PERBANDINGAN OUTSOURCING, INSOURCING, DAN COSOURCING SEBAGAI STRATEGI PERUSAHAAN
|
|
- Leony Glenna Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERBANDINGAN OUTSOURCING, INSOURCING, DAN COSOURCING SEBAGAI STRATEGI PERUSAHAAN DOSEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Oleh : MARGANI MUHAMMAD IQBAL P PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
2 Outsourcing Definisi outsourcing adalah pendelegasian operasi dan manajemen operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (pihak perusahaan outsourcing). Adapun definisi yang lain adalah penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan berkelas dunia. Adapun hal-hal yang didelegasikan dalam outsourcing adalah suatu fungsi dan proses bisnis tertentu untuk disisipkan dalam operasional bisnis perusahaan secara keseluruhan outsourcing mempengaruhi suatu organisasi secara keseluruhan dalam hal bentuk organisasi, pekerja, cara operasional, serta cara pengukuran. Outsourcing memberikan keuntungan jangka panjang sebagai berikut : 1. Menigkatkan fokus bisnis perusahaan Outsourcing memungkinkan perusahaan fokus pada bisnis inti dengan skala yang lebih luas. Pelaksanaan operasional lainnya dilakukan oleh perusahaan outsourcing yang telah berpengalaman di bidangnya. Dengan melakukan outsourcing maka perusahaan dapat berkonsentrasi secara penuh dalam menangani bisnis intinya. 2. Masuk pada kemampuan kelas dunia Secara mendasar, perusahaan penyedia jasa outsourcing akan membawa kelanjutan sumber-sumber kelas dunia untuk memenuhi keinginan. Perusahaan yang berhubungan dengan suatu organisasi dengan kemampuan keals dunia akan memungkinkan akses pada teknologi barum perlatan serta teknik yang belum dipergunakansebelumnya, termasuk : Kesempatan berkarir yang elbiuh baik untuk personil yang pindah ke perusahaan penyedia jasa outsourcing Metode, prosedur, dan dokumentasi yang lebih terstruktur Keuntungan dalam berkompetisi melalui keahlian lebih dari perusahaan penyedia outsourcing 3. Mempercepat keuntungan dari re-engeenering (teknologi baru) Outsourcing sering dilakukan dengan re-engeenering proses bisnis. Perusahaan penyedia jasa biasanya melengkapi layanannya dengan peralatan modern karena kebutuhan akan kapasitas kerjanya. Dalam hal ini, perusahaan pemakai jasa akan segera mendapatkan keuntungan re-engeenering.
3 4. Membagi resiko usaha Pada kenyataannya, terdapat risiko investasi yang sangat besar dari suatu perusahaan, terutama pada kondisi politik dan social ekonomi tertentu sebagai berikut: Dengan melakuikan Outsourcing, perusahaan menjadi lebih fleksibel, lebih dinamis, dan lebih baik. Perusahaan dapat melkukan perubahan dengan cepat untuk memenuhi perubahan kesempatan sesuai kondisi yang ada Dengan melakukan Outsourcing, segalarisiko pekerjaaan, ketenagakerjaanm kriminalitas, dan risiko lainnya menjadi risiko perusahaan penyedia jasa Outsourcing 5. Menggunakan sumber-sumber yangada untuk aktivitas yang lebih strategis Dengan melakukan Outsourcing maka segala kegiatan ayng bukan merupakan bisnis inti perusahaan tidak akan menjadi beban lagi. Segala sumber yang ada dapat didokuskan pada bisnis inti, seperti aktivitas memerikan layanan lebih kepada nasabah dan lain-lain. Alasan taktikal sebagai keuntungan jangka pendek melakukan Outsourcing adalah sebagai berikut : 1. Membuat tersedianya dan mengendalikan biaya-biaya operasional Dengan melakukan Outsourcing, biaya-biaya operasional akan menjadi beban perusahaan Outsourcing. Perusahan Outsourcing akan membebankan perusahaan pemakai jasa dengan tariff yang ditentukan setiap bulannya, biasanya biaya menjadi lebiuh murah karena kapasitas yang dikerjakan memungkinkan terciptanya efisiensi. Akibatnya, perusahan tertentu dalam mengendalikan biaya operasional dari kebocoran/kecurangan. 2. Membuat tersedianya dana-dana modal Outsourcing mengurangi kebutuhan invesasi dana pada fungsi-fungsi selain bisnis inti. Upaya tersebut akan memungkinakn dana-dana modal tersedia untuk area bisnis inti. Outsourcing juga dapat menyempurnakan pengukuran keuangan tertentu dengan menghapuskan kebutuhan ROE (return on equity) dari investasi dana diluar bisnis inti. 3. Menghasilkan pemasukan dana tunai
4 Outsourcing dapat melibatkan transfer aset dari pemakai jasa kepada penyedia jasa. Peralatan, fasilitas, kendaraan, danb lisesnsi yang dipergunakan untuk operasi pada saat itu mempunyai nilai. Sebagai efeknya, penjualan aset kepada penyedia jasa tersebut merupakan bagian dari transaksi yang menghasilkan pemasukan dana tunai 4. Sumber daya tidak perlu tersedia secara internal Perusahaan-perusahaan dapat melakukan Outsourcing karena mereka tidak dapat memenuhi sumber daya diorganisasinya. Ketidak mampuan maerekan munkgin disebabakan oleh biaya yang terlalu besar untuk pemenuhan sumber daya (manusia, teknologiu, dan lain-lain). 5. Pemberdayaan fungsi yang sulit diatur atau diluar kendali Outsourcing merupakan suatu alternative untuk mnyelesaikan dan memberdayakan fungsi yang sulit diatur atau diluar kendali. Dengan melakuakan Outsourcing, fungsifungsi diluar bsinis inti akan ditangani oleh perusahaan yang professional dibidangnya. Pendekatan In-Sourcing Pendekatan in-sourcing merupakan kebalikan dari out-sourcing. Jika out-sourcing melimpahkan pengerjaan proyek pada pihak ketika, in-sourcing mengembangan proyek dengan memanfaatkan spesialis IT dalam perusahaan tersebut. Contohnya perusahaan tekstil dari Jepang membuka perusahaan di Indonesia dengan alasan karena gaji orang Indonesia dapat lebih rendah dari gaji pegawai Jepang. Pada kasus ini perusahaan di Jepang melakukan out-sourcing sedangkan perusahaan Jepang yang ada di Indonesia melakukan in-sourcing. Keuntungan pengembangan sistem informasi atau proyek lain dengan menggunakan pendekatan in-sourcing adalah : 1. Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri. 2. Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada biaya untuk pekerja outsource. 3. Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti transport, dll.
5 Selain keuntungan diatas, terdapat beberapa kelemahan menggunakan insourcing, yaitu perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari pengembangan sistem informasi, jangan sampai pengembangan memakan waktu terlalu lama yang akan memangkas biaya lebih lagi. Pada beberapa kasus, strategi outsourcing dibalik menjadi strategi insourcing. Beberapa perusahaan, seperti bank, sangat beruntung pada keandalan sistem TI mereka. Tidak ada lembaga keuangan yang sanggup bertahan terhadap gangguan atas sistem TI, meskipun hanya sebentar. Akibatnya, banyak bank yang memutuskan mengembalikan posisi manajemen TI ke dalam perusahaan inti. Mereka yakin perusahaan mengambil risiko yang terlalu besar dengan membiarkan kompetensi penting seperti itu dikelola dari luar dan hanya mempertahankan sedikti pengetahuan internal. Melakukan insourcing atau tidak bisa jadi merupakan keputusan yang sulit. Outsourcing, sebagai seubah strategi bisnis, cukup mudah dijelaskan dan bisa diperlihatkan bahwa outsourcing menghasilkan penghematan biaya dan pengurangan aset. Sebaliknya, insourcing biasanya memperlihatkan biaya tambahan, menambah jumlah karyawan yang harus dibayar, dan mungkin saja menambah aset. Tidak mudah bagi manajer untuk menyetujui kebijakan yang didasarkan pada keuntungan nonfisik, seperti menurunkan kerentanan atau mempertahankan loyalitas konsumen. Namun, insourcing merupakan alternatif tambahan bagi masa depan daya saing perusahaan dan sangat mungkin dilakukan secara bersamaan dengan aktivitas outsourcing Gambar 1..
6 Gambar 1. Insourcing adalah sebuah strategi alternatif. Ketika keandalan atau kepuasan konsumen menjadi perhatian, banyak perusahaan yang berpaking pada insourcing. Jika periferal di sekitar perusahan inti telah sangat diperluas sehingga kehilangan kontrol, perusahaan bisa membawa sebagian aktivitas penting kembalu ke, atau lebih dekat ke, bagian inti, dan melakjukan kontrak dengan periferal. Banyak bank yang membawa kembali bagian TI, dan sebagian pusat informasi juga dijadikan insourcing sebagai akibat dari reaksi kurang baik konsumen. Namun, insourcing tetap merupakan pengecualian dan tidak akan menggantikan outsourcing secara keseluruhan. Seperti sebuah akordeon, kedua stategi dilakukan secara bersamaan agar perusahaan bisa melakukan perluasan dan kontrak dengan periferal sesuai kondisi pasar. Strategi outsourcing telah menciptakan ketegangan yang signifikan antara perusahaan dan negara, terutama ketika hal itu memengaruhi tenaga kerja. Dalam banyak kasus, pengalihan aset kepada mitra berarti hilangnya pekerjaan di perusahaan inti dan berkurangnya kondisi kerja yang menguntungkan bagi karyawan yang dialihkan. Jika mitranya ada di luar negri, pekerjaan bisa menghilang dari negara utsourcing memaksa karyawan untuk lebih mobile dan fleksibel. Banyak perusahaan yang menuntut kebebasan lebih besar dalam mempekerjakan dan memecat karyawan, sesuai dengan Model Anglo-Saxon. Berbagai perusahaan juga telah mengembangkan pendekatan baru terhadap pekerjaan, seperti pekerjaan peruh waktu dan berbagai kerja. Masyarakat sudah cenderung sulit menerima jika ada perusahaan yang mengurangi pekerja ketika dihadapkan pada krisis ekonomi. Mereka benar-benar tidak memahami bahwa perusahaan menghentikan pekerjaan demi meningkatkan efisiensi dan keuntungan. Dalam kondisi seperti ini, manajemen senior mengalami kesulitan untuk membuktikan kepada karyawan, dan opini publik pada umumnya, bahwa apa yang dilakukan perusahaan bisa menjadi upaya untuk bertahan di masa mendatang
7 Cosourcing Pada era global yang menempatkan persaingan tak ada jalan lain kecuali terus mencari keunggulan. Untuk mendapatkan keunggulan tersebut, pebisnis harus bisa menciptakan perbedaan, baik produk maupun prosesnya. Salah satu cara untuk membuat perbedaan tersebut seperti tealh diulas sebelumnya adalah outsourcing. Perusahaan pengguna outsourcing bisa memenangkan persaingan, karena outsourcing bisa melahirkan dua keunggulan, yaitu menurunkan biaya produksi (pengguna professional dari luar jatuhnya bisa lebih murah daripada mempekerjakan karyawan secara permanen) dan memaksimalkan kapabilitas (professional mempunyai keahlian yang bisa diandalkan). 21% perusahan-perusahaan di AS dan 31% dari Kanada, telah melakukan outsourcing dan telah merasakan betapa nikmatnya memenangkan persaingan dengan memanfaatkan kedua keunggulan tersebut. Namun, menurutu hasil survey yang dilakukan Istitute of Internal Auditors (AS) pada awal 1998, menunjukkan bahwa 35% hingga 40% perusahaan-perusahaan di AS dan Kanada merencanakan tidak akan melakukan outsourcing, khususnya untuk melakukan pekejaan bidang internal audit. Pasalnya, dari surveu itu ditemukan dua kelemahan outsourcing. Pertama, dengan outsourcing manajemen kehilangan control sehari-hari terhadap bidang yang dioutsourcingkan. Kedua, outsourcing bisa membuka rahasia perusahaan, terutama dalam bidang internal audit. Sebaba di bidang ini banyak tersimpan rahasia perusahaan, terutama dalam hal keunagan. Sebagai gantinya, mulai dipertimbangkan cosourcing. Cosourcing memang cara untuk membuat perbedan, guna mendapatkan keunggulan dalam bersaing yang datangya lebih belakangan dibanding outsourcing. Definisi operasional di luar perusahaan. Dlama penyerahan pekerjaan kepada outsider itu, perusahaan tidak serta merta menyerahkan seluruh pekerjaan kepada professional dan mem-phk pekerja tetapnya. Perusahaan tetap menyertakan pekerjanya, untuk secara bersama-sama menjalankan pekerjaan. Sekalipun pekerjaan itu membutuhkan keahlian yang spesifik. Andai kata pekerjaan yang dikerjakan itu merupakan proyek, maka ketika selesai, perusahaan akan tatap mempertahankan pekerjanya dan memutuskan kontrak dengan partnernya. Bedanya dengan outsourcing adalah, pada cosourcing pekerja tetap yang dipartnerkan dengan professional terlibat aktif dalam
8 pekerjaan sejak perencanaanm pengambilan keputusan dan da kemungkinan berpartisipasi dalam membuat laporan. Sebaliknya, pada outsourcing professional dating dengan keahlian yang spesifik, merencanakan. Mengerjakan, mengambil keputusan dan membuat laporan secara independen. Dengan cara melibatkan/menempatkan pekerja tetap mendampingi professional, maka perusahaan berharap bisa ikut mengontrol perkembangan pekerjaan dari waktu ke waktu dan menjaga agar rahasia perusahaan tidak bocor. Dua hal yang disebut terakhir merupakan kelemahan outsourcinh. Tentu saja dengan munculnya cosourcing, tidak berarti outsourcing ditinggalkan begtu saja. Cosourcing hanya menguntungkan untuk dilakukan pada bidang-bidang pekerjaan yang mengandung rahasia perusahaan. Sedang untuk bdang-bidang pekerjaan yang lain, keunggulan outsourcing penurunan biaya produksi dan maksimaliasasi kapabilitas masih dapat bekerja. Yang popular saat ini untuk dicosourcingkan adalah bidang internal audit. Untuk masa-masa mendatang, nampaknya bidang teknologi informasi, misalnya menyangkut rumus-rumus kima dalam CD-Rom atau server, sudah mulai cenderung di cosourcingkan. Juga proyek dan pengoperasian internet bagi perusahaan. Yang menakjukan, ternyata ekspansi perusahaanp[erusahaan raksasa, baik ekspansi ke wilayah lain termasuk ke Negara lain dan ekspansi secara business line (penganekaragaman produk), cenderung dilakukan dengan cara cosourcing Lampiran Komentar Blog Sumber Terima kasih pak, informasinya. Mungkin bisa ditambahkan perbandingan antara cosourcing, dan juga self sourcingnya. Setelah itu mana yang kira-kira lebih baik diterapkan dalam perusahaan multinasional. Tapi secara keseluruhan Blog bapak sangat menarik dan enak dibaca. Sumber terima kasih blognya bermanfaat. menurut bapak bagaimana implementasinya dalam perusahaan Multinasional? lalu apakah ada perbedaan dalam bidang jasa?
9 Sumber outsourcing dan insourcing jika digunakan dengan tepat dan akurat bisa memberikan manfaat bagi perusahaan terutama dalam fokus pengembangan core bisnis. tapi yang terjadi biasanya, manajemen puncak tidak terlibat langsung dalam design sistem sehingga hasil akhirnya tidak memuaskan. menrurut bapak bagaimana implementasinya dalam perusahaan Jasa?
Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Tanggal Pengumpulan : 03 Desember 2010 Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan (Tugas Blog : http://dani.blogstudent.mb.ipb.ac.id) Dosen : Dr. Ir.
Lebih terperinciKeuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)
Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu) Disusun Oleh :
Lebih terperinciINSOURCING, OUTSOURCING,
Keuntungan dan Kelemahan Pengembangan Sistem Informasi INSOURCING, OUTSOURCING, dan COSOURCING (Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS). Disusun
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING
PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MAKALAH MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Pengajar : Dr. Ir. Arif Imam Soeroso, M.Sc TYASTUTI RAHAYU NIM: P056131902.47E
Lebih terperinciPROKONTRA INSOURCING DAN OUTSOURCING
Program Studi : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 4 Oktober 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 PROKONTRA INSOURCING DAN OUTSOURCING OLEH : TANTRY NUGROHO
Lebih terperinciINSOURCING, OUTSOURCING,
Keuntungan dan Kelemahan Pengembangan Sistem Informasi INSOURCING, OUTSOURCING, dan COSOURCING (Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS). Disusun
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN SISTEM OUT SOURCING, IN SOURCING DAN COSOURCING PADA PERUSAHAAN
TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENILAIAN PENERAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN SISTEM OUT SOURCING, IN SOURCING DAN COSOURCING PADA PERUSAHAAN Disusun oleh : Parlin Erikson
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PE ILAIA PE ERAPA SISTEM FORMASI I SOURCI G DA OUTSOURCI G. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PE ILAIA PE ERAPA SISTEM FORMASI I SOURCI G DA OUTSOURCI G Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Disusun oleh : Pandu Kurnia P056131812.E47 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan Oleh: Achmad Rizki P056133742.54E E54 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.
Lebih terperinciTugas Individu. Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Keuntungan Dan Kelemahan Dari Pengembangan Sistem Informasi Dengan Metode Insourcing dan Outsourcing
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing
Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan sistem informasi di suatu organisasi diperlukan dalam rangka mencapai keungulan kompetitifnya. Melihat persaingan yang begitu
Lebih terperinciPERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 25 September 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN
Lebih terperinciOUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN DOSEN: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Prima Roza Yulia P056131462.E45 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciOutsourcing pada hakikatnya adalah suatu kegiatan pembelian, yaitu kegiatan pembelian jasa dengan tujuan strategis berjangka panjang.
OUTSOURCING a. Pengertian Outsourcing Outsourcing pada hakikatnya adalah suatu kegiatan pembelian, yaitu kegiatan pembelian jasa dengan tujuan strategis berjangka panjang. Potensi keuntungan Outsurcing
Lebih terperinciSistem Informasi Outsourcing
Sistem Informasi Outsourcing Disusun sebagai Tugas Akhir Triwulan I Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Disusun Oleh : TEDY SAPUTRA (P056132391.51) Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAN PENGADAAN SISTEM INFORMASI
PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN SISTEM INFORMASI Kelompok : All Teknik Informatika Generation 2015 Pengertian Pengembangan Sistem Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan
Lebih terperinciKELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING, DAN CO-SOURCING
Tugas Individu Dosen : MK. Sistem Informasi Manajemen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. (CS) KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING,
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Oleh : Luckhy Natalia Anastasye Lotte P.056091571.44
Lebih terperinciPengadaan Sistem Informasi
Tatap Muka 11 Pengadaan Sistem Informasi 4.1 4.2 ALTERNATIF PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Identifikasi Pendekatan Kebutuhan Pemakai Prototipe Pengembang dan pemakai bertemu Pemakai menjelaskan
Lebih terperinciMAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DISUSUN OLEH: REYNANDA MULYA P056121951.50 MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 Program Studi: Sistem Informasi
Lebih terperinciOUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
UJIAN AKHIR TRIWULAN 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA Dosen : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc. Oleh : Gadis Khasanah Suhartono P056101131.45 MAGISTER
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING. MOHAMAD CHANDRA P e
PERBEDAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc MOHAMAD CHANDRA P056132862.49e PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciPENERAPAN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DALAM SUATU PERUSAHAAN
Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen PENERAPAN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DALAM SUATU PERUSAHAAN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. Disusun Oleh : Galih Arief Saksono P0560101141.45
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep outsourcing Dalam pengertian umum, istilah outsourcing diartikan sebagai contract (work) out seperti ditemukan dalam Concise Oxford Dictionary, sementara mengenai kontrak
Lebih terperinciOUTSOURCING. Oleh : SITI JAMILLAH
OUTSOURCING Oleh : SITI JAMILLAH Saat ini banyak perusahaan IT outsourcing bermunculan. Hal ini disebabkan perusahaan merasa bahwa sistem informasi sudah meruapakan kebutuhan tetpi beberapa diantaranya
Lebih terperinciPerbandingan Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing pada Suatu Perusahaan
Perbandingan Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing pada Suatu Perusahaan Tugas Akhir Triwulan 1 Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso,
Lebih terperinciOUTSOURCING, INSOURCING & CO-SOURCING
Pengumpulan tugas : 3 Desember 2010 TUGAS BLOG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING, INSOURCING & CO-SOURCING DOSEN: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. DISUSUN OLEH : Aditya Prakarsa Yasin P056091451.44
Lebih terperinciTUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing Oleh : Vharessa Aknesia KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN
Lebih terperinciPERBANDINGAN INSOURCING, OUTSOURCING, DAN CO-SOURCING DALAM IMPLEMENTASI PADA PERUSAHAAN
Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN INSOURCING, OUTSOURCING, DAN CO-SOURCING DALAM IMPLEMENTASI PADA PERUSAHAAN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Oleh : LOVITA P056091561.44
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI OUTSOURCING
UJIAN AKHIR TRIWULAN TAKE HOME MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING Oleh: Mira Rahmawati P056101201.45 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P05613268 1.52) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) MB-IPB PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING DAN OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING DAN OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN Oleh : ROBI PRIYADI (NRP P056134072.54E / MB-IPB ANGKATAN E.54) Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah: SISTEM INFORMASI
Lebih terperinciKelebihan & Kekurangannya
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN INSOURCING, OUTSOURCING DAN CO-SOURCING: Kelebihan & Kekurangannya Mia Widhi Astuti Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis - Institut Pertanian Bogor Gedung
Lebih terperinciPendekatan Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi di Indonesia : Insourcing, Outsourcing & Co- Sourcing
Tugas Sistem Informasi Manajemen Pendekatan Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi di Indonesia : Insourcing, Outsourcing & Co- Sourcing Nama : Affan Hilman Sutarto NIM : P056091471.44 Angkatan :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kompetisi di dunia usaha yang berlangsung ketat, menuntut. perusahaan untuk memberikan tanggapan secara cepat dan tepat agar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetisi di dunia usaha yang berlangsung ketat, menuntut perusahaan untuk memberikan tanggapan secara cepat dan tepat agar mampu bersaing dan berkembang. Salah satu cara
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI ASIH ROHMANI,M.KOM
SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI ASIH ROHMANI,M.KOM PERAN TEKNOLOGI INFORMASI 5 peranan mendasar TI di sebuah perusahaan : 1. Fungsi Operasional 2. Fungsi Monitoring and Control 3. Fungsi Planning and
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi dengan menggunakan pendekatan Incourcing dan Outsourcing pada Perusahaan. Erichson M.H Silitonga P
Pengembangan Sistem Informasi dengan menggunakan pendekatan Incourcing dan Outsourcing pada Perusahaan Erichson M.H Silitonga P056133472.52E E52 MB-IPB 2014 Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Managemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan pembangunan di berbagai aspek negara, diperlukan sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1
Materi 11 STRUKTUR ORGANISASI deden08m.com 1 LIMA STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL 1. Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organizational Structure) 2. Struktur Organisasi Fungsional 3. Struktur Organisasi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).
11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem yang berada didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
Lebih terperinciStrategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session
Context of This Session External Business Environment Internal Business Environment Internal IS/IT environment Strategic Management of IS/IT O rganization and R esources Chapter 8 We are here Strategic
Lebih terperinciKONVERSI SISTEM INFORMASI
KONVERSI SISTEM INFORMASI Oleh : R. Muh. Angga Bagus P. NRP P056134042.54E Memenuhi Tugas Mata Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. (CS) Penyerahan Tugas : 05 Januari
Lebih terperinciPEMILIHAN OUTSOURCING INSOURCING CO SOURCING DALAM PERUSAHAAN
PEMILIHAN OUTSOURCING INSOURCING CO SOURCING DALAM PERUSAHAAN Oleh : Siti Jamillah Perusahaan harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahanperubahan yang terjadi seperti perubahan pasar, perkembangan
Lebih terperinciBab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing
Bab1. Pendahuluan Dengan terus berkembangnya teknologi informasi maka berkembangnya pula sistem informasi itu. Saat ini sistem informasi sudah banyak digunakan oleh perusahaanperusahaan karena dengan adanya
Lebih terperinciUJIAN AKHIR TRIWULAN (UAT) TAKE HOME Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc
UJIAN AKHIR TRIWULAN (UAT) TAKE HOME Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Oleh: Risya Maulida Septiana P056143141.53 Kelas Reguler R53 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan yang maksimal dengan menjual barang dan atau jasa kepada masyarakat. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pembangunan dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan di Indonesia baik di bidang jasa, perdagangan, maupun industri yang
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI OUTSOURCING DAN INSOURCING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI OUTSOURCING DAN INSOURCING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Disusun oleh : Aliyatur Ropiah P056131582.47E Dosen : Dr. Ir. Arif Imam
Lebih terperinciPENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING SISTEM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK. Dosen : DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC
PENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC Disusun Oleh : I KETUT PURNA [P056132042.46E]
Lebih terperinciStandar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa
SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI
Lebih terperinciPENERAPAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI STANDAR ISO PADA PT. BPR KARYABHAKTI UGAHARI, TANJUNG MORAWA
PENERAPAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI STANDAR ISO 27001 PADA PT. BPR KARYABHAKTI UGAHARI, TANJUNG MORAWA Oleh : Mahdianta Pandia, S.Kom., M.Kom. Dosen STMIK-Kristen, Neumann Indonesia, Medan Abstrak Penulisan
Lebih terperinciPERANAN DAN RESIKO PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN OUTSOURCING (Sebagai Take Home Exam - UA)
PERANAN DAN RESIKO PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN OUTSOURCING (Sebagai Take Home Exam - UA) Oleh: Iqbal Safrizal (P056132442.48E) Dosen : Bapak Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Tugas Mata Kuliah : Sistem
Lebih terperinciDASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 02
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Integrity Professionalism Entrepreneurship DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 02 PROSES AUDIT DAN PERANNYA DALAM LINGKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI: Audit and Review : Its Role In
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam
Lebih terperinciSIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS
Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPerbandingan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Insourcing dan Outsourcing
INSTITUT PERTANIAN BOGOR Perbandingan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Insourcing dan Outsourcing Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun Oleh : Riananda Aminanto Hutomo P0561872.47E
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciOUTSOURCING SISTEM INFORMASI
UJIAN AKHIR TRIWULAN (TAKE HOME) MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc OUTSOURCING SISTEM INFORMASI Oleh : Rina Sutantie NIM : P056101241.45 PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciSINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS
1 SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS PENILAIAN SUATU BISNIS Mengingat nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kasnya di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya era globalisasi pada abad ke-21 ini menyebabkan dampak yang signifikan dalam kehidupan manusia. Terutama dalam hal perkembangan teknik komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat
BAB I PENDAHULUAN Sebuah penelitian berawal dari adanya fenomena dalam perusahaan yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat dalam latar belakang penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan berbagai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun
Lebih terperinciRingkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions
Program Studi : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 4 Oktober 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 Ringkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions OLEH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi juga dihadapi oleh perusahaan penyedia layanan mobile. content. Apalagi perusahaan penyedia layanan mobile content sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis sekarang ini, hampir semua entitas bisnis sudah menggunakan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi kebutuhan dasar bagi perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan menghasilkan fungsifungsi yang sangat
Lebih terperinciSISTEM BISNIS ELEKTRONIK
SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pribadi, bisnis, dan pemerintah dan merupakan informasi yang strategis untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang terus mengubah semua proses bisnis dalam ekonomi global, Wardiana (2002) menyatakan teknologi informasi adalah
Lebih terperinciPrototipe (Lanjutan )
1 Prototipe Suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai Hal ini berbeda dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya menghasilkan laporan keuangan. Akuntansi sangat erat kaitannya
Lebih terperinciTeori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory)
Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory) Resource Dependence Theory adalah studi tentang bagaimana sumber daya eksternal organisasi mempengaruhi perilaku organisasi. Teori
Lebih terperinciAFLY YESSIE, SE, Msi
MANAJEMEN AUDIT MATERI KULIAH TUJUAN AUDIT MANAJEMEN Penyusun Oleh: AFLY YESSIE, SE, Msi PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Ta. 2010/2011 TUJUAN AUDIT MANAJEMEN 1 Audit manajemen
Lebih terperinciASPEK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LINGKUNGAN BISNIS. Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Matakuliah Lingkungan Bisnis
ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LINGKUNGAN BISNIS Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Matakuliah Lingkungan Bisnis Disusun Oleh : NOVIE WIRAWAN ARIEF W 10.21.0540 S1 TI TRANSFER SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
Lebih terperinciANALISA PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN
ANALISA PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Digunakan untuk memenuhi syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Guna memudahkan pemahaman atas bahasan mengenai penelitian ini, maka diperlukan tinjauan teoretis. Hal tersebut perlu untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi membantu kelancaran sistem pembayaran dan juga sebagai lembaga atau sarana dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, karena persaingan bukan hanya berasal dari dalam negeri tetapi berasal juga dari luar
Lebih terperinciKERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN RINGKASAN EKSEKUTIF
KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN a. Pada akhir Repelita V tahun 1994, 36% dari penduduk perkotaan Indonesia yang berjumlah 67 juta, jiwa atau 24 juta jiwa, telah mendapatkan sambungan air
Lebih terperinciBAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK
BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK Pada awalnya perdagangan melalui jaringan elektronik didefinisikan sangat sempit,
Lebih terperinciDaftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment
Manajemen Risiko Daftar Isi Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment Latar Belakang Manajemen Risiko Tata Kelola Perusahaan
Lebih terperinciCatatan informasi klien
Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan
Lebih terperinciBABII LANDASAN TEORI
BABII LANDASAN TEORI 1.1 Perkembangan Bisnis Persaingan adalah satu kata penting di dalam menjalankan perusahaan pada saat ini. Hal ini ditunjang dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat
Lebih terperinciRENNY EL PRADIBTA B
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEJ) SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, persaingan semakin ketat perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda dengan yang lainnya,
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 MK84014 Abstract Tujuan dan perkembangan dunia bisnis;
Lebih terperinciUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI
UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi informasi membuat lingkungan bisnis mengalami perubahan yang cukup signifikan. Tidak jarang banyak perusahaanperusahaan yang
Lebih terperinciBAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN
Pemahaman mengenai cara merancang sistem pelatihan, orientasi dan pengembangan yang dikaitkan dengan strategi bisnis organisasi Pemahaman mengenai metode-metode dalam pelatihan Pemahaman mengenai sosialisasi
Lebih terperinciTUGAS UAT RINGKASAN DEVELOPPING BUSINESS / IT SOLUTIONS
TUGAS UAT RINGKASAN DEVELOPPING BUSINESS / IT SOLUTIONS Disusun Oleh: Wissa Harry Pamudji P056122061.50 Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Lebih terperinciRingkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak korban diberbagai negara Asia tenggara, seperti Singapura, Thailand Malaysia bahkan mengimbas
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN
Lebih terperinciCOBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian survei yang telah dilakukan menghasilkan data sebagai berikut : Statistik Deskriptif untuk persepsi responden terhadap variabel Dependen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran dan keuntungan bagi para pemegang sahamnya. Salah satu upaya untuk mencapai tujuannya ialah
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.
BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan, salah satunya adalah mengoptimalkan nilai pemegang saham. Dengan memaksimalkan nilai
Lebih terperinciPeranan Strategis Manajemen Sistem Informasi Publik
Peranan Strategis Manajemen Publik I. Aplikasi Kunci Dalam Organisasi a. Dukungan bagi Organisasi informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, baik tataran operasional hingga top pimpinan/eksekutif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
BAB I PENDAHULUAN Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dan
Lebih terperinci