ALHAMDULILLAHIRABI ALAMIN tulisan ini hadir sebagai wujud dari suara
|
|
- Verawati Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rihlah Ibadah Haji PENDAHULUAN ÉOó Î0 «! Ç`»uH q 9 ÉOm 9 ALHAMDULILLAHIRAI ALAMIN ulisan ini hadir sebagai wujud dari suara bain, dialog inelekual dan pengalaman lapangan menjalani rukun Islam kelima, haji ke aiullah. erhaji adalah ibadah yang wajib dilakukan uma Islam sekali dalam seumur hidup pada waku dan empa erenu yang dengan siuasi yang jelas idak sama dari musim ke musim. Kua, heba, beragam dan menariknya perjalanan haji elah melahirkan berpuluh-puluh buku, caaan harian dan rekaman pengalaman mereka yang pernah melakukannya. Tak erkecuali, rekaman ulisan yang ada di angan pembaca ini adalah hasil dari pergulaan bain, perbincangan inelekual yang bergumul dengan pengalaman di empa-empa bersejarah, empa musajab dan siuasi kerohanian yang idak mudah unuk dikaakan. Menyadari pening, bernilai dan enu juga akan bermanfaa guraan bain yang dimoivasi wahyu, dengan didukung penalaran ilmiah dan pengamaan lapangan, maka caaan harian ini dibukukan dan disebar luaskan. Runu berfikir yang dipakai dalam bahasan ini adalah diawali oleh landasan normaif, wahyu Allah dan Hadis Rasul Muhammad SAW, kemudian dianalisis dengan nalar ilmiah sera dikembangkan berdasarkan pengalaman pribadi, hasil pembicaraan dengan jamaah di kamar, di loby hoel, diperjalanan, selain dari peranyaan, keluhan dan pengakuan beberapa jamaah enang masalah yang dihadapinya sera kesulian yang dirasakan mereka. Gambaran masalah, siuasi sosial, dan pernak pernik kehidupan yang ada di Haramain (Madinah dan Makkah) yang dikemukakan dalam buku erbaas ini enu idak akan mewakili semua keadaan yang ada, eapi dapa dijadikan indikasi. 1 / 11
2 erangka haji mandiri bersama iseri dan iga orang kakak ipar, ergabung dalam kelompok erbang (Kloer) PDG 3, rombongan 10, regu 2 dengan jamaah dari Koa Solok, Kabupaen Solok, Kabupaen Solok Selaan dan Koa Padang, di bawah pimpinan Koler Drs.Suharmen, Kasi Haji Kabupaen Solok dan Peugas Pembimbing Ibadah Drs. Zulkifli, disera dr. Ria, Paramedis Novan dan Eka adalah perjalanan menyenangkan, bersahaba, penuh suasana keakraban, dalam baas yang dapa diolerir keadaan semua dapa dikaakan baik dan memuaskan. Tulisan ini dibua hampir seiap hari, selama kurun waku dari anggal 23 Sepember 2015, keika masuk asrama haji di Parupuk Tabing, sampai kembali ke anah air 02 Okober Waku luang keika di asrama haji, di pesawa Garuda yang menerbangkan jamaah haji dari andara Minangkabau menuju andara Madinah Munawwarah, di Hoel Jawahirah Madinah dan Hoel Lo loah Hasel Aziziah Syimaliyah Makkah, dimanfaakan unuk mencurahkan pengalaman dan akivias yang dilakukan seiap harinya. uah pikiran yang disusun dalam rangkaian kaa dan kalima ini idaklah semaa dari diri penulis, sumbangan dialog dengan banyak jamaah adalah pemicu berfikir dan menulis yang besar arinya. Keua Kloer H.Suharmen, Pembimbingan Ibadah H. Zulkifli, Keua Rombongan H. Ali Hasan, Keua Regu H. Arliskan Dauk Rajo Mankuo Nan Sai eman sekamar di nomor 222, Pak H.Joni Mardi Kepala Wilayah Sucofindo Palembang, Ajo Jalal, H. Elwis dan sederean nama lain adalah kawan-kawan yang erliba memberikan inspirasi, unuk iu semua disampaikan erima kasih, semoga persaudaraan dalam ibadah ini abadi, allahumma hajjan mabruran, wasa yan maskuran wa dzan maghfuran, amin. Menuliskan suara bain, dengan didukung ilmu keislaman dan pengalaman lapangan menjadi menjadi mengasyikkan, walaupun dalam baas erenu ia lebih bersifa refleksi, dan resonansi dan enunya juga diharapkan bermanfaa bagi ilmu pengeahuan dan pencina dakwah. Amin. Penulis, ALADAN AMINAN [1] 2 / 11
3 øî)ur As% ÞO dºö/î) Éb>u x»yd µs/ YZuä ø-ãöur ¼ã & s d r & z ` N º y J V 9 ô ` z ` u ä N å k ] «! 3 / 11
4 Î / Q ö q u ø 9 u r Ì Å z F y ( A s % ` u r x ÿ x. ¼ ç m ã è 4 / 11
5 n G é ' s ù W x Î = s % N è O ÿ ¼ ç n s Ü ô Ê r & 4 n x ã Í Z 9 5 / 11
6 ( } ø Î / u r ç Å Á y J ø 9 Ç Ê Ë È Arinya: Dan (ingalah), keika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman senosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman dianara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan semenara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Iulah seburuk-buruk empa kembali". (QS. Al-aqarah, 2:126) HAJI AMALI WA HADHARI Haji adalah ibadah dan peradaban, begiu ungkapan diulis di salah sau sriker himbauan di masjid ir Aly, empa miqa makani umroh bagi jamaah dari Madinah. Haji adalah rangkaian ibadah yang dilakukan berdasarkan peunjuk Rasul. Khuzu anni manasikum. Kegiaan ibadah dalam haji semua didasarkan nash al-qur an dan hadis, idak boleh ada ibadah anpa 6 / 11
7 mempedomani nash agama. Haji dalam makna amali adalah seluruh rangkaian ibadah haji menjadi a abudi (sebagai benuk ibadah) yang bersifa permanen dan idak mengalami perubahan dan pembaharuan. Ibadah iu adalag a abudi (ibadah didasarkan aas kepauhan kepada Khaliq) yang dilakukan dengan khusuk (sebaik mungkin dan penjiwaan), inqiyad (pauh sepenuh hai) dan awadhu (kerendahaian). Disebabkan ibadah adalah perinah syari (Pembua syaria, Allah SWT) maka seiap jamaah yang melaksanakan ibadah haji diunu mengeri beul apa unsur-unsur pokok, suna dan larangan dalam berhaji. Haji idak mengenal pembaharuan bagaimana juapun sarana pendukung yang ersedia. Sarana yang memudahkan pelaksanaan ibadah haji, idak boleh menghilangkan rukun, syara dan adab dalam berhaji. Sakralnya ibadah haji dienukan pada kepasian hukum, cara dan moif orang yang melakukan. ila ibadah idak didasarkan nash dan cara yang diunjukan Nabi sera idak didasarkan keikhlasan maka nilai mabrurnya idak akan didadapakan. Aas dasar ibadah haji sebagai amali mengharuskan pelaksanaannya bersifa eap, baku dan idak boleh digani aau dilakukan pembaharuan erhadapnya. Sedangkan yang dimaksudkan haji sebagai peradaban adalah pelaksanaan dan penyediaan sarana pendukung bagi suksesnya haji merupakan produk dan akivias manusia yang dapa saja berkembang sesuai perkembangan zaman dan capaian ilmu pengeahuan. Zaman awal Islam, Nabi pergi berhaji dengan menaiki hewan unggangan una. Dalam perkembangannya orang berhaji dengan kapal lau, kini berhaji dengan pesawa udara, hal seperi ini adalah boleh dan diharuskan adanya. egiu juga halnya dengan empa-empa pelaksanaan haji, seperi M uaf (empa Thawaf), Mas a (empa Sa i), Arafah, Mina, Jamaraa dan Muzadalifa, mengalami perbaikan, mengalami perubahan dapa dierima selama idak menghilangkan esensi ibadah empa-empa ersebu. Haji dalam arian peradaban juga mengandung ari bahwa ibadah haji empa peremuan 7 / 11
8 berbagai budaya Islam sejagad yang anara sau dengan lain saling berineraksi. Uma Islam dari Asia Tenggara, (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina) Africa, Turki, Mesir, India, Pakisan, Cina, dan Negara alkan) saling menyapa dan berdampingan di Masjid enu harusnya di anara mereka erjadi hubungan sosial. Haji sebagai peradaban dapa diamai secara kasa maa dan sekaligus mencerminkan ingka peradaban uma Islam dibelahan dunia. Uma Islam yang sudah baik ingka peradabannya ercermin dalam cara ibadahnya, syel berpakaian, pola percakapannya, ineraksi sosial dan eika dengan bangsa lain. Uma yang hidup di negara yang masih berkembang, ekonomi belum kua, dan pendidikan belum begiu maju dapa diamai dari berpakaian, naik kendaraan, pola ibadah yang kurang memperhaikan akhlak, kebersihan dan kepanasan sosial. MEMASUKI TANAH HARAM Meninggalkan koa Nabi Madinaur Munawarah di baas koa pemerinah memberikan minuman ringan dalam benuk koak yang cukup unuk bekal sehari jamaah. Dalam suasana berpakain ihram jamaah iada heninya melaunkan albiyah di aas bus Hafil yang disopiri dua orang Mesir, Muhammad al-afifi dan Muhammed bin Mahammad. Nama Muhammed sang sopir ini penulis kaakan kepadanya nama Muhammad mamnu (idak baik) bagi orang biasa anpa ada nama keduannya, ia jelaskan nama saya adalah Muhammed, Muhammad hanya unuk Rasul Allah SAW. Memasuki koa Mekah, di Chekpoin, - empa pemeriksaan paspor jamaah yang ada diangan sopir unuk diperiksa dan akhirnya nani dipegang oleh peugas makab, - jamaah diberi pula makanan ringan dalam kemasan kerajaan Saudia Arabia sebagai buki penyambuan erhadap amu-amu Allah di koa suci Makkah al-mukarramah. Memasuki baas anah haram, sopir mengingakan agar segera menyiapkan diri memasuki bumi haram, bacalah doa dan perbaiki sikap, karena ini bumi yang dimuliakan Allah, penjelasan sopir dalam bahasa arab yang disampaikan kepada penulis. Sekiar 30 meni berkendaraan dari chekpoin, jamaah sampaikan di kanor Makab Nomor 26 disambu oleh pimpinan makabnya Yassir Abdullah Jamil Azhari, gagah dan masih muda, mengunakan bahasa Indoonesia, ia menyebu berasal dari Palembang yang sudah keurunan Arab. Penempaan kloer PDG 3 pada dua hoel di Aziziah Syimaliyah, 3, 5 KM dari Masjid Haram, dengan mengunakan kendaraan dua kali, urun di erminal Mahbas Jin, naik lagi kendaraan berca merah muda nomor 2 dan urun di erminal bab Aly, deka makab maulid 8 / 11
9 Nabi. THAWAF, SA I DAN TAHLUL Thawaf arinya mengelilingi aau mengiari. Thawaf dipakaikan unuk ibadah haji aau umrah yaiu mengelilingi Ka bah yang dimulai dan diakhiri di sudu Ka bah sejajar dengan Hajar aswad. Thawah membawa hikmah bahwa kehidupan iu berpuar pada porosnya, sebagaimana bumi berpuar pada sumbunya, seperi awal akan seperi iu pula akhirnya. Thawah ujuh kali mengingakan bahwa kehidupan hanya ada dalam ujuh puaran hari yang ujuh, yang akan erus berulang. Keujuh puaran iu dilaksanakan dalam landasan pelaaran Ka bah, aiullah, yang memberikan penegasan dalam menjalani hari demi hari haruslah dalam lingkaran kebenaran agama Allah SWT. Sa i dari bahasa arab, arinya usaha, dapa juga diarikan berusaha dalam hidup, baik pribadi, keluarga, masyaraka dan bangsa. Sa i dimaksudkan unuk melesarikan jejak sejarah Sii Haji, (Isri Nabi Ibrahim, Ibu Nabi Ismail) yang bolak balik ujuh kali anara buki Shafa dan Marwa mencari air unuk memberi minum anaknya yang kehausan. Jarak buki shafa dan marwa sekiar 400 meer, perjalanan Sa i melambangkan perlu kerja keras dalam kehidupan. Sa i menjadi moivasi bagi jamaah haji agar erus mengembangkan sikap posiif, bekerja keras, opimis dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan keawakkalan dalam menghadapi anangan kehidup seheba apapun. Tahlul, arinya dihalalkan apa yang adinya haram keika ihram. Tahlul di andai dengan mencukur dan aau memong rambu menimal iga helai. Mencukur aau memoong rambu menyirakan memoong dos, kooran yang meleka di rambu, rambu adalah mahkoa kepala. Mencukur aau memoong rambu unuk membersihkan kepala, di kepala erleak oak. Oak yang bersih adalah pangkal lahirnya pikiran posiif, kreaivias dan inovasi yang posiif pula. Thawaf, Sa i dan Tahlul umrah wajib yang akan kami lakukan dipersiapkan dengan baik. Turun di hoel membereskan barang bawaan dan menempai kamar sesuai pembahagian kunci yang diurus keua rombongan, seelah pukul malam jamaah bersama-sama dipandu paniia haji Mekkah menuju Masjid haram unuk melakukan hawaf, Sa i dan ahlul. Suasana bain seiap orang begiu meliha Ka bah enulah idak sama, anara mereka baru perama kali dengan mereka yang sudah beberapa kali, yang pasi pembacaan doa yang ada di buku doa kenerian agama diucapkan jamaah. 9 / 11
10 Thawaf yang adinya sudah dipersiapkan unuk berombongan, dalam pelaksanaannya idak erlaksana, beberapa jamaah erpisah karena memang siuasi, diambah lagi masih ada jamaah yang kurang ahu penanda lampu hijau sebagai empa mulainya Thawaf. Thawaf di Ka bah dapa dilakukan dengan mudah, karena memang jamaah belum begiu rapa, kami mendekai ka bah deka sekali, kecuali deka hajar aswad yang memang erus berdesakan. erdoa sedemikian deka dengan mulazam membawa suasana bain ersendiri dan membua jamaah senang dan puas. Shala suna di belakang makam Ibrahim, idak bisa lagi erlalu deka, karena peugas keamanan mengaur empa shala suna dibelakang ali merah yang sudah mereka eapkan, agar jauh dari makam Ibrahim. Perubahan benuk bangunan masjid, bahagian bawah dulu banyak iang dan kipas angin, kini iang-iangnya erbaas, lanai idak beringka lagi dengan empa Thawaf menjadikan daya ampung dan jamaah lebih mudah. Renovasi masjid haram masih erus berlangsung, namun suasananya sudah lebih luas dan diserai dengan pendingin yang cukup dan nyaman. Kelengkapan penunjuk arah yang banyak dan jelas membanu jamaah unuk menemukan empa Sa i (al-shafa), pinu masjid, dan empa wuduk. Thawaf, Sa i dan Tahlul unuk umroh wajib dapa diselesa ikan pukul 00.1 malam dalam kondisi baik dan jamaah kembali ke hoel unuk isiraha. Panggilan hai unuk melaksanakan ibadah di Masjid Haram begiu kua, dan enu dalam perasaan yang berbeda anar jamaah, namun masih banyak jamaah yang menanyakkan hal-hal yang seharusnya ia pahaminya saja. anyak beranya dalam ibadah Thawaf, Sa i dan Tahlul, pada dasarnya kurang baik, karena sudah dibekali sebelumnya dengan ilmu manasik. Tidak berlebihan bila dikaakan persiapan keilmuan dan prakek manasik di anah air masih perlu diingkakan kualias dan kuaniasnya. Kasihan, dan menimbulkan ganguan bagi jamaah lain, bila eman disampingnya selalu beranya, dan yang dianyakan iu ya seperinya mereka masih prakek saja, misalnya halaman berapa doanya pak, dan peranyaan lain yang mengangu khsuyuk jamaah lain. Perhaian lain yang hendaknya dimengeri beul oleh siapapun yang akan menjalani ibadah haji agar khusyuk dalam seiap jenis ibadah, ini baru dapa ercapai bila ilmunya cukup dan penjelasan enang doa seperi yang ada dibuku idak dijadikan sesuau yang harus diucapkan. Ibadah haji, pada dasarnya adalah ibadah fisik, doa dapa dilakukan sesuai kemampuan dan keinginan jamaah. KIH hendaknya erus mengingakan jamaah agar idak erpaku beul dengan doa, ibadah iu ikhlas, khusuk dan penuh penjiwaan. 10 / 11
11 eranya Thawaf, dan Sa i umrah bagi yang perama kali ini membua jamaah banyak yang keleihan, namun dalam bain dan wajah mereka anpak kepuasaan. Tahlul di Marwah sebagai penuup ibadah umroh dilakukan jamaah secara berganian, seelah lebih dulu penulis memoong rambu sendiri sebagai anda ahlul umroh, baru kemudian secara berganian penulis poong rambu jamaah sau persau. Allhummarabbana aqabbal minna manasikuna, ya arhamar rahim. Amin, ya mujibassa ilin. Ed. EN [1] Hari Perama di Mekah, Rabu, 2 Sepember 2015/19 Dzulqaidah 1436., di Hoel Lulu, Aziziah Syimaliyah. 11 / 11
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciz`?ï%!$# (#qãztb#uä (#qãy?ïètgó?$# Î?ö9 Á9$$Î/ Ío4qn= Á9$#ur 4 bî)
Juma, 15 Januai 2016 10:58 RIHLAH IBADAH HAJI SABAR DAN SABAR LAGI [1] g'» ì B û ï É» Á Ç Ê Ì È z`ï% (qzbu (qyïgó ö Á/ Ío4qn= Áu 4 b Aina: Hai oang-oang ang beiman, Jadikanlah saba dan shala sebagai penolongmu[ada
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinci(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014
ANGKA NDEKS (ndeks Raa-raa Harga Relaif, Variasi ndeks Harga, Angka ndeks Beranai, Pergeseran waku dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 NDEKS RATA-RATA HARGA RELATF Rumus, 1 P 100% n P,0 = indeks raa-raa
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciII. Penggunaan Alat Peraga. segitiga, kemudian guru bertanya Berapakah alasnya? (7) Berapakah tingginya? (2), Bagaimanakah cara mendapatkannya?
rumus luas layang-layang dengan pendekaan luas segiiga 1. Memahami konsep luas segiiga 2. Memahami layang-layang dan unsur-unsurnya (pengerian layanglayang dan diagonal-diagonalnya) Langkah 1 Gb. 11.2
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR
BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR 4.1 Desain Antar Muka (interface) Antar muka atau biasa disebut interface adalah tampilan aplikasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna dalam menjalankan fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinci1. Pengertian Digital
Kegiaan elajar. Pengerian Digial Tujuan Khusus Pembelajaran Pesera harus dapa: Menyebukan definisi besaran analog Menyebukan definisi besaran digial Menggambarkan keadaan logika Menyebukan perbedaan nilai
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciB a b. Aplikasi Dioda
Aplikasi ioda B a b 2 Aplikasi ioda Seelah mengeahui konsruksi, karakerisik dan model dari dioda semikondukor, diharapkan mahasiswa dapa memahami pula berbagai konfigurasi dioda dengan menggunkan model
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciJurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga
Lebih terperinci1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral
Maeri XII Tujuan :. Mahasiswa dapa memahami menyelesiakan persamaan inegral yang lebih kompleks. Mahasiswa mampunyelesiakan persamaan yang lebih rumi 3. Mahasiswa mengimplemenasikan konsep inegral pada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s
Sudaryano Sudirham Analisis angkaian Lisrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham, Analisis angkaian Lisrik () BAB 3 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sauan Pendidikan : SMA Kelas/Semeser Maa Pelajaran Topik Waku : X / Ganjil : Fisika (Wajib/Mina*) : Gerak Jauh Bebas : 4 45 meni A. Kompeensi Ini KI 1: Menghayai dan mengamalkan
Lebih terperinciPERSPEKTIF PSIKOLOGIS SUPERVISI PENGAJARAN
Supervisi dipandang dari perspekif psikologi erenu. Masing-2 pandangan berangka dari asumsi-2 psikologis erenu. Terdapa 3 pandangan, yakni: PERSPEKTIF PSIKOLOGIS SUPERVISI PENGAJARAN 1. Pandangan psikologi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciPercobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)
Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik
ENEGI LISTIK Tujuan : Menenukan fakor fakor yang mempengaruhi besar energi lisrik Ala dan bahan : 1. ower Suplay. Amperemeer 3. olmeer 4. Hambaan geser 5. Termomeer 6. Sopwach 7. Saif 8. Kawa nikelin 1
Lebih terperinciADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI
ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.
Lebih terperinciGambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang
METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.
ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA
BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB II PEMBELAJARAN LUAS DAERAH BANGUN DATAR DI SD
i DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i DAFTAR ISI.... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Laar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Peunjuk Penggunaan Modul... 2 BAB II PEMBELAJARAN LUAS DAERAH BANGUN DATAR DI SD
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinci