BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja perusahaan Bank BNI maka dapat disimpulkan : praktek-praktek manajemen yang menguatkan budaya-budaya tersebut.

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan dalam Bab IV tentang analisis hubungan budaya dan kinerja perusahaan Bank BNI maka dapat disimpulkan : 1. Model survey budaya organisasi Denison layak digunakan untuk melihat seberapa jauh budaya keterlibatan, budaya konsisten, budaya daya adaptasi dan budaya misi terjadi dan berkembang saat ini (existing). Hal ini diperoleh dengan menggali nilai-nilai budaya yang terbentuk melalui praktek-praktek manajemen yang menguatkan budaya-budaya tersebut. 2. Penelitian menghasilkan budaya keterlibatan, budaya konsistensi, budaya daya adaptasi dan budaya misi berlaku atau terjadi di Bank BNI. Budayabudaya tersebut berlangsung dan dikuatkan melalui praktek-praktek manajemen yang sejalan dengan budaya-budaya tersebut. 3. Hasil penelitian secara keseluruhan model budaya Denison menunjukkan Bank BNI semua karakter budaya cukup kuat, berada pada kuartil 3, bahkan di beberapa aspek mendekati kuartil 4 seperti aspek empowerment, customer focus, strategic direction, goals and objective serta vision. Budaya Bank BNI tampaknya kuat pada budaya mission dan involvement, nilai rata-rata lebih dari 3,5 yaitu 3,645 dan 3,553 dan sedikit lemah pada adaptability dengan nilai mean 3,

2 4. Penelitian juga menghasilkan bahwa kinerja Bank BNI pada 6 (enam) ukuran kinerja yaitu pertumbuhan kredit, pangsa pasar, kepuasan kerja pegawai, kualitas layanan dan produk, inovasi, dan profitabilitas di Bank BNI berada pada tingkat kinerja di atas rata-rata pada industri perbankan (mean antara 3,3-3,7). 5. Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa keempat budaya yang berbeda mempunyai hubungan dengan kriteria-kriteria yang berbeda untuk kinerja. Budaya keterlibatan mempunyai hubungan atau korelasi positif dengan pertumbuhan kredit dan inovasi, budaya konsistensi berkorelasi positif dengan profitabilitas, budaya adaptability dan mission berkorelasi positif dengan pertumbuhan kredit dan profitabilitas. 6. Budaya adaptability dan mission diduga kuat merupakan prediktor yang baik bagi kinerja Bank BNI Saran Dari hasil analisa, interview dengan beberapa nara sumber dari manajemen Bank BNI serta kesimpulan dari hubungan antara budaya perusahaan dengan kinerja perusahaan, maka penulis menawarkan beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk mendukung peningkatan kinerja perusahaan maka Model survey budaya organisasi Denison dapat digunakan dalam mengetahui seberapa jauh budaya keterlibatan, budaya konsistensi, budaya daya adaptasi dan budaya misi terjadi dan berkembang saat ini (existing) dan penilaian 88

3 (assessment) dapat dilakukan secara tahunan untuk menilai perkembangan penguatan dari budaya-budaya tersebut. Sejumlah langkah-langkah aksi berupa implementasi praktek-praktek manajemen yang menguatkan budaya-budaya tersebut dapat dilakukan oleh para manajer untuk mengarahkan dan memperkuat budaya Bank BNI dan dapat diformalisasi pada rencana/planning tahunan Bank BNI dalam strategi pengelolaan budaya perusahaan. 2. Penelitian lebih lanjut (uji empiric) dalam skala yang lebih luas diperlukan untuk menguji model ini pada konteks perusahaan-perusahaan lain di bidang yang lain di Indonesia, agar dapat diketahui apakah keempat budaya (budaya keterlibatan, budaya konsistensi, budaya daya adaptasi dan budaya misi) mempunyai dampak yang dominan terhadap ukuranukuran kinerja perusahaan. Selain itu, perlu penelitan lebih lanjut menggunakan pendekatan lain (model Quinn) terkait hubungan budaya perusahaan dengan kinerja perusahaan. 3. Budaya adaptability dan mission yang telah teridentifikasi dalam penelitian ini yang mempunyai dampak terhadap kinerja perlu dikembangkan di dalam Bank BNI. Pengembangan budaya ini dimulai dari elemen budaya pada tingkatan yang tidak nyata seperti asumsiasumsi, nilai-nilai dasar sampai kepada elemen budaya yang nyata seperti perilaku, praktek-praktek manajemen, rituals dalam kehidupan perusahaan dari hari ke hari (daily to daily opration) pada semua tingkatan manajemen 89

4 Bank BNI. Budaya daya adaptasi dan misi sangat tepat untuk diaplikasikan sebagai strategi budaya pada Bank BNI. 4. Pada kondisi lingkungan bisnis perbankan nasional yang cepat berubah terutama pada konteks industri perbankan Indonesia di masa krisis, budaya mission menjadi hal yang sangat relevan untuk diaplikasikan melalui praktek-praktek manajemen sebagai strategi budaya perusahaan. Budaya yang kuat tersebut dalam industri perbankan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam menguatkan dan menjelaskan maksud dan arah strategi, tujuan dan sasaran perusahaan serta visi perusahaan yang terinternalisasi dan teridentifikasi dalam mencapai sasaran organisasi sehingga cepat beradaptasi dalam lingkungan bisnis yang turbulent. 5. Budaya consistency dan involvement memerlukan penelitian lebih lanjut dan dalam skala yang lebih luas dalam melihat dampaknya terhadap kinerja perusahaan. 6. Pada penelitian ini budaya konsistensi mempunyai hubungan dengan kinerja yaitu dengan pertumbuhan penjualan, sehingga praktek-praktek manajemen yang menguatkan budaya ini layak diaplikasikan pada pada Bank BNI untuk memacu pertumbuhan penjualan. Budaya konsistensi tidaklah dapat mengakar sangat kuat, karena pada jangka panjang akan dapat merosotkan kinerja karena cenderung menjadi sukar berubah. Hal ini sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia yang belum membaik akibat ekonomi global yang belum berakhir, sehingga hanya perusahaan yang 90

5 fleksibel dan mengikuti perkembangan kondisi eksternal yang akan dapat mengikuti laju perubahan/perkembangan sehingga dapat tetap bertahan. 7. Pemenuhan staff pada Culture Specialist di bawah penyeliaan Divisi Human Capital dan dikelola oleh 1 orang Assistant Vice President (AVP), 2 orang Manager dan 1 orang Assistant Manager, yang saat ini unit tersebut hanya diisi dengan 1 orang Manager dan 1 Assitant Manager. Sementara tugasnya tidak ringan yaitu memastikan proses budaya organisasi sudah terimplementasi dengan baik di seluruh Bank BNI. 8. Memberikan kesempatan yang lebih besar bagi karyawan kantor cabang untuk mendapatkan pelatihan. Selama ini hanya karyawan kantor pusat yang sering mendapatkan pelatihan. 91