BAB V STUDI KASUS. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus yang Dipilih

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V STUDI KASUS. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus yang Dipilih"

Transkripsi

1 BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dipaparkan mengenai studi kasus yang ditujukan untuk melakukan uji coba sebagai validasi terhadap KMS framework fokus pada manusia pada organisasi pembelajar yang telah dihasilkan. Pemaparan pada bab ini meliputi deskripsi umum studi kasus dan hasil yang didapatkan dari studi kasus yang dilakukan. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus yang Dipilih Studi kasus yang dipilih dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah Forum Tugas Akhir (TA) yang dilaksanakan di Laboratorium Sistem Informasi, Teknik Informatika ITB. Forum TA merupakan forum yang diadakan sebagai wadah untuk berkumpul dan berbagi (sharing) pengetahuan antara sesama mahasiswa yang melaksanakan tugas akhir beserta pembimbing tugas akhir. Forum TA tersebut dilakukan secara rutin dan umumnya dilaksanakan di ruang diskusi Laboratorium Sistem Informasi, Teknik Informatika ITB. Pemilihan Forum TA sebagai lingkungan studi kasus didasarkan pada pemahaman bahwa Forum TA merupakan lingkungan pembelajaran yang sederhana namun cukup representatif untuk dapat memberikan gambaran atau umpan balik (feedback) terhadap rancangan KMS framework fokus pada manusia pada organisasi pembelajar. Hal yang menjadi perhatian utama pada Forum TA sebagai studi kasus adalah aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa khususnya terkait dengan proses penyebarluasan (sharing) pengetahuan sebagai bagian dari proses pembelajaran serta adanya proses kolaborasi pengetahuan di dalamnya. Dalam hal ini, aktivitas dalam Forum TA tersebut dipahami sebagai bentuk KM. Selain itu, Forum TA juga dipahami sebagai bentuk organisasi pembelajar berdasarkan karakteristik aktivitas yang dilakukan dan juga adanya proses pembelajaran pada tingkat individu dan komunitas. V-1

2 V-2 V.2 Penerapan Knowledge Management System Framework pada Studi Kasus yang Dipilih Upaya untuk memahami kondisi nyata (real) aktivitas yang terdapat dalam Forum TA dilakukan melalui proses observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan secara individual terhadap lima responden mahasiswa/i yang sedang melaksanakan TA pada Laboratorium Sistem Informasi, Teknik Informatika ITB, dan turut serta dalam forum tersebut. Panduan wawancara dapat dilihat pada LAMPIRAN C dan rangkuman jawaban hasil wawancara dapat dilihat pada LAMPIRAN D. Untuk penerapan KMS framework pada studi kasus yang dipilih adalah dengan melakukan identifikasi/pemetaan komponen-komponen pada framework terhadap elemen yang terdapat kondisi dunia nyata, Forum TA. V.2.1 Forum Tugas Akhir Forum TA merupakan suatu forum yang diadakan sebagai wadah untuk berkumpul dan berbagi (sharing) pengetahuan antara sesama mahasiswa yang melaksanakan tugas akhir beserta pembimbing tugas akhir. Pada Forum TA tersebut tergabung mahasiswa/i yang sedang melaksanakan tugas akhir di Laboratorium Sistem Informasi, Teknik Informatika ITB. Setiap mahasiswa/i tersebut memiliki topik tugas akhir yang berbedabeda satu dengan lainnya. Walaupun demikian, Forum TA tersebut merupakan wadah untuk melakukan kolaborasi antar sesama mahasiswa beserta pembimbing tugas akhir dalam memahami ataupun membahas bersama suatu topik/persoalan dengan adanya sudut pandang yang berbeda-beda. V Identifikasi Aktor dan Peran dalam Forum TA Pemetaan komponen manusia dalam KMS framework terhadap Forum TA dilakukan berdasarakan pengkategorian aktor dan peran yang terlibat di dalamnya. Aktor utama dalam Forum TA adalah: 1. Mahasiswa Mahasiswa yang dimaksudkan di sini merupakan individu yang melaksanakan tugas akhir dengan topik tugas akhir tertentu yang tergabung dalam suatu komunitas minat (community of interest). Komunitas minat dapat dipahami sebagai sekumpulan individu yang memiliki persamaan, misalnya latar belakang minat atau

3 V-3 keahlian terhadap topik bahasan tertentu. Pada studi kasus ini, komunitas minat yang dimaksud adalah Laboratorium Sistem Informasi, Teknik Informatika ITB. 2. Pembimbing Pembimbing merupakan dosen yang berperan serta dalam membimbing pelaksanaan TA mahasiswa. Keberadaan pembimbing dibutuhkan untuk memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan TA. Adapun peran yang terdapat dalam pelaksanaan Forum TA adalah: 1. Pembicara dalam forum Pembicara dalam forum dapat merupakan mahasiswa yang melakukan presentasi (presenter) untuk menyampaikan hasil belajar yang telah didapatkan, ataupun mahasiswa dan/atau pembimbing yang memberikan feedback (dapat berupa pertanyaan, saran, kritik, dsb.) kepada presenter. 2. Pendengar dalam forum Pendengar dalam forum merupakan mahasiswa dan/atau pembimbing yang mendapatkan pemaparan dan penjelasan dari pembicara. V Identifikasi Aktivitas dalam Forum TA Pada dasarnya Forum TA merupakan bagian dari proses pelaksanaan TA yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa. Namun, yang akan dibahas dalam dokumen ini lebih ditekankan pada aktivitas berbagi/penyebarluasan (sharing) dalam Forum TA yang dipahami sebagai proses KM dan juga terkait dengan proses interaksi antara individu dengan komunitas. Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan, secara umum aktivitas utama dalam Forum TA terdiri atas aktivitas presentasi dengan penggunaan komputer (notebook) dan projector dan aktivitas diskusi. Dalam hal ini, terkait dengan KMS framework dapat dipahami bahwa aktivitas forum TA merupakan bentuk proses pengetahuan, dengan memanfaatkan teknologi berupa notebook dan projector. 1. Presentasi Presentasi dilakukan oleh mahasiswa (pembicara dalam forum) untuk menyampaikan (menyebarluaskan/sharing) hasil belajar yang telah didapatkan dalam pelaksanaan tugasnya.

4 V-4 2. Diskusi Diskusi dilakukan untuk mendapatkan feedback terhadap presentasi yang dilakukan. Proses diskusi berupa kegiatan tanya-jawab ataupun pembahasan bersama mengenai suatu topik tertentu. Selain itu, pembelajaran individu dapat terjadi pada saat berada di dalam Forum TA ataupun di luar Forum TA. Di dalam forum TA, pembelajaran individu dilakukan pada saat mendengarkan presentasi ataupun mendapatkan feedback dari hasil preentasi ataupun pada sesi diskusi. Sedangkan pembelajaran individu di luar Forum TA, mahasiswa dapat mencari sumber-sumber pengetahuan yang dibutuhkan, memahaminya, dan menyimpannya yang kemudian dapat dipergunakan untuk diri sendiri ataupun disebarluasakan kepada komunitas. Terhadap aktivitas utama dalam Forum TA, dapat diperhatikan terjadinya proses pengetahuan sebagai proses KM serta terdapatnya proses pembelajaran pada individu dan juga komunitas lihat Gambar V-1. Gambar V-1 Proses pengetahuan dalam Forum TA Proses pengetahuan yang terjadi dijelaskan sebagai berikut: 1. Knowledge Creation mencakup segala macam aktivitas yang dilakukan untuk membentuk suatu pengetahuan baru. Aktivitas ini dapat berupa pencarian sumber pengetahuan, analisis terhadap suatu pengetahuan, pengajuan suatu pertanyaan, dan sebagainya. 2. Knowledge Retention mencakup segala macam aktivitas yang dilakukan untuk menyimpan pengetahuan yang didapatkan sehingga dapat diakses ataupun digunakan kembali pada masa yang akan datang; umumnya dalam bentuk yang

5 V-5 dapat diarsipkan (dokumen); dalam hal ini dokumen dapat dipahami sebagai artefak pengetahuan. 3. Knowledge Sharing mencakup segala macam aktivitas yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyebarluaskan pengetahuan yang dimiliki individu kepada individu lain, dalam Forum TA tersebut adalah aktivitas presentasi. 4. Knowledge Utilization merupakan aktivitas untuk menggunakan/menerapkan pengetahuan yang dimiliki pada saat yang tepat dan sesuai kebutuhan, misalnya adalah pada saat memberikan pendapat atau jawaban atas suatu pertanyaan yang diajukan. Tabel V-1 Pemetaan aktivitas Pembicara dan Pendengar dalam Forum TA terhadap proses pengetahuan Aktivitas dalam Forum TA Pembicara Mencari dan mengkonsumsi sumber-sumber pengetahuan untuk persiapan presentasi Memperoleh feedback sebagai hasil presentasi Mengajukan pertanyaan Memperoleh jawaban atas pertanyaan Menulis/mencatat hal-hal yang dianggap penting/perlu dari hasil presentasi ataupun diskusi Membuat slide presentasi Menyampaikan presentasi Menyebarluaskan dokumen yang terkait dengan topik TA Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan Memberikan opini terhadap topik pembahasan Pendengar Mengkonsumsi (melihat, membaca, mendengar) materi presentasi ataupun diskusi Mengajukan pertanyaan Memperoleh jawaban atas pertanyaan Menulis/mencatat hal-hal yang dianggap penting/perlu dari hasil presentasi ataupun diskusi Menyampaikan pengetahuan yang dimiliki terkait dengan materi presentasi ataupun diskusi Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan Memberikan opini terhadap topik pembahasan Knowledge Creation Knowledge Retention Knowledge Sharring Knowledge Utilization

6 V-6 Pada Tabel V-1 dipaparkan pemetaan aktivitas-aktivitas Pembicara dan Pendengar yang terjadi dalam Forum TA terhadap proses pengetahuan. Berdasarkan pemetaan aktivitas tersebut dapat diperhatikan bahwa secara umum, aktivitas yang dilakukan dalam Forum TA merupakan proses yang ditujukan untuk mengelola pengetahuan. V Identifikasi Prospek dalam Forum TA Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, secara umum Forum TA yang telah berlangsung selama ini dapat dikatakan cukup efektif dan bermanfaat. Manfaat yang umum dirasakan dalam pelaksanaan Forum TA tersebut adalah: 1. Didapatkannya feedback (pertanyaan, opini, saran, ataupun kritik) yang membantu pemahaman dan juga pengembangan tugas akhir yang sedang dilaksanakan oleh mahasiswa. 2. Didapatkannya tambahan wawasan ataupun sumber-sumber ide mengenai suatu topik persoalan melalui pembahasan bersama dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. 3. Tumbuhnya rasa kebersamaan dan budaya diskusi antar sesama mahasiswa serta pengembangan minat terhadap suatu topik TA. Selain mengenai manfaat dari pelaksanaan Forum TA, didapatkan juga beberapa hal yang menjadi kebutuhan, perhatian, ataupun pertimbangan untuk pengembangan Forum TA (ataupun forum sejenis) pada masa-masa yang akan datang, yaitu: 1. Bagaimana bila dibutuhkan adanya files sharing (berbagi/penyebarluasan files) secara interaktif? Kebutuhan ini dapat diperhatikan ketika individu (mahasiswa ataupun dosen) ingin sharing suatu dokumen kepada seluruh peserta forum pada saat Forum TA sedang berlangsung. 2. Bagaimana bila dibutuhkan collaborative work, suatu bentuk kerja sama untuk membahas dan mengembangkan (elaborasi) suatu dokumen secara bersamasama? Kebutuhan ini dapat diperhatikan apabila dalam forum ditujukan untuk membuat ataupun mengevaluasi suatu dokumen dan perlu melibatkan semua peserta forum dalam waktu yang bersamaan. 3. Bagaimana bila dibutuhkan file sharing, collaborative work, dan forum secara interaktif tetapi peserta tidak dapat hadir? Kebutuhan ini diperhatikan ketika

7 V-7 dibutuhkan pelaksanaan forum tetapi peserta forum berada di tempat yang berbeda-beda (distributed). V.2.2 Virtual Forum Berdasarkan penjelasan pada identifikasi prospek Forum TA (subbab V.2.1.3), dapat dipahami bahwa aspek teknologi informasi memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan yang telah didefinisikan tersebut. Berikut akan dijelaskan suatu model teknologi untuk mendukung Forum TA dan ditujukan untuk dapat memenuhi kebutuhan yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam dokumen ini, model teknologi tersebut akan disebut sebagai Virtual Forum. Penjelasan mengenai Virtual Forum lebih ditekankan pada aktivitas interaksi yang dapat terjadi di dalamnya berdasarkan aktivitas utama pada Forum TA, khususnya terkait dengan sharing pengetahuan sebagai proses KM dan organisasi pembelajar. Terkait dengan KMS framework, Virtual Forum merupakan teknologi yang dirancang untuk mendukung proses pengetahuan dalam Forum TA. Proses pengetahauan dalam perancangan Virtual Forum didasarkan pada proses pengetahuan yang terdapat dalam Forum TA, dengan aktor yang terlibat merupakan aktor yang juga terdapat dalam Forum TA tersebut. Virtual Forum merupakan model konseptual teknologi yang dirancang berdasarkan aktivitas utama yang terdapat dalam Forum TA presentasi dan diskusi. Dengan demikian, pada dasarnya aktivitas dan peran yang terdapat dalam Virtual Forum merupakan aktivitas antar individu (pembicara dan pendengar) dengan menggunakan Virtual Forum sebagai media perantara lihat Gambar V-2. Dalam Virtual Forum, forum yang dimaksudkan merupakan forum interaktif dalam dunia maya (cyberworld) sehingga memungkinkan untuk dapat melakukan komunikasi dua arah (presentasi dan diskusi) seperti halnya pada Forum TA dan memungkinkan interaksi antar individu pada tempat yang berbeda dalam waktu yang sama. Model konseptual Virtual Forum dirancang berdasarkan konsep sistem HCI (pada subbab II.5 dan LAMPIRAN B) dan juga mengacu pada teknologi video conference dan remote access.

8 V-8 Gambar V-2 Virtual Forum. V Identifikasi Aktor dan Peran dalam Virtual Forum Secara umum, aktor yang terlibat dalam Virtual Forum sama dengan aktor yang terlibat dalam Forum TA. User (pengguna) Virtual Forum didefinisikan berdasarkan peran yang terdapat dalam Forum TA hanya saja dengan beberapa penyesuaian. Pengguna Virtual Forum terdiri dari: 1. Host Host merupakan peran yang serupa dengan peran pembicara dalam Forum TA. Hanya saja dalam Virtual Forum, host juga berperan sebagai pemimpin dan/atau pengatur alur forum. 2. Attendant Attendant merupakan peran yang serupa dengan peran pendengar dalam Forum TA. Dalam hal ini, attendant dapat juga dipahami sebagai peserta forum. V Identifikasi Aktivitas dalam Virtual Forum Aktivitas dalam Virtual Forum didasarkan pada aktivitas yang terjadi dalam Forum TA presentasi dan diskusi. Untuk mendukung aktivitas-aktivitas dalam forum, Virtual Forum memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. merupakan fungsi dasar untuk memulai dan menggunakan Virtual Forum. Fungsi ini ditujukan sebagai media komunikasi dua arah (antara host dan attendants) selama forum berlangsung, yang merupakan komunikasi audio-visual (suara dan gambar) sehingga mendukung bentuk komunikasi alami individu. 2. Desktop sharing. Fungsi ini ditujukan untuk menyebarluaskan/distribusi (sharing) dekstop milik host kepada attendant yang tergabung dalam sesi forum sehingga memudahkan untuk aktivitas presentasi ataupun kerja kolaborasi (collaborative work). Desktop sharing merupakan fungsi yang

