Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 MK84014 Abstract Tujuan dan perkembangan dunia bisnis; Pemangku kepentingan (stakeholders) dalam bisnis; Lingkungan bisnis umum dan khusus; Globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas Kompetensi Mampu menjelaskan tujuan bisnis dan mengidentifikasi sumber daya, pemangku kepentingan (stakeholders), dan lingkungan bisnis

2 1 Tujuan Bisnis Apa yang menjadi tujuan dari suatu bisnis? Bisnis didirikan untuk melayani kebutuhan pelanggan oleh pemilik yang mencoba untuk memperoleh laba. Orangorang yang menciptakan bisnis mungkin melihat suatu kesempatan untuk menghasilkan produk atau jasa yang belum ditawarkan oleh perusahaanperusahaan lain. Atau, mereka mungkin yakin bahwa mereka dapat menghasilkan produk atau jasa yang dapat dijual dengan harga lebih rendah dari perusahaan yang ada saat ini, Dengan menyediakan produk yang diinginkan oleh pelanggan, mereka dapat menghasilkan laba bagi bisnisnya. Dari Mana Laba Berasal Suatu bisnis menerima pendapatan ketika bisnis tersebut menjual produk atua jasanya. Bisnis tersebut mengeluarkan beban dari membayar karyawannya dan ketika membeli mesin atau fasilitas. selisih antara pendapatan dan beban adalah laba yang dihasilkan dari bisnis tersebut. Laba tersebut akan diserahkan kepada pemilik bisnis. Dengan demikian, pemilik yang menciptakan suatu bisnis memiliki insentif yang kuat untuk memastikan bahwa bisnis tersebut berhasil, karena mereka secara langsung memperoleh manfaat dari usaha tersebut. Laba yang Anda peroleh dari bisnis baru Anda, bergantung pada tiga kondisi. Pertama, harus ada permintaan akan jasa yang anda tawarkan. Kedua, Anda harus menarik pelanggan. Hal ini berarti bahwa pelanggan harus memilih Anda dan bukannya pesaing 2

3 Anda (penyedia les privat lainnya). Ketiga, untuk memperoleh laba yang tinggi, Anda harus menjaga agar beban Anda tetap rendah. Jika Anda dapat menjalankan bisnis Anda secara efisien, beban anda akan relatif rendah, dan anda akan memperoleh laba yang lebih tinggi. Laba Sebagai Motif untuk Memahami Bisnis Jika Anda memperoleh pemahaman yang baik akan bisnis, Anda mungkin menjadi lebih mampu menciptakan dan menjalankan suatu bisnis yang berhasil, dan Anda akan mmeperoleh laba yang tinggi sebagai imbalannya. Tetapi, bahkan jika Anda tidak pernah berencana untuk menjalankan bisnis Anda sendiri, Anda dapat memperoleh manfaat dari memahami bagaimana suatu bisnis beroperasi. Pertama, jika anda memiliki keahlian bisnis yang kuat, anda dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Kedua, Anda akan menemukan bahwa pekerjaan Anda lebih menyenangkan jika Anda memahami bagaimana tugas-tugas pekerjaan anda berkaitan dengan perusahaan dan industrinya. Ketiga, Anda dapat berkinerja dengan lebih baik,sehingga berada dalam jalur karier yang lebih memuaskan. Keempat, jika anda nantinya akan berinvesatsi pada suatu bisnis, anda akan dapat mengidentifikasikan dengan lebih baik jenis bisnis yang kemungkinan besar memiliki prospek yang bagus. Sebagai hasilnya, Anda menginvestasikan uang anda secara bijaksana dan menikmati tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas investasi anda. Dengan demikian, Anda masih dapat memperoleh manfaat dari pemahaman akan bisnis bahkan jika anda tidak memiliki bisnis. Sumber Daya yang Digunakan untuk Menghasilkan Produk atau Jasa Untuk menghasilkan produk atau jasa, perusahaan bergantung pada faktor-faktor produksi berikut ini: Sumber daya alam Sumber daya manusia Modal/capital Kewiraswastaan Sumber Daya Alam Sumber Daya Alam (natural resouces) meliputi sumber daya apapun yang dapat digunakan dalam bentuk alamiah, bisnis menggunakan tanah untuk mendirikan loaksi produksi atau menjual produk 3

