ANALISIS RESPON BANGUNAN DENGAN BASE ISOLATOR AKIBAT GAYA GEMPA
|
|
- Yulia Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analii Repon Bangunan dengan Bae Iolator Akiat Gaya Gempa Daniel Rumi eruna ANALISIS RESPON BANGUNAN DENGAN BASE ISOLAOR AKIBA GAYA GEMPA Daniel Rumi eruna Atrak: Dalam tulian ini dipaparkan analii repon angunan dengan tanpa ae iolator akiat gaya gempa. Gaya gempa yang digunakan dalam analii repon truktur adalah repon pectra dari zona 3 pada peraturan gempa Indoneia teraru SNI-76-0 Dalam analii repon truktur akiat gaya gempa, ae iolator dimodelkan eagai elemen pega linier dalam aik dalam arah horizontal maupun vertikal. Pada contoh numerikyang diaha dengan model program computer, dapat diketahui ahwa penggunaan ae iolator akan memperpanjang waktu getar truktur, ehingga mereduki percepatan gempa yang ekerja pada itim truktur, mereduki impangan antar tingkat, waktu ekekui program menjadi leih ingkat Atract: Analyi of uilding repone with or without ae iolator uject to earthquake force are preented. he repone pectra of zone 3 a tated in Indoneian eimic code wa adopted in the analyi of tructural repone.he ae iolator are modeled a linier pring in oth horizontal and vertical direction. For numeric example tudie y uing computer program model, it i found that the ue ae iolation will lengthen the periode of tructural ytem, o reduced the acceleration ground motion on the tructural ytem, reducing of inter tory drift, and minimize of execution program time. Kata kunci: repon pektra, ae iolator, gaya gempa, pega, linier, impangan, waktu getar PENDAHULUAN Seagian ear daerah di Indoneia memiliki reiko gempa yang cukup tinggi karena terletak pada empat(4) lempeng tektonik yaitu lempeng Autralia- India, Lempeng Euroaian, lempeng paific, lempeng Philippine. Pada perencanaan angunan, parameter gempa umi yang langung mempengaruhi perencanaan adalah percepatan tanah yang ditimulkan gelomang eimik yang ekerja pada maa angunan. Percepatan iaanya dinyatakan dalam atuan gal yang earnya tergantung eerapa faktor eperti: kekuatan gempa umi (magnitude), kedalaman puat gempa umi, jarak epicenter ke daerah yang dituju, jeni tanah eagai media peramatan gelomang eimik antara puat gempa umi lokai yang dituju, itim pondai, maa geometri angunan, lain eagainya. Keruakan Bangunan akiat gempa ecara konvenional dicegah dengan memperkuat truktur angunan terhadap gaya gempa yang ekerja paya. Namun, hail ini ering kali kurang memuakan, karena keruakan elemen aik truktural maupun non-truktural umumnya dieakan aya intertory drift (peredaan impangan antar tigkat). Untuk memperkecil intertory drift dapat dilakukan dengan memperkaku angunan dalam arah lateral. Namun, hal ini akan memperear gaya gempa yang ekerja pada angunan. Metoda yang leih aik adalah dengan meredam energi gempa ampai pada tingkat yang tidak memahayakan angunan. BASE ISOLAOR/ANI SEISMIK Sejalan dengan perkemangan teknologi itim/ahan untuk anti gempa, telah digunakan ahan Anti Seimik yang dinamakan High Damping Ruer Bearing (HDRB). Anti Seimik atau dieut juga eagai ae iolator dipaang pada daar angunan, ehingga truktur ata angunan ata tidak terikat dengan truktur pondainya. HDRB adalah ahan anti eimik yang dikemangkan dari karet alam yang mempunyai kekakuan horizontal yang relative kecil dicampur dengan extrafine caron lock, oil atau rein, erta ahan iian lain ehingga meningkatkan damping antara 0% ampai 0% pada hear train 00%. Untuk dapat menahan ean vertikal yang cukup ear, maka karet dieri lempengan aja yang dilekatkan dengan item vulkaniir. HDRB umumnya diedakan ata tiga(3) jeni erdaarkan modulu geer; yaitu Soft dengan modulu geer G = 0.4 Mpa, Normal G = 0.8 Mpa, Hard G =.4 Mpa. Gr. Bae iolator jeni HDRB 58
2 Jurnal Sitem eknik Indutri Volume 6, No. 4 Oktoer 005 EORI DASAR ISOLAOR injau model angunan dua maa eperti ditunjukkan pada gamar. Peramaan aolute dari gerakan adalah: mu& = c ( u& u& ) k ( u u ) () mu& + m u&& = c u& u& ) k ( u u )..() ( g g Gr. Parameter untuk DOF angunan teriolai Untuk leih mudah digunakan perpindahan relative v = u u v = u ug, ehingga per.) per.) menjadi: m v& + mv&& + cv& + k v = mu& g..(3) ( m + m ) v& + mv&& + cv& + kv = ( m + m ) u&.(4) Sitem peramaan -DOF ini dapat dipecahkan ecara langung atau melalui dekompoii modal yang euai dengan repon item teriolai dapat digunakan untuk leih memperinci model yang ada. Untuk mengemangkan mode frekweni faktor partiipai dari item, peramaan dapat ditulikan dalam entuk matrix. M v& + C v& + K v = M r u& g. (5) M m c 0 M = C = m m 0 c k 0 K = 0 k v v = r = v 0 Dalam hal ini M = m + m jika kita mengaumikan derajat earan erikut euai dengan perkiraan, maka: g Jika m < m, tetapi mempunyai derajat earan yang ama maka, / / ω = ( k / m) >> ω = ( k / M ) didefiniikan ε = ( ω / ω ) aumi ahwa ε adalah derajat earan 0 - faktor redaman untuk truktur item teriolai adalah β β, β = c /( mω ) β = c /( mω ) mempunyai derajat earan yang ama terhadap ε Mode alamiah dari item yang tidak teredam n n n Φ = ( φ, φ ) ; n=, dierikan oleh n n ( ω n + ω ) φ + ( γωn ) φ = 0... (6) n n ( ω n ) φ + ( ω n + ω ) φ = 0... (7) ωn adalah frekweni dari mode erta γ = m / M adalah raio maa leih kecil dari. Peramaan karakteritik untuk ωn adalah : 4 ( γ ) ωn ( ω + ω ) ωn + ωω = 0 (8) Dua akar peramaan terkecil ini ( ω ω ) akan dihailkan oleh ω, yang menunjukkan frekweni iolai yang ergeer akar tertinggi oleh ω, yang menunjukkan frekweni truktural yang dimodifikai oleh keeradaan item iolai. Akar yang ekak dierikan oleh ω + ± ( ω ω ) = ω ( γ ) ( ω + ω ) 4( γ ) ω ω...(9) [ ] / Jika diperhitungkanω << ω, akar peramaan dapat ditulikan kemali : ωω ( ω ω ) + 4γ (0) ( ω ω ) Bla dilakukan ekpani eri inomial untuk memperoleh derajat yang ama denganε menghailkan = = ω ω ω ω γ... () ω ω ω = = + ω ω γ..() γ ω Pada anyak kau cukup akurat untuk mengamil ω, ω uku pertama aja, ehingga: 59
3 Analii Repon Bangunan dengan Bae Iolator Akiat Gaya Gempa Daniel Rumi eruna ω ω = ω, ω =..(3) / ( γ ) Ini menunjukkan ahwa frekweni iolai hanya eruah edikitdieakan flekiilita pada truktur, dengan derajat ε,egkan frekweni truktur meningkat cukup ignifikan oleh keeradaan maa ae iolator. Pemiahaan antara frekweni iolai frekweni truktur fixed-ae/konvenional meningkat oleh kominai elemen. Bentuk mode Φ dierikan oleh ( ω + ω ) φ + ( γω ) φ = 0 (4) atau ω φ + ( ω ω ) φ = 0..(5) jika mengaaikan uku dari derajat ε mengamil φ =, kita memperoleh Φ =.(6) ε untuk menyamakan derajat dari ε, diperoleh [ ] Φ = ( γ )ε (7) γ Dari mode hape dapat dilihat truktur hampir kaku pada Φ, Φ meliputi deformai pada truktur item teriolai. Perpindahan ata dari truktur mempunyai derajat yang ama dengan perpindahan daar, tetapi dalam arah yang erlawanan. Ketika mode dari Φ Φ diperoleh, perpindahan relatif, v v dapat dituli eagai erikut : v = qφ + qφ...(8) v = q φ + q φ...(9) Peramaan matrik (5) menjadi : q + ω β q + ω q = Lu g...(0) q + ω β q + ω q = Lu g...() redaman dari item ecara impliit diaumikan cukup rendah untuk menjamin ifat ortogonalita mode. Faktor partiipai, L L untuk mode pada peramaan ini dierikan oleh n Φ M r Ln =...() n n Φ M Φ Perhitungan dari L meliputi perkalian matrik eagai erikut : M m L M = (, ε ) = M + mε m m 0 M m M = (, ε ) = M + mε + mε m m ε Mempertahankan uku tingkat ε, didapat L = γε...(3) Maa efektif pada mode pertama dierikan oleh ( LM ) M eff = (4) M adalah terhadap derajat yang ama M eff = M γ ( γ ε.(5) [ ] ) Gr 3. Mode hape DOF angunan teriolai atau terhadap derajat ε, M. Perhitungan yang ama untuk L dierikan eagi erikut : L M = M + ma...(6) M = M + ma + a m M eff 60
4 Jurnal Sitem eknik Indutri Volume 6, No. 4 Oktoer 005 a = γ γ = m M [ ( γ ) ε ] jadi ( γ )[ ( γ ) ε ] M = M γ L M = M ( γ )ε L = γε...(7) Dimana ξ adalah redaman kriti ae iolator. Altenatif lain menghitung faktor reduki eperti yang diuulkan Kelly () : η = 0,5( lnξ ).. (9) SUDI KASUS Diamil contoh angunan 0 tingkat dari truktur eton eperti gr.4 yang memikul ean erat endiri eear 304 kg/m ean hidup eear 333 kg/m. Bangunan terletak di daerah gempa zona 3, dengan kondii tanah eg. Jeni tipe iolator yang digunakan eperti Gr. 5 pada tael. Berama dengan pergeeran dalam frekweni, hail ini menunjukkan mengapa item iolai adalah efektif. Faktor partiipai untuk mode kedua, L, meliputi deformai truktur dengan derajat ε adalah angat kecil ila frekweni awal ( ω, ω ) adalah terpiah dengan aik. Ketika frekweni mode kedua ergeer menjadi leih ear daripada frekweni daar yang terjepit, ini akan memawa truktur teriolai keluar dari rentang erakan gempa kuat jika maukan gempa mempunyai percepatan pektrum dominan pada frekweni truktur awal. erleih lagi faktor partiipai untuk mode kedua adalah angat kecil, mode ini hampir ortogonal terhadap karakteritik maukan gempa oleh r ug,eagai Φ r hanya ereda oleh ε, contoh Φ = [ ε ] r = [ 0] Jadi r = Φ dengan ortogonalita n Φ MΦ = 0 untuk n n menunjukkan ahwa Φ Mr = 0 Karena itu, ahkan jika gempa enar-enar mempunyai energi pada frekweni mode kedua, pergerakan tanah tidak akan ditranfer ke dalam truktur. Sitem iolai eimik ekerja tidak menyerap energi, melainkan mengelakkan energi melalui ifat ortogonalita ini. FAKOR REDUKSI RESPON SPECRA Dalam analii repon truktur akiat gaya gempa, percepatan gempa dapat direduki karena redaman iolator leih ear dari redaman 5%. Menurut Eurocode8 (), ear reduki dihitung dengan peramaan(8) 0 η = 0,55.(8) 5 + ξ Gr 4. Bentuk geometrid ukuran angunan 6
5 Analii Repon Bangunan dengan Bae Iolator Akiat Gaya Gempa Daniel Rumi eruna Segkan jumlah mode yang diutuhkan untuk mencapai faktor partiipai modal minimum 90% adalah 0 30 mode maing-maing untuk angunan tanpa iolator angunan dengan iolator.dapat dikatakan waktu yang digunakan untuk ekekui program leih cepat untuk angunan dengan iolator Untuk impangan/deformai lateral etiap lantai dierikan pada tael. Segkan perpindahan antar tingkat dierikan pada tael 3. Dari tael 3 dapat dilihat ahwa impangan antar tingkat makimum adalah 3 mm 7,3 mm maing-maing untuk angunan tanpa dengan iolator. Dapat dilihat ahwa penggunaan iolator dapat mereduki impangan antar tingkat eear 43,8%. HDN A 500 ael. Jeni ae iolator HDN A 700 HDN A 500 Gr 5. Jeni iolator yang digunakan Bean vertikal max (KN) Perpindahan makimum (mm) V Fz HDN.A HDN.A HDN.A C HDN A400 Kekakuan horizontal pada regangan 00 % (KN/mm) kh Wilayah Gempa C = C = C = (anah Lunak) (anah Seg) (anah Kera) Gr 6. Bentuk repon pectra dgn redaman kriti 5% PEMBAHASAN Model truktur angunan lantai 0 diata dianalia dengan antuan program SAP 000. Dari hail analia diperoleh waktu getar truktur 0,75 dtk untuk angunan tanpa iolator,47 dtk untuk angunan dengan iolator. Jadi peningkatan waktu getar truktur mencapai 96%. ael. Simpangan/deformai Lateral tiap lantai Lantai anpa Iolator(mm) Dengan Iolator(mm) 0 00,0 00,5 0,4 07,3,9 4,6 3 34,4, 4 46, 8,7 5 59, 35,8 6 7,3 4,3 7 8,9 48, 8 94,3 54,3 9 06,3 59,6 0,7 6,8 ael 3. Peredaan impangan tiap lantai Lantai anpa Iolator(mm) 0 00,0 00,0 0,4 6,8,5 7,3 3,5 7, 4,7 6,6 5 3,0 7, 6, 6,5 7,6 5,8 8,4 5,9 9,0 5,6 0 6,4 3, Dengan Iolator (mm) 6
6 Jurnal Sitem eknik Indutri Volume 6, No. 4 Oktoer 005 KESIMPULAN elah dilakukan analii repon angunan akiat gaya gempa, aik untuk angunan dengan iolator maupun tanpa iolator. Dari contoh kau yang diaha, dapat diimpulkan ahwa angunan dengan iolator memiliki periode truktur leih ear dari angunan tanpa iolator. Peningkatan pada contoh kau ini mencapai 96%. Peningkatan periode truktur menyeakan gaya gempa yang ekerja pada angunan akan menjadi leih kecil Simpangan antar tingkat dapat direduki ampai 43% ila angunan menggunakan iolator. Ini erarti keruakan angunan dapat di reduki. Begitu juga angunan dengan iolator memutuhkan waktu yang leih ingkat untuk mencapai faktor partiipai modal yang diinginkan. DAFAR PUSAKA Kelly, J.M; and Naeim, F.(999), Deign Of Seimic Iolated Building: From heory o Practice, John Wiley & Son, Inc., New York. Eurocode 8, Deign Of Structure For Earthquake Reitance, Part : General rule, Seimic Action and Rule For Building. Supiyanto, Analii repon Bangunan dengan etack yang menggunakan iolator akiat gaya gempa, Skripi S Juruan eknik Sipil USU, 005 Naeim, F.(00), he Seimic Deign Hanook: Deign Of Structure With Seimic Iolation, CD-ROM Lindeurg, R.M; and Baradar, M.(00), Seimic Deign Of Building Structure: A Porfeional Introduction o Earthquake Force And Deign Detail, Profeional Pulication, Inc., Belmont, CA. 63
BAB III PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
BAB III PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN 3.1 PRINSIP PERENCANAAN Pada daarna didalam perencanaan komponen truktur ang dieani lentur, akial atau kominai ean lentur dan akial haru dipenuhi ketentuan ang tertera
Lebih terperinciBAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI
BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI 3.1 UMUM Parameter yang digunakan dalam mengukur tingkat penyaluran/penyampaian tenaga litrik dari penyedia tenaga litrik ke konumen adalah efiieni, efiieni yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Tahan Gempa Indonesia Untuk Gedung (PPTGIUG, 1981) maupun di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Wilayah-wilayah gempa yang ada di Indonesia sudah disajikan baik di Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia Untuk Gedung (PPTGIUG, 1981) maupun di Tata Cara Perencanaan
Lebih terperinciPERKUATAN STRUKTUR BETON AKIBAT ALIH FUNGSI BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN BAJA STRIP
PERKUATAN STRUKTUR BETON AKIBAT ALIH FUNGSI BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN BAJA STRIP Ratna Widawati 1 1. PS Teknik Sipil, Juruan Teknik Sipil FT Univerita Lampung, Bandar Lampung, 35145 Email : ratnawidawati@unila.a.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Settlement Bekerjanya tegangan terhadap tanah-tanah erutir halu yang jenuh dan hampir jenuh akan menghailkan regangan-regangan yang tergantung kepada waktu. Penurunan yang dihailkan
Lebih terperinciPENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON
PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: Stator Terbuka, Torsi, Kecepatan. 1. Pendahuluan. 2. Motor induksi Tiga Fasa
ANALSA PENGARUH SATU FASA STATOR TERBUKA TERHADAP TORS DAN KECEPATAN MOTOR NDUKS TGA FASA (Aplikai pada Laoratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Fauzi, A. Rachman Haiuan Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan suatu bangunan tahan gempa, filosofi yang banyak. digunakan hampir di seluruh negara di dunia yaitu:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang rawan akan gempa bumi. Hal ini disebabkan Indonesia dilalui dua jalur gempa dunia, yaitu jalur gempa asia dan jalur
Lebih terperinciMETODE PEMECAHAN MASALAH INTEGER PROGRAMMING
METODE PEMECAHAN MASALAH INTEGER PROGRAMMING Oleh : Siti Malihah Fakulta Ilmu Tariyah dan Keguruan Univerita Ilam Negeri Waliongo Email : ratik0@yahoo.com Atrak Variael keputuan dalam penyeleaian maalah
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciSTUDI EXPERIMENTAL PERILAKU INELASTIK ELEMEN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN BAJA LUNAK DAN BAJA MUTU TINGGI AKIBAT BEBAN SIKLIK
STUDI EXPERIMENTAL PERILAKU INELASTIK ELEMEN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN BAJA LUNAK DAN BAJA MUTU TINGGI AKIBAT BEBAN SIKLIK K. Budi Hatono Program Studi Teknik Sipil Univerita Dr. Soetomo
Lebih terperinciBAB VII PERENCANAAN BALOK INDUK PORTAL MELINTANG
GROUP BAB VII PERENANAAN BALOK INDUK PORTAL MELINTANG 7. Perenanaan Balok Induk Portal Melintang Perenanaan balok induk meliputi perhitungan tulangan utama, tulangan geer/ engkang, tulangan badan, dan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciTINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI (SHELTER) KEC. KOTO TANGAH II KOTA PADANG
TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI (SHELTER) KEC. KOTO TANGAH II KOTA PADANG Muhammad Radinal, Yuriman, Taufik Juruan Teknik Sipil, Fakulta Teknik
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciSTUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK
ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita
Lebih terperinciD3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di daerah rawan gempa karena tereletak pada 3 lempeng besar yaitu lempeng Australia-Hindia yang bergerak ke utara, lempeng Asia
Lebih terperinciPerancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciPEMODELAN DAN ANALISIS SIMULASI PENGARUH PEREDAM NON-LINEAR KUBIK DAN ASIMETRI TERHADAP RESPON DINAMIS KENDARAAN
Proiding Seminar Naional Manajemen Teknologi XXII PEMODELAN DAN ANALISIS SIMULASI PENGARUH PEREDAM NON-LINEAR KUBIK DAN ASIMETRI TERHADAP RESPON DINAMIS KENDARAAN Ardi Noerpamoengka 1 ) dan Haru Lakana
Lebih terperinciPERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF
PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar
Lebih terperinciLentur Pada Balok Persegi
Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah Kode SKS : Peranangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Lentur Pada Balok Peregi Pertemuan 4,5,6,7 Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok
Lebih terperinciANALISIS PENAMPANG KOLOM
ANALISIS PENAMPANG KOLOM ε 0,85 f e Pu Puat plati Pn = Pu/ф Mn = Pn. e k k h e Pn ε a=β1. εu =0.003 Seperti halna paa alok, analii kolom eraarkan prinip-prinip eagai erikut : 1. Kekuatan unur haru iaarkan
Lebih terperinciBM-506 KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM
BM-506 KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM LAPORAN PRAKTIKUM 04 Metaolime & Spektrofotometri Donny Nauphar & M.Anwar TUJUAN Mahaiwa memahami cara penggunaan pektrofotometri dan prinip daar-daar tehnik dari
Lebih terperinciPERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC
, Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.
Lebih terperinciMETODA ROOT LOCUS. Stabilitas suatu sistem tergantung pada akar-akar persamaan karakteristik. E(s) G(s) - B(s) H(s)
METODA ROOT LOCUS item Stailita uatu item tergantung ada akar-akar eramaan karakteritik R E G C - B H Dari Gamar di ata Gamar. Blok Diagram Sitem Pengaturan OLTF adalah GH CLTF adalah C G R GH Akar-akar
Lebih terperinciPERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG PUNUNJANG MEDIS DENGAN SISTEM FLAT SLAB
PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG PUNUNJANG MEDIS DENGAN SISTEM FLAT SLAB DAN DAN SHEARWALL PADA WILAYAH GEMPA MENENGAH SEBAGAI PENGGANTI SISTEM KONVENSIONAL Nama Mahaiwa : Muhammad Hadid Nrp : 3109.10.002
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. melayani kapal, dalam bongkar/muat barang dan atau menaikkan/menurunkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Umum Dermaga adalah bangunan di tepi laut (ungai, danau) yang berfungi untuk melayani kapal, dalam bongkar/muat barang dan atau menaikkan/menurunkan penumpang (Aiyanto, 2008). Dermaga
Lebih terperinciKAJIAN AWAL PENERAPAN KONSEP MEKANIKA PADA GERAK ROBOT DENGAN ANALISIS ALJABAR
ISSN: 233-3142 Vol. 1, No. 1, April 212 KAJIAN AWAL PENERAPAN KONSEP MEKANIKA PADA GERAK ROBOT DENGAN ANALISIS ALJABAR Luh Putu Budi Yamini 1, I Gede Ari Gunadi 2 1,2 Juruan Pendidikan Fiika, Fakulta MIPA,
Lebih terperinciKAJIAN EFEK PARAMETER BASE ISOLATOR TERHADAP RESPON BANGUNAN AKIBAT GAYA GEMPA DENGAN METODE ANALISIS RIWAYAT WAKTU DICKY ERISTA
KAJIAN EFEK PARAMETER BASE ISOLATOR TERHADAP RESPON BANGUNAN AKIBAT GAYA GEMPA DENGAN METODE ANALISIS RIWAYAT WAKTU TUGAS AKHIR DICKY ERISTA 06 0404 106 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciMODEL MATEMATIK SISTEM FISIK
MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi
Lebih terperinciBAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN
BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.
Lebih terperinciANALISA KEANDALAN TERHADAP PENURUNAN PADA PONDASI JALUR
Analia Keandalan terhadap enurunan pada ondai Jalur ANALIA KANDALAN TRHADA NURUNAN ADA ONDAI JALUR Juruan Teknik ipil UU Abtrak: erencanaan ecara tradiional dari pondai jalur (trip footing) untuk tanah
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. tarik dan mempunyai titik pusat yang sama dengan. titik pusat tulangan tersebut, dibagi dengan
Daftar Notai hatam.an. - 1 DAFTAR NOTASI.:'#, a = bentang geer, jarak antara beban terpuat dan muka dari tumpuan. a = tinggi blok peregi tegangan tekan ekivalen. A = lua efektif beton tarik di ekitar tulangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
II-1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konep Daar Beton Bertulang Beton bertulang adalah beton ang ditulangi dengan lua dan jumlah tulangan ang tidak kurang dari nilai minimum, ang diaratkan dengan atau tanpa
Lebih terperinciAnalisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus
ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur
Lebih terperinci4 Analisis Struktur Dermaga Eksisting
Bab 4 4 Analii Struktur Dermaga Ekiting Penanganan Keruakan Dermaga Studi Kau Dermaga A I Pelabuhan Palembang 4.1 Umum Anali truktur dermaga ekiting dengan menggunakan perangkat lunak Structural Analyi
Lebih terperinciKata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya
Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?
Lebih terperinciGanter Bridge, 1980, Swiss STRUKTUR BETON BERTULANG
Ganter Brige, 980, Swi STRUKTUR BETON BERTULANG Komponen Struktur Beton Bertulang Diagram Tegangan Regangan BAJA Diagram σ-ε ilinier a o ε ε ε ε oa = elati Jika : ε < ε ; = ε. E a = leleh ε ε ; = = train
Lebih terperinciBAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN
BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xiii BAB I. PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang Masalah... 1 I.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciTEKNOLOGI BETON Sifat Fisik dan Mekanik
TEKNOLOGI BETON Sifat Fiik dan Mekanik Beton, ejak dulu dikenal ebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah dibentuk, mudah diproduki ecara lokal, relatif kaku, dan ekonomi. Agar menghailkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi, ebagian bear pelaku teknik ipil memanaatkan komputer untuk menyeleaikan pekerjaan analia truktur. Dalam prakteknya pekerjaan analia
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berat sendiri plat = 288 kg/m 2. Beratplafon = 11 kg/m 2. Berat penggantung = 7 kg/m 2. Spesi = 0.42 kg/m 2. Berat keramik = 0.
LAMPIRAN I. Perhitungan Bean akiat Gaya Gravitasi 1. Plat Lantai a. Bean mati (DL) Berat sendiri plat = 88 kg/m Beratplafon = 11 kg/m Berat penggantung = 7 kg/m Spesi = 0.4 kg/m Berat keramik = 0.4 kg/m
Lebih terperinciPENGUJIAN PEMILIHAN LOKASI PABRIK PT. MESKOM AGRO SARIMAS BENGKALIS DENGAN METODE BOBOT NILAI/SCORING VALUE
LPPM Politeknik engkali PENGUJIAN PEMILIHAN LOAI PARI PT. MEOM AGRO ARIMAENGALI DENGAN METODE OOT NILAI/CORING VALUE Yunelly Ara & Ilin uhana Adminitrai ini Politeknik engkali Jl. athin Alam, eialam engkali
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciBAB 5 PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PARKIR
BB 5 PERENCNN STRUKTUR TS GEDUNG PRKIR 5.1 PENDHULUN 5.1.1 Fungi Bangunan Bangunan yang akan dideain adalah bangunan parkir kendaraan yang diperuntukkan untuk penumpang pada Bandara Internaional Jawa Barat.
Lebih terperinciSISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).
Lebih terperinciTata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung
Badan Standardiai Naional SNI 1726:2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk truktur bangunan gedung dan non gedung ICS 91.120.25;91.080.01 Badan Standardiai Naional BSN 2012 Hak cipta dilindungi
Lebih terperinciANALISIS GROUND VIBRATION
ANALISIS GROUND VIBRATION MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEAK PARTICLE VELOCITY PADA KEGIATAN PELEDAKAN SERTA DAMPAK TERHADAP BANGUNAN PT. KIDECO JAYA AGUNG KABUPATEN PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nur Hikmah
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL ITB FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
STUDI BANDING EFEKTIFITAS SISTEM STRUKTUR TUBE DENGAN SISTEM STRUKTUR SHEARWALL DI BAWAH BEBAN GEMPA TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)
STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciHUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE
Jurnal Fisika. Volume 03 omor 02 Tahun 2014, hal 84-88 HUBUGA B VALUE DEGA FREKUESI KEJADIA DA MAGITUDO GEMPA BUMI MEGGUAKA METODE GUTEBERG-RICHTER DI SULAWESI TEGAH PERIODE 2008-2014 or Hidaya Rachmawati,
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13
Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Samungan Baut Pertemuan - 13 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur aja eserta alat samungnya TIK : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciLaporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem
Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA
Lebih terperinciDAMPAK PEMBATASAN WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL PADA BANGUNAN GEDUNG TINGKAT RENDAH
ASTRAK DAMPAK PEMATASAN WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL PADA ANGUNAN GEDUNG TINGKAT RENDAH Josia Irwan Rastandi 1 Salah satu hal yang baru dalam SNI 03-1726-2002 yang tidak ada dalam peraturan sebelumnya
Lebih terperinciBAB VI DEFLEKSI BALOK
VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI
ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Jilid 2
Sudaryatno Sudirham nalii angkaian itrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalii angkaian itrik nalii angkaian Menggunakan Tranformai aplace Setelah mempelajari bab ini kita akan memahami konep impedani di kawaan.
Lebih terperinciPrakata. Pd T B
Prakata Pedoman Perenanaan Lantai Jembatan Rangka Baja Dengan Menggunakan Corrugated Steel Plate (CSP) diperiapkan oleh Panitia Teknik Standardiai Bidang Kontruki dan Bangunan melalui Gugu Kerja Bidang
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)
SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan
Lebih terperinciKENDALA PERENCANAAN DARI PONDASI RAKIT TIANG PANCANG
Jurnal item Teknik Indutri Volume 6, No. Oktober 5 KENL PERENCNN RI PONI RKIT TING PNCNG Mawardi ta Pengajar epartemen Teknik ipil FT UU btrak: Kendala dari perilaku pondai rakit-tiang pacang udah banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS
Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS
DESAIN SISEM KENDALI MELALUI ROO LOCUS Pendahuluan ahap Awal Deain Kompenai Lead Kompenai Lag Kompenai Lag-Lead Kontroler P, PI, PD dan PID eknik Elektro IB [EYS-998] hal dari 46 Pendahuluan Speifikai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciPertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang
ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka
Lebih terperinciKesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah
Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar daerah di Indonesia memiliki resiko gempa yang cukup tinggi karena terletak pada empat lempeng
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar daerah di Indonesia memiliki resiko gempa yang cukup tinggi karena terletak pada empat lempeng tektonik yaitu lempeng Australia- India, Lempeng Euroasian,
Lebih terperinciROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:
Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciPENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT
JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI
26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan
Lebih terperinciBIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KAJIAN PERBANDINGAN RESPON DINAMIK LINIER DENGAN ANALISIS RIWAYAT WAKTU (TIME HISTORY ANALYSIS) MENGUNAKAN MODAL ANALISIS (MODE SUPERPOSITION METHOD) DAN INTEGRASI LANGSUNG (DIRECT TIME INTEGRATION METHOD)
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik
Lebih terperinciTOPIK: HUKUM GERAK NEWTON. Sebuah bola karet dijatuhkan ke atas lantai. Gaya apakah yang menyebabkan bola itu memantul?
SOAL-SOAL KONSEP TOPIK: HUKUM GERAK NEWTON Sebuah bla karet dijatuhkan ke ata lantai. Gaya apakah yang menyebabkan bla itu memantul? Mlekul-mlekul pada lantai melawan/menlak bla aat menumbuk lantai dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Kriptografi a. Definii Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan eni untuk menjaga pean agar aman. ( Cryptography i the art and cience of keeping meage ecure). Crypto erarti
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUAT GESER KOLOM BETON BERTULANG YANG MEMIKUL BEBAN LATERAL SIKLIK
Konfereni Naional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PERBANDINGAN KUAT GESER KOLOM BETON BERTULANG YANG MEMIKUL BEBAN LATERAL SIKLIK Johane Januar Sudjati 1 1 Program Studi Teknik Sipil,
Lebih terperinciMotor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham
Motor Ainkron Oleh: Sudaryatno Sudirham. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah atu jeni yang banyak dipakai adalah motor ainkron atau motor
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga
Sudaryatno Sudirham Analii Keadaan Mantap angkaian Sitem Tenaga ii BAB 4 Motor Ainkron 4.. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah a atu jeni
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan
Lebih terperinciSTUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U
VOLUME 5 NO. 2, OKTOBER 29 STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U Jati Sunaryati 1, Rudy Ferial
Lebih terperinciPENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya
PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG 38-714 MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID Tedy Ade Wijaya 08 100 639 Simulai Sidang Tuga Akhir januari 011 Pembahaan Materi Pendahuluan Perancangan
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI STRUKTUR
BAB IV ESTIMASI STRUKTUR 4.1 Perancangan Balok Perancangan alok induk dan alok anak perlu memperhatikan eanean pada agian luasan yang didukung (triutary area) oleh komponen struktur terseeut. Balok Anak
Lebih terperinciAnalisis Perkuatan Wire Rope
Analii Perkuatan Wire Roe dan Tulangan Konvenional Balok Beton Bertulang Tamang T Momen Negatif Menggunakan Metode Layer (Mengabaikan Tulangan Saya) Dima Langga Chandra Galuh Program Studi Teknik Siil,
Lebih terperinciPOLARISASI TE DAN TM BERDASARKAN STRUKTUR PANDU GELOMBANG RIB DENGAN MENGGUNAKAN METODA INDEKS EFEKTIF
POLARISASI T DAN BRDASARKAN STRUKTUR PANDU GLOMBANG RIB DNGAN MNGGUNAKAN MTODA INDKS FKTIF Suwati Broto Program Studi Teknik lektro, Fakulta Teknik, Univerita Budi Luhur, Jakarta, 16 e-mail: uwati.roto@udiluhur.a.id
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciBIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013
PERBANDINGAN ANALISIS STATIK EKIVALEN DAN ANALISIS DINAMIK RAGAM SPEKTRUM RESPONS PADA STRUKTUR BERATURAN DAN KETIDAKBERATURAN MASSA SESUAI RSNI 03-1726-201X TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas
Lebih terperinciPERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK
Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,
Lebih terperinciANALISIS DAN PERENCANAAN PONDASI LAJUR BERDASARKAN KEANDALAN. John Tri Hatmoko 1)
ANALISIS DAN PERENCANAAN PONDASI LAJUR BERDASARKAN KEANDALAN John Tri Hatmoko 1) 1) Program Studi Teknik Sipil, Univerita Atma Jaya Yogyakarta,Jln. Babarari No. 44 Yogyakarta E-mail: john@uajy.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciSTUDI PENEMPATAN DINDING GESER TERHADAP WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL STRUKTUR GEDUNG
STUDI PENEMPATAN DINDING GESER TERHADAP WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL STRUKTUR GEDUNG Fadlan Effendi 1), Wesli 2), Yovi Chandra 3), Said Jalalul Akbar 4) Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh email:
Lebih terperinciMENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI
Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,
Lebih terperinci