APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL
|
|
- Sucianty Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL Dwi Ariyani Khalimah, DR. Erna Apriliani, M.Si Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya april@matematika.its.ac.id Abstrak Kapal dilengkapi dengan sistem panduan dan kendali yang harus mampu menavigasi dalam misi pengujian dengan baik agar dapat menjaga lintasan yang diinginkan. Kapal memiliki 6 derajat kebebasan (DOF). Pada Tugas Akhir ini menggunakan 3 DOF yaitu surge, sway dan yaw, yang mana dibedakan menjadi dua yaitu kendali kecepatan surge menggunakan metode state feedback linearization dan untuk kendali sudut heading kapal dengan menggunakan PID heading Controller yang ditambahkan dengan menggunakan model reference autopilot dan feedforward term agar kapal dapat bermanuver dengan course-changing dan course-keeping yang baik. Setelah dilakukan analisa kendali heading dan kecepatan, selanjutnya dilakukan simulasi dengan menggunakan software Matlab dan Simulink Matlab. Kata kunci: Kendali kapal, state feedback linearization, PID Controller I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki beribu-ribu pulau dan lautan yang luas dan di dalamnya terdapat sumber daya alam yang perlu untuk dilindungi. Perlindungan wilayah perairan yang luas tersebut dapat berupa penerapan teknologi kapal patroli. Suatu model kapal telah dirancang untuk mewakili badan kapal yang sebenarnya, yang telah dipelajari dari suatu sudut pandang manuver dan informasi manuver yaitu model kapal tanker Esso Osaka. Meskipun tidak bertipe badan seperti kendaraan otonom permukaan, akan tetapi memenuhi strategi panduan (guidance) yang berbeda dan strategi kontrol yang telah teruji [3]. Masalah utama dalam kendali kapal adalah trajectory tracking dan path following. Trajectory tracking mengacu pada kasus bagaimana kapal melacak jalur referensinya, sedangkan path following bertujuan mengarahkan kapal untuk mengikuti jalur yang diinginkan. Trajectory tracking sangat tergantung pada model referensi sedangkan path following lebih cenderung untuk implementasi praktis seperti panduan (guidance) dan pengendalian kapal [6]. Pada tugas akhir ini dibahas mengenai sistem pengendalian pada system dinamika model dinamika kapal tanker Esso Osaka menggunakan metode state feedback linearization. Dinamika kapal yang digunakan adalah model kapal tanker Esso Osaka, data masukan yang digunakan dalam simulasi model adalah koefisien hidrodinamika kapal tanker [3]. Pada tugas akhir ini terdapat simulasi yang menggunakan Software Matlab. II. DASAR TEORI.1 Model Dinamika Gerak Kapal Pada prinsipnya dinamika gerak kapal dibagi dalam enamderajat kebebasan atau degree of freedom (DOF), yaitu: surge, sway, yaw, heave, roll, dan pitch. Secara umum gerakan yang dialami sebuah kapal ketika melaju di lautan ada dua macam, yaitu gerakan translasi dan rotasi. Gerakan translasi terdiri dari surge (maju/mundur), sway (kanan/kiri), heave (atas/ bawah). Gerak rotasi kapal dibagi menjadi tiga, yaitu roll (gerakan maju), pitch (gerakan memutar ke depan), yaw (gerakan memutar ke samping) [4]. Komponen depan kecepatan relatif uu rr dan komponen transversal kecepatan relatif rr diberikan oleh [3]: uu rr = uu uu cc cos(ψψ αα) (1) rr = + uu cc sin(ψψ αα) () dan kenaikan laju kapal diberikan oleh UU rr = uu rr + rr (3) Berdasarkan persamaan (1) dapat dituliskan bahwa kecepatan surge uu adalah uu = uu rr uu cc cos(ψψ αα) (4) uu = uu rr uu cc rr sin(ψψ αα) (5) dengan uu rr = ff 1 mm XX uu rr ff 1 = ηη 1 ρρ LL uu rr + ηη ρρ LL3 nnuu rr + ηη 3 ρρ LL4 nn CC RR ρρ SSuu rr + XX rr ρρ LL rr + XX ee ρρ LL cc ee + + XX rr + mm xx GG ρρ LL4 rr + XX rr rr + mm ρρ LL3 rr rr + XX rr rr ρρ LL4 UU rr rr dimana uu = kecepatan surge; = kecepatan sway;
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) 1-6 uu cc = kecepatan arus; ψψ = sudut heading kapal; αα = sudut spasial arus; mm = massa kapal; ff 1 = gaya yang bekerja pada surge;. Bentuk Tak Berdimensi Persamaan Gerak Kemudi Kapal Pada tugas akhir ini untuk bentuk normalisasi menggunakan Prime-system yaitu system yang menggunakan kecepatan sesaat kapal UU, panjang LL = LL pppp (panjang dari bagian depan sampai belakang kapal), waktu LL/UU, dan satuan massa 1ρρρρ 3 atau 1ρρρρ TT sebagai variabel normalisasi. Prime-System tidak dapat digunakan pada kecepatan rendah misalnya pada dinamika posisi kapal, sebab normalisasi kecepatan uu,, ww termasuk laju kecepatan UU, yang mana dapat bernilai nol untuk dinamika posisi kapal. Oleh karena itu prime system banyak digunakan dalam maneuver kapal. Pada model maneuver terdapat koefisien hidrodinamika kapal, dimana YY = turunan gaya arah sway terhadap, YY rr = turunan gaya yaw terhadap rr, NN rr = turunan momen yaw terhadap rr, YY = turunan gaya arah sway terhadap, YY rr = turunan gaya arah yaw terhadap rr, NN = turunan momen sway terhadap, NN = turunan momen sway terhadap, NN rr = turunan momen yaw terhadap rr. YY uu = YY uu 1 = ππππ CC ρρρρρρρρ LL DDDD YY rr = YY rr 1 = XX ρρll uu + xxpp YY TTTT LL NN = NN 1 = (XX ρρll uu YY ) + xxpp YY TTTT LL NN rr = NN rr 1 = 1 YY ρρll TTTT 4 YY δδ = YY δδ 1 = ρρ ππ AA RR ρρρρρρ UU 4 LLLL NN δδ = NN δδ 1 = 1 YY ρρll TTUU δδ dengan xx PP = xx GG ±.1LL..3 State Feedback Linearization Feedback linearization adalah untuk mengubah dinamika sistem nonlinier menjadi sistem linier. Metode Feedback linearization mudah diterapkan untuk kapal dan kendaraan bawah air ketika model dasarnya sistem nonlinear massdamper-spring yang mana dapat ditransformasikan menjadi sistem linear dengan menggunakan suatu pemetaan linear [5]. Jika diberikan suatu dinamika kapal tak linear sebagai MM + nn(, ηη) = ττ (6) dengan ηη dan diasumsikan dapat terukur dan nn adalah vektor tak linear: nn(, ηη) = CC() + DD() + gg(ηη) (7) Maka ketaklinearan dapat dihilangkan dengan menggunakan aturan: ττ = MMaa bb + nn(νν, ηη) (8) dimana vektor aa bb dapat dipilih sebagai pengontrol PI dengan percepatan feedforward [5]: aa bb tt = νν dd pp νν ii νν(ττ)dddd (9).4 PID Controller PID controller merupakan algoritma kendali yang banyak digunakan. Feedback loop atau loop umpan balik dikendalikan dengan algoritma atau salah satu bentuk kecil dari jenis ini. PID terdiri dari tiga bagian yaitu Proporsional, Integral dan Derivatif. Pada Tugas Akhir ini PID controller digunakan dalam kapal autopilat untuk kendali heading kapal. Bentuk dari PID controller yaitu sebagai ττ PPPPPP (ss) = PP 1 + TT dd ss + 1 TT ii ss ψψ (ss) ττ PPPPPP adalah pengontrol momen yaw, ψψ = ψψ ψψ dd adalah eror heading, dan PP (> ) adalah konstanta proporsional gain, TT dd (> ) konstanta turunan waktu, dan TT ii (> ) adalah konstanta integral waktu. Suatu bentuk PID controller untuk full state feedback adalah sebagai ττ NN (ss) = ττ FFFF (ss) pp 1 + TT dd ss + 1 TT ii ss ψψ (ss) (1) dengan ττ NN adalah pengontrol momen yaw, ττ FFFF adalah bentuk feedforward. Bentuk kontinyu dari persamaan diatas adalah sebagai ττ NN (tt) = ττ FFFF pp ψψ pp TT dd dd rr pp /TT ii ii tt ψψ(ττ) dddd (11) dimana rr = rr rr dd. Pada model kapal autopilot ini menggunakan autopilot reference model untuk menghitung state yang diinginkan yaitu ψψ dd, rr dd dan rr dd, untuk course changing manuver atau perubahan jalur. Course keeping ditentukan menggunakan signal referensi yang konstan, yaitu ψψ dd = konstan. III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Kontrol Plant dan Kestabilan Model pada Kapal Pada Tugas Akhir ini dipisahkan antara model manuver yang terdiri dari sway dan yaw, dengan model surge. Hal ini dilakukan karena kapal bergerak pada kecepatan yang konstan. model manuver linier DOF yang telah diberikan adalah sebagai berikut ΜΜνν + CC(νν)νν + DD(νν)νν = ττ (1) Dengan CC(νν) adalah matriks Corioliscentripetal dan CC(νν)νν merupakan: (mm XX CC(νν)νν = uu )uu (XX uu YY )uu (mmxx GG YY rr )uu rr Dan matriks inersia sistem diberikan sebagai MM = mm YY mmxx GG YY rr mmxx GG YY rr II zz NN rr Model manuver kapal untuk sway dan yaw dikendalikan dengan kemudi tunggal yaitu ττ = bbδδ = YY δδ δδ NN δδ dengan matriks redaman hidrodinamika total diberikan sebagai DD(νν) = DD + DD n (νν) DD Matriks DD adalah matriks redaman yang linear dan DD n (νν) adalah matriks redaman tak linear yang diabaikan sehingga persamaan (1) dapat dituliskan sebagai MMνν + NN(uu )νν = bbδδ (13) dengan NN(uu ) = CC(νν) + DD, dengan DD = YY YY rr, NN NN rr
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) sehingga didapatkan: YY NN(uu ) = (mm XX uu )uu YY rr (XX uu YY )uu NN (mmxx GG YY rr )uu NN rr Jika persamaan (13) dijadikan dalam bentuk xx = AAAA + BBBB (14) dengan AA = MM 1 NN(uu ) = aa 11 aa 1 aa 1 aa dan BB = MM 1 bb = bb 11 bb 1 Dimana aa 11 = (mm nn 11 mm 1 nn 1 ) aa 1 = (mm nn 1 mm 1 nn ) aa 1 = ( mm 1 nn 11 +mm 11 nn 1 ) aa = ( mm 1 nn 1 +mm 11 nn ) ; bb 11 = (mm bb 1 mm 1 bb ) ; bb 1 = ( mm 1 bb 1 +mm 1 bb ) Dan det(mm) = mm 11 mm mm 1 mm 1. Selanjutnya akan ditunjukkan apakah model persamaan tersebut stabil atau tidak yaitu dengan cara λλii AA = λλ (aa 11 + aa )λλ + (aa 11 aa aa 1 aa 1 ) = Didapatkan λλ 1 = (aa 11+aa )+(aa 11 +aa ) 4(aa 11 aa aa 1 aa 1 ) dan λλ = (aa 11+aa ) (aa 11 +aa ) 4(aa 11 aa aa 1 aa 1 ), didapatkan bahwa λλ 1 < dan λλ <. Hal ini menunjukkan bahwa sistem stabil asimptotik. 3. Analisis Keterkontrolan dan Keteramatan Sistem Pada sub bab ini akan dianalisis keterkontrolan dan keteramatan sistem. Persamaan (14) digunakan untuk mendapatkan model maneuver linear 1 DOF yaitu suatu model linear autopilot untuk kendali jalur, dengan mendefinisikan yaw rate rr sebagai outputnya, yang dapat dituliskan sebagai xx = AAAA + BBBB yy = CCCC + DDDD Dengan yy = rr, yaitu sebagai output, maka DD =, sehingga dapat dituliskan sebagai rr = CCCC dengan CC adalah matriks [ 1], dan xx =, sehingga dapat rr diperoleh fungsi transfer rr terhadap δδ yaitu rr(ss) = CC(ssss δδ (ss) AA) 1 BB = [ 1] ss ss aa 11 aa 1 aa 1 aa 1 bb 1 bb = aa 1bb 1 +(ss aa 11 )bb (15) (ss aa 11 )(ss aa ) aa 1 aa 1 Fungsi transfer pada persamaan (15) dapat dilakukan pendekatan dengan model Nomoto orde kedua yaitu sebagai rr(ss) (1+TT 3ss) = δδ (ss) (1+TT 1 ss)(1+tt ss) dimana TT ii, ii = 1,, 3 adalah suatu konstanta waktu dan adalah konstanta gain, fungsi transfer tersebut dapat disederhanakan dengan pendekatan orde pertama dengan mendefinisikan konstanta waktu sebagai TT = TT 1 + TT TT 3 (16) dan jika diasumsikan TT = TT 3 maka jelas bahwa TT = TT 1, sehingga didapatkan persamaan dengan pendekatan model Nomoto orde pertama seperti rr(ss) = δδ (ss) (1+TTTT) Dan dikarenakan yaw rate rr adalah turunan pertama terhadap waktu dari sudut heading ψψ, sehingga didapatkan fungsi transfer sebagai ψψ (ss) = δδ (ss) ss(1+tttt) Dengan menggunakan transformasi Laplace balik didapatkan fungsi kontinu sebagai berikut TTψψ + ψψ = (17) dengan ψψ = rr, persamaan (17) dapat juga dituliskan sebagai berikut TTrr + rr = (18) Nilai dan TT didapatkan melalui analisis kapal ketika melakukan maneuver zig-zag. Persamaan tersebut dapat diubah dalam bentuk matriks seperti ψψ ψψ rr + δδ = 1 rr 1 TT TT Dengan outputnya yaitu ψψ, sehingga dapat dituliskan dalam bentuk state space xx = AAAA + BBBB yy = CCCC dimana xx = ψψ, uu = δδ dan yy = ψψ, rr ; BB = ; CC = [1 ] AA = 1 1 TT TT Berdasarkan teori sistem linear, sistem dikatakan terkontrol jika matriks WW memiliki rank nn, dimana nn adalah orde matriks WW = [BB AAAA] TT WW = TT TT Dengan nilai =.175 s 1 dan TT = s, maka didapatkan nilai determinan matriks WW sebagai berikut det(ww) = =.574 karena determinan matriks WW, sehingga dapat disimpulkan bahwa matriks WW memiliki rank penuh, jadi sistem ini merupakan sistem yang dapat dikontrol. Dan untuk mengetahui sistem teramati yaitu menggunakan matriks VV yaitu VV = CC = 1 CCCC 1 Berdasarkan matriks VV diatas, jelas bahwa matriks tersebut memiliki rank penuh, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem teramati. 3.3 Analisis Pengendali Sistem dengan Menggunakan Pengontrol PID
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) Suatu bentuk kendali dengan menggunakan pengendali PID atau PID Controller digunakan dalam kendali autopilot yaitu sebagai ττ NN (ss) = ττ PPPPPP (ss) = PP 1 + TT dd ss + 1 ψψ (ss) (19) TT ii ss Dengan menggunakan transformasi Laplace, persamaan (19) akan menjadi: tt ττ PPPPPP (tt) = PP ψψ dd rr ii ψψ(ττ) dddd () Dimana rr = rr rr dd, adalah eror yaw, dd = PP TT dd, dan ii = pp. Pengontrol gain dapat ditentukan melalui : TT ii PP = ωω nn TT > ; dd = ξξξξ nn TT 1 > ; II = ωω nn 3 TT 1 > Dimana ωω nn adalah natural frekuensi yang nilainya ωω nn = 1 rrrrrr/ss dan ξξ adalah rasio redaman relatif dari sistem orde pertama dengan nilai ξξ = 1. Sehingga didapatkan pengontrol gain sebagai berikut, PP = 41.74, dd = , ii =.587. Dengan mengansumsikan bahwa ψψ dan rr diukur melalui kompas dan angka pengendali PID untuk full state feedback diberikan sebagai ττ NN (ss) = ττ FFFF (ss) pp 1 + TT dd ss + 1 ψψ (ss) (1) TT ii ss Dimana ττ FFFF adalah suatu feedforward term yaitu: ττ FFFF = TT rr dd + 1 rr dd Dengan demikian bentuk pengendali PID dengan full state feedback menjadi seperti ττ NN = TT rr dd + 1 rr dd + PP ψψ dd rr ii ψψ(ττ) dddd Pada persamaan (18) merupakan suatu model autopilot. Suatu model autopilot yang menggunakan model referensi yang mana model referensi yang digunakan yaitu filter orde ketiga sederhana sebagai ψψ dd ωω 3 (ss) = nn ψψ rr (ss+ωω nn )ss +ξξξξ nn ss+ωω nn Dimana referensi ψψ rr adalah input, ξξ merupakan suatu rasio redaman relative, dan ωω nn adalah natural frekuensi. Dengan catatan bahwa lim tt ψψ dd (tt) = ψψ rr dan ψψ dd, ψψ dd terbatas dan smooth pada ψψ rr. Pada studi kasus ini diberikan ψψ nn =.45 rrrrrr/ss dan ξξ = 1. Bentuk pengendali dengan menggunakan PID Controller sebagai TTrr + rr = TT rr dd + 1 rr tt dd + PP ψψ dd rr ii ψψ(ττ) dddd () 3.4 Analisis Penggunaan Metode State Feedback Linearization untuk Kendali Surge Pada bagian ini dilakukan analisis terhadap model surge kapal yaitu suatu gerakan koordinasi kapal diperoleh melalui pengendalian dari kecepatan surge. Model surge kapal yang diberikan pada persamaan (5) dan dengan mensubstitusikan uu rr = ff 1 pada persamaan (5) sehingga didapatkan sebagai mm XX uu rr ff 1 uu = uu mm XX cc rr sin(ψψ αα) uu rr (mm XX )uu = ff uu rr 1 uu cc rr sin(ψψ αα)mm XX uu rr Dengan ff 1 merupakan suatu gaya yang bekerja pada surge, uu adalah percepatan surge, mm XX uu adalah massa, dan rr ff 1 = TThrrrrrrrr(uu rr, nn) + ff 1 (uu rr, rr, uu,, rr, δδ) tt dimana TThrrrrrrrr(uu rr, nn) adalah fungsi gaya terhadap variabel uu rr dan nn, dimana uu rr adalah kecepatan relatif depan kapal, sedangkan nn adalah kecepatan sudut baling-baling kapal, yang diberikan sebagai berikut TThrrrrrrrr(uu rr, nn) = ττ(uu rr, nn) = ηη 1 ρρ LL uu rr + ηη ρρ LL3 nnuu rr + ηη 3 ρρ LL4 nn dan ff 1 (uu rr, rr, uu,, rr, δδ) = CC RR ρρ SSuu rr + XX ρρ rr LL rr + XX ee ρρ LL cc ee + + XX rr + mm xx GG ρρ LL4 rr + XX rr rr + mm ρρ LL3 rr rr + XX rr rr ρρ LL4 UU rr rr Dengan demikian model surge pada persamaan (5) dapat dituliskan sebagai berikut mm XX uu + uu rr uu cc rr sin(ψψ αα)(mm XX ) ff uu rr 1 (uu rr, rr, uu,, rr, δδ) = ττ(uu rr, nn) Bentuk tak linear tersebut dapat dihilangkan dengan memilih bentuk pengontrol seperti berikut ττ(uu rr, nn) = mm XX uu rr aabb + uu cc rr sin(ψψ αα)mm XX uu rr ff 1 (uu rr, rr, uu,, rr, δδ) dimana aa bb yaitu suatu percepatan perintah sehigga dapat dinyatakan bahwa percepatan surge uu = aa bb, dengan aa bb tt = uu dd pp uu ii uudddd aa bb tt = uu dd pp (uu rr uu dd ) ii (uu rr uu dd )dddd dimana uu = uu rr uu dd, adalah eror kecepatan pelacakan, uu dd adalah kecepatan yang diinginkan, dan dengan mendefinisikan pp =.15 dan ii = 1 5. Dengan demikian pengontrol kecepatan surge dapat dihitung melalui ττ(uu rr, nn) = mm XX uu tt uu rr dd pp (uu rr uu dd ) ii (uu rr uuddddττ+uuccrrsinψψ αα ff1 (uurr,rr,uu,,rr,δδ) (3) Berdasarkan pengontrol ττ(uu rr, nn) dibutuhkan nilai kecepatan uu dd. Oleh karena itu, penentuan fungsi uu dd didasarkan pada fungsi transfer filter orde kedua yang ditentukan oleh: uu dd (ss) = ωω nn rr bb (ss) ss +ξξωω nn ss+ωω nn dengan ωω nn > dan ξξ > sementara itu rr bb adalah input atau masukan perintah (kecepatan surge yang diinginkan). Fungsi transfer filter tersebut dapat dinyatakan secara kontinyu menggunakan transformasi Laplace balik sebagai uu dd + ξξωω nn uu dd + ωω nn uu dd = ωω nn rr bb (4) Persamaan (4) dapat diselesaikan dengan penyelesaian sebagai uu dd + ξξωω nn uu dd + ωω nn uu dd = ωω nn rr bb PD tereduksi yaitu uu dd + ξξωω nn uu dd + ωω nn uu dd = Dengan memisalkan uu dd = ee kkkk, didapatkan penyelesaian PD tereduksi yaitu uu dd rrrrrr = cc 1ee ξξ+(ξξ 1)ωω nn tt + cc ee ξξ (ξξ 1)ωω nn tt
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh bahwa uu dd 1 = ee ξξ+(ξξ 1)ωω nn tt dan uudd = ee ξξ (ξξ 1)ωω nn tt. Selanjutnya menentukan penyelesaian dari PD lengkap yaitu uu dd + ξξωω nn uu dd + ωω nn uu dd = ωω nn rr bb Dengan uu dd pppppp = LL 1uu dd 1 + LL uu dd, yang mana LL 1 uu dd 1 + LL uu dd = LL 1 uu dd 1 + LL uu dd = ωω nn rr bb Substitusikan uu dd 1 dan uu dd pada persamaan di atas, dan dengan menggunakan aturan Crammer didapatkan penyelesaian sebagai berikut LL 1 = ωω nn rr bb (ξξ 1) ee (ξξ 1)ωω nn tt + CC 1 Begitu pula dengan LL = ωω nn rr bb (ξξ 1) ee(ξξ 1)ωω nn tt + CC Sehingga didapatkan uu dd pppppp = ωω nn rr bb (ξξ 1) ee (ξξ 1)ωω nn tt + CC 1 ee ξξ+(ξξ 1)ωω nn tt + ωω nn rr bb (ξξ 1) ee(ξξ 1)ωω nn tt + CC ee ξξ (ξξ 1)ωω nn tt Dengan demikian, penyelesain persamaan diferensial orde kedua dari persamaan (4) adalah uu dd = cc 1 ee ξξ+(ξξ 1)ωω nn tt + cc ee ξξ (ξξ 1)ωω nn tt + ωω nn rr bb (ξξ 1) ee (ξξ 1)ωω nn tt + CC 1 ee ξξ+(ξξ 1)ωω nn tt + ωω nn rr bb (ξξ 1) ee(ξξ 1)ωω nn tt + CC ee ξξ (ξξ 1)ωω nn tt 3.5 Simulasi Hasil Analisa Pengendalian Menggunakan PID Controller dan State Feedback Linearization Simulasi hasil dari analisa pengendalian, menggunakan bentuk tak berdimensi berdasarkan pada bab II. Nilai parameter yang digunakan sesuai dengan tabel 1. Tabel 1 Nilai Karakteristik Kapal Satuan Nilai Panjang (LL) 3.5 mm Lebar (BB).53 mm Tinggi (TT).17 mm Koefisien Blok (CC bb ).831 Jumlah rudder (nn) 1 Massa (mm) kkkk Luas rudder (AA RR ).1 mm Luas propeller (AA PP ).65 mm Jarak CG ke tengah kapal (xx GG ).13 mm Kecepatan Linear (UU).4 mm/ss Massa jenis air laut (ρρ) 1.5 kkkk/mm Simulasi Pengendalian Heading dengan Menggunakan PID Controller Pada simulasi berikut ini menggunakan nilai awal sudut heading yaitu ψψ() = 1, ψψ () = dan dengan sudut kemudi sebesar δδ = 1. Tanpa menggunakan pengendali atau pada saat keadaan awal didapatkan grafik seperti pada gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa sudut heading kapal bertambah besar dengan bertambahnya waktu. Sudut heading yang dihasilkan mengalami pertambahan yang cukup besar mencapai 17. Sedangkan grafik kecepatan yaw pada Gambar menunjukkan bahwa kecepatan yaw atau yaw rate mengalami pertambahan sampai pada detik ke-3, dan pada detik selanjutnya kecepatan sudah stabil yaitu 1,7 mm/ss. ψ(deg) yaw(m/s) ψ (deg) Grafik Sudut Heading (ψ) terhadap Waktu (t) Gambar 1 Sudut Heading tanpa Pengendali Grafik Kecepatan Yaw terhadap Waktu (t) Gambar Kecepatan Yaw Tanpa Pengendali Grafik ψ terhadap Waktu dengan PID Time (sec) Gambar 3 Sudut Heading Kapal terhadap Waktu dengan Pengontrol PID Hasil dari Gambar 3 menunjukkan bahwa sudut heading saat nilai awal, mengalami kenaikan sampai ±11 pada waktu 1 detik pertama. Dan pada detik berikutnya, sudut sudah stabil dan tetap pada nilai yang diinginkan yaitu 1. Sedangkan pada kecepatan yaw seperti pada Gambar 4 didapatkan grafik yang menurun dari kecepatan 4 m/s menjadi m/s pada 1 detik pertama, yang selanjutnya bernilai m/s sampai detik ke 1. Pada keadaan ini nilai kecepatan stabil, akan tetapi menuju ke nol, atau mengalami perlambatan. Sedangkan pada Gambar menunjukkan bahwa nilai kecepatan stabil menuju nilai tertentu.
6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) Grafik Kecepatan Yaw terhadap Waktu dengan PID metode state feedback linearization ini bisa digunakan untuk mengendalikan nilai kecepatan ττ Gambar 4 Kecepatan Yaw Terhadap Waktu dengan Pengontrol PID 3.5. Simulasi Pengendalian Kecepatan Surge dengan Menggunakan State Feedback Linearization Berdasarkan hasil penghitungan kendali kecepatan dengan menggunakan state feedback linearization didapatkan bentuk pengendali kecepatan berdasarkan pada PI-Controller. τ (Kgm /s) Kecepatan Yaw (m/s) Gambar 5 Nilai ττ terhadap Waktu Tanpa Pengendali τ (Kgm /s) Grafik τ Tanpa Kendali x 16 Kendali Torsi Waktu (detik) Gambar 6 Nilai Pengendali ττ terhadap Waktu Berdasarkan hasil Gambar 5 menunjukkan bahwa nilai kecematan ττ mengalami penurunan sampai waktu ke-1 sekon. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pengendali berupa state feedback linearization yang menggunakan bentuk PI- Controller. Simulasi kecepatan ττ dengan pengendali state feedback linearization ini menggunakan Simulink Matlab. Dihasilkan Gambar 6 yang menunjukkan bahwa kecepatan ττ diawal memiliki nilai yang besar, dan setelah 1 detik berikutnya sudah stabil menuju ke nol. Dengan demikian, IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan analisa dan hasil pembahasan didapatkan beberapa kesimpulan, antara lain: a. Model dinamika kapal untuk model sway dan yaw merupakan sistem yang stabil, yang dapat dikontrol dan diamati. b. Model heading kapal yang berasal dari fungsi transfer yaw dapat dikendalikan dengan menggunakan PID Controller dan untuk bentuk tak linear dari model kecepatan surge dikendalikan dengan state feedback linearization. c. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sudut heading saat tidak diberi kendali PID, mengalami kenaikan secara terus menerus. Sedangkan kecepatan yaw sudah stabil menuju nilai 1,7 m/s. d. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sudut heading ketika diberi kendali PID, dapat tetap menuju nilai yang ditentukan. Sedangkan kecepatan yaw menuju nilai nol ketika diberi pengendali. e. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa kecepatan ττ tanpa pengendali mengalami penurunan, sedangkan setelah menggunakan pengendali State Fedback Linearization, kecepatan ττ stabil menuju ke nol. DAFTAR PUSTAKA [1] Sumberdaya Laut Indonesia Dan Pengelolaannya. Diakses tanggal 8 Agustus 1. [] Nama-Nama Kapal dan Jenis Jenis kapal Di Dunia Pelayaran. { Diakses tanggal 9 Agustus 1. [3] Moreira, Lu cia, Fossen, Thor I., Soares, C. Guedes. (7). Path following control system for a tanker ship model. Ocean Engineering, Vol 34, Hal [4] Sari D. P. (11). Perancangan Sistem Pengendalian Dan Monitoring Untuk Menghindari Tabrakan Antar Kapal Di Alur Pelayaran Tanjung Perak Surabaya. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Fisika, ITS. [5] Fossen, Thor I.(). Marine Control Systems Guidance Navigation and Control of Ships Rigs and Underwater Vehicles. [6] Sholikhah, Siti Aminatus. (1). Penerapan Model Predictive Control (Mpc) Pada Kapal Autopilot Dengan Lintasan Tertentu. Tugas Akhir, Jurusan Matematika, ITS. [7] Rizkiani, Isti. (1). Analisis Dan Simulasi Konversi Energi Angin Menjadi Energi Listrik Menggunakan Metode Feedback Linearization Control. Tugas Akhir, Jurusan Matematika, ITS.
APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL
APLIKASI METODE STATE FEEDBACK LINEARIZATION PADA SISTEM KENDALI GERAK KAPAL Dosen Pembimbing: DR. Erna Apriliani M.Si DWI ARIYANI K 1209100044 JURUSAN MATEMATIKA ITS FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciSTUDY SIMULASI AUTOPILOT KAPAL DENGAN LAB VIEW
+ PRO S ID IN G 20 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDY SIMULASI AUTOPILOT KAPAL DENGAN LAB VIEW Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka
Lebih terperinciR = matriks pembobot pada fungsi kriteria. dalam perancangan kontrol LQR
DAFTAR NOTASI η = vektor orientasi arah x = posisi surge (m) y = posisi sway (m) z = posisi heave (m) φ = sudut roll (rad) θ = sudut pitch (rad) ψ = sudut yaw (rad) ψ = sudut yaw frekuensi rendah (rad)
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
PROSEDING DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Teguh Herlambang, Hendro Nurhadi Program Studi Sistem Informasi Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini, akan diuraikan definisi-definisi dan teorema-teorema yang
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan diuraikan definisi-definisi dan teorema-teorema yang akan digunakan sebagi landasan pembahasan untuk bab III. Materi yang akan diuraikan antara lain persamaan diferensial,
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol Trajectory pada Kondisi Gangguan Arus Laut Non Uniform di Ketapang-Gilimanuk
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 A-201 Perancangan Sistem Kontrol Trajectory pada Kondisi Gangguan Arus Laut Non Uniform di - Anindita Adikaputri Vinaya, Aulia Siti Aisjah,A.A
Lebih terperinciEstimasi Variabel Dinamik Kapal Menggunakan Metode Kalman Filter
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., () ISSN: 79 (-97 Print) E-8 Estimasi Variabel Dinamik Kapal Menggunakan Metode Kalman Filter Nathanael Leon Gozali ), Aulia Siti Aisjah ), dan Erna Apriliani ) ) Jurusan
Lebih terperincin p = putaran poros ( rpm ) ( Aaron, Deutschman, 1975.Hal 485 ) 3. METODOLOGI
n p = putaran poros ( rpm ) ( Aaron, Deutschman, 1975.Hal 485 ). METODOLOGI Pada bab ini akan dibahas secara detail mengenai perencanaan dan pembuatan alat,secara keseluruan proses pembuatan dan penyelesaian
Lebih terperinciKontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 untuk Sistem Pendulum-Kereta
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., () ISSN: 7-59 (-97 Print) B-7 Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe untuk Sistem Pendulum-Kereta Helvin Indrawati dan Trihastuti Agustinah Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENDEKATAN NUMERIK KONTROL SISTEM PILOT OTOMATIS UNTUK GERAK LONGITUDINAL PESAWAT DENGAN METODE PARKER-SOCHACKI
PENDEKATAN NUMERIK KONTROL SISTEM PILOT OTOMATIS UNTUK GERAK LONGITUDINAL PESAWAT DENGAN METODE PARKER-SOCHACKI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dikemukakan teori-teori yang mendukung pembahasan penyelesaian persamaan diferensial linier tak homogen dengan menggunakan metode fungsi green antara lain: persamaan
Lebih terperinciSISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam I. Tujuan 1. Mampu melakukan analisis kinerja sistem pengaturan posisi motor arus searah.. Mampu menerangkan pengaruh kecepatan
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR
Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR 2105100166 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Control system : keluaran (output) dari sistem sesuai dengan referensi yang diinginkan Non linear
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-1 1 PERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA Robbi Handito, Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT, dan Dr. Ir. Agoes A. Masroeri,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL SANDAR KAPAL OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA
PERANCANGAN SISTEM KONTROL SANDAR KAPAL OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Oleh : Randika Gunawan 2409100070 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT NIP. 196601161989032001
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KONTROL BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK MENGHINDARI BENDA ASING DI PERAIRAN TANJUNG PERAK
SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KONTROL BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK MENGHINDARI BENDA ASING DI PERAIRAN TANJUNG PERAK Oleh: Anita Faruchi 2407 100 048 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Aulia Siti Aisyah,
Lebih terperinciAnalisa Dan Simulasi Model Quaternion Untuk Keseimbangan Pesawat Terbang
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., () -6 Analisa Dan Simulasi Model Quaternion Untuk Keseimbangan Pesawat Terbang Rizki Fauziah, Kamiran Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN STRUKTUR RANGKA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA
1 RANCANG BANGUN STRUKTUR RANGKA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA Agil Erbiansyah dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra M.Sc.,Ph.D. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciSELF TUNING PI PADA PENGENDALI KECEPATAN PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA TANPA SENSOR KECEPATAN DENGAN KONTROL VEKTOR ARUS DAN OBSERVER DALAM SUMBU DQ
SELF TUNING PI PADA PENGENDALI KECEPATAN PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA TANPA SENSOR KECEPATAN DENGAN KONTROL VEKTOR ARUS DAN OBSERVER DALAM SUMBU DQ Raden Irwan Febriyanto (NPM : 99) Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN 3.1 TahapanPenelitian berikut ini: Secara umum tahapan penelitian digambarkan seperti pada Gambar 3.1 diagram alir Gambar 3.1 Diagram alir penelitian Agar dapat mencapai tujuan
Lebih terperinciSimulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos
Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos 1. TUJUAN PERCOBAAN Praktikan dapat menguasai pemodelan sistem, analisa sistem dan desain kontrol sistem dengan software simulasi Scilab dan Scicos.
Lebih terperinciANALISA KESTABILAN PERSAMAAN GERAK ROKET TIGA DIMENSI TIPE RKX- 200 LAPAN DAN SIMULASINYA
ANALISA KESTABILAN PERSAMAAN GERAK ROKET TIGA DIMENSI TIPE RKX- 200 LAPAN DAN SIMULASINYA MOHAMMAD RIFA I 1208100703 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. glide/refleksi geser, grup simetri, frieze group, graphical user interface (GUI) dijelaskan mengenai operasi biner.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Secara umum, pada bab ini membahas mengenai kajian teori yang digunakan dalam penelitian yaitu, grup, transformasi, translasi, refleksi, rotasi, glide/refleksi geser, grup simetri,
Lebih terperinciPenyelesaian : Latihan : Tentukan persamaan garis a. Melalui (3, 0) dan (0, 6) b. Melalui (0, 1) dan (4, 0) c. 3 x
Latihan : Tentukan persamaan garis a. Melalui (3, 0) dan (0, 6) b. Melalui (0, 1) dan (4, 0) c. y 3 x 9 3. Hubungan dua buah garis Letak dua buah garis y = m 1 x + c 1 dan y = m 2 x + c 2 dalam satu bidang
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciKontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta
Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciAnalisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu:
Analisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu: o Analisa Stabilitas Routh Hurwith 1. Suatu metode menentukan kestabilan sistem dengan melihat pole-pole loop tertutup
Lebih terperinciANALISA DAN SIMULASI MODEL QUATERNION UNTUK KESEIMBANGAN PESAWAT TERBANG
ANALISA DAN SIMULASI MODEL QUATERNION UNTUK KESEIMBANGAN PESAWAT TERBANG Dosen Pembimbing: Drs. Kamiran, M.Si RIZKI FAUZIAH 1209100028 JURUSAN MATEMATIKA ITS FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciAnalisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (216) 2337-352 (231-928X Print) A-25 Analisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit Yunita Indriana Sari dan Didik Khusnul Arif Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:
PROJECT OF AN INTELLIGENT DIFFERENTIALY DRIVEN TWO WHEELS PERSONAL VEHICLE (ID2TWV) SUBTITLE MODELING AND EXPERIMENT OF ID2TWV BASED ON AN INVERTED PENDULUM MODEL USING MATLAB SIMULINK Febry C.N*, EndraPitowarno**
Lebih terperinciJurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya 60111
PERANCANGAN KENDALI CERDAS BERBASIS LOGIKA FUZZY UNTUK PENINGKATAN PERFORMANSI MANUVERING KAPAL (Maratul Hamidah, Dr.Ir. Aulia Siti Aisjah, MT, Dr. Ir. A.A. Masroeri M.Eng ) Jurusan Teknik Fisika Fakultas
Lebih terperinciEdy Sarwo Agus Wibowo, Yuni Yulida, Thresye
Jurnal Matematika Murni dan Terapan εpsilon Vol.7 No.2 (2013) Hal. 12-19 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER MELALUI DIAGONALISASI MATRIKS Edy Sarwo Agus Wibowo, Yuni Yulida, Thresye Program
Lebih terperinciPERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL
Presentasi Tesis PERANCANGAN KONTROL NON-LNER UNTUK KESTABLAN HOVER PADA UAV TRCOPTER DENGAN SLDNG MODE CONTROL RUDY KURNAWAN 2211202009 Dosen Pembimbing: DR. r. Mochammad Rameli r. Rusdhianto Effendie
Lebih terperinciOleh : Annisa Dwi Sulistyaningtyas NRP Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc
Oleh : Annisa Dwi Sulistyaningtyas NRP. 1209 100 063 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol. Secara
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aljabar Definisi II.A.: Aljabar (Wahyudin, 989:) Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol. Secara historis aljabar dibagi menjadi dua periode waktu,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL LOGIKA FUZZY PADA MANUVER NONLINIER KAPAL PERANG KELAS SIGMA (EXTENDED)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-144 PERANCANGAN SISTEM KONTROL LOGIKA FUZZY PADA MANUVER NONLINIER KAPAL PERANG KELAS SIGMA (EXTENDED) Dandy Haris Firdianda,
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA STRUKTUR
BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR Gerakan dari struktur terapung akan dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya, dimana terdapat gaya gaya luar yang bekerja pada struktur dan akan menimbulkan gerakan pada struktur. Untuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada
Lebih terperinciSoal 1: Alinemen Horisontal Tikungan Tipe S-C-S
(Oct 4, 01) Soal 1: Alinemen Horisontal Tikungan Tipe S-C-S Suatu tikungan mempunyai data dasar sbb: Kecepatan Rencana (V R ) : 40 km/jam Kemiringan melintang maksimum (e max ) : 10 % Kemiringan melintang
Lebih terperinciPREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC
PREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC Fakka Kodrat Tulloh, Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah dan Semin. Jurusan Teknik Sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Pendulum Terbalik Dalam penelitian ini diperhatikan sistem pendulum terbalik seperti pada Gambar di mana sebuah pendulum terbalik dimuat dalam motor yang bisa digerakkan.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM AUTOPILOT BERBASISIKAN PROGRAMABLE AUTOMATIC CONTROLLER NI CompactRIO UNTUK APLIKASI PENGUJIAN MODEL KAPAL
RANCANG BANGUN SISTEM AUTOPILOT BERBASISIKAN PROGRAMABLE AUTOMATIC CONTROLLER NI CompactRIO UNTUK APLIKASI PENGUJIAN MODEL KAPAL Yuniati 1), A. A. Masroeri 2), Aulia Siti Aisjah 3) dan Chandra Permana
Lebih terperinciPemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda
E97 Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda Yansen Prayitno dan Unggul Wasiwitono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciSifat-Sifat Sistem Pendulum Terbalik dengan Lintasan Berbentuk Lingkaran
Sifat-Sifat Sistem Pendulum Terbalik dengan Lintasan Berbentuk Lingkaran Nalsa Cintya Resti Sistem Informasi Universitas Nusantara PGRI Kediri Kediri, Indonesia E-mail: nalsacintya@ unpkediri.ac.id Abstrak
Lebih terperinciPEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 2013 KODE 431
PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 203 KODE 43. Persamaan lingkaran dengan pusat (,) dan menyinggung garis 3xx 4yy + 2 0 adalah Sebelum menentukan persamaan lingkarannya, kita tentukan
Lebih terperinciAnalisis dan Kontrol Optimal Sistem Gerak Satelit Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) A 45 Analisis dan Kontrol Optimal Sistem Gerak Satelit Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin Putri Saraswati, Mardlijah, Kamiran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR - TE
TUGAS AKHIR - TE 091399 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK PENGATURAN ARAH DAN PENGATURAN HEADING PADA FIXED-WING UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) Hery Setyo Widodo NRP. 2208100176 Laboratorium
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol Sandar Kapal Otomatis Berbasis Logika Fuzzy di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-57 Perancangan Sistem Kontrol Sandar Kapal Otomatis Berbasis Logika Fuzzy di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Randika Gunawan,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah dihasilkan suatu perancangan sistem pemenuhan lintasan berbasis logika Fuzzy pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. grup kristalografi, dan Graphical User Interface (GUI) untuk pembentukan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai definisi grup kristalografi dan grup yang termasuk didalamnya, langkah-langkah pembentukan motif batik dengan grup kristalografi, dan Graphical
Lebih terperinciSoal 1: Alinemen Horisontal Tikungan Tipe S-S
(Oct 5, 01) Soal 1: Alinemen Horisontal Tikungan Tipe S-S Suatu tikungan mempunyai data dasar sbb: Kecepatan Rencana (V R ) : 40 km/jam Kemiringan melintang maksimum (e max ) : 10 % Kemiringan melintang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji kerja daya sisip dari citra terhadap pesan menggunakan kecocokan nilai warna terhadap pesan berbahasa
Lebih terperinciAPLIKASI ADAPTIVE FIR INVERSE LINEAR CONTROLLER PADA SISTEM MAGNETIC LEVITATION
APLIKASI ADAPTIVE FIR INVERSE LINEAR CONTROLLER PADA SISTEM MAGNETIC LEVITATION Jonifan 1 Laboratorium Fisika Dasar, Jalan Akses UI Kelapa Dua E-mail : jonifan@staff.gunadarma.ac.id Iin Lidiya Zafina Laboratorium
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK
PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK Oleh : AHMAD ADHIM 2107100703 Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebanyakan
Lebih terperinciLAMPIRAN A OSILATOR HARMONIK
46 LAMPIRAN A OSILATOR HARMONIK Persamaan Schrodinger untuk Osilator Harmonik dapat dinyatakan sebagai berikut: dd 2 ΨΨ dddd 2 + (α y2 )Ψ = 0 (A.1) Dengan y = ( 1 ħ kkkk)1/2 dimana v = 1 2ππ kk mm α =
Lebih terperinciPENERAPAN DISTURBANCE COMPENSATING MODEL PREDICTIVE CONTROL (DC-MPC) PADA KENDALI GERAK KAPAL
PENERAPAN DISTURBANCE COMPENSATING MODEL PREDICTIVE CONTROL (DC-MPC) PADA KENDALI GERAK KAPAL Nama : Sari Cahyaningtias NRP : 1211 21 28 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Subchan, PhD ABSTRAK Pada
Lebih terperinciPerencanaan Lintasan Dubins-Geometri pada Kapal Tanpa Awak untuk Menghindari Halangan Statis
JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Lintasan Dubins-Geometri pada Kapal Tanpa Awak untuk Menghindari Halangan Statis Nur Mu alifah, Iis Herisman, dan Subchan Matematika, FMIPA,
Lebih terperinciPERKIRAAN SELANG KEPERCAYAAN UNTUK PARAMETER PROPORSI PADA DISTRIBUSI BINOMIAL
PERKIRAAN SELANG KEPERCAYAAN UNTUK PARAMETER PROPORSI PADA DISTRIBUSI BINOMIAL Jainal, Nur Salam, Dewi Sri Susanti Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung
Lebih terperinciDESAIN KENDALI HALUAN KAPAL SSV BRP TARLAC (LD-601) MENGGUNAKAN ADAPTIVE PID CONTROLLER
TUGAS AKHIR SM141501 DESAIN KENDALI HALUAN KAPAL SSV BRP TARLAC (LD-601) MENGGUNAKAN ADAPTIVE PID CONTROLLER MOCH. ARDI FIRMANSYAH NRP. 1213 100 073 Dosen Pembimbing : Dr. Didik Khusnul Arif, S.Si, M.Si
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM
IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM Aretasiwi Anyakrawati, Pembimbing : Goegoes D.N, Pembimbing 2: Purwanto. Abstrak- Pendulum terbalik mempunyai
Lebih terperinciSyahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID
Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 SIMULASI KENDALIAN FLOW CONTROL UNIT G.U.N.T TIPE DENGAN PENGENDALI PID Syahrir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID
Desain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID Mokhamad Khozin-2207100092 Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan, Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciDESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY
DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY Reza Dwi Imami *), Aris Triwiyatno, and Sumardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus
Lebih terperinciArie Wijaya, Yuni Yulida, Faisal
Vol.9 No.1 (215) Hal. 12-19 HUBUNGAN ANTARA TRANSFORMASI LAPLACE DENGAN TRANSFORMASI ELZAKI Arie Wijaya, Yuni Yulida, Faisal PS Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani Km. 36
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi listrik telah menjadi kebutuhan utama bagi industri hingga kebutuhan rumah tangga. Karena itu diperlukan suatu pembangkit tenaga listrik yang kontinu
Lebih terperinciDesain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve
Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Surat Ijin Melakukan Penelitian
LAMPIRAN LAMPIRAN Surat Ijin Melakukan Penelitian Lampiran Surat Ijin Melakukan Uji Instrumen Penelitian Lampiran Surat Keterangan Uji Pakar Insrtumen Lampiran 4 Surat Keterangan Melakukan Uji
Lebih terperinciSIMULASI GERAK WAHANA PELUNCUR POLYOT
BAB SIMULASI GERAK WAHANA PELUNCUR POLYOT. Pendahuluan Simulasi gerak wahana peluncur Polyot dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Simulink Matlab 7.. Dalam simulasi gerak ini dimodelkan gerak roket
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (202) -7 Perancangan Kontroler Self Tunning Regulator Untuk Mempertahankan Kecepatan Spindle Saat Proses Face Milling Pada Mesin Berbasis CNC (Computer Numerical Control)
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER
SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,
Lebih terperinciSimulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan Fitriana Ariesta Dewi dan Ir. Yerri Susatio, MT Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciStudi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai
JURNAL TEKNIK POMITS Vol, No, () -6 Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai Anas Khoir, Yerri Susatio, Ridho Hantoro Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Persetujun Lembar Pernyataan Orsinilitas Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar Isi
DAFTAR ISI Lembar Persetujun ii Lembar Pernyataan Orsinilitas iii Abstrak iv Abstract v Kata Pengantar vi Daftar Isi vii Daftar Gambar ix Daftar Tabel xii Daftar Simbol xiii Bab I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar
Lebih terperinciOptimasi Model Linier 6-DOF pada Sistem Autonomous Underwater Vehicle
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 216 Vol. 1 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 216 ISSN: 2548-159 Optimasi Model Linier 6-DOF pada Sistem Autonomous Underwater Vehicle
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Pasal I...
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 64/Menhut-II/2008 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.13/MENHUT-II/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING
8 BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING 3. Algoritma Kontrol Pada Pesawat Tanpa Awak Pada makalah seminar dari penulis dengan judul Pemodelan dan Simulasi Gerak Sirip Pada Pesawat Tanpa Awak telah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Matriks 1. Pengertian Matriks Definisi II.A.1 Matriks didefinisikan sebagai susunan persegi panjang dari bilangan-bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Contoh II.A.1: 9 5
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi
Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi Abdul Rohman 1,*, Harus Laksana Guntur 2 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian sistem ini biasanya terdiri dari dua bagian yaitu saluran distribusi primer
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem distribusi tenaga listrik merupakan sistem dimana listrik yang sudah dibangkitkan oleh pembangkit listrik akan disalurkan ke konsumen
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-50 Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah Bardo Wenang, Rudy Dikairono, ST., MT.,
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISA DINAMIKA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV)
Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 3, No. 1, Tahun 215 SIMULASI DAN ANALISA DINAMIKA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) *Hujjatul Anam 1, Joga Dharma Setiawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciKendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciPENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni
PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni 206 00 03 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, M.Si Hendra Cordova, ST,
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm
A512 Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm Danu Wisnu, Arif Wahjudi, dan Hendro Nurhadi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Institut
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC
Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC Dinar Setyaningrum 22081000018 Teknik Sistem Pengaturan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Rabu,
Lebih terperinciJurnal Math Educator Nusantara (JMEN) Sifat-Sifat Sistem Pendulum Terbalik Dengan Lintasan Berbentuk Lingkaran
Jurnal Math Educator Nusantara (JMEN) Wahana publikasi karya tulis ilmiah di bidang pendidikan matematika ISSN : 2459-97345 Volume 2 Nomor 2 Halaman 93 86 November 26 26 Sifat-Sifat Sistem Pendulum Terbalik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam mendisain sebuah sistem kontrol untuk sebuah plant yang parameterparameternya tidak berubah, metode pendekatan standar dengan sebuah pengontrol yang parameter-parameternya
Lebih terperinciKUESIONER. Strata Pendidikan yang Sedang Diikuti *) : 1. Semester I 2. Semester III 3. Semester V 4. Semester VII
KUESIONER Identitas Subjek Penelitian (*) Lingkari Salah Satu *) : P / W Pendidikan yang Sedang Diikuti *) : 1. I 2. III 3. V 4. VII Berilah tanda ( ) pada SATU jawaban yang PALING BENAR menurut Anda.
Lebih terperinciMATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN
MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN 2301-9115 KONTROL PROPORSIONAL-DERIVATIF PADA SISTEM DINAMIK PESAWAT TERBANG TIPE AIRBUS A380-800 Mohammad Hafiz Jurusan Matematika, FMIPA,
Lebih terperinciDesain Sistem Kendali Rotary Pendulum Dengan Sliding-PID
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) F-43 Desain Sistem Kendali Rotary Pendulum Dengan Sliding-PID Muntari dan Hendro Nurhadi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciHerlyn Basrina, Yuni Yulida, Thresye Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat
Jurnal Matematika Murni dan Terapan εpsilon SOLUSI DARI PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINIER ORDE 2 DALAM BENTUK POLINOMIAL TAYLOR Herlyn Basrina, Yuni Yulida, Thresye Program Studi Matematika Fakultas MIPA
Lebih terperinciKompensasi Kesalahan Sensor Berbasis Descriptor Dengan Performa HH pada Winding Machine
Proceeding Tugas Akhir-Juni 215 1 Kompensasi Kesalahan Sensor Berbasis Descriptor Dengan Performa HH pada Winding Machine Hendra Antomy, Trihastuti Agustinah Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-58
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-58 Swing-up dan Stabilisasi pada Sistem Pendulum Kereta menggunakan Metode Fuzzy dan Linear Quadratic Regulator Renditia Rachman,
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM DINAMIK ORDE SATU
BAB 3 SISTEM DINAMIK ORDE SATU Isi: Pengantar pengembangan model sederhana Arti fisik parameter-parameter proses 3. PENGANTAR PENGEMBANGAN MODEL Pemodelan dibutuhkan dalam menganalisis sisten kontrol (lihat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun oleh : CLAUDYA B. BENEDICTA Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan NIP
ANALISIS KEKAKUAN STRUKTUR PORTAL TERBUKA DIBANDINGKAN DENGAN PEMANFAATAN DINDING BATA SEBAGAI BRACING TERHADAP GAYA GEMPA SECARA MODAL ANALYSIS 2D DAN PROGRAM ETABS 3D TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciKomparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID NUR IMROATUL UST ( )
Komparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID NUR IMROATUL UST (218 1 165) Latar Belakang Indonesia memiliki bentangan wilayah yang luas. Satelit tersusun atas beberapa
Lebih terperinciOCKY NOOR HILLALI
OCKY NOOR HILLALI 2407100045 Dosen Pembimbing I: Dr. Ir. AULIA SITI AISJAH, MT Dosen Pembimbing II: Dr. Ir. AGOES A. MASROERI, M. Eng JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciII LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:
5 II LANDASAN TEORI 2.1 Keterkontrolan Untuk mengetahui persoalan sistem kontrol mungkin tidak ada, jika sistem yang ditinjau tidak terkontrol. Walaupun sebagian besar sistem terkontrol ada, akan tetapi
Lebih terperinci