PRICING STRATEGY. December 18, 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRICING STRATEGY. December 18, 2015"

Transkripsi

1 1

2 2 WHITEPAPER DECEMBER 2015 PRICING STRATEGYMORE REVENUE, MORE PROFIT! By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) PENDAHULUAN Hal yang terlihat sepele namun akan fatal dan jangka panjang dampaknya apabila kita salah dalam membuat perhitungan di awal mengenai harga produk.sebab,harga adalah sesuatu yang bisa langsung dirasakan efek psikologisnya oleh calon pembeli.suatu produk akan dipersepsikan sebagai produk berkualitas tinggi jika harga yang dilihatnya di awal terkesan mahal, sebaliknya jika seorang pelanggan melihat harga suatu produk sangatlah murah bagi dirinya, maka persepsi yang muncul di kepalanya adalah produk itu menjadi kurang berkualitas. Padahal, faktanya tidak sertamerta demikian adanya, sebab banyak perusahaan yang berhasil untuk berinovasi, yaitu mampu menjual produk yang berkualitas tinggi, namun tetap terjangkau harganya bagi pelanggannya.oleh sebab itu, dalam Whitepaper edisi kali ini, akan dibahas apa saja hal yang harus disikapi oleh para pengusaha dan profesional, khususnya dalam membuat strategi penetapan harga, sedemikian perusahaan kita bisa berkompetisi dengan sehat di pasar, dan mendapat margin keuntungan yang cukup tinggi. PRICING THEORY & FACTORS Ada beberapa faktor yang tidak boleh sampai dilewatkan Marketer saat hendak menentukan harga suatu produk, di antaranya adalah: 1. NILAI (value) suatu produk di mata konsumen, seberapa besar peran fungsional suatu produk untuk meningkatkan citra kehidupan konsumen. Jikalau dirasa konsumen kebutuhan itu sangat vital dan memang tidak bisa dielakkan (seperti kecantikan), maka harga jual produk/jasa biasanya bisa dibuat semakin tinggi. 2. BIAYA TITIK IMPAS (break-even cost), adalah penetapan harga produk berdasar perencanaan peramalan penjualan (forecasting) untuk satu kurun waktu tertentu. Hal ini tentu harus diperhatikan dari sisi demografi target segmen konsumen yang dituju, seperti

3 3 rata-rata daya beli konsumen di suatu daerah, berapa jumlah penduduk yang ada, berapa omset kotor yang akan diperoleh, dan tentunya penetapan harga dihitung dari sisi biaya operasional perusahaan yang akan dikeluarkan untuk mencapai target omset tersebut. 3. DIFERENSIASI (Branding Perusahaan) yang telah dikembangkan sejauh ini. Jika selama ini perusahaan telah mencitrakan dirinya sebagai perusahaan yang menjual produk-produk yang branded dan mahal, maka penetapan harga produk baru ke depannya juga harus diperhatikan dari sisi ini agar tidak menurunkan citra perusahaan. Gambar 1. Triangle Selain ketiga faktor di atas, juga ada faktor lain yang datangnya dari sisi eksternal perusahaan yang sifatnya tidak bisa dikontrol dan dikendalikan. Faktor eksternal tersebut di antaranya adalah: perkembangan teknologi, pengaruh aksi atau tindakan kompetitor, dan pengaruh ekonomi makro seperti fluktuasi nilai tukar dollar, jumlah investasi asing, jumlah pengangguran dan ketersediaan lapangan kerja. Semua faktor eksternal ini juga sangat mempengaruhi penetapan harga yang akan kita lakukan ke depannya, sedemikian harga produk kita bisa kompetitif dan perusahaan punya daya saing tinggi. Kembali ke aspek internal penetapan harga produk, bahwa umumnya perusahaan menetapkan harga berdasarkan kondisi internal yang bisa dikendalikan. Oleh sebab banyak perusahaan yang belum memiliki tim khusus untuk selalu aware dengan kondisi eksternal (makro

4 4 ekonomi), sedemikian perusahaan melakukan simplifikasi penetapan harga produk dengan pendekatan sbb: 1. Biaya material dan kemasan, ini yang menjadi faktor biaya variabel pertama yang harus dihitung. 2. Biaya buruh/tenaga kerja, sebagai biaya variabel kedua. 3. Biaya overhead perusahaan, seperti listrik, air, telepon yang masih terkait langsung dengan produksi, dan merupakan biaya tetap (fixed cost), namun bisa dibebankan biayanya ke dalam sejumlah satuan unit produk yang bisa diproduksi tiap bulannya. 4. Biaya umum dan administrasi, yang tidak terkait langsung dengan produksi, namun kehadiran fungsinya sangat penting untuk mendukung kinerja perusahaan, seperti biaya karyawan administrasi, biaya marketing, biaya perawatan fasilitas kantor, dll. 5. Keuntungan (Profit) yang diharapkan perusahaan, adalah faktor terakhir yang bisa dimasukkan sebagai pertimbangan akhir harga produk per satuan unit. PROFIT Selling Price G&A Cost Factory Overhead Labor Material & Packaging Gambar 2. Selling Price Based on Cost Harga (price) dan Keuntungan (profit) selalu menjadi isu utama yang saling bertolakbelakang satu sama lain. Perusahaan yang menetapkan harga terlalu tinggi untuk produknya, yang mana margin keuntungannya juga pasti tinggi, biasanya secara omset kotor totalnya tidak sebaik perusahaan yang menerapkan sebaliknya. Perusahaan yang margin keuntungan produknya lebih sedikit biasanya akan lebih cepat turnover penjualannya dan lebih besar omset kotornya karena harga jual produk tidak terlalu tinggi, sedemikian konsumen lebih memilih untuk membeli produk dari perusahaan ini. Oleh sebab itu, perlu dicari titik keseimbangan (ekuilibrium) antara Price dan Profit seperti yang dapat dijelaskan pada gambar berikut.

5 5 Gambar 3. Price / Profit Equilibrium Data penjualan dan laporan keuangan bulanan seharusnya bisa menjadi sarana dalam melakukan evaluasi atau analisis ekuilibrium antara Harga dan Keuntungan. Seperti yang dapat kita lihat di atas, harga produk yang terlalu tinggi, menyebabkan omset total akan turun, sedemikian keuntungan bersih juga akan tergerus karena biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan begitu besar. Sebaliknya, jika harga produk diturunkan, maka omset kotor akan naik, dan keuntungan bersih akan mengalami kenaikan. Namun, kenaikan keuntungan ini akan kembali mengalami penurunan sampai suatu titik ekuilibrium tertentu dimana harga produk sebaiknya tidak diturunkan lagi. PRICING CONCEPT Apabila pembahasan di atas lebih menekankan pada teori harga dan dampaknya untuk segi finansial, maka penjelasan berikut lebih menekankan pada konsep harga, atau yang kaitannya langsung pada sisi pemasaran. Setidaknya ada 3 strategi utama dalam penetapan harga, ditinjau dari kategori produk yang dijual dan target segmen pasarnya, yaitu: 1. Skimming, atau strategi penetapan harga dengan tujuan mendapat margin keuntungan setinggi mungkin. Produk yang dijual relatif masih baru di pasar, unik, atau bahkan bermerek (branded). Strategi ini bisa jalan dengan baik apabila jumlah

6 6 kompetitornya masih sedikit dan target segmen konsumennya adalah middle-up atau bahkan segmen high-end. 2. Market, adalah kombinasi penetapan harga yang relatif hampir sama konsepnya dengan Gambar 1 ( Triangle) di atas. 3. Penetration, adalah strategi penetapan harga dengan tujuan mendapat omset kotor setinggi mungkin, walau kadang margin profit tidak terlalu baik hasilnya. Produk yang dijual relatif sudah lama di pasar, dan bukan jenis barang/jasa yang terlalu unik. Strategi ini dilakukan karena jumlah kompetitornya sudah sangat banyak dan target segmen konsumennya adalah golongan kelas menengah atau bahkan middle-low yang kadang tidak terlalu mementingkan merek. Penetration Skimming Market Gambar 4. Strategy Seiring berjalannya waktu, suatu produk yang dulunya dijual dengan strategi skimming pricing, bisa jadi karena kompetitor mulai bermunculan dan pasar sudah teredukasi dengan baik dan menerima kehadiran produk tersebut, perusahaan bisa mulai menurunkan harga jualnya sedemikian bisa tetap bersaing di pasar. Sebaliknya, perusahaan yang dulunya menerapkan penetration pricing, karena branding perusahaan dulunya masih belum dikenal masyarakat, namun seiring perjalanan waktu, citra perusahaan semakin baik dan kualitas produknya juga semakin meningkat, maka perlahan demi perlahan, harga jual produk juga bisa semakin ditingkatkan. Artinya, tidak ada batasan, mana strategi yang lebih benar dibanding strategi yang lain, sebab sesungguhnya masih bisa disesuaikan dengan kondisi pasar dan perjalanan waktu yang ada.

7 7 Gambar 5. vs Time Setidaknya, Skimming dan Penetration juga bisa diterapkan secara bersamaan dalam suatu perusahaan untuk memasarkan kedua jenis kategori produk yang berbeda fokus dan hasil yang diharapkan, seperti yang ada pada gambar berikut. Apabila Skimming lebih fokus pada margin profit tinggi dan hasil yang diharapkan adalah kemampuan finansial melakukan investasi kembali untuk ciptakan produk baru selanjutnya, sedemikian mengundang kompetitor lain untuk ikut serta dalam kompetisi karena pasarnya sangat menjanjikan, maka, sebaliknya, Penetration lebih fokus pada volume /omset penjualan yang tinggi ketimbang margin profit. Hasil yang diharapkan dari strategi Penetration adalah tidak ada kompetitor yang mau masuk karena margin keuntungan yang sangat kecil, sedemikian perusahaan yang akan menerapkan strategi ini, ingin memonopoli pasar ke depannya. Gambar 6. Skimming vs. Penetration

8 8 Untuk lebih mendetailkan perbedaan Penetration dan Skimming Strategy, maka ada 5 dimensi yang bisa kita pelajari lebih lanjut supaya kita tidak salah untuk memilih strategi mana yang lebih tepat untuk konteks keadaan yang dihadapi saat itu: 1. Level of Desire in Market, atau hasrat pasar untuk membeli jenis produk yang kita jual, semakin tinggi hasratnya, maka Skimming lebih tepat digunakan, semakin rendah hasratnya, maka Penetration lebih relevan digunakan. 2. Distinctiveness from Competitive Products, atau level kesamaan antara produk yang kita jual dibanding produk yang dijual kompetitor. Semakin sama produknya, sebaiknya menggunakan Penetration, sedangkan jika semakin berbeda produknya, maka lebih baik menggunakan Skimming. 3. Importance of Price to Market, atau level sensitifitas pasar akan harga produk, jika pasar sangat sensitif akan harga, maka sebaiknya menggunakan strategi Penetration. Sebaliknya, jika kondisi pasar tidak terlalu sensitif akan masalah harga, maka kita bisa menggunakan strategi Skimming. 4. Ease of Duplicating Product, atau level mudah-sulitnya kompetitor meniru produk yang kita jual. Jika produk semakin mudah ditiru, sebaiknya menggunakan Penetration, sebaliknya, jika produk susah untuk ditiru, maka sebaiknya menggunakan Skimming. 5. Return on Investment Objective, atau tujuan pengembalian investasi, jika perusahaan ingin cepat balik modal, maka sebaiknya menggunakan strategi Skimming, sebaliknya, jika pengembalian modal diharapkan terjadi secara perlahan, maka strategi Penetration bisa diterapkan. Gambar 7. Five Dimensions of Penetration vs Skimming Strategy

9 9 Apabila ditinjau dari segi Diferensiasi dan Harga produk kita dibanding Kompetitor, maka ada beberapa kategori yang bisa kita pelajari, yaitu: 1. Too Low Price, penetapan harga yang seharusnya kita hindari, oleh sebab seharusnya perusahaan bisa menerapkan harga lebih tinggi dan masih tergolong kompetitif karena diferensiasinya sangat kuat. Namun terkadang karena ketakutannya sendiri jika ditinggal lari konsumen, maka perusahaan kadang masih menerapkan strategi ini. 2. Penetration Price, sudah dijelaskan di atas. 3. Value Price, sama dengan konsep market pricing di atas. 4. Premium Price, sama dengan konsep skimming pricing di atas. 5. Too High Price, adalah penetapan harga yang mana perusahaan terlalu percaya diri akan produk yang dijualnya, diferensiasi produknya sendiri tidak terlalu kelihatan, namun harga jual produknya sangat tinggi. PRICING METHOD Gambar 8. vs Differentiation Setelah kita pelajari bersama konsep penetapan harga (pricing concept) di atas, yaitu perbedaan antara Penetration, Skimming dan Market, maka selanjutnya akan dibahas metode perhitungannya, yaitu ada 3 metode pendekatan yang bisa kita gunakan: 1. Cost-based, metode penetapan harga berdasarkan total biaya produksi, dan overhead lainnya.

10 10 2. Value-based, metode penetapan harga berdasarkan persepsi nilai produk yang kita mau ciptakan di mata konsumen. 3. Competitor-based, metode penetapan harga berdasarkan harga produk yang dijual oleh kompetitor. ValueBased CompetitorBa sed Cost Based Gambar 9. Perbedaan Cost-based, Value-based, dan Competitor-based Adapun urutan berpikir dalam metode perhitungan harga produk untuk setiap masingmasing metode adalah sbb: 1. Cost-based pricing, dimulai dari fitur produk yang akan dibuat, kemudian di- preteli satu demi satu item komponen yang ada dalam produk tersebut untuk dihitung cost-nya. Setelah itu, mulai dihitung harga jual yang pantas untuk value yang hendak diciptakan di mata konsumen. 2. Value-based pricing, dimulai darivalue yang diinginkan konsumen itu seperti apa seharusnya, sedemikian harga jual bisa dirumuskan, lalu dihitung cost produksi yang dibutuhkan sesuai harga yang telah ditetapkan. 3. Competitor-based pricing, dimulai darimencari tahu harga jual produk milik beberapa kompetitor, kemudian dihitung perkiraan cost yang dikeluarkan sedemikian kompetitor bisa menjual dengan harga segitu. Setelah itu, persepsi nilai untuk ditanamkan ke konsumen mulai dipikirkan sedemikian diferensiasi perusahaan kita bisa lebih diingat.

11 11 Cost-based Product Cost Price Value Customer Value-based Customer Value Price Cost Product Competitor -based Competitor Price Cost Value Customer Gambar 10. Metode Perhitungan Cost-based, Value-based, dan Competitor-based Untuk pemahaman lebih detail akan dampak masing-masing metode, khususnya ditinjau dari sisi realisasi penerapan harga di pasar, maka setidaknya ada 5 zona keadaan yang bakalan terjadi, di antaranya adalah sbb: Gambar 11. Lima Zona Kondisi Penerapan Harga

12 12 PRICING STEPS Setelah kita mempelajari beberapa konsep pricing strategy di atas, tiba saatnya untuk kita melangkah lebih lanjut merancang harga produk, dari langkah paling awal mendesain, hingga final peluncuran produk itu sendiri. Setidaknya ada 6 langkah yang bisa kita coba lakukan: 1. Tentukan Strategi, apakah kita akan menggunakan penetration pricing, market pricing, atau skimming pricing. Sebab ini terkait dengan pencitraan/branding perusahaan ke depannya. 2. Tetapkan Ramalan Permintaan, seberapa besar market potential dari target segmen yang akan kita masuki? Seberapa banyak permintaan pasar yang akan kita layani? 3. Estimasi Biaya, menghitung biaya produksi dan overhead untuk satuan unit. Gunakan pendekatan cost-based pricing untuk mengetahui harga jual terendah yang bisa kita luncurkan ke pasar. 4. Analisis Kompetitor, gunakan pendekatan competitor-based pricing untuk mengetahui harga jual kompetitif yang bisa kita luncurkan ke pasar. 5. Memilih Harga Final Produk, yang mana merupakan titik temu antara cost-based, competitor-based, dan persepsi nilai yang hendak kita ciptakan di kepala konsumen (valuebased). Strategy Determine Demand Estimate Costs Competitor Analysis Select Final Price Gambar 12. Lima Langkah Menetapkan Harga

13 13 Tactics Setelah menetapkan harga final, perusahaan harus pula memikirkan taktik perang harga yang sifatnya jangka pendek dan sebagai tindakan reaktif akan serangan kompetitor lainnya.ada sembilan taktik perang harga yang paling sering dipakai oleh banyak perusahaan di beragam lintas industri, di antaranya adalah sbb: 1) psychological pricing, lebih kepada pemotongan harga yang gila-gilaan pada jangka waktu yang sangat pendek (misal durasi 1 jam saja), sedemikian secara psikologis, konsumen dapat segera mengambil keputusan saat itu juga; 2) Optional pricing, lebih kepada konsumen diberikan kesempatan untuk memilih item-item tertentu saja untuk dibeli, jadi tidak semua all-in dan harus dibeli, semisal pelanggan Air Asia yang boleh memilih beli layanan dasar saja, atau beli tambahan meal, pilih hot seat, red carpet, dll; 3) Bundle pricing, adalah taktik untuk menambah omset, di sisi lain, menghabiskan sisa stok barang yang kurang laku, dengan cara mewajibkan konsumen untuk membeli semua paket dengan iming-iming kalau beli satuan, maka total harga lebih besar harusnya. Taktik perang harga yang keempat adalah seasonal pricing, yaitu penerapan harga berdasarkan waktu/musim tertentu, semisal waktu liburan, yang namanya promo diskon barangbarang di Mall akan lebih banyak ketimbang bukan musim liburan, sebaliknya, tiket pesawat dan penginapan malah akan mengalami kenaikan harga signifikan. Taktik yang kelima adalah promotional pricing, yaitu adanya buy-back guarantee, cash back, trade-in, dsb. Taktik keenam adalah payment method pricing, atau yang sering kita jumpai seperti cicilan 12 bulan 0%, atau belanja dengan menggunakan mile-age atau poin dari kartu kredit konsumen, tentunya hal ini harus ada kerjasama khusus dengan pihak Bank penyedia. Taktik ke-7 adalah geographical pricing, atau penetapan harga berdasarkan segmen target yang ada di suatu daerah tertentu. Harga sebotol air mineral jika dijual di Alfamart umumnya hanya 3000 rupiah, namun ukuran botol yang sama jika dijual di Alfamart yang ada di Airport, bisa mencapai rupiah. Taktik ke-8 adalah discount & allowance, atau taktik diskon dan ketentuan syarat berlaku untuk kasus tertentu. Taktik ke-9 adalah dynamic pricing, atau perubahan harga yang dinamis sesuai dengan kondisi pasar, dan demand konsumen, biasanya keputusan perubahan ini sentralistik dari pusat perusahaan, dimana teknologi IT juga sangat vital perannya karena sifatnya yang harus real-time.

14 14 Psychological Dynamic Optional Discount & Allowance Tactics Bundle Geographical Seasonal Payment Method Promotional Gambar 13. Sembilan Taktik Perang Harga PRICING OPTIMIZATION Kuncinya ada di inovasi efisiensi biaya agar perusahaan dapat lebih memiliki keunggulan bersaing dan pada akhirnya memenangkan persaingan di pasar. Ada 2 skenario yang bisa dilakukan untuk melakukan optimalisasi penetapan harga, yaitu: 1. Volume penjualan ditingkatkan, namun profit tetap sama. Hal ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas produksi sedemikian scale of economies semakin besar, atau dengan kata lain biaya per satuan unit semakin turun. Jika hal ini berhasil diterapkan, maka yang namanya kompetitor akan terpukul secara telak. 2. Profit ditingkatkan, namun volume penjualan tetap sama. Hal ini bisa dilakukan dengan cara peningkatan harga jual yang diiringi dengan peningkatan kualitas layanan kepada konsumen, sedemikian volume penjualan tidak sampai menurun karena terkadang konsumen bisa jadi selingkuh ke kompetitor saat harga jual dinaikkan. Jika hal ini berhasil dilakukan, maka sesungguhnya perusahaan bisa berkembang dengan pesat tanpa adanya

15 15 penambahan modal yang sangat besar seperti cara no. 1 di atas yang menekankan scale of economies. Vo lu m e Profit Gambar 14. Dua Cara Optimalisasi Harga PRICING INNOVATION Selain optimalisasi, isu lain yang paling update akan strategi penetapan harga adalah inovasi akan harga itu sendiri. Dalam kesempatan kali ini, akan dibahas 3 macam inovasi harga yang ada, yaitu: 1. Auction (lelang harga) Adalah inovasi harga dimana konsumen boleh melakukan penawaran dari harga terendah yang ia mau bayar hingga harga tertinggi yang ia mampu bayar. Sedemikian konsumen boleh melakukan bidding berkali-kali sedemikian hingga pemenang terakhir pembeli produk itu adalah konsumen dengan penawaran tertinggi yang tidak ada lagi yang menyaingi. Beberapa hotel di Amerika yang tergabung dalam priceline.com sudah melakukan hal ini untuk menyiasati kondisi low season. Beberapa langkah yang bisa dilakukan agar inovasi harga ini bisa terlaksana adalah seperti dilihat pada bagan berikut ini.

16 16 Gambar 15. Inovasi Harga secara Lelang (Auction) 2. PWYW / pay what you want(bayar sesuai budget yang Anda miliki) Adalah inovasi harga yang mana konsumen boleh menyampaikan berapa budget yang dimilikinya, sedemikian perusahaan bisa langsung menghitungkan benefit apa saja yang akan diperoleh konsumen tersebut dengan budget yang ada. Hal ini tentu harus didukung dengan sistem IT yang mumpuni, layaknya perusahaan asuransi yang telah melakukan hal ini cukup lama. Gambar 16. Inovasi Harga Bayar sesuai Budget tersedia (PWYW)

17 17 3. NYOP /name your own price (sebut harga yang Anda ingin bayar) Adalah inovasi harga yang mana konsumen tinggal menyebutkan berapa angka yang dia mau bayar untuk mendapatkan suatu produk, di mana dirinya pasti akan mendapatkan barang/jasa tersebut tanpa peduli berapa jumlah kuota tersedia. Sesungguhnya hal ini untuk memancing agar konsumen tertarik membeli produk lain yang margin keuntungannya lebih tinggi. Perlu diingat, strategi ini cocok untuk kalangan atas yang terkadang ego dan prestise nya sangat tinggi sedemikian dirinya akan malu sendiri kalau menyebutkan angka yang terlalu kecil karena itu menyangkut harga dirinya sendiri. PENUTUP Gambar 17. Inovasi Harga Sebut Harga yang Ingin Anda Bayar (NYOP) Perusahaan yang mampu merencanakan strategi penetapan harga dari hulu ke hilir pasti akan memenangkan persaingan pasar, dan ke depan pasti memiliki dayaa saing lebih tinggi. Sebaliknya, perusahaan yang secara asal saja menetapkan harga produk, tanpaa memikirkan kondisi internal dan eksternal secara komprehensif, akan kesulitan survival dan bisa jadi tidak akan bertahan lama dengan persaingan pasar yang semakin sengit. Oleh sebab itu, perlu dipikirkan dan direncanakan perumusan strategi harga yang paling pas, sedemikian omset dapat tercapai dan margin keuntungan yang tinggi pun masih bisa dirasakan.

18 18 ONLY MARKETING CAN DRIVE INNOVATION! By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Praktisi & Pakar Marketing dan Inovasi Consultant, Trainer, Business Coach, Writer Business Development Director SLC MARKETING, INC.

Back to Basics: Creating Value through Superior Products Bagaimana menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengembangan produk unggulan

Back to Basics: Creating Value through Superior Products Bagaimana menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengembangan produk unggulan WHITEPAPER FEBRUARY 2017 PRODUCT INNOVATION SERIES Back to Basics: Creating Value through Superior Products Bagaimana menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengembangan produk unggulan By: Dr.

Lebih terperinci

PRICING STRATEGY IN TOUGH ECONOMY

PRICING STRATEGY IN TOUGH ECONOMY PRICING STRATEGY IN TOUGH ECONOMY Customizing Customer Need & Buying Power in Crisis Situation By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) PENDAHULUAN Pada tahun 2015 lalu, Indonesia berhasil melalui krisis ekonomi global

Lebih terperinci

Pertimbangan dalam Harga

Pertimbangan dalam Harga Perencanaan Harga Price Sejumlah uang yang dikenakan terhadap suatu produk atau jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen guna mendapatkan manfaat dalam memiliki atau menggunakan suatu produk

Lebih terperinci

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW WHITEPAPER JANUARY 2017 BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW Membangun Budaya Kepemimpinan yang lebih mengutamakan sudut pandang pelanggan sebagai dasar pengambilan keputusan di

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita STRATEGI HARGA (Pricing Strateg y) Berkat fenomena Wal-Mart, hampir semua perusahaan mencari jalan untuk memotong harga, dan memulai perang harga. Pelanggan pun disuguhi tontonan pertempuran berdarah yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

SKENARIO TINGKAT OPTIMALITAS KOMPONEN BIAYA & HARGA SUATU PRODUK TERHADAP PANGSA PASAR. Dheni Haryanto

SKENARIO TINGKAT OPTIMALITAS KOMPONEN BIAYA & HARGA SUATU PRODUK TERHADAP PANGSA PASAR. Dheni Haryanto SKENARIO TINGKAT OPTIMALITAS KOMPONEN BIAYA & HARGA SUATU PRODUK TERHADAP PANGSA PASAR Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kotler dan Armstrong (2008:10), Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

Lebih terperinci

Pemasaran Ritel. Sessi

Pemasaran Ritel. Sessi Pemasaran Ritel Sessi PRICING Penetapan Harga KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370 kuwat_riyanto@yahoo.com http://kuwatriy.wordpress.com Pict LAZA?? Each People have theyselves opinion. Everything. Tugas

Lebih terperinci

Pertemuan 10 Merancang Strategi dan Program Penetapan Harga. Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA

Pertemuan 10 Merancang Strategi dan Program Penetapan Harga. Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA Pertemuan 10 Merancang Strategi dan Program Penetapan Harga Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA What is price? Membayar sewa kamar/kost Membayar uang sekolah Membayar dokter Tiket utk pesawat, bis, kereta api

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN DALAM HARGA

PERTIMBANGAN DALAM HARGA PRICING/HARGA PRICE Sejumlah uang yang dikenakan terhadap suatu produk atau jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen guna mendapatkan manfaat dalam memiliki atau menggunakan suatu produk atau

Lebih terperinci

Strategi Penetapan Harga

Strategi Penetapan Harga Modul ke: 10 Widi Strategi Penetapan Harga Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Harga Harga adalah sejumlah uang yang harus

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

Makalah Strategi Bisnis Ritel

Makalah Strategi Bisnis Ritel Makalah Strategi Bisnis Ritel Disusun Oleh : Nama : Vina Loren Kelas : XI PM 1 No. Absen : 33 SMKN 9 Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis Retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. KARYA ILMIAH E-BISNIS MANAJEMEN PEMASARAN Nama disusun oleh : : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : 08.11.1884 Kelas : S1-TI-6A SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Marketing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2008:5), Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Strategi Bersaing Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi STRATEGI DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Minggu-7. Strategi Penetapan Harga (pricing strategies) Product Knowledge and Price Concepts. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-7. Strategi Penetapan Harga (pricing strategies) Product Knowledge and Price Concepts. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-7 Strategi Penetapan Harga (pricing strategies) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok

Lebih terperinci

Kewirausahaan III. Praktek pemasaran: penetapan harga. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan.

Kewirausahaan III. Praktek pemasaran: penetapan harga. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Modul ke: 06Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Praktek pemasaran: penetapan harga Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan Daftr Pustaka Penelitia

Lebih terperinci

STRATEGI PENETAPAN HARGA

STRATEGI PENETAPAN HARGA STRATEGI PENETAPAN HARGA DIMENSI STRATEGIS HARGA Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan

Lebih terperinci

Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba.

Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba. Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba. Harga tidak hanya mempengaruhi profitabilitas produk olahraga, itu mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: Manajemen proyek (2) Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id DASAR-DASAR

Lebih terperinci

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and price concept Minggu-6 Konsep Harga (pricing concept) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com Pokok Bahasan Definisi Harga

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PRICING PRODUCT Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi Harga dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAURAN PEMASARAN. Muniya Alteza

BAURAN PEMASARAN. Muniya Alteza BAURAN PEMASARAN Muniya Alteza Bauran pemasaran (Kotler, 2006): Perangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan pemasar berupa produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan distribusi (place)

Lebih terperinci

HARGA. Berdasarkan buku Pemasaran Strategik by Prof Ujang Sumarwan

HARGA. Berdasarkan buku Pemasaran Strategik by Prof Ujang Sumarwan HARGA Berdasarkan buku Pemasaran Strategik by Prof Ujang Sumarwan HARGA merupakan satu-satunya dari elemen bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi) yang menghasilkan pendapatan, Dapat

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1. Kebijakan perusahaan pada saat ini Hotel X pada saat sekarang melakukan yield management dengan menerapkan tarif yang lebih tinggi pada saat-saat high season dan weekend. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB VIII PENETAPAN HARGA

BAB VIII PENETAPAN HARGA BAB VIII PENETAPAN HARGA Sebagai perusahaan berusaha untuk menumbuh keuntungan mereka, mereka sering fokus pada penurunan biaya produksi atau peningkatan permintaan produk. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga merupakan penentu profit perusahaan. Sebuah perusahaan mendapatkan laba dari selisih antara pendapatan dengan keseluruhan biaya yang ditimbulkan untuk memproduksi

Lebih terperinci

2/22/2013. Marketing Strategy

2/22/2013. Marketing Strategy Marketing 1 Contents: Section 1 : Market Scope Section 2 : Market Entry Section 3 : Product Section 4 : Promotion Section 5 : Distribution Section 6 : Pricing 2 1 Market Scope 1. Single Market 2. Multi

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA WISATA

PENETAPAN HARGA WISATA 1 PENETAPAN HARGA WISATA M.K. EKONOMI WISATA ESL 332 2010/2011 2 Nilai, Manfaat, dan Harga Nilai adalah persepsi terhadap suatu barang pada tempat dan waktu tertentu. Manfaat (utility) adalah atribut barang

Lebih terperinci

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE ASPEK PASAR DAE PEMASARAE Kesalahan dalam mengukur potensi pasar dapat menjadi penyebab kegagalan usaha. Bisnis pada masa sebelum ini didominasi dengan pola memasarkan produk yang telah dibuat, dimana

Lebih terperinci

PRODUK DAN HARGA. Suhardi, S.Pt.,MP Mulawarman University

PRODUK DAN HARGA. Suhardi, S.Pt.,MP Mulawarman University PRODUK DAN HARGA Suhardi, S.Pt.,MP Shrd_hardi@yahoo.com Mulawarman University PRODUK: Barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen Consumer-goods classification: Convenience goods: Goods that

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Mica (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara Terhadap Daerah Tujuan Wisata Sumatera Utara tentang adakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

MODUL 11 STRATEGI PENENTUAN DAN PENGELOLAAN HARGA. Oleh ; Hirdinis M, SE, MM

MODUL 11 STRATEGI PENENTUAN DAN PENGELOLAAN HARGA. Oleh ; Hirdinis M, SE, MM 2009 FAKULTAS EKONOMI PKK PROGRAM STUDI MANAJEMEN (S.1) PEMASARAN STRATEGIK MODUL 11 STRATEGI PENENTUAN DAN PENGELOLAAN HARGA Oleh ; Hirdinis M, SE, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA Tujuan Umum Perkuliahan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar industri teknologi informasi di Indonesia dalam dekade terakhir tumbuh dengan pesat seiring dengan cepatnya perkembangan di bidang teknologi dan tingginya permintaan

Lebih terperinci

Materi Presentasi oleh Kelompok 1/ E-38: Agung Wicaksono P E38 Anindito Ajireswara P E38 Anshori P

Materi Presentasi oleh Kelompok 1/ E-38: Agung Wicaksono P E38 Anindito Ajireswara P E38 Anshori P Materi Presentasi oleh Kelompok 1/ E-38: Agung Wicaksono P056110023.E38 Anindito Ajireswara P056110033.E38 Anshori P056110043.E38 Bayu Triastoto P056110053.E38 Kristi Puji Astuti P056110133.E38 Saiful

Lebih terperinci

THE ART OF BOOSTING THE REVENUE DISTRIBUTION CHANNEL STRATEGY

THE ART OF BOOSTING THE REVENUE DISTRIBUTION CHANNEL STRATEGY 1 DISTRIBUTION CHANNEL STRATEGY DISTRIBUTION CHANNEL STRATEGY By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Rantai Barang dari Hulu ke Hilir Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Manufaktur, maka hal penting yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini belum juga berakhir. Keadaan tersebut diperparah dengan adanya permasalahan permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

INNOVATION-DRIVEN SUPPLY CHAIN

INNOVATION-DRIVEN SUPPLY CHAIN INNOVATION-DRIVEN SUPPLY CHAIN Revisit Supply Chain, Resolving Advantage Strategi untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan dengan pendekatan supply chain yang ditinjau dari kacamata pemasaran

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat semakin dituntut untuk dapat

Lebih terperinci

STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA BISNIS JASA VIDEO STAGGER MEDIA

STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA BISNIS JASA VIDEO STAGGER MEDIA Volume 2, Nomor 1, April 2017 STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA BISNIS JASA VIDEO STAGGER MEDIA Henry Prayogo International Business Management, Universitas Ciputra E-mail: henryprayogo@hotmail.com Abstract:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi saat ini, dimana krisis multi dimensi yang sedang dialami

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi saat ini, dimana krisis multi dimensi yang sedang dialami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi saat ini, dimana krisis multi dimensi yang sedang dialami Indonesia belum dapat teratasi juga, terutama dalam perekonomian yang belum stabil. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman sekarang ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan ini juga berpengaruh dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Manajemen Pemasaran 2.1.1 Strategi Strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunikan suatu produk, merupakan salah satu cara yang sering digunakan perusahaan untuk meningkatkan daya saing produknya, karena semakin unik suatu produk, maka konsumen

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemain ritel yang cukup banyak di Indonesia membuat persaingan di industri ini menjadi sangat ketat. Potensi pasar yang sangat besar dan sifat konsumtif masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau CHAPTER 12 BRANDING A. Definisi Merek (Brand) Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau kontrak kepercayaan

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PENETAPAN KEBIJAKAN HARGA

STRATEGI DAN PENETAPAN KEBIJAKAN HARGA STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN STRATEGI DAN PENETAPAN KEBIJAKAN HARGA Harga merupakan unsur Marketing Mix yang mudah disesuaikan dibanding dengan unsur 3P lainnya. *******************************************

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 PENGEMBANGAN PROGRAM DAN STRATEGI HARGA

PERTEMUAN 14 PENGEMBANGAN PROGRAM DAN STRATEGI HARGA PERTEMUAN 14 PENGEMBANGAN PROGRAM DAN STRATEGI HARGA Gambar 16.1: Sembilan Strategi Harga Mutu 12-2 Gambar 16.2: Harga Seharusnya Sejajar Dengan Nilai 12-3 Gambar 16.3: Menentukan Kebijakan Penetapan Harga

Lebih terperinci

entry yang meliputi hak paten dan keuntungan teknologi, dan Price sensitivity of customer. Sensitivitas harga terhadap konsumen, diantara faktor

entry yang meliputi hak paten dan keuntungan teknologi, dan Price sensitivity of customer. Sensitivitas harga terhadap konsumen, diantara faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan pasar yang sangat besar bagi bisnis maskapai penerbangan. Indonesia memiliki setidaknya dua puluh maskapai penerbangan yang mengantongi AOC (Air

Lebih terperinci

Penentuan harga akan menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Penentuan harga akan menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. MERANCANG STRATEGI DAN PROGRAM PENENTUAN HARGA M a n a j e m e n P e m a s a r a n bab 13 Penentuan harga akan menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dengan mempertimbangkan harga dan kualitas

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V 83 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 99 Ranch Market Indonesia berkeinginan untuk melakukan ekspansi dengan membangun gerai supermarket baru di lokasi

Lebih terperinci

Definisi Marketing Mix

Definisi Marketing Mix KONTRAK PERKULIAHAN CP : Arda (085649326723) Mobile Phone Silent Please Terlambat Max 15 mnt. Pakaian bebas rapi berkrah dan bersepatu Titip absen, nilai quis 0 Tidak ada susulan tugas dan kuis Tidak ada

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA

Lebih terperinci

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran ANALISIS PASAR Analisa Pasar merupakan bagian penting dalam manajemen pemasaran, karena dalam konsep pemasaran adalah memberikan kepuasan pada jonsumen sasaran ( kebutuhan dan keinginan ) ANALISA SITUASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis sesuai dengan tujuan perumusan masalah adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif khususnya di bidang jasa telekomunikasi dan informasi, penyedia jasa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN UMKM. Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I Juni 2016

MANAJEMEN PEMASARAN UMKM. Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I Juni 2016 MANAJEMEN PEMASARAN UMKM Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I 17-18 Juni 2016 Pemasaran Produk merupakan perwujudan ide dari seorang pengusaha Dalam beberapa kasus, produk itu dapat

Lebih terperinci

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2. Pengantar Manajemen Pemasaran Pengertian Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran berasal dari dua kata. pemasaran. Adapun pengertian manajemen dan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran berasal dari dua kata. pemasaran. Adapun pengertian manajemen dan sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PEMASARAN 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Adapun pengertian manajemen dan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian. Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian. Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu : 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian manajemen, antara lain : Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu : Manajemen adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan pasar para peritel sudah banyak melakukan berbagai variasi strategi private brand, salah satu strategi private brand yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

The Brand is Back: Staying Relevant in an Accelerating Age through Brand-Driven Innovation

The Brand is Back: Staying Relevant in an Accelerating Age through Brand-Driven Innovation WHITEPAPER MEI 2017 BRAND MANAGEMENT SERIES The Brand is Back: Staying Relevant in an Accelerating Age through Brand-Driven Innovation By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Banyak pebisnis bingung apa yang salah

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Jasa penerbangan Indonesia saat ini diwarnai dengan munculnya pemain-pemain baru di dalam industri penerbangan domestik. Hal tersebut didukung oleh

Lebih terperinci

RETAIL MANAGEMENT STRATEGY

RETAIL MANAGEMENT STRATEGY The 9 Critical Aspects To Be Optimized Page 1 WHITEPAPER OKTOBER 2015 RETAIL MANAGEMENT STRATEGY The 9 Critical Aspects to be Optimized By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) PENDAHULUAN Diperlukan sedikit pendekatan

Lebih terperinci

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Menurut Stanton (d alam Swastha, 2008:5), Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

Lebih terperinci

Strategi E-Commerce. Fauziah mayasari

Strategi E-Commerce. Fauziah mayasari Strategi E-Commerce 1. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Yaitu metode yang meninjau peluang dan ancaman dari luar dan menghubungkannya dengan kekuatan dan kelemahan internal. Analisis

Lebih terperinci

Merencanakan Program CRM (2) Mahendrawathi ER

Merencanakan Program CRM (2) Mahendrawathi ER Merencanakan Program CRM (2) Mahendrawathi ER Menjustifikasi biaya CRM Pertanyaan yang segera muncul saat akan melaksanakan program CRM adalah: Berapa banyak uang yang telah kita keluarkan untuk CRM ini

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 07 Distinctive Strategic Management Strategik Plan and Business Model Flatform Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan (PKK) www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1,49% per tahun (www.bps.go.id). Pada tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1,49% per tahun (www.bps.go.id). Pada tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk yang padat. Pada tahun 2010 jumlah penduduk tercatat 237,6 juta dengan tingkat pertumbuhan 1,49% per

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga berpengaruh terhadap pendapatan dan laba atau rugi suatu perusahaan dan untuk menentukannya tidak mudah. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Arismunandar (2009)

Lebih terperinci

BAB II. Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) dalam buku M. Suyanto (2003:11)

BAB II. Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) dalam buku M. Suyanto (2003:11) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 E-commerce 2.1.1 Pengertian E-commerce Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang biasa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide

Lebih terperinci

Strategi Penetapan Harga

Strategi Penetapan Harga Materi 9 Strategi Marketing Mix : https://www.youtube.com/watch?v=hhtjwtu9kg8&list=pl ml_redwroutxikzbaj9v-oyfomq2pdky https://www.youtube.com/watch?v=fhnizu1aa40 Elistia, SE, MM 1 Elistia, SE, MM 2 Isu-Isu

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Teori dan Strategi Bisnis Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Tiga Tingkatan Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya timbulnya jerawat pada wajah yang dapat mengganggu kepercayaan diri seseorang, terutama bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terdapat 73 Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang memberikan jasa manajemen investasi kepada investornya, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

E-Commerce Dimensi e-commerce

E-Commerce Dimensi e-commerce E-Commerce 1 Dimensi e-commerce 2 1 Struktur dan Klasifikasi e-commerce Infrastrukturnya Internet: jaringan global Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet,

Lebih terperinci

Eksplorasi Isu Bisnis. Dalam tesis ini, dasar pemikiran awal berawal dari kesulitan yang dialami

Eksplorasi Isu Bisnis. Dalam tesis ini, dasar pemikiran awal berawal dari kesulitan yang dialami BAB II Eksplorasi Isu Bisnis 2.1 Conceptual Framework Dalam tesis ini, dasar pemikiran awal berawal dari kesulitan yang dialami oleh para pemilik Usaha Kecil Menegah (UKM) dalam melakukan pemasaran produk

Lebih terperinci