BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Komponen Knowledge Management System Framework
|
|
- Glenna Sri Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dipaparkan rancangan KMS framework dengan fokus pada manusia pada organisasi pembelajar beserta penjelasan mengenai komponen-komponen yang terdapat pada framework tersebut, keterkaitan antar komponen-komponen, dan juga mengenai konsep interaksi dalam KMS framework yang dihasilkan. IV.1 Deskripsi Umum Perancangan knowledge management system (KMS) framework dengan fokus pada manusia pada organisasi pembelajar dilakukan berdasarkan pada komponen konseptual yang telah didefinisikan dalam subbab III.5. Rancangan framework ditujukan untuk dapat memberikan pemahaman mengenai KMS dengan berdasarkan pada adanya interaksi antar manusia dan penggunaan teknologi di dalamnya. Fokus pada manusia pada organisasi pembelajar yang digunakan dalam perancangan KMS framework ini, ditujukan sebagai suatu sudut pandang yang digunakan untuk memahami KMS berdasarkan interaksi sosial yang dilakukan manusia sebagai bentuk proses pembelajaran dapat juga dipahami sebagai bentuk pemberdayaan pengetahuan yang dimiliki manusia dalam lingkungan berdasarkan konsep organisasi pembelajar. Dengan demikian, proses KM dalam suatu sistem akan dipengaruhi oleh lingkungan penerapan sistem dan interaksi yang dilakukan oleh manusia yang tergabung di dalam lingkungan tersebut. IV.2 Komponen Knowledge Management System Framework Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai komponen-komponen KMS framework yang telah didefinisikan sebelumnya dalam subbab III Lingkungan Pembelajaran Lingkungan pembelajaran dipahami sebagai suatu kondisi ataupun situasi (current situation) yang dapat mendukung/mendorong (kondusif) terselenggaranya proses IV-1
2 IV-2 pembelajaran sebagai proses KM. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa suatu sistem bersifat dedicated, maka lingkungan pembelajaran dapat juga dipahami sebagai lingkungan yang mempengaruhi sistem yang akan diterapkan. Dengan demikian, lingkungan pembelajaran merupakan komponen yang mendasari terjadinya bentuk interaksi sosial yang terjadi sebagai proses KM. Hal utama yang perlu diperhatikan sebagai karakteristik utama pada lingkungan pembelajaran adalah budaya pembelajaran (learning culture) berdasarkan adanya kebebasan untuk berkomunikasi sehingga memungkinkan terjadinya proses kolaborasi dan penyebarluasan pengetahuan di dalamnya. 2. Manusia Dalam KMS framework ini, proses KM diperhatikan berdasarkan adanya interaksi sosial yang dilakukan oleh manusia. Untuk dapat menggambarkan proses interaksi tersebut, maka dalam hal ini, komponen manusia akan dibedakan menjadi individu dan komunitas. Individu adalah setiap individu manusia yang tergabung dalam lingkungan pembelajaran dan terlibat dalam proses KM, sedangkan komunitas adalah kumpulan individu yang tergabung berdasarkan adanya kesamaan minat, latar belakang, dsb. Pada dasarnya, individu dalam KMS dapat dipahami sebagai aktor yang memiliki peran. Aktor mengacu pada individu yang tergabung dan terlibat langsung dalam sistem, sedangkan peran mengacu pada fungsi, aktivitas, atau bentuk keterlibatan yang dilakukan aktor dalam sistem. Dalam hal ini, aktor dapat memiliki beberapa peran, dan suatu peran pun dapat dilakukan oleh beberapa aktor. 3. Proses Pengetahuan Proses Pengetahuan merupakan komponen yang mendasari interaksi sosial sebagai proses KM dalam KMS. Dalam hal ini, proses pengetahuan dipahami berdasarkan tujuan dari masing-masing proses yang terdapat dalamnya yang terdiri dari knowledge creation, knowledge retention, knowledge sharing, dan knowledge utilization penjelasan mengenai masing-masing proses tersebut dapat mengacu pada penjelasan di subbab II.2.1.
