BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS"

Transkripsi

1 BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS 9.1. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Sikap Berdasarkan Tabel 44, terlihat bahwa meskipun sebagian besar responden memiliki sikap positif, ternyata pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya masih rendah dengan persentase sebesar 57,5 persen. Sebanyak 5 persen responden yang memiliki sikap positif dan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong sedang. Tabel 44. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Sikap Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisis Sikap Positif , ,5 Negatif , , nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,054 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,307 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa sikap yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan tidak semua curahan waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha UKM semata-mata untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnis saja. Pengusaha UKM memiliki aktivitas lain seperti bekerja, mengelola usaha dan pergi bersama teman sehingga meskipun sikapnya cenderung positif namun pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong rendah. Selain itu, penggunaan internet yang dilakukan oleh pengusaha UKM tidak hanya untuk keperluan bisnisnya saja tetapi termasuk bersosialisasi atau mencari hiburan melalui jejaring sosial seperti Facebook.

2 Hubungan Sikap Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Komunikasi Berdasarkan Tabel 45 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 55 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya tergolong rendah. Sebanyak 35 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya juga rendah. Tabel 45. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Fungsi Komunikasi Fungsi Komunikasi Sikap Positif , ,5 Negatif , , nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,176 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,218 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi Hubungan Sikap Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Promosi Berdasarkan Tabel 46 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 57,5 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi promosinya tergolong rendah. Responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet positif dan memanfaatkan internet sebagai fungsi promosi hanya sebanyak 5 persen dari total keseluruhan responden.

3 68 Tabel 46. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Fungsi Promosi Fungsi Promosi Sikap Positif , ,5 Negatif , , nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,057 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,303 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi Hubungan Sikap Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Riset Berdasarkan Tabel 47 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 52,5 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi risetnya tergolong rendah. Sebanyak 32,5 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi risetnya juga rendah. Tabel 47. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Fungsi Riset Fungsi Riset Sikap Positif , ,5 Negatif , , nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,078 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,282 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa sikap yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Adanya aktivitas lain yang dilakukan oleh pengusaha UKM di luar menggunakan

4 69 internet, penggunaan internet untuk kegiatan bersosialisasi melalui jejaring sosial atau mencari hiburan menyebabkan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis cenderung rendah meskipun sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya positif Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Norma Subjektif Norma subjektif adalah keyakinan individu mengenai kemungkinan orang lain akan menyetujui atau menolak tingkah laku tersebut (Baron dan Byrne, 2003). Norma Subjektif dalam penelitian ini diukur dengan pernyataan-pernyataan yang dapat mengidentifikasi keyakinan responden mengenai kemungkinan orang lain di lingkungannya akan menyetujui atau menolak responden untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis. Penjumlahan dari semua jawaban responden dibagi menjadi norma subjektif positif dan negatif. Responden yang memiliki norma subjektif positif adalah responden yang memiliki keyakinan besar bahwa lingkungannya mendukung atau menyetujui untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis. Responden yang memiliki norma subjektif negatif adalah responden yang memiliki keyakinan rendah bahwa lingkungannya menyetujui atau mendukungnya untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis dengan total skor norma subjektif. Berdasarkan Tabel 48, terlihat bahwa meskipun sebagian besar responden memiliki norma subjektif positif, ternyata pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya masih rendah dengan persentase sebesar 85 persen. Sebanyak 5 persen responden yang memiliki norma subjektif positif dan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong sedang. Tabel 48. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Norma Subjektif Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisis Norma Subjektif Positif Negatif nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,132 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,242 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka

5 70 terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa norma subjektif yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan tidak semua curahan waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha UKM semata-mata untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnis saja, sehingga meskipun keyakinan bahwa lingkungan responden mendukung untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis cenderung positif namun pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong rendah Hubungan Norma Subjektif Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Komunikasi Berdasarkan Tabel 49 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 65 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya tergolong rendah. Sebanyak 25 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya juga rendah. Tabel 49. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Norma Subjektif dan Fungsi Komunikasi Norma Subjektif Fungsi Komunikasi Positif Negatif nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,073 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,286 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi.

6 Hubungan Norma Subjektif Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Promosi Berdasarkan Tabel 50 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 70 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi promosinya tergolong rendah. Sebanyak 25 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi promosinya juga rendah. Tabel 50. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Norma Subjektif dan Fungsi Promosi Norma Subjektif Fungsi Promosi Positif Negatif nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,278 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,176 yang menunjukkan hubungan yang rendah sekali, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa adanya dukungan dari lingkungan kepada pengusaha UKM untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnisnya belum tentu membuat pengusaha UKM memanfaatkan internet sebagai fungsi promosi dalam tingkatan yang tinggi Hubungan Norma Subjektif Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Riset Berdasarkan Tabel 51 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 62,5 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi risetnya tergolong rendah. Sebanyak 22,5 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi risetnya juga rendah.

