapa jauh latar belakang etnis mempengaruhi responden dalam memenuhi motif ekonomi, dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Motivasi Ekonomi Responden menurut Asal Etnis Asal Etnis Motivasi Ekonomi Total Persen (orang) (%) Melayu ,0 Jawa ,5 Minang ,5 Sunda ,5 Betawi ,0 Batak ,5 Total ,0 Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa hampir semua etnis memiliki motif ekonomi tinggi ketika menjadi khalayak langsung acara musik Derings. Hal tersebut dapat dipahami karena penduduk asli Jakarta berasal dari Betawi, etnis-etnis lainnya merupakan pendatang atau perantau di Jakarta. Mereka harus bisa bertahan hidup di Jakarta. Oleh karena itu wajar saja setiap responden memiliki motif untuk ekonomi ketika menjadi khalayak langsung. Sebagian besar responden menjadikan reward yang diberikan pihak Trans TV sebagai sumber penghasilan utama, namun tidak sedikit juga yang menjadikannya sebagai penghasilan tambahan saja. Pada dasarnya setiap individu memiliki motif ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik pada Etnis Betawi maupun etnis yang lainnya.
7 Namun pada tabel terlihat bahwa responden yang berasal dari etnis minang memiliki motivasi ekonomi rendah. Hal tersebut dapat dipahami, karena pendapatan utamanya tidak berasal dari honor sebagai khalayak langsung acara musik Derings. Selain ketiga kasus tersebut, faktor intrinsik lainnya seperti jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan tidak terbukti berhubungan nyata dengan kelima aspek motivasi. Meskipun tidak nyata, namun diantaranya terdapat beberapa kasus korelasi yang menunjukkan hubungan yang berarti meskipun (nilai korelasi 0,2-0,4). Kasus-kasus tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Hubungan Usia dengan Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Hubungan antara faktor usia dan aspek motivasi integrasi dan identitas sosial dianalisis dengan menggunakan uji Korelasi Spearman. Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat bahwa hubungan usia dengan aspek motivasi informasi memiliki hubungan yang rendah tetapi berarti, dengan nilai r s = -0,22. Hubungan usia dan aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial merupakan hubungan berbanding terbalik. Artinya, semakin tua umur seseorang maka semakin rendah motivasi integrasi dan interaksi sosial yang dimilikinya. Hubungan antara kedua aspek tersebut, dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Responden menurut Usia Usia Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Total (orang) Persen (%) < 20 tahun ,0 > 20 tahun ,0 Total ,0 Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa responden dengan kelompok umur 20 tahun kebawah memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi. Hal tersebut dapat dipahami karena manusia pada umur remaja memiliki keinginan untuk berintegrasi dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dalam upaya pencapaian kedewasaan diri. Hal tersebut dilakukan untuk menambah
8 pergaulan, untuk berinteraksi dan saling mengenal sesama khalayak langsung acara musik Derings, dan mengenal lingkungan sosial disekitarnya. Pada tabel juga terlihat bahwa sebagian besar responden pada kelompok usia diatas 20 tahun juga memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi. Namun seharusnya, responden dengan kelompok usia tersebut memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial rendah. Hal tersebut terjadi karena usia responden tersebut masih berkisar pada usia 20 tahun-an, sehingga mereka belum cukup dewasa dan masih memiliki karakteristik yang tidak begitu berbeda dengan responden dengan kelompok usia 20 tahun kebawah. Disimpulkan bahwa usia tidak mempengaruhi atau tidak berhubungan nyata dengan aspek motivasi integritas dan interaksi sosial. 2) Hubungan Jenis Kelamin dengan Motivasi Informasi Pengaruh faktor jenis kelamin terhadap aspek motivasi informasi responden dalam menonton acara musik Derings dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan nilai C = 0,27, artinya adalah bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara jenis kelamin dengan motivasi informasi responden tetapi memiliki hubungan yang berarti. Hubungan tentang kedua aspek tersebut, dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Motivasi Informasi Responden menurut Jenis Kelamin Motivasi Informasi Jenis Total Persen Kelamin (orang) (%) Laki-laki ,0 Perempuan ,0 Total ,0 Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi informasi tinggi terhadap acara musik Derings. Disimpulkan bahwa baik responden laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mencari dan memperoleh informasi dari acara musik Derings. Faktor jenis kelamin dan aspek motivasi informasi tidak memiliki hubungan yang nyata. Jenis kelamin seseorang tidak mempengaruhinya dalam mencari dan mendapatkan informasi tentang sesuatu. 3) Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Motivasi Informasi
9 Hubungan antara jenis pekerjaan dan aspek motivasi informasi dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat bahwa hubungan jenis pekerjaan dengan aspek motivasi informasi memiliki hubungan yang rendah tetapi berarti, dengan nilai C = 0,20. Artinya adalah tidak terdapat hubungan nyata antara jenis pekerjaan dan motivasi informasi tetapi memiliki hubungan yang berarti. Jenis pekerjaan tidak mempengaruhi motivasi informasi responden. Setiap responden memiliki kesempatan yang sama dalam mencari dan memperoleh informasi mengenai acara musik Derings, apapun jenis pekerjaannya. Namun jenis pekerjaan memiliki hubungan yang sangat berarti dengan aspek motivasi informasi. Karyawan/wiraswasta yang menjadi khalayak langsung akan memiliki motif informasi dengan para pelajar, sehingga hal tersebut dapat menjelaskan bahwa keduanya memiliki hubungan yang berarti. Hubungan tentang kedua aspek tersebut, dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Motivasi Informasi Responden menurut Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Motivasi Informasi Total Persen (orang) (%) Penonton langsung/ Figuran Karyawan/wiraswasta Pelajar/ Mahasiswa Total Pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dengan ketiga jenis pekerjaan tersebut memiliki motivasi informasi tinggi terhadap acara musik Derings. Hal tersebut dapat dipahami karena jenis pekerjaan tidak berhubungan nyata dengan aspek motivasi informasi. 4) Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Motivasi Identitas Pribadi Pengaruh faktor tingkat pendidikan terhadap aspek motivasi identitas pribadi responden dalam menonton acara musik Derings dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan uji Korelasi Spearman didapatkan nilai r s = -0,28. Artinya adalah bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan dengan motivasi identitas pribadi responden. Pencarian identitas pribadi responden, tidak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya.
10 Walaupun pada jenjang pendidikan, seseorang akan mengalami pendewasaan diri, namun dalam pencarian jati diri itu akan dicari dan didapatkan di lingkungan yang membuat mereka nyaman. Hubungan tentang kedua aspek tersebut, dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Motivasi Identitas Pribadi Responden menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Motivasi Identitas Pribadi Total Persen (orang) (%) Sekolah Dasar ,5 Sekolah Menengah Permata ,0 Sekolah Menengah Atas ,5 Perguruan Tinggi/ Akademi ,0 Total ,0 Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi identitas pribadi tinggi pada setiap tingkat pendidikan. Setiap responden memiliki kesempatan untuk mencari identitas pribadi sebagai khalayak langsung acara musik Derings tanpa dilihat dari tingkat pendidikannya. 5) Hubungan Asal Etnis dengan Motivasi Identitas Pribadi Hubungan mengenai faktor asal etnis dan aspek motivasi identitas pribadi dianalisis dengan uji Chi-Square. Tabel 6 menunjukkan hasil analisis tentang pengaruh asal etnis terhadap motivasi identitas pribadi yang menunjukkan nilai C = 0,31. Nilai tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara asal etnis dan motivasi identitas pribadi, namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan tentang kedua aspek tersebut, dapat dilihat pada Tabel 14. Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dengan latar belakang etnis apapun memiliki motivasi identitas pribadi tinggi. Hal tersebut dapat dipahami karena responden tidak hanya berasal dari Etnis Betawi saja sehingga bagi etnis-etnis yang lain yang merupakan perantau perlu menyesuaikan diri dan mencari ingroup untuk saat sekarang ini.
11 Tabel 14. Motivasi Identitas Pribadi Responden menurut Asal Etnis Asal Etnis Motivasi Identitas Pribadi Total Persen (orang) (%) Melayu ,0 Jawa ,5 Minang ,5 Sunda ,5 Betawi ,0 Batak ,5 Total ,0 6) Hubungan Asal Etnis dengan Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Hubungan mengenai faktor asal etnis dan aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial dianalisis dengan uji Chi-Square. Tabel 6 menunjukkan hasil analisis tentang pengaruh asal etnis terhadap aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial yang menunjukkan nilai C = 0,23. Nilai tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara asal etnis dan aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial, namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan tentang kedua aspek tersebut, dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Responden menurut Asal Etnis Motivasi Identitas Integrasi dan Asal Etnis Interaksi Sosial Total Persen (orang) (%) (skor 4-9) (10-16) Melayu ,0 Jawa ,5 Minang ,5 Sunda ,5 Betawi ,0 Batak ,5 Total ,0 Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa responden dengan latar belakang etnis apapun memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi. Hal tersebut
12 dapat dipahami karena setiap manusia memiliki keinginan untuk berintegrasi dan berinteraksi dengan lingkungan sosial, apapun etnisnya. Hal tersebut dilakukan untuk menambah pergaulan, untuk berinteraksi dan saling mengenal sesama khalayak langsung acara musik Derings, dan mengenal lingkungan sosial disekitarnya khususnya para perantau yang harus beradaptasi dengan tempat bergaul mereka sekarang Faktor Ekstrinsik yang berhubungan dengan Motivasi Menonton Hubungan antara faktor ekstrinsik responden yang meliputi sumber informasi acara dan pola pengambilan keputusan untuk menjadi khalayak langsung acara musik Derings Trans TV dengan kelima aspek motivasi dianalisis menggunakan Uji Chi-Square. Hasil analisis hubungan antara faktor ekstrinsik dengan aspek motivasi menonton, dapat disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Hubungan Faktor Ekstrinsik dengan Motivasi Menonton Faktor Ekstrinsik Koefesien Informasi Sumber Informasi Acara Pola Pengambilan χ 2 C χ 2 C Keputusan Ket: * (nyata pada p = 0.05) ** (sangat nyata pada p = 0.01) Identitas Pribadi Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Hiburan konstan konstan Ekonomi Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa semua faktor ekstrinsik tidak memiliki hubungan nyata dengan kelima aspek motivasi khalayak langsung dalam menonton acara musik Derings Trans TV. Walaupun semua faktor ekstrinsik tidak memiliki hubungan nyata dengan kelima aspek motivasi, namun diantaranya terdapat beberapa kasus korelasi yang meskipun tidak nyata atau menunjukkan hubungan yang rendah tetapi berarti (nilai korelasi 0,2-0,4). Dengan demikian hasil ini membuktikan bahwa hipotesis yang mengungkapkan tentang ada hubungan antara faktor ekstrinsik responden dengan dengan kelima aspek motivasi menonton langsung acara musik Derings tidak dapat diterima. Kasuskasus tersebut diuraikan sebagai berikut:
13 1) Hubungan Sumber Informasi Acara dengan Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Hubungan mengenai faktor asal etnis dan aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial dianalisis dengan uji Chi-Square. Tabel 16 menunjukkan hasil analisis tentang pengaruh sumber informasi acara terhadap aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial yang menunjukkan nilai C = 0,21. Nilai tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara faktor sumber informasi acara dengan aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial, namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan tentang kedua aspek tersebut, dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Motivasi Integritas dan Interaksi Sosial Responden menurut Sumber Informasi Acara Sumber Informasi Acara Motivasi Integritas dan Interaksi Sosial Total (orang) Persen (%) Iklan Televisi ,0 Keluarga ,5 Teman ,5 Total ,0 Pada tabel tersebut dapat dilihat responden yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial yang tinggi lebih banyak mengetahui tentang acara musik Derings untuk pertama kali adalah dari teman. Hal tersebut terjadi karena informasi yang lebih rinci didapatkan oleh responden berasal dari teman yang telah terlebih dahulu menjadi khalayak langsung. Iklan di televisi hanya menampilkan informasi mengenai jam tayang acara, presenter dan sedikit gambaran mengenai acara musik Derings. Sasaran iklan tersebut adalah penonton dirumah. Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa antara sumber informasi acara dan aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial tidak memiliki hubungan yang nyata. Setiap responden memiliki hak yang sama dalam berintegrasi dan berinteraksi sosial dengan sesama khalayak langsung acara musik Derings
14 tanpa dipengaruhi oleh faktor mengetahui pertama kali tentang acara musik Derings. Namun faktor sumber informasi acara memiliki hubungan yang berarti dengan aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial, karena responden tidak akan dapat berintegrasi dan berinteraksi dengan sesama khalayak langsung kalau tidak mengetahui mengenai acara musik Derings. 2) Hubungan Sumber Informasi Acara dengan Motivasi Ekonomi Hubungan mengenai faktor asal etnis dan aspek motivasi ekonomi dianalisis dengan uji Chi-Square. Tabel 16 menunjukkan hasil analisis tentang pengaruh sumber informasi acara terhadap aspek motivasi ekonomi yang menunjukkan nilai C = 0,29. Nilai tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara faktor sumber informasi acara dengan aspek motivasi ekonomi, namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan tentang kedua aspek tersebut, dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Motivasi Ekonomi Responden menurut Sumber Informasi Acara Sumber Informasi Acara Motivasi Ekonomi (skor 4-9) (10-14) Total (orang) Persen (%) Iklan Televisi ,0 Keluarga ,5 Teman ,5 Total ,0 Pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi ekonomi tinggi tanpa dibedakan dari mana mereka mengetahui acara musik Derings pertama kali. Sumber informasi acara dan aspek motivasi ekonomi memiliki hubungan yang berarti, karena responden memiliki motif ekonomi menjadi khalayak langsung setelah mengetahui acara musik tersebut, dan mengetahui lingkungan dikalangan khalayak langsung. Sehingga sumber informasi acara merupakan suatu hal yang berarti.
BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Opini Khalayak Langsung Acara Musik Derings Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik
Lebih terperinciBAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV
BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik
Lebih terperinciBAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)
Lebih terperinciABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143
ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir Nama NIM : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C00543 Televisi lokal memiliki kekuatan pada kedekatannya dengan
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN
47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI
69 HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI merupakan terpenuhinya kebutuhan individu. dapat diperoleh setelah seseorang melakukan sesuatu yang dapat mendukung dalam memenuhi
Lebih terperinciKeterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)
59 BAB VIII FAKTOR-FAKTOR YA G BERHUBU GA DE GA PERSEPSI KHALAYAK TE TA G PROGRAM ACARA REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI 8.1. Hubungan Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi Khalayak tentang Program Acara
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN
BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU
68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu
Lebih terperinciKUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)
KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa
Lebih terperinciBAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009
BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan
Lebih terperinciKETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU
KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Brittner dalam Rakhmat (2008) menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Simpang Baru Kelurahan Simpang Baru termasuk dalam wilayah Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Propinsi Riau. Wilayah Kelurahan Simpang Baru
Lebih terperinciKorelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program
Lampiran 1 Kuesioner penelitian Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Acara Kick Andy di MetroTV Responden
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keterdedahan Berita Kriminal di Televisi Keterdedahan berita kriminal di televisi merupakan beragam penerimaan khalayak remaja terhadap siaran berita kriminal di televisi, meliputi
Lebih terperinciMETODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif
Lebih terperinciANGKET. A. Identitas Responden 1.Nama :... 2.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
76 ANGKET Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan yang diajukan dengan mengisi titik-titik atau dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. No Kuesioner:... enumerator)
Lebih terperinciSIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN
55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA PENELITIAN
BAB V ANALISA DATA PENELITIAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Uji Validitas Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan Berikut adalah deskripsi data hasil pengamatan yang sudah diolah dari data yang diperoleh melalui kuesioner. Pada Tabel 4.1 menunjukkan komposisi
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.
Lebih terperinciBAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian bahwa dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan iklan Coffee Good Day Freeze
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut : 4.1.1 Tahap Awal Penelitian
Lebih terperinciBAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI
BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI 9.1 Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi dalam Pemenuhan Kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis Gender Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi pada penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lahir pula bintang film serta pusat perfilman yang kita kenal sebagai Holliwood.
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perfilman Tahun 1906 sampai tahun 1916 merupakan periode paling penting dalam sejarah perfilm-an di Amerika Serikat, karena pada dekade ini
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap
BAB III PENYAJIAN DATA A. Hubungan Intensitas Menonton Acara on the Spot di trans 7 Terhadap Tingkat Ilmu Pengetahuan Umum di Kalangan Siswa-Siswi Kelas 2 SMPN 23 Pekanbaru. Penyajian data berikut ini
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
55 BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, efek iklan yang menggunakan media massa terhadap khalayak dibedakan menjadi tiga
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan bagian dari Trans Corporation yang berdiri sejak bulan Oktober 1998 dan memperoleh izin siaran serta dinyatakan lulus
Lebih terperinciBAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI
71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dala m penelitian ini adalah penduduk yang menonton iklan mie instant di dua lokasi wilayah Bogor. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu di urban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Youtube telah menjadi fenomena yang mendunia yang merupakan situs video sharing yang berfungsi sebagai sarana untuk berbagi video secara online. Situs ini memfasilitasi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Karakteristik Responden 1. Karakteristik Responden Menurut Usia Karakteristik responden menurut usia diperoleh data usia terendah responden adalah 9 tahun dan tertinggi
Lebih terperinciV. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN
V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,
Lebih terperinciTranskip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di. Program Research & Development Department RCTI
Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di Program Research & Development Department RCTI 1. Apakah penampilan pembawa acara Dahsyat (Olga, Raffi & guest host) dengan candaan dan celetukan-celetukan
Lebih terperinciBAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI
49 BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI Keterdedahan program JAM adalah sejauh mana program JAM ditonton oleh khalayak. Keterdedahan ini dilihat dari cara,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang
BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM RESPONDEN DAN MEGASWARA TV
BAB IV GAMBARAN UMUM RESPONDEN DAN MEGASWARA TV.. Gambaran Umum Kelurahan Bojong Rangkas dan Tegal Gundil Lokasi pertama yang menjadi daerah penelitian adalah Kelurahan Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea,
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka
5 PENDEKATAN TEORETIS Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa sumber berupa buku dan hasil
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Media Televisi Lokal dan Perkembangannya Perkembangan media massa khususnya televisi memiliki arti penting bagi masyarakat perkotaan maupun pedesaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bagian penutup skripsi ini, penulis akan memberikan beberapa
BAB V PENUTUP Pada bagian penutup skripsi ini, penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dan saran. Kesimpulan-kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari masalah-masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berjalannya era globalisasi di indonesia ini membuat pemikiran masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan terlihat dari
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER
BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER 7.1 Hubungan Antara Tempat Tinggal dan Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Berdasarkan tempat tinggal hampir
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA
BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Pada bab ini akan dipaparkan data-data yang diperoleh dari pengumpulan data di lapangan. Penulis menjabarkan dengan metode deskriftif kuantitatif dengan persentase
Lebih terperinciANGKET PENELITIAN. No. Responden
247 ANGKET PENELITIAN No. Responden 1 2 Petunjuk Pengisian Angket 1. No. angket dan kotak yang tersedia tidak perlu diisi. 2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat.
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1
i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i v vii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 4 1.4 Kegunaan Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat dalam kehidupan sosialnya berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan bahasa. Dalam sosiolinguistik, masyarakat tersebut kemudian disebut sebagai masyarakat
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa Dari beberapa definisi yang telah dirumuskan oleh para ahli, Rakhmat (2004) menyimpulkan bahwa komunikasi massa adalah
Lebih terperinciPROGRAM DAHSYAT DI RCTI DAN GAYA HIDUP
PROGRAM DAHSYAT DI RCTI DAN GAYA HIDUP (Studi Korelasional Tentang Program Dahsyat di RCTI Terhadap Gaya Hidup di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciNanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si
Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program
Lebih terperinciLampiran 1. Panduan Pertanyaan
LAMPIRAN 85 86 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan A. Siswa Kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga 1. Mengapa anda tidak pernah tayangan Jika Aku Menjadi? 2. Di mana tempat tinggal anda saat ini? B. Responden 1. Mengapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV Tayangan Berita Liputan 6 Siang merupakan salah satu program berita di SCTV. Liputan 6 Siang tayang pada pukul 12.00 12.30 WIB,
Lebih terperinciBAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR
62 BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 6.1 Agenda Pendengar Agenda pendengar adalah tingkat perbedaan penonjolan suatu berita menurut opini pendengar dan pengetahuan mereka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciMOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO
MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah Kota Gorontalo atau
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Gorontalo adalah sekolah menengah atas yang pertama berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Hipotesis yang akan diuji dalam uji validitas ini adalah:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Kuesioner ini diuji coba terhadap 30 mahasiswa program studi non kesehatan jenjang Strata 1 (S1) angkatan 2015 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV
54 BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV Untuk dapat bersaing dengan program-program yang disajikan televisi lain, berbagai cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank terbesar di Indonesia
Lebih terperinciKarya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)
Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR
BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI DALAM MERUBAH PERSEPSI SISWA TENTANG PERTANIAN
30 EFEKTIVITAS VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI DALAM MERUBAH PERSEPSI SISWA TENTANG PERTANIAN Pertanian merupakan salah satu sektor utama yang memiliki kontribusi dalam pembangunan. Kebutuhan pokok manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode tradisional yang data penelitiannya
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Usia contoh berkisar antara 14 sampai 18 tahun dan dikategorikan ke dalam kelompok remaja awal (14 sampai 16 tahun) dan remaja akhir (17 sampai 18 tahun). Dari jenis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinciBAB V PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER
BAB V PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER Persepsi mahasiswa peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender yaitu pandangan mahasiswa yang telah mengikuti Mata Kuliah Gender
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.
117 VI. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah mengetahui fakta yang ada di lapangan, penulis memberikan kesimpulan mengenai hasil penelitiannya di lapangan berdasarkan data-data yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.
Lebih terperinciBAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS
BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dalam penelitian ini meliputi fungsi komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh responden dengan menggunakan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Fitriyani, Leila Tanggapan Mahasiswa Ilmu komunikasi di
99 DAFTAR PUSTAKA Ardianto,Elvinaro,dkk.2007.Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Dominick,Joseph R. 2000. The Dynamics Of Mass Communication.New York: Ramadom
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:
92 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu bahwa: 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan iklan es krim Magnum
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif
Lebih terperinciBAB V PROFIL GENDER DAN AGEN SOSIALISASI MAHASISWA TPB TAHUN AJARAN 2007/2008. Komposisi mahasiswa TPB IPB menurut jenis kelamin disajikan pada
68 BAB V PROFIL GENDER DAN AGEN SOSIALISASI MAHASISWA TPB TAHUN AJARAN 2007/2008 5.1 Karakteristik Individu 5.1.1 Jenis Kelamin Komposisi mahasiswa TPB IPB menurut jenis kelamin disajikan pada Tabel 7.
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SURAT PERNYATAAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL
Lebih terperinciMOTIVASI DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP TELEVISI LOKAL
MOTIVASI DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP TELEVISI LOKAL (Kasus Pemirsa Megaswara TV di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat) Oleh: GIAN HENDRA I34070099 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciMETODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian
METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN DAN EKUITAS MEREK
BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN DAN EKUITAS MEREK 6.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan, Tingkat Kepedulian, dan Ekuitas Merek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia musik dan entertainment di Indonesia meningkat pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia musik dan entertainment di Indonesia meningkat pesat. Banyak sekali artis pendatang baru yang muncul dan meraih popularitas dengan cepat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program non berita merupakan program yang dapat dibedakan berupa program hiburan musik, drama, olahraga dan agama. Program non berita yang banyak digemari oleh masyarakat
Lebih terperinciLEMBAR PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan terutama di kota-kota besar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta memang menjadi masalah tersendiri. Seorang sarjana bahkan kerap kita jumpai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang komunikasi telahlama hadir di tengah-tengah kehidupan manusia. Sebagai produk budaya
Lebih terperinciTINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Tingkat kesejahteraan dalam CV TKB dianalisis dengan analisis gender. Alat analisis gender
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Topik yang dipilih oleh penulis adalah editing dalam pasca produksi. tayangan drama dokumenter Seniman Kulit Telur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Topik / Judul Tayangan Topik yang dipilih oleh penulis adalah editing dalam pasca produksi tayangan drama dokumenter Seniman Kulit Telur. Judul Tayangan : Seniman Kulit Telur 1.2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua kegiatan manusia pada umumnya berpengaruh kepada media massa. Dengan adanya media massa
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan
Lebih terperinci