Bab IV Perancangan IV.1 Objek Perancangan
|
|
- Fanny Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 53 Bab IV Perancangan Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah perancangan kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Esensi dari penelitian ini yaitu membangun artifak yang meliputi constructs, models, methods, dan instantiation. Constructs yang berupa kata-kata atau simbol-simbol dan models yang berupa abstraksi direpresentasikan dalam bentuk kerangka kerja, methods yang berupa langkah-langkah atau tahapan proses direpresentasikan dalam bentuk panduan implementasi, sedangkan instantiation tidak direpresentasikan dalam penelitian ini karena perlu melalui implementasi secara nyata di lapangan. Constructs yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap knowledge sharing serta aktivitas-aktivitas yang diperlukan dalam mendukung terlaksananya knowledge sharing. Dengan mengacu pada kerangka kerja kajian sistem informasi yang dikembangkan oleh Hevner dkk., perancangan artifak dilakukan dengan menggunakan hasil-hasil yang diperoleh dari tahap analisis (memanfaatkan konsep foundations dari Hevner dkk.) yang meliputi perspektif, faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap aktivitas knowledge sharing, serta aktivitas-aktivitas pendukung. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi penentuan objek perancangan, tujuan perancangan, metode perancangan, serta hasil perancangan yang diperoleh yaitu berupa usulan kerangka kerja untuk implementasi knowledge sharing yang disertai dengan panduan implementasi. IV.1 Objek Perancangan Hasil yang diperoleh dari tahap analisis yang telah dilakukan berupa penetapan perspektif, penetapan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap knowledge sharing serta aktivitas-aktivitas yang dapat mendukung implementasi knowledge sharing, merupakan objek perancangan dalam penelitian ini. Hasil penetapan pada tahap analisis tersebut digunakan sebagai dasar dalam tahap perancangan pada penelitian ini.
2 54 IV.2 Tujuan Perancangan Tujuan dari tahap perancangan pada penelitian ini yaitu membangun suatu usulan kerangka kerja beserta panduan implementasi sebagai alat bantu bagi organisasi dalam mengimplementasikan knowledge sharing di lingkungan organisasi pada masa mendatang. Oleh karena itu diharapkan kerangka kerja ini dapat memberi pengetahuan mengenai bagaimana cara mengimplementasikan knowledge sharing secara nyata di lingkungan organisasi dengan baik. IV.3 Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dengan menetapkan elemen-elemen pembangun kerangka kerja. Elemen-elemen pembangun tersebut menjadi sub sistem dari keseluruhan kerangka kerja. Usulan kerangka kerja kemudian dirancang dengan berdasarkan elemen-elemen pembangun serta rancangan arsitektur umum yang dirancang dengan memperhatikan sifat fleksibilitas dari kerangka kerja. IV.3.1 Penetapan Elemen-elemen Pembangun Kerangka Kerja Terdapat tiga elemen yang ditetapkan menjadi elemen-elemen pembangun kerangka kerja yang dihasilkan. Elemen-elemen tersebut antara lain: 1) Elemen perspektif, merupakan elemen pendukung kerangka kerja yang berfungsi untuk melihat kerangka kerja dari sudut pandang yang berbeda. 2) Elemen faktor, merupakan elemen utama kerangka kerja yang berisi faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap knowledge sharing, 3) Elemen aktivitas pendukung, merupakan elemen pendukung kerangka kerja berupa aktivitas-aktivitas pendukung yang diperlukan dalam mencapai kesuksesan implementasi knowledge sharing berdasarkan faktor-faktor penting yang ada. IV.3.2 Perancangan Arsitektur Umum Kerangka Kerja Gambar IV.1 menunjukkan rancangan arsitektur umum dari kerangka kerja yang dihasilkan dengan memanfaatkan elemen-elemen pembangun yang telah
3 55 ditetapkan sebelumnya. Perancangan arsitektur umum dilakukan sebagai langkah awal dan dasar bagi tahap perancangan kerangka kerja yang ingin dihasilkan dari penelitian ini. Perancangan arsitektur umum bertujuan untuk memudahkan dalam tahap perancangan kerangka kerja. Selain itu, perancangan arsitektur umum dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kerangka kerja yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki sifat fleksibel terhadap setiap perubahan yang dapat terjadi di masa mendatang. Aktivitas Pendukung Faktor faktor Penting Perspektif Gambar IV.1 Rancangan arsitektur umum kerangka kerja Arah panah menuju konstanta X menunjukkan bahwa kerangka kerja yang dihasilkan dapat dikustomisasi jika didapat penemuan-penemuan baru dari penelitian lebih lanjut terhadap elemen-elemen pembangun kerangka kerja. Kustomisasi yang dimaksud dapat berupa penambahan perspektif, faktor-faktor penting, ataupun aktivitas pendukung lainnya disamping perspektif-perspektif, faktor-faktor penting, dan aktivitas-aktivitas pendukung yang diperoleh pada penelitian ini.
4 56 Saat akan dilakukan penambahan faktor-faktor penting yang baru, maka perlu diperhatikan terlebih dahulu perspektif apa yang mewakili faktor penting tersebut. Jika dari perspektif yang ada belum dapat mewakili faktor penting tersebut, maka perlu dilakukan penetapan perspektif baru. Saat akan dilakukan penambahan perspektif baru, maka perlu diperhatikan terlebih dahulu faktor-faktor mana saja yang tercakup di dalam perspektif tersebut. Faktor-faktor penting yang telah didapat sebelumnya pun perlu dikaji ulang untuk menentukan perspektif mana yang lebih tepat mewakili faktor-faktor penting tersebut, apakah perspektif yang baru atau perspektif yang telah ada. Prinsip-prinsip perancangan tersebut perlu dilakukan mengingat faktor-faktor penting yang berpengaruh terhadap knowledge sharing sangat berkaitan erat dengan perspektif yang digunakannya. Namun hal tersebut tidak berlaku pada aktivitas pendukung yang sifatnya multi perspektif dan multi faktor, dimana satu aktivitas pendukung dapat dikaitkan ataupun dipetakan terhadap beberapa faktor-faktor penting yang berbeda dalam beberapa perspektif yang berbeda pula. Dengan demikian penambahan aktivitas pendukung lebih bersifat fleksibel karena tidak hanya terikat pada salah satu perspektif ataupun faktor-faktor penting yang ada. IV.3.3 Perancangan Usulan Kerangka Kerja Tahap perancangan dilanjutkan dengan melakukan perancangan usulan kerangka kerja untuk implementasi knowledge sharing. Usulan kerangka kerja yang dihasilkan merupakan kumpulan dari beberapa konsep, value, pengetahuan, serta tahapan proses yang terstruktur yang berperan sebagai alat bantu bagi organisasi dalam mewujudkan tercapainya implementasi knowledge sharing dengan baik. Usulan kerangka kerja yang dihasilkan yaitu berupa model konseptual yang memberi informasi mengenai faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap knowledge sharing serta aktivitas-aktivitas yang dapat mendukung terlaksananya knowledge sharing. Dengan adanya perspektif, maka diharapkan organisasi dapat lebih mudah dalam memusatkan perhatiannya pada faktor-faktor penting serta aktivitas-aktivitas pendukung yang perlu dilakukan.
5 57 Perancangan usulan kerangka kerja dibuat dengan mengacu pada rancangan arsitektur umum kerangka kerja serta hasil dari tahap analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan arsitektur umum kerangka kerja yang terdapat pada Gambar IV.1, maka usulan kerangka kerja yang dihasilkan bersifat fleksibel sehingga memungkinkan untuk dikustomisasi sesuai dengan kebutuhankebutuhan yang ada, misalnya jika terjadi penambahan kolom perspektif, penambahan baris faktor-faktor ataupun penambahan baris aktivitas pendukung. Berdasarkan hasil dari tahap analisis yang telah dilakukan, ditetapkan sebanyak dua (2) perspektif yang akan digunakan dalam kerangka kerja, lima (5) faktor yang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap knowledge sharing, serta empat (4) aktivitas pendukung yang akan digunakan sebagai elemen-elemen pembangun usulan kerangka kerja. Usulan kerangka kerja untuk implementasi knowledge sharing yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar IV.2. Keinginan individu untuk melakukan knowledge sharing ditentukan oleh sikap individu terhadap knowledge sharing. Sikap individu tersebut ditentukan oleh beberapa faktor yang dapat dilihat dari perspektif yang berbeda. Dilihat dari perspektif individu, faktor kemampuan individu menyerap pengetahuan, faktor kemampuan individu berkomunikasi, faktor hubungan timbal balik antar individu, serta faktor perasaan individu yang senang membantu orang lain merupakan faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi sikap dan keinginan individu dalam melakukan knowledge sharing. Sedangkan jika dilihat dari perspektif organisasi, faktor penghargaan dari organisasi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi sikap dan keinginan individu dalam melakukan knowledge sharing. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi sikap individu dan pada akhirnya dapat mendorong ataupun menghambat keinginan individu dalam melakukan knowledge sharing. Aktivitas-aktivitas pendukung diperlukan guna mendorong mendorong kesuksesan implementasi knowledge sharing, dengan memberi dukungan terhadap setiap faktor dari berbagai perspektif yang ada.
6 58 Gambar IV.2 Usulan kerangka kerja untuk implementasi knowledge sharing Usulan kerangka kerja yang dihasilkan memiliki tiga elemen pembangun, yaitu elemen perspektif, elemen faktor, serta elemen aktivitas pendukung. Kolom perspektif menunjukkan cara pandang mengenai faktor-faktor penting apa saja yang perlu diperhatikan oleh organisasi dari perspektif individu dan organisasi. Baris faktor menunjukkan faktor-faktor mana saja yang perlu mendapat perhatian lebih oleh organisasi dilihat dari perspektif yang berbeda. Baris aktivitas pendukung menunjukkan aktivitas apa saja yang perlu dilakukan oleh organisasi dalam mendorong terlaksananya knowledge sharing dilihat dari berbagai perspektif yang ada. Berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai elemen-elemen pembangun kerangka kerja yang dihasilkan tersebut.
7 59 1) Elemen perspektif, yang ditunjukkan oleh kolom, meliputi perspektif individu dan perspektif organisasi. a) Perspektif individu, merupakan suatu cara untuk melihat permasalahan knowledge sharing dari sudut pandang individu. Perspektif individu menunjukkan faktor-faktor penentu yang dapat mendorong terlaksananya knowledge sharing di lingkungan organisasi dilihat dari sudut pandang individu. b) Perspektif organisasi, merupakan suatu cara untuk melihat permasalahan knowledge sharing dari sudut pandang organisasi. Perspektif organisasi menunjukkan faktor-faktor penentu yang dapat mendorong terlaksananya knowledge sharing di lingkungan organisasi dilihat dari sudut pandang organisasi. 2) Elemen faktor, yang ditunjukkan oleh baris, merupakan faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian lebih karena dapat mempengaruhi motivasi individu dalam melakukan knowledge sharing, serta merupakan penentu terhadap kesuksesan implementasi knowledge sharing. Faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut: a) Faktor kemampuan menyerap pengetahuan, merupakan kemampuan individu untuk menyerap pengetahuan yang diterimanya. b) Faktor kemampuan komunikasi, merupakan kemampuan individu untuk berkomunikasi dalam menyampaikan atau memahami sesuatu. c) Faktor hubungan timbal balik, merupakan perasaan hutang budi atas pengetahuan yang diperoleh ataupun yang diberikan. d) Faktor perasaan senang membantu, merupakan perasaan individu yang senang membantu individu lainnya dalam hal knowledge sharing. e) Faktor penghargaan organisasi, merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh organisasi kepada individu atas kontribusi pengetahuan yang telah diberikan terhadap organisasi. 3) Elemen aktivitas, yang ditunjukkan oleh baris, menunjukkan tindakantindakan yang perlu dilakukan oleh organisasi dalam mendukung terlaksananya knowledge sharing. Aktivitas-aktivitas yang dimaksud adalah sebagai berikut:
8 60 a) Menciptakan iklim dan budaya organisasi yang mendukung. Iklim dan budaya sharing perlu dimunculkan dan dijaga dengan baik oleh organisasi maupun individu. Dengan adanya iklim dan budaya yang mendukung maka motivasi individu untuk melakukan knowledge sharing akan semakin besar. b) Menyediakan fasilitas sharing seperti forum, diskusi, pelatihan, seminar ataupun fasilitas sharing lainnya yang diperlukan dalam menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan knowledge sharing. c) Membentuk komunitas/perkumpulan di dalam organisasi. Dengan adanya wadah berupa komunitas/perkumpulan bagi setiap individu untuk berkontribusi dalam pengetahuan maka akan memudahkan individu untuk melakukan knowledge sharing. d) Menggunakan teknologi yang tepat untuk keperluan sharing pengetahuan. Organisasi perlu menentukan terlebih dahulu jenis teknologi yang memang tepat dan efektif untuk digunakan di lingkungan organisasinya sesuai dengan kebutuhan yang ada. IV.3.4 Perancangan Panduan Implementasi Kerangka kerja yang dihasilkan haruslah dilengkapi dengan panduan implementasi agar dapat menjadi alat bantu bagi organisasi serta memudahkan dalam mengimplementasikan knowledge sharing di lingkungan organisasi. Panduan implementasi yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Deskripsi umum kerangka kerja, b. Spesifikasi kerangka kerja (specification), c. Persiapan yang diperlukan (how to install), d. langkah-langkah atau prosedur yang harus dilaksanakan (how to use or implement), e. Indikator performansi f. penanggung jawab jalannya implementasi. g. Gambar prosedur. Selengkapnya mengenai panduan implementasi dapat dilihat pada Lampiran A Panduan Implementasi.
Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi
61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pengetahuan merupakan aset utama yang dimiliki organisasi dan melekat pada setiap individunya. Pengetahuan adalah sumber yang sangat bernilai bagi organisasi karena
Lebih terperinciPERANCANGAN KERANGKA KERJA UNTUK IMPLEMENTASI KNOWLEDGE SHARING TESIS. AMBAR SUWARDI NIM : Program Studi Magister Informatika
PERANCANGAN KERANGKA KERJA UNTUK IMPLEMENTASI KNOWLEDGE SHARING TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh AMBAR SUWARDI NIM : 23507034
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Systems thinking merupakan pendekatan dengan cara pandang yang menganggap bahwa suatu problem merupakan satu kesatuan sistem dalam dunia yang luas. Prinsip systems
Lebih terperinciPerancangan dan Evaluasi Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen
69 Bab IV Perancangan dan Evaluasi Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen IV.1 Perancangan Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen Berdasarkan Perspektif Zachman Pada bab IV, telah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan peneliti melakukan penelitan dibutuhkan
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE
BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE Pada bab ini akan dibahas hasil dari perencanaan dan analisis pengembangan Moxie. Moxie merupakan sebuah knowledge library yang dikembangkan dengan studi kasus yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan. Sampai saat ini PT. XYZ masih belum memiliki pendefinisian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Penelitian PT. XYZ adalah sebuah perusahaan dalam bidang jasa fabrikasi sheetmetal. Dimana dalam setiap proses bisnisnya, pengelolaan terhadap data dan informasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan penelitian ini membutuhkan berbagai macam data untuk di analisis lebih lanjut. Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data
Lebih terperinciBab III Analisis III.1 Objek Analisis III.2 Tujuan Analisis
34 Bab III Analisis Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini. Terkait dengan tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan sebuah usulan kerangka
Lebih terperinciNelly Khairani Daulay
PERANCANGAN CETAK BIRU INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK MURA LUBUKLINGAU Program Studi Sistem Komputer, STMIK Musi Rawas Lubuklinggau Jl. Jend. Besar Soeharto Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. IV.2 Komponen Knowledge Management System Framework
BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dipaparkan rancangan KMS framework dengan fokus pada manusia pada organisasi pembelajar beserta penjelasan mengenai komponen-komponen yang terdapat pada framework tersebut,
Lebih terperinci4 OUTLINE TERBARU MANAJEMEN INFORMATIKA AMIK BSI
4 OUTLINE TERBARU MANAJEMEN INFORMATIKA AMIK BSI 1. Kode Outline : Perancangan Sistem Berbasis Objek Bentuk Outline Tugas Akhir Perancangan Sistem Berbasis Objek (Mahasiswa Wajib melakukan Riset *) 2.1.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang E-learning atau electronic learning merupakan konsep pembelajaran yang dilakukan melalui jaringan media elektronik. Perkembangan teknologi yang sangat maju di era
Lebih terperinciENTERPRISE ARSITEKTUR PLANNING
Metode EAP Ada 2metode EAP yang banyak digunakan yaitu : 1. Metode Zachman 2. Metode Togaf ENTERPRISE ARSITEKTUR PLANNING Uro Abdulrohim, MT Zachman Framework Dalam pengembangan EA ada beberapa metode
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada zaman sekarang, perkembangan teknologi informasi khususnya di bidang komputer memberikan dampak yang sangat besar bagi seluruh aspek kehidupan. Dengan adanya teknologi
Lebih terperinciKOLABORASI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG INTEGRASI SISTEM INFORMASI. Abstrak
KOLABORASI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG INTEGRASI SISTEM INFORMASI SATRIYO ADHY Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang satriyo@undip.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Knowledge management (KM) dapat dijelaskan sebagai langkah-langkah sistematik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk menciptakan nilai dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB V STUDI KASUS. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus yang Dipilih
BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dipaparkan mengenai studi kasus yang ditujukan untuk melakukan uji coba sebagai validasi terhadap KMS framework fokus pada manusia pada organisasi pembelajar yang telah dihasilkan.
Lebih terperinciEnterprise Architecture Planning
Enterprise Architecture Planning Zachman Framework TKB5354 Perancangan Arsitektur Enterprise Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com History Kerangka kerja Zachman (Zachman Framework) pertama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
-33- BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah. Pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan atau langkah studi yang dilakukan
Lebih terperinciTinjauan Pustaka. Pembentuk Kompetensi Dalam Organisasi (Sumber : Widodo, 2003)
8 Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pendefinisian Tentang Kompetensi Dosen Sampai saat ini telah ada beberapa pendefinisian mengenai kompetensi dan berbagai macam aspek yang terkait dengan pengelolaannya. Pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul...ii. Persetujuan Laporan Tugas Akhir...iv. Ucapan Terimakasih...viii. Abstrak...x. Daftar Isi...xi. Daftar Gambar...
DAFTAR ISI Halaman Judul...ii Persetujuan Laporan Tugas Akhir...iv Ucapan Terimakasih...viii Abstrak...x Daftar Isi...xi Daftar Gambar...xv Daftar Tabel...xxi Bab 1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah...1
Lebih terperinciBab III Analisa dan Kerangka Usulan
Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
Review Journal Jurnal Informatika Th. 2007 / Vol 8 / No 1 PETRA CHRISTIAN UNIVERSITY RESEARCH CENTRE [http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/index.php] PEMANFAATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN WARGA DAN IURAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA ZACHMAN
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN WARGA DAN IURAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA ZACHMAN Ucu Nugraha Sistem Informasi Universitas Widyatama Bandung Jl Cikutra No. 204A, Bandung 40125 Email
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat cepat menjadikan jarak bukan lagi suatu hambatan untuk berkomunikasi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, kebutuhan akan komunikasi dan teknologi informasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan lagi suatu hambatan untuk berkomunikasi dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari rancangan implementasi knowledge management system berbasis web tentang import hortikultura pada PT. Lintas Buana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. calon seleksi alih golongan (SAG) dengan menggunakan metode SMART (Simple
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses rancang bangun aplikasi sistem pendukung keputusan anggota kepolisian terhadap
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #6 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #6 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip penyelarasan bisnis dan teknologi informasi sebagai faktor penting pendorong arsitektur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I dibahas latar belakang masyarakat kota Denpasar yang memerlukan adanya sebuah tempat penitipan dan perawatan bayi serta anak, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan
Lebih terperinciBAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV.
BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus Studi kasus dipilih adalah forum
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisa perancangan sistem adalah framework Zachman yang akan dijabarkan dalam masing-masing kolomnya yang terdiri dari What,
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #3 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #3 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Kompetensi merupakan aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan pencapaian kinerja yang superior. Aspek-aspek pribadi pekerja termasuk sifat, motif-motif,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Perancangan aplikasi kamus Bahasa Sunda berbasis Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java ini merupakan sistem yang mempermudah pengguna
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu kita menganalisis sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang
Lebih terperinciBab V Perancangan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK
79 Bab V Perancangan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK Kerangka kerja merupakan perwujudan dari sebuah model, dengan maksud memberikan panduan terhadap pengerjaan sesuatu. Pada penelitian ini, kerangka
Lebih terperinciENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 6 November 2017 ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI 1 Safrian Aswati, 2 Saleh Malawat, 3 Suhendra, dan 4 Khairil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan metode gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan dengan data-data yang diperoleh dari lokasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai pendahuluan, rumusan masalah,tujuan, batasan yang dikerjakan, hipotesis, metodologi penyelesaian masalah, sistematika penulisan, dan jadwal pengerjaan
Lebih terperinciBab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Perancangan adalah proses untuk mengaplikasikan berbagai macam teknik dan prinsip untuk tujuan pendefenisian secara rinci suatu perangkat,proses atau sistem agar dapat
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered
BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dilakukan perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut penjelasannya. IV.1
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini diawali dengan melakukan studi tahap awal di CV Massitoh Catering Services, yaitu mengenai struktur organisasi, ruang lingkup,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut ini, pada gambar 3.1 adalah tahapan yang dilakukan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut ini, pada gambar 3.1 adalah tahapan yang dilakukan dalam penelitian dan implementasi Algoritma pada permainan Connect Four. atau heuristik atau
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA REVISI TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Setiap mahasiswa yang akan mengerjakan Tugas Akhir sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, negara-negara di dunia telah berkembang pesat di era modernisasi ini, dimana hal ini dapat dilihat dengan kebutuhan-kebutuhan yang semakin meningkat per
Lebih terperinciSeminar Psikologi Pendidikan & Perkembangan
Seminar Psikologi Pendidikan & Perkembangan NUR FACHMI BUDI SETYAWAN, M.PSI Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2013 1 Seminar = Tahap awal dari Skripsi 2 Skripsi Bentuk pengalaman belajar
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords : Arsitektur Interprise, Zachman Framework, Arsitektur Teknologi Informasi
Judul Pembimbing I Pembimbing II Penyusun : Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Di Laboratorium Pengembangan Dan Penerapan Teknologi Informasi Teknik Informatika, UPN Veteran Jatim Menggunakan Zachman
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui
1. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Sekolah Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting
Lebih terperinciBAB V PERANCANGAN MOXIE
BAB V PERANCANGAN MOXIE Bab ini berisi penjabaran dari hasil perancangan Moxie. Pembahasan pada bab ini mencakup perancangan arsitektur dan model skenario untuk Moxie. Model skenario merupakan produk dari
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.2 Arsitektur Enterprise
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Secara umum penelitian penggunaan dan pemanfaatan Perencanaan Arsitektur Enterprise yang dilakukan ditujukan untuk studi kasus atas organisasi yang bergerak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan penjelasan umum mengenai tugas akhir yang dikerjakan. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas
Lebih terperinciHalaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciDibuat Oleh : 1. Andrey ( )
Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.
TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur Disusun Oleh: Damardiko Nurkholik L2B 005 160 Dosen Pembimbing: 1.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pembentukkan berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan waktu. Kecanggihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara cermat dipilih, bahan ajar yang berkualitas, serta metodologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pendidikan dengan sasaran yang secara cermat dipilih, bahan ajar yang berkualitas, serta metodologi pengajaran
Lebih terperinciArsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.
Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Desain Sistem "Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, tempat penelitian, lingkup dan batasan tugas akhir, metode penelitian, dan sistematika penulisan tugas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain untuk penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut:
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain untuk penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut: Pra-penelitian 1. Menentukan lokasi peneltian 2. Membuat surat ijin penelitian
Lebih terperinciGambar 4.33 Form Fakta Pembelian. ingin ditampilkan (dengan meng-klik tombol dengan simbol ceklist) seperti
199 9. Fakta Pembelian Gambar 4.33 Form Fakta Pembelian Pada bagian ini pengguna dapat melihat laporan pembelian yang terdiri dari kolom tahun, kuartal, bulan, hari, nama pemasok, jenis produk, tipe produk,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Dari hasil studi di lapangan menunjukan bahwa sistem yang sedang berjalan di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Tempat yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah UMKM Center Provinsi Jawa Tengah yang berada di Jl. Setiabudi No. 192 Srondol Wetan, Banyumanik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi bukanlah suatu hal yang asing dan baru di Indonesia, banyak organisasi-organisasi masyarakat yang sudah terbentuk di Indonesia karena suatu visi dan misi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Dalam buku The Third Wave, Alvin toffler dalam Triyono (2008) menyatakan sejarah perkembangan peradaban manusia dibagi dalam tiga era, yaitu era manual, era mesin
Lebih terperinciJurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012
APLIKASI KEBERHASILAN DATA PETANI PENGOLAH LAHAN PESERTA LAPANG PHT DI LABORATORIUM WALENRANG Rika 1, Ruhamah 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1,2 e-mail : rica_1988@yahoo.com, ruhamah_uma@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPendahuluan. Budi Susanto
Pendahuluan Budi Susanto Untuk Apa? Matakuliah ini berisi materi pembelajaran tentang memodelkan sebuah sistem perangkat lunak dengan suatu diagram. Diagram yang dipelajari akan mengacu pada pendekatan
Lebih terperinciPada dasarnya, Lembaga Non Struktural menjalankan fungsi yang spesifik. Oleh karenanya apabila kewenangan yang diberikan didasarkan pada
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Nomor: PIKS@-DIAN PB 01.2015 1 POLICY BRIEF Pada dasarnya, Lembaga Non Struktural menjalankan fungsi yang spesifik. Oleh karenanya apabila kewenangan yang diberikan didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau atau yang sering disebut dengan Sekretariat Bakorluh Provinsi Riau adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan
Lebih terperinciBab III Analisis Faktor Knowledge Management
Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III menjelaskan tahapan analisis faktor-faktor berpengaruh pada KM, yang ditujukan untuk mengidentifikasi komponen pembangun KMS sebagai landasan berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat ini berkembang dengan cepat dan mempengaruhi kegiatan usaha manusia dibidang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi
Lebih terperinciIntegrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)
INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2016, 157-166 E-ISSN: 2548-3587 157 Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) Rully Pramudita 1,*,Nadya
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
9 Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Data, Informasi, dan Knowledge a) Data Data adalah sekumpulan keterangan-keterangan dan fakta objektif mengenai suatu kejadian atau penyederhanaan catatan terstruktur dari
Lebih terperinciBAB III ANALISIS PROSES BELAJAR DAN KONSEP KNOWLEDGE LIBRARY
BAB III ANALISIS PROSES BELAJAR DAN KONSEP KNOWLEDGE LIBRARY Pada bagian ini akan dibahas hasil analisis dari konsep belajar sebagai proses knowledge management. Selain itu, akan dijabarkan pula konsep
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL LUAR HALAMAN JUDUL DALAM HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN REKOMENDASI SIDANG KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR.... i HALAMAN JUDUL DALAM... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN REKOMENDASI SIDANG... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
40 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan pada aplikasi Hukum Keluarga, tahap pertama adalah analisis dan selanjutnya adalah perancangan aplikasi. 3.1.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator pertumbuhan sebuah kota adalah sektor ekonomi. Secara umum, dapat diperhatikan bahwa suatu kota yang berkembang dan maju, memiliki tingkat perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan internal tersambung dengan jaringan internet yang disebut dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, perusahaan memiliki jaringan komputer yang digunakan untuk menunjang aktifitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Jaringan komputer pribadi milik
Lebih terperinciGALERI ARSITEKTUR JAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GALERI ARSITEKTUR JAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik oleh : RACHADIAN HADIWIBOWO L2B 005 194
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang sistematis untuk membantu penelitian menjadi terarah dengan baik. Berikut adalah metodologi penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN SIMBOL DALAM SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PAN DAN RB 2015
PENERAPAN SIMBOL DALAM SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PAN DAN RB 2015 SIMBOL FLOWCHARTS DALAM SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Simbol yang dipergunakan dalam SOP Administrasi Pemerintahan hanya
Lebih terperinciALASAN PERANCANGAN BASIS DATA Sistem basis data telah menjadi bagian dalam sistem informasi suatu organisasi Kebutuhan menyimpan data dl jumlah besar
PERANCANGAN BASIS DATA 1 ALASAN PERANCANGAN BASIS DATA Sistem basis data telah menjadi bagian dalam sistem informasi suatu organisasi Kebutuhan menyimpan data dl jumlah besar semakin mendesak Fungsi-fungsi
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Perancangan Produk 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS 5. Elemen
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iii. PROLOG... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii PROLOG... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang penting bagi setiap orang. Dari tahun ke tahun berbagai upaya telah dikembangkan untuk mendapatkan mutu kesehatan yang lebih baik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini di Indonesia sudah menjadi bagian penting dalam sebuah bisnis. Hal ini terjadi dikarenakan sebagian besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi. pengelolaan materi, soal, data pengguna sekolah dan forum diskusi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Hampir semua aspek kehidupan saat ini tidak bisa dilepaskan dari peranan teknologi informasi. Hal yang
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat memberikan dampak penggunaan teknologi informasi secara besar-besaran oleh perusahaan-perusahaan maupun instansiinstansi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan dalam menyusun laporan kerja praktek. Landasan teori yang akan dibahas meliputi tentang permasalahan atau prosedur yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. muka di kelas yang sudah menjadi rumus umum dalam pendidikan. Adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pendidikan di Indonesia, dialog / komunikasi antara guru dengan siswa mendapat porsi besar. Hal ini terbukti dengan adanya pembelajaran tatap muka di kelas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni kelas satu, dua, dan tiga dilaksanakan melalui pembelajaran tematik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka implementasi Standar Isi yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi sekarang ini sudah semakin maju. Dunia semakin terintegrasi dalam suatu perangkat yang ada dalam genggaman tangan. Hal ini memudahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perluasan media informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang begitu pesat telah merubah pola hidup sebagian besar manusia dewasa ini. Segala aspek kehidupan sudah semakin mudah dengan pengaplikasian teknologi
Lebih terperinci