ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif. Indikator Penilaian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif. Indikator Penilaian"

Transkripsi

1 ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif Indikator Penilaian 1 PENGETAHUAN: mengingat, menghafal dan menyebutkan Rentang Kriteria a > 80% mampu menyebutkan 15 b > 60% - 80% mampu menyebutkan 12 c > 40% - 60% mampu menyebutkan 9 d > 20% - 40% mampu menyebutkan 5 e 20% mampu menyebutkan 2 Hasil Penilaian 2 PEMAHAMAN: menerangkan, menjelaskan dan merangkum 3 PENERAPAN: menghitung, membuktikan dan melengkapi 4 ANALISIS: memilah, membagi dan membedakan 5 SINTESIS: merangkai, merancang dan mengatur 6 EVALUASI: mengkritik, menilai dan menafsirkan a > 80% memahami 15 b > 60% - 80% memahami 12 c > 40% - 60% memahami 9 d > 20% - 40% memahami 5 e 20% memahami 2 a > 80% mampu membuktikan 15 b > 60% - 80% mampu membuktikan 12 c > 40% - 60% mampu membuktikan 9 d > 20% - 40% mampu membuktikan 5 e 20% mampu membuktikan 2 a > 80% mampu menganalisis 15 b > 60% - 80% mampu menganalisis 12 c > 40% - 60% mampu menganalisis 9 d > 20% - 40% mampu menganalisis 5 e 20% mampu menganalisis 2 a > 80% mampu merancang 20 b > 60% - 80% mampu merancang 15 c > 40% - 60% mampu merancang 11 d > 20% - 40% mampu merancang 8 e 20% mampu merancang 5 a > 80% membuat kritik 20 b > 60% - 80% membuat kritik 15 c > 40% - 60% membuat kritik 11 d > 20% - 40% membuat kritik 8 e 20% membuat kritik 5 Jumlah II. Tingkatan kemampuan ranah psikomotorik Indikator Penilaian 1 IMITATION: meniru dengan contoh Rentang Frekuensi/Kriteria a > 80% melakukan 20 b > 60% - 80% melakukan 16 c > 40% - 60% melakukan 12 d > 20% - 40% melakukan 8 e 20% melakukan 4 Hasil Penilaian

2 2 MANIPULATION: tanpa contoh visual dapat meniru 3 PRECISION: lancar dan tepat 4 ARTICULATION: akurat dan cepat 5 NATURALIZATION: spontan dan otomatis a > 80% melakukan 20 b > 60% - 80% melakukan 16 c > 40% - 60% melakukan 12 d > 20% - 40% melakukan 8 e 20% melakukan 4 a > 80% lancar dan tepat 20 b > 60% - 80% lancar dan tepat 16 c > 40% - 60% lancar dan tepat 12 d > 20% - 40% lancar dan tepat 8 e 20% lancar dan tepat 4 a > 80% akurat dan cepat 20 b > 60% - 80% akurat dan cepat 16 c > 40% - 60% akurat dan cepat 12 d > 20% - 40% akurat dan cepat 8 e 20% akurat dan cepat 4 a > 80% spontan dan otomatis 20 b > 60% - 80% spontan dan otomatis 16 c > 40% - 60% spontan dan otomatis 12 d > 20% - 40% spontan dan otomatis 8 e 20% spontan dan otomatis 4 Jumlah III. Tingkatan kemampuan ranah afektif (sikap dan nilai) Indikator Penilaian 1 RECEIVING: menerima 2 RESPONDING: menanggapi 3 VALUING: menghargai 4 ORGANIZATION: mengatur diri Rentang Frekuensi/Kriteria a > 80% mampu menerima 20 b > 60% - 80% mampu menerima 16 c > 40% - 60% mampu menerima 12 d > 20% - 40% mampu menerima 8 e 20% mampu menerima 4 a > 80% mampu menanggapi 20 b > 60% - 80% mampu menanggapi 16 c > 40% - 60% mampu menanggapi 12 d > 20% - 40% mampu menanggapi 8 e 20% mampu menanggapi 4 a > 80% ikhlas menghargai 20 b > 60% - 80% ikhlas menghargai 16 c > 40% - 60% ikhlas menghargai 12 d > 20% - 40% ikhlas menghargai 8 e 20% ikhlas menghargai 4 a > 80% mampu menyesuaikan 20 b > 60% - 80% mampu menyesuaikan 16 c > 40% - 60% mampu menyesuaikan 12 d > 20% - 40% mampu menyesuaikan 8 e 20% mampu menyesuaikan 4 Hasil Penilaian

3 5 CHARACTERIZATION: menjadikan pola hidup a > 80% berkarakter 20 b > 60% - 80% berkarakter 16 c > 40% - 60% berkarakter 12 d > 20% - 40% berkarakter 8 e 20% berkarakter 4 Jumlah IV. Penilaian berdasarkan jenis-jenis rubrik A. Rubrik Deskriptif untuk Menilai Presentasi Lisan Dimensi Patut Dicontoh Memuaskan Di Bawah Harapan Skor Organisasi Isi Gaya Presentasi Presentasi terorganisasi dengan baik dan menyajikan fakta yang meyakinkan untuk mendukung kesimpulankesimpulan. (6-8) Isi akurat dan lengkap. Para pendengar menambah wawasan baru tentang topik tersebut. (10-13) Pembicara tenang dan menggunakan intonasi yang tepat, berbicara tanpa bergantung pada catatan, dan berinteraksi secara intensif dengan pendengar. Pembicara selalu kontak mata dengan pendengar. (7-9) Presentasi mempunyai fokus dan menyajikan beberapa bukti yang mendukung kesimpulan-kesimpulan. (3-5) Isi secara umum akurat, tetapi tidak lengkap. Para pendengar bisa mempelajari beberapa fakta yang tersirat, tetapi mereka tidak menambah wawasan baru tentang topik tersebut. (5-9) Secara umum pembicara tenang, tetapi dengan nada yang datar dan cukup sering bergantung pada catatan. Kadang-kadang kontak mata dengan pendengar diabaikan. (3-6) Skor Total Tidak ada organisasi yang jelas. Fakta tidak digunakan untuk mendukung pernyataan. (0-2) Isinya tidak akurat atau terlalu umum. Pendengar tidak belajar apapun atau kadang menyesatkan. (0-4) Pembicara cemas dan tidak nyaman, dan membaca berbagai catatan daripada berbicara. Pendengar sering diabaikan. Tidak terjadi kontak mata karena pembicara lebih banyak melihat ke papan tulis atau layar. (0-2) B. Rubrik Deskriptif Untuk Penilaian Sesama Anggota Tim Dimensi Luar Biasa Baik Di Bawah Harapan Sangat berkontribusi Kontribusi Pada dalam hasil kerja tim. Tugas (15-20) Berkontribusi secara adil dalam hasil kerja tim. (10-15) Membuat beberapa kontribusi nyata dalam hasil kerja tim. (5-10)

4 Kepemimpinan Kolaborasi Secara rutin melakukan kepemimpinan yang baik. (20-25) Menghargai pendapat orang lain dan berkontribusi besar dalam diskusi kelompok. (20-25) Menerima pembagian yang adil dari tanggung jawab kepemimpinan. (15-20) Menghargai pendapat orang lain dan berkontribusi dalam diskusi kelompok. (15-20) Jarang atau tidak pernah berlatih tentang memimpin. (10-15) Tidak berkontribusi pada diskusi kelompok atau sering gagal berpartisipasi. (10-15) KEMAMPUAN MENULIS ESSAY GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA Sangat kurang <20 Tidak ada ide yang jelas untuk menyelesaikan masalah Kurang Ada ide yang dikemukakan, namun kurang sesuai dengan permasalahan Cukup Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai, namun kurang inovatif Baik Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan masalah, inovatif, cakupan tidak terlalu luas Sangat Baik >81 Ide, jelas, inovatif, dan mampu menyelesaikan masalah dengan cakupan luas NILAI

5 Bentuk Umum Rubrik Holistik Deskripsi tugas : Dimensi Kriteria Komentar Dimensi 1 Harapan Dimensi 1 Dimensi 2 Harapan Dimensi 2 Dimensi 3 Harapan Dimensi 3 Dimensi 4 Harapan Dimensi 4 Dimensi 5 Harapan Dimensi 5 KONSEP KRITERIA PENILAIAN SOFT-SKILL Mata Kuliah Teori Organisasi Umum 1 BUTIR PENILAIAN TELAAH KASUS TELAAH TEORI INDEKS KETERANGAN 1 Konsep 10 % think organizational and management 2 Proses transformasi & Kreativitas 20 % learn and practice skill 3 Kualitas hasil 50 % 4 Kemampuan presentasi 10 % speaking organizational and management language 5 Sikap akademik 10 % academic attitude Alternatif (a) 20 % 80 % Alternatif (b) 30 % 70 % Alternatif (c) 40 % 60 % 100 % Bentuk Umum Rubrik Skala Persepsi Deskripsi tugas: DEMENSI Sangat Tidak Sangat Tidak Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3 Dimensi 4 Dimensi 5

6

7

Rubrik untuk Menilai Soft Skills

Rubrik untuk Menilai Soft Skills Rubrik untuk Menilai Soft Skills Bahan Refleksi Pada tugas kelompok, apakah kemampuan kerja kelompok menjadi tujuan pembelajaran pada mata kuliah? Bagaimana saya dapat menilai bahwa kerjasama kelompok

Lebih terperinci

APLIKASI DALAM MATA KULIAH

APLIKASI DALAM MATA KULIAH APLIKASI DALAM MATA KULIAH Alternatif 2 PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR Mampu mendesain model. Mampu berkomunikasi dengan baik KULIAH TUTORIAL II- IV KULIAH TUTORIAL V -VIII KULIAH TUTORIAL IX - XV

Lebih terperinci

PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR

PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR MATERI 3 1 PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR Pemberian angka pada hasil belajar mahasiswa merupakan tujuan akhir penilaian? Jenis kemampuan apa yang kita nilai dari mahasiswa? Apakah teknik penilaian yang kita

Lebih terperinci

apa persoalan penilaian

apa persoalan penilaian Tim pengembang Kurikulum Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI Tahun 2013 apa persoalan penilaian PENILAIAN BELAJAR BAGAIMANA CARA PENILAIANNYA : PENILAIAN KEMAMPUAN KOGNITIF? PENILAIAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

1. PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR

1. PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR Substansi 1. Identifikasi persoalan penilaian pembelajaran 2. Tujuan penilaian pembelajaran 3. Ranah tujuan penilaian pembelajaran 4. Strategi penilaian pembelajaran 5. Beberapa contoh aplikasi pd aspek

Lebih terperinci

Saya dapat nilai berapa? Bagaimana cara menilainya? Apa yang menjadi kriterianya? yahoo.com

Saya dapat nilai berapa? Bagaimana cara menilainya? Apa yang menjadi kriterianya? yahoo.com Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI Tahun 2014 Saya dapat nilai berapa? Bagaimana cara menilainya? Apa yang menjadi kriterianya? endrotomoits@ yahoo.com

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK

PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 1 Desember 2016 Penilaian Pembelajaran Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: prinsip penilaian; teknik dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Lintang Yuniar Banowosari UNIVERSITAS GUNADARMA 16 AGUSTUS 2016 KONSEP KURIKULUM KURIKULUM SEBAGAI SEBUAH PROGRAM Rancangan Pembelajaran Luaran Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KURIKULUM KOMPETENSI PENDIDIKAN STANDARDISASI. Mata Kuliah PENGANTAR STANDARDISASI Kode

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KURIKULUM KOMPETENSI PENDIDIKAN STANDARDISASI. Mata Kuliah PENGANTAR STANDARDISASI Kode RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KURIKULUM KOMPETENSI PENDIDIKAN STANDARDISASI Mata Kuliah PENGANTAR STANDARDISASI Kode.. Program Studi : Nama dan Kode Mata Kuliah : Pengantar

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN KEPERAWATAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN KEPERAWATAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN KEPERAWATAN Koordinator Dr. Yulastri Arif, M.Kes Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM UNDIKSHA 2016

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM UNDIKSHA 2016 PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM UNDIKSHA 2016 LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU (LPPPM) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2016 Kata Pengantar

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN PENILAIAN PEMBELAJARAN I Made Alit Karyawan Salain Pengembangan Pendidikan Kurikulum Tujuan Tujuan Peserta Didik Pembelajaran Penilaian Tujuan 1 Pengertian Penilaian Kegiatan terstruktur seorang pendidik

Lebih terperinci

PANDUAN LATIHAN PEMBUATAN RUBRIK

PANDUAN LATIHAN PEMBUATAN RUBRIK 1 PANDUAN LATIHAN PEMBUATAN RUBRIK Pengertian Rubrik Rubrik adalah suatu panduan bagi fassilitator pembelajaran untuk melakukan penilaian yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap mutu pekerjaan

Lebih terperinci

PANDUAN LATIHAN PEMBUATAN RUBRIK

PANDUAN LATIHAN PEMBUATAN RUBRIK 1 PANDUAN LATIHAN PEMBUATAN RUBRIK Pengertian Rubrik Rubrik adalah suatu panduan bagi fassilitator pembelajaran untuk melakukan penilaian yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap mutu pekerjaan

Lebih terperinci

MATERI 3. copyright dit.akademik.ditjen.dikti

MATERI 3. copyright dit.akademik.ditjen.dikti MATERI 3 10% 20% 30% 50% 70% Reading Hearing words Looking at picture Watching video Looking at an exhibition Watching a demonstration Seeing it done on location Participating in a discussion Giving a

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Penulisan Public Relations KOM 210 Program Studi Ilmu Komunikasi Dosen Pengampu Prida Ariani Ambar Astuti, S.Sos., M.Si. Letters Organizational Features Corporate Reports

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG. skill secara proporsional dan utuh.

A. LATAR BELAKANG. skill secara proporsional dan utuh. A. LATAR BELAKANG Matakuliah Ekowsisata Bahari (UM 1103) merupakan salah satu matakuliah pilihan pada Fakultas Ilmu Kelautan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Mata kuliah ini terdiri

Lebih terperinci

Saya dapat nilai berapa? Bagaimana cara menilainya? Apa yang menjadi kriterianya? yahoo.com

Saya dapat nilai berapa? Bagaimana cara menilainya? Apa yang menjadi kriterianya? yahoo.com Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI Tahun 2014 Saya dapat nilai berapa? Bagaimana cara menilainya? Apa yang menjadi kriterianya? endrotomoits@ yahoo.com

Lebih terperinci

TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN Model Pembelajaran TCL dan Model Pembelajaran SCL MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada apa yang

Lebih terperinci

endrotomoits@yahoo.com TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN Model Pembelajaran TCL dan Model Pembelajaran SCL MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tingkat SMA/MA, mata pelajaran IPA khususnya Fisika dipandang

BAB I PENDAHULUAN. Pada tingkat SMA/MA, mata pelajaran IPA khususnya Fisika dipandang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada tingkat SMA/MA, mata pelajaran IPA khususnya Fisika dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri. Hal ini tercantum dalam Permendiknas No.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MANAJEMEN RITEL. EKM 311 (3 sks) Semester VI. Pengampu Mata Kuliah :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MANAJEMEN RITEL. EKM 311 (3 sks) Semester VI. Pengampu Mata Kuliah : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MANAJEMEN RITEL EKM 311 (3 sks) Semester VI Pengampu Mata : John Edwar,SE.MM Drs.Irsyal Ali,MSi Ma ruf,se.m.bus Dr.Eri Besra,SE.MM Erizal,SE.MM Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

PEDOMAN DOSEN MM WIDYATAMA

PEDOMAN DOSEN MM WIDYATAMA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA Terakreditasi BAN PT PEDOMAN DOSEN MM WIDYATAMA SINERGI, SPIRIT DAN SISTEM UNTUK KEMAJUAN BERKELANJUTAN 2011 CURICULUM VITAE DOSEN

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11. 54201 / Dasar Entrepreneurship Revisi - Satuan Kredit Semester : 2 (dua) SKS Tgl revisi : - Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1/20

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1/20 HALAMAN 1/20 HAKIKAT RANAH AFEKTIF Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai. Andersen (1981), karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari berpikir,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 2015-2019 Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Pelatihan Kode MK

Lebih terperinci

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN Retno Wahyuningsih 1 PENGERTIAN Ranah hasil belajar siswa dikelompokkan sebuah taksonomi Taksonomi adalah usaha pengelompokan yang disusun dan diurut berdasarkan ciri-ciri tertentu. 1 MANFAAT Untuk menentukan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm. 74-82 PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : - / Teknik Presentasi Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : Februari 2012 Jml Jam kuliah dalam seminggu :

Lebih terperinci

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Sukanti Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam pembelajaran yaitu: (1) minat, 2) sikap, 3) konsep diri, dan 4) nilai. Penilaian afektif

Lebih terperinci

MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada apa yang dikerjakan dosen dalam proses pengajaran (teaching/courses). 2. Model ini banyak diterapkan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : Februari 2017 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 2015-2019 Jml Halaman : 12 halaman Mata Kuliah : Psikologi Lintas

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Skripsi OLEH:

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Februari 2016 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Psikologi

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Kegiatan evaluasi ranah kognitif sudah dilakukan dengan baik oleh guru

BAB VI PENUTUP. 1. Kegiatan evaluasi ranah kognitif sudah dilakukan dengan baik oleh guru BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan dijelaskan pada bagian sebelumnya peneliti dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan evaluasi ranah kognitif

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN (BIO 4016)

KEWIRAUSAHAAN (BIO 4016) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KEWIRAUSAHAAN (BIO 4016) PENGAMPU MATAKULIAH Suwirmen, MS JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2017 A. LATAR BELAKANG Program Studi Biologi untuk Program

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pembelajaran Fisika seyogyanya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih besar untuk memahami suatu fenomena dan mengkaji fenomena tersebut dengan kajian

Lebih terperinci

TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN

TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN Mod el Pembelajar an T CL d an Mod el Pembelajar an S CL MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11.54103/ Tata Tulis Karya Ilmiah Revisi 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : Agustus 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYUSUNAN INSTRUMEN NON-TEST MENGGUNAKAN SKALA LIKERT

PROSEDUR PENYUSUNAN INSTRUMEN NON-TEST MENGGUNAKAN SKALA LIKERT PROSEDUR PENYUSUNAN INSTRUMEN NON-TEST MENGGUNAKAN SKALA LIKERT 1 Menurut Popham (1995:187) menyatakan beberapa langkah yang harus diikuti dalam menyusun instrumen non-tes menggunakan skala Likert 1. Pilih

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A14.17406/ Sinematografi Revisi 1 (satu) Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Februari 2015 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR A. Model Pembelajaran Novick Model Pembelajaran Novick merupakan salah satu model pembelajaran yang merujuk pandangan konstruktivisme. Gagasan utama dari

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum (TIU) Oleh Unggul P. Juswono. Kompetensi Seorang Sarjana S1, S2, S3 ?????????

Tujuan Instruksional Umum (TIU) Oleh Unggul P. Juswono. Kompetensi Seorang Sarjana S1, S2, S3 ????????? Tujuan Instruksional Umum (TIU) Oleh Unggul P. Juswono Kompetensi Seorang Sarjana S1, S2, S3????????? 1 Profil Lulusan Peran yang diharapkan bisa dilakukan nantinya oleh seorang lulusan didunia kehidupan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 2015-2016 Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Pembangunan dan Perubahan

Lebih terperinci

Bagian 2. EVALUASI : Prinsip, Karakteristik Kualitas, Taksonomi Hasil Belajar, Ragam Bentuk dan Prosedur.

Bagian 2. EVALUASI : Prinsip, Karakteristik Kualitas, Taksonomi Hasil Belajar, Ragam Bentuk dan Prosedur. Bagian 2 EVALUASI : Prinsip, Karakteristik Kualitas, Taksonomi Hasil Belajar, Ragam Bentuk dan Prosedur. Prinsip-Prinsip Dasar Tes Hasil Belajar 1. Mengukur Hasil Belajar. 2. Mengukur sample yang representatif

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN Dewi Wulan R 1), Edy Purwanto 2) Mahasiswa Fisika IKIP PGRI Madiun 1) Guru Fisika

Lebih terperinci

FM-UDINUS-BM-08-05/R0

FM-UDINUS-BM-08-05/R0 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A14. 27610 / Komunikasi Grafis Revisi 1 Satuan Kredit Semester : 4 SKS Tgl revisi : 1 Januari 2016 Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui serangkaian proses ilmiah (Depdiknas, 2006). Pembelajaran IPA tidak

BAB I PENDAHULUAN. melalui serangkaian proses ilmiah (Depdiknas, 2006). Pembelajaran IPA tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA harus menekankan pada penguasaan kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah (Depdiknas, 2006). Pembelajaran IPA tidak hanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 2015-2019 Jml Halaman : 11 halaman Mata Kuliah : Sejarah Aliran Psikologi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : Agustus 2017 Untuk Tahun Akademik : - Masa Berlaku : 2015-2019 Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Monitoring dan Evaluasi Kode

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan utama suatu bangsa sebagai proses membantu manusia menghadapi perkembangan, perubahan, dan permasalahan yang

Lebih terperinci

Pancasila. Agama. Materi ajar (v)

Pancasila. Agama. Materi ajar (v) Agama Pancasila B.Indonesia Kewarganegaraan Teori survei Komunikasi Praktek Pro Etika Profsi SKRIPSI Contoh MATA KULIAH PADA KURIKULUM SAAT INI SEMESTER ll SEMESTER Vlll Pengetahuan Sikap Ketrampilan khusus

Lebih terperinci

(UJI COBA) B. Petunjuk Pengisisan

(UJI COBA) B. Petunjuk Pengisisan PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU, KREATIVITAS GURU, DAN METODE GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 10 METRO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Siswa

Evaluasi Belajar Siswa Evaluasi Belajar Siswa EVALUASI Proses penentuan seberapa jauh individu atau kelompok telah mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai suatu tindakan mengukur dan menilai. Mengukur

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/ Semester : XI / 2 Pertemuan : 1-3 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : 1 Standar Kompetensi :Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

INTERPERSONAL AND LIFE SKILL

INTERPERSONAL AND LIFE SKILL 1. Mata Kuliah (MK) 4. Pertemuan Ke- 1 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep komunikasi dan media penyebaran pesan 6. Materi Pokok 1. Kontrak kuliah 2. Pengenalan konsep komunikasi 7. Pengalaman Mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan upaya sadar yang dilakukan individu untuk memperoleh berbagai macam kemampuan (competencies), ketrampilan (skills), dan sikap (attitudes) melalui

Lebih terperinci

PEDOMAN DOSEN MM WIDYATAMA

PEDOMAN DOSEN MM WIDYATAMA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA Terakreditasi BAN PT PEDOMAN DOSEN MM WIDYATAMA SINERGI, SPIRIT DAN SISTEM UNTUK KEMAJUAN BERKELANJUTAN Se me ste r Kode MK Nama Mata Kuliah Bobot

Lebih terperinci

Prinsip dalam Pembelajaran

Prinsip dalam Pembelajaran Prinsip dalam Pembelajaran Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu membedakan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu memahami prinsip kesiapan dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusun laporan, baik formal maupun informal disusun dengan menggunakan bahasa yang baku. Laporan yang telah disusun bisa juga disampaikan secara lisan. Oleh sebab

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : Agustus 2017 Untuk Tahun Akademik : 2017/2018 Masa Berlaku : 2015-2019 Jml Halaman : 11 halaman Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : Agustus 2017 Untuk Tahun Akademik : - Masa Berlaku : 2015-2019 Jml Halaman : 11 halaman Mata Kuliah : Psikologi Komunitas Kode MK

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berkomunikasi dengan orang lain sebagai wujud interaksi. Interaksi tersebut selalu didukung oleh alat komunikasi vital yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A14.17203 / Desain Komunikasi Visual I Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 6 SKS Tgl revisi : Februari 2012 Jml Jam kuliah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Metode Eksperimen Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan ke dalam metode pembelajaran. Menurut Djamarah dan Zain (2006: 136) metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses untuk membina dan mengantarkan anak didik agar dapat menemukan kediriannya agar menjadi manusia yang berguna bagi diri sendiri,

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Ilmu Pangan ITP 500; 3(2-3) 20/08/2010 Kuliah I, Metodologi Penelitian Ilmu Pangan 1

Metodologi Penelitian Ilmu Pangan ITP 500; 3(2-3) 20/08/2010 Kuliah I, Metodologi Penelitian Ilmu Pangan 1 Metodologi Penelitian Ilmu Pangan ITP 5; 3(2-3) Kuliah I, Metodologi Penelitian Ilmu Pangan 1 Deskripsi Mata Kuliah Pemahaman dan Latihan Kegiatan Penelitian Pengembangan Ide Perumusan Topik Perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah Satuan kredit semester Jml Jam Kuliah dalam seminggu Jml jam kegiatan laboratorium : A14.27104/PENG DKV : 2 SKS : 100 Menit

Lebih terperinci

EMOSI DAN SUASANA HATI

EMOSI DAN SUASANA HATI EMOSI DAN SUASANA HATI P E R I L A K U O R G A N I S A S I B A H A N 4 M.Kurniawan.DP AFEK, EMOSI DAN SUASANA HATI Afek adalah sebuah istilah yang mencakup beragam perasaan yang dialami seseorang. Emosi

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH MENDESAIN PENILAIAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN SESUAI KURIKULUM 2013

KOMPETENSI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH MENDESAIN PENILAIAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN SESUAI KURIKULUM 2013 KOMPETENSI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH MENDESAIN PENILAIAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN SESUAI KURIKULUM 2013 Oleh : Salmiah S.Ag,M.Pd ( Widyaiswara BDK Prop.Aceh) ABSTRAK Artikel ini berjudul: Kompetensi Guru

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : - / Nirmana Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Februari 2012 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 3 x 50 menit.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam membebaskan manusia dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Teori Umum 2 Pertemuan Pokok Bahasan ke dan TIU 1 & 2 Komunikasi Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi. 3 & 4 Kelompok Kerja (Teamwork) mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain pembelajaran yang

Lebih terperinci

Taksonomi Perilaku. 1.mengidentifikasikan. C1 Pengetahuan Mengatahui... Misalnya: istilah, kata benda, kata kerja

Taksonomi Perilaku. 1.mengidentifikasikan. C1 Pengetahuan Mengatahui... Misalnya: istilah, kata benda, kata kerja Taksonomi Kata-kata Kerja Operasional C1 Pengetahuan Mengatahui... Misalnya: istilah, kata benda, kata kerja C2 Pemahaman Menerjemahkan Menafsirkan Memperkirakan Menentukan... Misalnya: metode, prosedur

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A4.7504 / Desain Komunikasi Visual IV Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : Februari 202 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Pendidikan mempunyai

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11.54206 / Algoritma dan Pemrograman Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Teori / 2 SKS Lab Tgl revisi : 19-02-2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup menarik adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai Model, pendekatan, strategi, pembelajaran dan media pembelajaran Bahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti langkah-langkah penyusunan tes. Sax (1980), mengidentifikasi

Lebih terperinci

SILABUS INTERPERSONAL AND LIFE SKILL

SILABUS INTERPERSONAL AND LIFE SKILL SILABUS INTERPERSONAL AND LIFE SKILL Program Studi : Teknologi Informasi Nama Dosen Mata Kuliah (MK) : Interpersonal and Life Skill 1. Dr. IKG Darma Putra, S.Kom, MT Kode MK : TI Semester : 3 SKS : 3 (3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting di dalam pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi kemajuan zaman. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran kimia yang baik adalah pembelajaran kimia yang dapat memberikan makna bagi siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajarannya guru dapat mengaitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pengalaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Munaf,

Lebih terperinci

ORIENTASI MICRO-TEACHING DALAM PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING. djoko dwiyanto-fib UGM. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

ORIENTASI MICRO-TEACHING DALAM PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING. djoko dwiyanto-fib UGM. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada ORIENTASI MICRO-TEACHING DALAM PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING djoko dwiyanto-fib UGM Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada POKOK BAHASAN ORIENTASI 1. Pendahuluan: pengertian, tujuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa kini di seluruh dunia telah timbul pemikiran baru terhadap status pendidikan. Pendidikan diterima dan dihayati sebagai kekayaan yang sangat berharga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu (1) informasi verbal; (2) keterampilan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran karena dalam model pembelajaran terdapat langkah-langkah

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran karena dalam model pembelajaran terdapat langkah-langkah 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Model Pembelajaran Exclusive Penerapan model pembelajaran dapat memudahkan guru dalam merancang pembelajaran karena dalam model pembelajaran terdapat langkah-langkah

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi PERMENRISTIK DIKTI No.44 Tahun 2015 SN Pendidikan SNDIKTI Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN MK. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH

SISTEM PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN MK. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH SISTEM PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN MK. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH Secara umum penilaian hasil belajar dilakukan untuk setiap mahasiswa yang terdaftar pengambil MK. Bangwiltani pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah. Materi yang diajarkan terus mengalami perubahan seiring perkembangan dan perubahan kurikulum.

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG. skill secara proporsional dan utuh.

A. LATAR BELAKANG. skill secara proporsional dan utuh. A. LATAR BELAKANG Matakuliah Sosiologi Masyarakat Pesisir (6004) merupakan salah satu matakuliah pilihan pada jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Ilmu Kelautan Perikanan, Universitas Maritim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang

Lebih terperinci