BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif sebagai petunjuk untuk melakukan tindakan. Jenis data yang digunakan dalam pengendalian proses statistikal pada penulisan Skripsi ini adalah data atribut (Attributes Data), yaitu data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan analisis. Data ini biasanya diperoleh dalam bentuk unit ketidaksesuaian dengan spesifikasi standar. Pengumpulan data dalam pengendalian proses statistikal untuk meningkatkan kualitas bertujuan untuk : 1. Melakukan pemantauan dan mengendalikan proses 2. Menganalisis hasil-hasil yang tidak sesuai 3. Pemeriksaan (Inspeksi) Dalam pengumpulan data ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti tujuan pengumpulan data yang jelas, jenis data yang akan dikumpulkan (atribut atau variabel), cara-cara yang tepat dalam melakukan pencatatan data.

2 39 Tabel 4.1 Data Produksi Harian Kantong Pastik HDPE No Mesin 1 (TAIYO 2 TINGKAT) No. Ukuran Produksi Cacat P (cm) L (cm) T (mic) Bal Kg Kg 1 36 / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / Sumber Data : PT. PANCA BUDI IDAMAN

3 40 Tabel 4.2 Data Jumlah Produksi dan Cacat Kantong Plastik HDPE (unit) No. Pengamatan TAIYO 2 TINGKAT Produksi Cacat Sumber Data : PT. PANCA BUDI IDAMAN

4 Analisis Data Batas Spesifikasi Perusahaan Divisi Quality Control yang terdapat dalam perusahaan melakukan pemeriksaan (inspeksi) terhadap seluruh produk yang dihasilkan secara subjektif, artinya pemeriksaan dilakukan dengan penglihatan dari operator setiap mesin, jika terdapat cacat pada produk (kantong plastik) maka produk tersebut gagal. Karakteristik kualitas (Critical To Quality - CTQ) yang terdapat di perusahaan yaitu: 1. Kiri kanan tidak seimbang 5. Kebesaran atau kekecilan 2. Miring 3. Pemotongan kurang sempurna 4. Meleleh karena kepanasan 6. Kelipat 7. Tidak kuat/jebol 8. Putus Batas spesifikasi atas (Upper Specification Limits) yang diinginkan perusahaan sesuai dengan permintaan konsumen adalah sebesar 2 % atau 0.02 dari setiap produksi per shift kerja. Nilai ini cukup besar dan kurang efisien untuk produksi kantong plastik pada perusahaan karena perusahaan memproduksi berdasarkan pesanan, hal ini berarti perusahaan harus menyediakan bahan baku sebesar 2 persen (%) lebih besar dari jumlah kantong plastik pesanan pelanggan dan perusahaan juga harus mengeluarkan biaya yang besar, padahal perusahaan tidak menginginkan stock di gudang produk jadi.

5 Perhitungan Data Kantong Plastik dengan 3 Sigma ( 3σ ) Tabel 4.3 Data Proporsi Kesalahan untuk Kantong Plastik HDPE ( 3σ ) No. Pengamatan Banyak Produk yang Diperiksa (n) Banyak Produk yang Cacat (np) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan (p,%) Jumlah = Rata-rata = (p-bar) (p-bar,%) S p = UCL = CL = LCL =

6 43 Tabel 4.4 Data Proporsi Kesalahan Revisi untuk Kantong Plastik HDPE (3σ ) No. Pengamatan Banyak Produk yang Diperiksa (n) Banyak Produk yang Cacat (np) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan (p,%) Jumlah = Rata-rata = (p-bar) (p-bar,%) S p = UCL = CL = LCL =

7 Perhitungan Data Kantong Plastik dengan Metode Six Sigma ( 6σ ) Tabel 4.5 Data Proporsi Kesalahan untuk Kantong Plastik HDPE ( 6σ ) No. Pengamatan Banyak Produk yang Diperiksa (n) Banyak Produk yang Cacat (np) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan CTQ (p,%) Peluang Kesalahan DPMO Nilai Sigma Jumlah = Rata-rata = (p-bar) (p-bar,%) S p = UCL = CL = LCL =

8 45 Tabel 4.6 Data Proporsi Kesalahan Revisi untuk Kantong Plastik HDPE (6σ ) No. Pengamatan Banyak Produk yang Diperiksa (n) Banyak Produk yang Cacat (np) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan CTQ (p,%) Peluang Kesalahan DPMO Nilai Sigma Jumlah = Rata-rata = (p-bar) (p-bar,%) S p = UCL = CL = LCL =

9 Perbaikan Proses 1. Peta Kendali Proporsi Kesalahan No. Pengamatan p UCL CL LCL USL Grafik 4.1 Peta Kendali p untuk Kantong Plasik HDPE (3σ ) Berdasarkan peta kendali p di atas, terlihat bahwa spesifikasi (USL) yang diberikan perusahaan jauh berada di atas batas kendali atas (UCL) sehingga dapat dikatakan perusahaan sangat hati-hati dalam mengantisipasi jumlah produk cacat. Pada batas-batas kendali, proses pemotongan kantong plastik belum stabil. Hal ini dibuktikan dengan adanya 18 data yang diwakili oleh titik-titik berada di luar batas-batas kendali yaitu data pengamatan 1, 2, 5, 7, 8, 9, 12, 13, 16, 20, 22, 23, 27, 28, 29, 32, 33, dan 35. Data-data yang keluar dari batas kendali ini

10 47 menunjukkan ketidakstabilannya sehingga harus distabilkan dengan mengeliminasi data-data yang berada di luar batas kendali Proporsi Kesalahan No. Pengamatan p UCL CL LCL Grafik 4.2 Peta Kendali p Revisi untuk Kantong Plastik HDPE (3σ ) Berdasarkan peta kendali p yang telah direvisi di atas, dapat dilihat bahwa data telah berada dalam batas-batas kendali dan menunjukkan bahwa proses produksi telah stabil. Terlihat pada peta kendali di atas, terdapat 17 data yang masuk dalam batas-batas kendali. Data yang masuk ini disebabkan karena jumlah hasil produksi (output) yang berbeda pada setiap pengamatan sehingga menimbulkan variasi dan proporsi kesalahan setiap pengamatan yang mendekati rata-rata proporsi kesalahan (p-bar). Jumlah hasil produksi yang berbeda disebabkan karena PT. PANCA BUDI IDAMAN memproduksi produknya berdasarkan pesanan pelanggan yang berbeda-beda jumlahnya.

11 48 Proporsi Kesalahan No. Pengamatan p UCL CL LCL USL Grafik 4.3 Peta Kendali p untuk Kantong Plasik HDPE (6σ ) Berdasarkan peta kendali p di atas, terlihat bahwa batas spesifikasi atas (USL) yang diberikan perusahaan jauh berada di atas batas kendali atas (UCL) sehingga dapat dikatakan perusahaan sangat hati-hati dalam mengantisipasi jumlah produk cacat yang dihasilkan. Pada batas-batas kendali, proses pemotongan kantong plastik belum stabil. Hal ini dibuktikan dengan adanya 11 data yang diwakili oleh titik-titik berada di luar batas-batas kendali yaitu data pengamatan 1, 2, 5, 7, 13, 22, 23, 27, 29, 32, dan 33. Data-data yang keluar dari batas kendali ini menunjukkan ketidakstabilannya sehingga harus distabilkan dengan mengeliminasi data-data yang berada di luar batas kendali.

12 49 Proporsi Kesalahan No. Pengamatan p UCL CL LCL Grafik 4.4 Peta Kendali p Revisi untuk Kantong Plastik HDPE (6σ ) Berdasarkan peta kendali p yang telah direvisi di atas, dapat dilihat bahwa data telah berada dalam batas-batas kendali dan menunjukkan bahwa proses produksi telah stabil. Terlihat pada peta kendali di atas, terdapat 24 data yang masuk dalam batas-batas kendali. Data yang masuk ini disebabkan karena jumlah hasil produksi (output) yang berbeda pada setiap pengamatan sehingga menimbulkan variasi dan proporsi kesalahan setiap pengamatan yang mendekati rata-rata proporsi kesalahan (p-bar). Jumlah hasil produksi yang berbeda disebabkan karena PT. PANCA BUDI IDAMAN memproduksi produknya berdasarkan pesanan pelanggan yang berbeda-beda jumlahnya. Jika dibandingkan dengan perhitungan menggunakan 3σ, perhitungan dengan menggunakan metode Six Sigma mendapatkan hasil batas-batas kendali yang lebih baik sehingga data yang berada dalam batas kendali lebih banyak jumlahnya. Nilai kapabilitas sigma revisi 4,6581, nilai ini dikatakan baik karena melebihi rata-rata kinerja industri di Amerika Serikat yaitu sebesar 4,10.

13 50 2. Histogram Berdasarkan data jumlah cacat kantong plastik HDPE, berikut adalah perhitungan untuk membuat grafik histogram : Range = jumlah produk cacat terbesar jumlah produk cacat terkecil = = 709 Kelas = banyaknya data pengama tan = 35 = Range Lebar kelas = Kelas = 709 = USL = 2 % dari total produksi = 2 % * = 1516 Tabel 4.7 Kelas Interval dan Frekuensi untuk Jumlah Cacat kantong Plastik HDPE Interval Kelas Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif

14 Frekuensi USL = Nilai Tengah Proporsi Produk Grafik 4.5 Histogram untuk Jumlah Cacat Kantong Plastik HDPE (unit) Berdasarkan grafik histogram, proses menunjukkan berada di kiri dari batas spesifikasi atas (USL) yang ditentukan perusahaan yaitu sebesar 2 persen dari total produksi. Nilai ini jauh berada di kanan sehingga dapat dikatakan proses jauh lebih baik dari perkiraan perusahaan. Penilaian seperti ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses dapat dikatakan sangat baik, jika proses kantong plastik berada di kanan batas spesifikasi atas (USL) maka kapabilitas proses jelek, dan jika berada tepat di sekitar batas USL maka kapabilitas proses baik. Oleh karena itu, perusahaan lebih baik menggunakan batas spesifikasi atas sebesar kurang dari 2 persen (sekitar 1% hingga 1,5%) sehingga perusahaan tidak memproduksi produk yang dapat menimbulkan adanya persedian barang jadi di gudang.

15 52 Jika dilakukan perhitungan terhadap total produksi kantong plastik HDPE dengan batas spesifikasi atas berikut : 1. USL = 1 % dari total produksi = 1 % * = USL = 1,5 % dari total produksi = 1,5 % = 1137 Batas spesifikasi atas (USL) antara 1 % hingga 1,5 % menunjukkan proses sangat baik. Jika perusahaan mengurangi nilai batas spesifikasi atas maka diperoleh beberapa keuntungan seperti mengurangi biaya untuk pembelian bahan baku plastik, mengurangi biaya untuk membayar upah tenaga kerja dan penggunaan waktu yang berlebih untuk memproduksi kantong plastik dalam jumlah besar dapat diminimalkan. 12 Frekuensi USL= Nilai Tengah Grafik 4.6 Histogram untuk Jumlah Cacat Kantong Plastik HDPE dengan USL 1.5%

16 53 3. Run Chart 1000 Jumlah Cacat Rata-rata jumlah cacat = No. Pengamatan Grafik 4.7 Run Chart untuk Jumlah Cacat Kantong Plastik HDPE Perbaikan dengan menggunakan Run Chart yang menggambarkan jumlah produk cacat terhadap jumlah pengamatan tidak memberikan informasi yang spesifik tapi memberikan ringkasan mengenai adanya ke-variasi-an dari jumlah cacat kantong plastik dari hasil proses produksi. Hal ini terlihat pada grafik di atas, pada suatu proses data pengamatan berada di atas dan pada proses lain berada di bawah ratarata. Variasi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurang terlatihnya operator, mesin yang kurang berfungsi dengan baik akibat kurangnya perawatan, metode yang digunakan kurang tepat, dan hasil proses material sebelumnya tidak baik.

17 54 4. Diagram Sebab-Akibat Mesin Operator Kecepatan Mesin Set Up Mesin Salah Pisau Potong Tumpul Tidak teliti Tergesa-gesa Kurang Konsentrasi Kurang Terampil Kurang Terlatih Pon Tak Sempurna Penerangan Kurang Posisi Plastik Tidak Tepat Ketebalan Plastik Lingkungan Metode Material Diagram 4.1 Diagram Sebab-Akibat untuk Pon Tak Sempurna pada Kantong Plastik HDPE

18 55 Berdasarkan diagram 4.1 dapat diketahui faktor-faktor penyebab utama dari cacat berupa pon tak sempurna pada kantong plastik HDPE di lantai produksi adalah meliputi operator, mesin, metode, material dan lingkungan. Dari segi operator, kurangnya pelatihan dan keterampilan dalam menjalankan mesin dapat menyebabkan pekerjan yang dijalankan kurang lancar. Dengan demikian maka operator akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri terhadap pekerjaannya. Operator yang tergesa-gesa karena menginginkan pekerjaannya cepat selesai dapat mengabaikan kualitas hasil. Kurangnya konsentrasi dan tidak teliti dari operator dapat menyebabkan hasil pon pada kantong plastik tidak seimbang. Dari segi mesin, proses awal dalam produksi adalah setting mesin yang menentukan kualitas hasil proses produksi. Kecepatan mesin yang tidak sesuai dan pisau potong yang tumpul dapat memyebabkan cacat sehingga memerlukan pekerjaan dua kali untuk memperbaiki cacat. Dari segi material, kantong plastik yang tebal dapat memungkinkan pemotongan (pon) tidak sempurna. Dari segi metode, peletakan posisi kantong plastik yang tidak tepat dapat menyebabkan pon tidak seimbang. Dari segi lingkungan, penerangan yang cukup (tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap) dalam ruang produksi sangat dibutuhkan oleh operator dalam menjalankan pekerjaannya.

19 56 Mesin Operator Kecepatan Mesin Set Up Mesin Salah Suhu Tinggi Tidak teliti Tergesa-gesa Kurang Konsentrasi Kurang Terampil Meleleh Plastik ketipisan Material Diagram 4.2 Diagram Sebab-Akibat untuk Meleleh pada Kantong Plastik HDPE

20 57 Berdasarkan diagram 4.2 dapat diketahui faktor-faktor penyebab utama dari cacat berupa meleleh karena kepanasan pada kantong plastik HDPE di lantai produksi adalah meliputi operator, mesin, dan material. Dari segi operator, akibat yang ditimbulkan oleh faktor ini berasal dari penyebab yang sama dengan cacat pon tak sempurna yaitu operator kurang terampil, kurang konsentrasi, tergesa-gesa dan tidak teliti. Untuk penyebab operator kurang terlatih tidak ada karena dalam pengelasan tidak memerlukan pelatihan yang ketat melainkan pengarahan secukupnya dari orang yang ahli. Dari segi mesin, setting mesin merupakan proses awal yang menentukan kualitas hasil produksi. Suhu yang tinggi merupakan penyebab utama melelehnya produk sehingga perlu dilakukan pemeriksaan terhadap pengatur suhu pada mesin secara berkala. Selain itu, kecepatan mesin yang lambat dapat menyebabkan produk menerima panas yang berlebihan dan jika mesin terlalu cepat akan menyebabkan hasil pengelasan tidak akan sempurna sehingga dapat membuat kantong plastik jebol (tidak kuat). Dari segi material, kantong plastik yang tipis akan lebih mudah meleleh jika terkena panas mesin las, maka sebelum melalui proses pengelasan atau saat proses pembentukkan kantong plastik diperlukan pemeriksaan yang lebih ketat.

21 Evaluasi Kinerja Dalam melakukan suatu pekerjaan perlu adanya evaluasi untuk meneliti dan membandingkan antara hasil yang diinginkan dengan kenyataan yang ada dan tindakan korektif yang harus dilakukan untuk mengatasi adanya penyimpangan pada hasil kenyataan sehingga sesuai dengan yang direncanakan. Tabel 4.8 Perhitungan Kapabilitas Proses untuk Kantong Plastik HDPE Langkah Tindakan Persamaan Hasil Perhitungan Proses yang ingin diketahui Jumlah unit yang diproduksi melalui proses Jumlah unit yang gagal Tingkat kesalahan / Pemotongan Jumlah CTQ potensial yang dapat Jumlah menyebabkan cacat Peluang tingkat cacat per karakteristik CTQ Kemungkinan cacat per satu juta kesempatan (DPMO) Konversi DPMO ke dalam nilai sigma Kesimpulan Karakteristik CTQ / * Kapabilitas sigma baik karena melebihi ratarata kinerja industri AS yaitu sebesar 4.1 Berdasarkan perhitungan kapabilitas sigma dengan metode Six Sigma (6σ ) pada data produksi kantong plastik HDPE, didapatkan nilai sigma sebesar 4.66 (dibulatkan). Nilai sigma ini menunjukkan bahwa proses sangat baik dengan patokan rata-rata kinerja industri di AS, padahal nilai sigma rata-rata kinerja industri di

22 59 Indonesia sebesar 3 hingga 3,5. Besarnya nilai sigma yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh jumlah karakteristik kualitas (CTQ) yang terdapat di dalam elemenelemen produk. Jika semakin besar jumlah CTQ maka nilai sigma yang diperoleh makin besar, sedangkan semakin kecil jumlah CTQ maka nilai sigma semakin kecil atau dapat dikatakan nilai CTQ dengan sigma berbanding lurus. Hasil yang diperoleh pada proses produksi kantong plastik HDPE dengan perhitungan 3 sigma membuktikan terdapat 18 data berada di luar batas kendali, sedangkan pada perhitungan dengan menggunakan metode Six Sigma, terdapat 11 data yang berada di luar batas kendali. Kesimpulannya dengan menggunakan metode Six Sigma hasil yang diperoleh lebih baik daripada menggunakan standar 3 sigma. Sejumlah data proses yang berada di luar batas kendali disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manusia (operator), mesin, metode, material dan lingkungan. Dengan demikian diperlukan perbaikan seperti melakukan pelatihan pada operator mesin, menambah penerangan pada lingkungan kerja, perawatan dan pemeliharaan mesin. Hasil yang direncanakan perusahaan terhadap produksi kantong plastik adalah sebesar 2% dari total produksi atau batas spesifikasi atas / USL sebesar 0,02. Angka ini sangat jauh berada di luar batas kendali (ditunjukkan pada peta kendali p) sehingga dapat dikatakan hasil nyata dari proses produksi berada jauh dibawah batas spesifikasi atau kapabilitas proses sangat baik. Dengan demikian perusahaan harus meninjau kembali batas spesifikasi yang direncanakan dan disesuaikan dengan hasil proses.

23 Rencana Implementasi Implementasi penggunaan SPC (Statistical Process Control) di departemen Quality Control pada proses produksi kantong plastik sangat penting supaya diperoleh produk yang sesuai dengan harapan para pelanggan dan konsumen. Sebelum menjalankan atau mengimplementasikan SPC dalam proses produksi maka diperlukan rencana-rencana supaya penggunaan SPC di departemen Quality Control dapat dijalankan dengan lancar. Rencana-rencana tersebut adalah : 1. Memberikan pengetahuan mengenai SPC meliputi kegunaannya, tujuannya kepada departemen yang berkaitan dengan proses produksi seperti departemen PPIC, Quality Control, operator. 2. Memberikan pengetahuan mengenai cara memperbaiki proses dengan menggunakan alat-alat perbaikan proses. 3. Memberikan pelatihan mengenai cara menggunakan SPC dan alat-alat perbaikan proses kepada departemen Quality Control. 4. Menambah jenis data yang diperoleh dari hasil produksi yaitu data variabel (variabel : ketebalan plastik, ukuran plastik). 5. Memperbaiki batas spesifikasi produksi yang ada dalam perusahaan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti biaya produksi, biaya investasi, sumber daya manusia, waktu produksi sehingga memenuhi harapan pelanggan.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 30 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Studi Pendahuluan Identifikasi & Perumusan Masalah Pengumpulan Data M enentukan CTQ M enghitung Proporsi Kesalahan M enghitung Kapabilitas Sigma M embuat Peta Kendali

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Plastik Plastik mencakup semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Bahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 21 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ikan Tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu menembus pasar internasional. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T L46 LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan selama melakukan observasi di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Adapun data yang diperoleh adalah jumlah dan jenis-jenis cacat pada proses welding hasil audit dari periode akhir September Oktober 2004. Tabel 4.1

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena

memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena BABV PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define (Pendefinisian) PT. Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS) merupakan perusahaan manufaktur dengan sistem produksi make to order, dimana proses produksi dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi Petunjuk Sitasi: Suliawati, & Gumay, V. S. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D70-75). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk memperoleh laba

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk) PENINGKATAN DAYA SAING PENGRAJIN INDUSTRI KECIL RUMAH TANGGA PEDESAAN DI KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENINGKATAN KUALITAS YANG BERKESINAMBUNGAN Erni Puspanantasari Putri Teknik, UNTAG Surabaya e-mail: Nantasari@yahoo.co.id

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD.

METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD. III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD. Ngudi Lestari 1 Kecamatan Kebasen, Banyumas) ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process 70 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil control chart PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process Control. Sebagai langkah awal penulis mencoba menganalisa data volume produk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv HALAMAN MOTTO.. v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI..... viii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala. Karena atas izin-nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon Penelitian 1. Menganalisis jenis cacat yang

Lebih terperinci

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1) USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYANGGA AKI MOTOR HONDA VARIO TECHNO PART STAY D ECCU MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PT. ADHI WIJAYACITRA Nama : Muhammad Robiesa Npm : 30409301 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data di perusahaan PT. Jasa Putra Plastik dilakukan dari bulan Juli 004 sampai bulan Desember 004. Data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk

Lebih terperinci

: defect, six sigma, DMAIC,

: defect, six sigma, DMAIC, ABSTRAK PD.Langgeng adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam part mesin seperti carbon brus. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan maka perusahaan harus memiliki keunggulan. Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Produk yang dikatakan berkualitas adalah produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Maka dari itu setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk berupa

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS CONTROL CHART suatu metode penyajian grafik keadaan produksi secara kronologis dengan batas-batas yang menggambarkan kemampuan produksi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Kinerja Setelah seluruh data yang diperlukan terkumpul, data tersebut akan diolah melalui 5 fase dalam Six Sigma yang disebut Six Sigma Improvement Framework atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar dari

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO Huwae Elias P Progam Studi Teknik Manajemen Industri, STMI Jakatra ABSTRAK Kualitas merupakan salah satu

Lebih terperinci

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma... ABSTRAK Persaingan dunia industri semakin ketat, mendorong para pelaku industri untuk makin giat melakukan berbagai hal untuk tetap bertahan. Salah satu yang terpenting adalah kualitas produk yang merupakan

Lebih terperinci

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT Lely Riawati, ST., MT PETA KENDALI DATA ATRIBUT Besterfield (1998) karakteristik kualitas : sesuai dengan spesifikasi atau tidak sesuai dengan spesifikasi. Atribut : goresan,

Lebih terperinci

Oleh : Miftakhusani

Oleh : Miftakhusani USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 54 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya masalah, data untuk mengukur kinerja saat ini (saat pengamatan

Lebih terperinci

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. CITRA ABADI SEJATI yang beralamat di jalan raya Cileungsi-Jonggol Km: 2.5 kp.sawah, kecamatan Cileungsi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 PENGENDALIAN KUALITAS 2.1.1 Pengertian Kualitas Keistimewaan atau keunggulan suatu produk dapat diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan. Salah satunya dapat dilihat dari sisi

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik BAB I PENDAHULUAN Kualitas dan manajemen kualitas telah mengalami evolusi menjadi yang TQM (Total Quality Management), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu sistem manajemen dansistem

Lebih terperinci

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE 41166 PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Disusun Oleh: Juli Evelina/33412985 Pembimbing: Dr. Ir. Rakhma Oktavina,

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,

Lebih terperinci

deduktif. Kajian induktif adalah kajian pustaka yang bermakna untuk menjaga

deduktif. Kajian induktif adalah kajian pustaka yang bermakna untuk menjaga BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Langkah-langkah penelitian perlu disusun secara baik untuk mempermudah penyusunan laporan penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian dapat dipresentasikan seperti

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat ini

BAB V ANALISA HASIL. batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat ini BAB V ANALISA HASIL 5.1 Menghitung Garis Pusat atau Central Line (CL) Garis pusat atau Central Line adalah garis tengah yangberada diantar batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

3.1 Persiapan Penelitian

3.1 Persiapan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu Definisi mutu atau kualitas menurut para ahli dikemukakan secara berbeda akan tetapi memiliki maksud yang sama yang berarti mutu atau kualitas adalah tingkat baik

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK Mochammad Hatta Jurusan Teknik Industri Universitas 45 Surabaya Mochammad_hatta@walla.com Siti Lestariningsih,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA. tersebut didapatkan nilai DPMO rata-rata sebesar yang berarti dalam

BAB V HASIL DAN ANALISA. tersebut didapatkan nilai DPMO rata-rata sebesar yang berarti dalam BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa tingkat DPMO & Sigma 5.1.1 Analisa Tingkat DPMO Hasil perhitungan tingkat DPMO dan Sigma proses produksi DS29LE2 didapatkan dari data inspeksi bulan September 2011.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT Tantri Windarti STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya Email : tantri@stikom.edu ABSTRAK Dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data terbagi menjadi dua proses yakni: proses produksi/ekstrusi dan proses anodizing, data-data yang telah terkumpul merupakan data hasil

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R Disusun Oleh: Nama : Lina Reztyani NPM : 34411102 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci