BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU"

Transkripsi

1 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu Faktor yang berpotensi berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu adalah dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut selanjtunya berpotensi memiliki hubungan dengan pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen. Faktor internal yang merupakan karakteristik individu yang terdiri dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, waktu produktif, lama bekerja, dan motivasi bekerja. Faktor eksternal yang berpotensi berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu yaitu penggunaan media komunikasi (televisi, radio, koran, pameran, penyuluh), tenaga kerja, dan modal usaha. Faktor-faktor yang berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu dapat dijelaskan sesuai dengan hasil pengolahan data. 6.2 Hubungan Faktor Internal dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu Variabel-variabel yang berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu adalah faktor internal dan faktor eksternal yang lebih lanjut berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam pembelian konsumen. Salah satu variabel tersebut adalah faktor internal yang terdiri dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, waktu produktif, lama bekerja, dan motivasi bekerja. Hasil pengujian hubungan antara faktor internal dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu yang didalamnya termasuk aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif dijelaskan secara ringkas pada Tabel 37.

2 69 Tabel 37. Faktor Internal Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Waktu Produktif Lama Bekerja Motivasi Bekerja Hasil Pengujian Hubungan Faktor Internal dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu Kognitif Afektif Konatif Koefisien Koefisien Koefisien Koefisien Koefisien Koefisien hitung tabel hitung tabel hitung tabel (X 2 / r s ) (X 2 / r s ) (X 2 / r s ) (X 2 / r s ) (X 2 / r s ) (X 2 / r s ) χ 2 = 12,857 C 2 = 0,459 4,605 χ 2 = 17,302 C 2 = 0,502 4,605 χ 2 = 17,460 C 2 = 0,133 4,605 r s = 0,067 0,306 r s = -0,112 0,306 r s = -0,110 0,306 r s = 0,549 * 0,306 r s = 0,631 * 0,306 r s = 0,542 * 0,306 r s = 0,159 0,306 r s = 0,247 0,306 r s = 0,221 0,306 r s = 0,622 * 0,306 r s = 0,666 * 0,306 r s = 0,707 * 0,306 Keterangan : *. Correlation is significant at the 0.1 level (2-tailed). Hipotesis penelitian ini menduga adanya hubungan antara faktor internal dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu yang didalamnya terdapat aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Hasil analisis data antara variabel faktor internal dengan efek komunikasi menunjukkan bahwa hipotesis tersebut tidak terbukti sepenuhnya. Artinya, tidak keseluruhan variabel dapat menunjukkan adanya hubungan. Faktor internal seperti tingkat pendidikan dan lama bekerja tidak berhubungan dengan efek komunikasi baik aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Variabel internal yang berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu adalah jenis kelamin, waktu produktif, dan motivasi bekerja Hubungan Jenis Kelamin dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Jenis kelamin dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Responden laki-laki terdiri dari 30 persen dan responden perempuan terdiri dari 70 persen. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji korelasi Chi-Square menunjukan bahwa jenis kelamin berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu baik dalam aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif.

3 70 Aspek kognitif atau pengetahuan dalam memasarkan lanting ubi kayu menunjukkan adanya perbedaan antara responden laki-laki dan perempuan. Hal ini dikarenakan dalam usaha pembuatan dan pemasaran lanting ubi kayu, perempuan cenderung lebih banyak mengetahui karena tenaga kerja yang digunakan dalam usaha ini sebagian besar ibu rumah tangga yang bekerja di rumah. Usaha pembuatan lanting ubi kayu hanya terdapat sedikit laki-laki yang mengetahui tentang pemasaran karena sebagian besar dari responden laki-laki tidak ikut serta dalam pemasaran hanya membantu proses pembuatan saja. Aspek afektif atau kemauan responden dalam memasarkan produk lanting ubi kayu menunjukkan adanya perbedaan antara responden laki-laki dan perempuan. Hal ini dikarenakan dalam usaha pembuatan lanting ubi kayu dan pemasaran lanting ubi kayu, perempuan cenderung lebih memiliki kemauan karena tenaga kerja yang digunakan dalam usaha ini sebagian besar ibu rumah tangga yang bekerja di rumah. Usaha pembuatan lanting ubi kayu hanya terdapat sedikit laki-laki yang memiliki kemauan untuk memasarkan lanting ubi kayu karena sebagian dari mereka bekerja diluar rumah sehingga tidak memiliki waktu untuk ikut serta dalam pemasaran. Aspek konatif atau tindakan responden dalam memasarkan produk lanting ubi kayu menunjukkan adanya perbedaan antara responden laki-laki dan perempuan. Hal ini dikarenakan dalam usaha pembuatan lanting ubi kayu dan pemasaran lanting ubi kayu, perempuan lebih banyak menggunakan waktunya untuk usaha ini dan tenaga kerja yang digunakan dalam usaha ini sebagian besar ibu rumah tangga yang bekerja di rumah. Usaha pembuatan lanting ubi kayu hanya terdapat sedikit laki-laki yang memasarkan lanting ubi kayu ke pasar lokal atau menjual ke toko terdekat karena sebagian dari mereka bekerja di luar rumah sehingga tidak memiliki waktu untuk ikut serta dalam pemasaran. Hal ini sejalan dengan penelitian Milindri (2007) yang menjelaskan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan efek komunikasi. Komunikasi yang dilakukan oleh responden dalam pembuatan maupun pemasaran lanting ubi kayu yang sebagian besar dilakukan oleh perempuan dapat meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan tindakan responden. Intensitas responden untuk berinteraksi dalam

4 71 pembuatan dan pemasaran mengakibatkan responden yang kurang menguasai menjadi bisa melakukan pembuatan maupun pemasaran lanting ubi kayu Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Tingkat Pendidikan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat tingkatan yaitu Tidak Sekolah, SD, SMP, dan SMA. Berdasarkan hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu baik dalam aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Hal ini berarti bahwa tingkat pendidikan tidak menentukan pengetahuan dalam pemasaran lanting ubi kayu. Pengetahuan responden mengenai pemasaran lanting ubi kayu tidak diperoleh dalam pendidikan formal yang telah ditempuh responden, tetapi diperoleh dari pengalaman dan pengamatan terhadap usaha yang telah berdiri lebih dulu. Aspek afektif dalam pemasaran lanting ubi kayu juga tidak ditentukan berdasarkan tingkat pendidikan responden. Kemauan responden berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu diperoleh dari motivasi mereka dalam mengembangkan usaha agar bisa berkembang secara besar sehingga mereka memiliki kemauan untuk memasarkan meskipun sementara ini hanya dalam lingkup lokal. Aspek konatif dalam pemasaran lanting ubi kayu tidak ditentukan berdasarkan tingkat pendidikan responden. Tindakan pemasaran dilakukan berdasarkan pengalaman, pengamatan, serta informasi dari berbagai sumber untuk memasarkan secara baik sehingga usaha dapat mendapatkan keuntungan yang besar dan berkembang sesuai harapan. Komunikasi yang dilakukan responden tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden karena komunikasi antara responden dalam pemasaran lanting ubi kayu tidak perlu melalui pendidikan formal dan responden memperoleh pengetahuan, kemauan, dan melakukan pemasaran berdasarkan pengalaman atau pengamatan terhadap produsen yang telah ada sebelumnya Hubungan Waktu Produktif dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Waktu produktif dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Berdasarkan hasil uji korelasi rank Spearman (r s )

5 72 menunjukkan bahwa waktu produktif berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu baik dalam aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Waktu produktif diukur berdasarkan jumlah jam kerja responden dalam sehari yang menyebabkan semakin banyak jam kerja yang digunakan untuk bekerja dalam usaha produksi lanting ubi kayu, maka semakin tinggi komunikasi yang dilakukan dengan sesama pekerja sehingga meningkatkan pengetahuan mengenai pembuatan dan pemasaran lanting ubi kayu. Waktu produktif yang digunakan untuk bekerja dalam usaha produksi lanting ubi kayu semakin meningkatkan interaksi antara masing-masing tenaga kerja sehingga meningkatkan kemauan responden untuk dapat ikut memasarkan lanting ubi kayu baik ke pasar lokal maupun kepada pembeli besar. Waktu produktif yang semakin tinggi meningkatkan produksi yang dihasilkan sehingga sebagian responden ada yang ikut dalam memasarkan lanting ubi kayu baik ke pasar lokal maupun kepada pembeli besar Hubungan Lama Bekerja dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Lama bekerja dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukkan bahwa lama bekerja tidak berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu baik dalam aspek kognitif, aspek afektif, maupun aspek konatif. Hal ini berarti bahwa lama bekerja tidak menentukan pengetahuan, kemauan, dan tindakan responden dalam pemasaran lanting ubi kayu. Lama bekerja diukur berdasarkan tahun kerja responden dalam usaha pembuatan lanting ubi kayu yang menunjukan bahwa semakin lama responden bekerja dalam usaha ini tidak menambah pengetahuan, kemauan, dan tindakan dalam memasarkan lanting ubi kayu. Komunikasi yang dilakukan oleh responden dalam kegiatan pembuatan dan pemasaran tidak mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun. Alat yang digunakan dari awal pembuatan masih sama dan strategi pemasaran masih fokus pada pasar lokal. Responden yang bekerja dalam waktu yang lama biasanya merupakan produsen yang meneruskan usaha keluarga dan hanya mengerjakan proses pembuatan saja tanpa ikut dalam pemasaran produk lanting ubi kayu.

6 Hubungan Motivasi Bekerja dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Motivasi bekerja dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukan bahwa motivasi bekerja berhubungan dengan efek komunikasi pemasaran lanting ubi kayu dalam aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Hal ini berarti bahwa motivasi bekerja menentukan pengetahuan, kemauan, dan tindakan dalam pemasaran lanting ubi kayu. Motivasi bekerja diukur berdasarkan penjumlahan skor atas pertanyaan yang berkaitan dengan alasan bekerja sebagai produsen lanting ubi kayu. Motivasi kerja yang semakin tinggi ditunjukan dengan jawaban responden yang menjawab alasan bekerja sebagai produsen lanting ubi kayu yaitu untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan meningkatkan status. Hal ini menyebabkan responden mempunyai pengetahuan dan kemauan dalam pemasaran lanting ubi kayu. Komunikasi yang dilakukan dalam pembuatan dan pemasaran lanting ubi kayu juga dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan tindakan dalam memasarkan lanting ubi kayu. Responden yang memiliki motivasi tinggi dalam bekerja untuk meningkatkan pendapatan dapat meningkatkan motivasi dalam pembuatan maupun pemasaran lanting ubi kayu. 6.3 Hubungan Faktor Eksternal dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu. Variabel-variabel yang berhubungan dengan efek komunikasi adalah faktor internal dan faktor eksternal yang lebih lanjut berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam pembelian konsumen. Selain faktor internal yang telah disebutkan diatas, terdapat faktor eksternal yang terdiri dari penggunaan media komunikasi (televisi, radio, koran, pameran, dan penyuluh), jumlah tenaga kerja, dan modal usaha. Hasil pengujian hubungan antara faktor eksternal dengan efek komunikasi pemasaran lanting ubi kayu yang didalamnya termasuk aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif disajikan secara ringkas pada Tabel 38.

7 74 Tabel 38. Faktor Eksternal Hasil Pengujian Hubungan Faktor Eksternal dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu Koefisien hitung (X 2 / r s ) Kognitif Afektif Konatif Koefisien Koefisien Koefisien Koefisien tabel hitung tabel hitung (X 2 / r s ) (X 2 / r s ) (X 2 / r s ) (X 2 / r s ) Koefisien tabel (X 2 / r s ) Media Televisi r s = 0,09 0,306 r s = 0,109 0,306 r s = 0,036 0,306 Media Radio r s = -0,046 0,306 r s = 0,074 0,306 r s = -0,017 0,306 Pameran r s = 0,159 0,306 r s = 0,093 0,306 r s = -0,078 0,306 Tenaga Kerja r s = -0,210 0,306 r s = - 0,278 0,306 r s = -0,416 * 0,306 Modal Usaha r s = 0,224 0,306 r s = 0,123 0,306 r s = 0,166 0,306 Keterangan: *. Correlation is significant at the 0.1 level (2-tailed). Hipotesis penelitian menduga adanya hubungan antara faktor eksternal dengan efek komunikasi dalam pemasaran yang didalamnya terdapat aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Hasil analisis data antara variabel faktor eksternal dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu menunjukan bahwa hipotesis tersebut tidak terbukti sepenuhnya. Artinya, tidak keseluruhan variabel dapat menunjukkan adanya hubungan. Faktor eksternal seperti penggunaan media komunikasi (televisi, radio, koran, pameran, dan penyuluh), dan modal usaha tidak berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu pada aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Jumlah tenaga kerja berhubungan negatif dengan aspek konatif efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu Hubungan Penggunaan Media Televisi dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Media televisi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu petani yang pernah menonton televisi berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu dan petani yang tidak pernah menonton acara televisi berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukkan bahwa penggunaan media televisi tidak berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu pada aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

8 75 konatif. Hal ini berarti bahwa media televisi tidak menentukan pengetahuan, kemauan, dan tindakan responden dalam pemasaran lanting ubi kayu. Pengetahuan responden berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu tidak didapatkan dari televisi karena hanya sebagian kecil responden yang menonton televisi dan program yang mereka tonton merupakan strategi pemasaran produk pertanian lokal, tidak secara khusus merupakan strategi pemasaran lanting ubi kayu. Kemauan responden dapat berasal dari motivasi bekerja yang tinggi untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan hobi dalam pemasaran berbagai macam produk sehingga memiliki kemauan yang tinggi dalam pemasaran lanting ubi kayu. Tindakan responden berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu tidak didapatkan dari televisi karena hanya sebagian kecil responden yang menonton televisi dan program yang mereka tonton merupakan strategi pemasaran produk pertanian lokal, tidak secara khusus merupakan strategi pemasaran lanting ubi kayu Hubungan Penggunaan Media Radio dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Media radio dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu petani yang pernah mendengarkan radio berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu dan petani yang tidak pernah mendengarkan radio berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukkan bahwa penggunaan media radio tidak berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu dalam aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Hal ini berarti bahwa media radio tidak menentukan pengetahuan, kemauan, dan tindakan dalam pemasaran lanting ubi kayu. Pengetahuan responden berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu tidak didapatkan dari media radio karena hanya sebanyak 13,3 persen responden yang mendengarkan radio dan program yang mereka dengarkan merupakan strategi pemasaran produk pertanian lokal, tidak secara khusus merupakan strategi pemasaran lanting ubi kayu. Kemauan responden berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu dapat berasal dari intensitas berinteraksi antar produsen lanting ubi kayu sehingga menumbuhkan kemauan untuk memasarkan lanting ubi kayu

9 76 hingga lokasi yang luas untuk mengembangkan usaha. Tindakan responden dalam melakukan pemasaran lanting ubi kayu berkaitan dengan kemampuan dalam memasarkan dan adanya waktu untuk memasarkan produk lanting ubi kayu Hubungan Penggunaan Media Koran dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Berdasarkan wawancara dengan responden diketahui bahwa tidak ada responden yang membaca koran berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu di Kecamatan Pituruh. Hal ini menunjukkan bahwa aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif sama sekali tidak mendapatkan pengaruh dari penggunaan media massa seperti koran atau majalah pertanian. Koran atau majalah yang terdapat di Kecamatan Pituruh sebagian besar berkaitan dengan hiburan karena permintaan pasar yaitu para remaja yang membutuhkan informasi tentang gosip atau fashion. Permintaan pasar mengenai informasi pertanian melalui koran atau majalah di Kecamatan Pituruh sedikit sehingga distributor koran tidak mempunyai banyak stok koran pertanian Hubungan Media Pameran dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Pameran dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu petani yang pernah melihat pameran produk pertanian lokal dan petani yang tidak pernah melihat pameran produk pertanian lokal terutama lanting ubi kayu. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) yang menunjukan bahwa pameran tidak berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu pada aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Hal ini berarti bahwa pameran tidak menentukan pengetahuan, kemauan, dan tindakan responden dalam pemasaran lanting ubi kayu. Pengetahuan responden berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu tidak didapatkan dari pameran yang setiap tahun diadakan di Kecamatan Pituruh berkaitan dengan produk pertanian lokal. Akan tetapi, pengetahuan responden dapat diperoleh dari pengamatan dan pengalaman produsen ubi kayu yang telah ada sebelumnya. Kemauan dan tindakan responden dalam pemasaran lanting ubi kayu tidak dipengaruhi oleh pameran karena pameran merupakan strategi promosi

10 77 yang tidak mungkin dilakukan secara personal sebab acara pameran hanya diadakan setiap tahun pada acara tujuh belas agustus. Pameran yang diadakan setiap tahun oleh Kecamatan Pituruh hanya digunakan responden sebagai hiburan dan tidak berpengaruh terhadap pengetahuan, kemauan, dan tindakan responden dalam pemasaran lanting ubi kayu Hubungan Media Penyuluhan dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Berdasarkan wawancara dengan responden diketahui bahwa tidak ada responden yang mendapatkan penyuluhan berkaitan dengan pemasaran lanting ubi kayu di Kecamatan Pituruh. Responden melakukan pengolahan dan pemasaran lanting ubi kayu sesuai dengan kemampuan dan kreativitasnya berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang dilakukan terhadap usaha yang telah ada sebelumnya Hubungan Tenaga Kerja dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Tenaga kerja dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu baik dalam aspek kognitif dan aspek afektif. Hal ini berarti bahwa jumlah tenaga kerja tidak menentukan pengetahuan dan kemauan responden dalam pemasaran lanting ubi kayu. Pengetahuan dan kemauan responden berkaitan dengan pengolahan lanting ubi kayu diperoleh dari pengamatan terhadap pemilik tempat produksi yang memulai usaha ini sejak awal. Pengetahuan dan kemauan tentang pemasaran diperoleh dari cerita atau pengalaman yang diberikan oleh pemilik usaha yang merupakan orang yang selalu memasarkan produk lanting ubi kayu bukan dari tenaga kerja yang lain. Jumlah tenaga kerja berhubungan negatif dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu pada aspek konatif. Hal ini berarti bahwa semakin banyak jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh setiap produsen maka semakin rendah tindakan responden dalam pemasaran karena mereka saling mengandalkan dan merasa cukup maksimal dua orang saja yang memasarkan lanting ubi kayu

11 78 setiap tempat produksi. Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak tenaga kerja dalam suatu industri, tindakan dalam pemasaranya semakin rendah karena mereka lebih senang membantu dalam proses pembuatan Hubungan Modal Usaha dengan Efek Komunikasi (Aspek Kognitif, Modal usaha dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukkan bahwa modal usaha tidak berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu dalam aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Hal ini berarti bahwa modal usaha yang dimiliki usaha lanting ubi kayu tidak menentukan pengetahuan, kemauan, dan tindakan dalam pemasaran lanting ubi kayu. Modal awal usaha yang dimiliki diperoleh dari tabungan responden dan responden meningkatkan modal usaha dari keuntungan yang diperoleh sebelumnya. Modal usaha digunakan untuk membeli mesin dan bahan baku produksi. Hal ini berarti modal usaha yang dimiliki oleh produsen yaitu modal yang telah dikeluarkan oleh produsen baik untuk pembelian mesin maupun untuk pembelian bahan baku tidak menentukan pengetahuan, kemauan, dan tindakan responden dalam pemasaran lanting ubi kayu. 6.4 Hubungan Efek Komunikasi Penjual dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu dengan Keputusan Pembelian Konsumen (Jumlah Pembelian dan Motivasi Pembelian) Variabel-variabel yang berhubungan dengan keputusan pembelian konsumen yaitu jumlah pembelian dan motivasi pembelian konsumen. Hipotesis penelitian ini menduga adanya hubungan antara efek komunikasi penjual lanting ubi kayu dengan keputusan pembelian konsumen yang didalamnya terdapat jumlah pembelian dan motivasi pembelian. Hasil pengujian hubungan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu dengan keputusan pembelian konsumen yang didalamnya termasuk jumlah pembelian dan motivasi pembelian disajikan secara ringkas pada Tabel 39.

12 79 Tabel 39. Efek Komunikasi Hasil Pengujian Hubungan Efek Komunikasi(Kognitif, Afektif, dan Konatif) dengan Keputusan Pembelian Konsumen (Jumlah Pembelian dan Motivasi Pembelian) Jumlah Pembelian Motivasi Pembelian Koefisien hitung (X 2 / r s ) Koefisien tabel (X 2 / r s ) Koefisien hitung (X 2 / r s ) Koefisien tabel (X 2 / r s ) Kognitif r s =0,006 0,306 r s = 0,082 0,306 Afektif r s = - 0,132 0,306 r s = 0,199 0,306 Konatif r s = - 0,108 0,306 r s = 0,079 0,306 Hipotesis yang menyebutkan terdapat hubungan antara efek komunikasi (aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif) dalam pemasaran lanting ubi kayu dengan pengambilan keputusan pembelian konsumen dalam hal jumlah pembelian dan motivasi pembelian tidak terbukti karena tidak menunjukkan adanya hubungan Hubungan Aspek Kognitif Penjual dengan Keputusan Pembelian Konsumen (Jumlah Pembelian dan Motivasi Membelian) Aspek kognitif adalah seberapa besar tingkat pengetahuan responden tentang pemasaran lanting ubi kayu. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara aspek kognitif dengan jumlah pembelian dan motivasi pembelian konsumen. Hal ini berarti bahwa pengetahuan yang dimiliki responden dalam usaha memasarkan lanting ubi kayu baik cara pemasaran maupun pengetahuan mengenai produk tidak menentukan jumlah pembelian yang dilakukan oleh pembeli berapapun jumlahnya. Pengetahuan yang dimiliki responden juga tidak menentukan motivasi pembelian yang dilakukan oleh pembeli karena pembelian konsumen bukan merupakan pengaruh dari implementasi pengetahuan yang dimiliki penjual Hubungan Aspek Afektif dengan Keputusan Pembelian Konsumen (Jumlah Pembelian dan Motivasi Pembelian) Aspek afektif adalah sikap responden terhadap kemauan dalam usaha lanting ubi kayu. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara aspek afektif dengan jumlah pembelian konsumen dan motivasi pembelian konsumen. Hal ini berarti bahwa kemauan responden dalam usaha memasarkan lanting ubi kayu tidak menentukan jumlah pembelian dan

13 80 motivasi pembelian yang dilakukan oleh pembeli karena pembelian konsumen dapat dilakukan karena pengaruh dari tetangga atau keluarga Hubungan Aspek Konatif dengan Keputusan Pembelian Konsumen (Jumlah Pembelian dan Motivasi Pembelian) Aspek konatif adalah perilaku konkrit responden berkaitan dengan pelaksanaan pemasaran lanting ubi kayu. Hasil uji korelasi rank Spearman (r s ) menunjukkan bahwa aspek konatif tidak berhubungan dengan jumlah pembelian dan motivasi pembelian konsumen. Hal ini berarti bahwa tindakan yang dilakukan responden dalam usaha memasarkan lanting ubi kayu seperti menawarkan produk tidak menentukan jumlah pembelian dan motivasi pembelian konsumen. Jumlah pembelian dan motivasi pembelian yang dilakukan oleh konsumen sesuai dengan kemampuan dan keinginan konsumen dalam mengkonsumsi lanting ubi kayu. Berdasarkan wawancara dengan informan dapat diketahui pula bahwa konsumen membeli karena pengaruh dari saudara atau teman. Selain itu konsumen yang membeli dalam jumlah yang banyak merupakan pedagang pengecer yang membeli untuk dijual kembali. Informasi yang diperoleh dari informan yang dapat memperkuat keputusan pembelian konsumen. Konsumen membeli karena pengaruh dari tetangga yang pernah memkonsumsi lanting ubi kayu atau membeli karena mereka pedagang besar untuk dijual kembali. (SPY, 64 tahun)

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan

Lebih terperinci

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KOMPETENSI DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KOMPETENSI DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KOMPETENSI DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) Faktor yang berpotensi berhubungan dengan Kompetensi remaja dalam mengikuti Program Kreativitas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009. 41 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Daerah Penelitian Letak Geografis dan Keadaan Wilayah Kelurahan Lenteng Agung merupakan salah satu kelurahan dari enam kelurahan di Kecamatan Jagakarsa termasuk dalam

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Langkah Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dan didukung data kualitatif. Strategi mendapatkan metode

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keterdedahan Berita Kriminal di Televisi Keterdedahan berita kriminal di televisi merupakan beragam penerimaan khalayak remaja terhadap siaran berita kriminal di televisi, meliputi

Lebih terperinci

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Melihat kehidupan sekarang ini, mungkin konsumen perlu memiliki perlindungan untuk dirinya selain kegiatan untuk memenuhi kehidupannya seharihari. Di mana dalam hal ini dari pihak asuransi khususnya

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE 7.1. Hubungan Bauran Promosi Terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran HONEY Madoe Bauran komunikasi pemasaran meliputi

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 57 BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Persepsi Relawan terhadap PNPM-MP Persepsi responden dalam penelitian ini akan dilihat dari tiga aspek yaitu persepsi terhadap pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Limboto Barat Desa Daenaa selama ± 1 minggu. Sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan besarnya

Lebih terperinci

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki BAB V KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN RESPONDEN, DAN EKUITAS MEREK 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga berhubungan dengan tingkat pengetahuan,

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN 55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK Pada kondisi persaingan bebas seperti sekarang ini, perusahaan yang bergerak dibidang media cetak harus memiliki strategi khusus agar dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Oleh karena

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION 69 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION Aksesibilitas terhadap media komunikasi cyber extension adalah peluang memanfaatkan media komunikasi cyber

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 50 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 6.1 Hubungan antara Karakteristik Anggota Komunitas dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi 113 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisa data variabel variabel penelitian. Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian

Lebih terperinci

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum responden, ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER 7.1 Hubungan Antara Tempat Tinggal dan Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Berdasarkan tempat tinggal hampir

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang

Lebih terperinci

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Opini Khalayak Langsung Acara Musik Derings Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR LAMPIRAN Identifikasi Masalah...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR LAMPIRAN Identifikasi Masalah... DAFTAR ISI Hal ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR LAMPIRAN. iii iv v x xii xiii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1.2. Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI

DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI 29 DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI Deskripsi Karakteristik Individu Petani Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa umur petani anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam Bab 4 ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan setelah peneliti melakukan uji lapangan mengenai hubungan daya tarik tayangan variety show

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa

Lebih terperinci

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05) 59 BAB VIII FAKTOR-FAKTOR YA G BERHUBU GA DE GA PERSEPSI KHALAYAK TE TA G PROGRAM ACARA REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI 8.1. Hubungan Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi Khalayak tentang Program Acara

Lebih terperinci

ABSTRAK. pendidikan formal yang ada di Bandung menghadapi persaingan yang semakin

ABSTRAK. pendidikan formal yang ada di Bandung menghadapi persaingan yang semakin ABSTRAK Pada zaman globalisasi, sekolah-sekolah swasta penyelenggara pendidikan formal yang ada di Bandung menghadapi persaingan yang semakin tinggi, dimana semakin banyak orang tua yang memikirkan masa

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Peternak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Peternak HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Peternak Responden pada penelitian ini adalah peternak yang berdiam di Desa Dompu, Moyo Mekar dan Desa Sepakat Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat dengan karakteristik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016. 26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER Bersama ini saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini. Adapun kuesioner ini merupakan survey tentang Analisis Efektifitas Iklan Sari Roti yang digunakan

Lebih terperinci

Hasil Pengujian Chi-Squere. 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja

Hasil Pengujian Chi-Squere. 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja LAMPIRAN 93 Lampiran 1 Hasil Pengujian Chi-Squere 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja Nominal by Nominal Contingency Coefficient.383.001 H0: tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kondisi

Lebih terperinci

BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 69 BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Motivasi Relawan dalam Pelaksanaan PNPM-MP Motivasi responden dalam penelitian ini diartikan sebagai dorongan atau kehendak yang menyebabkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI Volume 11, Nomor 1, Hal. 31-37 ISSN 0852-8349 Januari - Juni 2009 HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Survey 1.1. Foto Survey di SMP Yohanes XXIII Semarang

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Survey 1.1. Foto Survey di SMP Yohanes XXIII Semarang 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Survey 1.1. Foto Survey di SMP Yohanes XXIII Semarang 38 1.2. Foto Survey di SMA Nusaputera Semarang 39 1.3. Foto Survey di SMP Nusaputera Semarang 40 41 Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 85 86 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan A. Siswa Kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga 1. Mengapa anda tidak pernah tayangan Jika Aku Menjadi? 2. Di mana tempat tinggal anda saat ini? B. Responden 1. Mengapa

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT 55 BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, efek iklan yang menggunakan media massa terhadap khalayak dibedakan menjadi tiga

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

ABSTRAK Pengaruh Iklan di Televisi terhadap Minat Beli Konsumen Akan Produk Beng-beng di PT Mayora Indah Cibitung,

ABSTRAK Pengaruh Iklan di Televisi terhadap Minat Beli Konsumen Akan Produk Beng-beng di PT Mayora Indah Cibitung, ABSTRAK Anastasia Meiliana Darmansya, Pengaruh Iklan di Televisi terhadap Minat Beli Konsumen Akan Produk Beng-beng di PT Mayora Indah Cibitung, Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Kristen Maranatha,

Lebih terperinci

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI (Kasus Siswa SMP abupaten Bogor Oleh: NURVEPA A 27.1530 JXXUSAN ILMU-ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI (Kasus Siswa SMP abupaten Bogor Oleh: NURVEPA A 27.1530 JXXUSAN ILMU-ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis eceran, perusahaan harus dapat menerapkan suatu strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

Diarsi Eka Yani. ABSTRAK

Diarsi Eka Yani. ABSTRAK KETERKAITAN PERSEPSI ANGGOTA KELOMPOK TANI DENGAN PERAN KELOMPOK TANI DALAM PEROLEHAN KREDIT USAHATANI BELIMBING (Kasus Kelompok Tani di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok) Diarsi Eka Yani

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. TINJAUAN PUSTAKA A. Modernisasi B. Perubahan Sosial BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN

DAFTAR ISI. TINJAUAN PUSTAKA A. Modernisasi B. Perubahan Sosial BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 4

Lebih terperinci

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan 100 KUESIONER Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan (Studi Korelasional Pengaruh Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga di Dusun V, Graha Tanjung

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji Validitas Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Berwirausaha

Lampiran 1. Uji Validitas Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Berwirausaha LAMPIRAN 86 87 Lampiran 1 Uji Validitas Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Berwirausaha Variabel Pertanyaan Korelasi Sig r tabel Ket Keyakinan 0,566 0,000 Valid Tepat waktu 0,595 0,000 Valid Tekun dan tenang

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5 Ruang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Karakteristik Responden 1. Karakteristik Responden Menurut Usia Karakteristik responden menurut usia diperoleh data usia terendah responden adalah 9 tahun dan tertinggi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa dengan pola hutan rakyat yang berbeda dimana, desa tersebut terletak di kecamatan yang berbeda juga, yaitu:

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Keripik Buah Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar menjadi kelompokkelompok pembeli yang berbeda sesuai dengan kebutuhan karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Usia contoh berkisar antara 14 sampai 18 tahun dan dikategorikan ke dalam kelompok remaja awal (14 sampai 16 tahun) dan remaja akhir (17 sampai 18 tahun). Dari jenis

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karekteristik Produk a. Kecap Manis ABC Kecap adalah salah satu bahan makanan yang jadi kesukaan banyak orang di segala usia. Untuk mempertahankan eksistensi dan citarasanya

Lebih terperinci

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target

Lebih terperinci

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009 BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA. uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel

BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA. uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA A. Penyajian Data Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari uji validitas dan reliabilitas serta uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo, Di lihat dari letak geografisnya, Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROMOSI IKLAN ROKOK DJARUM 76 DI MEDIA TELEVISI VERSI KONTES JIN TERHADAP PEMIRSA

EFEKTIVITAS PROMOSI IKLAN ROKOK DJARUM 76 DI MEDIA TELEVISI VERSI KONTES JIN TERHADAP PEMIRSA EFEKTIVITAS PROMOSI IKLAN ROKOK DJARUM 76 DI MEDIA TELEVISI VERSI KONTES JIN TERHADAP PEMIRSA Nama : Meli Santi NPM : 14210338 Fakultas Jurusan : Ekonomi : Manajemen Dosen Pembimbing : Ir. Titiek Irewati,

Lebih terperinci

t (5,1961) > t ABSTRAK

t (5,1961) > t ABSTRAK ABSTRAK Persaingan di dunia usaha semakin ketat, hal ini mengharuskan setiap perusahaan harus lebih peka peluang yang ada agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu hal yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum ADA Swalayan Kudus. Ada swalayan adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum ADA Swalayan Kudus. Ada swalayan adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum ADA Swalayan Kudus Ada swalayan adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail dan merupakan perusahaan yang sedang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI 69 HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI merupakan terpenuhinya kebutuhan individu. dapat diperoleh setelah seseorang melakukan sesuatu yang dapat mendukung dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.23 Grobogan, telpon : (0292) Subyek penelitian adalah siswa kelas X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.23 Grobogan, telpon : (0292) Subyek penelitian adalah siswa kelas X BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian SMA Negeri 1 Grobogan berdiri sejak tahun 1976 di Jl. Pangeran Puger No.23 Grobogan, telpon : (0292) 421321. Subyek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA NELAYAN DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MASSA SEBAGAI SUMBER INFORMASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA NELAYAN DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MASSA SEBAGAI SUMBER INFORMASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA NELAYAN DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MASSA SEBAGAI SUMBER INFORMASI (Related Factors To Fisheries Housewife s Behavior In Using Mass Media As

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Mei 2013. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya, yaitu dari pengumpulan data, penelitian data sampai dengan pembahasan data, maka penulis mengambil kesimpulan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG 73 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG Yayuk Aeni (20130220067), Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut : 4.1.1 Tahap Awal Penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian dan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry

Lebih terperinci

Kuesioner. Sebelumnya, saya mohon maaf telah menggangu waktu anda untuk mengisi. untuk memenuhi syarat kelulusan program studi S-1.

Kuesioner. Sebelumnya, saya mohon maaf telah menggangu waktu anda untuk mengisi. untuk memenuhi syarat kelulusan program studi S-1. Kuesioner No.Responden: Sebelumnya, saya mohon maaf telah menggangu waktu anda untuk mengisi kuesioner dari saya. Saya mahasiswa yang sedang melakukan penelitian skripsi untuk memenuhi syarat kelulusan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN DAN EKUITAS MEREK

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN DAN EKUITAS MEREK BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN DAN EKUITAS MEREK 6.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan, Tingkat Kepedulian, dan Ekuitas Merek

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan Berikut adalah deskripsi data hasil pengamatan yang sudah diolah dari data yang diperoleh melalui kuesioner. Pada Tabel 4.1 menunjukkan komposisi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Toko Ikan Hias Gampang Ingat yang terletak di Jl. Karapitan no. 74 Kota Bandung, Jawa Barat. Berdiri sejak tahun 1974

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESADARAN GENDER DENGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP CITRA PEREMPUAN DriLAM IKLAN DI TELEVISI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESADARAN GENDER DENGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP CITRA PEREMPUAN DriLAM IKLAN DI TELEVISI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESADARAN GENDER DENGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP CITRA PEREMPUAN DriLAM IKLAN DI TELEVISI (Kasus Mahasiswa Asrama Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Periklanan merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi produsen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Periklanan merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi produsen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periklanan merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi produsen untuk mendapatkan konsumen bagi produknya. Manfaat iklan yang besar adalah membawa pesan

Lebih terperinci