3 IV-3 4. Artefak Pengetahuan Artefak pengetahuan dipahami sebagai suatu bentuk representasi pengetahuan yang didapatkan atau dibutuhkan dalam proses pengetahuan. Artefak pengetahuan dapat dipahami ke dalam bentuk tacit dan explicit. a. Artefak pengetahuan explicit dapat dipahami sebagai artefak pengetahuan yang telah tertuang/tertulis pada suatu bentuk dokumen (hardcopy ataupun elektronik/digital) sehingga memungkinkan untuk langsung memanipulasi artefak pengetahuan; umumnya dapat berupa simbol, suara, gambar, dsb. b. Artefak pengetahuan tacit merupakan bentuk pengetahuan yang masih tersimpan di dalam pikiran seseorang umumnya dimiliki melalui proses pembelajaran ataupun pengalaman. 5. Teknologi Teknologi dipahami sebagai infrastruktur yang ditujukan untuk mendukung proses pengetahuan yang terjadi di dalam sistem. Sebagai komponen yang akan mendukung terlaksananya proses pengetahuan dalam sistem, penggunaan teknologi dapat dipahami berdasarkan tujuan dari proses yang akan didukung, sebagai berikut: a. Teknologi untuk knowledge creation. Untuk membantu proses penciptaan suatu pengetahuan, hal yang perlu diperhatikan adalah tersedianya akses terhadap sumber pengetahuan yang dibutuhkan, misalnya blog, online forum, website, dsb. b. Teknologi untuk knowledge retention. Pada proses knowledge retention umumnya terkait dengan tujuan untuk menyimpan suatu pengetahuan untuk dapat digunakan kembali pada masa-masa yang akan datang. Dalam hal ini, teknologi yang dapat digunakan misalnya adalah database (basis data) atau document management. c. Teknologi untuk knowledge sharing. Knowledge sharing ditujukan untuk menyebarluaskan pengetahuan, hal yang mendasari teknologi ini adalah tersedianya jaringan untuk penyebarluasan pengetahuan, misalnya forum online, instant messenger, , mailing list, dsb. d. Teknologi untuk knowledge utilization. Penggunaan suatu pengetahuan dapat melalui teknologi DSS (decission support sistem), data mining, expert system, dsb.
4 IV-4 Suatu teknologi tidak selalu hanya memiliki fungsi untuk mendukung satu proses pengetahuan saja; memungkinkan penggunaan suatu teknologi yang dapat mendukung seluruh proses pengetahuan. Teknologi sebagai komponen infrastruktur dipahami sebagai komponen yang akan mendukung proses KM dalam KMS, dalam hal ini manusia memiliki peran yang lebih dominan untuk melakukan pengelolaan terhadap suatu pengetahuan. IV.3 Keterkaitan Komponen-komponen Knowledge Management System Framework KMS framework beserta keterkaitan antar komponen-komponen di dalamnya dapat dilihat pada Gambar IV-1. Gambar IV-1 Knowledge Management System framework fokus pada manusia pada organisasi pembelajar Penjelasan mengenai KMS framework adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan pembelajaran merupakan komponen yang mendasari lingkungan penerapan sistem untuk mendukung terselenggaranya KM. KMS diterapkan pada suatu lingkungan pembelajaran yang dapat mendukung terjadinya interaksi sosial sebagai proses KM di dalamnya. Sebagai komponen yang mendasari lingkungan
5 IV-5 penerapan sistem, lingkungan pembelajar dapat mempengaruhi interaksi sosial dan proses-proses yang terjadi dalam KMS. 2. Manusia (individu dan komunitas) melakukan proses pengetahuan sebagai bentuk interaksi sosial yang ditujukan untuk memberdayakan pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal ini, manusia (individu dan komunitas) akan memiliki perannya masing-masing dalam interaksi sosial yang terjadi. 3. Dalam melakukan proses pengetahuan, manusia dapat menggunakan teknologi yang ditujukan untuk mendukung proses pengetahuan. 4. Artefak pengetahuan digunakan untuk melakukan suatu proses pengetahuan dan juga suatu artefak pengetahuan dapat dihasilkan melalui proses pengetahuan yang terjadi. IV.4 Konsep Interaksi dalam Knowledge Management System Framework Hal yang mendasari perancangan KMS framework fokus pada manusia pada organisasi pembelajar adalah memperhatikan interaksi sosial sebagai bentuk atau cara alami manusia dalam memberdayakan pengetahuan yang dimiliknya. Kemudian dapat dipahami bahwa seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, berkembang pula kebutuhan manusia, dalam hal ini terkait dengan proses yang ditujukan untuk pemberdayaan pengetahuan melalui proses KM. Dengan demikian, perlu juga diperhatikan mengenai proses interaksi sosial yang terjadi dalam KMS. Interaksi sosial mendasari terjadinya penyebarluasan dan juga pemberdayaan pengetahuan manusia. Dalam suatu KMS, seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia dan berkembangnya teknologi, interaksi yang terjadi tidak hanya antar sesama manusia, tetapi juga dengan teknologi yang digunakan untuk mendukung proses pengetahuan. Teknologi, dalam hal ini teknologi informasi, kini telah memiliki peran tersendiri dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, dalam suatu KMS perlu memperhatikan interaksi yang terjadi antar manusia dan juga interaksi antara manusia dengan teknologi. a. Interaksi antar manusia Pembelajaran yang dilakukan manusia pada umumnya merupakan proses pembelajaran sosial yang didasarkan pada adanya interaksi antar manusia
6 IV-6 (interaksi sosial). Hal tersebut mendasari adanya kebutuhan lingkungan pembelajaran dalam upaya mendukung terlaksananya pengelolaan pengetahuan. Interaksi antar manusia dilakukan berdasarkan komunikasi yang efektif berlandaskan rasa saling percaya (trust). Interaksi antar manusia yang dilakukan secara terus menerus akan menciptakan suatu perilaku (behavior) dan terbentuknya suatu budaya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa terlaksananya KM dalam suatu KMS akan bergantung pada perilaku dan perlakuan manusia yang tergabung di dalamnya. b. Interaksi manusia dengan teknologi Pemberdayaan teknologi ditujukan untuk membantu dan mendukung kegiatan manusia. Dalam KMS framework, teknologi dipahami sebagai infrastruktur yang ditujukan untuk mendukung terlaksananya proses pengetahuan sebagai proses KM. Umumnya teknologi yang digunakan berbasis komputer sehingga dalam penerapan KMS akan terdapat interaksi antara manusia dan komputer (human-computer interaction/hci). Dengan demikian terkait dengan interaksi yang terdapat pada KMS, dalam penerapan ataupun pengembangan teknologi dilakukan dengan memperhatikan proses perancangan interaksi dan juga sistem HCI lihat subbab II.5.
BAB III ANALISIS III.1 Interaksi Sosial sebagai Dasar Knowledge Management
BAB III ANALISIS Pada bab ini dipaparkan analisis yang dilakukan terhadap pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai proses KM. Analisis yang dilakukan adalah terkait dengan pemahaman bahwa KM didasari oleh
Lebih terperinciBAB V STUDI KASUS. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus yang Dipilih
BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dipaparkan mengenai studi kasus yang ditujukan untuk melakukan uji coba sebagai validasi terhadap KMS framework fokus pada manusia pada organisasi pembelajar yang telah dihasilkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS PROSES BELAJAR DAN KONSEP KNOWLEDGE LIBRARY
BAB III ANALISIS PROSES BELAJAR DAN KONSEP KNOWLEDGE LIBRARY Pada bagian ini akan dibahas hasil analisis dari konsep belajar sebagai proses knowledge management. Selain itu, akan dijabarkan pula konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Knowledge management (KM) dapat dijelaskan sebagai langkah-langkah sistematik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk menciptakan nilai dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE
BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE Pada bab ini akan dibahas hasil dari perencanaan dan analisis pengembangan Moxie. Moxie merupakan sebuah knowledge library yang dikembangkan dengan studi kasus yang
Lebih terperinciBAB V PERANCANGAN MOXIE
BAB V PERANCANGAN MOXIE Bab ini berisi penjabaran dari hasil perancangan Moxie. Pembahasan pada bab ini mencakup perancangan arsitektur dan model skenario untuk Moxie. Model skenario merupakan produk dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses untuk mengoptimalisasi kekayaan intelektual yang dapat dilihat dari kinerja karyawan di suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang yang mendasari tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, dan batasan-batasan dalam tugas akhir serta metodologi yang digunakan selama pelaksanaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau atau yang sering disebut dengan Sekretariat Bakorluh Provinsi Riau adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan
Lebih terperincie-dimension and Global Dimension of Knowledge Management Uwes A. Chaeruman
e-dimension and Global Dimension of Knowledge Management Uwes A. Chaeruman e-dimension of KM? e-dimension of knowledge management = dimensi elektronik manajemen pengetahuan. bagaimana aplikasi-aplikasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, serta pembahasan dan temuan empirik, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1 Pengalaman
Lebih terperinciManajemen Pengetahuan Knowledge Management
Manajemen Pengetahuan Knowledge Management Adalah Sistem yang memungkinkan perusahaan menyerap PENGETAHUAN, PENGALAMAN, dan KREATIVITAS para staffnya untuk perbaikan Perusahaan. (Davidson & Philip Voss,
Lebih terperinciDunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer
Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer Dunamis Organization Services Berdiri sejak tahun 1991, Dunamis merupakan mitra berlisensi dari FranklinCovey - sebuah organisasi global yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan melalui layanan informasi dan bahan bacaan. Manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan dibangun dan dikelola dengan tujuan menyebarluaskan ilmu pengetahuan melalui layanan informasi dan bahan bacaan. Manajemen perpustakaan pada beberapa tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan juga merupakan sumber daya yang strategis untuk semua tipe
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan saat ini diakui sebagai aset penting yang harus dimiliki bersama dengan sumber daya tradisional lainnya seperti uang dan bahan baku [1]. Pengetahuan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan dan industri. Seiring dengan berjalannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT United Tractors,Tbk perwakilan Bandung merupakan distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia, menyediakan produk-produk dari merek ternama
Lebih terperinciMODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)
MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) Andreas Eko Wijaya Program Studi Teknik Informatika, STMIK
Lebih terperinciBab IV Perancangan IV.1 Objek Perancangan
53 Bab IV Perancangan Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah perancangan kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Esensi dari penelitian ini yaitu membangun artifak yang meliputi
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered
BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dilakukan perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut penjelasannya. IV.1
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Knowledge Management IPC Grup adalah pusat informasi yang mengelola pengetahuan explicit dan tacit pegawai IPC Grup serta komunitas pelabuhan, maritim, dan logistik. Pengetahuan explicit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi dalam pasar tidaklah mudah. Diperlukan analisis pasar dan pengalaman baik berbentuk fisik maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
-33- BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah. Pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan atau langkah studi yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan beberapa dasawarsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan beberapa dasawarsa belakangan ini, terutama di bidang pengembangan website menyebabkan proses pembuatan sebuah website
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Dalam buku The Third Wave, Alvin toffler dalam Triyono (2008) menyatakan sejarah perkembangan peradaban manusia dibagi dalam tiga era, yaitu era manual, era mesin
Lebih terperinciKnowledge Management Tools
Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan
Lebih terperinciDari e-learning Menuju e-knowledge
Dari e-learning Menuju e-knowledge Atik Dwi Utami Magister Chief Information Officer Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Ditjen. Perbendaharaan Departemen Keuangan RI atik_dwi@students.itb.ac.id,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kenyataan-kenyataan dari data tersebut yang disesuaikan dengan perumusan masalah.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan dibuat berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis atas kenyataan-kenyataan dari data tersebut yang disesuaikan dengan perumusan masalah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah mengapa dipilih judul skripsi ini beserta rumusan masalah dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hierarki Data, Informasi dan Pengetahuan [BEL08] Russell Ackoff memaparkan mengenai keterkaitan data, informasi, dan pengetahuan dengan menjelaskan bahwa kandungan dalam pikiran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menerangkan langkah-langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga tahap presentasi Tugas Akhir. Berikut adalah alur
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi KMS Klub Sepakbola Pada bab ini akan dibahas mengenai konfigurasi minimal implementasi KMS Klub Sepakbola berdasarkan Knowledge Management System Framework
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Knowledge management system (KM system) adalah sebuah sistem (umumnya berbasis IT) untuk mengatur knowledge (pengetahuan) dalam organisasi, mendukung penciptaan, serta
Lebih terperincielearning sebagai Alat Bantu Pembelajaran
e sebagai Alat Bantu Pembelajaran Romi Satria Wahono YM: romi_sw Lahir di Madiun, 2 Oktober 1974 SMA Taruna Nusantara, Magelang (1993) S1, S2 dan S3 (on-leave) dari Department of Computer Sciences, Saitama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan
-1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, inovasi tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaanperusahaan bersaing
Lebih terperinciWORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen
Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan informasi menjadi sangat penting dan. kebutuhan pokok bagi setiap orang. Bagi masyarakat, banyak aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan informasi menjadi sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi setiap orang. Bagi masyarakat, banyak aspek kehidupan yang sangat bergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memilih, mengatur dan menyebarkan informasi serta keahlian penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Knowledge Management adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi, memilih, mengatur dan menyebarkan informasi serta keahlian penting dalam suatu perusahaan sebagai
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pengetahuan merupakan aset utama yang dimiliki organisasi dan melekat pada setiap individunya. Pengetahuan adalah sumber yang sangat bernilai bagi organisasi karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas beberapa konsep dan pengetahuan yang dipelajari dari berbagai sumber literatur untuk mendapatkan pemahaman dasar terkait dengan pengetahuan, proses pengelolaan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut maka setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak pihak
Lebih terperinciArsitektur Knowledge Management
Arsitektur Knowledge Management Aloysius Airlangga Bajuadji, S.Kom, M.Eng Tujuan & Definisi Arsitektur KM Tujuan penyusunan arsitektur KM adalah untuk menyediakan kerangka dan landasan bagi pengembangan
Lebih terperinciKnowledge-Map And Corporate Performance Moh. Haitan Rachman
Knowledge-Map And Corporate Performance Moh. Haitan Rachman Email : haitan.rachman@multiforma.co.id haitan.rachman@gmail.com Web : Blog : haitanrachman.wordpress.com Pendahuluan Kinerja perusahaan (Corporate
Lebih terperinciTipe-tipe Sistem Informasi
Tipe-tipe Sistem Informasi OPERATIONS SUPPORT SYSTEM (OSS) OSS memproduksi berbagai bentuk informasi yang digunakan secara internal atau eksternal. Namun demikian sistem informasi ini tidak ditujukan untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Jogiyanto (2008:5), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan
Lebih terperinciKUESIONER ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA PADA SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM)
KUESIONER ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA PADA SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM) No.Form:... Kepada Yth. Para Responden Bersama ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian yang sedang
Lebih terperinciI. Pendahuluan. Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge management) semakin tinggi. Pengetahuan merupakan bagian penting yang menentukan kekuatan bertahan hidup
Lebih terperinciKnowledge Management: Konsep dan Metodologi
Knowledge Management: Konsep dan Metodologi Suparto Darudiato, Kevin Setiawan Jurusan Sistem Informasi, School of Information System, Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia supartod@binus.edu,
Lebih terperinciBab III Analisis Faktor Knowledge Management
Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III menjelaskan tahapan analisis faktor-faktor berpengaruh pada KM, yang ditujukan untuk mengidentifikasi komponen pembangun KMS sebagai landasan berpikir
Lebih terperinciKnowledge Management (KM), bisa kita artikan dengan manajemen pengetahuan. Apakah itu manajemen pengetahuan?
Sekilas Tentang Knowledge Management Hendrik freeunlimit@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
Lebih terperinciKey Success Factors Implementasi KM Di Pertamina
Key Success Factors Implementasi KM Di Pertamina Quality, System & Knowledge Management 15 April 2015 Forum Sharing KMSI KOMETers The More You Share, The More You Get, Let s Share Knowledge!!! Quality,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam pengembangan berbagai aplikasi dan mekanisme berbasis informasi memberikan new core competency dalam penerapannya
Lebih terperinciBab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi
61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas
Lebih terperinciPengembangan KMS (Knowledge Management System) di Institut Pertanian Bogor
Pengembangan KMS (Knowledge Management System) di Institut Pertanian Bogor Yuyu Yulia dan B. Mustafa *) Pendahuluan Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Knowledge Management System Pada point ini membahas mengenai landasan teori knowledge management system yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan penulisan ini. 2.1.1.
Lebih terperinciPerancangan Knowledge Management System Framework
Perancangan Knowledge Management System Framework Fokus Pada Manusia Pada Organisasi Pembelajar LAPORAN TUGAS AKHIR disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh: RONI SAMBIANGGA / 13502025 PROGRAM
Lebih terperinciBAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV.
BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus Studi kasus dipilih adalah forum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini dunia sedang meninggalkan era mesin industri menuju era pengetahuan. Pada era pengetahuan saat ini, setiap perusahaan bersaing untuk menunjukkan keunggulan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. 3.1 Analisis KMS
BAB III ANALISIS Pada bab ini pertama-tama akan dilakukan analisis terhadap KMS sebagai suatu sistem dan hal-hal terkait di dalamnya, dilanjutkan dengan analisis terkait klub sepakbola di Indonesia, dan
Lebih terperinciAplikasi Pengetahuan
Aplikasi Pengetahuan Pertemuan 6 Tujuan yang ingin dicapai KM: 1. Penggunaan kembali (reuse) pengetahuan untuk efisiensi 2. Inovasi untuk melakukan hal-hal secara lebih efektif 1 Esensi Pengetahuan Inti
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA
PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA Djoko Purnomo, Fajar Baskoro Magister Manajemen Teknologi - Manajemen Teknologi
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT. Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice. Rani Puspita D, M.Kom
KNOWLEDGE MANAGEMENT Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Mengetahui komponen kunci komunitas praktik Menyebutkan fase utama dalam siklus hidup komunitas
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 APLIKASI PEMBELAJARAN DAN NILAI BERBASIS WEB PADA SMP YSP PUSRI PALEMBANG Richa Rusmawati 2007240117 Rully
Lebih terperinciSistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS
Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan
Lebih terperinciKUISIONER I KEBUTUHAN APLIKASI JEJARING SOSIAL PENJUALAN (SOCIAL SHOPPING APPLICATION)
L1 KUISIONER I KEBUTUHAN APLIKASI JEJARING SOSIAL PENJUALAN (SOCIAL SHOPPING APPLICATION) Kuesioner ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berfungi untuk mengetahui tingkat kebutuhan akan aplikasi jejaring
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab 1 merupakan pendahuluan yang akan menjelaskan tentang tujuan dibentuknya karya ilmiah ini. Selain itu akan dipaparkan latar belakang mengapa penulis melakukan penelitian ini. 1.1
Lebih terperinciKnowledge Management System: Perspektif Multimedia
Knowledge Management System: Perspektif Multimedia Novi Sofia Fitriasari Departemen Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Indonesia novisofia@upi.edu Abstrak Aplikasi multimedia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang E-learning atau electronic learning merupakan konsep pembelajaran yang dilakukan melalui jaringan media elektronik. Perkembangan teknologi yang sangat maju di era modern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Drucker (1997), pengetahuan penting untuk meningkatkan produktivitas serta harus diperhatikan dan di kelola. Sejalan dengan hal tersebut maka Brown dan Duguid
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB
PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB Ika Yuniva Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Tangerang Jl. Letnan Sutopo, BSD Sektor XIV Blok C1/1 Tangerang Selatan ika.iya@bsi.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin majunya teknologi informasi dan komputer dewasa ini,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi informasi dan komputer dewasa ini, tentunya membuat setiap user atau pemakai ingin juga memanfaatkan dan maju beserta teknologi tersebut.
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOTIK ISSN:
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DEPARTEMEN PENJUALAN DAN PEMASARAN HOTEL XYZ BERBASIS CLOUD Reinhard Komansilan 1, Danny Manongga 2, Ade Iriani 3 Mahasiswa Magister Sistem Informasi, Universitas
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Knowledge adalah informasi yang telah disusun agar mudah dimengerti dan berguna untuk pemecahan masalah dan dapat digunakan untuk bahan mengambil keputusan (Liebowitz
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini setiap unit organisasi mulai dari organisasi kecil hingga organisasi yang besar, membutuhkan akses informasi yang cepat dan tepat sasaran guna meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem berbasis web dipilih karena beberapa kelebihan antara lain lebih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem berbasis web dipilih karena beberapa kelebihan antara lain lebih mudah untuk mengakses informasinya. Namun seringkali konten yang ada di dalam web
Lebih terperinciKnowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ
Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Dimas Setiawan 1, Dana Indra Sensuse 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Kampus UI Depok Indonesia 1 dimas_setiawan.mailbox@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis teknologi informasi menjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, intensitas kompetisi dan persaingan ketat antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut meningkatkan kompetensinya
Lebih terperinciFORMAT TUGAS AKHIR. A. Format Umum Tugas Akhir
FORMAT TUGAS AKHIR A. Format Umum Tugas Akhir Bagian Proposal Tugas Akhir Bagian Awal a. Halaman Sampul (Cover) b. Halaman Judul c. Halaman Persetujuan d. Abstrak (bahasa Indonesia) e. Daftar Isi f. Daftar
Lebih terperinciDeveloping an Enterprise Architecture Management Plan
Developing an Enterprise Architecture Management Plan Learning Objectives LOGO Memahami tujuan dari rencana pengelolaan EA Melihat format contoh untuk rencana pengelolaan EA Memahami jenis konten yang
Lebih terperinciPERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN
PERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN Pertemuan 8 PENDAHULUAN Teknologi digunakan untuk memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan manajemen konten untuk penangkapan, berbagi, penyebaran, dan aplikasi pengetahuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Khusus 2.1.1 Pengertian Knowledge Management Menurut Dalkir (2007, p4), KM dari sudut pandang business perspective pengelolaan pengetahuan merupakan aktivitas bisnis
Lebih terperinciMANFAAT INTERNET BAGI DUNIA PENDIDKAN
Pendidikan Teknologi Informasi & Komunikasi Fakultas Teknik UNIVERSITAS NEGERI MANADO 2017 MANFAAT INTERNET BAGI DUNIA PENDIDKAN Di Susun Oleh : MOHAMMAD SHOIM P.S 15 208 265 Kata Pengantar Segala puji
Lebih terperinciThe next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems
Pengantar e-learning dan Pengembangannya The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pendahuluan Seiring dengan perkembangan Teknologi
Lebih terperinciProses Bisnis dan Informasi. Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
Proses Bisnis dan Informasi Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) 1 Topik bahasan 1. Sistem kolaborasi 2. Teknologi dan perangkat Web 2.0 untuk kolaborasi 3. Tantangan Business 2.0 4. Teknologi Web 3.0
Lebih terperinciBAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs
BAHAN AJAR Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2012 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Lebih terperinciTaryana Suryana. M.Kom
Knowledge Management Taryana Suryana. M.Kom taryanarx@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Knowledege dapat didefinisikan sebagai pemahaman terhadap sesuatu melalui proses atau pengalaman
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI
74 KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI ABSTRAK Berbudi Bowo Laksono 1, Noor Akhmad Setiawan, Surjono Jurusan Teknik Elektro dan
Lebih terperinciPenilaian Knowledge Management System Readiness Di Perusahaan G Berdasarkan Faktor People, Process, Dan Technology
Penilaian Knowledge Management System Readiness Di Perusahaan G Berdasarkan Faktor People, Process, Dan Technology Nur Zahra Afifah 1) Dr. Luciana Andrawina 2) Amelia Kurniawati, ST., MT 3) Program Studi
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI STMIK LIKMI
Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI STMIK LIKMI Hery Heryanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Knowledge merupakan gabungan dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual, serta wawasan para ahli yang didasarkan pada intuisi yang memungkinkan sebuah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan atau knowledge merupakan sumber inovasi yang dibutuhkan oleh organisasi maupun perusahaan untuk bertahan dan berkembang [1], [2]. Supaya efektif dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dalam waktu yang sangat cepat. Informasi yang dihasilkan setiap waktu dibutuhkan oleh berbagai pihak baik individu,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi merupakan satu dari sekian banyak hal yang dibutuhkan dalam perkembangan bisnis di dunia tanpa terkecuali Indonesia (Utami, 2010). Teknologi
Lebih terperinci