BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW"

Transkripsi

1 WHITEPAPER JANUARY 2017 BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW Membangun Budaya Kepemimpinan yang lebih mengutamakan sudut pandang pelanggan sebagai dasar pengambilan keputusan di dalam perusahaan By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) PENDAHULUAN Setiap perusahaan sebenarnya memiliki budaya. Memang pada umumnya orang-orang dalam sebuah perusahaan mudah menyetujui bahwa perusahaan mereka memiliki budaya dan budaya itu sangat penting. Tetapi biasanya mereka akan menghadapi kesulitan kalau diminta untuk memberikan definisi budaya perusahaan itu. Seringkali budaya perusahaan dikaitkan dengan tiga komponen utama yang hendak dicapai perusahaan, yaitu produktivitas, adaptabilitas, dan fleksibilitas. Masalahnya, banyak karyawan yang hanya mengenal budaya perusahaan atau nilai-nilai, Visi-Misi perusahaan melalui tulisan di dinding kantor yang mudah dibaca namun susah untuk memahami dan menerapkannya. Untuk itu ukuran keefektifan budaya perusahaan tidak hanya didasarkan pada pencapaian produktivitas hasil, tetapi juga pada proses kerjasama dan kemampuan perusahaan menyesuaikan dengan situasi lingkungan. Selain itu, komponen manusia yang menjalankan perusahaan juga merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kefektifan perusahaan. Oleh karena itu, hubungan antara pimpinan perusahaan dan para bawahan, serta peran usaha berbagai pihak sangat menentukan keefektifan budaya perusahaan. William Ouchi, seorang profesor yang mendalami konsep Teori Z dalam perusahaan, menyatakan bahwa budaya perusahaan sebagai symbol, ceremonies, and myths that communicate the underlying values and beliefs of that organization to its employees. Artinya dalam membangun budaya perusahaan, pertama kali yang harus diperhatikan adalah bagaimana agar setiap SDM yang ada dapat memahami

2 dan menghidupi dalam keseharian pekerjaanya terlebih dulu, sebelum manajemen mengkomunikasikannya ke pihak eksternal melalui marketing communication bahwa perusahaan memiliki budaya kerja yang baik. Gambar 1. Culture and Customer Experience Jadi budaya perusahaan yang ingin dibentuk harus melibatkan unsur employee engagement, atau semua pekerja saling mendukung dan bergandeng tangan mewujudkannya, sedemikian para pelanggan dapat merasakan budaya tersebut secara nyata. Bahkan kalua bisa kita dapat menerapkan konsep inclusive culture atau budaya perusahaan yang menganggap bahwa para pelanggan adalah sebuah bagian keluarga dari perusahaan sendiri. Ditambah lagi jika perusahaan mau melayani pelanggan secara customized, diperlakukan secara spesifik sesuai kebutuhannya masing-masing, maka hal ini akan membuat pelanggan merasakan mutual value yang kita berikan. Alhasil, pelanggan merasa diutamakan dan hasil dari inclusive culture dan mutual value ini adalah customer centricity, atau pelanggan akan semakin loyal, membeli lebih sering dan lebih banyak, juga akan merekomendasikan temannya untuk membeli di perusahaan kita.

3 Gambar 2. Inclusive Culture + Mutual Value Untuk mewujudkan customer centric culture atau budaya kerja berbasiskan pada kepentingan pelanggan tentu tidak semudah membalik telapak tangan, dibutuhkan langkah-langkah khusus yang harus dilakukan manajemen sedemikian setiap SDM di dalam perusahaan mampu melakukannya dengan semangat dan ikhlas dari dalam hatinya. Peran faktor komunikasi sangatlah penting, antara atasan ke bawahan dan sebaliknya, komunikasi antar kolega kerja. Peran founder sesekali untuk ikut meeting dan memberikan envision, menyamakan visi dan memberikan semangat agar semua bisa tergerak untuk mencapai visi secara bersama juga merupakan faktor yang tidak kalah penting. Ditambah lagi jika ada training orientasi budaya kerja bagi karyawan baru yang baru onboard di perusahaan, supaya tidak tercemar oleh karyawan lain yang sudah lama, maka faktor ini juga sangatlah penting. Jika perusahaan mampu menyediakan budget khusus untuk memberikan apresiasi bagi para karyawan, semisal seperti penghargaan untuk karyawan terbaik dari sisi service excellence, dari prestasi penjualan, dsb, maka budaya kerja berbasiskan pelanggan ini tidaklah mustahil untuk diciptakan. Gambar 3. Establishing Customer Centric Culture Selanjutnya untuk lebih jelas dan lebih dalam bagaimana mewujudkan customer centric culture, maka kita akan coba mempelajari indikator-indikator yang perlu dilaksanakan dan dievaluasi secara rutin tiap bulannya agar budaya kerja ini

4 tidak hanya berupa semangat sesaat yang bisa luntur, melainkan menjadi system kerja yang baku dan ada evaluasinya. Setidaknya ada 4 faktor penting yang perlu diperhatikan beserta indikatornya, di antaranya adalah sbb: 1. Corporate, terdiri atas: strategy & planning, brand & communication, organizational structure & operations 2. People, terdiri atas: coaching & training, deep vertical knowledge, recognition & reward 3. Solutions, terdiri atas: customer & partner collaboration, technical skill specialization, internalize of outsource 4. Technology, terdiri atas: integration & collaboration, effective data management, on-going analysis & reporting Masing-masing faktor dan indikatornya di atas akan dibahas tuntas di acara Strategic Forum, tanggal 26 Januari Gambar 4. Indicator in Customer Centric Culture Kembali ke pertanyaan mendasar, mengapa perusahaan harus menerapkan customer centricity, apa untungnya? Bukannya dengan product centricity saja sudah cukup? Mungkin pertanyaan ini akan dilontarkan oleh industri manufaktur yang memang punya kapasitas produksi jumlah besar untuk sekali membuat jenis produk tertentu. Bagaimana mungkin customer centricity dapat diterapkan di perusahaan selaku produsen barang?

5 Untuk menjawab hal ini, ada baiknya coba kita melihat diagram berikut: bahwa ada 2 sumbu, vertical dan horizontal, yang mewakili aspek kebutuhan pelanggan yang terpenuhi (customer need satisfied) dan aspek jumlah customer yang bisa dijangkau (customer reached). Semakin kita menerapkan customer centricity sesungguhnya jumlah customer yang kita bisa layani akan lebih sedikit jika jumlah SDM kita tetap sama jumlahnya, dibandingkan jika kita menerapkan product centricity. Namun di sisi lain, share of customer atau heart share kita akan semakin meningkat, yang membuat pelanggan tetap mencintai produk kita dan tidak mudah selingkuh ke kompetitor. Berbeda dengan perusahaan yang menerapkan product centricity yang memang akan mendapatkan market share yang tinggi, namun keadaan ini dengan cepat berubah jika ada competitor lain yang bisa menjual produk lebih bagus dengan harga lebih murah, karena pada dasarnya pelanggan itu mudah selingkuh. Sekarang tinggal kita yang pilih, apakah kita fokus pada heart share atau fokus pada market share? Apakah kita fokus pada profit margin yang tinggi tapi omsetnya tidak terlalu besar, ataukah kita fokus pada omset besar namun profit marginnya rendah? Apakah kita pilih strategi yang dilakukan Apple atau strategi yang dilakukan Samsung? Gambar 5. Product vs Customer Centricity Nah, jika kita memang mau memilih menerapkan customer centricity dengan catatan bahwa budaya kerja di dalam perusahaan kita sudah mendukung untuk hal

6 ini, maka selanjutnya strategi marketing yang bisa diterapkan untuk mewujudkan hal ini adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan ulang siapa target pelanggan kita yang akan dilayani secara personal / customized, apakah sebagian pelanggan kelas atas diberlakukan seperti BCA Prioritas, ataukah semua pelanggan akan diberlakukan sama? 2. Belajar akan bagaimana cara pelanggan berpikir dan merasakan kualitas produk yang kita jual dan layanan yang kita berikan 3. Menyelaraskan proses kerja yang ada dengan bantuan kemajuan teknologi sedemikian lebih memenuhi kebutuhan pelanggan 4. Memetakan kembali customer journey atau proses dari awal kontak dengan perusahaan hingga terjadinya closing, lalu berupaya memotong proses tersebut agar lebih cepat dan tidak ribet 5. Meningkatkan engagement antar para karyawan dan karyawan dengan perusahaan dengan leadership yang baik 6. Melakukan transformasi budaya kerja dan menerapkan sistem reward & punishment ke karyawan 7. Menerapkan KPI (key performance indicator) berbasis customer centric dan mengukur setiap waktu 8. Menggali customer feedback dan mendesain kembali proses layanan yang mungkin masih dirasakan kurang oleh pelanggan Itulah delapan langkah strategi marketing yang bisa diterapkan perusahaan untuk menerapkan customer centricity. Materi ini akan dibahas lebih lengkap pada Strategic Forum 26 Januari 2017.

7 Gambar 6. Delivering Customer Centricity Sebagai penutup dari pembahasan whitepaper kali ini, akan dibahas hal-hal apa saja yang harus disesuaikan di manajemen personalia (HRD), sebab strategi marketing di atas tidak akan bisa diterapkan dengan baik jika tidak didukung oleh departemen SDM. Yang pertama adalah hal terkait budget SDM dan remunerasi, bagaimana perusahaan yang selama ini menganggap budget SDM hanya untuk masalah penggajian saja, mencoba juga membuat budget untuk system reward, pengembangan professional seperti training, dan acara-acara kebersamaan antar karyawan yang bisa membangun budaya kerja berbasiskan pelanggan. Yang kedua adalah bagaimana memperbaiki system remunerasi, dimana karyawan tidak hanya digaji berdasarkan jam kerja, melainkan juga ada komponen prestasi kinerja atau berdasarkan hasil outcome yang diberikan ke perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan tunjangan / bonus / komisi produktivitas yang mereka hasilkan, artinya, gaji boleh kecil, namun bonus ini nilainya lebih besar sedemikian karyawan akan lebih semangat dalam melayani pelanggan. Gambar 7. Shifting HR Management Aspek ketiga adalah terkait bagaimana kisaran standar gaji dibuat bukanlah berdasarkan pendidikan terakhir atau posisi kerja sebelumnya, melainkan dibuat berdasarkan target pencapaian yang sudah berhasil dilakukan di tempat kerja sebelumnya, tentu harus disertai dengan bukti konkrit yang bisa ditunjukkan kepada

8 manajemen perusahaan tempat bekerjanya yang baru nantinya. Aspek keempat adalah terkait memberikan penghargaan (bukan secara finansial saja), melainkan penghargaan psikologis kepada tim yang berhasil menerapkan budaya kerja customer centricity, misal informasi the best team of the month yang dipampang di papan pengumuman kantor. Jadi bukan penghargaan kepada level individu saja, melainkan kepada tim. Aspek yang terakhir adalah terkait penilaian kinerja, bahwa penilaian kinerja karyawan tidak hanya dilakukan secara top-down saja, yaitu para atasan menilai para bawahannya, melainkan penilaian dilakukan 360 derajat, yaitu karyawan dinilai dari segala sisi, baik dari atasan, rekan kerja, pelanggan, maupun bawahannya sendiri jika ada. PENUTUP Itulah sekilas pemaparan konsep whitepaper berjudul Building Customer Point of View Culture. Bahwa perusahaan bisa menerapkan budaya kerja berbasiskan pelanggan dengan langkah-langkah praktis dan terukur, sedemikian tercapai kondisi triple win, yaitu customer happy, employee happy, management happy. Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai aplikasi konsep ini di perusahaan Anda, segera kontak tim kami di kantor untuk mendapatkan penjelasan lebih detail akan layanan yang ada di SLC MARKETING, INC.! ONLY MARKETING CAN DRIVE INNOVATION! By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Praktisi & Pakar Marketing dan Inovasi Consultant, Trainer, Business Coach, Writer, Speaker Business Development Director SLC MARKETING, INC.

Back to Basics: Creating Value through Superior Products Bagaimana menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengembangan produk unggulan

Back to Basics: Creating Value through Superior Products Bagaimana menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengembangan produk unggulan WHITEPAPER FEBRUARY 2017 PRODUCT INNOVATION SERIES Back to Basics: Creating Value through Superior Products Bagaimana menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengembangan produk unggulan By: Dr.

Lebih terperinci

Family Business Rejuvenation Strategy Strategi Meremajakan Kembali Bisnis Keluarga di Era Trump Economy

Family Business Rejuvenation Strategy Strategi Meremajakan Kembali Bisnis Keluarga di Era Trump Economy WHITEPAPER APRIL 2017 FAMILY BUSINESS SERIES Family Business Rejuvenation Strategy Strategi Meremajakan Kembali Bisnis Keluarga di Era Trump Economy By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Tantangan terbesar yang

Lebih terperinci

CREATIVE HR CAPACITY STRATEGY

CREATIVE HR CAPACITY STRATEGY WHITEPAPER SEPTEMBER 2016 CREATIVE HR CAPACITY STRATEGY Shifting Employee to Entrepreneur Paradigm Strategi pelatihan karyawan staf marketing/sales akan entrepreneurship, sehingga membuat perusahaan terus

Lebih terperinci

The Brand is Back: Staying Relevant in an Accelerating Age through Brand-Driven Innovation

The Brand is Back: Staying Relevant in an Accelerating Age through Brand-Driven Innovation WHITEPAPER MEI 2017 BRAND MANAGEMENT SERIES The Brand is Back: Staying Relevant in an Accelerating Age through Brand-Driven Innovation By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Banyak pebisnis bingung apa yang salah

Lebih terperinci

Training Needs Analysis. Jakarta,2 Maret 2017 Hotel Ashley Wahid Hasyim Pkl wib

Training Needs Analysis. Jakarta,2 Maret 2017 Hotel Ashley Wahid Hasyim Pkl wib Training Needs Analysis Jakarta,2 Maret 2017 Hotel Ashley Wahid Hasyim Pkl 13.00-17.00 wib 1 Latar Belakang Training Need Analysis (TNA) atau Analisis Kebutuhan Pelatihan adalah proses mengidentifikasi

Lebih terperinci

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

Pemahaman ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu. Hotel / Business Center Pkl wib

Pemahaman ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu. Hotel / Business Center Pkl wib Pemahaman ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu 16-17 Februari 2017, Jakarta Jakarta 19 Desember 2016 Hotel / Business Center Pkl 09.00-17.00 wib 1 Materi Pelatihan ( 2 hari) Prinsip-prinsip Sistem Manajemen

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. dalam dunia nyata, perlu disiapkan timeline penerapan kegiatan dan ukuran kinerja. tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V RENCANA AKSI. dalam dunia nyata, perlu disiapkan timeline penerapan kegiatan dan ukuran kinerja. tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. BAB V RENCANA AKSI Setelah menganalisa semua aspek yang perlu dipertimbangkan untuk pengembangan bisnis KAP Chandra, satu hal yang tersisa adalah penerapannya dalam dunia nyata. Untuk dapat menerapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Siapa kami Visi & Misi Organisasi 3. Core Value 4. Unit Layanan 5. Lokasi 6. Kontak kami

DAFTAR ISI. 1. Siapa kami Visi & Misi Organisasi 3. Core Value 4. Unit Layanan 5. Lokasi 6. Kontak kami DAFTAR ISI 1. Siapa kami... 2. Visi & Misi Organisasi 3. Core Value 4. Unit Layanan 5. Lokasi 6. Kontak kami Dimulai dari kumpulan praktisi praktisi Human Resources yang berdomisili di kawasan EJIP, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk

Lebih terperinci

SELLING STRATEGY SERIES

SELLING STRATEGY SERIES WHITEPAPER MARCH 2017 SELLING STRATEGY SERIES The Sales Secret of High Growth Companies Mengungkap rahasia strategi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan penjualan tertinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan dari peran efisien ke peran strategi. Perubahan peran tersebut terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada pelaksanaannya, balanced scorecard yang telah diterapkan

Lebih terperinci

All-in-One Job Analysis Form

All-in-One Job Analysis Form All-in-One Job Analysis Form Halo Human Capital Practitioners, terima kasih telah mendownload All In One Job Analysis Form. Form ini kami ciptakan untuk menjawab kebutuhan teman-teman Human Capital Practitioners

Lebih terperinci

INNOVATION-DRIVEN SUPPLY CHAIN

INNOVATION-DRIVEN SUPPLY CHAIN INNOVATION-DRIVEN SUPPLY CHAIN Revisit Supply Chain, Resolving Advantage Strategi untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan dengan pendekatan supply chain yang ditinjau dari kacamata pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah melakukan perubahan management baru yang terus mengembangkan

Lebih terperinci

MEMBANGUN KEPEDULIAN SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN EXCELLENT BEHAVIOUR

MEMBANGUN KEPEDULIAN SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN EXCELLENT BEHAVIOUR MEMBANGUN KEPEDULIAN SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN EXCELLENT BEHAVIOUR Membangun kepedulian (Awareness) dibagi menjadi dua bagian. Pertama membangun kepedulian terhadap mutu-keselamatan kesehatan kerja-lingkungan

Lebih terperinci

Strategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan.

Strategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan. Strategic Management for Government Organization Yodhia Antariksa 1 Fasilitator Anda Yodhia Antariksa Master of Science in Human Resource Development, Texas A&M University under Fubright Scholarship Program

Lebih terperinci

Integrated Management System QMS ISO 9001, EMS & OHSMS 4501 Jakarta 19 Desember 2016

Integrated Management System QMS ISO 9001, EMS & OHSMS 4501 Jakarta 19 Desember 2016 Integrated Management System QMS ISO 9001, EMS 14001 & OHSMS 4501 Jakarta 19 Desember 2016 16, Hotel 17, / 18 Business Februari Center 2017 Pkl - Jakarta 09.00-17.00 wib 1 Latar Belakang Training Integrated

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2%

BAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2% BAB V ANALISA DATA 5.1 Perspektif Keuangan Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2% yang diperoleh dari kuesioner perbandingan berpasangan untuk mencari tingkat kepentingan dari perspektif

Lebih terperinci

THE ART OF BOOSTING THE REVENUE DISTRIBUTION CHANNEL STRATEGY

THE ART OF BOOSTING THE REVENUE DISTRIBUTION CHANNEL STRATEGY 1 DISTRIBUTION CHANNEL STRATEGY DISTRIBUTION CHANNEL STRATEGY By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Rantai Barang dari Hulu ke Hilir Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Manufaktur, maka hal penting yang perlu

Lebih terperinci

Katalog InHouse Training 2016

Katalog InHouse Training 2016 Katalog InHouse Training 2016 We are HR specialist 2004-2016 1 2 Basic HR Management Training HRD di level dasar ini sangat dibutuhkan oleh praktisi HR pemula dan siapapun yang ingin mempelajari HR management

Lebih terperinci

PRICING STRATEGY IN TOUGH ECONOMY

PRICING STRATEGY IN TOUGH ECONOMY PRICING STRATEGY IN TOUGH ECONOMY Customizing Customer Need & Buying Power in Crisis Situation By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) PENDAHULUAN Pada tahun 2015 lalu, Indonesia berhasil melalui krisis ekonomi global

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

Framework Strategic- Opera2onal- Performance Management

Framework Strategic- Opera2onal- Performance Management Framework Strategic- Opera2onal- Performance Strategic (Growth) Panjang (>5 tahun) Breakthrough (0 menjadi 1) Menengah (3-5 tahun) Opera2onal (Profitability) Pendek (1-3 tahun) Improvement (1 menjadi ~)

Lebih terperinci

13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy)

13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy) 1 13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy) Struktur and Kontrol pada Functional Level Manufacturing * Strategi fungsional umumnya memfokus pada

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar

Lebih terperinci

7 SUMBER DAYA MANUSIA

7 SUMBER DAYA MANUSIA 7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Kinerja

Sistem Manajemen Kinerja Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Human Capital & Legal Division Organization & Performance Management Department Sistem Manajemen Kinerja Sistem yang mengelola kinerja organisasi

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Proses Manajemen Kinerja Hari Keempat Bagian 1 Proses dan Rancangan Manajemen Kinerja Materi Kuliah 1. Konseptual

Lebih terperinci

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2 BAB 2. Pemahaman kaitan antara manajemen sumber daya manusia dengan proses manajemen strategi organisasi secara keseluruhan. Pemahaman peran strategis manajemen sumber daya manusia dalam organisasi Pemahaman

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

INTEGRATION OF COMPANY PERFORMANCE MANAGEMENT AND EMPLOYEE PERFORMANCE MANAGEMENT

INTEGRATION OF COMPANY PERFORMANCE MANAGEMENT AND EMPLOYEE PERFORMANCE MANAGEMENT INTEGRATION OF COMPANY PERFORMANCE MANAGEMENT AND EMPLOYEE PERFORMANCE MANAGEMENT EMPLOYEE PERFORMANCE MANAGEMENT CYCLE Performance Planning Employee target setting Employee development planning Performance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,

Lebih terperinci

Written by Administrator Sunday, 17 December :00 - Last Updated Tuesday, 26 December :09

Written by Administrator Sunday, 17 December :00 - Last Updated Tuesday, 26 December :09 PELATIHAN PENGEMBANGAN SDM Setiap individu dalam organisasi diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap tujuan Perusahaan / Organisasi. Oleh sebab itu, Perusahaan / Organisasi selayaknya mampu mengakomodir

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : produktivitas, Malcolm Baldrige dan continuously improvement. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : produktivitas, Malcolm Baldrige dan continuously improvement. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam suasana persaingan yang semakin ketat dan aktivitas perusahaan yang semakin kompleks, setiap perusahaan dituntut untuk menghasilkan laba seoptimal mungkin agar dapat mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Artav Mobile Indonesia merupakan salah satu perusahaan distributor PT XL Axiata, Tbk yang berskala nasional di Indonesia. PT Artav Mobile Indonesia memiliki

Lebih terperinci

Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru...

Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Konsep Holistik & Sistematik, yang berisi DNA OF SUCCESS BELIEFS WAY OF LIFE WAY OF THINKING Client Success Is Our Success Give to Society Do The Best

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Values atau nilai dianggap sebagai hal yang paling penting, karena dari sini semua hal bermula. Penerapan corporate value (nilai perusahaan) sebagai bagian dari corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order.

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Arthawenasakti Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order. Perusahaan ini berdiri

Lebih terperinci

Menjadi Institusi yang Excellent

Menjadi Institusi yang Excellent Menjadi Institusi yang Excellent Melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis Standar National & Internasional oleh: Nosa P Kurniawan 2 3 PIHAK YANG TERKAIT INVESTOR INVESTMENT BAGI HASIL KOMUNITAS

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: MUFTI ARDIAN NIM :

ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: MUFTI ARDIAN NIM : ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR Oleh: MUFTI ARDIAN NIM : 29105020 Program Studi Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manejemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka

Lebih terperinci

PERFORMANCE MANAGEMENT BPJS Ketenagakerjaan DIKLAT OPK Bogor, Oktober 2016

PERFORMANCE MANAGEMENT BPJS Ketenagakerjaan DIKLAT OPK Bogor, Oktober 2016 PERFORMANCE MANAGEMENT BPJS Ketenagakerjaan DIKLAT OPK 2016 Bogor, Oktober 2016 Struktur Organisasi 1. Performance Management a. Penetepan KPI Individu b. Penilaian KPI Triwulan c. Coaching d. Pemberian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN. berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dan memberikan manfaat bagi

BAB V SIMPULAN. berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dan memberikan manfaat bagi BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian dan dikaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Implementasi

Lebih terperinci

Training Need Analysis in Action (1)

Training Need Analysis in Action (1) Manajemen Human Resources Training Need Analysis in Action (1) oleh : Karya Bakti Kaban Dalam satu diskusi di milis (mailing list), salah seorang peserta (member) menanyakan bagaimana proses dalam melakukan

Lebih terperinci

Form Coaching Clinic. Human Capital ARTchitect (HCA)

Form Coaching Clinic. Human Capital ARTchitect (HCA) Form Coaching Clinic Human Capital ARTchitect (HCA) Introduction Hello Human Capital Practitioners! Sinergia consultant mengembangkan satu konsep Merupakan sebuah konsep dan proses pengembangan yang penuh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran

BAB V PENUTUP. Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran distribusi pada PT. Swadharma Indo Perkasa dengan didasarkan pada pembatasan pada bab sebelumnya yang dibandingkan

Lebih terperinci

Pertemuan 5 MANAJEMEN STRATEGI Pengamatan Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Internal

Pertemuan 5 MANAJEMEN STRATEGI Pengamatan Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Internal Pertemuan 5 MANAJEMEN STRATEGI Pengamatan Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Internal Pengamatan Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Internal A. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pengamatan

Lebih terperinci

Practical Leadership & Management Skills for New Supervisor

Practical Leadership & Management Skills for New Supervisor Supervisor Development Program Practical Leadership & Management Skills for New Supervisor Jakarta 1-2 Februari 2017 Pkl 09.00-17.00 wib Jakarta 19 Desember 2016 Hotel / Business Center Pkl 09.00-17.00

Lebih terperinci

Leadership & Management Skills for New Manager

Leadership & Management Skills for New Manager Leadership & Management Skills for New Manager Jakarta 1-2 Februari 2017 Pkl 09.00-17.00 wib Jakarta 19 Desember 2016 Hotel / Business Center Pkl 09.00-17.00 wib 1 Latar Belakang Karyawan level staf yang

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi N. Tri Suswanto Saptadi 1 ERP stands for: Enterprise Resource Planning systems This is what it does: attempts to integrate all data and processes of an organization into a unified system. A typical ERP

Lebih terperinci

PAKET SUPER HEMAT 2016

PAKET SUPER HEMAT 2016 PAKET SUPER HEMAT 2016 PAKET PLATINUM 1 PAKET PLATINUM 2 PAKET GOLD RP. 100 JUTA 4 Inhouse Training 8 Public Training RP. 55 JUTA 2 Inhouse Training 4 Public Training RP. 36 JUTA Inhouse Training 2 hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis dewasa ini mengalami tekanan-tekanan yang sangat berat. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan bisnis meningkatkan atau bahkan mengubah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai langkah langkah perbaikan sistem penilaian kinerja karyawan dan perbaikan implementasi balanced scorecard yang penulis

Lebih terperinci

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016 Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based

Lebih terperinci

CUSTOMIZED Program PUBLIC Program

CUSTOMIZED Program PUBLIC Program CUSTOMIZED Program PUBLIC Program Merupakan program yang secara kontekstual dan sistematis dirancang untuk memecahkan masalah dan memenuhi berbagai kebutuhan pengembangan perusahaan melalui berbagai pertimbangan

Lebih terperinci

Change is INEVITABLE. Progress is OPTIONAL

Change is INEVITABLE. Progress is OPTIONAL Change Management Change is INEVITABLE. Progress is OPTIONAL - Tony Robins Perubahan tidak dapat terhindarkan, Kemajuan adalah pilihan Change Management Best Practices Guide (Queensland Government) Defining

Lebih terperinci

MEMBANGUN EMPLOYEE ENGAGEMENT EMPLOYEE ENGAGEMENT. Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia

MEMBANGUN EMPLOYEE ENGAGEMENT EMPLOYEE ENGAGEMENT. Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia EMPLOYEE ENGAGEMENT Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia 1 MENINGKATKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT Beberapa pakar organisasi menjelaskan bahwa level keterikatan karyawan (employee engagement)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017 Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI 8 Desember 2017 Tujuan Bimtek Observasi pemenuhan hasil penilaian mandiri Kapabilitas (2016 ; menuju level 2). Monitoring pemenuhan Rencana Tindak

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 07 Distinctive Strategic Management Strategik Plan and Business Model Flatform Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan (PKK) www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: Distinctive Strategic Management Balanced Scorecard Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Balanced Scorecard Cara dan Tahapan Menyusun Balanced

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi membutuhkan panduan agar perjalanannya terarah, seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan. Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui peranan kepemimpinan dan keterlibatan karyawan terhadap pengambilan keputusan dan dampaknya

Lebih terperinci

MSDM Summary Chapter 3

MSDM Summary Chapter 3 MSDM Summary Chapter 3 by: Gabriella Pella Joanne Nainggolan Rinda Gultom Sheila Silalahi CHAPTER 3 : STRATEGI DAN ANALISIS HRM Mengapa Strategic Planning Penting bagi Semua Manager? Strategic plan perusahaan

Lebih terperinci

PROFILE PERUSAHAAN Keindahan adalah sebuah keniscayaan.

PROFILE PERUSAHAAN Keindahan adalah sebuah keniscayaan. PT. RAJAWALI HIYOTO STRATEGIC PLANNING MISI 1. Menyediakan produk yang dapat diterima, terjangkau dan mudah diperoleh konsumen di wilayah-wilayah terpilih. 2. Memperbaiki proses kerja secara berkesinambungan

Lebih terperinci

# $ !!" ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!! " #! # % #, #,-! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$

# $ !! ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!!  #! # % #, #,-! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!' /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$ !!"! #$! $%!&!'!!" # %!!!'(!!!$)!" #* $%!++ +!! % %+!'!! " "" #! # % #'!$ #, #,-! #'-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!% % & &

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

TNA & RPI. Bogor, 08 Oktober 2016

TNA & RPI. Bogor, 08 Oktober 2016 TNA & RPI Bogor, 08 Oktober 2016 Program Pengembangan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Sejarah Pengelola Pengembangan Karyawan PT. ASTEK Biro Kepegawaian Biro SDM Divisi Pengelolaan Pengembangan Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, inovasi tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaanperusahaan bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi seperti makhluk hidup, maka akan mengalami pertumbuhan, perkembangan, sakit, tua dan dapat mati seperti makhluk hidup pada umumnya, seperti yang diungkapkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan field project ini di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 94 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Lingkungan kerja (X 1 ) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

Lebih terperinci

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Formulasi Strategi 1. Tentukan tugas utama 2. Menilai kompetensi inti 3. Menentukan urutan pemenang & urutan kualifikasi 4. Posisi perusahaan Persaingan pada Biaya

Lebih terperinci

MENGAPA MANAJEMEN SDM PENTING? Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran dan kemampuan menghadapi tantangan internal dan eksternal

MENGAPA MANAJEMEN SDM PENTING? Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran dan kemampuan menghadapi tantangan internal dan eksternal MENGAPA MANAJEMEN SDM PENTING? Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran dan kemampuan menghadapi tantangan internal dan eksternal organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan Manajer SDM

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran ANALISIS PASAR Analisa Pasar merupakan bagian penting dalam manajemen pemasaran, karena dalam konsep pemasaran adalah memberikan kepuasan pada jonsumen sasaran ( kebutuhan dan keinginan ) ANALISA SITUASI

Lebih terperinci

Mengukur dan Meningkatkan Kinerja Teknologi Informasi Melalui Balance Scorecard. Hari Mantik

Mengukur dan Meningkatkan Kinerja Teknologi Informasi Melalui Balance Scorecard. Hari Mantik Mengukur dan Meningkatkan Kinerja Teknologi Informasi Melalui Balance Scorecard Hari Mantik Abstrak Balance Scorecard (BSC) merupakan suatu sistem manajemen yang secara strategis dikembangkan untuk mengukur

Lebih terperinci

PRICING STRATEGY. December 18, 2015

PRICING STRATEGY. December 18, 2015 1 2 WHITEPAPER DECEMBER 2015 PRICING STRATEGYMORE REVENUE, MORE PROFIT! By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) PENDAHULUAN Hal yang terlihat sepele namun akan fatal dan jangka panjang dampaknya apabila kita salah

Lebih terperinci

BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI

BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI Pengelolaan Manajemen Annual Objectives & Policies Resources & Structures Productions & HRD Suportive culture Management Issues Natural Environment Resistance to

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

# $ !!" ! # $! $ % !!" # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!

# $ !! ! # $! $ % !! # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!!    #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!! !!"! # $! $ %!&!'!!" # %!!! '(!!!$)!" # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

TRAINING NEEDS ANALYSIS BASIC HR MANAGEMENT ORGANIZATION DEVELOPMENT DESAIN KOMPETENSI

TRAINING NEEDS ANALYSIS BASIC HR MANAGEMENT ORGANIZATION DEVELOPMENT DESAIN KOMPETENSI BASIC HR MANAGEMENT Training HRD di level dasar ini sangat dibutuhkan oleh praktisi HR pemula dan siapapun yang ingin mempelajari HR management dari Basic. TRAINING NEEDS ANALYSIS Training ini mempelajari

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System)

Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Human Capital & Legal Division Organization & Performance Management Department Sistem Manajemen Kinerja Sistem yang mengelola kinerja organisasi

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Disampaikan pada Kongres Nasional IV Assessment Center Bandung, 17 September 2015 Curriculum Vitae Ahmad Gusmar Harahap Tempat/Tgl Lahir : Medan, 26 Agustus 1965

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Divisi Telkom Regional III Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, nomor PD.202.06/r02/HK200/COP-J4000000/2014

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. khususnya dalam pencapaian target pendapatan. Deskripsi pekerjaan yang. mencapai tujuan kinerja organisasi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. khususnya dalam pencapaian target pendapatan. Deskripsi pekerjaan yang. mencapai tujuan kinerja organisasi. 117 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Rancangan deskripsi pekerjaan yang telah diberikan oleh perusahaan pada karyawan tidak mendukung secara langsung pencapaian kinerja organisasi, khususnya dalam

Lebih terperinci