4 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia (human resouces) adalah manusia yang mampu melakukan pekerjaan bagi suatu bisnis. Bisnis menggunakan sumber daya manusia untuk melakukan proses produksi dan membuat keputusan bisnis lainnya. Modal Modal (capital) meliputi mesin, peralatan, perlengkapan, dan fasilitas fisik. Fasilitas fisik biasanya diperlukan untuk menghaislkan banyak jasa maupun produk Kewiraswastaan Penciptaan ide-ide bisnis dan kemauan untuk mengambil risiko, tindakan penciptaan, pengaturan, dan pengelolaan suatu bisnis. Wiraswasta (entrepreneur) adalah orang yang mengatur, mengelola, dan menanggung risiko dari memulai suatu bisnis. 2. Pemangku Kepentingan Dalam Bisnis Setiap bisnis melibatkan transaksi dengan manusia. Orang-orang tersebut dipenagruhi oleh bisnis dan oleh karena itu memiliki kepentingan dalam bisnis tersebut. Mereka disebut sebagai pemangku kepentingan (stakeholders), atau orang-orang yang memiliki kepentingan dalam bisnis tersebut. Lima jenis pemangku kepentingan yang terlibat dalam suatu bisnis: Pemilik Kreditor Karyawan Pemasok Pelanggan Setiap jenis pemangku kepentingan memainkan peranan penting bagi perusahaan, sebagaimana dijelaskan berikut ini: Pemilik Setiap bisnis dimulai sebagai hasil suatu ide mengenai produk atau jasa oleh satu atau lebih usahawan. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, kewiraswastaan adalah tindakan 4

5 penciptaan, pengaturan, dan pengelolaan suatu bisnis. Hari ini, lebih dari 8 juta orang di Amerika Serikat adalah usahawan. Para wiraswasta sangat penting bagi pengembangan bisnis baru karena mereka menciptakan produk baru (atau memperbaiki produk yang sudah ada) yang diinginkan oleh pelanggan. Bagaimana Kepemilikan Meluas. Seseorang wiraswasta yang menciptakan suatu bisnis pada awalnya berfungsi sebagai pemilik tunggal. Tetapi, guna melakukan ekspansi, bisnis tersebut memerlukan lebih banyak pendanaan dibandingkan dengan yang dapat disediakan oleh wiraswasta tersebut. Akibatnya, wiraswasta tersebut memperbolehkan orang lain untuk berinvestasi dalam perusahaan dan menjadi partner kerja. Banyak perusahaan telah tumbuh dengan menerbitkan saham ke investor lain; yaitu, perusahaan tersebut menjual sebagian kepemilikan kepada para investor ini. Saham (stock) yang diterima oleh investor adalah sertifikat yang mencerminkan kepemilikan atas bisnis tersebut. Investor yang membeli saham disebut pemegang saham (stockholders atau shareholders) dari perusahaan itu. Dana yang diterima oleh suatu perusahaan yangg menerbitkan saham dapat digunakan untuk memperluas bisnis. Kreditor Perusahaan biasanya membutuhkan dukungan keuangan melampaui apa yang disediakan oleh pemiliknya. Lembaga keuangan atau individu yang menyediakan pinjaman. Karyawan Perusahaan memperkerjakan karyawan untuk melaksanakan operasi bisnis secara efisien guna memuaskan pemilik. Karyawan yang bertanggung jawab untuk mengelola penugasan kerja dari karyawan lain dan membuat keputusan bisnis penting disebut manajer. Pemasok Perusahaan pada umumnya menggunakan bahan baku guna menghasilkan produknya. Misal saja, produsen mobil menggunakan baja untuk membuat mobil, sementara kontraktor membutuhkan semen, papan kayu, dan banyak bahan lainnya. Perusahaan tidak dapat menyelesaikan proses produksi jika mereka tidak dapat memperoleh bahan baku. Oleh karena itu, kinerja mereka sebagian bergantung pada kemampuan pemasok mereka untuk mengantarkan bahan baku sesuai jadwal. 5

6 Pelanggan Perusahaan tidak dapat bertahan hidup tanpa pelanggan. Untuk menarik pelanggan, suatu perusahaan harus menyediakan produk ajau jasa yang diinginkan pada harga yang wajar. Perusahaan juga harus memastikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas yang memadai sehingga pelanggan puas. 3. Lingkungan Bisnis Keberhasilan suatu bisnis pada umumnya bergantung pada lingkungan bisnis. Bahkan setelah suatu bisnis diciptakan, wiraswasta dan manajernya harus terus-menerus memantau lingkungan sehingga mereka dapat mengantisipasi bagaimana permintaan akan produknya atau biaya produksi produknya berubah. Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi bagianbagian berikut ini: Lingkungan sosial Lingkungan industri Lingkungan ekonomi Lingkungan global Lingkungan Sosial Lingkungan Sosial, yang meliputi demografi dan preferensi pelanggan, mencerminkan tendensi sosial terhadap mana suatu bisnis terekspos. Demografis (demographics), atau karakteristik dari populasi, berubah sejalan dengan waktu. Dengan demikian, permintaan akan produk yang dihasilkan oleh suatu bisnis tertentu dapat meningkat atau menurun sebagai respons terhadap perubahan dalam demografis. Perubahan dalam preferensi pelanggan sejalan dengan waktu juga memengaruhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Selera sangat dipengaruhi oleh teknologi. Banyak bisnis memantau secara ketat perubahan dalam preferensi pelanggan sehingga mereka dapat mengakomodasikan perubahan kebutuhan dari pelanggan dan sebagai akibatnya meningkatkan profitabilitas mereka. Lingkungan Industri Lingkungan industri mencerminkan kondisi di dalam industri perusahaan terhadap mana perusahaan terekspos. Kondisi di setiap industri bervariasi sesuai dengan permintaan dan 6

7 persaingan. Perusahaan memperoleh manfaat karena berada di suatu industri yang mengalami permintaan pelanggan yang tinggi akan produk-produknya. Industri yang memiliki permintaan yang tinggi akan produk-produknya juga cenderung memiliki persaingan yang ketat karena banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut. Lingkungan Ekonomi Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis. Ketika perkonomian kuat, tingkat lapangan kerja tinggi, dan kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan juga tinggi. Oleh karena orang memiliki penghasilan yang relatif baik dalam kondisi ini, mereka membeli sejumlah besar produk. Ketika perekonomian lemah, perusahaan cenderung memberhentikan sebagian karyawannya dan tidak mampu membayarkan upah yang tinggi. Karena orang memiliki penghasilan yang relatif rendah dalam kondisi ini, maka mereka membeli produk dalam jumlah yang sedikit. Lingkungan Global Lingkungan global dapat memengaruhi seluruh perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa perusahaan mengandalkan negara lain untuk sebagian pasokannya atau menjual produk di beberapa negara. Perusahaan tersebut bahkan mungkin saja mendirikan anak perusahaan di luar negeri dimana perusahaan dapat mengahislkan produk dan menjualnya. Bahkan jika suatu perusahaan tidak merencanakan untuk menjual produknya di luar negeri, perusahaan tersebut harus menyadari lingkungan global karena perusahaan tersebut bisa saja menghadapi persaingan dari pihak asing ketika perusahaan menjual produknya secara lokal. Lebih lanjut lagi, kondisi ekonomi global dapat memengaruhi perekonomian lokal. Jika kondisi ekonomi melemah di negara-negara asing, maka permintaan asing terhadap produk-produk AS akan menurun. Konsekuensinya, penjualan perusahaan-perusahaan AS akan berkurang, dan hal ini dapat mengakibatkan terjadinya PHK. Tingkat penghasilan secara umum di Amerika Serikat akan menurun, dan pelanggan AS memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan. Permintaan untuk semua produk akan turun, bahkan untuk produk yang hanya dijual di Amerika Serikat. Dengan demikian, bahkan perusahaan yang tidak memiliki bisnis internaisonal dapat dipengaruhi oleh lingkungan global. 7

8 Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas Bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan dengan meningkatkan pendapatan atau mengurangi bebannya. Salah satu dari kedua hasil tersebut akan mengarah ke laba yang lebih tinggi bagi perusahaan itu. Terdapat berbagai motif bagi bisnis internasional, dan masing-masing motif tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh manfaat dengan cara yang dapat meningkatkan kinerjanya. Beberapa motif yang lebih umum untuk menjalankan bisnis internasional adalah: a. Menarik permintaan asing b. Memanfaatkan teknologi c. Menggunakan sumber daya yang murah, atau d. Melakukan diversifikasi secara internasional Menarik Permintaan Asing Karena adanya persaingan yang amat tinggi, suatu perusahaan bisa saja meluaskan pasar produknya keluar dari negaranya guna mendapatkan pasar baru yang berarti memperoleh permintaan asing Memanfaat kan Teknologi Banyak perusahaan AS telah mendirikan bisnis baru di Negara-negara yang masih berkembang seperti Negara-negara di Amerika latin misalnya yang memiliki tingkat teknologi yang relative rendah. Perusahaan-perusahaan dari Negara yang memiliki teknologi yang unggul telah mencoba untuk memanfaatkan keunggulan teknologinya dengan mendirikan pabrik-pabrik dinegara-negara berkembang diseluruh Asia, Amerika Latin, dan Eropa bagian timur. Menggunakan Sumber Daya yang Murah Biaya tenaga kerja dan tanah dapat bervariasi secara signifikan antar Negara. Perusahaan seringkali mencoba untuk mendirikan fasilitas produksi dilokasi dimana biaya tenaga kerja dan tanah murah. Melakukan Diversifikasi Secara Internasional Suatu perusahaan yang memproduksi suatu produk untuk konsumsi negara tertentu akan mengalami ketidak stabilan dan perolehan laba. Perusahaan-perusahaan yang menjalankan bisnis Internasional tidak akan begitu terpengaruh oleh kondisi ekonomi satu negara saja, karena kinerja keseluruhan dari perusahaan dapat menjadi stabil karena tidak bergantung pada kondisi ekonomi satunnegara saja 8

9 Bagaimana Menjalankan Bisnis Internasional Suatu perusahaan dapat menggunakan beragam metode untuk menjalankan bisnis internasional. Metode-metode yang lebih umum untuk menjalankan bisnis internasional yang sebaiknya dipertimbangkan oleh perusahaan adalah : a) Mengimpor b) Mengekspor c) Investasi asing langsung (direct foreign investment-dfi) d) Outsourcing e) Aliansi strategis Mengimpor Mengimpor (importing) adalah pembelian produk atau jasa asing. Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingat Impor. Tingkat sejauh mana perusahaan mengimpor perlengkapan dipengaruhi oleh hambatan perdagangan pemerintah. Pemerintah dapat mengenakan tarif (tariff) atau pajak atas produk-produk impor. Pemerintah juga dapat mengenakan kuota (quota) pada produk-produk impor, sehingga membatasi jumlah produk tertentu yang dapat diimpor. Mengekspor Mengekspor (exporting) adalah penjualan produk atau jasa (disebut dengan ekspor) ke pembeli yang ada di negara lain. Investasi Asing Langsung Investasi asing langsung adalah suatu cara untuk mengakuisisi atau membangun anak perusahaan di satu atau lebih negara asing Outsourcing Perusahaan pada umumnya mengatur agar sebagian dari jasanya dilakukan di negaranegara asing sebagai cara untuk menggunakan tenaga kerja yang lebih murah. Misalnya saja, suatu perusahaan manufaktur AS dapat mengatur agar staf pendukung teknologinya dilakukan di Bulgeria, Cina, atau negara lain yang biaya tenaga kerjanya rendah. Suatu perusahaan komputer AS dapat menyerahkan help desk komputernya ke India. Beberapa perusahaan AS menggunakan outsourcing sebagai alat untuk mengurangi bebannya. Aliansi Strategis 9

10 Aliansi strategis suatu perjanjian bisnis antar perusahaan di mana sumber daya ditanggung bersama guna mengejar kepentingan bersama. Ada berbagai jenis aliansi strategis yang dapat dilakukan perusahaan AS dan perusahaan asing. Salah satu jenisnya adalah usaha patungan (joint venture) adalah suatu perjanjian antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu. Bagaimana Karakteristik Asing Memengaruhi Bisnis Internasional Ketika suatu perusahaan terlibat dalam bisnis internasional, maka perusahaan tersebut harus mempertimbangkan karakteristik berikut dari negara-negara asing : a) Budaya b) Sistem Ekonomi c) Kondisi Ekonomi d) Nilai Tukar e) Resiko Politik dan Undang-undang Budaya Karena budaya bervariasi, suatu perusahaan harus mempelajari budaya dari negara asing sebelum terlibat dalam bisnis disana. Keputusan yang buruk dapat diakibatkan oleh penilaian yang tidak semestinya atas selera, kebiasaan, dan adat istiadat suatu negara. Sistem Ekonomi Suatu perusahaan harus menyadari jenis sistem ekonomi yang digunakan di negara mana pun di mana perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan bisnis. Kondisi Ekonomi Untuk memprediksi permintaan akan produknya di negara asing, suatu perusahaan harus mencoba untuk meramalkan kondisi ekonomi di negara tersebut. Kinerja keseluruhan dari perusahaan tersebut bergantung pada pertumbuhan ekonomi dari negara asing itu dan pada sensitivitas perusahaan terhadap kondisi di negara itu. Nilai Tukar Negara-negara pada umumnya memiliki mata uangnya masing-masing. Amerika selatan menggunakan dolar ( ), Kanada menggunakan dollar kanada (C$), Inggris menggunakan Poundsterling, dan Jepang menggunakan Yen jepang ( ). Sebagaimana disebutkan sebelumnya, 12 negara Eropa belakangan ini mengadopsi euro ( ) sebagai mata uangnya. 10

11 Nilai tukar antara dolar AS dan mata uang lainnya berfluktuasi sejalan dengan waktu. Konsekuensinya, jumlah dolar yang dibutuhkan oleh perusahaan AS untuk membeli perlengkapan dari negara asing dapat berubah bahkan jika harga aktual yang dikenakan untuk perlengkapan itu oleh produsen aisng tidak berubah. Ketika dolar melemah, mata uang asing menguat. Dengan demikian, perusahaan AS membutuhkan lebih banyak dolar untuk membeli sejumlah tertentu perlengkapan dari negara asing. Fluktuasi nilai tukar juga dapat memengaruhi harga aktual yang dibayarkan oleh pelanggan asing. (bahkan jika harga dalam dolar tetap tidak berubah) Resiko Politik dan Undang-undang Resiko bahwa tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis. Krisis politik telah terjadi di banyak negara Eropa bagian timur, Amerika latin, dan Timur Tengah. Perusahaan-perusahaan harus tunduk pada kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah negara asing tersebut 11

12 Daftar Pustaka 1. Griffin, Ricky W, and Elbert Ronald (2013). Business, 8th edition, Pearson Education, New Jersey. 2. Madura, Jeff (2007). Introduction to Business, 4th edition, South-Western College Publishing, USA. 12

KONTRAK PERKULIAHAN 1-0. Copyright 2011 Arissetyanto-Hatri

KONTRAK PERKULIAHAN 1-0. Copyright 2011 Arissetyanto-Hatri KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 75 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan maksimal 15 menit. 3. Selama perkuliahan alat komunikasi (HP) dimatikan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si PENGANTAR BISNIS SHINTA RAHMANI, SE., M.Si Email : bushinta.umb@gmail.com KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 64 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan

Lebih terperinci

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Modul ke: Pengantar Bisnis Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Tujuan Bisnis Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Bentuk-bentuk Pemilikan Bisnis. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Bentuk-bentuk Pemilikan Bisnis. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Bentuk-bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 04 MK84014 Abstract Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan bentuk pemilikan

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 05 MK84014 Abstract Berbagai factor yang berkaitan dengan kewirausahaan,

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 03 MK84014 Abstract Etika bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun 1876 sampai 1913, tingkat kurs ditentukan oleh standar emas

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun 1876 sampai 1913, tingkat kurs ditentukan oleh standar emas BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang : 1. Latar belakang, 2. Identifikasi masalah, 3. Tujuan penelitian, 4. Asumsi, 5. Kegunaan penelitian, dan 6. Sistematika penulisan skripsi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

3. Jelaskan bagaimana karakteristik asing dapat mempengaruhi suatu perusahaan bisnis internasional.

3. Jelaskan bagaimana karakteristik asing dapat mempengaruhi suatu perusahaan bisnis internasional. BAB 6 Lingkungan Global SASARAN PEMBELAJARAN : 1. Jelaskan mengapa perusahaan perhatian terhadap bisnis internasional. 2. Uraikan bagaimana perusahaan melakukan bisnis internasional. 3. Jelaskan bagaimana

Lebih terperinci

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Modul ke: Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas EKONOMI & BISNIS Yusman, SE., MM. Program Studi Akuntansi - S

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013 Perusahaan yang beroperasi di pasar internasional dipengaruhi oleh resiko bisnis normal : 1. Kurangnya permintaan atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor rill dan sektor keuangan. Salah satu sektor yang cukup baik untuk dicermati

BAB I PENDAHULUAN. sektor rill dan sektor keuangan. Salah satu sektor yang cukup baik untuk dicermati BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perekonomian dalam negeri mengalami perbaikan pada tahun 2010 ini. Fenomena pertumbuhan ekonomi negara yang terus bergerak naik serta dukungan pemerintah terhadap iklim

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat perkembangannya sehingga menjadi alternatif yang disukai perusahaan untuk mencari dana. Perkembangan

Lebih terperinci

Kuliah 4: A. Penanaman Langsung Modal Luar Negeri (Foreign Direct Investment)

Kuliah 4: A. Penanaman Langsung Modal Luar Negeri (Foreign Direct Investment) Universitas GunaDarma, Jakarta Fakultas PascaSarjana Mata Kuliah: International Finance Pengajar: Dr.Ir.Sasmito H.Wibowo,M.Sc. =============================================================== Kuliah 4:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia, melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana untuk melakukan

Lebih terperinci

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain

Lebih terperinci

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.

Lebih terperinci

FOREIGN DIRECT DIRECT INVESTMENT

FOREIGN DIRECT DIRECT INVESTMENT FOREIGN DIRECT INVESTMENT Arus pemberian pinjaman kepada (pembelian kepemilikan perusahaan) Luar Negeri yang sebagian besar modalnya Dimiliki oleh penduduk dari negara yang melakukan investasi i (Investing

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 1 PENGERTIAN GLOBALISASI Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan

Lebih terperinci

EKONOMI INTERNASIONAL

EKONOMI INTERNASIONAL URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas sehingga terkait satu sama lain. Aliran dana bebas keluar masuk dari satu negara ke negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha. Hanya negara yang bisa bersainglah yang akan menguasai

Lebih terperinci

Universitas Bina Darma

Universitas Bina Darma Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan

Lebih terperinci

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Dunia bisnis menginginkan adanya kemampuan bisnis dan keuangan dalam diri para akuntan manajemen. Pekerjaan

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Pengertian Globalisasi Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan menyulut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal memiliki memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal memiliki memiliki fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian dalam suatu negara, seperti Indonesia, karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

Lebih terperinci

Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL

Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL I. PENGERTIAN PEMASARAN INTERNASIONAL Pemasaran internasional (international marketing) adalah penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana.tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut bursa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Fenomena yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sektor properti dan real estate merupakan sektor bisnis yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang semakin merosot di Indonesia disebabkan oleh krisis moneter, serta merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penggunaan amplas di Indonesia sudah lama dikenal oleh. masyarakat namun pada saat itu penggunaannya masih terbatas untuk

I. PENDAHULUAN. Penggunaan amplas di Indonesia sudah lama dikenal oleh. masyarakat namun pada saat itu penggunaannya masih terbatas untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan amplas di Indonesia sudah lama dikenal oleh masyarakat namun pada saat itu penggunaannya masih terbatas untuk usaha tertentu saja, yaitu untuk produk yang terbuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002). I. PENDAHULUAN A. DESKRIPSI UMUM Pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan proyeksi pemerintah pada tahun 2004, berada pada kisaran angka 4,5%-5% (BPS, 2003). Harapan yang optimis ini dibarengi dengan kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat untuk perusahaan. Bagi seorang manajer keuangan, salah satu tugasnya adalah mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Modul ke: 4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Hirdinis Mansyur, SE, MM. Program Studi

Lebih terperinci

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign activities) dalam dua cara, yaitu melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: 13 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Kewirausahaan dan Lingkungan Global; Kewirausahaan sebagai pemicu perekonomian negara; Kebersamaan, etika dan tanggung jawab sosial kewirausahaan

Lebih terperinci

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 43 Materi Minggu 6 Lalu Lintas Pembayaran Internasional 6.1. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta memaksimumkan tingkat laba dan nilai perusahaan. Kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju pertumbuhannya merupakan yang tercepat di dunia sejak tahun 1990. Energy Information Administration (EIA)

Lebih terperinci

BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN 9 BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN II.1 Definisi Biaya Menurut Mulyadi (1999 : 8) dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi di CARLogistik termasuk kategori kompleks. Berdasarkan hasil analisis dan observasi data yang peneliti lakukan, diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi mengakibatkan peningkatan persaingan antarperusahaan. Perusahaan diharuskan untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam

Lebih terperinci

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, Osoro dan Ogeto (2014) dalam Makori (2015). Kinerja perusahaan sangat bergantung kepada informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stabilitas dan kemajuan ekonomi merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh negara karena perkembangan ekonomi merupakan tonggak berhasil tidaknya pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis global yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat telah memberikan dampak pada memburuknya kondisi perekonomian global. Pemulihan terhadap kondisi ekonomi global

Lebih terperinci

1 INTRODUCTION. ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

1 INTRODUCTION. ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) Dosen: Christian Ramos K 1 INTRODUCTION ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) INTERNATIONAL ISSUES IN MANAGEMENT ACCOUNTING (Masalah Internasional dalam Akntansi Manajemen) REFERENSI:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelumas Pertamina adalah produk pelumas yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Pertamina Lubricants yang merupakan anak perusahaan (subsidiary)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Hal ini akan mendorong

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Hal ini akan mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kondisi ekonomi global yang terus maju pada saat ini, akan dapat menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Hal ini akan mendorong manajer perusahaan dalam

Lebih terperinci

Dari hasil penelitian mengenai perilaku makroekonomi lndonesia. dikaitkan dengan liberalisasi perdagangan, maka dapat ditarik beberapa

Dari hasil penelitian mengenai perilaku makroekonomi lndonesia. dikaitkan dengan liberalisasi perdagangan, maka dapat ditarik beberapa VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai perilaku makroekonomi lndonesia dikaitkan dengan liberalisasi perdagangan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan : 1. Dari pembahasan

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Obligasi. Pendidikan Investasi Dua Bulanan. Cara Kerja Obligasi

Dasar-Dasar Obligasi. Pendidikan Investasi Dua Bulanan. Cara Kerja Obligasi September 2010 Dasar-Dasar Pasar obligasi dikenal juga sebagai pasar surat utang dan merupakan bagian dari pasar efek yang memungkinkan pemerintah dan perusahaan meningkatkan modalnya. Sama seperti orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam mencapai tujuannya perusahaan harus selalu terlibat dalam perencanaan jangka panjang dan beroperasi pada saat sekarang. Maka perlu kiranya melihat dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi membuat perekonomian di berbagai negara menjadi terbuka. Keluar masuknya barang atau jasa lintas negara menjadi semakin mudah dan hampir tidak ada

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan perdagangan internasional semakin ketat. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang berhadapan tetapi yang kepentingannya saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Kemajuan teknologi informasi, telah merubah pandangan orang terhadap dunia investasi. Investasi tidak hanya di anggap sebagai salah satu komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan. Kerugian dan kebangkrutan banyak perusahaan dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata

Lebih terperinci

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta

BAB I PENDAHULUAN. pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat modern yang ingin diakui terlibat dalam hiruk pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta yang dimiliki hanya

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

PENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: PENGANTAR BISNIS Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat Fakultas EKONIMI DAN BISNIS Oleh: Catur Widayati, SE.,MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Sejarah Perekonomian Amerika ABAD

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian suatu negara merupakan salah satu hal yang penting bagi keberlangsungan negara tersebut. Sebuah negara yang berkembang pasti menghadapi berbagai masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal atau bursa merupakan sumber pendanaan yang cukup penting di era globalisasi saat ini. Pasar modal dapat diumpamakan sebagai tempat perbelanjaan, hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pemenuhan kebutuhan pokok dalam hidup adalah salah satu alasan agar setiap individu maupun kelompok melakukan aktivitas bekerja dan mendapatkan hasil sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menabung. Imbalan yang diperoleh dengan kepemilikan saham adalah

BAB I PENDAHULUAN. menabung. Imbalan yang diperoleh dengan kepemilikan saham adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal (capital market) adalah pasar atau tempat yang menfasilitasi perdagangan dan penerbitan dana-dana jangka panjang seperti saham, obligasi atau surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia sebagai perusahaan yang go publik (emiten) yang semakin bertambah

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia sebagai perusahaan yang go publik (emiten) yang semakin bertambah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia, khususnya Bursa Efek Indonesia (BEI) relatif pesat sejak tahun 1988. Pasar modal telah menarik perhatian banyak peminat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara berusaha memenuhi kebutuhannya baik barang dan jasa, atinya akan ada kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain.

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

Modul ke: Pengantar Bisnis. Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi

Modul ke: Pengantar Bisnis. Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Modul ke: Pengantar Bisnis Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Ketika pengusaha membentuk suatu bisnis, mereka harus memutuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan ekonomi antarbangsa dan lintas wilayah negara sudah berlangsung selama berabad-abad. Di masa lampau, bentuk hubungan ekonomi yang paling umum adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang. Dalam kehidupan sehari hari, semua kegiatan yang kita lakukan juga memiliki resiko. Resiko

Lebih terperinci

Bab 11 Manajemen Keuangan Internasional

Bab 11 Manajemen Keuangan Internasional D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 139 Bab 11 Manajemen Keuangan Internasional Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai teori perdagangan internasional, peranan manajemen keuangan internasional,

Lebih terperinci

Konsep bisnis dan lingkungan yang mempengaruhinya. Konsep dasar fungsi bisnis

Konsep bisnis dan lingkungan yang mempengaruhinya. Konsep dasar fungsi bisnis 1. Tinjauan menyeluruh atas konsep bisnis 2. Globalisasi ekonomi dan bisnis internasional 3. Sistem ekonomi dunia dan bisnis 4. Bentuk organisasi bisnis 5. Kewirausahaan 6. Kepemimpinan 7. Fungsi SDM dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian yang lebih terbuka antara negara satu dengan negara yang lain. Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal)

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal) Proses Valuasi Dasar-Dasar Valuasi Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis 1. Perekonomian Fiscal Policy Longgar: mendorong konsumsi (Kebijakan Fiskal) Ketat: memperlambat konsumsi Monetary Policy (Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manufaktur merupakan sektor industri yang penting di lingkup perekonomian Indonesia, jumlah perusahaannya yang sangat besar dibagi menjadi sektor-sektor, salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah Perusahaan dalam melakukan kegiatannya pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama suatu perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak korban diberbagai negara Asia tenggara, seperti Singapura, Thailand Malaysia bahkan mengimbas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut juga strategi pertumbuhan. Strategi ini dapat dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. disebut juga strategi pertumbuhan. Strategi ini dapat dilakukan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi persaingan bebas yang semakin banyaknya jumlah perusahaan yang selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memiliki dua fungsi penting yaitu pertama sebagai sarana pendanaan atau sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian di sebuah negara. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor properti. Pada umumnya banyak masyarakat yang tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional berkembang semakin pesat, hal ini berdampak pada meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian ini mendorong

Lebih terperinci