PENERAPAN DISTURBANCE COMPENSATING MODEL PREDICTIVE CONTROL (DC-MPC) PADA KENDALI GERAK KAPAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN DISTURBANCE COMPENSATING MODEL PREDICTIVE CONTROL (DC-MPC) PADA KENDALI GERAK KAPAL"

Transkripsi

1 PENERAPAN DISTURBANCE COMPENSATING MODEL PREDICTIVE CONTROL (DC-MPC) PADA KENDALI GERAK KAPAL Nama : Sari Cahyaningtias NRP : Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Subchan, PhD ABSTRAK Pada penelitian ini dibahas permasalahan pengendalian manuver kapal dengan mempertimbangkan empat derajat kebebasan, yaitu: yaw, roll, sway, dan surge dengan rudder sebagai kendali pada sistem Model dinamik manuver kapal membentuk sistem persamaan diferensial tak linier Pengendalian sistem gerak kapal dilakukan dengan metode Disturbance Compensating Model Predictive Control (DC-MPC) Metode DC-MPC diterapkan dengan membentuk kompensasi kendali dan dilakukan optimasi dengan mempertimbangan gangguan yang ada Selanjutnya kompensasi kendali optimal digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi batas atas pada kendala ke-k Kompensasi kendali optimal digunakan juga sebagai faktor pengaruh hasil output dari kendali optimal pada proses optimasi dengan metode Model Predictive Control (MPC) Hasil analisis penerapan DC-MPC menunjukkan bahwa gangguan yang diberikan dapat diminimumkan pengaruhnya terhadap perilaku gerak kapal, sehingga pergerakan kapal relatif stabil dan mengikuti referensi lintasan Kata Kunci:MPC, DC-MPC, kompensasi kendali, manuver kapal, gangguan laut 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua pertiga wilayah berupa lautan Sehingga diperlukan adanya pertahan dan keamanan yang kokoh terutama pada wilayah lautan yang membentang luas dari sabang sampai Merauke Dalam hal ini, kapal merupakan salah satu pilihan tepat untuk transportasi industri (dalam bidang perdagangan) ataupun patroli rutin wilayah laut Oleh karena itu diperlukan adanya tingkat keamanan serta akurasi yang tepat dalam pergerakannya Mengingat wilayah laut rentan terhadap berbagai gangguan lingkungan untuk itu dibutuhkan pengendalian terhadap gerak kapal agar dapat menjaga kestabilan di lautan Ketika melakukan manuver di lautan, sebuah kapal mempunyai enam derajat kebebasan [4] Pergerakan ini berpusat pada tiga sumbu utama, antara lain: sumbu longitudinal (dari buritan ke depan), sumbu transversal (samping), dan sumbu normal bumi (atas ke bawah) Pada masing-masing sumbu ini terdapat gerakan rotasi serta translasi Gerakan pada sumbu longitudinal adalah surge sebagai translasi dan roll sebagai rotasi Sedangkan pada sumbu transversal adalah sway (translasi) dan pitch (rotasi) Dan heave dan pitch masing-masing sebagai translasi dan rotasi pada sumbu normal bumi Umumnya, sistem gerak kapal yang digunakan adalah tiga derajat kebebasan yaitu surge, yaw, dan sway Pada saat kecepatan surge, sway, dan yaw tak terkendali, dapat menghasilkan gerakan lain seperti pitch, heave, dan roll yang dapat menyebabkan guncangan keras dan kerusakan kargo pada kapal [6] Selain pengendalian gerak kapal, dalam praktek lapangan masalah lain yang membawa dampak besar dalam sistem kendali kapal adalah gangguan lingkungan Terdapat tiga macam gangguan lingkungan di lautan, antara lain: gelombang, angin, dan arus laut Umumnya kendala ini diabaikan karena kompleksitas struktur interaksi gelombang laut itu sendiri Dalam penelitian ini, faktor lingkungan yang diperhitungkan adalah gelombang laut yang dibangkitkan oleh angin Faktor ini dipilih karena secara fisik berhubungan langsung dengan gerak kapal dan menjadi faktor dominan diantara kedua faktor yang lain Metode pengendali yang banyak dikembangkan dibidang kendali sistem kapal adalah Model Predictive Control (MPC) Penerapan metode ini, dapat memenuhi permasalahan berdasarkan analisis hasil simulasi pada penelitian-penelitian terdahulu DC-MPC merupakan pengembangan dari MPC Model Predictive Control, berbasis pada kontrol umpan balik (feedback control) Metode ini merupakan salah satu alternatif penyelesaian desain kendali lanjutan untuk mengatasi gangguan yang diberikan secara langsung Pada metode ini, dilakukan pendefinisian gangguan yang diberikan pada sistem terlebih dahulu Kemudian dilakukan optimasi pada sistem sehingga mendapatkan disturbance compensating, kompensasi gangguan Proses inilah yang membedakan dari MPC pada umunya, kompensasi gangguan yang diperoleh selanjutnya dijadikan input pada algoritma MPC Ide pengembangan metode DC-MPC diperkenalkan oleh Li dan Sun (212) dalam penelitiannya mengenai ship heading control Pada penelitian tersebut dilakukan perbandingan dengan metode-metode MPC yang telah ada sebelumnya Hasilnya, DC-MPC dapat mengatasi masalah gangguan lingkungan sehingga gerakan kapal dapat dikendalikan sesuai kendala yang ditetapkan Sedangkan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model tak linier dengan mempertimbangkan Surabaya, 15 Januari 214 1

2 empat derajat kebebasan, yaitu yaw, surge, sway, dan roll Diasumsikan bahwa pitch dan heave tidak mempengaruhi manuver kapalmodel tak linier empat derajat kebebasan adalah model paling komprehensif yang dipaparkan dalam literatur-literatur terbuka, dan dapat mencakup fundamental karakteristik dari dinamik kapal dan menuju ketelitian yang lebih memuaskan [5] Ruang lingkup penelitian ini, dikembangkan pada sistem kendali gerakan kapal dengan empat derajat kebebasan Kapal yang bergerak dengan kecepatan tinggi di lautan maka, kecepatan Berdasarkan uraian diatas maka pada penelitian ini, akan dikaji mengenai pengendalian gerakan kapal di permukaan laut Penelitian ini akan dikembangkan pada lintasan yang ditentukan dengan menerapkan metode DC-MPC Selanjutnya dilakukan simulasi dan analisis untuk mendapatkan keakuratan metode yang diterapkan Permasalahan yang akan diambil dalam tesis ini adalah Bagaimana penerapan Disturbance Compensating Model Predictive Control (DC-MPC) untuk kendali kapalbagaimana hasil simulasi serta analisis penerapan Disturbance Compensating Model Predictive Control (DC-MPC) untuk kendali kapal Permasalahan pengendalian kapal telah banyak dikaji diberbagai penelitian Pada tahun 213 Syaifuddin melakukan penelitian pengendalian haluan kapal dengan menerapkan metode MPC Pada penelitian tersebut model matematika yang dipilih adalah Model penurunan Nomoto orde satu dengan mempertimbangan satu derajat kebebasan yaitu yaw Simulasi dilakukan pada kapal perang convert sigma Selanjutnya, pengembangan penelitian tentang pengendalian haluan kapal dilakukan oleh Fauziyah (213) Pengendalian dilakukan dengan menerapkan metode gabungan MPC-KF sebagai pembanding metode sebelumnya Permasalahan yang dikaji pada penelitian tersebut dibatasi pada tiga derajat kebebasan dengan kontrol input berupa sudut kemudi Manfaat dari Penelitian ini adalah Memberikan metode alternatif yang lebih baik dalam kendali kapal dengan memperhitungkan faktor gangguan dari lingkungan Selain itu dapat digunakan sebagai dasar pada pengembangan penelitian terkait dibidang desain kendali kapal di lautan 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini diberikan beberapa teori yang digunakan sebagai teori pendukung dalam tesis ini 21 Model Matematika Manuver Kapal Secara umum model matematika untuk sistem gerak kapal memiliki enam derajat kebebasan, yaitu sway, pitch, yaw, heave, roll, serta surge Gerakan translasi antara lain: sway (gerakan kesamping), surge (gerakan longitudinal),heave (gerakan vertikal) Sedangkan gerakan rotasi (putarannya) adalah yaw (rotasi pada sumbu vertikal), roll (rotasi pada sumbu/gerak longitudinal), dan pitch (rotasi pada sumbu transversal/ gerakan kesamping) [4] Sebagaimana dapat terlihat pada 1 sebagai berikut: Gambar 1: Definisi Gerak Kapal Pada penelitian ini, model matematika untuk sistem gerak kapal dilautan adalah dengan mempertimbangkan empat derajat kebebasan Model ini berbentuk sistem tak linier dan merupakan salah satu model kapal komprehensif yang di berikan pada literatur bebas Model ini menggambarkan karakter dasar dari sistem dinamik kapal dan memiliki keakuratan yang lebih memuaskan Pada penelitian ini, model matematika untuk sistem persamaan gerak kapal dibentuk dengan mempertimbangkan empat derajat kebebasan Model matematika dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut [4]: (m + m x) u (m + m y)v r = X (m + m y) v + (m + m x)v r + m ya yṙ m yl yṗ = Y (I x + J x)ṗ m xi xu r W GM φ = K (I z + J z)ṙ m ya y v = N Y x G (1) ψ = r cos φ φ = p } dengan X, Y, N, K merupakan gaya dan momen hidrodinamika kapal Selanjutnya dari Persamaan (1) didapatkan laju untuk perubahan keadaan kecepatan surge ( u ), kecepatan sway ( v), kecepatan sudut yaw (ṙ ), dan kecepatan sudut roll (ṗ ) Sehingga didapatkan sistem persamaan manuver kapal yang terdiri dari enam variabel keadaan dan satu kendali input 22 Gangguan Lingkungan pada Kapal Sekitar sistem merupakan faktor terkuat yang mempengaruhi kestabilan sistem tersebut [8] Ketika bermanuver, sebuah kapal akan berinteraksi dengan lingkungan Sehingga (2) 2 Tesis Jurusan Matematika ITS Surabaya

3 gangguan lingkungan merupakan faktor yang harus diperhitungkan khususnya pada kapal tanpa awak Tipe dari gangguan lingkungan di laut antara lain: gelombang, angin, dan arus laut [4] Pada penelitian ini, gangguan yang diberikan berasal dari gelombang laut Gangguan ini, merupakan akibat dari pergerakkan angin sehingga menimbulkan gelombang pada permukaan laut Dalam penelitian ini, gangguan pada kapal disebabkan oleh gelombang (ombak) dalam bentuk orde satu Persamaan gelombang yang memenuhi gerakan surge, sway,yaw dan roll adalah [4] X wave = ρgblt cos (β)ak sin (ωt) Y wave = ρgblt sin (β)ak sin (ωt) N wave = 1 24 ρgbl ( L 2 B 2) sin (2β)Ak sin (ωt) (3) K wave = (4) dengan ω adalah frekuensi gelombang terhadap sistem dinamika kapal (ω =, 1), Ak nilai amplitudo gelombang setelah dikalikan faktor pengali RAO (Response Amplitude Operation (Ak =, 1), β merupakan sudut datang gelombang Diasumsikan bahwa untuk gaya luar searah sumbu-x untuk gerak rotasi tidak dipengaruhi oleh gelombang laut, sehingga K wave = Dari Persamaan (3) didapatkan vektor gangguan untuk dinamika posisi kapal u wave v wave r wave p wave φ wave ψ wave = 23 Konsep Linierisasi sin(1t) sin(1t) sin(1t) (sin(1t)) (sin(1t)) (sin(1t)) 2 Pelinieran adalah proses hampiran persamaan diferensial tak linier dengan bentuk linier Keuntungan dari sistem persamaan linier adalah secara analitik menarik sehingga banyak sistem berbentuk linier atau didekati secara linier [8] Pada penelitian ini, sistem dinamik kapal yang berbentuk taklinier sehingga perlu dilinierkan terlebih dahulu sebelum dianalisis lebih lanjut dengan melakukan proses pelinieran Secara umum, bentuk persamaan linier dari suatu sistem adalah sebagai berikut: ẋ = Ax + Bu y = Cx + Du dengan x adalah variabel keadaan, ẋ menunjukkan perubahan keadaan dan u adalah kontrol input dari sistem Sedangkan y adalah keluaran (output) sistem dan A, B, C, dan D (5) adalah koefisien pembobot Pelinieran dilakukan dengan ekspansi deret Taylor disekitar titik kesetimbangan Didefinisikan suatu sistem persamaan diferensial tak linier sebagai berikut: dx = f(x, y) (6) dt dy = g(x, y) (7) dt dengan f dan g adalah fungsi-fungsi tak linier Jika (x, y ) adalah titik setimbang dari persamaan (6) dan (7), maka: f(x, y ) = g(x, y ) = Selanjutnya, akan dicari pendekatan sistem linier jika (x, y) di sekitar (x, y ) Dengan melakukan ekspansi deret Taylor di sekitar titik (x, y ) maka persamaan menjadi: dx dt = f(x, y ) + f x (x,y )(x x ) + f y (x,y )(y y ) + 1 f 2! ( 2 x 2 (x x ) f x y (x x )(y y ) + 2 f x 2 (y y ) 2 ) + (8) dy dt = g(x, y ) + g x (x,y )(x x ) + g y (x,y )(y y ) + 1 f 2! ( 2 x 2 (x x ) f x y (x x )(y y ) + 2 f x 2 (y y ) 2 ) + (9) misalkan: x x = u dan y y = v dengan u dan v adalah error yang cukup kecil, maka perkalian antara keduanya akan menghasil sesuatu yang sangat kecil (mendekati nol) Sehingga suku-suku dengan derajat lebih besar dari dua dapat diabaikan dengan demikian persamaan diatas menjadi: du dt = f x x,y u + f y } x,y v dv dt = g x x,y u + g y (1) x,y v Persamaan (1) dapat ditulis kembali dalam bentuk matriks sebagai berikut: ] [ ] f f [ ] x y u = (11) v [ du dt dv dt g x g y (x,y ) Persamaan (11) adalah bentuk umum persamaan liniear tanpa kontrol input 24 Model Predictive Control (MPC) Dalam formulasi MPC terdapat beberapa asumsi yang dibuat yaitu model bersifat linear, fungsi objektif merupakan fungsi kuadratik, dan constraint berbentuk pertidaksamaan linear Surabaya, 15 Januari 214 3

4 241 Model Predictive Control linear Persamaan MPC untuk sistem linear diskrit memiliki bentuk umum sebagai berikut [1] x(k + 1 k) = Ax(k k) + Bu(k k) (12) dengan x(k) : vektor state berdimensi-n pada saat ke-k u(k) : vektor kendali input berdimensi-r pada saat ke-k A : matriks ruang keadaan berdimensi n n pada saat ke-k B : matriks input berdimensi n r pada saat ke-k x(k + 1 k): vektor keadaan pada saat ke (k + 1) yang dipengaruhi oleh nilai state saat ke-k Dalam tesis ini vektor state mengandung empat variabel (u, v, r, p, φ, ψ) dan vektor kendali input berupa sudut kemudi (δ) Persamaan state space (12) merupakan kondisi yang ideal, karena sistem tersebut tidak terdapat gangguan (disturbance) Sebelum melangkah lebih jauh, hal pertama yang dilakukan adalah memprediksi nilai variabel keadaan dengan melakukan iterasi Persamaan (12) Perhitungan prediksi variabel state adalah sebagai berikut: ˆx(k + 1 k) = Aˆx(k k) + Bû(k k) ˆx(k + 2 k) = Aˆx(k + 1 k) + Bû(k + 1 k) = A 2ˆx(k k) + ABû(k k) + Bû(k k) ˆx(k + N k) = Aˆx(k + N 1 k) + Bû(k + N 1 k) = A Nˆx(k k) + A N 1 Bû(k k) + + Bû(k + N 1 k) (13) untuk selanjutnya, penulisan ˆx(k k) dapat ditulis ˆx(k) 242 Pembentukkan Fungsi Tujuan dan Kendala Dalam MPC didefinisikan fungsi objektif sebagai berikut [6] n J(k) = [ˆx(k + i) T Qˆx(k + i) + û(k + i 1) T i=1 ˆx(k + 1) = Rû(k + i 1)] (14) Untuk membentuk fungsi objektif yang standar, didefinisikan vektor ˆx(k + 1) dan û(k) ˆx(k + 1) ˆx(k + 2) û = û(k) û(k + 1) ˆx(k + n) û(k + n 1) dan (15) (16) Sehingga dengan mensubstitusikan Persamaan (15) ke dalam Persamaan (14), didapatkan kembali persamaan baru fungsi objektif sebagai berikut: J(k) = û(k) ˆx(k + 1) û(k + 1) ˆx(k + 2) û(k + n 1) ˆx(k + n) û(k) ˆx(k + 1) û(k + 1) ˆx(k + 2) û(k + n 1) ˆx(k + n) T R Q R Q R Q (17) dengan Q berukuran nxn, n adalah jumlah variabel keadaan dalam sistem Sedangkan R berukuran mx1, m adalah jumlah kendali input dalam sistem Dalam penelitian ini, terdapat enam variabel keadaan yaitu kecepatan surge (u), kecepatan sway (v), kecepatan sudut yaw (r), kecepatan sudut roll (p), sudut roll (φ), dan sudut yaw (ψ) Keenam variabel keadaan ini dikendalikan oleh satu kendali yaitu sudut kemudi (δ) Pada dasarnya sinyal dengan range yang tidak terbatas sangat tidak realistis, karena dalam kondisi nyata semua proses memiliki batasan (constraints) Pada tesis ini, terdapat dua constraint yaitu constraint pada state dan constraint pada pengendali sistem yang didefinisikan [1] f 1 F 1ˆx(k) f 1 (18) F 2 û(k) (19) dengan F 1 merupakan matriks pertidaksamaan kendala untuk state f 1 merupakan RHS pertidaksamaan kendala untuk state F 2 merupakan matriks pertidaksamaan kendala untuk kendali RHS pertidaksamaan kendala untuk kendali Sehingga optimasi pada MPC adalah meminimumkan persamaan (14) dengan kendala Persamaan (18) dan (19) Selanjutnya penyelesaian optimasi ini dengan menggunakan quadratic programming [1]: meminimumkan fungsi objektif J = z T Hz + g T z (2) dengan kendala Pz h (21) Yz = b (22) 4 Tesis Jurusan Matematika ITS Surabaya

5 dimana z = [û(k), ˆx(k + 1), û(k + 1),, û(k + n 1), ˆx(k + n)] H = P = Y = g = R Q R R Q F 2 F 1 F 2 F 2 F 1 B I A B I A B I A, h = f 1 f 1, b = Aˆx(k) 243 Meminimumkan Fungsi Gangguan pada Kapal Perumusan kompensasi gangguan diadaptasi dari [6] sebagai berikut: Meminimumkan fungsi tujuan F 1 B u + F 1 ŵ(k 1) (23) dengan kendala F 1 B u F 1 ŵ(k 1) E (24) F 2 u (25) E = max(cɛ) dengan ɛ merupakan selisih antara gelombang laut ke-k dengan gelombang laut estimasi ke-k 1 Selanjutnya didapatkan keluaran berupa u, kompensasi gangguan, nilai ini kemudian dijadikan faktor yang mempengaruhi batas atas dari kendala kontrol ke-k pada proses optimasi MPC Sehingga, optimasi pada MPC dari Persamaan (14) dengan kendala pada Persamaan (19) dapat ditulis kembali seperti berikut: x (k k) = x(k) (26) x (k + j + 1 k) = Ax (k + j k) + Bu (k + j k)(27) F 1 x (k + j + 1 k) D, j =, 1,, N p 1 (28) F 2 u (k k) F 2 u (29) F 2 u (k + j k) j = 1,, N p 1 (3) Persamaan (29) merupakan faktor yang dipengaruhi oleh kompensasi gangguan optimal sebelumnya Sehingga matriks h pada persamaan sebelumnya menjadi: h = F 2 u f 1 f 1 Sehingga kendali optimal pada proses ini adalah u (k) = u (k k) + u 3 METODE PENELITIAN 1 Studi Pendahuluan Pada tahap ini, dilakukan studi literatur mengenai sistem gerak kapal, dan gangguan lingkungan baik melalui buku-buku, jurnal, laporan tugas akhir/ thesis terdahulu ataupun artikel dari internet yang dapat menunjang penelitian Model yang didapatkan adalah sistem gerak dengan empat derajat kebebasan, yakni surge, sway, yaw, dan roll Didapatkan juga gangguan terbesar dalam gerak kapal di lautan yaitu gelombang laut, sehingga dipilih sebagai gangguan yang mempengaruhi sistem gerak kapal Kajian tentang metode kendali optimal, khususnya MPC 2 Membentuk Model Kendali pada DC-MPC Pada tahap ini, dilakukan pendefinisian model matematika untuk sistem gerak kapal tak linier dengan empat derajat kebebasan Kemudian dilakukan pelinieran terhadap sistem dinamik dan pendiskritan untuk mendapatkan Model waktu diskrit Terdapat sub tahapan dalam optimasi dengan metode DC-MPC, antara lain: a Optimasi kendali kompensasi pada gangguan Pada proses ini, terlebih dahulu dilakukan tahapan estimasi gangguan waktu ke-k 1 Selanjutnya diminimumkan fungsi tujuan yang dibentuk Optimasi ini dilakukan untuk memperoleh kompensasi kendali yang nantinya mempengaruhi kendali ke-k pada proses MPC Surabaya, 15 Januari 214 5

6 b Optimasi yang kedua (MPC)dilakukan pada sistem persamaan gerak kapal Pada tahapan ini, pertama kali yang perlu dilakukan adalah inisialisasi nilai awal dan membentuk batasanbatasan dari variabel keadaan dan kendali yang ada Optimasi dilakukan dengan memasukkan kendali optimal untuk kompensasi gangguan dari tahapan sebelumnya Optimassi pada dilakukan dengan meminimumkan kuadrat error untuk mendapatkan kendali optimal waktu kek Selanjutnya kendali input digunakan untuk mendapatkan kondisi saat ke-k +1 dari sini akan didapatkan error dengan membandingkan hasil prediksi dengan nilai referensi Sehingga kembali dilakukan optimasi untuk mendapatkan kendali optimal saat ke-k Simulasi numerik dan analsis penerapan metode DC- MPC Pada tahap ini, setelah didapatkan model kendali sistem maka dilakukan simulasi akhir dengan menggunakan software Matlab 212 untuk mendapatkan grafik pergerakkan kendali dan keluaran masingmasing variabel Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil simulasi yang diperoleh 4 Penarikan kesimpulan dan saran Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil penelitan yang telah dilakukan sebelumnya selanjutnya diberikan saran perbaikan yang dapat dilakukan pada penelitian yang dilakukan sehingga dapat diperbaiki pada penelitian selanjutnya 4 HASIL PENELITIAN 41 Model Dinamika posisi Kapal Tanpa Gangguan Dalam Tesis ini, kapal yang digunakan sebagai model adalah Kapal Kontainer [4] Model dinamika kapal merupakan model non-linear dengan mempertimbangkan empat derajat kebebasan yaitu surge, sway, yaw dan roll Sistem persamaan tak linier ini akan dilinierkan untuk mendapatkan sistem baru yang lebih sederhana sehingga memudahkan dalam proses analisis serta simulasi Sistem dinamika kapal didapatkan dengan melakukan pemisahan laju perubahan keadaan pada Persamaan (1), sehingga didapatkan laju kecepatan surge ( u), laju kecepatan sway ( v), laju kecepatan sudut yaw (ṙ) dan laju kecepatan sudut roll (ṗ), sebagai berikut: u = (X +bv r ) ( a v = 1 b Y + dp cr au r ) p = K W GM φ+dv +fu r (31) e r = N x G Y cv g dengan a = m + m x, b = m + m y, c = m yα y, d = m yl y, e = I x + J x, f = m xi x, g = I z + J z Sedangkan X, Y, K, N adalah gaya dan momen hidrodinamika kapal, yang didefinisikan sebagai berikut: X = X uuu 2 + (1 tt) T (J ) + X vrv r + X vvv 2 + X rrr 2 + X φφφ 2 + C RXF N sinδ Y = Y vv + Y r r + Y pp + Y φ φ + Y vvvv 3 + Y vvrv 2 r + Y vrrv r 2 + Y vvφv 2 φ + Y vφφ v φ 2 + Y rrφ r 2 φ + Y rφφ r φ 2 + (1 + a H)F N cos δ K = K vv + K rr + K pp + K φφ + K vvvv 3 + K vvrv 2 r + K vrrv r 2 + K vvφv 2 φ + K vφφv φ 2 + K rrφr 2 φ + K rφφr φ 2 (1 + a H)z RF N cos δ N = N vv + N rr + N pp + Y φφ + N vvvv 3 + N vvrv 2 r + N vrrv r 2 + N vvφ v 2 φ + N vφφv φ 2 + N rrφr 2 φ + N rφφr φ 2 + (x R + a Hx H)F N cos δ (32) dengan F N adalah gaya normal rudder yang dapat didefinisikan sebagai berikut: ( 613 F N = ) AR (U 2 L 2 R + VR) 2 sin (αr ) dengan AR adalah rudder area, adalah aspek rasio rudder, U R adalah perpindahan kecepatan rudder longitudinal, V R adalah perpindahan kecepatan rudder lateral Persamaan (1) dan (31) merupakan model matematika sistem pergerakkan kapal yang selanjutnya akan dikendalikan dengan menerapkan metode DC-MPC Metode DC-MPC yang diterapkan adalah metode untuk sistem yang linier sehingga, terlebih dahulu dilakukan pelinieran terhadap sistem tersebut 42 Pelinieran Pelinieran dilakukan dengan matriks Jacobian terhadap titik-titik kesetimbangannya, (u, v, r, p, δ, ψ, φ ) Pada kondisi setimbang, resultan kecepatan kapal dipengaruhi oleh kecepatan awal surge tanpa adanya perubahan kecepatan baik untuk surge ataupun sway [4] U = u 2 + v 2 = (u + u) 2 + v 2 (33) Pada keadaan setimbang, kapal berjalan konstan sesuai dengan kecepatan referensi yang diberikan Pada konsisi ini, tidak terjadi perubahan kecepatan baik untuk surging ataupun swaying Sehingga titik setimbang untuk kecepatan surging = u = 15 knot dan untuk kecepatan swaying v = Sedangkan untuk gerakan rotasi juga tidak mengalami perubahan (diabaikan) dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, maka titik setimbang untuk variabel yang alain berturut-turut adalah r =, p =, φ =, ψ = dan untuk kendali rudder adalah δ = 6 Tesis Jurusan Matematika ITS Surabaya

7 Sehingga, didapatkan sistem linier dari sistem dinamika kapal pada Persamaan (1) dan (31) sebagai berikut: u v ṙ ṗ = φ ψ u v r p φ ψ [ ] δ (34) Persamaan (34) adalah bentuk matriks ruang keadaan dari sistem dinamik kapal tak linier yang telah didefinisikan sebelumnya Uji keterkontrolan dilakukan seblum melakukan pengendalian pada sistem Diketahui bahwa rank dari matriks ruang keadaan adalah 6 sehingga sistem ini terkontrolsebelum menerapkan metode DC-MPC pada sistem ini, terlebih dahulu dilakukan diskritisasi pada Persamaan (34) 43 Diskritisasi Sebelum diskritisasi, terlebih dahulu dilakukan definisi ulang variabel keadaan: u = x 1, v = x 2, r = x 3, p = x 4, φ = x 5, ψ = x 6 dan untuk kendali rudder δ = u Sehingga didapatkan vektor variabel keadaan x = [x 1 ; x 2 ; x 3 ; x 4 ; x 5 ; x 6 ] dan untuk kendali u Proses pendiskritan dilakukan dengan menerapkan metode beda maju, sebagai berikut: x(k + 1) x(k) ẋ = t (35) dengan t adalah waktu sampling Diskritisasi dengan menerapkan beda maju, ditujukan untuk mendapatkan data pada saat k + 1 dengan data pada waktu ke-k Selanjutnya dengan menerapkan metode ini, maka persamaan (34) didapatkan bentuk diskritnya sebagai berikut: x 1 (k + 1) x 2 (k + 1) x 3 (k + 1) x 4 (k + 1) = x 5 (k + 1) x 6 (k + 1) 5 (36) x 1 (k) x 2 (k) x 3 (k) x 4 (k) x 5 (k) x 6 (k) (37) u (38) 44 Simulasi dan Analisis Penerapan DC-MPC pada Kendali Gerak Kapal Setelah menganalisis beberapa tahapan dalam menyelesaikan masalah kendali haluan kapal dengan menggunakan MPC, kemudian dilakukan simulasi posisi kendali haluan kapal dengan menggunakan software MATLAB Dalam simulasi ini diberikan nilai awal x() = [u, v, r, p, φ, ψ] = [5, 15 m/s; ;, 1 rad/s;, 1 rad/s; ; ] dan û() = Simulasi dilakukan 25 kali dan nilai N p dipilih secara random Tujuan dari penerapan DC-MPC adalah mengendalikan kapal agar semakin stabil, membuat kecepatan yaw, kecepatan roll, sudut yaw dan sudut kemudi kapal berada dalam syarat batas serta mengendalikan sudut haluan kapal menuju o sekalipun dikenai gangguan berupa gelombang laut Kapal diasumsikan bergerak dengan kecepatan awal surge 1 knot Dengan menggunakan acuan sudut haluan kapal (ψ) dihitung terhadap sumbu x bumi (X e ), sehingga kapal dikendalikan untuk bergerak sejajar dengan sumbu x bumi, atau dengan kata lain sudut haluan mencapai o Setelah sudut haluan mencapai o kemudian kapal hanya melakukan gerakan lurus kedepan dengan kecepatan surge sebesar 1 knot Nilai prediction horizon (N p ) yang bervariasi dapat mempengaruhi posisi haluan kapal, sehingga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh nilai N p terhadap haluan kapal akan dilakukan simulasi dengan beberapa variasi nilai N p sedangkan parameter yang lainnya dibuat tetap Gambar (2) menunjukkan perbandingan sudut kemudi Sudut Kemudi Perilaku Kestabilan Sudut Kemudi dengan Jumlah NP Bervariasi 2 Batasan NP=35 3 NP=4 NP= Waktu Gambar 2: Perilaku Sudut Kemudi dengan N p bervariasi terhadap waktu untuk jumlah N p yang bervariasi, yaitu: 35, 4 dan 6 Jumlah ini dipilih, karena menunjukkan Surabaya, 15 Januari 214 7

8 perbedaan yang cukup kontras Keadaan sudut kemudi dengan N p = 35 memperlihatkan perilaku tidak stabil ketika diberikan gangguan dan sebelum detik ke-5 sudut kemudi bergerak diluar batas yang diberikan Hal ini berbeda dengan kondisi N p = 4 dan 6 yang selalu bergerak dalam batasan yang ada Sudut kemudi mendekati referensi sudut berbeda bergantung pada horison prediksi yang diberikan Nilai N p mempengaruhi lama tidaknya berjalan mendekati titik referensi Ketika jumlah N p = 4 sedikit lebih lama untuk mencapai kondisi stabil (mendekati referensi sudut yang diberikan) yaitu pada waktu ke 48 Sedangkan untuk pemberian N p = 6 pada detik ke-38 Gangguan yang diberikan, juga relatif tidak berpengaruh pada kestabilan sudut kemudi Kecepatan Yaw Perilaku Kestabilan Kecepatan Yaw dengan Jumlah NP Bervariasi Batasan NP=35 NP=4 NP=6 Kecepatan Roll Perilaku Kestabilan Kecepatan Sudut Roll dengan Jumlah NP bervariasi Batasan NP=35 NP=4 NP= Waktu Gambar 4: Perbandingan Perilaku Kecepatan Roll dengan N p Bervariasi mendekati referensi yang diberikan Sedangkan pemberian N p 6, 65, 72 memberikan hasil yang sama baik untuk sudut kemudi, kecepatan yawing, dan kecepatan rolling hal ini menunjukkan bahwa dengan pemberian N p sebanyak 6 telah dapat membuat sistem stabil dan berjalan mendekati referensi yang diharapkan Waktu Gambar 3: Perilaku Kecepatan Sudut Yaw dengan N p bervariasi Gambar (3)menunjukkan perbandingan kecepatan sudut yawing terhadap waktu untuk jumlah N p bervariasi, yaitu N p = 35, 4, dan 6 Untuk kecepatan yawing dengan jumlah N p sebesar 6, pergerakkannya mendekati referensi yang diberikan pada waktu ke-49 Selanjutnya, tetap bergerak mendekati refensi sekalipun telah diberi gangguan Demikian pula dengan N p 4, bergerak ke arah referensi meskipun sedikit lebih lama dari pada N p 5 dan 6 Gambar (4)menunjukkan tampilan fisik perbandingan kecepatan sudut rolling terhadap waktu untuk nilai N p 35, 4, dan 6 Dari hasil simulasi terlihat bahwa untuk N p 6 kecepatan rolling mencapai referensi sudut pada waktu ke- 16 dan kemudian berjalan stabil mendekati nol (referensi sudut) Sedangkan untuk N p 4, mendekati referensi pada waktu ke-28 dan pada rentang memiliki error yang cukup tinggi dengan referensinya Pada kedua perlakuan ini, perilaku kecepatan sudut rolling masih berjalan dalam rentang batas yang diberikan, yaitu p 16 rad/dtk berbeda dengan pemberian N p sebanyak 35 Dari Tabel (41)-(43) terlihat bahwa nilai N p yang bervariasi berpengaruh pada pergerakkan kapal Semakin tinggi nilai N p yang diberikan maka akan semakin cepat 5 PENUTUP Dari analisis dan pembahasan yang sudah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan serta saran untuk pengembangan dan perbaikan penelitian tentang sistem kendali gerak kapal 51 Kesimpulan 1 Metode DC-MPC dapat diterapkan dengan baik pada kendali sistem gerak kapal dengan gangguan berupa gelombang laut Hal ini terlihat dari sistem terkendali secara baik dan berada didalam batasan yang diberikan dengan memberikan N p yang sesuai Dari hasil simulasi pada Kapal Kontainer [4] menunjukkan semakin banyak jumlah prediksi horizon yang diberikan dengan batas maksimal N p sebanyak 6 maka semakin baik perilaku kestabilan sistem Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan DC-MPC dalam meminimumkan error teraplikasi dengan baik Sedangkan pengendalian gangguan yang diberikan dengan adanya kompensasi gangguan juga dapat mengendalikan gangguan pada sistem dan gangguan luar yang diberikan 2 Analisis hasil perbandingan pengendalian dengan pemberian gelombang antara DC-MPC dan MPC dengan gangguan (MPC-D) memperlihatkan bahwa metode DC-MPC lebih baik dalam mengendalikan gerak kapal, antara lain: 2 detik lebih cepat stabil jika dibandingkan dengan MPC-D sedangkan untuk pengendalian kecepatan rolling dari detik pertama sam- 8 Tesis Jurusan Matematika ITS Surabaya

9 52 Saran pai detik ke 3 simpangan terhadap referensi ratarata 1 5 rad/dtk lebih baik (lebih kecil) dari MPC- D Saran yang diberikan penulis untuk penelitian kedepannya adalah sebagai berikut: 1 Pengembangkan bentuk model yang lebih mendekati perilaku real kapal serta mempertimbangkan gangguan lingkungan lain seperti arus air, angin 2 Dalam penelitian ini, pengendalian dilakukan dengan memberikan kendali berupa sudut kemudi, sehingga pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah kendali DAFTAR PUSTAKA [1] Bordons, C and Chamaco, EF, 1999, Model Predictive Control, Sevilla:Springer-Verlag London Limited [2] Fauziyah, 213, Aplikasi MPC-KF pada Kendali Haluan Kapal, Tesis Jurusan Matematika ITS, Surabaya [3] Fraga, R and Liu, S, An Adjective State-Space Feedback Autopilot for Ship Motion Control, JCET, Vol 2, No1 Hal [4] Fossen, TI, 1994, Guidance and Control of Ocean Vehicles, Hoboken :Wiley [5] Li, Z ea, 21, Evaluation and Modification of a Robust Path Following Controller for Marine Surface Vessels in Wave Fields, Ship Research, 54(2), p: [6] Li, Z and Sun, J, Disturbance Compensating Model Predictive Control With Application to Ship Heading Control IEEE Transaction On Control System Technology, Vol 2, No1, Hal [7] Naidu, D S, 23, Optimal Control System, Idaho: CRC Press [8] Subiono,213,Sistem Linier dan Kontrol Optimal, Diktat Kuliah Jurusan Matematika ITS, Surabaya [9] Syaifudin, WH, 213, Penerapan Metode MPC pada Kendali Haluan Kapal, Tugas Akhir Jurusan Matematika ITS, Surabaya [1] Wang, Y dan Boyd, S, 28, Fast Model Predictive Control Using Online Optimization, Proceeding of The 17th World Congress, International Federation of Automatic Control, p: Surabaya, 15 Januari 214 9

Oleh: Dimas Avian Maulana Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D

Oleh: Dimas Avian Maulana Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D Oleh: Dimas Avian Maulana-1207100045 Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D Robot mobil adalah salah satu contoh dari wahana nir awak (WaNA) yang dapat dikendalikan dari jauh atau memiliki sistem pengendali otomatis

Lebih terperinci

R = matriks pembobot pada fungsi kriteria. dalam perancangan kontrol LQR

R = matriks pembobot pada fungsi kriteria. dalam perancangan kontrol LQR DAFTAR NOTASI η = vektor orientasi arah x = posisi surge (m) y = posisi sway (m) z = posisi heave (m) φ = sudut roll (rad) θ = sudut pitch (rad) ψ = sudut yaw (rad) ψ = sudut yaw frekuensi rendah (rad)

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA EMPAT

PENERAPAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA EMPAT PENERAPAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA EMPAT oleh: Dimas Avian Maulana 1207 100 045 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc., Ph.D Abstrak Robot mobil adalah salah

Lebih terperinci

APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL

APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL Dosen Pembimbing: DR. Erna Apriliani M.Si DWI ARIYANI K 1209100044 JURUSAN MATEMATIKA ITS FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ESTIMASI POSISI ROBOT MOBIL MENGGUNAKAN UNSCENTED KALMAN FILTER. Oleh: Miftahuddin ( )

ESTIMASI POSISI ROBOT MOBIL MENGGUNAKAN UNSCENTED KALMAN FILTER. Oleh: Miftahuddin ( ) ESTIMASI POSISI ROBOT MOBIL MENGGUNAKAN UNSCENTED KALMAN FILTER Oleh: Miftahuddin (1206 100 707) Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D Dr. Erna Apriliani, M.Si Abstrak Robot Mobil atau Mobile Robot adalah konstruksi

Lebih terperinci

Penerapan Model Predictive Control (MPC) pada Desain Pengendalian Robot Mobil Beroda Empat

Penerapan Model Predictive Control (MPC) pada Desain Pengendalian Robot Mobil Beroda Empat Penerapan Model Predictive Control (MPC) pada Desain Pengendalian Robot Mobil Beroda Empat Dimas Avian Maulana 1 1 Universitas Negeri Surabaya email: dimasmaulana@unesa.ac.id ABSTRAK Robot mobil adalah

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Kalman Filter, Extended Kalman Filter, dan Ensemble Kalman Filter pada Model Penyebaran Virus HIV/AIDS

Perbandingan Metode Kalman Filter, Extended Kalman Filter, dan Ensemble Kalman Filter pada Model Penyebaran Virus HIV/AIDS J. Math. and Its Appl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 1829-605X Vol. 15, No. 1, Maret 2018, 17-29 Perbandingan Metode Kalman Filter, Extended Kalman Filter, dan Ensemble Kalman Filter pada Model Penyebaran

Lebih terperinci

Estimasi Variabel Dinamik Kapal Menggunakan Metode Kalman Filter

Estimasi Variabel Dinamik Kapal Menggunakan Metode Kalman Filter JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., () ISSN: 79 (-97 Print) E-8 Estimasi Variabel Dinamik Kapal Menggunakan Metode Kalman Filter Nathanael Leon Gozali ), Aulia Siti Aisjah ), dan Erna Apriliani ) ) Jurusan

Lebih terperinci

STUDY SIMULASI AUTOPILOT KAPAL DENGAN LAB VIEW

STUDY SIMULASI AUTOPILOT KAPAL DENGAN LAB VIEW + PRO S ID IN G 20 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDY SIMULASI AUTOPILOT KAPAL DENGAN LAB VIEW Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR

BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR Gerakan dari struktur terapung akan dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya, dimana terdapat gaya gaya luar yang bekerja pada struktur dan akan menimbulkan gerakan pada struktur. Untuk

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) PROSEDING DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Teguh Herlambang, Hendro Nurhadi Program Studi Sistem Informasi Universitas

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-322 Analisa Pengaruh Kedalaman, Arus, Serta

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL KINEMATIK PELURU KENDALI PADA PENEMBAKAN TARGET MENGGUNAKAN METODE KENDALI OPTIMAL

ANALISIS MODEL KINEMATIK PELURU KENDALI PADA PENEMBAKAN TARGET MENGGUNAKAN METODE KENDALI OPTIMAL ANALISIS MODEL KINEMATIK PELURU KENDALI PADA PENEMBAKAN TARGET MENGGUNAKAN METODE KENDALI OPTIMAL Pembimbing : Subchan, M.Sc. Ph.D. Drs. Kamiran, M.Si. RESTU TRI ASTUTI-1208 100 033 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ENSEMBLE KALMAN FILTER PADA ESTIMASI KECEPATAN KAPAL SELAM

IMPLEMENTASI ENSEMBLE KALMAN FILTER PADA ESTIMASI KECEPATAN KAPAL SELAM SIDANG TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ENSEMBLE KALMAN FILTER PADA ESTIMASI KEEPATAN KAPAL SELAM Oleh: RISA FITRIA 57 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

ANALISA KESTABILAN PERSAMAAN GERAK ROKET TIGA DIMENSI TIPE RKX- 200 LAPAN DAN SIMULASINYA

ANALISA KESTABILAN PERSAMAAN GERAK ROKET TIGA DIMENSI TIPE RKX- 200 LAPAN DAN SIMULASINYA ANALISA KESTABILAN PERSAMAAN GERAK ROKET TIGA DIMENSI TIPE RKX- 200 LAPAN DAN SIMULASINYA MOHAMMAD RIFA I 1208100703 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda

Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda E97 Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda Yansen Prayitno dan Unggul Wasiwitono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL

APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) 1-6 1 APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL Dwi Ariyani Khalimah, DR. Erna Apriliani, M.Si Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni 206 00 03 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, M.Si Hendra Cordova, ST,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Tujuan dari uji coba dan analisa adalah untuk mengetahui kinerja dari pengendali MPC tanpa constraint dan MPC tanpa constraint dengan observer dengan parameter penalaan yang

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol Trajectory pada Kondisi Gangguan Arus Laut Non Uniform di Ketapang-Gilimanuk

Perancangan Sistem Kontrol Trajectory pada Kondisi Gangguan Arus Laut Non Uniform di Ketapang-Gilimanuk JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 A-201 Perancangan Sistem Kontrol Trajectory pada Kondisi Gangguan Arus Laut Non Uniform di - Anindita Adikaputri Vinaya, Aulia Siti Aisjah,A.A

Lebih terperinci

Proceeding Tugas Akhir-Januari

Proceeding Tugas Akhir-Januari Proceeding Tugas Akhir-Januari 214 1 Swing-up dan Stabilisasi pada Sistem Pendulum Kereta menggunakan Metode Fuzzy dan Linear Quadratic Regulator Renditia Rachman, Trihastuti Agustinah Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH GAYA GELOMBANG LAUT TERHADAP PEMBANGKITAN GAYA THRUST HYDROFOIL SERI NACA 0012 DAN NACA 0018

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH GAYA GELOMBANG LAUT TERHADAP PEMBANGKITAN GAYA THRUST HYDROFOIL SERI NACA 0012 DAN NACA 0018 Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 213 STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH GAYA GELOMBANG LAUT TERHADAP PEMBANGKITAN GAYA THRUST HYDROFOIL SERI NACA 12 DAN NACA 18 Ika Nur Jannah 1*) dan Syahroni Hidayat

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-58

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-58 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-58 Swing-up dan Stabilisasi pada Sistem Pendulum Kereta menggunakan Metode Fuzzy dan Linear Quadratic Regulator Renditia Rachman,

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh: 5 II LANDASAN TEORI 2.1 Keterkontrolan Untuk mengetahui persoalan sistem kontrol mungkin tidak ada, jika sistem yang ditinjau tidak terkontrol. Walaupun sebagian besar sistem terkontrol ada, akan tetapi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL

PERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL Presentasi Tesis PERANCANGAN KONTROL NON-LNER UNTUK KESTABLAN HOVER PADA UAV TRCOPTER DENGAN SLDNG MODE CONTROL RUDY KURNAWAN 2211202009 Dosen Pembimbing: DR. r. Mochammad Rameli r. Rusdhianto Effendie

Lebih terperinci

WAKTU OPTIMUM PADA PELURU KENDALI DENGAN MANUVER AKHIR MENGHUNJAM VERTIKAL. Sari Cahyaningtias Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.

WAKTU OPTIMUM PADA PELURU KENDALI DENGAN MANUVER AKHIR MENGHUNJAM VERTIKAL. Sari Cahyaningtias Dosen Pembimbing: Subchan, Ph. WAKTU OPTIMUM PADA PELURU KENDALI DENGAN MANUVER AKHIR MENGHUNJAM VERTIKAL Sari Cahyaningtias 1207 100 046 Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D Abstrak Peluru kendali adalah senjata berpanduan dan didesain

Lebih terperinci

Analisis dan Kontrol Optimal Sistem Gerak Satelit Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin

Analisis dan Kontrol Optimal Sistem Gerak Satelit Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) A 45 Analisis dan Kontrol Optimal Sistem Gerak Satelit Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin Putri Saraswati, Mardlijah, Kamiran

Lebih terperinci

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Pendulum Terbalik Dalam penelitian ini diperhatikan sistem pendulum terbalik seperti pada Gambar di mana sebuah pendulum terbalik dimuat dalam motor yang bisa digerakkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA

PERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-1 1 PERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA Robbi Handito, Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT, dan Dr. Ir. Agoes A. Masroeri,

Lebih terperinci

LOGO OLEH : ANIKE PURBAWATI DOSEN PEMBIMBING : KATHERIN INDRIAWATI, ST.MT.

LOGO OLEH : ANIKE PURBAWATI DOSEN PEMBIMBING : KATHERIN INDRIAWATI, ST.MT. LOGO Perancangan Sistem Pengendalian Tekanan Keluaran Steam Separator Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Output Steam di PT. Pertamina Geothermal Energy area Kamojang, Jawa Barat OLEH : ANIKE PURBAWATI 2408100037

Lebih terperinci

ANALISA GERAKAN SEAKEEPING KAPAL PADA GELOMBANG REGULER

ANALISA GERAKAN SEAKEEPING KAPAL PADA GELOMBANG REGULER ANALISA GERAKAN SEAKEEPING KAPAL PADA GELOMBANG REGULER Parlindungan Manik Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Ada enam macam gerakan kapal dilaut yaitu tiga

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya 60111

Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya 60111 PERANCANGAN KENDALI CERDAS BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK PENINGKATAN PERFORMANSI MANUVERING KAPAL (Maratul Hamidah, Dr.Ir. Aulia Siti Aisjah, MT, Dr. Ir. A.A. Masroeri M.Eng ) Jurusan Teknik Fisika Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA DAN SIMULASI MODEL QUATERNION UNTUK KESEIMBANGAN PESAWAT TERBANG

ANALISA DAN SIMULASI MODEL QUATERNION UNTUK KESEIMBANGAN PESAWAT TERBANG ANALISA DAN SIMULASI MODEL QUATERNION UNTUK KESEIMBANGAN PESAWAT TERBANG Dosen Pembimbing: Drs. Kamiran, M.Si RIZKI FAUZIAH 1209100028 JURUSAN MATEMATIKA ITS FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK Trio Bowo Setiyo *), Aris Triwiyatno, and Sumardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus

Lebih terperinci

Analisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit

Analisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (216) 2337-352 (231-928X Print) A-25 Analisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit Yunita Indriana Sari dan Didik Khusnul Arif Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) BAB III KALMAN FILTER DISKRIT 3.1 Pendahuluan Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) yang memberikan perhitungan efisien dalam mengestimasi state proses, yaitu dengan

Lebih terperinci

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk mengungkapkan perilaku dinamik suatu sistem fisik seperti mekanik, listrik, hidrolik dan lain sebagainya, umumnya sistem fisik dimaksud dimodelkan dengan sistem

Lebih terperinci

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 337-3539 (31-971 Print) A-594 KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES Rizki Wijayanti, Trihastuti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka yang akan digunakan untuk tesis ini, yang selanjutnya akan di perlukan pada Bab 3. Tinjauan pustaka yang dibahas adalah mengenai yang mendukung

Lebih terperinci

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan

Lebih terperinci

Analisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu:

Analisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu: Analisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu: o Analisa Stabilitas Routh Hurwith 1. Suatu metode menentukan kestabilan sistem dengan melihat pole-pole loop tertutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin maju, termasuk di bidang transportasi. Namun seiring dengan kemajuannya muncul pula

Lebih terperinci

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai JURNAL TEKNIK POMITS Vol, No, () -6 Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai Anas Khoir, Yerri Susatio, Ridho Hantoro Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL LOGIKA FUZZY PADA MANUVER NONLINIER KAPAL PERANG KELAS SIGMA (EXTENDED)

PERANCANGAN SISTEM KONTROL LOGIKA FUZZY PADA MANUVER NONLINIER KAPAL PERANG KELAS SIGMA (EXTENDED) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-144 PERANCANGAN SISTEM KONTROL LOGIKA FUZZY PADA MANUVER NONLINIER KAPAL PERANG KELAS SIGMA (EXTENDED) Dandy Haris Firdianda,

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KONTROL BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK MENGHINDARI BENDA ASING DI PERAIRAN TANJUNG PERAK

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KONTROL BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK MENGHINDARI BENDA ASING DI PERAIRAN TANJUNG PERAK SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KONTROL BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK MENGHINDARI BENDA ASING DI PERAIRAN TANJUNG PERAK Oleh: Anita Faruchi 2407 100 048 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Aulia Siti Aisyah,

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir Surabaya, 25 Januari 2012 Jurusan Teknik Kelautan FTK - ITS

Presentasi Tugas Akhir Surabaya, 25 Januari 2012 Jurusan Teknik Kelautan FTK - ITS Oleh : Ahmad Agus Salim Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D., MRINA Prof. Ir. Mukhtasor,M.Eng.,Ph.D Presentasi Tugas Akhir Surabaya, 25 Januari 2012 Jurusan Teknik Kelautan FTK - ITS 1

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018 Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 07/08 -. Jika diketahui x = 8, y = 5 dan z = 8, maka nilai dari x y z adalah.... (a) 0 (b) 00 (c) 500 (d) 750 (e)

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN OLENG KAPAL DENGAN BEBAN BERPINDAH MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN OLENG KAPAL DENGAN BEBAN BERPINDAH MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN OLENG KAPAL DENGAN BEBAN BERPINDAH MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY Purwidi Asri 1, Katjuk Astrowulan 2, Rusdhianto Effendi 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

OLEH : Firmansyah Raharja NRP Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Wisnu Wardhana, SE., M.

OLEH : Firmansyah Raharja NRP Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Wisnu Wardhana, SE., M. Sidang (P-3) Tugas Akhir Teknik Kelautan, FTK, Surabaya 2014 Studi Karakteristik Respon Struktur Akibat Eksitasi Gelombang pada Anjungan Pengeboran Semi-Submersible dengan Tiga Kolom Miring dan Pontoon

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kendali Manuver Kapal Berbasis Logika Fuzzy untuk Mengatasi Faktor Gangguan Gelombang, Angin, dan Arus Laut

Perancangan Sistem Kendali Manuver Kapal Berbasis Logika Fuzzy untuk Mengatasi Faktor Gangguan Gelombang, Angin, dan Arus Laut Perancangan Sistem Kendali Manuver Kapal Berbasis Logika Fuzzy untuk Mengatasi Faktor Gangguan Gelombang, Angin, dan Arus Laut Abstrak Kapal tangki banyak digunakan untuk pelayaran lintas negara untuk

Lebih terperinci

Bab 4 HASIL SIMULASI. 4.1 Pengontrol Suboptimal H

Bab 4 HASIL SIMULASI. 4.1 Pengontrol Suboptimal H Bab 4 HASIL SIMULASI Persamaan ruang keadaan untuk manipulator fleksibel telah diturunkan pada Bab 3. Selanjutnya adalah melihat perilaku dari keluaran setelah ditambahkannya pengontrol pada sistem. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kendali model prediktif termultipleksi atau Multiplexed Model Predictive Control (MMPC) merupakan pengembangan dari kendali model prediktif atau Model Predictive

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah Penelusuran tentang fenomena belalang merupakan bahasan yang baik untuk dipelajari karena belalang dikenal suka berkelompok dan berpindah. Dalam kelompok,

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR 2105100166 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Control system : keluaran (output) dari sistem sesuai dengan referensi yang diinginkan Non linear

Lebih terperinci

KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG

KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG YOSIA PRAKOSO 4310 100 017 PEMBIMBING: Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. himpunan vektor riil dengan n komponen. Didefinisikan R + := {x R x 0}

BAB I PENDAHULUAN. himpunan vektor riil dengan n komponen. Didefinisikan R + := {x R x 0} BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Misalkan R menyatakan himpunan bilangan riil. Notasi R n menyatakan himpunan vektor riil dengan n komponen. Didefinisikan R + := {x R x } dan R n + := {x= (x

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENDALIAN SUDUT KEMIRINGAN BELOK SEPEDA MOTOR MELALUI PENAMBAHAN KOMPONEN GYROSCOPIC

SIMULASI PENGENDALIAN SUDUT KEMIRINGAN BELOK SEPEDA MOTOR MELALUI PENAMBAHAN KOMPONEN GYROSCOPIC SIMULASI PENGENDALIAN SUDUT KEMIRINGAN BELOK SEPEDA MOTOR MELALUI PENAMBAHAN KOMPONEN GYROSCOPIC I Ketut Adi Atmika, I DG Ary Subagia Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana E-mail :

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK Trio Bowo Setiyo *), Aris Triwiyatno, dan Sumardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Gelombang dan klasifikasinya. Gelombang adalah suatu gangguan menjalar dalam suatu medium ataupun tanpa medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi yaitu :. Gelombang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD

PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 376 PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD KUSBUDIONO 1, KOSALA DWIDJA PURNOMO 2,

Lebih terperinci

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium

Lebih terperinci

OPTIMASI BENTUK DEMIHULL KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEAKEEPING

OPTIMASI BENTUK DEMIHULL KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEAKEEPING OPTIMASI BENTUK DEMIHULL KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEAKEEPING 1) Muhammad Iqbal, Good Rindo 1) Jurusan Teknik Perkapalan,Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang Email: m_iqbal@undip.ac.id

Lebih terperinci

M.Mustaghfirin Ir. Wisnu W, SE, M.Sc, Ph.D Yoyok Setyo Hadiwidodo,ST.,MT

M.Mustaghfirin Ir. Wisnu W, SE, M.Sc, Ph.D Yoyok Setyo Hadiwidodo,ST.,MT M.Mustaghfirin 4307.100.095 Ir. Wisnu W, SE, M.Sc, Ph.D Yoyok Setyo Hadiwidodo,ST.,MT Kapal Perang Crocodile- Hydrofoil (KPC-H) kapal selam dan kapal hidrofoil karena sifatnya yang multifungsi, relatif

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol Sandar Kapal Otomatis Berbasis Logika Fuzzy di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Perancangan Sistem Kontrol Sandar Kapal Otomatis Berbasis Logika Fuzzy di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-57 Perancangan Sistem Kontrol Sandar Kapal Otomatis Berbasis Logika Fuzzy di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Randika Gunawan,

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. Penerapan Metode Ensemble Kalman Filter untuk Estimasi Kecepatan dan Ketinggian Gelombang Non Linear pada Pantai

SEMINAR TUGAS AKHIR. Penerapan Metode Ensemble Kalman Filter untuk Estimasi Kecepatan dan Ketinggian Gelombang Non Linear pada Pantai SEMINAR TUGAS AKHIR Penerapan Metode Ensemble Kalman Filter untuk Estimasi Kecepatan dan Ketinggian Gelombang Non Linear pada Pantai Oleh: Fadila Rahmana 1208 100 044 Abstrak Gelombang laut telah menjadi

Lebih terperinci

SIMULASI GERAK WAHANA PELUNCUR POLYOT

SIMULASI GERAK WAHANA PELUNCUR POLYOT BAB SIMULASI GERAK WAHANA PELUNCUR POLYOT. Pendahuluan Simulasi gerak wahana peluncur Polyot dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Simulink Matlab 7.. Dalam simulasi gerak ini dimodelkan gerak roket

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-0322 Analisa Pengaruh Geometri Lunas Berbentuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL SANDAR KAPAL OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

PERANCANGAN SISTEM KONTROL SANDAR KAPAL OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PERANCANGAN SISTEM KONTROL SANDAR KAPAL OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Oleh : Randika Gunawan 2409100070 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT NIP. 196601161989032001

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan penderita secara keseluruhan bergantung pada sumber insulin external yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan penderita secara keseluruhan bergantung pada sumber insulin external yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes Mellitus merupakan kondisi di mana pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula dalam darah. Pada penderita diabetes tipe

Lebih terperinci

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom KINEMATIKA Fisika Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sasaran Pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu mencari besaran

Lebih terperinci

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY Reza Dwi Imami *), Aris Triwiyatno, and Sumardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Matematika EBTANAS Tahun 1991 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Persamaan sumbu simetri dari parabola y = 8 x x x = 4 x = x = x = x = EBT-SMA-9-0 Salah satu akar persamaan kuadrat mx 3x + = 0 dua kali akar yang lain, maka nilai

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK Oleh : AHMAD ADHIM 2107100703 Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebanyakan

Lebih terperinci

Persamaan Diferensial Biasa

Persamaan Diferensial Biasa Persamaan Diferensial Biasa Titik Tetap dan Sistem Linear Toni Bakhtiar Departemen Matematika IPB Oktober 2012 Toni Bakhtiar (m@thipb) PDB Oktober 2012 1 / 31 Titik Tetap SPD Mandiri dan Titik Tetap Tinjau

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Pendahuluan Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat diferensial Kita akan membahas tentang Persamaan Diferensial Biasa yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan berbagai industri hingga kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu diperlukan suatu pembangkit tenaga listrik yang kontinu pelayanannya

Lebih terperinci

Modifikasi Kontrol untuk Sistem Tak Linier Input Tunggal-Output Tunggal

Modifikasi Kontrol untuk Sistem Tak Linier Input Tunggal-Output Tunggal Vol 7, No2, 118-123, Januari 2011 Modifikasi Kontrol untuk Sistem Tak Linier Input Tunggal-Output Tunggal Abstrak Dalam tulisan ini diuraikan sebuah kontrol umpan balik dinamik Dari kontrol yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas beberapa poin tentang sistem dinamik, kestabilan sistem dinamik, serta konsep bifurkasi. A. Sistem Dinamik Secara umum Sistem dinamik didefinisikan

Lebih terperinci

Perancangan Kontroler State Dependent Riccati Equation Untuk Stabilisasi Pendulum Terbalik Dua Tingkat

Perancangan Kontroler State Dependent Riccati Equation Untuk Stabilisasi Pendulum Terbalik Dua Tingkat Perancangan Kontroler State Dependent Riccati Equation Untuk Stabilisasi Pendulum Terbalik Dua Tingkat Dyah Tri Utami 22659 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Metode Kendali Umpan Maju Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada fenomena berkendara ketika berbelok, dimana dilakukan pemodelan matematika yang

Lebih terperinci

Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities

Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. (17), 337-35 (31-98X Print) A49 Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities Rizki Wijayanti, Trihastuti Agustinah

Lebih terperinci

Penerapan Multi-Agent Model Predictive Control (MPC) untuk Optimasi Waktu Hijau pada Jaringan Lalu Lintas Perkotaan

Penerapan Multi-Agent Model Predictive Control (MPC) untuk Optimasi Waktu Hijau pada Jaringan Lalu Lintas Perkotaan Penerapan Multi-Agent Model Predictive Control (MPC) untuk Optimasi Waktu Hijau pada Jaringan Lalu Lintas Perkotaan Zendhiastara Arthananda, Subchan 2, dan Kamiran 3 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 0/0. Akar-akar persamaan kuadrat x +ax - 40 adalah p dan q. Jika p - pq + q 8a, maka nilai a... A. -8 B. -4 C. 4 D. 6 E. 8 BAB III Persamaan

Lebih terperinci

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika 14.1 APLIKASI INTEGRAL A. Usaha Dan Energi Hampir semua ilmu mekanika ditemukan oleh Issac newton kecuali konsep energi. Energi dapat muncul dalam berbagai

Lebih terperinci

Penentuan Bifurkasi Hopf Pada Predator Prey

Penentuan Bifurkasi Hopf Pada Predator Prey J. Math. and Its Appl. ISSN: 9-65X Vol., No., Nov 5, 5 Penentuan Bifurkasi Hopf Pada Predator Prey Dian Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya d savitri@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI MOTOR DC DENGAN KENDALI MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC)

PEMODELAN DAN SIMULASI MOTOR DC DENGAN KENDALI MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PEMODELAN DAN SIMULASI MOOR DC DENGAN KENDALI MODEL PREDICIVE CONROL (MPC) Enda Wista Sinuraa Jurusan eknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP embalang, Semarang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta teorema-teorema

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformasi Laplace Salah satu cara untuk menganalisis gejala peralihan (transien) adalah menggunakan transformasi Laplace, yaitu pengubahan suatu fungsi waktu f(t) menjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) Rahmat Fauzi - 0906077 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 untuk Sistem Pendulum-Kereta

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 untuk Sistem Pendulum-Kereta JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., () ISSN: 7-59 (-97 Print) B-7 Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe untuk Sistem Pendulum-Kereta Helvin Indrawati dan Trihastuti Agustinah Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BIFURKASI PITCHFORK SUPERKRITIKAL PADA SISTEM FLUTTER

BIFURKASI PITCHFORK SUPERKRITIKAL PADA SISTEM FLUTTER BIFURKASI PITCHFORK SUPERKRITIKAL PADA SISTEM FLUTTER T - 2 Andini Putri Ariyani 1, Kus Prihantoso Krisnawan 2 Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY 1 e-mail:andiniputri_ariyani@yahoo.com, 2 e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah daratan Indonesia lebih dari 2.012.402 km 2 dan luas perairannya lebih dari 5.877.879 km 2 yang menjadikan

Lebih terperinci

Estimasi Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Akar Kuadrat Unscented Kalman Filter (AK-UKF)

Estimasi Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Akar Kuadrat Unscented Kalman Filter (AK-UKF) Estimasi Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Akar Kuadrat Unscented Kalman Filter (AK-UKF) Teguh Herlambang 1), Reizano Amri Rasyid 2), Sri Hartatik 3), Dinita Rahmalia 4) 1) Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

STABILISASI SISTEM KONTROL LINIER INVARIANT WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACKERMANN

STABILISASI SISTEM KONTROL LINIER INVARIANT WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACKERMANN Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 34 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND STABILISASI SISTEM KONTROL LINIER INVARIANT WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACKERMANN DIAN PUSPITA BEY

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN Kendali Optimal pada Sistem Prey Predator dengan Pemberian Makanan Alternatif pada Predator Fitroh Resmi dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISA DINAMIKA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV)

SIMULASI DAN ANALISA DINAMIKA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 3, No. 1, Tahun 215 SIMULASI DAN ANALISA DINAMIKA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) *Hujjatul Anam 1, Joga Dharma Setiawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci