PERAN BUDAYA ORGANISASI DAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN SDM TERHADAP KETERIKATAN DAN KINERJA KARYAWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN BUDAYA ORGANISASI DAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN SDM TERHADAP KETERIKATAN DAN KINERJA KARYAWAN"

Transkripsi

1 PERAN BUDAYA ORGANISASI DAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN SDM TERHADAP KETERIKATAN DAN KINERJA KARYAWAN (The Role of Organization Culture & Human Capital Management Effectivenes on Employee Engagement and Employee Performance) 1. LATAR BELAKANG Tantangan bagi para pelaku bisnis di Indonesia adalah melakukan penyelarasan sumber daya manusia dengan strategi bisnis. Hal ini dapat dilakukan melalui transformasi manajemen sumberdaya manusia menjadi profesional, berkeahlian tinggi selaras dengan kebutuhan manajemen (Ulrich, 2005; Smilansky, 1997). Manajemen pada beberapa perusahaan di Indonesia berkomitmen meraih People Excellence melalui praktik manajemen SDM yang memperlakukan SDM sebagai human capital atau asset yang dapat memberi nilai bagi korporasi, bukan sebagai biaya. Dengan demikian menjadi penting untuk meneliti dan mengkaji secara empirik: Bagaimana peran Budaya organsiasi dan Efektivitas Manajemen SDM yang diterapkan dalam membangun keterikatan dan kinerja karyawan yang pada akhirnya diharapkan berkontribusi pada kinerja perusahaan dan menjadi aspek keunggulan kompetitif? Hasil temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengambilan keputusan strategik agar SDM yang dimiliki perusahaan mampu memberikan nilai bagi para stakeholdernya, baik investor, pelanggan, manajer lini maupun karyawan serta dapat mewujudkan sasaran bisnis dengan efisien, efektif dan berkelanjutan. 2. RUMUSAN MASALAH Bila diamati, tuntutan bisnis terhadap manajemen di industri pertambangan mineral dan batu bara Indonesia adalah efisien, ramah lingkungan, membangun kemitraan dan visioner. Beberapa perusahaan pertambangan, seperti PT Antam, Tbk, Pt Timah, Tbk dan PT Tambang Bukit Asam, Tbk. telah berupaya menjawab tuntutan tersebut dalam strategi dan praktek manajemennya. Dengan memperhatikan berbagai fakta yang Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 1

2 ditemui di lapangan, pada kenyataannya, saat ini hal tersebut masih jadi pertanyaan besar: Seberapa jauh setiap Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara di Indonesia, khususnya perusahaan milik BUMN Indonesia telah memenuhi tuntutan bisnis pertambangan tersebut?. Hal inilah yang memicu dan menjadi perhatian dalam penelitian ini. Dalam membangun praktek manajemen tersebut maka proses operasional pertambangan mineral harus memenuhi sistem dan standar operasional secara internasional dengan memperhatikan aspek sumber daya insani sebagai pengelola usaha agar berkinerja prima. Hal tersebut tentu saja akan mempengaruhi mediasi pembentukan perilaku SDM melalui praktek manajemen SDM yang dapat memenuhi tuntutan bisnis, karyawan maupun stakeholder lainnya. Mengacu pada konsep Budaya organisasi dan manajemen SDM, manajemen perlu menciptakan budaya organisasi dan praktek manajemen yang kondusif yang menumbuhkembangkan perilaku kerja yang positif dengan komitmen tinggi dan kepuasan kerja yang positif atau kerap disebut sebagai keterikatan karyawan (employee engagement), yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kinerja perusahaan. Terkait hal ini belum ada penelitian yang khusus membahas variabel-variabel tersebut untuk industri pertambangan ataupun pada kontekstual bisnis di Indonesia. Dengan demikian elaborasi melalui penelitian akan sangat bermanfaat bagi kemajuan bisnis pada perusahaan pertambangan mineral dan batu bara di Indonesia. Dalam era kompetisi global ini, pimpinan/manajemen Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia umumnya menyadari bahwa persoalan utama yang dihadapi perusahaan adalah berkaitan dengan kinerja karyawan yang belum optimal. Kinerja perusahaan saat ini, yang ditunjukkan oleh tingkat laba tinggi, sejatinya diperoleh lebih sebagai akibat dari posisi harga komoditi yang sangat baik. Laporan keuangan Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia masih menunjukkan biaya operasional belum efisien. Upaya mencapai predikat low cost producer masih perlu dilakukan dengan giat. Manajemen sepakat untuk mendorong capaian kinerja perusahaan melalui Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 2

3 kinerja para karyawan. Dalam capaian kinerja individu secara konseptual sangat tergantung pada perilaku produktif yang dipengaruhi motivasi dan kompetensi karyawan. Dalam praktek manajemen SDM pada akhir-akhir ini, topik motivasi sebagai dampak atas keterikatan karyawan (employee engagement) sedang hangat dibahas dan diyakini berkorelasi dengan kinerja individu, kelompok maupun perusahaan (Paula Ketter, 2008; Jean Martin, 2008) serta berkaitan dengan produktivitas, pertumbuhan dan profitabilitas (Gallup, 2003). Engagement The extent to which people value, enjoy and believe in what they do (DDI, 2007). Dengan demikian, engagement mencerminkan komitmen, usaha yang lebih dalam bekerja dan mencintai perusahaannya. Para karyawan yang merasa terikat pada organisasi memiliki komitmen pada perusahaan maupun untuk menghasilkan kinerja terbaik. Berdasarkan pengamatan para ahli di DDI (2007), mereka menyatakan ada 3 komponen kunci bagi organisasi dalam mendorong kepuasan dan keterikan karyawan pada level tertinggi, yaitu: 1. SDM yang tepat pada pekerjaaan yang tepat. 2. Dukungan dan keterikatan yang kuat dari Manajer/pemimpin senior 3. Yang utama Kompetensi, dan kedua adalah siapa pimpinannya. Dr. Barbara Griffin dari University of Western Sydney, Australia melakukan survei Best Employer untuk Hewitt Associates, Juli Dr Griffin mengatakan, hasil riset yang dilakukannya tersebut memiliki implikasi-implikasi yang luas bagi bisnis. Employee engagement yang buruk berpengaruh terhadap produktivitas dan kepuasan pelanggan, di samping meningkatkan turnover. Oleh karenanya, menurut Dr Griffin, manajemen senior perlu mengatasi masalah tersebut dengan membuat model perilaku yang baik dan menciptakan atmosfer di mana orang merasa diperlakukan secara fair. Keterikatan karyawan pada organisasi merupakan akumulasi persepsi dan kepuasan karyawan pada organisasi, kebijakan, prosedur, produk, dan praktek manajemen secara menyeluruh. Riset yang dilakukan Ken Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 3

4 Blanchard, 2007 menyatakan bahwa kondisi emosional yang positif tersebut merupakan olah pemahaman yang didasarkan pada persepsi karyawan terhadap makna pekerjaan, otonomi, kolaborasi, pertumbuhan, keadilan, penghargaan, hubungan baik dengan rekan dan atasan. Persepsi tersebut membentuk perilaku karyawan yang senantiasa berupaya keras, berkomitmen pada organisasi secara jangka panjang kinerja puncak, rendahnya turnover, dan masa kerja yang bertambah (betah). Tingkat keterikatan pada organisasi tersebut tentu saja merupakan resultante dari tindakan manajemen yang tercermin dari gambaran budaya organisasi yang ada dan juga praktek manajemen, khususnya Manajemen SDM. Oleh karena itu, menarik untuk diteliti mengenai sisi perilaku karyawan, khususnya keterikatan karyawan pada organisasi dan dampaknya pada kinerja. Selain itu, bila digabungkan dengan paparan Denison tentang budaya organisasi di atas, yang fokus pada lingkungan kompetitif dan strategi, dengan mengukur empat ciri kritis budaya organisasi, yaitu misi, kemampuan beradaptasi, keterlibatan dan konsistensi serta praktek manajemen SDM, maka hal yang menarik diteliti lebih lanjut bagaimana budaya organisasi dan praktek manajemen SDM berperan dalam membentuk persepsi karyawan, yang ditunjukkan oleh tingkat keterikatan karyawan pada organisasi dan kinerja. Dengan demikian, mengingat pentingnya hasil kajian Manajemen SDM yang dapat berkontribusi meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan pertambangan mineral di Indonesia, khususnya Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia, maka penelitian ini difokuskan pada upaya mengetahui sejauhmana pengaruh Efektivitas Manajemen SDM terhadap Keterikatan Karyawan (Employee Engagement) dan dampaknya terhadap Kinerja Karyawan. Adapun secara rinci batasan dan rumusan pemasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Sejauh mana pengaruh Budaya Organisasi terhadap Efektivitas Manajemen SDM? Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 4

5 b. Sejauh mana pengaruh Budaya Organisasi terhadap Keterikatan Karyawan? c. Sejauh mana pengaruh Efektivitas Manajemen SDM terhadap Keterikatan Karyawan? d. Sejauh mana pengaruh Budaya Organisasi dan Efektivitas Manajemen SDM secara simultan terhadap Keterikatan Karyawan? e. Sejauh mana pengaruh Budaya Organisasi dan Efektivitas Manajemen SDM secara simultan terhadap Kinerja Karyawan? f. Sejauh mana pengaruh Keterikatan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan? 3. TUJUAN PENELITIAN Selaras dengan permasalahan penelitian di atas, maka Tujuan Penelitian ini meliputi : a. Memperoleh gambaran seberapa jauh pengaruh Budaya Organisasi terhadap Efektivitas Manajemen SDM dan Keterikatan Karyawan Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia. b. Memperoleh gambaran seberapa jauh pengaruh Efektivitas Manajemen SDM terhadap Keterikatan Karyawan Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia. c. Memperoleh gambaran seberapa jauh pengaruh Budaya Organisasi dan Efektivitas Manajemen SDM secara simultan terhadap Keterikatan Karyawan pada Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia. d. Memperoleh gambaran seberapa jauh pengaruh Budaya Organisasi dan Efektivitas Manajemen SDM secara simultan terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia. e. Memperoleh gambaran seberapa jauh pengaruh Keterikatan karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia. Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 5

6 4. METODE YANG DIGUNAKAN Dalam pelaksanaan penelitian ini akan digunakan: Penelitian Verifikatif, yang bertujuan untuk : 1) mengetahui sejauh mana pengaruh Budaya Organisasi terhadap Efektivitas Manajemen SDM dan Keterikatan Karyawan serta Kinerja Karyawan; 2) mengetahui sejauh mana Efektivitas Manajemen SDM mempengaruhi Keterikatan Karyawan dan Kinerja Karyawan; 3) Mengetahui sejauh mana pengaruh Keterikatan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan. Penelitian Verifikatif ini dilakukan dalam bentuk analisis data primer hasil penyebaran kuesioner dan wawancara dengan menggunakan Path Analysis. Populasi dan Unit Analisis Populasi penelitian ini adalah seluruh unit kerja Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia. Unit analisis penelitian adalah karyawan baik di unit bisnis maupun kantor pusat Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara BUMN Indonesia. VARIABEL PENELITIAN Tabel 1. BUDAYA ORGANISASI - (X1) Skala Variabel BUDAYA ORGANISASI (X1) Daniel R. Denison, 2003 Budaya organisasi merupakan suatu pola asumsi dasar-- yang ditemukan atau dikembangkan oleh sekelompok orang ketika belajar mengatasi masalah, adaptasi eksternal dan integrasi internal. Sub Variabel Involvement (X1.1) Consistency (X1.2) Indikator 1) Empowerment 2) Team Orientation 3) Capability Development 1) Core Values 2) Agreement 3) Coordination & Integration Skala & Jenis Data Adaptability (X1.3) Mission (X1.4) 1) Creating Change 2) Customer Focus 3) Organizational Learning 1) Strategic Direction & Intent Goals & Objective 2) Vision Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 6

7 Tabel 2 EFEKTIVITAS MANAJEMEN SDM (HUMAN CAPITAL INDEX/HCI - (Y1) Variabel EFEKTIVITAS MANAJEMEN SDM (Human Capital Index/HCI)) - (Y1) Modifikasi dari gabungan konsep Jonathan Smilansky, 1997 dan Fred Schuster, 1997 Sub Variabel Strategi & organisasi (Strategy & Organization) (Y1.1) Indikator (Butir Kuesioner) 1) Organization Strategy 2) HR Strategy 3) Structure and Work Processes 4) Values & Culture 5) Facilitating External Relations Skala Merupakan evaluasi atas efektivitas program & praktik pengelolaan SDM secara terintegrasi, yang diharapkan dapat memberi nilai pada stakeholders dan berkontribusi pada keunggulan kompetitif perusahaan. Sumber daya (Resoucing) (Y1.2) Pengembangan (Development) (Y1.3) 1) Resourcing plans 2) Recruitment & selection 3) Internal Resourcing 4) Identifying individual potential 5) Releasing people 6) Resourcing sub contractors and temporary staff 7) Deploying people 8) Engaging voluntary staff 1) Performance Management 2) Enhance individual capabilities 3) Long term individual development (Career Plan & Dev) 4) Team development process Manajemen Imbal Jasa (Reward Management) (Y1.4) 1) Developing a reward strategy 2) Establishing criteria for reward 3) Agreeing terms & conditions of employment 4) Paying employees 5) Administrating compensation & Benefits Hubungan 1) Ensuring commitment of Kepegawaian employees (Relations with 2) Establishing effective Employees) communication (Y1.5) 3) Providing counselling & welfare. 4) Ensuring compliance with organization policy and legal requirements. 5) Handling grivances and discipline. 6) Consultation & negotiation. Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 7

8 Proses Kerja Layanan SDM (Work Processess in HR Service Delivery) 7) Ensuring equality of opportunity. 8) Health and safety. 1) Assessing clients needs and opportunities for service delivery 2) Designing and selecting the best tools and processes 3) Marketing & promoting the service internally 4) Implementation of HR services 5) Monitoring and evaluating services effectiveness. 6) Establishing HR policies and procedures Tabel 3 VARIABEL KETERIKATAN KARYAWAN (Y2) Variabel Sub Variabel Indikator Skala KETERIKATAN KARYAWAN (Y2) (Modifikasi dari Employee Passion- The New Rules Engagemnet, The Ken Blanchard Co. : Dr. Drea Zigarmi, Dobie Houson, David Witt, 2007) Merupakan kondisi emosional positif yang merupakan olah pemahaman yang didasarkan pada persepsi karyawan terhadap makna pekerjaan, otonomi, kolaborasi, pertumbuhan, keadilan, penghargaan, hubungan baik dengan rekan dan atasan. Dengan demikian, Keterikatan Karyawan (Employee Eengagement) mencerminkan komitmen dan usaha yang lebih dalam bekerja dan mencintai perusahaannya. Meaningful Work (Y2.1) Collaboration (Y2.2) Fairness (Y3.3) 1) Perusahaan memberikan produk/jasa yang berkualitas pada pelanggan. 2) Pemahaman bahwa setiap pekerjaaan memberikan nilai tambah pada perusahaan dan menghasilkan manfaat positif. 3) Perusahaan lebih fokus pada tujuan (misi) dan menjadikan pekerjaan bermakna dari sekedar menghasilkan laba. 1) Budaya organisasi yang mendorong saling berbagi, interdependensi dan team spirit. 2) Lingkungan kerja yang mengapresiasi ide atau dukungan 3) Lingkungan yang mendukung & menumbuhkan hubungan positif dan kooperatif. 1) Fasilitas, sumber daya dan beban kerja yang adil 2) Konsistensi penerapan keputusan, kebijakan dan prosedur. Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 8

9 Autonomy (Y2.4) 3) Kompensasi berdasar kinerja dan rata-rata industri. 1) Kemampuan memilih bagaimana pekerjaan dijalankan dengan baik. 2) Adanya informasi dan otoritas yang dibutuhkan dalam bekerja. 3) Dipercaya melakukan tugas tanpa intervensi. 4) Pemahaman batasan yang didasarkan pada kewenangan pengambilan keputusan. Recognition (Y2.5) Growth (Y2.6) Connectedness with Leader (Y2.7) Connectedness with Colleagues (Y2.8) 1) Penghargaan dari berbagai pihak, baik tertulis, lisan maupun finansial. 2) Kontribusi positif pada hubungan dengan yang lain. 3) Promosi yang didasarkan pada kinerja dan penyelesaian tugas. 1) Bimbingan atasan pada karir masa depan. 2) Kemampuan belajar untuk meningkatkan kinerja saat ini. 3) Kesempatan tumbuh dan meningkatkan pekerjaan. 4) Kesempatan mencapai suatu posisi sesuai jalur karir yang ada di perusahaan. 1) Berbagi informasi pribadi dengan atasan. 2) Upaya membina hubungan. 3) Hubungan personal dan profesional dengan atasan langsung.berperilaku jujur dalam berinteraksi 1) Berbagi informasi pribadi dengan rekan kerja. 2) Upaya membina hubungan baik dengan rekan kerja. 3) Hubungan personal dan profesional dengan rekan kerja. 4) Saling percaya dan jujur dalam berinteraksi. Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 9

10 Employee Passion (Y2.9) 1) Komitmen dan antusiasme pada pekerjaannya. 2) Komitmen dan antusiasme terhadap perusahaan. 3) Kesediaan kerja lebih (lembur). 4) Kesediaan mengabdi pada perusahaan. 5) Kesediaan merekomendasi kan perusahaan sebagai tempat kerja yang sangat baik untuk berkarya. Tabel 4 KINERJA KARYAWAN (EMPLOYEE PERFORMANCE)- Y3 Variabel Sub Variabel Indikator (Butir Kuesioner) In Role Performance (Y3.1) KINERJA KARYAWAN (EMPLOYEE PERFORMANCE) (Y3) 1) Produktivitas Kerja 2) Kualitas kerja 3) Efisiensi kerja 4) Ketepatan memecahkan masalah Skala Tsui et al Kinerja individu yang dicapai melalui usaha yang dilakukan dalam organisasi yang ditujukan bagi pencapaian sasaran-sasaran organisasi. Extra Role Performance (Y3.2) 1) Kemauan memperbaiki prosedur kerja 2) Keberanian memberikan pendapat atau masukan 3) Keberanian mempertanyakan kebijakan atau prosedur yang tidak tepat Dalam penelitian ini cara penentuan pengambilan data dilakukan melalui proses sampling dengan metode Stratified Random Sampling. Selaras dengan perumusan masalah, tujuan penelitian, perumusan hipotesis dan jenis data yang dikumpulkan, maka rancangan analisis dalam penelitian ini, yaitu: Analisis Inferensial. Analisis inferensial dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dengan menggunakan analisis jalur (Path Anaysis). Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 10

11 PERAN BUDAYA ORGANISASI DAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN SDM TERHADAP KETERIKATAN DAN KINERJA KARYAWAN (The Role of Organization Culture & Human Capital Management Effectivenes on Employee Engagement and Employee Performance) X1.1 X1.2 X1.3 BO Y2.1 Y2.2 Y2.3 X1.4 Y2.4 Y2.5 KTR KIN Y3.1 Y1.1 Y2.6 Y3.2 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 ESDM Y2.7 Y2.8 Y2.9 Keterangan: X 1.1; X 1.2; X 1.3 ; X 1.4 Y 1.1; Y 1.2; Y 1.3; Y 1.4; Y 1.5 Y 2.1; Y 2.2; Y 2.3; Y 2.4; Y 2.5; Y 2.6; Y 2.7, Y 2. 8, Y 2.9 Y 3.1; Y 3.2 : Budaya Organisasi (BO); : Efektivitas Manajemen SDM (ESDM) : Keterikatan Karyawan (KTR) : Kinerja Karyawan (KIN) 5. HASIL PENELTIAN & KESIMPULAN: Hasil penelitian dan kesimpulan akan disampaikan kemudian, karena saat ini sedang diolah datanya. Terimakasih. Bandung, 4 November 2008 Nina Insania K. Permana - PPM Manajemen 11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi

Lebih terperinci

MEMBANGUN EMPLOYEE ENGAGEMENT EMPLOYEE ENGAGEMENT. Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia

MEMBANGUN EMPLOYEE ENGAGEMENT EMPLOYEE ENGAGEMENT. Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia EMPLOYEE ENGAGEMENT Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia 1 MENINGKATKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT Beberapa pakar organisasi menjelaskan bahwa level keterikatan karyawan (employee engagement)

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter12. Hiring, Training, and Evaluating Employees. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter12. Hiring, Training, and Evaluating Employees. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter12 Hiring, Training, and Evaluating Employees Learning Objectives Jelaskan perencanaan sumber daya manusia oleh perusahaan. Bedakan di antara jenis konpensasi yang perusahaan tawarkan

Lebih terperinci

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016 Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Marketing Pemasaran internal sangat penting artinya bagi perusahaan jasa. Apa lagi bagi usaha jasa yang terkenal dengan high contact. Apa yang dikatakan dengan high

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi (IT), PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang disingkat (INTI) Persero, telah

BAB I PENDAHULUAN. informasi (IT), PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang disingkat (INTI) Persero, telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang disingkat (INTI)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini berada pada pasar berkembang Asia. Hal ini dapat dilihat dengan masuknya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja perusahaan Bank BNI maka dapat disimpulkan : praktek-praktek manajemen yang menguatkan budaya-budaya tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja perusahaan Bank BNI maka dapat disimpulkan : praktek-praktek manajemen yang menguatkan budaya-budaya tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan dalam Bab IV tentang analisis hubungan budaya dan kinerja perusahaan Bank BNI maka dapat disimpulkan : 1. Model survey budaya organisasi Denison

Lebih terperinci

Strategic Human Resource Management

Strategic Human Resource Management Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengertian Strategic Human Resource Management (HRM) dan Perkembangan Pemikiran tentang HRM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran peran dan fungsi sumber daya manusia yang sangat dramatis. Fungsi sumber daya manusia tidak dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu menerapkan strategi yang tepat agar keinginan pelanggan terpenuhi, salah satu faktor untuk menerapkan strategi

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting organisasi karena perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural

BAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dinamika lingkungan perusahaan menunjukkan persaingan yang ketat. Sehingga banyak perusahaan berusaha menjadikan organisasi mereka menjadi lebih efisien.

Lebih terperinci

Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru...

Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Konsep Holistik & Sistematik, yang berisi DNA OF SUCCESS BELIEFS WAY OF LIFE WAY OF THINKING Client Success Is Our Success Give to Society Do The Best

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Career Development (Perencanaan Karir)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Career Development (Perencanaan Karir) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Career Development (Perencanaan Karir) Terminologi Karir (Career), Seluruh pekerjaan/tugas yang pernah dikerjakan oleh seseorang pegawai selaman masa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi digital dengan percepatan akses yang sedemikian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi digital dengan percepatan akses yang sedemikian besar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan yang kompetitif, keadaan perekonomian yang fluktuatif dan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat dimana perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Sumber : Dokumen Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk Gambar 1.1 Logo perusahaan

Sumber : Dokumen Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk Gambar 1.1 Logo perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Wijaya Karya Beton Tbk. (PT. WIKA Beton Tbk) pemimpin di pasar beton pracetak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi Organisasi didefinisikan sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu (orang), yang saling berinteraksi menurut suatu

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu organisasi dengan suatu tujuan dan misi, dimana setiap perusahaan memiliki tujuan atau visi dan misi yang berbeda. Pada suatu perusahaan terdapat

Lebih terperinci

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR A. ASUMSI MODEL Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu konsep. Sebagai pendekatan, model dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adanya tuntutan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan, membuat perusahaan harus mampu mencari cara agar selalu adaptif

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Perencanaan Karir & Talent Management

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Perencanaan Karir & Talent Management Perencanaan Karir & Talent Management Perencanaan Karir TERMINOLOGI KARIR (Career), Seluruh pekerjaan/ tugas yang pernah dikerjakan oleh seorang pegawai selama masa kerjanya POLA KARIR (Career path), Tahapan

Lebih terperinci

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2 BAB 2. Pemahaman kaitan antara manajemen sumber daya manusia dengan proses manajemen strategi organisasi secara keseluruhan. Pemahaman peran strategis manajemen sumber daya manusia dalam organisasi Pemahaman

Lebih terperinci

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada

Lebih terperinci

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional Sistem Manajemen Kualitas Internasional Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas Ketiadaan komitmen dari manajemen Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa studi yang mengkorelasikan antara tingginya job. Perusahaan tidak lagi hanya mencari calon karyawan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa studi yang mengkorelasikan antara tingginya job. Perusahaan tidak lagi hanya mencari calon karyawan yang memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa studi yang mengkorelasikan antara tingginya job engagement dengan pencapaian target perusahaan hasilnya sangat positif. Perusahaan tidak lagi hanya

Lebih terperinci

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW WHITEPAPER JANUARY 2017 BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW Membangun Budaya Kepemimpinan yang lebih mengutamakan sudut pandang pelanggan sebagai dasar pengambilan keputusan di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Wijayanto (2012:10) manajemen merupakan ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu disusun melalui proses pengkajian yang panjang oleh para ilmuwan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut perubahan lingkungan yang cepat dan persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan organisasi dan masyarakat disebut sebagai integrasi dalam. manajemen sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan organisasi dan masyarakat disebut sebagai integrasi dalam. manajemen sumber daya manusia. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan atau tujuan organisasi akan tercapai apabila terjadi hubungan yang baik diantara semua pekerja yang ada. Proses penyesuaian diantara unsur-unsur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System)

Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Human Capital & Legal Division Organization & Performance Management Department Sistem Manajemen Kinerja Sistem yang mengelola kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan kebutuhan yang beraneka ragam. Kebutuhan ini bersifat fisik maupun non fisik yang harus

Lebih terperinci

Manajemen SDM. 1 st Week

Manajemen SDM. 1 st Week Manajemen SDM 1 st Week DEFINISI Manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan,memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Budaya Organisasi Organisasi telah ada sejak ratusan tahun lalu dimuka bumi, tidak ada literatur yang secara jelas menjelaskan asal muasal terjadinya organisasi. Berdasarkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD DESIGN OF PERFORMANCE MEASURMENT DIVISION OF HUMAN RESOURCE SCORECARD AT XYZ COMPANY BY USING

Lebih terperinci

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 HUMAN RESOURCE MANAGEMENT Noe, R.A., et.al. (2006) menyatakan bahwa human resource management adalah peraturan, praktek, dan sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan performa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017 Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI 8 Desember 2017 Tujuan Bimtek Observasi pemenuhan hasil penilaian mandiri Kapabilitas (2016 ; menuju level 2). Monitoring pemenuhan Rencana Tindak

Lebih terperinci

Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan. Pertemuan ke-2

Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan. Pertemuan ke-2 Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan Pertemuan ke-2 Sumber: Mathis, R.L. and J.H. Jackson, 2010. Human Resources Management, 13th ed.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah perusahaan milik Negara (BUMN) yang merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan sangat tergantung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan. Mereka merupakan sumber daya yang esensial untuk mencapai tujuan perusahaan dan

Lebih terperinci

Strategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan.

Strategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan. Strategic Management for Government Organization Yodhia Antariksa 1 Fasilitator Anda Yodhia Antariksa Master of Science in Human Resource Development, Texas A&M University under Fubright Scholarship Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen (management) merupakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Group Field Project Group field project kami melakukan riset di International SOS. Di sini kami berperan sebagai konsultan luar bagi Human Resource Department AEA.

Lebih terperinci

MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo

MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstraksi Pendekatan-pendekatan dalam strategi MSDM

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian Sebagai organisasi perbankan yang terbentuk dari empat gabungan bank, mempunyai masalah dengan perbedaan culture dari masing-masing orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha ritel modern merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan kinerja perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Produk, layanan, strategi, teknologi ataupun

Lebih terperinci

SEJARAH DAN PENGERTIAN

SEJARAH DAN PENGERTIAN SEJARAH DAN PENGERTIAN HRM mulai berkembang dan populer di tahun 1980an Konsep HRM berkembang di Amerika Serikat, sebagai reaksi terhadap : - sistem manajemen Jepang yang sangat kompetitif. - studi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Akses Nusa Karya Infratek PT. Akses Nusa Karya Infratek, secara resmi didirikan pada 2 Juni 2008 adalah sebuah perusahaan Swasta Nasional

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT. Chriswardani S FKM MIKM UNDIP

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT. Chriswardani S FKM MIKM UNDIP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT Chriswardani S FKM MIKM UNDIP SITUASI SDM KES DI INDONESIA Permasalahan : Jumlah & jenis SDM kes tertentu, supply berlebihan sedangkan daya serap terbatas.

Lebih terperinci

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Formulasi Strategi 1. Tentukan tugas utama 2. Menilai kompetensi inti 3. Menentukan urutan pemenang & urutan kualifikasi 4. Posisi perusahaan Persaingan pada Biaya

Lebih terperinci

KEUNGGULAN KOMPETITIF

KEUNGGULAN KOMPETITIF BB 2. Pemahaman kaitan antara manajemen sumber daya manusia dengan proses manajemen strategi organisasi secara keseluruhan. Pemahaman peran strategis manajemen sumber daya manusia dalam organisasi Pemahaman

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma dari persaingan global saat ini menjadi persaingan tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah agar dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Tetapi pada jaman ini,

BAB I PENDAHULUAN. adalah agar dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Tetapi pada jaman ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman yang semakin maju ini membuat persepsi orang akan pekerjaan menjadi berubah. Di mana pada jaman dahulu alasan seseorang bekerja adalah agar dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perusahaan mendapat tantangan yang besar di dalam menghadapi perubahan yang terjadi serta persaingan yang ketat dengan pesaing yang lainnya. Semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN LINGKUNGAN PSIKOLOGIS TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BANK BJB CABANG MAJALENGKA Oleh : DUDUNG ABDULLAH *) e-mail : abdullah.dudung@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan

Lebih terperinci

Human Resources Management (HRM)

Human Resources Management (HRM) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Human Resources Management (HRM) Pertemuan 1: Pendahuluan Disusun oleh: Eko Tjiptojuwono Overview People Management Human Resources Management Sebuah pendekatan strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber daya dalam organisasi semakin diyakini kepentingannya baik sekarang maupun di kemudian hari, sehingga makin mendorong perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, setiap bidang usaha memiliki banyak tantangan karena dunia usaha sudah berada di dalam era perdagangan bebas dan iklim investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didasarkan pada Pasal 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

Menjadi Institusi yang Excellent

Menjadi Institusi yang Excellent Menjadi Institusi yang Excellent Melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis Standar National & Internasional oleh: Nosa P Kurniawan 2 3 PIHAK YANG TERKAIT INVESTOR INVESTMENT BAGI HASIL KOMUNITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala bidang kegiatan bisnis. Globalisasi tersebut mencakup global competition, global business,

Lebih terperinci

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal - Pengantar Kerangka Kerja KPKU Tata Nilai KPKU KPKU KPKU BUMN adalah sistem penilaian yang dibuat Kementerian BUMN sebagai panduan untuk membangun, menata dan memperdayakan kesisteman dan sumberdaya Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010). BAB II LANDASAN TEORITIS A. Happiness at Work 1. Definisi Happiness at Work Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia telah membuat dunia usaha semakin marak, bervariasi, dan semakin kompetitif dalam memasuki era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang terbesar di dunia serta perusahaan Amerika terbesar dalam bidang perusahaan energi. Selain

Lebih terperinci

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process Strategic Information Systems Planning John Ward, 2003 Dikompilasi: Arrianto Mukti Wibowo amwibowo@cs.ui.ac.id, amwibowo@makarauiconsulting.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi yang telah berjalan pada tahun-tahun terakhir ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial menjadi kebutuhan organisasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial menjadi kebutuhan organisasi atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial menjadi kebutuhan organisasi atau perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan cenderung berusaha menemukan dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis semakin mengalami kemajuan yang pesat. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir di semua sektor kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikitnya hambatan-hambatan yang akan muncul. yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi dan persaingan global

BAB I PENDAHULUAN. sedikitnya hambatan-hambatan yang akan muncul. yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi dan persaingan global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahanperubahan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN

PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN Jurnal Kesejahteraan Sosial Maret 2016 Vol. 3 No. 1, Maret 2016: 51-64 ISSN:2354-9874 http://www.universitas-trilogi.ac.id/journal/ks PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KETERIKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inovatif. Kompetisi yang terjadi menuntut organisasi untuk senantiasa mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inovatif. Kompetisi yang terjadi menuntut organisasi untuk senantiasa mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi menghadapi tantangan berupa perubahan yang terjadi terus-menerus. Perubahan ini memunculkan kompetisi antar organisasi untuk menghasilkan produk yang inovatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya adalah cabang Solo Raya dan Madiun Raya. Pada bulan April 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya adalah cabang Solo Raya dan Madiun Raya. Pada bulan April 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergantian manajer wilayah yang terjadi pada BUMN adalah suatu hal yang biasa terjadi, salah satunya pada PT. Kimia Farma, Tbk. Pergantian manajer wilayah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya dapat membantu organisasi agar dapat terus bertahan dengan menyediakan standar yang tepat. Secara tidak langsung budaya organisasi dapat membentuk

Lebih terperinci

MENGAPA MANAJEMEN SDM PENTING? Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran dan kemampuan menghadapi tantangan internal dan eksternal

MENGAPA MANAJEMEN SDM PENTING? Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran dan kemampuan menghadapi tantangan internal dan eksternal MENGAPA MANAJEMEN SDM PENTING? Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran dan kemampuan menghadapi tantangan internal dan eksternal organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan Manajer SDM

Lebih terperinci

3 Tantangan Besar yang harus diselesaikan Negara 3

3 Tantangan Besar yang harus diselesaikan Negara 3 5/28/2013 MERUBAH DNA (DEOXYRIBONUCLEIC ACID) BIROKRAT INDONESIA Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi REALITA BIROKRASI DI INDONESIA (Common Indonesian Bureaupathology) Orientasi

Lebih terperinci

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah melakukan perubahan management baru yang terus mengembangkan

Lebih terperinci

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015 Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem manajemen dengan struktur yang berbeda terkadang sulit bagi Organisasi

Lebih terperinci

Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan) Sumber Daya

Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan) Sumber Daya 1 1 Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan) Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Modal Manusia (Human Capital) Pada saat ini Human Capital merupakan asset perusahaan yang sangat berharga nilainya. Asset yang selama ini dikenal selain dari Human

Lebih terperinci

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja VARIABEL KINERJA Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja TAHAP 2: PERANCANGAN KELUARAN ORGANISASI PROSES INTERNAL VARIABEL KINERJA SISTEM MANAJEMEN KINERJA KEMAMPUAN SUMBER DAYA SEBAB AKIBAT KERANGKA KERJA

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Naderi, et al. (2014) Dalam dunia organisasi modern,

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Naderi, et al. (2014) Dalam dunia organisasi modern, 8 BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Model Penelitian Terdahulu Menurut Naderi, et al. (2014) Dalam dunia organisasi modern, manajemen merupakan salah satu faktor efektif yang utama di

Lebih terperinci