Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) SISTEM PAKAR DIAGNOSA BIBIT UNGGUL SAPI DAN KAMBING DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
|
|
- Hadi Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA BIBIT UNGGUL SAPI DAN KAMBING DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Reski Mai Candra, Weni Rahim 2,2 Fakulas Sains dan Teknologi UIN SUSKA RIAU HR. Soebranas KM.5, 28293, Pekanbaru, Riau, Indonesia reski.candra@uin-suska.ac.id, wenirahim@gmail.com 2 7 ABSTRAK Pada umumna peernak Indonesia memelihara sapi dan kambing unuk ujuan pembibian, pada usaha pembibian hasil ang diharapkan adalah perolehan anak sapi ang berkualias baik aau unggul. Adana bibi ernak ang unggul dapa meningkakan produksi jumlah produksi sapi, sehingga dapa mengurangi impor sapi dari luar negri. Unuk mendapakan bibi sapi unggul dan bibi kambing unggul, sifa unggul berganung pada budidaana, eapi idak semua peernak mengeahui hasl ersebu dikarenakan kurangna enaga ahli disekiar mereka. perkembangan eknologi informasi pada saa sekarang ini banak mempengaruhi diberbagai bidang ermasuk dibidang peernakan, peranian, permasalahan ersebu dapa diaasi dengan sisem berbasis kompuer ang menimpan pengeahuan ahli. Sisem pakar dapa melakukan penalaran sebagaimana seorang pakar meskipun daa ang diperoleh kurang lengkap aau kurang pasi, maka pada peneliian ini menggunakan cerain facor merupakan sebuah meode ang digunakan unuk mendapakan deraja kepercaaan pengguna erhadap sisem pakar dan Forward chaining sebagai mesin inferensi proses penalaranna. Berdasarkan pengujian erhadap sisem pakar ang digunakan oleh peernak dengan user accepance es menaakan bahwa 90% peernak meneujui bahwa sisem sesuai dengan ang di ingin kan peernak, dan pakar menakan sisem sesuai dengan ang dierapkan pakar. Kaa kunci : bibi unggul sapi dan kambing, cerain facor, Forward chaining.. PENDAHULUAN Hewan ernak (sapi dan kambing) di Indonesia memiliki peranan ang sanga pening aiu sebagai penedia sumber proein bagi masaraka. Seiring dengan perkembangan aau berambahna penduduk Indonesia, kebuuhan daging dan susu dari ahun ke ahun juga akan meningka. Namun jumlah peningaan produksi sapi di Indonesia idak seperi ang diharapkan sehingga pemerinah masih perlu mengimpor sapi dari luar negri []. Pada umumna peernak Indonesia memelihara sapi dan kambing unuk ujuan pembibian, pada usaha pembibian hasil ang diharapkan adalah perolehan anak sapi ang berkualias baik aau unggul. Adana bibi ernak ang unggul dapa meningkakan jumlah produksi sapi dan kambing, sehingga dapa mengurangi impor dari luar negri. Unuk mendapakan bibi unggul pada hewan sifa unggul berganung pada budidaana[2]. Upaa perbaikan muu geneika unuk peningkaan produkifias ernak dapa dilakukan melalui program seleksi dan perkawinan silang. Seleksi ang dilakukan dengan memilih secara sisemais induk dan pejanan sebagai erua generasi selanjuna. Suksesna usaha ernak, dienukan oleh salah sauna kualias bibi, ang juga berkaian dengan bobo, bibi ang baik diperlukan unuk menghasilkan keurunan ang baik, bahkan lebih baik. Tidak semua peernak mengeahui cara memilih indukan ang unggul pada ernak mereka, karena kurangna enaga ahli di sekiar peernak dan dikarenakan beberapa peernak baru menekuni usaha dibidang peernakan. Perkembangan eknologi informasi pada saa sekarang ini banak mempengaruhi diberbagai bidang ermasuk dibidang peernakan, peranian dan lain-lain. Permasalahan ersebu dapa dilakukan dengan sisem berbasis kompuer ang menimpan pengeahuan ahli. Sisem pakar (exper ssem ) merupakan salah sau sisem ang berusaha mengadopsi pengeahuan manusia ke kompuer agar kompuer dapa menelesaikan masalah seperi ang bisa dilakukan oleh para ahli [3]. Sisem pakar dibua agar dapa menelesaikan suau permasalahan erenu ang meniru kerja dari para ahli aau dari para pakar dibidangna, dengan pengembangan sisem pakar, diharapkan semua orang bisa menelesaikan masalah ang hana dapa diselesakan dengan banuan para ahli aau pakar. Sisem pakar dapa memasarakakan pengeahuan para pakar, sehingga para peernak dapa mengeahui cara membudidaakan bibi unggul pada ernak sapi dan kambing mereka, eapi sisem pakar idak dapa menghilangkan aaupun mengganikan peran dari seorang ahli aau pakar.
2 8 Sisem pakar dapa melakukan penalaran sebagaimana seorang pakar meskipun daa ang diperoleh kurang lengkap aau kurang pasi maka pada peneliian ini menggunakan cerain facor sebuah meode ang digunakan unuk mendapakan deraja kepercaaan pengguna erhadap sisem pakar, cerain facor dalam peneliian ini seiap hasil konsulasi mendapakan kepercaaan ang mendukung hasil. Karena cerain facor cocok digunakan unuk kepasian aau idak pasi suau keadaan [4]. Beberapa peneliian sebelumna ang menggunakan meode cerain facor elah dilakukan oleh:. Sii Rohajawai (200) dengan judul Sisem Pakar Diagnosis Penaki Unggas Dengan Meode Cerain Facor. Hasil peneliian ang didapa adalah dengan adana sisem pakar ini dapa mengurangi kerugian ang diakibakan oleh penaki ang dideria unggual [5]. 2. Ahmad Saibi (202) dengan judul Sisem Pakar Diagnosa Awal Penaki Kuli Sapi Berbasis Web Dengan Menggunakan Meode Cerain Facor. Hasil peneliian ang didapa adalah dengan adana sisem pakar ini para peernak dapa men penaki kuli ernak mereka lebih awal [6]. 3. Peneliian indukan unggul sebelumna elah dielii oleh Aro GI dan kawan-kawan (2007) dengan judul Performans Dan Profil Produkivias Calon Bibi Sumber Sapi Peranakan Ongole pada peneliian ini objek ang dielii hana pada sapi ongole [7]. 2. SISTEM PAKAR Sisem pakar adalah suau program kompuer ang dirancang unuk mengambil kepuusan seperi kepuusan ang diambil oleh seorang aau beberapa orang pakar.[8] Adapun srukur pada sisem pakar adalah sebagai beriku[4]: LINGKUNGAN KONSULTASI LINGKUNGAN PENGEMBANGAN Unuk memandu proses penalaran dalam mesin inferensi (Inference Engine) menggunakan Forward chaining ang melakukan penalaran dan pengambilan kesimpulan dari basis pengeahuan dengan kecocokan faka aau pernaaan dimulai dari semua kondisi IF (JIKA) adalah benar, maka auran dipilih dan kesimpulan dicapai [9]. KU END K26 K27 K28 K29 K30 K3 K32 K33 K34 PU K0 K23 K24 K25 MU Gambar 2. Pohon inferensi sapi K0 K8 K K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 KO K K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K0 K K2 K3 K4 K9 K20 K2 K22 OU K K2 K3 K4 K5 K6 K7 BU User Anar Muka Faka-faka enang kejadian erenu Fasilias Penjelasan Basis Pengeahuan Faka : Apa ang dikeahui enang area domain Auran : Logical reference K8 K9 K20 K2 K22 K5 K6 K7 KU Rekaasa Pengeahuan K23 EU Aksi ang direkomendasi Moor Inferensi Pengeahuan Ahli Akuisisi Pengeahuan Gambar 3. Pohon inferensi kambing BLACKBOARD Rencana Agenda Solusi Deskripsi masalah Perbaikan Pengeahuan Gambar. Srukur pada sisem pakar 3. CERTAINTY FACTOR Fakor keidak pasian merupakan cara dari penggabungan kepercaaan dan keidak percaaan dalam bilangan unggal. Dalam eori kepasian, daa-daa kualiaiif direpresenasikan sebagai deraja kepasian, (degree of belief ). Dalam
3 9 menggambarkan deraja keakinan, eori kepasian menggunakan nilai ang disebu cerain facor (CF) unuk meansumsikan deraja keakinan seorang pakar erhadap suau daa. Cerain Facor menerapkan konsep keakinan (belief) dan keidak pasian (disbelief). [4] CF(H,E)=MB(H,E)-MD(H,E) MB(H,E)= max[p(h E),P(H)] P(H) () Max[,0] P(H) MD(H,E)= min[p(h E),P(H)] P(H) (2) Min [,0] P(H) Keerangan: CF = Cerain Facor dalam hipoesis (H) dipengaruhi oleh faka E MB = Measure of belief merupakan ukuran kenaikan dari kepercaaan hipoesis (H) ang dipengaruhi oleh faka B. MD = Measure of Increased Disbelief merupakan ukuran kenaikan dari keidak percaaan hipoesis (H) ang dipengaruhi oleh faka E. E = Evidence (perisiwa/faka) H = Hipoesa (dugaan) P(H E) = probabilias (H) benar karena faka E 4. ANALISA DAN PERANCANGAN Seiap sapi memiliki krieria unuk menghasilkan bibi unggul, baik iu dari sapi beina maupun janan, krieria dapa diliha pada abel beriku: Tabel. Beberapa krieria calon induk unggul Bali No Kreria nilai K0 Apakah sapi anda idak memiliki keurunan caca 0.60 K Apakah Maa Sapi anda bercahaa 0.55 K2 Apakah Hidung Sapi Anda Tidak Terlalu basah 0.55 K3 Apakah Disekiar Mulu Sapi Memiliki Bercak 0.50 Jika krieria ang dimiliki oleh ernak adalah K0, K, K2. Maka perhiungan cerain facor adalah sebagai beriku ini: Pencarian nilai Mb dan Md pada K Mb (H,E) = ( )/(-0.30) = 0.25/0.70 = Md (H,E) = ( )/(0-0.30) = 0 CF = Mb-Md = =0.357 Pencarian nilai Mb dan Md K2 Mb (H,E) = ( )/(-0.30) = 0.25/0.70 = Md (H,E) = ( )/(0-0.30) = 0 CF2 = Mb-Md = =0.357 Maka unuk mengeahui nilai kepasian aau nilai cerain faorna adalah: CF K0K = CF K0 + CF K (-CF KK0) = (-0.423) = CF KOKK2 = CF K0K +CF K2 (- CF K0K) = ( ) = Dari hasil ang didapa adalah Jenis Sapi Bali. Analisa fungsional pada peneliian ini dilakukan dengan pendekaan perancangan Conex Diagram, (Daa Flow Diagram) DFD dan (Eni Relaional Diagram)ERD, unuk perancangan melipui perancangan inerface aplikasi ang erdiri dari perancangan proope. Pengguna Konsulasi Hasil Diagnosa SISTEM PAKAR DIAGNOSA BIBIT UNGGUL PADA HEWAN TERNAK SAPI DAN KAMBING Gambar 4. Conex diagram Pencarian nilai Mb dan Md pada K0 Mb (H,E) =( )/(-0.30) =0.30/0.70 =0.423 Md (H,E) = ( )/(0-0.30) = 0 CF0 = Mb-Md = =0.423
4 20 Daa sapi Info_dsapi D_sapi D_kambing Info_d kambing D_kambing DATA MASTER Info_jenis sapi Pengguna Jenis sapi Jenis_sapi Info jenis kambing Jenis_kambng Jenis_kambing Gambar 8. Menampilkan Home Info auran auran auran 2. KONSULTASI Info_ Gambar 5. Daa Flow Diagram (DFD) Kd_kreria krieria krieria Kd_krieria Gambar 9. Menampilkan menu Peranaan nilai nilai D_sapi m probabilias keerangan Nm_jenis Kd_relasi memiliki m Refrensi Id_auran mempunai auran Jenis-kambing menghasilkan cf m Kd_krieria Kd_relasi membuuhk an Jenis_sapi m D_kambing keerngan Nm_jenis probabilias 5. Pengujian Sisem Pengujian BlackBox, pengujian ini dilakukan unuk memperlihakan bahwa fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arian masukkan dierima dengan benar dan keluaran ang dihasilkan benar-benar epa, penginegrasian eksernal daa berjalan dengan baik dan pengujian User Acepance Tes unuk meliha hasil kesesuain user dengan hasil pakar. cf Kd_ Gambar 6. Eni Relaional Diagram (ERD) peranaan a idak Proses home Gambar 7. Perancangan form peranaan 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada ahap ini adalah merupakan ahap dilakukan pengkodean hasil analisa dan perancangan sisem, sehingga mengeahui apakah sisem ang dibua menghasilkan ujuan ang diinginkan. 6. PENUTUP Berdasarkan dari hasil analisa, perancangan dan implemenasi pada sisem ini, dapa diambil beberapa kesimpulan dianarana adalah:. Meode Cerain Facor dapa di erapkan unuk menenukan jenis induk ang dapa menghasilkan bibi unggul. 2. Berdasarkan hasil pengujian user accepance es menaakan bahwa sisem dapa memudahkan para peernak menenukan calon induk sapi dan kambing ang dapa menghasilkan bibi unggul. 3. Berdasarkan pengujian oleh pakar, menaakan bahwa sisem Dianosa Bibi Unggul Sapi Dan Kambing Dengan Meode Cerain Facor sesuai dengan ang dierapkan oleh pakar. Berdasarkan peneliian ang dilakukan, penulis menarankan beberapa hal, aiu:. Dalam melakukan bibi unggul kambing dan sapi dengan sisem pakar juga dapa digunakan dengan meode lain ang ada pada sisem pakar. 2. Pada peneliian ini, hewan ernak ang didiagnoda hana kambing dan sapi. Unuk peneliian selanjuna disarankan unuk dapa men hewan ernak laina baik hewan lokal dan impor.
5 2 UCAPAN TERIMA KASIH Terima Kasih kami ucapkan kepada DR. Yendreliza, S.P, M.p, sebagai pakar dibidang peernakan. Tidak lupa juga kami ucapan erima kasih kepada Insansi kami Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau aas segala dukunganna. DAFTAR PUSTAKA [] Ngadiono,nono, Beernak Sapi Poong Ramah Lingkungan. Jakara: Cira Aji Parma, 202. [2] B, Sarwono, Beernak Kambing Unggul. Jakara : Penebar Swadaa, 20. [3] Kusrini, Sisem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogakara : Andi, [4] Suojo dkk, Kecerdasan Buaan. Yogakara : Andi, 20. [5] Rohajawai,sii,dkk Sisem Pakar: Diagnosis Penaki Unggas Dengan Meode Cerain Facor, 200. [6] Saibi, ahmad, Sisem Pakar Diagnosa Awal Penaki Kuli Sapi Berbasis Web Dengan Menggunakan Meode Cerain Facor, 202. [7] Gi, arodan dkk, Performans Dan Profil Produkivias Calon Bibi Sumber Sapi Peranakan Ongole, [8] Marimin, Pengenalan Sisem Pakar. Jakara: Elex Media Kompoindo, 992. [9] Kusumadewi, Sri Arificial Inelligence.Yogakara : Graha Ilmu.
6 22
Ahmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2
ANALISA DISTRIBUSI GAUSSE UNTUK PENGUJIAN STATISTIK Ahmad Riadi Sampurno 1, Erna Zuni Asuik, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan
Lebih terperinciPENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F
PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F Zihaul Haq 1, Bowo Nurhadiono, S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika, Universias
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciSISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA SISTEM OPERASI KOMPUTER
SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA SISTEM OPERASI KOMPUTER - Basis Pengeahuan Tabel Pengeahuan kode peranaan Faka YA Faka Tidak YA Tidak T1 Apakah sisem operasi sukses melakukan booing? Kompuer menemikan
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE
VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID Dini Desiani 1, Ahmad Hilmi A. 2 Jurnal Algorima Sekolah Tinggi Teknologi Garu Jl. Maor Samsu No. 1 Jaaraga
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR AUTOMATIC NON INJEKSI BERBASIS ANDROID Ahmad Hilmi A 1, Dini Desiani 2 Jurnal Algorima Sekolah Tinggi Teknologi Garu Jl. Maor Samsu No. 1 Jaaraga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
44 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sisem ang berjalan Analisis Sisem adalah penguraian dari suau sisem Informasi ke dalam bagian-bagian, komponen-komponen, dengan maksud unuk mendefenisikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) I Wayan Supriana Program Pascasarjana Ilmu Kompuer Fakulas MIPA Universias Gadjah Mada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR MEMPREDIKSI KUALITAS KAIN BATIK
ISSN : 1978-6603 APLIKASI SISTEM PAKAR MEMPREDIKSI KUALITAS KAIN BATIK Ishak #1, M. Zunaidi #2, Saniman #3 # Jurusan Sisem Informasi, STMIK Triguna Dharma Jl. A. H. Nasuion No. 73 F-Medan Absrak Indonesia
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinciKLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5)
KLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5) Dwi Seyowai, Yuliana Susani, Supriyadi Wibowo Program Sudi Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciGambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang
METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)
BAB 3 LANDAAN TEORI 3.1 Pengerian dan Kegunaan Peramalan (Forecasing) Dalam melakukan analisis dibidang ekonomi, sosial dan sebagainya, kia memerlukan suau perkiraan apa yang akan erjadi aau gambaran enang
Lebih terperinciAPLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND
APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi
Lebih terperinciBab II LANDASAN TEORI
5 Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Menuru Sofjan Assauri (1984, p1), kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang, kia kenal dengan apa yang disebu peramalan (forecasing).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciKLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK
KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PAKAR HAMA DAN PENYAKIT PADA POHON ALBASIA BERBASIS ANDROID (ALBIZIA CHINENSIS)
PERANCANGAN SISTEM PAKAR HAMA DAN PENYAKIT PADA POHON ALBASIA BERBASIS ANDROID (ALBIZIA CHINENSIS) Anwar Abdullah 1, Dini Desiani 2 Jurnal Algorima Sekolah Tinggi Teknologi Garu Jl. Maor Samsu No. 1 Jaaraga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciEKSTRAKSI KONTUR MATA PADA SKETSA WAJAH MENGGUNAKAN GRADIENT VECTOR FLOW SNAKE
EKSTRAKSI KONTUR MATA PADA SKETSA WAJAH MENGGUNAKAN GRADIENT VECTOR FLOW SNAKE SANGAP MULYADI 08 05 011 Augus 03 rd 010 Absrak Dunia modern dewasa ini memanaakan eknologi biomerik dalam pengenalan iur-iur
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK
ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK Reno Indriariningias, Nachnul Anshori, dan R.Andi Surya Kusuma Teknik Indusri Universias Trunojoyo Madura Email:
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES
IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan barang jadi yang ada dalam sistem produksi pada suatu waktu tertentu. (Elsayed,
BAB II LANDASAN TEORI.1. Persediaan Persediaan didefinisikan sebagai bahan baku, barang dalam proses dan perakian, dan barang jadi yang ada dalam sisem produksi pada suau waku erenu. (Elsayed, 1994, p63).
Lebih terperinciPENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN
PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis masalah adalah penguraian dari suau masalah ang uuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud unuk mengidenifikasi dan mengevaluasi permasalahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciPerancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
Laar Belakang PENDAHULUAN Basis daa saa ini elah berkembang sanga cepa. Di dalam umpukan daa ersebu mungkin erdapa informasi ersembunyi yang sanga pening aau menjadi pening pada saa dibuuhkan. Penumpukan
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciINFORMASI KEPUSTAKAAN PRIMA TANI JAWA BARAT
INFORMASI KEPUSTAKAAN PRIMA TANI JAWA BARAT Dian Firdaus dan Saefudin Balai Pengkajian Teknologi Peranian Jawa Bara, Jalan Kayuambon No. 80, Lembang 40391 ABSTRAK Program Rinisan dan Akselerasi Pemasyarakaan
Lebih terperinciDarpublic Nopember 2013
Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinci