Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)"

Transkripsi

1 59 BAB VIII FAKTOR-FAKTOR YA G BERHUBU GA DE GA PERSEPSI KHALAYAK TE TA G PROGRAM ACARA REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI 8.1. Hubungan Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi Khalayak tentang Program Acara Reality show Jika Aku Menjadi Hubungan antara faktor intrinsik khalayak (meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan orangtua, dan pendapatan orangtua) dengan persepsi terhadap program JAM (meliputi isi cerita, talent, narasumber, keadaan lokasi, tema cerita, dan penayangan) dianalisis dengan menggunakan Uji Chisquare dan Rank Spearman. Pada Tabel 7 dapat dilihat dari hasil pengujian bahwa hanya ada satu variabel yang memiliki hubungan nyata, yaitu hubungan antara variabel faktor intrinsik responden (jenis kelamin) dengan variabel persepsi (keadaan lokasi. Hal ini membuktikan bahwa Hipotesis 1 yang menyatakan ada hubungan antara faktor intrinsik khalayak dengan persepsi khalayak terhadap program reality show JAM dapat diterima. Variabel-variabel yang berhubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 7. ilai Koefisien Korelasi Spearman dan Korelasi Chi Square antara Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi terhadap Program Jika Aku Menjadi o. Faktor Intrinsik Khalayak Koefisien Kore lasi Isi cerita Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Talent ara sumber Keadaan lokasi Tema cerita Pena yangan 1 Jenis X 2 8,572** 1,624 3,263 4,787 0,478 0,546 kelamin C 0,318 0,145 0,203 0,243 0,079 0,084 2 Usia r s 0,623 0,374 0,097 0,117 0,103 0,262 3 Pekerjaan X 2 5,993 1,969 2,088 3,357 1,002 0,485 orangtua C 0,270 0,159 0,164 0,206 0,114 0,080 4 Pendapatan orangtua r s 0,194 0,242 0,503 0,635 0,453 0,386 Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05) Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar variabel faktor instrinsik khalayak tidak terbukti memiliki hubungan yang nyata dengan proses pembentukan persepsi. Meskipun banyak variabel yang tidak memiliki hubungan nyata, namun ada beberapa variabel yang mengungkapkan tingkat hubungan yang cukup berarti (r s atau c > 0,2)

2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Faktor intrinsik jenis kelamin responden memiliki hubungan nyata dengan kriteria persepsi program JAM Trans TV yaitu isi cerita tetapi tidak berhubungan nyata dengan kriteria persepsi lain sepertiisi talent, narasumber, tema cerita, keadaan lokasi dan penayangan. Hal ini berarti presepsi setelah menonton program JAM Trans TV antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang cukup nyata. Setiap mahasiswa mempunya persepsi yang berbeda mengenai program JAM Trans TV, ada yang berpresepsi baik dan buruk. Terdapat hubungan nyata antara faktor intrinsik usia dengan kriteria persepsi program JAM. Hal ini berarti bahwa mahasiswa yang berbeda jenis kelamin membuat perbedaan pada saat menilai suatu program JAM. Jenis kelamin yang berbeda menjadi alasan untuk mahasiswa dalam menilai suatu program yang telah ditontonnya. Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Chi Square (X 2 ) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara variabel jenis kelamin dengan variabel persepsi responden terhadap program JAM Trans TV Angka korelasi menunjukkan positif yang berarti arahnya sejajar antara dua variabel, artinya semakin sering perempuan menonton program JAM Trans TV maka semakin baik persepsi terhadap program JAM Trans TV kriteria isi cerita dan sebaliknya semakin jarang responden laki-laki menonton program JAM Trans TV maka semakin buruk persepsi terhadap kriteria yang ada pada program JAM Trans TV. Tabel 8. Hubungan Jenis kelamin dengan Isi Cerita Persepsi terhadap Isi Cerita Jenis Persepsi buruk Persepsi baik Total kelamin Jumlah (orang) Persen (%) Jumlah (orang) Persen (%) Jumlah (orang) Persen (%) Laki-laki 6 18, , ,32 Perempuan 3 69, , ,68 Total 9 39, , X 2 = 8,572 p=0,003 C=0,318 Hal ini terjadi karena responden perempuan lebih menyukai menonton program JAM Trans TV, sementara responden laki-laki yang pada dasarnya

3 61 kurang memiliki ketertarikan dalam menonton program JAM Trans TV, sehingga cara menilai antara perempuan dan laki-laki berbeda. Persepsi perempuan terhadap program JAM Trans TV lebih baik dibandingkan laki-laki, karena lakilaki jarang menonton sehingga persepsinya kurang baik dan ini akan menimbulkan hasil yang kurang nyata. Responden laki-laki memiliki minat menonton yang kurang, karena laki-laki lebih suka menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan lain, seperti main Playstation (PS), olah raga (main bola bakset, futsal, dan lain-lain), main band, dan lain-lain Hubungan Usia dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Usia responden dalam penelitian ini cukup beragam yaitu antara usia tahun, tahun, dan tahun akan tetapi berapapun usia responden dan kurang beragamnya usia mahasiswa tidak membuat perbedaan dalam berpresepsi mereka setelah menonton program JAM Trans TV. Berdasarkan uji Korelasi Rank Spearman bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara faktor intrinsik usia dengan kriteria persepsi program JAM. Hal ini berarti bahwa mahasiswa yang berbeda usia tidak membuat perbedaan pada saat menilai suatu program JAM. Usia yang berbeda tidak menjadi alasan untuk mahasiswa dalam menilai suatu program yang telah ditontonnya Hubungan Pekerjaan Orang Tua dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Jenis pekerjaan orang tua responden berbeda-beda, ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, pegawai wiraswastya, dan lain-lain. Akan tetapi, apapun jenis pekerjaan orang tua responden tidak membuat perbedaan dalam presepsi mereka setelah menonton program JAM Trans TV. Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Chi Square (X 2 ) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara pekerjaan orang tua responden dengan kriteria persepsi program JAM. Hal ini berarti pekerjaan orang tua responden tidak menjadi alasan untuk mahasiswa dalam menilai suatu program yang telah ditontonnya.

4 Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Pendapatan orang tua responden berbeda-beda, ada yang termasuk ke dalam golongan rendah, menengah maupun golongan tinggi. Akan tetapi, berapapun pendapatan orang tua responden tidak membuat perbedaan dalam presepsi mereka setelah menonton program JAM Trans TV. Berdasarkan uji Korelasi Rank Spearman bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara pendapatan orang tua responden dengan kriteria persepsi program JAM. Hal ini berarti pendapatan orang tua responden tidak menjadi alasan untuk mahasiswa dalam menilai suatu program yang telah ditontonnya Hubungan Faktor Ekstrinsik dengan Persepsi Khalayak tentang Program Acara Reality show Jika Aku Menjadi Hubungan antara faktor ekstrinsik khalayak (ketersediaan TV, interaksi teman, dan interaksi keluarga) dengan persepsi tentang program JAM (isi cerita, talent, narasumber, keadaan lokasi, tema cerita, dan penayangan) dianalisis menggunakan Uji Chisquare dan Rank Spearman. Berdasarkan Tabel 9 diperoleh keterangan bahwa hanya ada satu variabel yang memiliki hubungan nyata, yaitu intersaksi keluarga dengan tema cerita. Hal ini membuktikan bahwa Hipotesis 2 yang menyatakan ada hubungan antara faktor eksrinsik khalayak dengan persepsi khalayak terhadap program reality show JAM diterima. Variabel-variabel yang berhubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 9. ilai Koefisien Korelasi Spearman antara Faktor Ekstrinsik Khalayak dengan Persepsi terhadap Program Jika Aku Menjadi o Faktor Ekstrinsik Khalayak Ketersediaan televisi Interaksi teman Interaksi keluarga Isi cerita Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Talent arasu mber Keadaan lokasi Tema cerita Koefisien Korelasi Penayangan r s 0,853 0,382 0,212 0,767 0,367 0,468 r s 0,524 0,388 0,853 0,158 0,723 0,899 r s 0,565 0,257 0,931 0,338 0,008** 0,273 Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p<0,01) * berhubungan nyata pada (p<0,05)

5 Hubungan Ketersediaan Televisi dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Ketersediaan televisi dikategorikan menjadi tiga tingkatan yaitu kurang tersedia, cukup tersedia, dan sangat tersedia. Berdasarkan Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Rank Spearman menunjukkan bahwa ketersediaan televisi tidak memiliki hubungan dengan kriteria persepsi mengenai isi cerita, talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Dengan demikian, ketersediaan televisi baik kurang, cukup, atau sangat tersedia tidak akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap isi cerita,talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Meskipun banyak variabel yang tidak memiliki hubungan nyata, namun ada beberapa variabel yang mengungkapkan tingkat hubungan yang cukup berarti (r s > 0,2) Hubungan Interaksi Teman dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Berdasarkan Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Rank Spearman menunjukkan bahwa interaksi teman tidak memiliki hubungan dengan kriteria persepsi mengenai isi cerita, talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Dengan demikian, interaksi teman rendah maupun tinggi tidak akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap isi cerita,talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Meskipun banyak variabel yang tidak memiliki hubungan nyata, namun ada beberapa variabel yang mengungkapkan tingkat hubungan yang cukup berarti (r s > 0,2) Hubungan Interaksi Keluarga dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Faktor intrinsik interaksi keluarga responden memiliki hubungan nyata dengan kriteria persepsi program JAM Trans TV yaitu tema cerita. Hal ini berarti presepsi setelah menonton program JAM Trans TV antara interaksi keluarga yang tinggi dan rendah memiliki perbedaan yang nyata. Setiap mahasiswa mempunya persepsi yang berbeda mengenai program JAM Trans TV, ada yang berpresepsi

6 64 baik dan buruk. Akan tetapi tidak berhubungan dengan isi cerita, talent, narasumber, keadaan lokasi dan penayangan. Meskipun banyak variabel yang tidak memiliki hubungan nyata, namun ada beberapa variabel yang mengungkapkan tingkat hubungan yang cukup berarti (r s > 0,2). Hubungan Interaksi Keluarga dengan Persepsi Tema Cerita Faktor intrinsik interaksi keluarga responden memiliki hubungan nyata dengan kriteria persepsi program JAM Trans TV yaitu tema cerita. Hal ini berarti presepsi setelah menonton program JAM Trans TV antara interaksi keluarga yang tinggi dan rendah memiliki perbedaan yang nyata. Berdasarkan uji Korelasi Rank Spearman, interaksi keluarga responden berhubungan nyata (p= 0,008 <0,01) dengan persepsi tema cerita. Angka korelasi menunjukkan positif yang berarti arahnya searah antara dua variabel, artinya semakin tinggi berinteraksi dengan keluarga, maka semakin baik persepsi terhadap tema cerita yang ada pada program JAM Trans TV, dan sebaliknya semakin rendah berinteraksi dengan keluarga maka semakin buruk persepsi terhadap tema cerita yang ada pada program JAM Trans TV. Hal ini terjadi karena dengan banyaknya interaksi keluarga maka akan meningkatkan intensitas responden dalam menonton program JAM, sehingga persepsi yang diberikan oleh responden mengenai tema cerita baik Hubungan Keterdedahan Program Jika Aku Menjadi dengan Persepsi khalayak tentang Program Reality show Jika Aku Menjadi Hubungan antara keterdedahan program reality show JAM (cara menonton, lokasi menonton, suasana menonton, durasi menonton, dan frekuensi menonton) dengan persepsi khalayak terhadap program reality show JAM (meliputi isi cerita, talent, narasumber, keadaan lokasi, tema cerita, dan penayangan) dianalisis dengan menggunakan Uji Chisquare dan Uji Rank Spearman. Hasil uji menunjukkan bahwa ada beberapa variabel yang memiliki hubungan nyata, yaitu hubungan antara cara menonton dengan persepsi tema cerita, dan hubungan antara frekuensi menonton dengan persepsi talent. Hal ini membuktikan bahwa Hipotesis 3 yang menyatakan ada hubungan antara faktor

7 65 keterdedahan program JAM dengan kriteria persepsi khalayak program reality show JAM dapat diterima. Variabel-variabel yang berhubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 10. ilai Koefisien Korelasi Rank Spearman dan Korelasi Chi Square antara Keterdedahan Trogram JAM dengan Persepsi terhadap Program Jika Aku Menjadi o. Keterdedahan program JAM 1 Cara menonton 2 Lokasi menonton 3 Suasana menonton 4 Durasi menonton 5 Frekuensi menonton Isi cerita Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Talent arasu mber Keadaan lokasi Tema cerita Koefisien Korelasi Penayangan X 2 1,918 0,375 2,946 1,913 6,595* 2,895 C 0,157 0,070 0,193 0,157 0,283 0,192 X 2 0,737 0,263 0,791 0,742 1,809 0,613 C 0,098 0,059 0,102 0,098 0,152 0,089 X 2 0,207 0,379 2,555 1,434 0,801 0,664 C 0,052 0,070 0,180 0,136 0,102 0,093 r s 0,553 0,576 0,420 0,362 0,220 0,190 r s 0,409 0,789 0,622 0,633 0,074 0,620 Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p<0,01) * berhubungan nyata pada (p<0,05) Tabel 10 menunjukkan bahwa sebagian kecil variabel keterdedahan program JAM memiliki hubungan yang nyata dengan persepsi terhadap program JAM. Meskipun banyak variabel yang tidak memiliki hubungan nyata, namun ada beberapa variabel yang mengungkapkan tingkat hubungan yang cukup berarti (r s atau c > 0,2) Hubungan Cara Menonton Responden dengan Persepsi tentang Program Reality show JAM Kebiasaan responden dalam menonton, tidak hanya dilakukan sendirian tetapi bisa juga dilakukan dengan orang lain, baik teman, keluarga, maupun pacar dan lain-lain. Cara responden dalam menonton berbeda-beda, maka persepsi mereka terhadap kriteria program JAM pun berbeda. Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Chi Square (X 2 ) menunjukkan bahwa cara menonton memiliki hubungan dengan kriteria persepsi mengenai tema cerita, akan tetapi kriteria lain seperti isi cerita, talent, narasumber, lokasi, dan penayangan tidak dipengaruhi oleh cara menonton sehingga berhubungan. Dengan demikian, cara khalayak

8 66 menonton baik sendiri maupun bersama orang lain tidak akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap isi cerita, talent, narasumber, lokasi, dan penayangan. Hubungan Cara Menonton dengan Tema Cerita Cara menonton khalayak berbeda-beda dalam menonton tayangan program JAM, perbedaan ini terjadi karena akses kepemilikan televisi khalayak. Menonton sendiri lebih santai dibandingan nonton bersama-sama, karena otoritas ada pada seseorang yang menonton. Sehingga khalayak yang menonton sendiri akan memiliki persepsi yang jauh lebih baik dibandingkan nonton bersama-bersama yang memiliki keinginan lain dalam memindahkan channel kesukaannya, sehingga tidak fokus menonton program JAM dan persepsi yang dinilai kurang begitu baik. Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Chi Square (X 2 ) menunjukkan bahwa cara menonton memiliki hubungan dengan kriteria persepsi mengenai tema cerita, dengan demikian cara menonton sendiri maupun bersama orang lain akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap tema cerita. Hasil Uji Chi Square (X 2 ) menunjukkan bahwa nilai hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai tabel 6,595>3,841(df=1), dan Hipotesis diterima. nilai signifikasi(p=0,037< 0,05), maka Tabel 11. Hubungan antara Cara Menonton dengan Tema Cerita Tema Cerita Total Cara Persepsi buruk Persepsi baik Menonton Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen (orang) (%) (orang) (%) (orang) (%) Sendiri 15 19, , ,16 Bersama orang lain 18 23, , ,84 Total 33 43, , X 2 = 6,595 p=0,037 C=0,283

9 Hubungan Lokasi Menonton Responden dengan Persepsi tentang Program Reality show JAM Lokasi menonton dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua, yaitu di tempat sendiri (kosan/kontrakan, rumah), dan tempat umum (warung atau tempat umum lainnya). Lokasi responden sewaktu menonton berbeda-beda, maka persepsi mereka terhadap kriteria program JAM pun berbeda. Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Chi Square (X 2 ) menunjukkan bahwa lokasi menonton tidak memiliki hubungan dengan kriteria persepsi mengenai isi cerita, talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan.. Dengan demikian, lokasi menonton khalayak baik ditempat sendiri maupun tempat umum tidak akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap isi cerita,talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan Hubungan Suasana Menonton Responden dengan Persepsi tentang Program Reality show JAM Pada saat menonton, suasana/keadaan lingkungan sekitar berbeda-beda. Ada yang suasananya kondusif sehingga tenang untung menikmati acara, ada juga yang suasananya banyak gangguan dari lingkungan sekitar. Suasana responden sewaktu menonton berbeda-beda, maka persepsi mereka terhadap kriteria program JAM pun berbeda. Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Chi Square (X 2 ) menunjukkan bahwa suasana menonton tidak memiliki hubungan dengan kriteria persepsi mengenai isi cerita, talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Dengan demikian, suasana menonton khalayak baik kondusif maupun berisik/banyak gangguan tidak akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap isi cerita,talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan Hubungan Durasi Menonton Responden dengan Persepsi terhadap Program Reality show JAM Durasi menonton yang digunakan responden untuk menonton program JAM setiap kalinya berbeda-beda. Ada yang menonton hanya sebagian kecil menonton (0-30 menit), ada juga menonton full/secara keseluruhan (31-60 menit). Durasi responden menonton berbeda-beda, maka persepsi mereka terhadap kriteria program JAM pun berbeda. Berdasarkan Uji korelasi yang dilakukan

10 68 dengan uji Rank Spearman menunjukkan bahwa durasi menonton tidak memiliki hubungan nyata dengan kriteria persepsi mengenai isi cerita, talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Dengan demikian, durasi menonton khalayak baik lama maupun sebentar dalam menonton tidak akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap isi cerita,talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan Hubungan Frekuensi Menonton Responden dengan Persepsi tentang Program Reality show JAM Frekuensi menonton program JAM responden berbeda-beda, ada sebagian besar hanya menonton 1-4 kali per bulan, ada juga sebagian kecil menonton program JAM 5-6 kali per bulan. Hasil dalam penelitian ini bahwa frekuensi menonton responden sangat kurang (1-4 kali) dalam sebulan, hal ini disebabkan oleh waktu luang responden kurang banyak karena adanya kesibukan kuliah di kampus, sama hal dengan durasi menonton responden. Frekuensi responden menonton berbeda-beda, maka persepsi mereka terhadap kriteria program JAM pun berbeda. Berdasarkan Uji korelasi yang dilakukan dengan Uji Rank Spearman menunjukkan bahwa frekuensi menonton tidak memiliki hubungan nyata dengan kriteria persepsi isi cerita, talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Dengan demikian, frekuensi menonton khalayak baik sering maupun jarang tidak akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap isi cerita, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan.

BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI

BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI 49 BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI Keterdedahan program JAM adalah sejauh mana program JAM ditonton oleh khalayak. Keterdedahan ini dilihat dari cara,

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada

Lebih terperinci

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009 BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV 54 BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV Untuk dapat bersaing dengan program-program yang disajikan televisi lain, berbagai cara

Lebih terperinci

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Opini Khalayak Langsung Acara Musik Derings Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keterdedahan Berita Kriminal di Televisi Keterdedahan berita kriminal di televisi merupakan beragam penerimaan khalayak remaja terhadap siaran berita kriminal di televisi, meliputi

Lebih terperinci

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti) KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan bagian dari Trans Corporation yang berdiri sejak bulan Oktober 1998 dan memperoleh izin siaran serta dinyatakan lulus

Lebih terperinci

ANGKET. A. Identitas Responden 1.Nama :... 2.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

ANGKET. A. Identitas Responden 1.Nama :... 2.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 76 ANGKET Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan yang diajukan dengan mengisi titik-titik atau dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. No Kuesioner:... enumerator)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian... 4

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian... 4 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 54 HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Keterdedahan Khalayak di Urban dan Semi Urban terhadap Tayangan Iklan Mie Instant di Televisi Iklan sebagai media promosi produk-produk yang ditawarkan produsen melalui

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu

Lebih terperinci

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara terhadap Pemberitaan

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT 55 BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, efek iklan yang menggunakan media massa terhadap khalayak dibedakan menjadi tiga

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 50 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 6.1 Hubungan antara Karakteristik Anggota Komunitas dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dala m penelitian ini adalah penduduk yang menonton iklan mie instant di dua lokasi wilayah Bogor. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu di urban

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS KOMUNIKASI ORANG TUA & ANAK DENGAN PERILAKU PACARAN REMAJA Pada masa perkembangan teknologi seperti

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI 69 HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI merupakan terpenuhinya kebutuhan individu. dapat diperoleh setelah seseorang melakukan sesuatu yang dapat mendukung dalam memenuhi

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER 7.1 Hubungan Antara Tempat Tinggal dan Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Berdasarkan tempat tinggal hampir

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i v vii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 4 1.4 Kegunaan Penelitian...

Lebih terperinci

KUESIONER. 1. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan teliti dan baik. 2. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan benar.

KUESIONER. 1. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan teliti dan baik. 2. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan benar. KUESIONER (Studi Korelasional tentang pengaruh Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv dan Tindakan Menonton di Kalangan Ibu-ibu Rumah Tangga di Komplek Rispa Kelurahan Gedung Johor Medan) Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian bahwa dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan iklan Coffee Good Day Freeze

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. investigasi trans tv terhadap prilaku masyarakat RT.01 RW.06 Kelurahan

BAB III PENYAJIAN DATA. investigasi trans tv terhadap prilaku masyarakat RT.01 RW.06 Kelurahan BAB III PENYAJIAN DATA Penyajian data tentang pengaruh pemberitaan kriminal reportase investigasi trans tv terhadap prilaku masyarakat RT.01 RW.06 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG PEDONGKELAN BELAKANG RW. 013 KEL. KAPUK TERHADAP KEBUDAYAAN DALAM PROGRAM ACARA ETHNIC RUNAWAY DI TRANS TV

PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG PEDONGKELAN BELAKANG RW. 013 KEL. KAPUK TERHADAP KEBUDAYAAN DALAM PROGRAM ACARA ETHNIC RUNAWAY DI TRANS TV PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG PEDONGKELAN BELAKANG RW. 013 KEL. KAPUK TERHADAP KEBUDAYAAN DALAM PROGRAM ACARA ETHNIC RUNAWAY DI TRANS TV (SURVEI RT.001 RW.013 RT.011 RW.013 KEL. KAPUK JAKARTA BARAT) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Karakteristik Responden 1. Karakteristik Responden Menurut Usia Karakteristik responden menurut usia diperoleh data usia terendah responden adalah 9 tahun dan tertinggi

Lebih terperinci

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI (Kasus Siswa SMP abupaten Bogor Oleh: NURVEPA A 27.1530 JXXUSAN ILMU-ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI (Kasus Siswa SMP abupaten Bogor Oleh: NURVEPA A 27.1530 JXXUSAN ILMU-ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI

DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI 29 DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI Deskripsi Karakteristik Individu Petani Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa umur petani anggota

Lebih terperinci

EFEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN KONATIF TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

EFEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN KONATIF TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV EFEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN KONATIF TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV (Survey Terhadap Mahasiswa Broadcasting Angkatan 2010 Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat) SKRIPSI Diajukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA. ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV

TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA. ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU) diajukan Oleh : MILA

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 85 86 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan A. Siswa Kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga 1. Mengapa anda tidak pernah tayangan Jika Aku Menjadi? 2. Di mana tempat tinggal anda saat ini? B. Responden 1. Mengapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya

Lebih terperinci

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode

Lebih terperinci

Lampiran Rundown Acara Radio Show

Lampiran Rundown Acara Radio Show Lampiran Rundown Acara Radio Show KUISIONER PENELITIAN Saya Muhammad Asad Chalik mahasiswa Universitas Bina Nusantara Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Jurusan Marketing Communication angkatan 2008 yang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok BAB ANALISA DATA. Deskripsi wilayah Penelitian A. Keadaan Wilayah RT 0 RW 06 Bukit Cinere Indah Cinere Depok Dalam penelitian skripsi ini penulis mengambil daerah penelitian di lingkungan RT 0 RW 06 Cinere

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan karakteristik serta viewing-habbit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan karakteristik serta viewing-habbit masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi dikatakan sukses, apabila program-program acara yang disajikan mendapat respon yang baik hingga diminati dan dinantikan waktu penayangannya oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Lampiran 1 Kuesioner penelitian Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Acara Kick Andy di MetroTV Responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini berdampak dalam bidang komunikasi. Kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab 4 ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasannya setelah peneliti melakukan penelitian dilapangan, terhadap ibuibu anggota PKK di desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode tradisional yang data penelitiannya

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

PROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA

PROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA PROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Termehek-Mehek di Trans TV Terhadap Kepuasan Pemirsa di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi elektronik semakin pesat pada era globalisasi. Teknologi yang semakin canggih dapat mempermudah khalayak atau audiens untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui televisi akan selalu menjadi salah satu yang mudah diterima khalayak. Ini

BAB I PENDAHULUAN. melalui televisi akan selalu menjadi salah satu yang mudah diterima khalayak. Ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari berbagai macam media massa yang ada saat ini, televisi merupakan salah satu yang menyita perhatian banyak audiens. Dengan begitu informasi yang disiarkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang berdomisili di kelurahan Perumnas Way Halim yang berjumlah 96 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU, LINGKUNGAN SOSIAL DAN PSIKOLOGI RESPONDEN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU, LINGKUNGAN SOSIAL DAN PSIKOLOGI RESPONDEN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU, LINGKUNGAN SOSIAL DAN PSIKOLOGI RESPONDEN 4.1 Gambaran Umum Lokasi SDN 04 Dramaga terletak di jalan Sawah baru RT 01/ 08 Desa Babakan Dramaga, Bogor,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa

Lebih terperinci

KUESIONER. Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Stand Up Comedy. (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan

KUESIONER. Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Stand Up Comedy. (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan KUESIONER Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Stand Up Comedy (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV) KUESIONER PENELITIAN Saudara/

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU

KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU NO KUESIONER :. No. Coding DEPARTEMEN : 1. Ilmu Komunikasi 2. Antropologi Sosial 3. Ilmu Administrasi Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan di segala bidang semakin meningkat. Perubahan gaya hidup pun sudah tidak dapat terelakkan lagi. Tuntutan ekonomi semakin tinggi dan persaingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada era informasi ini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lahir pula bintang film serta pusat perfilman yang kita kenal sebagai Holliwood.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lahir pula bintang film serta pusat perfilman yang kita kenal sebagai Holliwood. 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perfilman Tahun 1906 sampai tahun 1916 merupakan periode paling penting dalam sejarah perfilm-an di Amerika Serikat, karena pada dekade ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan pernah terlepas dari sumber daya yang dimilikinya, salah satu yang termasuk didalamnya adalah Sumber Daya Manusia. Karena Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG

KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG A. DATA DIRI RESPONDEN A.1. Nama :

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil analisis yang ditemukan pada penelitikan pengaruh intensitas

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil analisis yang ditemukan pada penelitikan pengaruh intensitas BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil analisis yang ditemukan pada penelitikan pengaruh intensitas menonton program Berita 5 di Simpang 5TV terhadap tingkat pengetahuan kebudayaan pada remaja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui layak (sahih) dan tidaknya pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah

Lebih terperinci

KUISONER PENELITIAN TAYANGAN 86 DI NET TV DAN CITRA POLISI

KUISONER PENELITIAN TAYANGAN 86 DI NET TV DAN CITRA POLISI LAMPIRAN KUISONER PENELITIAN TAYANGAN 86 DI NET TV DAN CITRA POLISI (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU) Petunjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat penting bagi seorang peneliti, karena dengan adanya pendekatan dan jenis

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S 1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting.

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S 1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting. STUDY KOMPARASI DAMPAK KOGNITIF dan AFEKTIF BERPINDAHNYA PERMASALAHAN PRIBADI MENJADI TONTONAN PUBLIK PADA REALITY SHOW TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV (Survey Masyarakat Griya Kencana II Rw. 003 dan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Keripik Buah Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar menjadi kelompokkelompok pembeli yang berbeda sesuai dengan kebutuhan karakteristik

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI KEBIASAAN MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA TELEVISI TERHADAP PERILAKU AGRESIF SISWA

2015 KONTRIBUSI KEBIASAAN MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA TELEVISI TERHADAP PERILAKU AGRESIF SISWA DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

III. PENDEKATAN LAPANGAN

III. PENDEKATAN LAPANGAN III. PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survai, dengan pendekatan kuantitatif. Dalam metode survai ini, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam Bab 4 ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan setelah peneliti melakukan uji lapangan mengenai hubungan daya tarik tayangan variety show

Lebih terperinci

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 62 BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 6.1 Agenda Pendengar Agenda pendengar adalah tingkat perbedaan penonjolan suatu berita menurut opini pendengar dan pengetahuan mereka.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara harafiah televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (pandangan), yang dapat diartikan sebagai melihat sesuatu dari jarak jauh. Televisi adalah

Lebih terperinci

KUESIONER IKLAN KAMPANYE EARTH HOUR DI TELEVISI SWASTA RCTI TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUESIONER IKLAN KAMPANYE EARTH HOUR DI TELEVISI SWASTA RCTI TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KUESIONER IKLAN KAMPANYE EARTH HOUR DI TELEVISI SWASTA RCTI TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Petunjuk Pengisian Kuesoner 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan

Lebih terperinci