9 V-9 berjalan satu arah, dalam artian pada fungsi ini yang berperan aktif terhadap desktop yang ditampilkan (shared desktop) hanya host atau attendant yang diberi kendali. 3. Interactive annotation. Fungsi ini memungkinkan untuk memberikan komentar atau catatan terhadap dokumen yang ditampilkan melalui shared desktop. Fungsi ini dapat dilakukan oleh host atau attendant yang diberi kendali. Untuk penyimpanan dokumen dokumen yang telah diberi komentar atau catatan hanya dapat dilakukan oleh host. 4. Control passing, merupakan fungsi untuk memberikan kendali (control) oleh host kepada attendant yang dituju untuk memegang kendali terhadap shared desktop. Kendali yang diberikan berupa kendali untuk membuat komentar/catatan terhadap dokumen yang ditampilkan melalui shared desktop. 5. Host changing. Fungsi ini menyerupai dengan fungsi control passing, hanya saja pada fungsi host changing, perubahan yang dimaksudkan adalah perubahan peran. Melalui fungsi ini, attendant dapat menjadi host dan melakukan desktop sharing. 6. File sharing. Fungsi ini ditujukan untuk menyebarluaskan/distribusi dokumen yang dimiliki oleh host kepada attendant yang tergabung dalam forum. Pada dasarnya aktivitas utama dalam Forum TA berdasarkan pada komunikasi dua arah (presentasi dan diskusi) sehingga video conference merupakan fungsi dasar Virtual Forum untuk mendukung aktivitas tersebut. Keempat fungsi lainnya pada Virtual Forum merupakan fungsi tambahan yang memungkinkan untuk komunikasi atau kolaborasi interaktif antar pengguna. Pada Tabel V-2 berikut memaparkan aktivitas dalam forum berdasarkan aktivitas pada Forum TA (lihat Tabel V-1) dan fungsi pada Virtual Forum yang dapat digunakan. Dalam menggunakan Virtual Forum, terdapat kendali (control) pengguna (host dan attendant) terhadap fungsi-fungsi Virtual Forum. Kendali pengguna dapat dilihat pada Tabel V-3, sedangkan deskripsi skenario dari masing-masing kendali dapat dilihat pada LAMPIRAN E.

10 V-10 Tabel V-2 Pemetaan aktivitas forum terhadap fungsi Virtual Forum Aktivitas dalam forum Host Memperoleh feedback sebagai hasil presentasi Mengajukan pertanyaan Memperoleh jawaban atas pertanyaan Menulis/mencatat hal-hal yang dianggap penting/perlu pada dokumen presentasi Menyampaikan presentasi Fungsi Virtual Forum Interactive annotation Shared desktop Menyebarluaskan dokumen yang terkait dengan topik TA File sharing Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan Memberikan opini terhadap topik pembahasan Attendants Mengkonsumsi (melihat, membaca, mendengar) materi presentasi ataupun diskusi Mengajukan pertanyaan Memperoleh jawaban atas pertanyaan Menulis/mencatat hal-hal yang dianggap penting/perlu pada dokumen presentasi Menyampaikan pengetahuan yang dimiliki terkait dengan materi presentasi ataupun diskusi Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan Memberikan opini terhadap topik pembahasan *telah diberi kendali oleh host Interactive annotation* Shared desktop* Tabel V-3 Kendali pengguna Virtual Forum Fungsi pada Kendali pengguna Virtual Forum Host Attendant <memulai, video conference> <mengakhiri, video conference> Desktop sharing <mengaktifkan, desktop sharing> <menon-aktifkan, desktop sharing> Interactive annotation <memberi, catatan> <menyimpan, dokumen> Control passing <memberi, kendali> <menerima, kendali> Host changing <memberi, peran> <menerima, peran> File sharing <mengirim, file> <menerima, file>

11 V-11 V.3 Evaluasi Studi Kasus Terhadap studi kasus yang telah dilakukan, didapatkan pendefinisian sebagai berikut: 1. Forum TA dapat dipahami sebagai bentuk organisasi pembelajar berdasarkan aktivitas yang terjadi di dalamnya. Aktivitas yang mendasari organisasi pembelajar adalah adanya proses pembelajaran dan penyebarluasan pengetahuan. Hal tersebut dapat diperhatikan pada proses pembelajaran pada tingkat individu dan juga pada tingkat komunitas. 2. Aktivitas yang terjadi dalam Forum TA merupakan aktivitas pengelolaan pengetahuan dengan berdasar pada interaksi antar individu dan juga mengacu pada proses pengetahuan (pada Tabel V-1). 3. Dengan memahami aktivitas dan interaksi yang terjadi dalam Forum TA, maka Forum TA pun dapat dipahami sebagai suatu KMS dengan fokus pada manusia pada organisasi pembelajar. Hal tersebut dapat dipahami bahwa proses pengelolaan pengetahuan didasari proses interaksi manusia dan juga membentuk budaya diskusi berlandaskan kebebasan komunikasi yang terbuka. 4. KMS framework fokus pada manusia pada organisasi pembelajar dapat dipetakan pada Forum TA. Hal ini menunjukkan bahwa KMS framework dapat diterapkan dalam aktivitas nyata (Forum TA) dan digunakan untuk pengembangan prospek sistem (Virtual Forum). Adapun pemetaan komponen-komponen framework dipaparkan sebagai berikut: a. Terhadap komponen lingkungan pembelajaran, lingkungan yang dipilih sebagai penerapan sistem adalah lingkungan perguruan tinggi Laboratorium Sistem Informasi, Teknik Informatika ITB dengan proses belajar merupakan budaya mendasar dalam lingkungan tersebut. Selain itu, kesamaan minat pun sudah terbentuk dengan berada dalam suatu lingkup program studi yang sama. b. Komponen manusia dalam framework, ditujukan kepada dosen dan mahasiswa. Lebih lanjut, terkait dengan interaksi sosial yang terdapat dalam Forum TA dapat dipahami adanya peran pembicara dan pendengar, dengan memahami bahwa pembicara merupakan individu dan pendengar merupakan komunitas dalam KMS framework. c. Setiap aktivitas Forum TA dapat diperhatikan berdasarkan proses-proses dalam komponen proses pengetahuan (knowledge creation, knowledge retention, knowledge sharring, dan knowledge utilization). Dengan demikian Forum TA dapat dipahami sebagai bentuk dari KM.

12 V-12 d. Artefak pengetahuan dalam Forum TA berupa slide presentasi dan catatancatatan yang terkait dengan pelaksanaan Forum TA ataupun TA oleh setiap mahasiswa. e. Komponen teknologi yang terdapat dalam Forum TA adalah notebook dan projector yang ditujukan untuk membantu proses visualisasi pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam mendukung proses presentasi sebagai bagian dari proses pengetahuan. f. Virtual Forum, sebagai solusi terhadap kebutuhan dan prospek Forum TA, merupakan pengembangan teknologi dalam KMS dengan berdasarkan pada aktivitas interaksi manusia. Virtual Forum dirancang dengan memahami konsep interaksi manusia dan komputer (HCI).

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Komponen Knowledge Management System Framework

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Komponen Knowledge Management System Framework BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dipaparkan rancangan KMS framework dengan fokus pada manusia pada organisasi pembelajar beserta penjelasan mengenai komponen-komponen yang terdapat pada framework tersebut,

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE Pada bab ini akan dibahas hasil dari perencanaan dan analisis pengembangan Moxie. Moxie merupakan sebuah knowledge library yang dikembangkan dengan studi kasus yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS III.1 Interaksi Sosial sebagai Dasar Knowledge Management

BAB III ANALISIS III.1 Interaksi Sosial sebagai Dasar Knowledge Management BAB III ANALISIS Pada bab ini dipaparkan analisis yang dilakukan terhadap pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai proses KM. Analisis yang dilakukan adalah terkait dengan pemahaman bahwa KM didasari oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Knowledge management (KM) dapat dijelaskan sebagai langkah-langkah sistematik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk menciptakan nilai dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PROSES BELAJAR DAN KONSEP KNOWLEDGE LIBRARY

BAB III ANALISIS PROSES BELAJAR DAN KONSEP KNOWLEDGE LIBRARY BAB III ANALISIS PROSES BELAJAR DAN KONSEP KNOWLEDGE LIBRARY Pada bagian ini akan dibahas hasil analisis dari konsep belajar sebagai proses knowledge management. Selain itu, akan dijabarkan pula konsep

Lebih terperinci

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV.

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus Studi kasus dipilih adalah forum

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN MOXIE

BAB V PERANCANGAN MOXIE BAB V PERANCANGAN MOXIE Bab ini berisi penjabaran dari hasil perancangan Moxie. Pembahasan pada bab ini mencakup perancangan arsitektur dan model skenario untuk Moxie. Model skenario merupakan produk dari

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. ada waktu dan tempat. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB 1. Pendahuluan. ada waktu dan tempat. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam hal ini yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dilakukan perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut penjelasannya. IV.1

Lebih terperinci

Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System

Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System Penulisan bab IV ini ditujukan untuk menjelaskan tahapan perancangan arsitektur KMS melalui studi kasus serta menjelaskan tahapan perumusan strategi

Lebih terperinci

[KAN08] Kanagasabapathy, K.A., Radhakrishnan, R., Balasubramanian, Dr.S. Empirical Investigation of Critical Success Factor and Knowledge Management

[KAN08] Kanagasabapathy, K.A., Radhakrishnan, R., Balasubramanian, Dr.S. Empirical Investigation of Critical Success Factor and Knowledge Management DAFTAR REFERENSI [AKH05] Akhavan, P., Jafari M., dan Fathian, M. Exploring Failure-Factors Of Implementing Knowledge Management Systems In Organizations. Iran University of Science and Technology. 2005.

Lebih terperinci

Perancangan Knowledge Management System Framework

Perancangan Knowledge Management System Framework Perancangan Knowledge Management System Framework Fokus Pada Manusia Pada Organisasi Pembelajar LAPORAN TUGAS AKHIR disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh: RONI SAMBIANGGA / 13502025 PROGRAM

Lebih terperinci

Mekanisme dan Panduan Mengikuti LJJ Pusdiklat Aparatur untuk Peserta

Mekanisme dan Panduan Mengikuti LJJ Pusdiklat Aparatur untuk Peserta Mekanisme dan Panduan Mengikuti LJJ Pusdiklat Aparatur untuk Peserta A. Memulai Pelatihan Jarak Jauh (LJJ) Untuk memulai pembelajaran, hal yang dilakukan adalah dengan mengakses web resmi LJJ Pusdiklat

Lebih terperinci

HOW TO FACILITATE A SESSION

HOW TO FACILITATE A SESSION HOW TO FACILITATE A SESSION Advance elanguages Training Jakarta, 26-28 February 2009 Pemilihan Metode Penyampaian Apakah pelatihan secara keseluruhan akan berbasis di ruang kelas dan melibatkan interaksi

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21

KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Capaian Pembelajaran : Dapat memanfaatkan teknologi media pembelajaran abad 21. dalam Pokok Pokok

Lebih terperinci

Bab IV Perancangan IV.1 Objek Perancangan

Bab IV Perancangan IV.1 Objek Perancangan 53 Bab IV Perancangan Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah perancangan kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Esensi dari penelitian ini yaitu membangun artifak yang meliputi

Lebih terperinci

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style Click to edit Master title style KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Bimbingan Teknis Admin Pusat Belajar

Lebih terperinci

Pembuatan Website Forum Komi Kus Dengan PHP dan MySQL. Disusun Oleh : Alifnesia Rifatima NPM : Pembimbing : H. Risdiandri Iskandar, Skom, MM

Pembuatan Website Forum Komi Kus Dengan PHP dan MySQL. Disusun Oleh : Alifnesia Rifatima NPM : Pembimbing : H. Risdiandri Iskandar, Skom, MM Pembuatan Website Forum Komi Kus Dengan PHP dan MySQL Disusun Oleh : Alifnesia Rifatima NPM : 50411609 Pembimbing : H. Risdiandri Iskandar, Skom, MM Daftar Isi Slide Presentasi Slide 1 Cover Slide 2 Daftar

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru Materi Pembelajaran Bina Nusantara Induksi Dosen Baru Andreas Soegandi (soegandi@binus.edu) Instructional Development Center () 1 Learning Outcome Pada akhir sesi ini, i peserta diharapkan mampu: Menjelaskan

Lebih terperinci

Panduan Standar Rancangan Program e-learning

Panduan Standar Rancangan Program e-learning Panduan Standar Rancangan Program e-learning 1. Rancangan program e-learning terdiri dari a. Peta pembelajaran yang memuat i. Peta capaian pembelajaran (learning outcome pembelajaran) ii. Peta kajian atau

Lebih terperinci

Knowledge Management System: Perspektif Multimedia

Knowledge Management System: Perspektif Multimedia Knowledge Management System: Perspektif Multimedia Novi Sofia Fitriasari Departemen Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Indonesia novisofia@upi.edu Abstrak Aplikasi multimedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan laporan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar mengenai pembahasan yang dilakukan. Bagian pendahuluan akan terdiri dari : 1. Penjelasan mengenai

Lebih terperinci

E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN BOOTSTRAP FRAMEWORK SKRIPSI. Disusun oleh : ISHA SINETRIA PRIBADI NPM

E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN BOOTSTRAP FRAMEWORK SKRIPSI. Disusun oleh : ISHA SINETRIA PRIBADI NPM E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN BOOTSTRAP FRAMEWORK SKRIPSI Disusun oleh : ISHA SINETRIA PRIBADI NPM. 0934010142 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Abstrak APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Metra Cahya Utama, Asfira Sagitri, Cokorda Raka A.J, Dian Tresna N., DivKom HME ITB Computer Network Research Group Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

PENGENALAN LESSON STUDY DALAM KERANGKA PPL. Tim Laboratorium Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguraun IAIN Tulungagung

PENGENALAN LESSON STUDY DALAM KERANGKA PPL. Tim Laboratorium Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguraun IAIN Tulungagung PENGENALAN LESSON STUDY DALAM KERANGKA PPL Tim Laboratorium Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguraun IAIN Tulungagung LATAR BELAKANG: Model penelitian tentang pembelajaran oleh guru Ditemukan di Jepang, dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II. BAB III ANALISIS Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada Tugas Akhir ini, maka dilakukan analisis pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis komunitas belajar. 2. Analisis penerapan prinsip psikologis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada saat ini. Kemampuan perusahaan mengelola knowledge yang ada merupakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN VIRTUAL TOUR INTERAKTIF KEMAH SUCI. Claudya Sungkono Fakultas Teknik / Jurusan Teknik Informatika Program Multimedia

PEMBUATAN VIRTUAL TOUR INTERAKTIF KEMAH SUCI. Claudya Sungkono Fakultas Teknik / Jurusan Teknik Informatika Program Multimedia PEMBUATAN VIRTUAL TOUR INTERAKTIF KEMAH SUCI Claudya Sungkono Fakultas Teknik / Jurusan Teknik Informatika Program Multimedia dink.claudya@gmail.com Kemah Suci merupakan tempat ibadah umat Israel pada

Lebih terperinci

Metode Belajar di MEDIU

Metode Belajar di MEDIU Metode Belajar di MEDIU Dalam proses belajar mengajar di MEDIU, ada 4 metode utama yang digunakan: a) Aktifitas belajar mengajar : i- Kuliah ii- Tutorial iii- Kuliah Online b) Aktifitas pendukung belajar:

Lebih terperinci

MATRIKS KEGIATAN MPKT-B: COLLABORATIVE LEARNING (CL)

MATRIKS KEGIATAN MPKT-B: COLLABORATIVE LEARNING (CL) Pekan ke-1: Pendahuluan 1. Rancangan instruksi pembelajaran MPKT B 2. LTM: Peta konsep 15 Penjelasan Umum MPKT-B 15 Metode CL, borang-borang, dan tugas-tugasnya. 15 Metode PBL, borang-borang, dan tugas-tugasnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari rancangan implementasi knowledge management system berbasis web tentang import hortikultura pada PT. Lintas Buana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai pendahuluan, rumusan masalah,tujuan, batasan yang dikerjakan, hipotesis, metodologi penyelesaian masalah, sistematika penulisan, dan jadwal pengerjaan

Lebih terperinci

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi ini telah diimplementasikan pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Processor Intel Core 2 Duo @2,8 GHz 2. 2 GB RAM 3. 2

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF ABSTRAK

PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF ABSTRAK Mingsep Sampebua, Perancangan Protokol Rapat Online Menggunakan IAF PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF Mingsep Sampebua 1), Lukito E. Nugroho 2), Jazi E. Istiyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan beberapa dasawarsa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan beberapa dasawarsa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan beberapa dasawarsa belakangan ini, terutama di bidang pengembangan website menyebabkan proses pembuatan sebuah website

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Knowledge Management IPC Grup adalah pusat informasi yang mengelola pengetahuan explicit dan tacit pegawai IPC Grup serta komunitas pelabuhan, maritim, dan logistik. Pengetahuan explicit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi telah berdampak pada semua bidang. Semakin banyaknya aplikasi yang dapat mendukung mengerjakan suatu pekerjaan tertentu agar menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat cepat menjadikan jarak bukan lagi suatu hambatan untuk berkomunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat cepat menjadikan jarak bukan lagi suatu hambatan untuk berkomunikasi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, kebutuhan akan komunikasi dan teknologi informasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan lagi suatu hambatan untuk berkomunikasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari knowledge management system maintenance hardware dan software berbasis web pada Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan internet akhir-akhir ini telah membuat internet menjadi begitu besar peranannya baik sebagai sarana memperoleh informasi dengan cepat dan selalu diperbaharui.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Augmented Reality (AR) merupakan penggabungan objek virtual dengan objek nyata. Tujuan utama dalam teknologi ini untuk memproyeksikan benda-benda maya ke lingkungan

Lebih terperinci

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer:

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Kegiatan 1: Menilai Pengetahuan Siswa tentang Sains KATEGORI Geografi Matematika Sains Pedagogi 100 100 100 100 200 200 200 200 300 300 300 300 Model Satu

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang masalah, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Merancang dan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka hipotesis yang diterima adalah H 1, yaitu adanya faktor-faktor dan indikator-indikator yang mempengaruhi kesadaran user

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH BOBOT SKS/SMT PROGRAM STUDI : IMK : 2 SKS/4 : Teknik Informatika PERTEMUAN : 1 Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu merancang antar muka aplikasi berbasis dekstop,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Analisis KMS

BAB III ANALISIS. 3.1 Analisis KMS BAB III ANALISIS Pada bab ini pertama-tama akan dilakukan analisis terhadap KMS sebagai suatu sistem dan hal-hal terkait di dalamnya, dilanjutkan dengan analisis terkait klub sepakbola di Indonesia, dan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN E-LEARNING MOODLE PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN E-LEARNING MOODLE PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR PENGEMBANGAN E-LEARNING MOODLE PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Muhammad Riska, Irmayanti, Universitas Negeri Makassar mriska0@gmail.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu proses

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PENANGANAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TB) PARU PADA LAYANAN PPK-1 SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

STUDI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PENANGANAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TB) PARU PADA LAYANAN PPK-1 SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL STUDI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PENANGANAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TB) PARU PADA LAYANAN PPK-1 SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini yaitu mengembangkan media brosur berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM

KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM Kata kunci : Plan, do, check, see, act ABSTRAK Lesson Study adalah kegiatan pembinaan terhadap dosen dengan melakukan persiapan (plan),

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan. Oleh: Ade Sarah H., M.Kom

Sistem Pendukung Keputusan. Oleh: Ade Sarah H., M.Kom Sistem Pendukung Keputusan Oleh: Ade Sarah H., M.Kom Topik Defenisi Sistem Defenisi Pembuatan Keputusan Tahap pembuatan keputusan Pendekatan untuk pembuatan keputusan Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif. Indikator Penilaian

ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif. Indikator Penilaian ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif Indikator Penilaian 1 PENGETAHUAN: mengingat, menghafal dan menyebutkan Rentang Kriteria a > 80% mampu menyebutkan

Lebih terperinci

Studi dan Implementasi Task Modeling Studi Kasus : Sistem Informasi Pelanggan pada Distro

Studi dan Implementasi Task Modeling Studi Kasus : Sistem Informasi Pelanggan pada Distro Studi dan Implementasi Task Modeling Studi Kasus : Sistem Informasi Pelanggan pada Distro LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Nama : Hafiz Badrie Lubis / NIM 13504110

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU SEMINAR TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU SEMINAR TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU SEMINAR TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 PENGERTIAN Seminar Tugas Akhir adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang dibutuhkan. dengan komputer seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang dibutuhkan. dengan komputer seseorang dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer sangat membantu setiap orang dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. dengan komputer seseorang dapat melakukan banyak hal untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan Aplikasi VMEET SOF TF OUNDRY

Panduan Penggunaan Aplikasi VMEET SOF TF OUNDRY Panduan Penggunaan Aplikasi VMEET SOF TF OUNDRY Tentang VMEET Apa fungsi VMEET? Hi-def Video Conference Collaboration tool Using VMEET is easy! Also go mobile! Instalasi Aplikasi VMEET PANDUAN PENGGUNAAN

Lebih terperinci

MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING

MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING Rahmi Eka Putri Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas e-mail : rahmi230784@gmail.com Abstrak E-Learning atau electronic learning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai salah satu kota Propinsi Jawa Barat,Bekasi memegang peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai salah satu kota Propinsi Jawa Barat,Bekasi memegang peranan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu kota Propinsi Jawa Barat,Bekasi memegang peranan penting terutama sebagai pusat kegiatan perekonomian dan industri. Pesatnya pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

Rubrik untuk Menilai Soft Skills

Rubrik untuk Menilai Soft Skills Rubrik untuk Menilai Soft Skills Bahan Refleksi Pada tugas kelompok, apakah kemampuan kerja kelompok menjadi tujuan pembelajaran pada mata kuliah? Bagaimana saya dapat menilai bahwa kerjasama kelompok

Lebih terperinci

BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS

BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS Bab ini membahas hasil implementasi perancangan B3TS sebagai sistem peningkatan kemampuan otak dengan membangun simulasi skenario interaksi B3TS. V.1 Tujuan Simulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fisika berperan

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fisika berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fisika merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fisika berperan penting dalam setiap perkembangan

Lebih terperinci

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010 PROSES PRA PRODUKSI DALAM PEMBUATAN KONTEN MEDIA INTERAKTIF Kurnia Yahya 1, Jumain 1 1) Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Lamongan Abstrak Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO 4-1. Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO 4-1. Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 2015 DWI PRASETYO [INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 4-1 MODUL-4 [4] DESAIN UNTUK KOLABORASI DAN KOMUNIKASI Pelajari baik-baik modul ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti II. TINJAUAN PUSTAKA A. Multimedia Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Musfiqon (2012: 27) mengartikan media sebagai wadah dari

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ajar terlebih dahulu sebelum mengikuti pembelajaran di kelas.

BAB I PENDAHULUAN. ajar terlebih dahulu sebelum mengikuti pembelajaran di kelas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran apabila dikembangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa serta dimanfaatkan secara benar akan merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah seminar merupakan Mata Kuliah Keahlian Program Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah mendapatkan persetujuan dari tim pembina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Virtualisasi merupakan perkembangan teknologi dalam memvisualisasikan sebuah citra ke dalam bentuk tiga dimensi (3D). Dengan menggabungkan citra visual dan informasi,

Lebih terperinci

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam mengembangkan bangsa. Saat ini muncul beberapa jenis proses pendidikan, salah satunya adalah e-learning. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, setiap perusahaan yang ada pasti membutuhkan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti tidak lepas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu teknik yang banyak diminati perusahaan untuk mengelola asset pengetahuannya. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Abad-21 yang penuh dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi memerlukan jaringan intranet maupun internet sehingga implementasi pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan BAB IV HASIL PENGEMBANGAN Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan pembelajaran berbasis penggabungan, (blended) (2) analisis data, dan (3) revisi produk pengembangan, secara runtut

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll.

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll. 1 Interaktivitas elearning didefinisikan sebagai "dialog" antara peserta didik dan alat elearning dimana peserta didik terlibat dan terlibat dalam proses elearning Ini adalah elemen kunci dari proses perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang layanan IT yang berjalan saat

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN MODEL INTERAKSI

BAB IV PERANCANGAN MODEL INTERAKSI BAB IV PERANCANGAN MODEL INTERAKSI Bab ini membahas perancangan model interaksi yaitu Task Design dengan dibuat diagram task sebagai hasil dari task analysis dan dilakukan pemetaan task antara B3TS dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi organisasi menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia. Pendidikan berawal dari ketika seorang manusia dilahirkan dan berlangsung seumur hidupnya. Pendidikan dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI

BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI BAB 4 UJI COBA DAN EVALUASI 4.1 Uji Coba 4.1.1 Testing Multi Point Video Conference dan Zoom Dalam bab ini, akan dilakukan pembahasan tentang uji coba multi point video conference dan fitur - fiturnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan laporan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar mengenai pembahasan yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan laporan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar mengenai pembahasan yang dilakukan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan laporan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar mengenai pembahasan yang dilakukan. I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan dalam kurun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini sangat berpengaruh besar bagi manusia. Dalam penelitian mengenai profil pengguna internet di Indonesia tahun 2012, APJII (Asosiasi Pengusaha

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran Bina Nusantara

Materi Pembelajaran Bina Nusantara Materi Pembelajaran Bina Nusantara Yanti, S.Kom., MM Instructional Development Center () yanti@binus.edu 1 Learning Outcome Pada akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu: Menjelaskan Konsep Multi Channel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

Mengenal Fitur Kuliah Online

Mengenal Fitur Kuliah Online Mengenal Fitur Kuliah Online Panduan Kuliah Online untuk Dosen UPT elearning ITB Daftar Isi 1. Assignment... 2 2. Chat... 2 3. Choice... 3 4. Database... 3 5. Forum... 4 6. Glossary... 4 7. Lesson... 4

Lebih terperinci