VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood"

Transkripsi

1 VI. HASIL ANALISIS 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood Karakteristik konsumen dievaluasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, tingkat pendidikan. Jumlah responden kacang garing Garuda yang diambil sebanyak 100 orang yang dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pada konsumen yang datang untuk membeli kacang garing. Berdasarkan hasil penelitian menurut jenis kelamin diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki menunjukkan angka lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki jenis kelamin perempuan. Hal ini dikarenakan responden laki-laki lebih menyukai makanan ringan seperti kacang garing yang mudah untuk diperoleh dimanapun, sedangkan responden perempuan lebih menyukai makanan ringan selain kacang garing karena pada umumnya perempuan beranggapan bahwa kacang garing ini mengandung kandungan yang di dalamnya terdapat zat yang menyebabkan kenaikan berat badan ataupun menimbulkan jerawat, sehingga mereka cenderung menghindarinya. Akan tetapi dari hasil penelitian yang dilakukan di toserba XXX terdapat 47 orang responden perempuan menyukai kacang garing. Hasil ini menunjukkan bahwa kacang garing disukai oleh setiap orang baik laki-laki maupun perempuan keragaman responden berdasarkan jenis kelamin ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Laki-laki Perempuan

2 Konsumen yang mengkonsumsi kacang garing Garuda dibedakan menjadi empat golongan usia. Golongan pertama adalah konsumen yang berusia 15 tahun sampai 25 tahun sebanyak 43 orang (43%). Golongan kedua adalah konsumen yang berusia 26 tahun sampai 35 tahun sebanyak 34 orang (34%). Golongan ketiga adalah konsumen berusia 36 tahun sampai 45 tahun sebanyak 12 orang (12%), serta golongan keempat adalah konsumen yang berusia antara 46 tahun sampai 55 tahun sebanyak 11 orang (11%). Konsumen kacang garing Garuda umumnya menyebar pada kisaran usia antara 15 tahun sampai 25 tahun yaitu sebanyak 43 orang (43%), sedangkan konsumen kacang garing Garuda yang paling sedikit jumlahnya adalah konsumen yang berusia antara 46 tahun sampai 55 tahun yaitu sebanyak 11 orang (11%), karena orang tua cenderung lebih memilih makanan berat daripada makanan ringan, sedangkan remaja dan dewasa cenderung memilih camilan kacang garing Garuda karena kacang garing Garuda selain sehat dan nikmat juga lebih nikmati disantap bersama teman sambil menonton bola, berekreasi ataupun teman di saat senggang. Adapun karakteristik konsumen kacang garing Garuda berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini. Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase (%) tahun tahun tahun tahun Konsumen kacang garing Garuda berdasarkan jenis pekerjaannya dibagi menjadi lima golongan yaitu 1) Pelajar/Mahasiswa, 2) Wiraswasta, 3) Pegawai Swasta, 4) Pegawai Negeri, 5) Ibu Rumah Tangga. Pada Tabel 8 terlihat bahwa konsumen yang terbesar jumlahnya adalah pelajar/mahasiswa merupakan konsumen yang paling banyak dibandingkan 65

3 dengan yang lainnya. Persentase pekerjaan konsumen kacang garing Garuda berdasarkan jenis pekerjaannya adalah 32 orang (32%) untuk pelajar/mahasiswa, diikuti dengan pegawai swasta sebanyak 25 orang ( 25%), 19 orang (19%) untuk pegawai negeri, 12 orang (12%) untuk ibu rumah tangga, dan 8 orang (8%) untuk wiraswasta. Pelajar/mahasiswa banyak mengkonsumsi kacang garing karena cocok sebagai teman untuk menonton bola, sebagai teman rekreasi dan sebagai teman di saat senggang. Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Usia Jumlah Persentase (%) Pelajar / Mahasiswa Wiraswasta 8 8 Pegawai Swasta Pegawai Negeri Ibu Rumah Tangga Jika dilihat dari status pernikahan jumlah orang yang menikah dan belum menikah yang menjadi responden terbesar adalah yang belum menikah, sebesar 55 persen, sedangkan yang sudah menikah sebesar 45 persen. Responden yang belum menikah lebih mudah mengambil keputusan untuk mengkonsumsi, sedangkan yang telah menikah cenderung mengikuti pasangannya dan manajemen keuangan. Namun perbedaan tersebut sangat kecil sehingga dapat dikatakan kacang garing disenangi, baik oleh orang yang menikah ataupun orang yang belum menikah. Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Jumlah Persentase (%) Menikah Belum Menikah

4 Karakteristik lain yang perlu diketahui adalah pendidikan responden (Tabel 10). Dari hasil yang diperoleh pendidikan SLTA mendominasi yaitu sebanyak 50 persen, lalu diikuti oleh 28 persen yang berpendidikan sarjana. Hal ini dikarenakan responden yang masih SLTA lebih banyak memiliki waktu senggang, dan juga kacang garing Garuda sesuai untuk dikonsumsi pada saat mengerjakan tugas, kerja kelompok bersama teman bahkan pada saat mengikuti ekstrakulikuler. Tabel 10. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase (%) SD 1 1 SLTP 3 3 SLTA SARJANA / S AKADEMI / DIPLOMA PASCASARJANA Proses Keputusan Pembelian Kacang garing Garuda Konsumen dalam kehidupannya tidak lepas dari proses mengkonsumsi suatu produk tertentu untuk tujuan atau manfaat tertentu pula. Keputusan yang diambil konsumen terhadap pembelian makanan atau produk tertentu terdiri dari beberapa tahapan yaitu : Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Proses Pembelian dan Evaluasi Pasca Pembelian. Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen terhadap Kacang garing Garuda dapat dijelaskan pada uraian di bawah ini Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara kenyataan dan kebutuhan yang dapat dipicu oleh rangsangan internal seperti haus, lapar dan lain-lain. Berikut ini merupakan hasil responden berdasarkan alasan responden yang ditimbulkan dari diri sendiri sehingga dapat menyebabkan 67

5 responden mengambil keputusan untuk membeli kacang garing Garuda (Tabel 11). Berdasarkan alasan responden dalam memilih cita rasa merupakan pilihan tertinggi dari para responden yaitu sebanyak 53 persen responden memilih citarasa, diikuti dengan 19 persen responden yang hanya sekedar ingin mencoba. Tabel 11. Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Memilih Kacang garing Garuda Alasan Membeli Jumlah Persentase Cita Rasa Harga yang terjangkau Jumlah berat kacang 4 4 Sekedar ingin mencoba Lainnya Pencarian Informasi Pencarian Informasi merupakan tahap dari proses keputusan pembeli yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak. Setelah adanya pengenalan kebutuhan, konsumen kemudian terlibat dalam pencarian informasi untuk pemuasan kebutuhan secara potensial. Responden dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber seperti ditunjukkan pada Tabel 12. Sumber informasi yang didominasi oleh media elektronik seperti televisi dan radio serta media cetak seperti koran dan brosur menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan oleh PT Garudafood sudah cukup baik dan memudahkan konsumen untuk mengetahui produk kacang garing Garuda. Berdasarkan hasil dari penelitian, media elektronik merupakan sumber informasi yang paling akurat karena media elektronik dapat menyampaikan pesan suatu produk dengan baik, penggunaan artis-artis ternama dan iklan yang dibuat dengan atraktif dan menarik sehingga mudah dimengerti dan mudah diterima oleh masyarakat. 68

6 Tabel 12. Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi Sumber Informasi Jumlah Persentase (%) Teman Keluarga Media cetak Media Elektronik Fokus perhatian dari seseorang juga dapat mempengaruhi dalam pembelian, perhatian yang baik terhadap makanan yang akan dikonsumsi dapat menambah keyakinan dalam membeli makanan. Responden di dalam membeli kacang garing Garuda lebih mementingkan segi rasa dan kerenyahan kacang garing dengan persentase masing-masing sebesar 38 persen dan 28 persen. Hal ini menunjukkan bahwa rasa dan kerenyahan merupakan hal utama yang diperhatikan oleh responden ketika akan membeli kacang garing Garuda, sehingga PT Garudafood perlu untuk tetap menjaga rasa dan kerenyahan dari kacang garing Garuda agar tetap menjadi yang terbaik. Rasa kacang garing Garuda memiliki rasa original yang disukai oleh konsumen, rasa asin dan gurih sesuai dengan rasa yang disukai oleh masyarakat. Tabel 13. Sebaran Responden Berdasarkan Fokus Perhatian Fokus Perhatian Jumlah Persentase (%) Kerenyahan Rasa Kualitas Kemasan yang Menarik 8 8 Praktis Evaluasi Alternatif Pada tahap ini konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Evaluasi alternatif yang konsumen lakukan terhadap barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli yang spesifik. Konsumen yang telah mengenali kebutuhannya akan melakukan pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan 69

7 tersebut, kemudian akan mengevaluasi alternatif-alternatif pilihan yang mungkin akan konsumen ambil. Evaluasi alternatif ini memanfaatkan kriteria berupa standar dan spesifikasi untuk membandingkan dengan makanan ringan lainnya yang serupa. Faktor dominan yang memicu konsumen untuk membeli kacang garing Garuda adalah rasa yang enak dan gurih (Tabel 14). Hal ini terbukti karena kacang garing Garuda memiliki rasa yang kuat dengan aroma rempah, rasa asin yang gurih dan varian rasa seperti kacang kulit rasa bawang yang dapat menarik minat konsumen serta diikuti dengan harga yang terjangkau, harga kacang garing Garuda kemasan 250 gram adalah Rp ,- sedangkan kacang Dua Kelinci kemasan 250 gram adalah Rp ,- serta harga kacang Orang Tua dengan kemasan 225 gram adalah Rp 9.600,- Perbandingan harga yang tidak terlalu jauh ini merupakan tantangan bagi pihak perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitasnya, sehingga digemari oleh konsumen. Tabel 14. Sebaran Responden Berdasarkan Pertimbangan Pembeli Fokus Perhatian Jumlah Persentase (%) Harga yang terjangkau Praktis 8 8 Rasa yang enak dan gurih Merek 8 8 Kerenyahan Lainnya 2 2 Begitu pula dengan faktor yang menunjukkan kualitas dari kacang garing, berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara dengan responden yang merasa puas dan biasa saja dapat diketahui bahwa rasa adalah faktor utama yang menunjukkan kualitas dari kacang garing Garuda yaitu sebanyak 65 responden memilih rasa yang enak dan gurih merupakan kualitas utama kacang garing Garuda (Tabel 15). 70

8 Tabel 15. Sebaran Responden Berdasarkan Kualitas Makanan Kualitas Makanan Jumlah Persentase (%) Harga yang bersaing Rasa yang enak dan gurih Ukuran kacang garing 6 6 Kemasan yang menarik Lainnya Proses Pembelian Tahap keputusan pembelian merupakan tahap akhir proses pengambilan keputusan bagi konsumen. Pada tahap pembelian, konsumen yang telah mengambil keputusan pembelian akan mengkaitkan keputusannya tersebut dengan fungsi determinan niat dan pengaruh situasi. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa pola konsumen dalam melakukan pembelian sangat berpengaruh, seperti direncanakan, tergantung situasi, mandadak (niat membeli karena keterkaitan). Kunjungan yang dilakukan konsumen yaitu tergantung situasi, biasanya konsumen yang membeli kacang garing Garuda membeli karena ada acara seperti saat kumpul bersama keluarga atau kawan, sebagai teman bergadang dan menonton televisi saat pertandingan bola, karena praktis kacang garing Garuda sering menjadi teman di perjalanan rekreasi atau mudik. Keragaman responden berdasarkan cara memutuskan pembelian berdasarkan cara memutuskan pembelian yang tergantung dengan situasi mempunyai nilai pilihan terbanyak yaitu sebanyak 71 orang responden, selain itu ada sebagian responden datang mendadak dan terencana (Tabel 16). Tabel 16. Sebaran Responden Berdasarkan Cara Memutuskan Pembelian Cara memutuskan membeli Jumlah Persentase (%) Terencana 6 6 Tergantung situasi Mendadak

9 Pada Tabel 17 menjelaskan mengenai frekuensi responden dalam membeli kacang garing Garuda memiliki frekuensi terbesar yaitu 64 persen untuk lebih dari seminggu sekali dalam waktu membeli kacang garing, hal ini terjadi karena sesuai dengan cara memutuskan pembelian yang tergantung situasi, sehingga berpengaruh pada frekuensi pembelian yang membeli kacang garing pada saat ada acara acara tertentu saja. Tabel 17. Sebaran Responden Berdasarkan Frekuensi pembelian Frekuensi Pembelian Jumlah Persentase (%) Setiap hari hari sekali 8 8 Seminggu sekali lebih dari seminggu sekali Pada Tabel 18 diketahui bahwa tingkat loyalitas konsumen terhadap suatu jenis makanan dapat dilihat dari tindakan yang dilakukan konsumen apabila produk yang diinginkan tidak tersedia di tempat yang telah didatangi. Menurut hasil survei dapat dilihat membeli merek lain merupakan pilihan bagi 65 orang responden dengan alasan banyak merek lain yang juga menjual produk yang sama. Banyak dari responden yang apabila di tempat yang dituju tidak terdapat kacang garing maka mereka memilih untuk membeli merek lain, karena banyak merek lain yang juga menawarkan kacang garing yang sama dengan kacang garing Garuda, dan juga apabila harus mencari ke tempat lain alasannya adalah karena tidak efisien dan juga tidak mau mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkannya. Hal ini harus lebih diperhatikan oleh produsen karena tingkat loyalitas konsumen terhadap kacang garing sangat kurang sehingga harus ditingkatkan lagi kualitas suatu produk tersebut sehingga konsumen tidak akan lari ke produk yang lainnya. Loyalitas terhadap suatu produk sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena loyalitas dapat meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasar. 72

10 Tabel 18. Sebaran Responden Berdasarkan Ketersediaan Kacang garing ketersediaan kacang garing Jumlah Persentase (%) Tidak jadi membeli Membeli merek lain Mencari ke tempat lain Berdasarkan Tabel 19 terdapat berbagai macam alasan yang mempengaruhi seseorang dalam membeli kacang garing Garuda selain dari faktor produknya. Berdasarkan hasil survei dan wawancara terdapat 61 orang yang menjawab ingin mencoba karena tertarik melihat kemasan, dan karena pengaruh dari promosi yang dilakukan oleh pihak garuda sebesar 30 orang dan 9 orang karena pengaruh orang lain. Tabel 19. Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Membeli Kacang garing Alasan membeli kacang garing Jumlah Persentase (%) Pengaruh Promosi Pengaruh Orang lain 9 9 Ingin Mencoba Lingkungan dapat memberikan pengaruh terhadap sikap konsumtif karena manusia hidup bersosialisasi terdapat sebagian kelompok yang dapat mempengaruhi orang sekitar. Pada Tabel 20 diketahui konsumen kacang garing membeli kacang garing Garuda dipengaruhi oleh media elekronik sebanyak 66 orang responden dan 16 orang responden dipengaruhi oleh keluarga atau saudara. 73

11 Tabel 20. Sebaran Responden Berdasarkan Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Jumlah Persentase (%) Keluarga / saudara Teman / Pacar 6 6 Koran / Majalah / Brosur Radio / TV Suatu promosi mengenai produk sangat berguna agar produk tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas, sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli dan mencoba produk tersebut. Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa suatu promosi atau iklan sangat berpengaruh dalam menarik minat produsen sehingga 66 orang konsumen memilih membuat anda tertarik untuk mencoba. Hal ini harus lebih diperhatikan oleh pihak produsen agar selalu menampilkan promosi / iklan yang berkualitas dan dapat diingat oleh konsumen sehingga konsumen selalu teringat dan tertarik dalam membeli produk kacang garing Garuda (Tabel 21). Tabel 21. Sebaran Responden Berdasarkan Pengaruh Promosi / Iklan dalam Memutuskan untuk Membeli Kacang garing Garuda Berdasarkan Pengaruh Promosi / Iklan Jumlah Persentase (%) dalam memutuskan untuk membeli kacang garing Garuda Membuat anda tertarik untuk mencoba Membuat anda membeli Tidak berkomentar Evaluasi Pasca Pembelian Tahap terakhir konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Pemasaran tidak berakhir ketika makanan telah dikonsumsi tetapi perlu diuji apakah konsumen puas terhadap produknya. 74

12 Hasil yang diperoleh dari survei dan wawancara pada Tabel 22 dapat membuktikan kesuksesan kacang garing Garuda karena sebagian besar responden merasa puas dengan kacang garing Garuda yang berada di pasaran. Tabel 22. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Kacang garing Garuda Tingkat Kepuasan Terhadap Kacang garing Garuda Jumlah Persentase (%) Puas Tidak Puas 3 3 Biasa saja Tindakan selanjutnya bagi responden yang puas yaitu kemungkinan kembali membeli kacang garing Garuda dan yang merasa tidak puas mungkin tidak akan kembali membeli kacang garing Garuda. Terbukti bahwa konsumen kacang garing Garuda memilih akan membeli kacang garing Garuda kembali sebanyak 90 orang responden, hal ini terjadi karena kacang garing Garuda telah sesuai dengan keinginan konsumen dari segi rasa dan kerenyahan yang menjadi faktor utama konsumen untuk membeli kembali kacang garing garuda. Selain itu juga kacang garing Garuda telah mendapatkan penghargaan sebagai Health Icon dan juga kacang garing Garuda bekerjasama dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) membuat kacang garing Garuda banyak diminati oleh konsumen karena selain nikmat juga sehat. Sepuluh orang lainnya memilih untuk tidak membeli kacang garing lagi karena ukuran dari kacang garing Garuda yang terkadang kecil serta dalam satu kemasan terdapat beberapa kacang yang busuk membuat konsumen merasa kecewa. Akan tetapi secara garis besar kacang garing Garuda telah memenuhi kriteria yang sesuai dengan keinginan konsumen, hal ini ditunjukkan dari banyak nya pelanggan setia kacang garing Garuda. 75

13 Tabel 23. Sebaran Responden Berdasarkan Tindak Lanjut terhadap Pembelian kembali kacang garing Garuda Tindak Lanjut terhadap Pembelian kembali kacang garing Garuda Jumlah Persentase (%) Ya Tidak Loyalitas adalah kesetiaan pada suatu produk, situasi inilah yang sangat diinginkan oleh produsen. Kacang garing Garuda mendapatkan kepercayaan dari konsumennya, hal ini terbukti dari hasil terbanyak yaitu sebanyak 50 responden memilih tetap akan membeli walaupun terjadi kenaikan harga, dan 19 orang responden memilih mengurangi frekuensi pembelian. Informasi yang diperoleh dapat memicu pihak produsen unuk bersemangat dalam menjalankan usahanya karena keyakinan dan kesetiaan yang akan diperoleh dari konsumen. Tabel 24. Sebaran Responden Berdasarkan Tindakan Pembelian Jika Terjadi Kenaikan Harga untuk Kacang garing Garuda Tindak Jika Terjadi Kenaikan Harga untuk Kacang garing Garuda Jumlah Persentase (%) Tetap akan membeli Membeli merek lain Mengurangi Frekuensi pembelian Tidak jadi membeli Analisis Positioning Produk Kacang Garing Posisi Produk Kacang garing Garuda Analisis Biplot dapat memberikan informasi mengenai hubungan objek pengamatan yang dalam hal ini adalah kacang garing dengan peubah/atribut yang diteliti, selain itu juga menunjukkan hubungan antara atribut yang diteliti dengan kesamaan antar merek kacang garing serta dapat dilihat pula ciri dari masingmasing merek kacang garing tersebut. Input data untuk analisis biplot adalah matriks rataan dari data persepsi konsumen terhadap atribut pada kacang garing. 76

14 Skor rata-rata dari lima atribut menurut persepsi konsumen kacang garing merek Garuda, merek Dua Kelinci, dan merek Orang Tua. Hal yang sangat penting dalam keefektifan pemasaran adalah pengenalan persepsi konsumen terhadap suatu produk dengan produk pesaing. Dengan mengetahui Product Positioning, manajer perusahaan dapat melakukan identifikasi persepsi konsumen, identifikasi kesempatan atau peluang pasar, mengetahui kekuatan dan kelemahan relatif suatu produk terhadap pesaingnya dan pada akhirnya akan dapat menentukan cara terbaik untuk menetukan repositioning produk untuk memperkuat atau memperbaiki posisi dalam setiap segmen. Positioning produk kacang garing untuk ketiga merek yang diteliti dapat dilihat dari rata-rata nilai masing-masing atribut. Besarnya rata-rata nilai untuk masing-masing atribut disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. Persepsi Konsumen Kacang garing Merek Garuda, Merek Dua Kelinci, Merek Orang Tua ATRIBUT Kacang garing Garuda Kacang Dua Kelinci Kacang Orang Tua Harga 3,04 3,10 3,01 Rasa 3,64 3,40 3,55 Kerenyahan 3,64 3,40 3,24 Kemasan 3,51 3,27 3,30 Ukuran 3,10 3,22 3,16 Tabel 25, menunjukkan persepsi konsumen kacang garing Garuda diperoleh data mengenai rata-rata nilai atribut kacang garing di setiap merek kacang garing. Nilai rata-rata terbesar yang dimiliki setiap atribut kacang garing menandakan keunggulan dari merek kacang garing tersebut. Nilai rata-rata dari atribut harga pada ketiga merek kacang garing tersebut menunjukkan nilai yang berdekatan. Untuk nilai 1 hingga 5 menunjukkan dari harga yang paling murah hingga harga yang paling mahal. Urutan nilai rata-rata atribut harga dari ketiga merek kacang garing tersebut adalah kacang garing merek Orang Tua (3,01) kemasan 225 gr adalah Rp 9.600,-, merek Garuda (3,04) kemasan 250gr adalah Rp ,- dan kacang garing Dua Kelinci (3,10) kemasan 250gr adalah Rp ,-. 77

15 Kacang garing Garuda dinilai oleh konsumen sebagai kacang garing yang memiliki rasa yang paling tinggi nilainya dibandingkan dengan kacang garing lainnya. Secara berurutan nilai rata-rata atribut rasa pada kacang garing merek Garuda, merek Orangn Tua, dan merek Dua Kelinci adalah : 3,64; 3,55; dan 3,40. Atribut rasa menjadi keunggulan yang harus dipertahankan agar kacang garing merek Garuda dapat terus bersaing di pasar. Konsumen menilai bahwa kacang garing merek Garuda merupakan kacang garing yang paling renyah diantara merek kacang garing lainnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang terbesar yaitu 3,64. Urutan selanjutnya diikuti oleh kacang garing merek Dua Kelinci, sebesar 3,40 dan kacang garing merek Orang Tua memiliki persepsi yang paling rendah mengenai kerenyahan sebesar 3,24. Kemasan merupakan hal yang juga diperhatikan oleh konsumen karena kemasan merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Kemasan kacang garing Garuda dikemas dengan perpaduan warna yang menarik serta pemilihan bahan kemasan yang terbuat dari plastik yang tahan terhadap sinar matahari serta tidak mudah robek sehingga konsumen akan merasa nyaman untuk membawa kacang garing Garuda kemanapun dan dalam kondisi apapun. Untuk bahan pewarnaan nya sendiri kemasan kacang garing Garuda terbuat dari bahan pewarna yang tidak akan luntur, sehingga aman dipegang oleh anak-anak sekalipun. Kacang garing Garuda memiliki kemasan yang dapat menarik minat konsumen, dengan warna merah yang mendominasi dengan gambar kacang dan logo burung Garuda membuat kemasan dari kacang garing Garuda lebih meriah dan menarik. Selain itu dalam kemasan kacang garing Garuda tertera label tanpa lemak trans, tidak digoreng yang melambangkan kesehatan atau jantung sehat. Kemasan kacang Dua Kelinci didominasi oleh warna hijau serta terdapat label hadiah langsung yang bertujuan untuk menarik minat konsumen, dan pada kemasan kacang Orang Tua warna biru metalik merupakan pilihan warna yang dipercaya oleh pihak perusahaan dapat menarik minat konsumen. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata atribut kemasan terbesar pada kacang garing merek Garuda sebesar 3,51, kemudian diikuti oleh kacang garing merek Orang Tua sebesar 3,30, dan kacang garing yang kurang menarik kemasan adalah kacang garing merek Dua Kelinci dengan nilai 3,27. Hal ini dapat memicu pihak 78

16 manajemen PT Garudafood untuk mempertahankan kemasan atau meningkatkan mutu kemasan. Ukuran kacang garing merupakan faktor atau atribut yang juga diperhatikan oleh konsumen, berdasarkan penelitian konsumen lebih menyukai ukuran kacang yang besar serta tidak kisut dan pahit. Berdasarkan penelitian ukuran kacang garing yang paling besar dengan harga jual sebesar Rp ,- dimiliki oleh kacang garing merek Dua Kelinci, dengan nilai sebesar 3,22 yang diikuti oleh kacang garing merek Orang Tua dengan harga sebesar Rp 9.600,- dengan nilai 3,16. Sedangkan posisi terakhir yaitu kacang garing merek Garuda dengan harga sebesar Rp ,- adalah 3,10. Hal ini merupakan evaluasi bagi pihak manajemen, sehingga pihak manajemen dapat lebih meningkatkan kualitas ukuran kacang garing Garuda. Hasil yang sudah ditampilkan pada Tabel 25 dianalisis menggunakan analisis Biplot. Analisis Biplot yang digunakan adalah program minitab dan excell yang merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk analisis eksplorasi data. Hasil pengolahan data berupa diagram beserta deskripsinya disajikan pada Gambar 9 berikut. 79

17 Gambar 9. Grafik Hasil Analisis Biplot Berdasarkan hasil analisis Biplot pada Gambar 9. diperoleh informasi tentang posisi produk dengan memperhatikan: 1. Kedekatan antar objek (merek) Informasi ini bisa dijadikan panduan objek mana yang memiliki kemiripan karakteristik dengan objek tertentu. Dalam pemasar, merek yang mirip ditafsirkan sebagai pesaing terdekat yaitu merek Dua Kelinci dan Garuda memiliki kedekatan objek yang saling berdekatan, yaitu atribut kerenyahan. Posisi dari masing-masing objek dan atribut yang diteliti terlihat bahwa masing-masing objek (merek kacang garing), dimana merek kacang garing lainnya (Orang Tua) tidak memiliki kedekatan atau kemiripan sifat dengan yang lainnya. Akan tetapi ada beberapa kemiripan objek dari atribut kacang garing merek Orang Tua dengan merek Garuda dan Dua Kelinci yang saling berdekatan, yaitu atribut kemasan dan atribut rasa. 80

18 Grafik yang ditampilkan memperlihatkan bahwa posisi harga dengan ukuran saling berdekatan, ukuran dengan kemasan saling berdekatan, posisi yang berdekatan ini menunjukkan bahwa masing-masing obyek memiliki karakteristik yang sama artinya antara ketiga kacang garing tidak terlalu berbeda dalam harga untuk ukuran yang sama. Sedangkan harga dengan kerenyahan saling berjauhan, antara harga dengan rasa saling berjauhan, begitupun antara rasa dengan kerenyahan. Posisi yang berjauhan ini menandakan bahwa masing-masing obyek memiliki karakteristik yang berbeda artinya terdapat perbedaan yang nyata antara harga dan rasa serta harga dan kerenyahan yang dimiliki masing-masing kacang garing. 2. Panjang Vektor Nilai peubah dari suatu vektor dapat dilihat dari kedekatan dan arah vektor. Semakin dekat arah suatu vektor dengan suatu objek maka akan semakin besar pula nilai suatu merek kacang garing tersebut terhadap peubah (variabel) dan dapat dikatakan sebagai keunggulan bagi suatu merek kacang garing, sebaliknya semakin jauh (berlawanan) arah vektor maka semakin rendah nilai suatu merek kacang garing tersebut. Panjang vektor antar peubah akan menentukan tingkat keragaman. Panjang vektor antar atribut dapat dilihat bahwa kacang garing Merek Orang Tua mempunyai panjang vektor yang paling panjang bila dibandingkan dengan kacang garing Merek Garuda dan kacang garing Merek Dua Kelinci, hal ini berarti bahwa keragaman kacang garing Orang Tua cukup tinggi artinya konsumen menilai kacang garing Orang Tua ini dengan penilaian yang beragam, maksudnya adalah variasi jawaban dari responden tentang kacang garing dimana semua jawaban ada, yaitu dari sangat baik, baik, biasa saja, buruk, dan sangat buruk dimana sifat baik dan buruk ada pada peubah tersebut. Vektor yang paling pendek adalah kacang garing Merek Dua Kelinci, yang mempunyai arti bahwa tingkat keragaman pada kacang garing tersebut rendah, berarti konsumen menilai kacang garing Dua Kelinci ini dengan penilaian yang kurang beragam artinya jawaban dari responden kurang beragam, yaitu responden hanya menjawab biasa saja, buruk, dan sangat 81

19 buruk, atau sangat baik, baik dan biasa saja, tidak semua pilihan jawaban dijawab, sehingga ragamnya kecil. 3. Hubungan Korelasi (nilai sudut) antar peubah Grafik pada gambar 9 dapat menjelaskan bahwa setiap kacang garing diwakili oleh garis berarah (Vektor), sudut antara vektor-vektor menggambarkan adanya korelasi. Dua peubah yang memiliki korelasi positif tinggi akan digambarkan sebagai dua buah garis dengan arah yang sama, atau membentuk sudut sempit. Sementara itu, dua peubah yang memiliki korelasi negatif tinggi akan digambarkan dalam bentuk dua garis dengan arah yang berlawanan, atau membentuk sudut lebar (tumpul). Sedangkan dua peubah yang tidak berkorelasi akan digambarkan dalam bentuk dua garis dengan sudut mendekati 90 0 (sikusiku). Jika sudut dua peubah < 90 0, maka korelasi bersifat positif. Akan tetapi jika sudut dua peubah > 90 0, maka korelasi bersifat negatif. Semakin kecil sudutnya, maka semakin kuat korelasinya. Nilai sudut terkecil dari grafik pada gambar 9 terbentuk antara vektor kacang garing merek Garuda dan kacang garing merek Dua Kelinci. Data yang diperoleh dari konsumen menggambarkan kedua atribut tersebut berkorelasi positif, artinya antara kacang garing merek Garuda dan kacang garing merek Dua Kelinci memiliki hubungan yang sangat erat artinya atribut atribut yang dimiliki oleh kacang garing dua kelinci dan kacang garing Garuda relatif sama. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, dapat diketahui kacang garing merek Garuda dan kacang garing merek Dua kelinci memiliki persamaan dari segi rasa, kemasan dan kerenyahan. Berbeda dengan sudut yang terbentuk antara kacang garing merek Orang Tua dan kacang garing merek Dua kelinci serta antara kacang garing merek Orang Tua dengan kacang garing merek Garuda, sudut yang terbentuk lebih besar sehingga korelasinya tidak begitu erat, namun tetap berkorelasi positif artinya terdapat sedikit persamaan dari kemasan, rasa, dan kerenyahan dari kedua kacang garing tersebut, akan tetapi perbedaan tersebut dimata konsumen tidak terlalu berbeda. 82

20 4. Hubungan antara objek dengan peubah Hubungan antara peubah dengan obyek dapat dilihat dari kedekatan dan arah vektor. Semakin dekat suatu peubah dengan suatu objek maka akan semakin besar pula nilai suatu obyek tersebut terhadap peubah (variabel) dan dapat dikatakan sebagai keunggulan bagi suatu obyek, sebaliknya semakin jauh (berlawanan) arah vektor maka semakin rendah nilai obyek tersebut. Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa peubah kacang garing Merek Garuda memiliki kedekatan dengan kemasan dan kerenyahan. Hal ini menunjukkan bahwa kacang garing tersebut memiliki keunggulan dari kemasan yang menarik dan kerenyahan yang renyah sekali di benak konsumen. Kacang garing Merek Dua Kelinci yang merupakan pesaing kacang garing Merek Garuda memiliki kedekatan pada atribut kemasan dan kerenyahan, sedangkan pada kacang garing Orang Tua memiliki kedekatan dengan atribut kemasan dan rasa. Pada ketiga contoh kacang garing ini terdapat variabel harga dan ukuran yang letaknya jauh dari garis vektor ketiga kacang garing tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa atribut harga dan ukuran bukan merupakan keunggulan atau kelemahan ketiga Merek kacang tersebut Implikasi Kebijakan Pemasaran Kacang garing Garuda Secara keseluruhan berdasarkan karakteristik konsumen kacang garing, termasuk konsumen yang loyal akan merek Garudafood. Sebagian besar kisaran usia konsumen kacang garing Garuda adalah tahun, selain itu konsumen kacang garing juga lebih banyak didominasi oleh konsumen pelajar dan mahasiswa dengan status belum menikah. Hal ini berarti konsumen kacang garing Garuda lebih banyak di dominasi oleh usia muda, sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan pasar sasaran dengan meningkatkan kualitas produknya untuk memperluas pasar. Pada awalnya PT Garudafood menentukan pangsa pasar awal produk kacang garingnya sebagai kacang garing yang mudah diingat dengan sloganya yang terkenal Ini Kacangku, dengan harapan produknya tersebut mudah diingat oleh konsumen sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Pemasaran merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk mencapai hasil 83

21 pertukaran oleh perusahaan untuk mencapai hasil pertukaran yang diinginkan oleh pasar sasaran. Konsep pemasaran yang digunakan oleh PT Garudafood adalah dimulai dari pasar, befokus pada kebutuhan konsumen, mengkoordinasikan semua kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan dan menghasilkan keuntungan dengan memuaskan konsumennya. Berdasarkan analisis terhadap karakteristik konsumen, proses keputusan pembelian, dan positioning produk dapat dirumuskan terhadap kebijakan pemasaran kacang garing merek Garuda. Rumusan kebijakan pemasaran ini berdasarkan bauran pemasaran yang terdapat pada perusahaan. Implikasi terhadap kebijakan pemasaran yang berupa segmentation, targetting, dan positioning, serta bauran pemasaran ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau evaluasi dari bauran pemasaran yang selama ini telah dilaksanakan oleh PT Garudafood dalam melakukan kegiatan pemasaran atas produknya terutama kacang garing. Bauran pemasaran yang akan direkomendasikan dalam penelitian ini meliputi bauran produk, harga, promosi, dan distribusi. A. Segmentation, Targetting, Positioning 1. Segmentation Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah (Rangkuti, 2005). Segmentasi pasar bagi produk kacang garing Garuda adalah berdasarkan aspek demografis dan aspek perilaku. Segmentasi pasar berdasarkan aspek demografis yaitu konsumen kalangan usia antara tahun dan latar belakang pelajar/mahasiswa, dengan status belum menikah dan kebanyakan berkelamin laki-laki. Segmentasi pasar berdasarkan aspek perilaku pada kacang garing Garuda yaitu terdiri dari cara pembelian produk yang dilakukan konsumen yang kebanyakan disesuaikan dengan situasi yang ada atau tergantung situasi, sedangkan frekuensi pembelian yang sering dilakukan adalah lebih dari seminggu sekali, serta tingkat kepuasan akan produk kacang garing merek Garuda itu sendiri sebagian besar konsumennya merasa puas akan hasil produk tersebut. 84

22 2. Targetting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar utama PT Garudafood adalah remaja dan dewasa serta semua kalangan masyarakat. Dari awal PT Garudafood sudah menargetkan produknya untuk semua golongan ekonomi, karena harga yang terjangkau sehingga kacang garing Garuda dapat dikonsumsi oleh semua golongan masyarakat. 3. Positioning Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. PT Garudafood ingin menempati posisi sebagai perusahaan leader bagi produk kacang garing yang memiliki ciri khas kerenyahan yang berbeda dari produk kacang garing lainnya. Dalam hal ini kerenyahan kacang garing Garuda telah sesuai dengan hasil analisis Biplot yang menempatkan kerenyahan sebagai unggulan dari produk kacang garing Garuda. B. Bauran Pemasaran Adapaun bauran pemasaran yang dibahas dalam perusahaan PT Garudafood antaralain: 1. Bauran Produk Strategi produk merupakan strategi yang paling penting untuk dikembangkan, karena produk inilah yang dinikmati atau dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen. Produk adalah elemen kunci dalam tawaran pasar. Perencanaan pemasaran dimulai dengan memformulasikan tawaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen sasaran. Analisis proses keputusan pembelian menunjukkan bahwa sebagian besar alasan konsumen membeli produk kacang garing merek Garuda dikarenakan kerenyahan, rasa dan kemasannya. Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis proses keputusan pembelian dan analisis positioning tersebut dapat dirumuskan alternatif mengenai produk, antara lain PT Garudafood harus mempertahankan dan memperhatikan keunggulan yang dimiliki yaitu rasa, kerenyahan dan kemasan yang sudah dianggap baik oleh konsumen. Akan tetapi perusahaan juga 85

23 sebaiknya memperbaiki atribut yang dianggap masih kurang baik oleh konsumen yang dalam hal ini adalah ukuran dari kacang garing itu sendiri. Perusahaan dapat memperbaikinya dengan mengadakan proses penyaringan atau pemilihan kacang garing agar diperoleh ukuran yang seragam dalam setiap kemasan kacang garing tersebut. 2. Bauran Harga Harga berarti jumlah uang yang dibayarkan konsumen. Perusahaan menetapkan harga produknya dengan melihat harga yang berlaku di pasar dan sesuai dengan harga standar kacang garing yang menitik beratkan untuk kalangan konsumen golongan menengah. Berdasarkan hasil penelitian penetapan harga dirasa masih kurang baik. Akan tetapi apabila dilihat berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan dan hasil dari analisis biplot, maka dapat dilakukan perumusan alternatif yang menyangkut harga, yaitu PT Garudafood dapat mempertahankan kebijakan harga yang selama ini sudah dijalankan oleh perusahaan dengan memperbaiki kualitas produknya dalam hal perbaikan mutu cita rasa, Perbaikan Kemasan yang lebih menarik, perbaikan kerenyahan kacang garing, serta pebaikan kualitas ukuran kacang garing agar ukuran kacang garing Garuda lebih seragam, sehingga harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut sesuai dengan kualitas produk kacang garing yang ditawarkan. 3. Bauran Distribusi/Tempat Distribusi merupakan hal yang sangat penting bagi kesuksesan pemsaran suatu produk. Sistem distribusi yang baik akan memastikan suatu produk sampai pada konsumen pada saat dibutuhkan dan mempermudah konsumen mendapatkan produk, sehingga konsumen akan lebih mengenal dan dapat menjadi peluang agar konsumen memiliki loyalitas terhadap suatu produk tertentu. Dalam pendistribusian produk kacang garingnya, PT Garudafood mempunyai dua kantor wilayah yang terletak di Kabupaten dan Kotamadya Bogor. PT Garudafood memiliki jaringan distribusi yang luas dengan menjalin kerjasama dengan supermarket-supermarket serta toserba yang tersebar di setiap daerah. 86

24 4. Bauran Promosi Untuk promosi, kacang garing Garuda sudah cukup dipublikasikan pada masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh, umumnya konsumen mengetahui produk kacang garing Garuda ini selain melihat langsung di supermarket-supermarket juga memperoleh informasi dari media elektronik ataupun media cetak. Hal ini membuktikan bahwa peran iklan untuk menjangkau masyarakat luas mengenal produk kacang garing Garuda sudah cukup baik. Hal yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan oleh PT Garudafood untuk meningkatkan promosi produknya adalah dengan mempertahankan atau meningkatkan desain kemasan produk yang dapat dibuat lebih menarik perhatian konsumen, sehingga konsumen tertarik untuk mencoba dan membeli produk PT Garudafood tersebut. Dengan memperhatikan keempat atribut-atribut produk tersebut, PT Garudafood dapat meningkatkan penawaran produknya agar tetap bertahan di pasar. 87

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Analisis positioning kacang mete di benak konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dimulai dengan melakukan uji

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion. VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION 6. Karakteristik Umum Responden Karakteristik umum responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, alamat,

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah menguraikan mengenai kebijakan Segmentasi Pasar terhadap Loyalitas Konsumen di Perusahaan Matahari Pagi, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Toserba xxx dengan meneliti posisi produk dan preferensi konsumen kacang garing Garuda. Terdapat berbagai macam merek

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK 77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

Lebih terperinci

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Beras Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sayuran organik ini diharapkan dapat bermanfaat bagi produsen dan super market

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sayuran organik ini diharapkan dapat bermanfaat bagi produsen dan super market V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Sayuran Organik Karakteristik responden pada penelitian ini dikaji berdasarkan jenis kelamin, umur, status pernikahan, pendidikan terakhir,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

6.1. Karakteristik Responden Bakso Kota Cakman Bogor

6.1. Karakteristik Responden Bakso Kota Cakman Bogor dihadapi restoran yaitu persentase keuntungan dari penerimaan penjualan dengan nilai yang kecil serta penerimaan restoran yang terus berfluktuasi setiap bulannya. Bakso Kota Cakman Bogor menggunakan system

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 4.1.1 Sejarah Rumah Makan Waroeng Steak and Shake Rumah Makan Waroeng Steak & Shake didirikan oleh pasangan suami-istri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuh dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuh dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau jasa

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Keripik Buah Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar menjadi kelompokkelompok pembeli yang berbeda sesuai dengan kebutuhan karakteristik

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu mengenai perumusan dan penetapan strategi promosi dilakukan oleh Simorangkir (2009) yang meneliti strategi promosi produk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Jenis Beras Secara garis besar jenis beras yang ada dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu beras pera dan beras pulen. Beras pulen umumnya dihasilkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi sampel IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Identitas Responden Deskripsi karakteristik responden dapat memberikan gambaran mengenai identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup masyarakat yang sudah semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau jasa

Lebih terperinci

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Keputusan konsumen menurut Engel, dkk (1995) tidak muncul begitu saja melainkan melalui suatu proses yang terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan persaingan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA) PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Bianda Tristantiana NPM : 11212450 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk. merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk. merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan yang cepat dalam bidang pemasaran merupakan salah satu sebab semakin meningkatnya perhatian dan minat pemasar terhadap pengamatan tentang perilaku konsumen.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Perilaku Konsumen Perilaku konsumen sangat penting untuk dipelajari dan dinamis. Menurut Engel et al (1995) perilaku konsumen didefinisikan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Konsumen Warung Jamu Ginggang Deskripsi mengenai profil konsumen Warung Jamu Ginggang merupakan salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN. tingkat kinerja atribut-atribut Dancow Batita maka dapat dihasilkan implikasi

BAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN. tingkat kinerja atribut-atribut Dancow Batita maka dapat dihasilkan implikasi BAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN Berdasarkan analisis terhadap karakteristik konsumen, analisis terhadap proses keputusan pembelian produk, analisis terhadap tingkat kepentingan dan tingkat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun 2005 2008 Tahun Laki-laki Perempuan Total Pertumbuhan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (persen) 2005 424,819 406,752 831,571 1.32 2006 431,862

Lebih terperinci

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 9.1. Hubungan Hasil Analisis Karateristik Umum dengan Kepuasan Secara Umum Variabel yang ingin diketahui hubungannya dengan variabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Bimoli merupakan pioner dan market leader untuk minyak goreng kemasan bermerek hingga tahun 2012 ini. Para pesaing-pesaingnya terus berusaha

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 34 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KEADAAN UMUM 1. Gambaran umum beras berlabel Hasil pengamatan dan uji laboratorium oleh IPB tahun 2006 menunjukkan bahwa rataan keaslian beras Pandanwangi asli pada beras

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi dan pengetahuan mengakibatkan tumbuh subur dan berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam ABSTRAK Perusahaan Asia Shoes adalah salah satu perusahaan yang memproduksi sepatu di kota Bandung. Pihak manajemen Perusahaan Asia Shoes menyatakan bahwa permasalahan yang kini tengah dialami Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka dituntut untuk memberikan dan menawarkan produk yang terbaik bagi

BAB I PENDAHULUAN. mereka dituntut untuk memberikan dan menawarkan produk yang terbaik bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini baik perusahaan domestic maupun perusahaan asing mereka saling bersaing untuk memperluas daerah pemasaran mereka. Sehingga mereka dituntut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan yang terjadi di industri makanan khususnya makanan ringan (snack) memang cukup ketat. Banyak perusahaan yang menawarkan produk makanan ringan dengan

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN Oleh : Husnul Chotimah A07400149 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat persaingan antar usaha bisnis yang begitu ketat. Semakin banyaknya pesaing yang bermunculan maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan

BAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dewasa ini telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap persaingan dunia usaha dalam merebut pasar bagi hasil produksinya

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan 1. Usia Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam pemasaran. Dari segi pemasaran, semua penduduk usia berapa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai simpulan dari penelitian dan saran yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan pada produk Samsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak jaman dahulu kala, hal itu dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu penghasil teh terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada jaman globalisasi saat ini persaingan antar produsen sangat tinggi.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada jaman globalisasi saat ini persaingan antar produsen sangat tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman globalisasi saat ini persaingan antar produsen sangat tinggi. Produsen-produsen kecil di daerah sulit untuk dapat melakukan penetrasi pasar karena bermunculan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN. M. Jamal Muttaqin ( )

MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN. M. Jamal Muttaqin ( ) MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN M. Jamal Muttaqin (1307 100 069) Latar Belakang Urgensi Pasar Tradisional Menyusutnya Pasar Tradisional Semakin banyak

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 24 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrumen Kuesioner Kuesioner merupakan instrumen yang digunakan untuk menguji beberapa analisis yang diinginkan. Namun kuesioner sebelum digunakan harus melalui

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari atribut produk terhadap keputusan pembelian ulang kecap ABC pada ibu rumah tangga

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap

Lebih terperinci

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Peluang bisnis musiman yang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya, salah satunya saja seperti bisnis camilan kacang mete yang labanya semakin gurih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian dengan menggunakan kuesioner, kemudian melakukan pembahasan masalah-masalah yang ada baik dengan menggunakan statistik atau penafsiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Profil Responden Karakteristik petani dalam penelitian ini diidentifikasi berdasarkan usia, jenis kelamin, statuss pernikahan, jumlah anggota keluarga, pendapatan diluar usahatani,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan suatu hal yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih baik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART

VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART 6.1. Karakteristik Umum Responden Konsumen yang berbelanja di Prima Fresh Mart (PFM) memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat 256 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Faktor internal konsumen mencakup: (a) Kebiasaan

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET 6.1. Persepsi Responden Terhadap Merek Pada penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan penilaian mereka terhadap desain

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Starbucks Coffee adalah sebuah Coffee Shop yaitu perusahaan penyedia produk dan jasa minuman kopi. Salah satu gerai Starbucks didirikan di Bandung Super Mall pada tahun 2007, yang merupakan Coffee

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk menghasilkan produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk menghasilkan produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik kecap THG merupakan sebuah industri rumah tangga yang memproduksi kecap manis yang terletak di Kota Kudus sejak tahun 1930. Dalam penjualan produknya, pabrik kecap THG mengalami penurunan

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung Kuesioner Penelitian Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung A. Kata Pengantar No. Angket : Tanggal Interview : Kepada Yth: Sdr/i Di tempat. Dengan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Saya adalah Silvia Anggraeny (NIM : ),Mahasiswa Universitas Esa

KUESIONER PENELITIAN. Saya adalah Silvia Anggraeny (NIM : ),Mahasiswa Universitas Esa KUESIONER PENELITIAN Saya adalah Silvia Anggraeny (NIM : 203--055),Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi & Bisnis Jurusan Manajemen yang berfokus pada bidang Pemasaran, Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Sayuran Organik Codex Alimentarius Comission (2001) dalam Sutanto (2002) mendefinisikan pertanian organik sebagai suatu metodologi pertanian spesifik bebas bahan kimia dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas Kristen Maranatha Fakultas Ekonomi dapat terlihat bahwa mayoritas responden memiliki uang

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena akan menentukan kunci sukses untuk sebuah perusahaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. karena akan menentukan kunci sukses untuk sebuah perusahaan. Menurut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, aktivitas dunia usaha di Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat. penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat. penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO dengan NOSC dan pelanggan.

Lebih terperinci