7 72 Tabel 51. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Norma Subjektif dan Fungsi Riset Norma Subjektif Fungsi Riset Positif , , Negatif ,5 9 22, nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,440 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,126 yang menunjukkan hubungan yang rendah sekali, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa norma subjektif yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Intensi Berdasarkan Tabel 52, terlihat bahwa meskipun sebagian besar responden memiliki intensi positif, ternyata pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya masih rendah dengan persentase sebesar 50 persen. Sebanyak 5 persen responden yang memiliki intensi positif dan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong sedang. Tabel 52. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Intensi Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisis Intensi Positif Negatif nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,122 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,249 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa intensi yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan tidak semua curahan waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha UKM semata-mata

8 73 untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnis saja, sehingga meskipun intensi atau niat untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis cenderung positif namun pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong rendah Hubungan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Komunikasi Fungsi komunikasi meliputi penggunaan internet untuk berhubungan dengan berbagai stakeholeder yang terkait dengan kepentingan bisnis perusahaan. Kegiatan komunikasi dalam konteks penelitian ini meliputi kegiatan suratmenyurat dalam bisnis, conference, konsultasi on-line dengan konsumen maupun rekan bisnis. Pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi dan durasi dalam penggunaan internet oleh pengusaha UKM untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Kegiatan komunikasi yang dilakukan dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Tabel 53. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensi dan Fungsi Komunikasi Fungsi Komunikasi Intensi Positif Negatif Berdasarkan Tabel 53 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 45 persen responden yang memiliki intensi terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya tergolong rendah. Bila diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,133 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,242 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi. Pemanfaatan internet yang dilakukan oleh pengusaha UKM tidak hanya untuk kegiatan komunikasi dengan pelanggan ataupun rekan bisnis saja tetapi juga kegiatan komunikasi dengan teman, saudara ataupun kolega.

9 Hubungan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Promosi Fungsi promosi meliputi kegiatan pemasaran dan menginformasikan produk kepada konsumen maupun rekan bisnis. Pemanfaatan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi, durasi dan intensitas promosi yang dilakukan oleh pengusaha UKM untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Kegiatan promosi yang dilakukan dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Tabel 54. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensi dan Fungsi Promosi Fungsi Promosi Intensi Positif Negatif Berdasarkan Tabel 54 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis. Sebanyak 50 persen responden yang memiliki intensi terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi promosinya tergolong rendah. Sebanyak 45 persen responden yang memiliki intensi negatif kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya juga tergolong rendah. Bila diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,189 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,212 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa niat yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat kepentingan menurut pengusaha UKM apakah usahanya perlu menggunakan internet dalam mendukung kegiatan promosinya.

10 Hubungan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Riset Fungsi Riset yaitu kegiatan UKM dalam memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan terbaru tentang produk kondisi pasar dan persaingan. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh melalui riset tersebut dapat digunakan perusahaan untuk menentukan strategi bisnis yang mendukung pengembangan kegiatan usaha. Pemanfaatan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi dan durasi riset. Kegiatan riset yang dilakukan dibagi menjadi tinggi, sedang dan rendah. Tabel 55. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensi dan Fungsi Riset Fungsi Riset Intensi Positif , , Negatif , , Berdasarkan Tabel 55 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis. Sebanyak 47,5 persen responden yang memiliki intensi terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi risetnya tergolong rendah. Bila diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,312 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,164 yang menunjukkan hubungan yang rendah sekali, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset. Kesibukan dan adanya aktivitas lain yang dilakukan oleh pengusaha UKM baik formal maupun non formal seperti bekerja, kuliah, mengelola bisnis, berdagang dan bepergian bersama teman membuat waktu yang dimiliki oleh pengusaha UKM menjadi terbatas sehingga kegiatan mencari informasi melalui internet pun menjadi rendah dan terbatas durasi maupun frekuensinya. Berdasarkan hasil pengolahan data, terlihat bahwa intensi ternyata tidak berhubungan dengan kegiatan komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh pengusaha UKM dalam memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnisnya. Hal

11 76 tersebut menandakan bahwa intensi atau niat yang merupakan fungsi dari determinan sikap dan norma subjektif sebagaimana diungkapkan oleh Azwar (1998) tidak selalu selaras dengan perilaku yang dimunculkan oleh individu. Sikap seringkali tidak dapat secara langsung mempengaruhi perilaku. Tindakan atau perilaku yang muncul pada seseorang didahului oleh niat untuk berperilaku (intensi).

BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dalam penelitian ini meliputi fungsi komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh responden dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengusaha UKM Secara umum, pengusaha dapat diartikan sebagai seseorang yang bergerak dalam bidang bisnis tertentu. Istilah pengusaha erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Keinginan mereka yang besar untuk memiliki kulit yang lebih halus dan

Lebih terperinci

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi 47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 50 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 6.1 Hubungan antara Karakteristik Anggota Komunitas dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Creswell (dalam Alsa, 2003, h.13) menunjukkan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Singkat Ma had Sunan Ampel Al- Aly Terlampir 2. Visi, Misi dan Tujuan Ma had Terlampir B. Hasil Analisa Data Analisa data

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua variabel dalam

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAIN PEKALONGAN JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2012

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAIN PEKALONGAN JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2012 BAB IV HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAIN PEKALONGAN JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2012 Setelah data terkumpul didukung teori, maka langkah selanjutnya adalah membuktikan

Lebih terperinci

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

3. PELAKSANAAN KEGIATAN 3. PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1 Waktu Penelitian Subjek kajian penelitian ini adalah keputusan konsumen membeli tanaman hias (Sansevieria) secara online. Penelitian ini ingin melihat faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis tentang Kemampuan Memimpin Kepala Sekolah Dengan Produktivitas Guru Di Madrasah Ibtidaiah Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan Untuk mengetahui Kemampuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan sebelum uji hipotesis. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil analisis Multiple Product Moment Correlation,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE Febby A. Kemalasari, Tatiek K. Andajani, Soekartawi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah.. 4. C. Pembatasan Masalah.. 5. D. Rumusan Masalah Tujuan Umum Tujuan Khusus...

A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah.. 4. C. Pembatasan Masalah.. 5. D. Rumusan Masalah Tujuan Umum Tujuan Khusus... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT ABSTRAK. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GRAFIK... i ii iii iv vi x xiii BAB I : PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah... 6

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah... 6 DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 7 1. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE 7.1. Hubungan Bauran Promosi Terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran HONEY Madoe Bauran komunikasi pemasaran meliputi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords : Humas, Citra Perusahaan. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keywords : Humas, Citra Perusahaan. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Citra atau Image adalah aset terpenting yang tidak berwujud yang dimiliki perusahaan. Citra yang baik dapat mendukung daya saing perusahaan juga dapat menjadi proteksi pada saat menghadapi masa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. INTENSI Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi didefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan melalui skala yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang sejenis dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan/organisasi dalam berbisnis harus mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA (Studi di SMK Negeri 1 Ampana Kota) Nurhani 1 Muh. Mansyur Thalib Ridwan Syahran

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA (Studi di SMK Negeri 1 Ampana Kota) Nurhani 1 Muh. Mansyur Thalib Ridwan Syahran HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA (Studi di SMK Negeri 1 Ampana Kota) Nurhani 1 Muh. Mansyur Thalib Ridwan Syahran ABSTRAK Kata Kunci : Facebook, Perilaku Sosial Permasalahan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Validitas dan Relibialitas 4.1.1. Uji Validitas Skala Motivasi belajar Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin hari perkembangan teknologi semakin signifikan. Hadirnya teknologi semakin mempermudah komunikasi antar individu dimanapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut perangkat komunikasi yaitu ponsel (handphone) bukan lagi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut perangkat komunikasi yaitu ponsel (handphone) bukan lagi menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin mengalami kemajuan yang pesat. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan tersebut perangkat

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang analisisnya ditekankan pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB V. 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand. konsumen dari produk yang bersangkutan.

BAB V. 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand. konsumen dari produk yang bersangkutan. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV dapat disimpulkan bahwa: 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand image tenun tradisional

Lebih terperinci

Oleh: SRI ASTUTIK NPM :

Oleh: SRI ASTUTIK NPM : KORELASI INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK (MEDIA ONLINE) TERHADAP AKTIFITAS BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota Gorontalo selama bulan April 01 hingga bulan Juni 01 3..Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu program pemasaran, karena promosi pada hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEHAVIOUR INTENTION TENTANG PERILAKU PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN STATUS KEPESERTAAN DALAM KELUARGA BERENCANA

HUBUNGAN BEHAVIOUR INTENTION TENTANG PERILAKU PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN STATUS KEPESERTAAN DALAM KELUARGA BERENCANA HUBUNGAN BEHAVIOUR INTENTION TENTANG PERILAKU PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN STATUS KEPESERTAAN DALAM KELUARGA BERENCANA SESARIA BETTY MULYATI Fakultas Kesehatan Masyarakat - Program Studi Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK PT. SUBUR SAKTI adalah salah satu produsen sepatu yang beroperasi di daerah Bandung. Perusahaan ini membuat berbagai jenis produk sepatu yang ditujukan untuk konsumen dengan pasar berupa pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intensi Merokok 1. Intensi Merokok Intensi diartikan sebagai niat seseorang untuk melakukan perilaku didasari oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation Amarta Multi Corporation adalah sebuah perusahaan penyedia jasa pelatihan dan konsultasi Sumber Daya Manusia bagi industri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teori yang terdiri atas variabel - variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN. teori yang terdiri atas variabel - variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian tentang masalah sosial atau kemanusiaan berdasarkan pengujian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja di Kabupaten Bantul. Pemilihan sampel yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut dikarenakan berhasil atau tidaknya suatu penelitian akan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Periklanan, Niat beli. Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK. Kata Kunci: Periklanan, Niat beli. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK Tingkat permintaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan merupakan perwujudan dari niat beli konsumen. Niat beli dari konsumen muncul, salah satunya dipengaruhi oleh pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi menurut Supardi (2005) dalam Amelia (2012) adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa kuantitatif yang menggambarkan kenyataan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Studi Lapangan Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian 74 Dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan keterangan secara langsung yang dilakukan melalui: a. Observasi Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 1 dan VII 7 di SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era moderen seperti ini seseorang sangatlah mudah untuk

Lebih terperinci

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pada bab ini peneliti menjelaskan mengenai hasil penelitian yang diperoleh dan akan diuraikan ke dalam gambaran subjek, analisis data dan interpretasi hasil penelitian.

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-7. Uji Persyaratan Instrumen : Validitas

Pertemuan Ke-7. Uji Persyaratan Instrumen : Validitas Pertemuan Ke-7 Uji Persyaratan Instrumen : Validitas M. Jainuri, S.Pd Pendidikan Matematika-STKIP YPM Bangko 1 Uji Persyaratan Instrumen Validitas Instrumen Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Azwar (2000, h. 5) mengatakan bahwametode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Azwar (2000, h. 5) mengatakan bahwametode 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Azwar (2000, h. 5) mengatakan bahwametode kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi 113 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisa data variabel variabel penelitian. Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian

Lebih terperinci

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum responden, ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta, tepatnya di Jln. Jend. Achmad Yani Surakarta. Pertimbangan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Karakteristik Responden 1. Karakteristik Responden Menurut Usia Karakteristik responden menurut usia diperoleh data usia terendah responden adalah 9 tahun dan tertinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya macam produk dalam dunia bisnis sekarang ini, menimbulkan semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri yang sama. Produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan perilaku konsumen. keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Apabila seseorang

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan perilaku konsumen. keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Apabila seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya disertai dengan adanya tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan ingin diperlakukan secara khusus, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan pelanggan terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENGARUH GAJI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK MEGA SYARIAH CAPEM PEKANBARU

BAB IV ANALISIS TENTANG PENGARUH GAJI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK MEGA SYARIAH CAPEM PEKANBARU BAB IV ANALISIS TENTANG PENGARUH GAJI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK MEGA SYARIAH CAPEM PEKANBARU Data yang disajikan pada bab III akan di analisis menggunakan analisis regresi linier sederhana. Pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KEDISIPLINAN GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MI ISLAMIYAH

BAB IV ANALISIS KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KEDISIPLINAN GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MI ISLAMIYAH BAB IV ANALISIS KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KEDISIPLINAN GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MI ISLAMIYAH TUMBREP 01 KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG Untuk mengetahui korelasi persepsi siswa tentang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI Analisa data dan interpretasi didasarkan pada hasil perhitungan skor-skor subyek pada skala adaptasi WLCS dan skala adaptasi JSS. Hasil perhitungan tersebut akan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin banyaknya industri yang menghasilkan produk baik berupa barang atau jasa yang berkualitas.

Lebih terperinci

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6. KESIMPULAN DAN SARAN 6. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya. Perlu diingat bahwa setiap hasil analisis yang disimpulkan oleh peneliti berada pada asumsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

Modul ke: Riset Penelitian. Uji Validitas dan Reabilitas. Fakultas Ilmu Komunikasi. Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Program Studi Periklanan

Modul ke: Riset Penelitian. Uji Validitas dan Reabilitas. Fakultas Ilmu Komunikasi. Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Program Studi Periklanan Modul ke: 13 Mira Fakultas Ilmu Komunikasi Riset Penelitian Uji Validitas dan Reabilitas Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si Program Studi Periklanan Pengertian Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel yang akan dianalisis dan dibahas terdiri dari satu variabel bebas yakni Gaya

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel yang akan dianalisis dan dibahas terdiri dari satu variabel bebas yakni Gaya BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Variabel yang akan dianalisis dan dibahas terdiri dari satu variabel bebas yakni Gaya Kepemimpinan (Variabel X) dan satu variabel terikat yakni kinerja pegawai (Variabel Y).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN A. Analisis Data Kompetensi Kepribadian Guru PAI SMP Muhammadiyah Pekajangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAAN Hal ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAAN Hal ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAAN Hal ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii vi x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pengertian metode penelitian menurut Sudiyono (2012) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan terhadap pelanggan Mimoza TV yang berada di wilayah Kota Gorontalo. Waktu yang dialokasikan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci