Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)"

Transkripsi

1 PENINGKATAN DAYA SAING PENGRAJIN INDUSTRI KECIL RUMAH TANGGA PEDESAAN DI KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENINGKATAN KUALITAS YANG BERKESINAMBUNGAN Erni Puspanantasari Putri Teknik, UNTAG Surabaya ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk membantu para Pengrajin Kecil Rumah Tangga Pedesaan di Kabupaten Sidoarjo dalam meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan kualitas yang berkesinambungan, guna memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan sehingga produk tersebut memiliki daya saing di pasaran. Lokasi Penelitian dilakukan di dua Sentra Kecil di Kabupaten Sidoarjo, yaitu Sentra Kecil di Desa Kedensari (Tas dan Koper) dan Desa Wadungasri ( dan Sepatu). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kapabilitas proses rata-rata untuk menghasilkan produk yang sesuai (tidak cacat) sebesar 83,85 dan produk yang cacat sebesar 16,15. Berdasarkan Diagram Pareto, persentase kecacatan tertinggi disebabkan oleh faktor manusia dengan nilai rata-rata sebesar 40,57, yang disebabkan oleh kualifikasi dan skill dari para pengrajin yang kurang ditingkatkan. Kemampuan proses pada karakteristik pengukuran menunjukkan bahwa nilai Indeks Kapabilitas Proses (Cp) mempunyai nilai kurang dari 1 (Cp<1.00). Kondisi ini menunjukkan bahwa kapabilitas rendah, sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya melalui peningkatan proses itu sendiri. Demikian pula nilai Indeks Kinerja Kane (Cpk) berada dalam kriteria CPL (Capability Process Lower) atau CPU ( Capability Process Upper) kurang dari 1.00 (CPL<1.00 atau CPU<1,00). Kondisi yang demikian menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah (LSL= Lower Specification Limit) maupun batas spesifikasi atas (USL= Upper Specification Limit), sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya melalui peningkatan proses itu sendiri. Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk) PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tingkat kompetisi di pasar yang makin ketat dan daya beli menurun membuat sejumlah Pengrajin Kecil Rumah Tangga Pedesaan di Kabupaten Sidoarjo baik yang berskala kecil, menengah atau yang diproduksi di rumah-rumah terancam gulung tikar. Produk mereka tidak hanya bersaing dengan produk industri menengah atau besar yang menggunakan mesin semi modern, namun juga produk impor khususnya dari China dan Vietnam yang mengandalkan harga produk yang lebih murah. Ironisnya, konsumen kini orientasinya juga ke model serta kualitas. Ini yang tidak dimiliki oleh para pengrajin karena produksi mereka manual. Beberapa faktor yang menghambat perkembangan Pengrajin Kecil Rumah Tangga Pedesaan tersebut di antaranya

2 adalah: 1. Pola pengelolaan manajemen masih bersifat manajemen tradisional sehingga pandangan terhadap kualitas adalah sebagai isu teknis bukan sebagai isu bisnis. 2. Para pengrajin biasanya melakukan inspeksi terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat dengan jalan menyortir produk yang baik dan yang jelek, kemudian mengerjakan ulang bagian-bagian produk yang cacat. Dengan demikian fokus aktivitas inspeksinya adalah untuk mencegah lolosnya produk-produk cacat ke tangan pelanggan. Kondisi yang demikian tidak memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas (quality improvement). 3. Kualifikasi dan skill dari para pengrajin kurang ditingkatkan karena sistem saran yang diterapkan adalah pasif, sehingga berdampak pada kualitas produk yang rendah. 4. Pangsa pasar masih terbatas pada pasar lokal. Hal ini disebabkan karena daya saing yang rendah sebagai akibat dari kualitas produk yang kurang mendukung. Dengan latar belakang sebagaimana tersebut diatas, maka penelitian ini perlu dilakukan untuk membantu para Pengrajin Kecil Rumah Tangga Pedesaan di Kabupaten Sidoarjo untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan usahanya melalui peningkatan kualitas yang berkesinambungan. Perumusan Masalah Dengan berbagai latar belakang sebagaimana yang diuraikan pada bagian Latar Belakang tersebut di atas, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan usaha Pengrajin Kecil Rumah Tangga Pedesaan ditinjau dari aspek proses produksi yang mengakibatkan kualitas produk rendah. 2. Upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing Pengrajin Kecil Rumah Tangga Pedesaan dalam meningkatkan performansi proses produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas yang berdampak juga bagi peningkatan pertumbuhan usahanya dalam memperluas jaringan pasar. Batasan Masalah Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih terarah dan spesifikasi maka perlu adanya batasan pesoalan agar lebih mengarah ke pokok permasalahannya. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas yang akan diteliti adalah pada peningkatan kualitas proses produksi. Karena dengan kualitas proses yang sesuai dengan standard performansi dapat meningkatkan kualitas produk itu sendiri. 2. Lokasi Penelitian dilakukan di dua Sentra Kecil Kabupaten Sidoarjo, yaitu di Desa Kedensari (Tas dan Koper) dan Desa Wadungasri ( dan Sepatu). Home di Desa Kedensari yang diteliti adalah Home Kurnia Lestari, S-Queen dan Renfas. Sedangkan Home di Desa Wadungasri yang diteliti adalah Home Agus, El-Nizam Mandiri dan Rosalia. A-1-2

3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan usaha Pengrajin Kecil Rumah Tangga Pedesaan di Kabupaten Sidoarjo ditinjau dari aspek proses produksi. 2. Untuk memberikan masukan berupa upaya-upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan daya saing pengrajin industri kecil rumah tangga pedesaan di Kabupaten Sidoarjo dengan meningkatkan performansi proses produksinya sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas yang berdampak juga bagi peningkatan pertumbuhan usahanya dalam memperluas jaringan pasar. METODE PENELITIAN Langkah-langkah atau urut-urutan proses yang dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Identifikasi dan Perumusan Masalah, (2). Pengumpulan Data. Pengamatan terhadap sample dilakukan berdasarkan hari kerja efektif dari bulan April sampai dengan Agustus 2005, yaitu dengan mengamati cacat dari total produksi perharinya serta faktor-faktor yang menyebabkannya ditinjau dari proses produksi, (3). Pengolahan Data, (4). Evaluasi dan Analisis Hasil. Flowchart metode penelitian pada Gambar 1. menguraikan langkah-langkah pemecahan masalah yang dilakukan dalam penelitian, dimana tiap tahap merupakan penentuan tahap berikutnya. Identifikasi dan Perumusan Pengumpulan Data Data Atribut: Bentuk dan hasil dari pemotongan dan jahitan, pengeleman, kualitas dari bahan Data Variabel: Dimensi pemotongan bahan baku: kulit, kulit imitasi (CCI) dan kain saten Pengolahan Data Pengolahan Data Pengolahan Data Diagram Grafik p Grafik X-bar dan R Diagram Sebab Akibat Analisa Kemampuan Evaluasi dan Analisis Gambar 1. Flowchart Metode Penelitian A-1-3

4 HASIL DAN DISKUSI Pengolahan Data Atribut Pengolahan data atribut dilakukan dengan menggunakan peta kontrol statistikal (statistical control chart), yaitu peta kontrol p. Ukuran contoh dalam penelitian ini diambil sebanyak 35 (n=35) dengan jalan memeriksa 35 unit produk setiap hari nya, kemudian dicatat banyaknya produk yang cacat (tidak memenuhi persyaratan/spesifikasi). Pengamatan dilakukan selama 20 hari. Dari hasil plot/tebaran data proporsi dan persentase pada Peta Kontrol 3-Sigma Pengendalian Proporsi dan Persentase Kecacatan Produk, dapat diketahui bahwa proses pembuatan produk berada dalam pengendalian statistikal (Tabel 2). Tabel 1. Proporsi Dan Persentase Kecacatan Produk Hari Kurnia Lestari S-Queen Renfas Agus El-Nizam Mandiri Rosalia (p) (p,) (p) (p,) (p) (p,) (p) (p,) (p) (p,) (p) (p,) Jml , ,7 5, ,9 Rata- Rata (p (p (p- 0,146 (p- 0,223 (p- 0,271 (p (p- 4.3 (p- 4.0 (p- 14,6 (p- 22,3 (p- Tabel 2. Hasil Plot/Tebaran Data Proporsi dan Persentase Pada Peta Kontrol 3-Sigma Pengendalian Proporsi dan Persentase Kecacatan Produk Batas-Batas Kontrol 3-Sigma Nama Home Nilai Proporsi Nilai Persentase Jenis Kegiatan CL UCL LCL CL UCL LCL Keterangan (cm 2 ) (cm 2 ) (cm 2 ) () () () Kurnia Lestari Pembuatan Tas 0,25 0,46 0, Dalam Pengendalian S-Queen Pembuatan Tas 0,043 0, ,3 14,5 0 Dalam Pengendalian Renfas Pembuatan Tas 0,04 0, ,9 0 Dalam Pengendalian Agus Pembuatan 0,146 0, ,6 32,3 0 Dalam Pengendalian El-Nizam Pembuatan 0,223 0,43 0,013 22,3 43 1,3 Dalam Pengendalian Mandiri Rosalia Pembuatan 0,271 0,496 0,046 27,1 49,6 4,6 Dalam Pengendalian Kapabilitas proses untuk menghasilkan produk yang sesuai (tidak cacat) dan produk yang cacat seperti pada Tabel 3. 27,1 (p- A-1-4

5 Diagram Pareto Tabel 3. Persentase Produk Tidak Cacat dan Produk Cacat Persentase Persentase Nama Home Jenis Kegiatan Produk Tidak Produk Cacat () Cacat () Kurnia Lestari Pembuatan Tas 75,4 24,6 S-Queen Pembuatan Tas 95,7 4,3 Renfas Pembuatan Tas 96,0 4,0 Agus Pembuatan 85,4 14,6 El-Nizam Mandiri Pembuatan 77,7 22,3 Rosalia Pembuatan 72,9 27,1 Data yang digunakan dalam Diagram Pareto berdasarkan pemeriksaan karakteristik-karakteristik cacat yang diperoleh pada proses pembuatan produk, yaitu: karakteristik kecacatan potongan miring tidak sesuai maal dan tidak rata; tebal kulit tidak merata; kulit dan CCI/kulit imitasi banyak yang berlubang; jahitan salah, putus, miring dan tidak rapi; pengeleman kurang lengket dan tidak rapi; serta pengepresan miring. Berdasarkan Diagram Pareto, maka persentase kecacatan tertinggi pada masingmasing home industri seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Persentase Kecacatan Tertinggi Nama Home Karakteristik Kecacatan Persentase Kecacatan () Kurnia Lestari Jahitan Miring 34,88 S-Queen Jahitan Putus/Miring 30,00 Renfas Potongan Miring 64,29 Agus Pengepresan Miring 38,24 El-Nizam Mandiri Potongan Miring 36,53 Rosalia Jahitan Tidak Rapi 39,47 Analisa Faktor Penyebab Kecacatan Produk Berdasarkan Diagram Sebab Akibat Ditinjau Dari Aspek Proses Produksi Beberapa faktor penyebab terhambatnya pertumbuhan Pengrajin Kecil Rumah Tangga Pedesaan ditinjau dari aspek proses produksi yang mengakibatkan kualitas produk rendah, yaitu faktor manusia, mesin, material, metoda dan modal seperti diuraikan pada Tabel 5. A-1-5

6 Tabel 5. Faktor Penyebab Terhambatnya Pertumbuhan Pengrajin industri Kecil Rumah Tangga Pedesaan Ditinjau dari Aspek Proses Produksi Jenis Faktor Manusia Mesin/ Peralatan Material/ Bahan Baku Penyebab Terjadinya Kecacatan Produk a. Kecerobohan, yang diakibatkan karena kurang hati-hati dalam mengukur dan kurang teliti dalam memotong. b. Disiplin yang rendah (dapat dilihat dari waktu penyelesaian produk yang tidak sesuai dengan target). c. Kurang teliti saat proses pengerjaan. d. Kurangnya ketrampilan menjahit. e. Kelelahan. f. Kurangnya kontrol terhadap alat potong. g. Kurangnya kontrol terhadap kain yang dijahit. h. Para pengrajin biasanya melakukan inspeksi terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat dengan jalan menyortir produk yang baik dan yang jelek, kemudian mengerjakan ulang bagian-bagian produk yang cacat. a. Jarum mesin jahit sering patah/putus karena ketebalan bahan baku kulit yang berbeda. b. Peralatan pemotong /gunting sering tumpul untuk memotong bahan baku kulit yang tidak rata. c. Pemasangan benang pada jarum mesin jahit yang kurang pas. d. Dinamo mesin jahit sering konslet. e. Mata potong mesin potong sering aus/tumpul. f. Mesin yang digunakan hanya hasil rekayasa mesin dan kurang memenuhi standard pabrik. a. Bahan baku kulit tidak merata, karena pada waktu pengeringan kulit hasilnya tidak merata. b. Bahan baku kulit berlubang, karena kualitas kulit dari hewan yang berbeda. c. Bahan baku kulit yang digunakan terlalu tipis. d. Bahan baku kulit yang digunakan terlalu tebal. e. Bahan baku kulit yang digunakan kurang halus. f. Bahan baku kulit yang digunakan kaku. g. Rendahnya kualitas kain. h. Bahan baku/material yang digunakan kurang berkualitas. Metode a. Proses pengerjaan yang terlalu cepat sehingga inspeksi terhadap produk cacat kurang teliti. b. Peletakkan bahan baku / material yang tidak sesuai dengan mal. c. Metode pengerjaan yang masih manual. d. Metode pengerjaan yang masih sederhana. Modal Ketersediaan modal yang sangat terbatas sehingga mempersulit para pengrajin tersebut untuk mengembangkan usahanya. Pengolahan Data Variabel Pengolahan data variabel dilakukan dengan menggunakan peta kontrol statistikal (statistical control chart), yaitu peta kontrol X-bar dan R. Data diambil dengan ukuran contoh (samples) sebanyak 20, yang mana masing-masing berukuran 5 unit (n=5). Tabel 6. Hasil Perhitungan Rata-Rata (X- dan Range (R) Kurnia Lestari S-Queen Renfas Agus El-Nizam Mandiri Rosalia Hari (X (R) (X- (R) (X- (R) (X- (R) (X- (R) (X- (R) Jml , , Rata- Rata ,2 4,7 1199,4 2, A-1-6

7 Karakteristik pengukuran, batas toleransi, nilai target, batas spesifikasi atas (USL=Upper Specification Limit) dan batas spesifikasi bawah (LSL= Lower Specification Limit), seperti pada Tabel 7. Nama Home Tabel 7. Karakteristik Pengukuran dan Batas Pengukuran Karakteristik Pengukuran Batas Toteransi (cm 2 ) Nilai Target (cm 2 ) USL (cm 2 ) LSL (cm 2 ) Kurnia Lestari Bahan Kulit (100x60) S-Queen Bahan Kulit (32x27) Renfas Bahan Kain Saten (30x40) Agus Bahan Kulit (25x10) El-Nizam Mandiri Bahan Kulit Imitasi/ CCI (35x10) Rosalia Bahan Kulit Imitasi/ CCI (30x17) Dari hasil plot/tebaran data X-bar dan R pada Peta kontrol X-bar dan R, dapat diketahui bahwa proses pembuatan produk berada dalam pengendalian statistikal, seperti pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Plot/Tebaran Data X-bar dan R pada Peta kontrol X-bar dan R Nama Home Jenis Kegiatan Keterangan Kurnia Lestari Pembuatan Tas Dalam Pengendalian S-Queen Pembuatan Tas Dalam Pengendalian Renfas Pembuatan Tas Dalam Pengendalian Agus Pembuatan Dalam Pengendalian El-Nizam Mandiri Pembuatan Dalam Pengendalian Rosalia Pembuatan Dalam Pengendalian Nilai Indeks Kapabilitas Proses (Cp) dan Indek Kinerja Kane (Cpk), seperti pada Tabel 9. Nama Home Kurnia Lestari S-Queen Renfas Agus El-Nizam Mandiri Rosalia Tabel 9. Nilai Indeks Kapabilitas Proses (Cp) dan Indek Kinerja Kane (Cpk) Karakteristik Pengukuran Bahan Kulit Bahan Kulit Bahan Kain Saten Bahan Kulit Bahan Kulit Imitasi/ CCI Bahan Kulit Imitasi/ CCI Cp Cpk CPU atau CPL Cp=0,624<1,00 Cpk=CPL=0,599<1,00 CPU=0,649<1,00 Cp=0,495<1,00 Cpk=CPU=0,462<1,00 CPL=0,528<1,00 Cp=0,525<1,00 Cpk=CPL=0,367<1,00 CPU=0,682<1,00 Cp=0,635<1,00 Cpk=CPL=0,381<1,00 CPU=0,825<1,00 Cp=0,608<1,00 Cpk=CPL=0,487<1,00 CPU=0,730<1,00 Cp=0,483<1,00 Cpk=CPL=0,435<1,00 CPU=0,531<1,00 A-1-7

8 KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kapabilitas proses rata-rata untuk menghasilkan produk yang sesuai (tidak cacat) sebesar 83,85 dan produk yang cacat sebesar 16,15. Berdasarkan Diagram Pareto, dapat diketahui bahwa persentase kecacatan tertinggi disebabkan oleh faktor manusia dengan nilai rata-rata sebesar 40,57 yang disebabkan oleh kualifikasi dan skill dari para pengrajin yang kurang ditingkatkan. Kemampuan proses berdasarkan karakteristik pengukuran menunjukkan bahwa nilai Indeks Kapabilitas Proses (Cp) pada masing -masing home industri yang diteliti mempunyai nilai Cp<1,00. Hal ini berarti proses memiliki kapabilitas yang rendah untuk memenuhi spesifikasi pengukuran yang diharapkan. Demikian pula dengan ukuran Indeks Kinerja Kane (Cpk) berada dalam kriteria CPL atau CPU < 1,00 yang berarti bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah (LSL) maupun atas (USL). Dari uraian tersebut di atas, maka untuk meningkatkan daya saing Pengrajin Kecil Rumah Tangga Pedesaan dalam meningkatkan performansi proses produksi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas yang berdampak juga bagi peningkatan pertumbuhan usahanya dalam memperluas jaringan pasar, dapat dilakukan upaya-upaya/usaha-usaha melalui peningkatan kualitas yang berkesinambungan sebagai berikut: 1. Menggunakan peta kontrol p untuk memantau proses terus-menerus pada tingkat proses yang sekarang. Apabila dalam pemantauan itu ditemukan adanya perubahanperubahan atau masalah, maka harus segera diambil tindakan untuk peningkatan proses tersebut. 2. Menggunakan peta kontrol X-bar dan R untuk memantau proses yang sedang berlangsung dari waktu ke waktu, untuk seterusnya segera diambil tindakan perbaikan apabila tampak ada perubahan-perubahan yang tidak diinginkan pada proses itu. 3. Pengembangan Sumber Daya Manusia (Para Pengrajin) melalui pendidikan dan pelatihan. 4. Mencegah produk yang cacat diteruskan pada proses berikutnya. 5. Perlu adanya kegiatan pemeliharaan dan perawatan fasilitas produksi. 6. Peningkatan pemeliharaan dan penataan tempat kerja. 7. Pemilihan bahan baku/material yang baik agar lebih dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. 8. Perlu adanya transformasi dengan meningkatkan teknologi (adopsi teknologi baru) yang dapat meningkatkan efisiensi proses produksi. 9. Perlu adanya peningkatan efisiensi proses dan kualitas produk. 10. Perlu adanya masukan dari pelanggan secara aktif diminta dan digunakan untuk meningkatkan kualitas secara terus menerus. DAFTAR PUSTAKA Ansoff, H. Igor dan Sullivan, Patrick A., 1991, Strategi Bisnis Menghadapi Gejolak Lingkungan 1990-an, Usahawan No. 12 TH XX, pp Bissell, Derek, 1994, Statistical Methods for SPC and TQM, Chapman& Hall, London. Gaspersz, Vincent, 2001, Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas: Measurement, Analysis and Improvement, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. A-1-8

9 Gaspersz, Vincent, 2001, Production Planning and Inventory Control, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gaspersz, Vincent, 1998, Statistical Process Control: Penerapan Teknik-Teknik Dalam Manajemen Bisnis Total, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gaspersz, Vincent, 1997, Manajemen Kualitas: Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ishikawa, Kaoru, 1984, Guide to Quality Control, Asian Productivity Organization, Tokyo. Suzaki, Kiyoshi, 1997, Tantangan Manufaktur: Penerapan Perbaikan Berkesinambungan, PT. Subur Jaringan Cetak Terpadu, Jakarta. Supranto, J., 1995, Evolusi Konsep Manajemen Mutu dan Penerapannya dalam Praktek Bisnis, Usahawan No. 10 TH XXIV, pp Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia, 1998, Total Quality Management, Andi Offset, Yogyakarta. Taufik, Tatang A., 1995, Total Quality Management (TQM) sebagai Kunci Keunggulan Bersaing, Usahawan No 10 TH XXIV, pp Wetherill, G. Barrie and Brown, Don W, 1995, Statistical Process Control: Theory and Practice, Chapman & Hall, London. A-1-9

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11 No 1 April ISSN

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11 No 1 April ISSN PENGENDALIAN KUALITAS PEMOTONGAN KAIN SATEN PADA PROSES PEMBUATAN TAS DI HOME INDUSTRI X DI KABUPATEN SIDOARJO Erni Puspanantasari Putri Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya erniputri@untag-sby.ac.id

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK Mochammad Hatta Jurusan Teknik Industri Universitas 45 Surabaya Mochammad_hatta@walla.com Siti Lestariningsih,

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk memperoleh laba

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 30 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Studi Pendahuluan Identifikasi & Perumusan Masalah Pengumpulan Data M enentukan CTQ M enghitung Proporsi Kesalahan M enghitung Kapabilitas Sigma M embuat Peta Kendali

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS Ashar 1, Irman Amri 2*, Usran 3 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP)

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) #11 ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) Analisa Penyimpangan Dalam diagram kendali dimungkinkan terjadi penyimpangan, antara lain: 1. Proses Terkendali, terjadi variasi karena penyebab acak

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Debrina Puspita Andriani *1), Destantri Anggun Rizky 2), Unggul Setiaji 3) 1,2,3) Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ì 11 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ANALISIS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas 2.1.1 Definisi Kualitas Sebagian orang berpendapat bahwa kualitas yang baik adalah barang yang lebih kuat, barang yang lebih awet, dan sebagainya, ataupun yang lebih umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M ANALISIS KUALITAS PRODUK/JASA TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M DEFINISI KUALITAS "Kualitas" menyangkut masalah pelayanan atau produk unggulan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN #11 ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

PERTEMUAN #11 ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) PERTEMUAN #11 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

PENENTUAN INDEKS KAPABILITAS PROSES PEMBUATAN KAIN TENUN GREY ANYAMAN POLOS

PENENTUAN INDEKS KAPABILITAS PROSES PEMBUATAN KAIN TENUN GREY ANYAMAN POLOS PENENTUAN INDEKS KAPABILITAS PROSES PEMBUATAN KAIN TENUN GREY ANYAMAN POLOS Oleh 1) Totok Wartiono 2) Subiyati 1)2) jurusan Teknik Kimia Program Studi Teknik Kimia Tekstil Akademi Teknologi Warga Surakarta

Lebih terperinci

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010 Analisis Kemampuan Proses Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010 Analisis Kemampuan Proses 1. Pendahuluan 2. Batas spesifikasi dan batas kontrol 3. Analisis kemampuan proses 4. Batas toleransi natural 5. Hubungan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

BAB 5 SIMPULAN & SARAN BAB 5 SIMPULAN & SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian, pengolahan data dan analisa yang sudah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulan sebagai berikut : 1. Jenis kecacatan yang terdapat pada proses

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Ida Nursanti* 1, Eny Rokhayati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004 105 Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK Hingga saat ini dalam evaluasi kualitas beton

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOLAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : DI UNIT KILANG PUSDIKLAT MIGAS CEPU) Siti Nandiroh 1*,Eko Winardi 2 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK 5 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hbp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Kualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala. Karena atas izin-nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lean Definition 2.2 A House of Lean

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lean Definition 2.2 A House of Lean BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lean Definition Lean Manufacturing adalah sistem yang membantu mengidentifikasi dan mengeliminasi dari pemborosan, meningkatkan kualitas, dan mengurangi waktu produksi dan biaya.

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO Huwae Elias P Progam Studi Teknik Manajemen Industri, STMI Jakatra ABSTRAK Kualitas merupakan salah satu

Lebih terperinci

B A B I I LANDASAN TEORI

B A B I I LANDASAN TEORI B A B I I LANDASAN TEORI 2.1 Proses Manufaktur Manufaktur merupakan suatu aktivitas manusia yang mencakup semua fase dalam kehidupan. Computer Aided Manufacturing International (CAM-I) mendefinisikan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X Nur Yulianti Hidayah 1, Desi Rahmawaty 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nur.yulianti@univpancasila.ac.id,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian kualitas merupakan taktik dan strategi perusahaan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK Pendahuluan Kualitas / Mutu : Ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Pengendalian

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PE ELITIA

IV. METODOLOGI PE ELITIA IV. METODOLOGI PE ELITIA 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di laboratorium kimia departemen Quality Control (QC)

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Development Product Development adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dari menangkap keinginan dari pasar dan diakhiri dengan memproduksi, dan menjual produk. Tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan industri di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala kecil dan rumah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

METODE/TEKNIK/ALAT-ALAT KUALITAS, ANALISIS PENYIMPANGAN, DAN PROCESS CAPABILITY

METODE/TEKNIK/ALAT-ALAT KUALITAS, ANALISIS PENYIMPANGAN, DAN PROCESS CAPABILITY METODE/TEKNIK/ALAT-ALAT KUALITAS, ANALISIS PENYIMPANGAN, DAN PROCESS CAPABILITY Bahan Kuliah Fakultas : Ekonomi Program Studi : Manajemen Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : EMA 503 Nama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI BUKU MATEMATIKA DENGAN METODE SPC DI PT. PRATASEJATI MANDIRI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 PENGENDALIAN KUALITAS 2.1.1 Pengertian Kualitas Keistimewaan atau keunggulan suatu produk dapat diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan. Salah satunya dapat dilihat dari sisi

Lebih terperinci

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS CONTROL CHART suatu metode penyajian grafik keadaan produksi secara kronologis dengan batas-batas yang menggambarkan kemampuan produksi

Lebih terperinci

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015 Quality Control 1. a. Buat peta kendali dan R! b. Buat revisi peta kendali jika dibutuhkan! c. Diketahui spesifikasi produk adalah 171 ± 11. Jika produk di bawah LSL maka

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Shyang Yao Fung adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak di bidang sepatu olahraga yang bermerek Adidas yang memproduksi sepatu untuk pria, wanita,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION MEDIA ASMAJAYA DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Pada PTP Nusantara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Grootwatch merupakan salah satu industri kreatif yang sedang berkembang dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang terbuat dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar

Lebih terperinci

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah 59 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define National Garmen merupakan sebuah industri pembuatan baju kemeja, kaos polo, kaos oblong dan jaket. Sistem produksi pada National Garmen berdasarkan make by order yaitu

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO. Putri Endang Fitriany

USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO. Putri Endang Fitriany USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO Putri Endang Fitriany 35412763 LATAR BELAKANG Kualitas Cacat DMAIC PT Pintu Mas Garmindo Celana Pendek Model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk maupun jasa berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk maupun pelayanannya, agar dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA Mochammad Damaindra, Atikha Sidhi Cahyana Program studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. adalah

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kemajuan dalam bidang jasa dewasa ini mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kemajuan dalam bidang jasa dewasa ini mendorong pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kemajuan dalam bidang jasa dewasa ini mendorong pertumbuhan pada sektor jasa. Yang mengakibatkan munculnya berbagai macam peluang bisnis baru. Industri jasa merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R Disusun Oleh: Nama : Lina Reztyani NPM : 34411102 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

Peta Kendali (Control Chart)

Peta Kendali (Control Chart) Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 29, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 29, 2015 1 / 22 Control

Lebih terperinci

4. Dua titik mendekati atas Selidiki penyebabnya. 5. Dua titik mendekati bawah Selidiki penyebabnya.

4. Dua titik mendekati atas Selidiki penyebabnya. 5. Dua titik mendekati bawah Selidiki penyebabnya. #12 ANALISA PENYIMPANGAN, PROCESS CAPABILITY, DAN IMPLEMENTASI TQM Analisa Penyimpangan Dalam diagram kendali dimungkinkan terjadi penyimpangan, antara lain: 1. Proses Terkendali, terjadi variasi karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ditetapkan. Gasper (2008:1) mendefiniskan kualitas sering kali diartikan

BAB II LANDASAN TEORI. ditetapkan. Gasper (2008:1) mendefiniskan kualitas sering kali diartikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Kualitas 2.1.1 Pengertian Kualitas Kualitas didefinisikan sebagai totalitas karakteristik suatu produk yang menunjang kemapuan produk itu untuk memuaskan kebutuhan yang

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT Tantri Windarti STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya Email : tantri@stikom.edu ABSTRAK Dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. atribut dilakukan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui CTW. Circumference RTD

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. atribut dilakukan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui CTW. Circumference RTD BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Pareto Chart Setelah dilakukan pengumpulan data pengolahan data pada bab sebelumnya, maka selanjutnya dilakukan analisa dan pembahasan. Analisa data atribut dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar tetap survive. Ada berbagai berbagai cara untuk mewujudkannya, di mana salah

Lebih terperinci

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ Alin Widiawati 1, Faula Arina 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Kualitas Kualitas adalah sesuatu yang terus menerus dicari oleh manusia. Manusia mencari pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dirinya, begitu pula

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci