KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL"

Transkripsi

1 KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika, melakukan interpretasi terhadap peta pengendali yang dihasilkan dan menentukan tindakan yang harus dilakukan

2 MATERI Pengertian pengendalian kualitas statistik untuk data variabel Beberapa tindakan yang berhubungan dengan kondisi produk Manfaat pengendalian Kualitas Statistika untuk data variabel Langkah-langkah dalam pengendalian Kualitas Statistika untuk data variabel Beberapa model grafik pengendali Grafik pengendali rata-rata dan range Grafik pengendali rata-rata dan s.d. Grafik pengendali untuk unit-unit individu Grafik pengendal regresi Grafik pengendali rata-rata bergerak

3

4 MANFAAT PETA KENDALI Peta kendala merupakan alat pengambilan keputusan-menyediakan dasar ekonomis untuk memutuskan mengubah proses atau membiarkannya Peta kendali merupakan alat penyelesaian masalah- memberi dasar untuk memformulasikan tindakan perbaikan SPC menunjukkan masalah, tidak menyelesaikannya!

5 MANFAAT PETA KENDALI Merupakan alat bantu yang hebat untuk memahami kinerja proses dari waktu ke waktu. Input Output PROCESS Apa penyebab variabilitas yang terjadi?

6 Dua Macam Penyebab Variabilitas Penyebab Umum (Chance causes/common cause) terjadi selama proses, bersifat acak dan tak dapat dikontrol jika hanya ada penyebab umum saja, proses dianggap stabil dan terkontrol. Penyebab Khusus (Assignable causes/special cause) Variasi karena pengaruh dari luar- jika ada, proses dikatakan tak terkontrol

7 Peta kendali membantu kita untuk mempelajari proses yang terjadi Memisahkan antara variasi karena sebab umum dan sebab khusus Menentukan apakah proses dalam keadaan terkendali atau tidak Menduga nilai parameter proses (mmean, variansi) dan menentukan kinerja atau kemampuan proses

8 Peta kendali membantu kita untuk mempelajari proses yang terjadi Untuk memonitor output, digunakan peta kendali-menghitung mean, range dan simpangan baku Untuk memonitor proses, biasa digunakan dua peta kendali - mean (atau ukuran pemusatan data lainnya) - Variasi (menggunakan jarak/range atau simpangan baku)

9 Komponen-komponen Peta Kendali Garis pusat Menunjukkan rata-rata proses terpusat Batas kendali atas (Upper control limit/ucl) dan batas kendali bawah (Lower control limit/lcl) Menjelaskan pencaran proses

10 Peta kendali variabel Variabel adalah ukuran karakteristik dari produk atau jasa Dilakukan pengukuran data dan dibuat petanya.

11 Peta kendali rata-rata dan jarak (X-bar and R charts) Peta kendali rata-rata digunakan untuk mendeteksi perubahan rata-rata di antara subgroup Menguji ukuran tendensi pusat atau pengaruh lokasi Peta kendali R - digunakan untuk mendeteksi perubahan variasi di dalam subgroup Menguji pengaruh sebaran (dispersion effects)

12 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PETA KENDALI Langkah 1 Mendefinisikan permasalahan Langkah 2 Memilih karakteristik kualitas yang akan diukur Langkah 3 Memilih ukuran subgroup yang akan disampel Langkah 4 Mengumpulkan data Langkah 5 Menentukan garis pusat peta kendali Langkah 6 Menentukan batas-batas kendalai untuk peta kendali Xbar Langkah 7 Menentukan batas-batas kendalai untuk peta kendali R Langkah 8 Mengevaluasi proses menginterpretasi peta kendali Langkah 9 Merevisi peta kendali Langkah 10 Mencapai tujuan

13 Gunakan alat-alat dalam pengendalian kualitas yang lain seperti diagram sebab-akibat atau diagram pareto untuk membantu menentukan masalah utama yang terjadi dalam proses yang diduga menjadi penyebab utama.

14 Identifikasilah karakteristik yang akan dipelajari, misal panjang dari produk yang dihasilkan atau variabel lain yang dianggap penting yang mungkin mempengaruhi kualitas produk seperti tinggi, kekentalan, warna, suhu, berat, volum, kepadatan dan sebagainya.

15 Langkah 3 Pilih ukuran subgroup yang akan diambil sampelnya Pilihlah subgroup yang homogen subgroup Homogen dihasilkan dalam kondisi yang sama, oleh mesin yang sama, operator yang sama, pada waktu yang hampir sama. Cobalah untuk memaksimalkan kemungkinan untuk memperoleh perbedaan diantara subgroup, dan meminimalkan perbedaan di dalam group.

16 Langkah4 Kumpulkandata Lakukan proses pengumpulan data untuk menyusun peta kendali. Umumnya diambil subgroup (dengan total sampel sekitar 100) untuk menyusun peta kendali. Setiap kali subgroup berukuran n diambil, dihitung rata-ratanya dan diplotkan dalam peta kendali.

17 Ukuran Sampel Tabel Ukuran Sampel menurut ANSI/ASQC Z , Inspeksi Normal, Level 3 Banyaknya Produk Ukuran sampel

18 Langkah 5 Tentukan Garis Pusat Garis pusat menunjukkan rata-rata populasi, μ Karena tidak diketahui, digunakan X double bar ( X), atau rata-rata dari rata-rata subgroup.

19 Langkah 6 Tentukan batas-batas kendali Kurva normal menunjukkan distribusi dari rata-rata sampel. Peta kendali merupakan perwujudan dari kurva normal yang bergantung waktu. Proses yang berada dalam kendali akan menunjukkan bahwa 99.73% dari grafiknya akan berada di antara rata-rata ± 3 simpangan bakunya

20 Batas-batas peta kendali Rata-rata Untuk menentukan batas-batas peta kendali rata-rata gunakan rumus: UCL X = X + 3σ LCL X = X 3σ Atau dapat juga digunakan rumus: UCL X = X + A2 R LCL X = X A2 R Dimana nilai dari A 2 dapat dilihat dari Tabel

21 Tabel Nilai A 2 n A 2 n A 2 n A 2 2 1, , , , , , , , , , , , , ,285

22 Langkah 7 Tentukan batas-batas kendali untuk R Peta kendali jarak (R) menunjukkan pencaran dari sampel-sampel individu dalam subgroup. Jika produk memiliki pencaran yang lebar, maka individu-individu dalam subgroup berbeda satu dengan lainnya. Rata-rata yang sama akan dapat mengecoh. Perhitungannya sama dengan perhitungan untuk peta x-bar; Gunakan nilai D3 dan D4 dari Tabel. Jika batas bawah kendali negatif maka diambil nol.

23 Batas-batas Kendali Jarak Untuk menentukan batas-batas kendali jarak, gunakan rumus: UCL LCL R R = D = D 4 3 R R Tabel Nilai D 3 dan D 4 n D 3 D 4 n D 3 D 4 n D 3 D

24 Langkah 8 Menguji proses Membaca peta kendali Suatu proses dikatakan stabil atau terkontrol (under control) jika unjuk kerja proses berada dalam batas-batas kendali statistik seperti dijelaskan di atas dan penyimpangan yang ada disebabkan oleh penyebab umum (common causes).

25 Akibat dari salah interpretasi proses Menyalahkan orang lain atas masalah yang tak dapat dikendalikan Menghabiskan waktu dan uang untuk mencari masalah yang sebenarnya tak ada Menghabiskanwaktudanuanguntuk menyesuaikan proses yang tidak perlu Melakukan tindakan yang tidak menjamin dapat menyelesaikan masalah Melakukan perbaikan yang berkaitan dengan pekerja padahal hal yang lebih dahulu diperlukan adalah perbaikan prosesnya

26 Variasi Proses Jika suatu sistem hanya dipengaruhi oleh adanya variasi proses, maka 99.73% dari pengukuran data akan berada dalam rentangan 3 simpangan bakunya Jika 1000 subgroup, 997 akan berada di dalam batas=batas 6 (six) sigma.

27 Daerah-daerah dalam Peta kendali Berdasarkan pada kurva nornal, dalam suatu peta kendali: Dua pertiga dari semua titik akan berada di sekitar garis tengah. Titik-titik akan ada di atas dan dibawah garis tengah secara hampir seimbang Tidak ada titik yang jauh berada di luar batas kendali Tidak ada pola atau tren tertentu.

28 Pengenalan Pola Tren Tetap, perubahan yang progresif Berubah, melompat, or atau bergeser Runs 7 titik di atas atau di bawah; 6 titik naik atau turun, klaster Ada daur Dua populasi Terjadi Kesalahan

29 Langkah 9 Revisi peta kendali Dalam beberapa kasus, peta kendali perlu direvisi karena: Titik-titik tak terkendali dimasukkan dalam penghitungan peta kendali. Proces terkendali tetapi variasi dalam subgroup menunjukkan perbaikan.

30 Revisi Peta kendali Interpretasikan peta kendali awal Keluarkan penyebab tak terkendali Lakukan langkah-langkah koreksi Revisi peta kendali Keluarkan hanya titik-titik yang ditengarai terpengaruh oleh sebab khusus

31 Langkah 10 Mencapai tujuan Tujuan kita adalah menurunkan variasi inheren dalam proses selama waktu berjalan. Jika kita perbaiki proses, maka pencaran data akan menurun. Kualitas meningkat!

32 Urutan proses dalam PKS

33 Tabel Tindakan dalam Beberapa Kondisi Proses in statistical control Proses out of statistical control Proses in statistical control Proses out of statistical control Produk Memenuhi Spesifikasi Variasi proses kecil, relatif Variasi proses besar, relatif terhadap Spesifikasi terhadap Spesifikasi Mempertimbangkan nilai-nilai Melanjutkan pengendalian secara di pasar pada variasi ketat. ketat pada rata-rata proses Pengurangan inspeksi Proses tidak menentu dan tidak dapat diprediksi, serta menimbulkan masalah. Temukan penyebab kekurangan pengendalian. Proses kehilangan arah ke rata-rata yang salah. Pada umumnya mudah diambil tindakan perbaikan secara permanen Produk Tidak Memenuhi Spesifikasi Proses mungkin kehilangan arah dan terpencar-pencar. Memperbaiki kesalahan arah. Pertimbangan ekonomi dari ketepatan proses lebih banyak selain spesifikasi dibuat lebih lebar dan dilakukan pensortiran produk Proses kehilangan arah atau tidak menentu. Perlu perbaikan hal tersebut. Menemukan penyebab ketiadaan pengendali. Pertimbangan ekonomi lebih tepat pada proses dan spesifikasi lebih lebar, selain itu, dilakukan pelebaran spesifikasi dan pensortiran produk

34 Contoh Peta Pengendali Peta Pengendali Rata-Rata dan Jarak (Range) Peta kendali rata-rata dan jarak digunakan jika jumlah subgroup ada lima atau kurang. Sedang jika besar subgroup lebih dari 5 sebaiknya digunakan peta kendali rata-rata dan Standar deviasi JUMLAH OBSERVASI HASIL PENGUKURAN RATA- RATA R KETERANGAN I 20, 22, 21, 23, 22 21, , 18-22, 20, 20 19, , 18, 20, 17, 22 20,40 8 pemasok baru 4 20,21,22,21,21 21, , 24, 23, 22, 20 21, ,20, 18, 18, 19 19, ,20, 19, 18,20 19, , 18, 23, 20, 21 20, ,20,24,23,22 22,00 4 l0 21, 19, 20, 20, 20 20, , 20, 23, 22, 20 21, ,21,20,22,23 21, ,22, 19, 18, 19 19, , 21, 22, 21, 22 21, , 24, 24, 23, 23 22, ,20,24,20,21 21, , 18, 18, 20, 20 19, , 24, 22, 23, 23 22, , 19, 23, 20, 19 20, ,21,21,24,22 22, , 22, 22, 20, 22 21, , 18, 18, 17, 19 18,60 4 kekeliruan 23 21, 24, 24, 23, 23 23,00 3 kesalahan bahan 24 20, 22, 21, 21, 20 20, , 20, 21, 21, 22 20,60 3 JUMLAH 521,00 87

35 Karena sampel yang diambil untuk setiap observasi 5, maka nilai D3 adalah 0 dan nilai D4 adalah 2,114. Nilai Rbar = 87/25 = 3,48. Sehingga batas-batas pengendalian tingkat keakurasian proses ini adalah: BPA R = 3,48 (2,114) = 7,36 BPB R= 3,48 (0) = 0 Peta kendali untuk R adalah:

36 Apabila kita amati data observasi di atas, maka pada observasi ketiga nilai R = 8 dengan keterangan adanya pemasok baru. Karena penyebab keluarmya data dari batas pengendalian dianggap sebagai penyebab khusus (assignable cause) maka data tersebut dianggap out of statistical control dan harus direvisi. Untuk merevisinya data tersebut harus dihilangkan dengan menggunakan cara sebagai berikut: Rbar revisi = (87-8)/(25-1) = 3,29 Sehingga batas pengendaliannya sebagai berikut: BPA R = 3,29 ( 2,114 ) = 6,96 BPB R = 3,29 ( 0) = 0

37 Gambar Peta kendali jarak yang direvisi dengan mengeluarkan subgroup ke-3 Dengan demikian seluruh data hasil observasi berada di dalam batas pengendalian yang menunjukkan bahwa data tersebut dalam kondisi in statistical control atau telah sesuai dengan standar pengendalian proses.

38 Setelah peta pengendali jarak atau tingkat keakurasian diketahui maka kita menuju pada tingkat pengendali rata-rata sebagai berikut: bar = 521/25 = 20,84 ( garis pusat peta pengendali rata-rata) Batas pengendali atas dan batas pengendali bawah sebelum adanya revisi terhadap peta pengendali rata-rata maupun tingkat keakurasian adalah: BPA = 20,84 + (0,577) (3,48) = 22,85 BPB = 20,84-0,577 (3,48) = 18,83

39 Gambar peta kendali rata-rata sebelum revisi Karena pada data ketiga dalam pengendali jarak atau tingkat keakurasian proses sudah dilakukan revisi, maka garis pusat setelah revisi tersebut: bar = (521-20,4)/(25-1) =500,6/24 = 20,86 Sehingga batas pengendah atas dan batas pengendali bawahnya setelah revisi pada observasi ketiga menjadi: BPA =20,86+ 0,577( 3,29 ) =22,76 BPB =20,86-0,577( 3,29 ) =18,96

40 Gambar Peta kendali rata-rata yang direvisi dengan mengeluarkan subgroup ke-3 Apabila kita lihat pada data hasil observasi ternyata data dari hasil observasi ke-22 dan ke-23 berada di luar batas pengendalian dan ternyata penyebabnya termasuk dalam sebab yang dapat dihindarkan (assignable cause) sehingga harus dilakukan revisi

41 Hasil revisi untuk rata-rata dengan mengeluarkan subgroup ke 22 dan ke-23 adalah: bar = (500,6-18,60 23)/22 = 20,86 Sedang nilai Rbar sekarang menjadi Rbar = (79 4 3)/(24-2) = 3,27 Dengan demikian batas atas dan batas bawah kendali untuk rata-rata adalah BPA = 20,86 + (0,577) (3,27) = 22,75 BPB = 20,86-0,577 (3,27) = 18,98 Sedang batas atas dan batas bawah kendali untuk jarak adalah BPA R= 3,27 ( 2,114 ) = 6,92 BPB R = 3,27 (0) = 0

42 Gambar Peta kendali rata-rata yang direvisi dengan mengeluarkan subgroup ke-22 dan 23 Gambar Peta kendali jarak yang direvisi dengan mengeluarkan subgroup ke-22 dan ke-23

43 Latihan: Buatlah peta kendali utk rata-rata dan jarak dari data observasi berikut! No. Sampel Observasi mean range

44 Peta Pengendali Jarak bergerak Individual (Individual Moving Range) Peta Pengendali Jarak bergerak individual (Individual Moving Range) digunakan jika jumlah observasi dari masing-masing subgroup hanya satu. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti: Pengambilan sampel perlu waktu lama; Daur produksi lama; Tidak ada korelasi waktu data diobservasi; Pengambilan sampel perlu biaya besar; Pemeriksaan sampel dapat merusak objek; Masing-masing sampel berasal dari angkatan (batch) berbeda; dll,.

45 Contoh Peta Pengendali Jarak bergerak Individual Misal hasil observasi yang diperoleh adalah: No. Observasi 1 99, , , , , , , , , , , , , , ,95

46 Hasil Perhitungan Moving Range No. Observasi Moving Range 1 99, ,63 0, ,89 0, ,45 0, ,03 0, ,76 0, ,23 0, ,81 0, ,91 0, ,12 0, ,05 0, ,78 0, ,01 0, ,04 0, ,95 0,09

47 Penyusunan Peta Kendali Jarak bergerak Untuk menyusun peta kendali jarak bergerak harus dihitung perbedaan antara dua observasi atau subgroup berurutan yang digunakan sebagai ukuran variasi. Nilai ini disebut moving range (mr). Jadi mr i = x i+1 -x i Hasil perhitungan moving range untuk data di atas adalah

48 Gambar Peta kendali rata-rata Gambar Peta kendali moving range

49 Latihan Susunlah peta kendali jarak bergerak untuk data observasi subgroup tunggal berikut! No Data No Data No Data No. Data

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL GRAFIKPENGENDALI VARIABEL Grafik pengendali pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart dari Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, pada tahun 1924 dengan maksud untuk mengurangi variasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

MODUL 5 PETA KENDALI CUSUM & EWMA

MODUL 5 PETA KENDALI CUSUM & EWMA MODUL 5 PETA KENDALI CUSUM & EWMA Laboratorium OSI & K FT.UNTIRTA Praktikum Pengendalian Kualitas 2014 Page 1 MODUL 5 PETA KENDALI CUSUM & EWMA A. Tujuan Praktikum Berikut ini adalah tujuan praktikum modul

Lebih terperinci

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika Muhammad Arif Tiro Program Studi Statistika FMIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak Salah satu alat

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS CONTROL CHART suatu metode penyajian grafik keadaan produksi secara kronologis dengan batas-batas yang menggambarkan kemampuan produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Pengendalian Mutu Sebelum meninjau beberapa perangkat dasar pengendalian mutu secara statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistical Process Control (SPC) Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola,

Lebih terperinci

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Pendahuluan

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Pendahuluan Bab 2 Teori Dasar 2.1 Pendahuluan Gagasan bagan kendali statistik pertama kali diperkenalkan oleh Walter A. Shewhart dari Bell Telephone laboratories pada tahun 1924 (Montgomery, 2001, hal 9). Tujuan dari

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala. Karena atas izin-nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process 70 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil control chart PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process Control. Sebagai langkah awal penulis mencoba menganalisa data volume produk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas PENDAHULUAN Kosumen Kualitas Baik Univariate CuSum EWMA Peta Kendali Pengendalian Kualitas MEWMA Multivariate Hotelling PENDAHULUAN R U M U S A N M A S A L A H 1. Bagaimana prosedur pembentukan peta kendali

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK 5 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hbp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Kualitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antara perusahaan industri satu dengan yang lainnya menyebabkan semakin banyak dan beragam industri saat ini yang berusaha untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC) #9 STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC) Pengertian Kualitas dan manajemen kualitas telah mengalami evolusi menjadi TQM (Total Quality Management), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 6 Pengendalian Kualitas

PETA KENDALI ATRIBUT. 6 Pengendalian Kualitas PETA KENDALI ATRIBUT 6 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 6 Pengendalian Kualitas

PETA KENDALI ATRIBUT. 6 Pengendalian Kualitas PETA KENDALI ATRIBUT 6 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

V. HASIL DA PEMBAHASA

V. HASIL DA PEMBAHASA V. HASIL DA PEMBAHASA Metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk yang dilakukan pada penelitian ini merupakan metode yang tercantum dalam AOAC 985.33 tentang penentuan kadar vitamin C pada susu formula

Lebih terperinci

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC) #9 STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC) Pengertian Kualitas dan manajemen kualitas telah mengalami evolusi menjadi TQM (Total Quality Management), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu

Lebih terperinci

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatan magang yang dilakukan di PT Kemang Food Industries dimaksudkan untuk mengevaluasi bobot bersih dan membandingkan kesesuaian antara data bobot bersih yang didapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar dapat berkembang lebih baik lagi dalam bidang produksi disuatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ANALISIS KEMAMPUAN PROSES KOMPETENSI 1. Memahami pengertian dan manfaat analisis kemampuan proses statistik untuk data atribut 2. Mampu menerapkan konsep six sigma untuk mengukur kemampuan proses ANALISIS

Lebih terperinci

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: INTAN ALIFIYAH ILMI NRP. 2406 00 063 Pembimbing: Ir. Ya umar,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan dan pengendalian produksi dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian kualitas merupakan taktik dan strategi perusahaan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 85 92 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data di perusahaan PT. Jasa Putra Plastik dilakukan dari bulan Juli 004 sampai bulan Desember 004. Data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CAA MELAKUKAN PEHITUNGAN STATISTIK TAPI MENGAJAKAN KONSEP STATISTIK SECAA MENDALAM, APLIKASI STATISTIK, TEMASUK TEKNIK SAMPLING DISETAI VIDEO SIMULASI, STUDI KASUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kualitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen biasanya memilih

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama diberikan tinjauan pustaka dari penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

Peta Kendali (Control Chart)

Peta Kendali (Control Chart) Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 29, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 29, 2015 1 / 22 Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Secara Umum Definisi dari kualitas suatu produk adalah sebagai kesanggupan atau kemampuan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam kondisi tertentu.

Lebih terperinci

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi BAB III PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi variasi yang terjadi dalam suatu proses. Sementara itu,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk membuat peta kontrol merupakan data pengukuran dimensi pada kabel jenis NYFGbY antara bulan April 007 sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Pada bab ini akan akan dibahas bagaimana perhitungan untuk mengitung stabilitas produk benang TS 248 pada PT. Vonex Indonesia dengan melihat keabnormalan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data terbagi menjadi dua proses yakni: proses produksi/ekstrusi dan proses anodizing, data-data yang telah terkumpul merupakan data hasil

Lebih terperinci

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah 1 Shobrina Nuradhanti Nugroho, 2 Teti Sofia Yanti, 3 Suwanda Idris 1,2,3 Prodi Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

Review QUIZ ( 10 menit )

Review QUIZ ( 10 menit ) Lecture 4 Control Chart for Variables - 1 1 Review QUIZ ( 10 menit ) Sebutkan pembagian penyebab variasi pada proses manufaktur? Berikan contoh? Kapan proses disebut in control dan kapan out of control?

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan

Lebih terperinci

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004 105 Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK Hingga saat ini dalam evaluasi kualitas beton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI-p MENGGUNAKAN KUALITAS FUZZY PADA PERGESERAN NILAI RATA-RATA DAN VARIANSI DARI SUATU PROSES ROLLITA PUTRI KARENI ( )

ANALISIS PETA KENDALI-p MENGGUNAKAN KUALITAS FUZZY PADA PERGESERAN NILAI RATA-RATA DAN VARIANSI DARI SUATU PROSES ROLLITA PUTRI KARENI ( ) SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS PETA KENDALI-p MENGGUNAKAN KUALITAS FUZZY PADA PERGESERAN NILAI RATA-RATA DAN VARIANSI DARI SUATU PROSES ROLLITA PUTRI KARENI (1207 100 067) Dosen Pembimbing Dra. Laksmi Prita

Lebih terperinci

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT Frangky Masipupu 1), Adi Setiawan ), Bambang Susanto 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika ),3) Dosen Program Studi Matematika Program Studi dan Matematika

Lebih terperinci

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08 Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Disusun oleh: Bekti Wulan Sari 11/318052/PN/12374 LABORATORIUM TEKNOLOGI IKAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. OBSERVASI LAPANG Ruang lingkup observasi di lapangan terfokus pada proses pengolahan chicken nugget. Observasi lapang meliputi kegiatan pengamatan proses pembuatan chicken nugget

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PE ELITIA

IV. METODOLOGI PE ELITIA IV. METODOLOGI PE ELITIA 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di laboratorium kimia departemen Quality Control (QC)

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ì 11 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ANALISIS

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK Pendahuluan Kualitas / Mutu : Ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR NP CONTROL CHART BY USING BAYESIAN APPROACH PETA KENDALI NP MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYESIAN. Oleh : Rizckha Septiana

SEMINAR TUGAS AKHIR NP CONTROL CHART BY USING BAYESIAN APPROACH PETA KENDALI NP MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYESIAN. Oleh : Rizckha Septiana SEMINAR TUGAS AKHIR PETA KENDALI NP MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYESIAN NP CONTROL CHART BY USING BAYESIAN APPROACH Oleh : Rizckha Septiana 1207 100 004 Dosen Pembimbing: Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC )

BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC ) BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 48 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC ) 3.1. Pendahuluan Metode yang akan dipakai dalam pengendalian kualitas benang TS 48 adalah diagram

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor 2, Nopember 2016 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor 2, Nopember 2016 ISSN Perbandingan Peta Pengendali Rata-rata Bergerak Dengan Peta Pengendali Rata-rata Bergerak Geometrik (Studi Kasus: Data Lebar Kayu Bangkirai Hasil Produksi Suryadi Moulding Samarinda) The Comparison of

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mutu Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang cepat disegala bidang yang menuntut kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi setiap

Lebih terperinci

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT Lely Riawati, ST., MT PETA KENDALI DATA ATRIBUT Besterfield (1998) karakteristik kualitas : sesuai dengan spesifikasi atau tidak sesuai dengan spesifikasi. Atribut : goresan,

Lebih terperinci

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ Alin Widiawati 1, Faula Arina 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini persaingan usaha semakain ketat, seperti halnya dalam usaha garment. Agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan, pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sangat perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kesejahteraan dan peningkatan kualitas serta sarana prasarana

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kesejahteraan dan peningkatan kualitas serta sarana prasarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang saat ini terus melakukan percepatan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan dan daya saing. Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan memenuhi spesifikasi produsen. Karena produk yang mahal, tidak efisien, dan tidak sesuai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 50 BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Kualitas Kualitas sangat penting bagi sebuah produk, baik berupa produk barang maupun jasa. Hal-hal yang sangat penting bagi produsen berkaitan dengan produk adalah:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas

Pengendalian Kualitas Quality Control Pengendalian Kualitas Shigeru Mizuno : pengendalian kualitas adalah keseluruhan cara yang digunakan untuk menetapkan dan mencapai standar mutu. Dengan demikian pengendalian mutu mencakup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA)

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) Oleh: Dian Mareta Windayani 16 100 055 Dosen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si Latar belakang PENDAHULUA N

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Development Product Development adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dari menangkap keinginan dari pasar dan diakhiri dengan memproduksi, dan menjual produk. Tahapan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Kualitas dalam suatu perusahan industri sangatlah penting apalagi semakin banyaknya industri-industri baru yang tumbuh maka tingkat persainganpun bertambah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci