Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa"

Transkripsi

1 SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

2 STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI JASA (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten), atau (ii) Januari 0 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.) DAFTAR ISI Paragraf Pendahuluan Ruang Lingkup... Tanggal Efektif... Tujuan... Definisi... Ketentuan Pemerolehan Pemahaman Tentang Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa, Termasuk Pengendalian Internal... Respons terhadap Risiko yang Telah Dinilai atas Kesalahan Penyajian Material... Laporan Tipe dan Tipe yang tidak Memasukkan Jasa Organisasi Subjasa... Kecurangan, Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan dan Kesalahan Penyajian yang tidak Dikoreksi Berkaitan dengan Aktivitas di Organisasi Jasa... Pelaporan oleh Auditor Pengguna... 0 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain Pemerolehan Pemahaman Tentang Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa, Termasuk Pengendalian Internal... A A Respons terhadap Risiko yang Telah Dinilai atas Kesalahan Penyajian Material... A A Laporan Tipe dan Tipe yang Tidak Memasukkan Jasa Organisasi Subjasa... A0 ii SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

3 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa Kecurangan, Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan dan Kesalahan Penyajian yang Tidak Dikoreksi Berkaitan dengan Aktivitas di Organisasi Jasa... Pelaporan oleh Auditor Pengguna... A A A Standar Audit ( SA ) 0, Pertimbangan Audit yang Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa harus dibaca bersamaaan dengan SA 00, Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit. iii SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

4 iv SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

5 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa Pendahuluan Ruang Lingkup. Standar Audit ( SA ) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor pengguna untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat ketika suatu entitas pengguna memanfaatkan jasa dari satu atau lebih organisasi jasa. Secara spesifik, standar ini menjelaskan tentang bagaimana auditor pengguna menerapkan SA dan SA 0 dalam memperoleh pemahaman tentang entitas pengguna, termasuk pengendalian internal yang relevan dengan audit, yang cukup untuk mengidentifikasi dan menilai risiko adanya kesalahan penyajian material dan dalam merancang dan melaksanakan prosedur audit lebih lanjut sebagai respons terhadap risiko tersebut.. Banyak entitas melakukan outsource aspek-aspek bisnisnya kepada organisasi penyedia jasa, mulai dari pelaksanaan tugas spesifik di bawah arahan suatu entitas sampai dengan penggantian keseluruhan unit atau fungsi bisnis suatu entitas, seperti fungsi kepatuhan perpajakan. Banyak jasa yang disediakan oleh organisasi semacam itu yang merupakan bagian integral dari kegiatan operasi bisnis entitas; namun, tidak semua jasa tersebut relevan dengan audit.. Jasa yang diberikan oleh organisasi jasa relevan dengan audit atas laporan keuangan entitas pengguna ketika jasa tersebut, dan pengendalian terhadap jasa tersebut, merupakan bagian dari sistem informasi entitas pengguna, termasuk proses bisnis yang terkait, yang relevan terhadap pelaporan keuangan. Walaupun sebagian besar pengendalian di organisasi jasa kemungkinan besar berhubungan dengan pelaporan keuangan, ada kemungkinan terdapat pengendalian lain yang relevan terhadap audit, seperti pengendalian atas pengamanan aset. Jasa suatu organisasi jasa yang merupakan bagian dari sistem informasi entitas pengguna, termasuk proses bisnis yang terkait, relevan terhadap pelaporan keuangan jika jasa SA, Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya. SA 0, Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

6 tersebut berdampak terhadap salah satu di bawah ini: (a) Golongan transaksi dalam entitas pengguna yang signifikan terhadap laporan keuangan entitas pengguna; (b) Prosedur, dalam teknologi informasi ( TI ) maupun sistem manual, yang dengan itu transaksi entitas pengguna diciptakan, dicatat, diproses, dikoreksi, ditransfer ke buku besar, dan dilaporkan dalam laporan keuangan; (c) Catatan akuntansi yang terkait, baik dalam bentuk elektronik atau manual, informasi pendukung dan akunakun spesifik dalam laporan keuangan entitas pengguna yang digunakan untuk menciptakan, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi entitas pengguna; termasuk pengoreksian atas informasi yang tidak benar dan cara pentransferan informasi ke buku besar; (d) Bagaimana sistem informasi entitas pengguna mencatat peristiwa dan kondisi, selain transaksi, yang signifikan terhadap laporan keuangan; (e) Proses pelaporan keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan entitas pengguna, termasuk estimasi akuntansi signifikan dan pengungkapan; dan (f) Pengendalian terhadap entri jurnal, termasuk entri jurnal nonstandar yang digunakan untuk mencatat transaksi tidak rutin, transaksi atau penyesuaian yang tidak lazim.. Sifat dan luas pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor pengguna yang berkaitan dengan jasa yang disediakan oleh organisasi jasa tergantung pada sifat dan signifikansi jasa tersebut terhadap entitas pengguna dan relevansinya terhadap audit.. SA ini tidak berlaku bagi jasa yang disediakan oleh institusi keuangan yang terbatas pada pemrosesan, untuk rekening entitas yang ada di institusi keuangan, transaksi yang diotorisasi secara spesifik oleh entitas, seperti pemrosesan transaksi rekening giro oleh bank atau pemrosesan transaksi sekuritas oleh pialang. Di samping itu, SA ini tidak berlaku terhadap audit atas transaksi yang berasal dari hak kepemilikan kepentingan keuangan dalam entitas lain, seperti firma, korporasi, dan joint venture, ketika hak kepemilikan SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

7 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa kepentingan dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada pemegang kepentingan. Tanggal Efektif. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten), atau (ii) Januari 0 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten. Tujuan. Tujuan auditor pengguna, ketika entitas pengguna menggunakan jasa dari suatu organisasi jasa, adalah: (a) Untuk memperoleh pemahaman tentang sifat dan signifikansi jasa yang disediakan oleh organisasi jasa dan dampaknya terhadap pengendalian internal entitas pengguna yang relevan dengan audit, yang cukup untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material; dan (b) Untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit sebagai respons terhadap risiko tersebut. Definisi. Untuk tujuan SA, istilah-istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut: (a) Pengendalian pelengkap entitas pengguna: Pengendalian yang dianggap oleh organisasi jasa, dalam merancang jasanya, akan diimplementasikan oleh entitas pengguna, dan diidentifikasi dalam penjelasan sistemnya jika diperlukan untuk mencapai tujuan pengendalian. (b) Laporan atas deskripsi dan rancangan pengendalian pada suatu organisasi jasa (dalam standar ini disebut sebagai laporan tipe ): Sebuah laporan yang terdiri atas: (i) Suatu deskripsi, yang disusun oleh manajemen organisasi jasa, tentang sistem yang dimiliki oleh organisasi jasa, tujuan pengendalian dan SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

8 pengendalian terkait yang telah dirancang dan diimplementasikan pada tanggal tertentu; dan (ii) Suatu laporan dari auditor jasa yang bertujuan untuk menyampaikan keyakinan memadai yang mencakup opini auditor jasa terhadap deskripsi sistem pada organisasi jasa, tujuan pengendalian dan pengendalian terkait, dan kesesuaian rancangan pengendalian untuk mencapai tujuan pengendalian yang telah ditentukan. (c) Laporan tentang deskripsi, rancangan, dan efektivitas operasi pengendalian dalam suatu organisasi jasa (dalam SA ini disebut sebagai laporan tipe ): Sebuah laporan yang berisi: (i) Suatu deskripsi, yang disusun oleh manajemen organisasi jasa, tentang sistem dalam organisasi jasa, tujuan pengendalian dan pengendalianpengendalian yang terkait, rancangan dan implementasi pengendalian tersebut pada tanggal atau sepanjang periode tertentu dan, dalam beberapa kasus, efektivitas operasi pengendalian tersebut sepanjang periode tertentu; dan (ii) Suatu laporan yang disusun oleh auditor jasa dengan tujuan untuk menyampaikan keyakinan memadai yang meliputi: a. Opini auditor jasa terhadap deskripsi sistem organisasi jasa, tujuan pengendalian dan pengendalian-pengendalian yang terkait, kesesuaian rancangan pengendalian untuk mencapai tujuan pengendalian yang telah ditentukan, dan efektivitas operasi pengendalian; dan b. Suatu deskripsi tentang pengujian pengendalian yang dilaksanakan oleh auditor jasa dan hasilnya. (d) Auditor jasa: Seorang auditor yang, atas permintaan organisasi jasa, menyediakan laporan asurans atas pengendalian suatu organisasi jasa. (e) Organisasi jasa: Suatu organisasi pihak ketiga (atau segmen suatu organisasi pihak ketiga) yang menyediakan jasa kepada entitas pengguna yang merupakan bagian sistem informasi organisasi entitas tersebut yang relevan dengan pelaporan keuangan. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

9 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa (f) Sistem organisasi jasa: Kebijakan dan prosedur yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh organisasi jasa untuk menyediakan jasa yang tercakup dalam laporan auditor jasa kepada entitas pengguna. (g) Organisasi subjasa: Suatu organisasi jasa yang digunakan oleh organisasi jasa lain untuk melaksanakan beberapa jasa bagi entitas pengguna yang menjadi bagian sistem informasi entitas pengguna tersebut yang relevan terhadap pelaporan keuangan. (h) Auditor pengguna: Seorang auditor yang melaksanakan audit dan membuat laporan audit atas laporan keuangan suatu entitas pengguna. (i) Entitas pengguna: Suatu entitas yang menggunakan suatu organisasi jasa dan yang laporan keuangannya diaudit. Ketentuan Pemerolehan Pemahaman tentang Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa, Termasuk Pengendalian Internal. Pada waktu pemerolehan pemahaman tentang entitas pengguna berdasarkan SA, auditor pengguna harus memperoleh suatu pemahaman tentang bagaimana entitas pengguna memanfaatkan jasa organisasi jasa dalam kegiatan operasi entitas pengguna, termasuk: (Ref: Para. A A) (a) Sifat jasa yang disediakan oleh organisasi jasa dan signifikansi jasa tersebut bagi entitas pengguna, termasuk dampak jasa tersebut terhadap pengendalian internal entitas pengguna; (Ref: Para. A A) (b) Sifat dan materialitas transaksi yang diproses atau akunakun atau proses pelaporan keuangan yang dipengaruhi oleh organisasi jasa; (Ref: Para. A) (c) Tingkat interaksi antara aktivitas organisasi jasa dan aktivitas entitas pengguna; dan (Ref: Para. A) (d) Sifat hubungan antara entitas pengguna dan organisasi jasa, termasuk ketentuan perjanjian yang relevan untuk aktivitas yang dijalankan oleh organisasi jasa. (Ref: Para. A A) SA, paragraf. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

10 Pada waktu pemerolehan suatu pemahaman atas pengendalian internal yang relevan terhadap audit berdasarkan SA, auditor pengguna harus mengevaluasi rancangan dan implementasi pengendalian yang relevan di entitas pengguna yang berhubungan dengan jasa yang diberikan oleh organisasi jasa, termasuk pengendalian yang diterapkan terhadap transaksi yang diproses oleh organisasi jasa. (Ref: Para. A A). Auditor pengguna harus menentukan apakah suatu pemahaman yang memadai tentang sifat dan signifikansi jasa yang disediakan oleh organisasi jasa dan dampaknya terhadap pengendalian internal entitas pengguna yang relevan terhadap audit telah diperoleh untuk menyediakan suatu dasar untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material.. Jika auditor pengguna tidak mampu memperoleh pemahaman yang cukup dari entitas pengguna, auditor pengguna harus memperoleh pemahaman dari satu atau beberapa prosedur berikut: (a) Memperoleh laporan tipe atau tipe, jika tersedia; (b) Menghubungi organisasi jasa, melalui entitas pengguna, untuk memperoleh informasi spesifik; (c) Mengunjungi organisasi jasa dan melaksanakan prosedur yang akan menyediakan informasi yang diperlukan tentang pengendalian yang relevan pada organisasi jasa; atau (d) Menggunakan auditor lain untuk melaksanakan prosedur yang akan menyediakan informasi yang diperlukan tentang pengendalian yang relevan pada organisasi jasa. (Ref: Para. A A0) Menggunakan Suatu Laporan Tipe atau Tipe untuk Mendukung Pemahaman Auditor Pengguna Tentang Organisasi Jasa. Dalam menentukan kecukupan dan ketepatan bukti audit yang disediakan oleh suatu laporan tipe atau tipe, auditor pengguna harus puas atas: (a) Kompetensi profesional auditor jasa dan independensi terhadap organisasi jasa; dan SA, paragraf. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

11 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa (b) Kecukupan standar yang dipakai sebagai acuan laporan tipe atau tipe yang dikeluarkan. (Ref: Para. A). Jika auditor pengguna merencanakan untuk menggunakan laporan tipe atau tipe sebagai bukti audit untuk mendukung pemahaman auditor pengguna tentang rancangan dan implementasi pengendalian di organisasi jasa, auditor pengguna harus melakukan hal-hal sebagai berikut: (a) Mengevaluasi apakah deskripsi dan rancangan pengendalian dalam organisasi jasa pada suatu tanggal atau suatu periode telah tepat untuk tujuan auditor pengguna; (b) Mengevaluasi kecukupan dan ketepatan bukti yang disediakan oleh laporan untuk memahami pengendalian internal entitas pengguna yang relevan dengan audit; dan (c) Menentukan apakah pengendalian pelengkap entitas pengguna yang diidentifikasi oleh organisasi jasa adalah relevan bagi entitas pengguna dan, jika demikian, memperoleh pemahaman apakah entitas pengguna telah merancang dan mengimplementasikan pengendalian tersebut. (Ref: Para. A A) Respons terhadap Risiko yang telah Dinilai atas Kesalahan Penyajian Material. Dalam merespons risiko yang telah dinilai berdasarkan SA 0, auditor pengguna harus melakukan hal-hal sebagai berikut: (a) Menentukan apakah kecukupan dan ketepatan bukti audit tentang asersi laporan keuangan yang relevan tersedia dari catatan yang ada di tangan entitas pengguna; dan, jika tidak, (b) Melaksanakan prosedur audit lebih lanjut untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat atau menggunakan auditor lain untuk melaksanakan prosedur tersebut di organisasi jasa bagi kepentingan auditor pengguna. (Ref: Para. A A) Pengujian Pengendalian. Jika penilaian risiko auditor pengguna memasukkan suatu harapan bahwa pengendalian di organisasi jasa telah beroperasi secara efektif, auditor pengguna harus memperoleh SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

12 bukti audit mengenai efektivitas operasi pengendalian yang dijalankan tersebut dari satu atau beberapa prosedur berikut: (a) Memperoleh laporan tipe, jika tersedia; (b) Melaksanakan pengujian pengendalian yang tepat di organisasi jasa; atau (c) Menggunakan auditor lain untuk melaksanakan pengujian pengendalian di organisasi jasa bagi kepentingan auditor pengguna. (Ref: Para. A A0) Penggunaan Laporan Tipe sebagai Bukti Audit Bahwa Pengendalian di Organisasi Jasa Beroperasi secara Efektif. Jika, sesuai dengan paragraf (a), auditor pengguna merencanakan untuk menggunakan laporan tipe sebagai bukti audit bahwa pengendalian di organisasi jasa beroperasi secara efektif, auditor pengguna harus menentukan apakah laporan auditor pengguna menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat tentang efektivitas pengendalian untuk mendukung penilaian risiko auditor pengguna dengan: (a) Mengevaluasi apakah deskripsi, rancangan, dan efektivitas operasi pengendalian di organisasi jasa pada suatu tanggal atau suatu periode sesuai dengan tujuan auditor pengguna; (b) Menentukan apakah pengendalian pelengkap entitas pengguna yang diidentifikasi oleh organisasi jasa relevan dengan entitas pengguna dan, jika demikian, memperoleh suatu pemahaman apakah entitas pengguna telah merancang dan mengimplementasikan pengendalian tersebut dan, jika demikian, menguji efektivitas operasi pengendalian tersebut; (c) Mengevaluasi kecukupan periode waktu yang dicakup oleh pengujian pengendalian dan waktu yang berlalu sejak pelaksanaan pengujian pengendalian tersebut; dan (d) Mengevaluasi apakah pengujian pengendalian dilaksanakan oleh auditor jasa dan hasilnya, seperti dijelaskan dalam laporan auditor jasa, relevan dengan asersi dalam laporan keuangan entitas pengguna, dan menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat untuk mendukung penilaian risiko auditor pengguna. (Ref: Para. A A) SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

13 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa Laporan Tipe dan Tipe yang Tidak Memasukkan Jasa Organisasi Subjasa. Apabila auditor pengguna merencanakan untuk menggunakan laporan tipe atau tipe yang tidak memasukkan jasa yang disediakan oleh organisasi subjasa dan jasa tersebut relevan dengan audit atas laporan keuangan entitas pengguna, auditor pengguna harus menerapkan ketentuan SA ini sesuai dengan jasa yang disediakan oleh organisasi subjasa. (Ref: Para. A0) Kecurangan, Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang- Undangan dan Kesalahan Penyajian yang Tidak Dikoreksi Berkaitan dengan Aktivitas di Organisasi Jasa. Auditor pengguna harus meminta keterangan kepada manajemen entitas pengguna apakah organisasi jasa telah melaporkan kepada entitas pengguna, atau apakah entitas pengguna menyadari adanya kecurangan, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, atau kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi yang memengaruhi laporan keuangan entitas pengguna. Auditor pengguna harus mengevaluasi bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi sifat, saat, dan luas prosedur audit lebih lanjut, termasuk dampak terhadap kesimpulan dan laporan auditor pengguna. (Ref: Para. A) Pelaporan oleh Auditor Pengguna 0. Auditor pengguna harus memodifikasi opini dalam laporan auditor pengguna berdasarkan SA 0 jika auditor pengguna tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang jasa yang diberikan oleh organisasi jasa yang relevan terhadap audit atas laporan keuangan entitas pengguna. (Ref: Para. A). Auditor pengguna tidak boleh mengacu ke pekerjaan auditor jasa dalam laporan auditor pengguna yang berisi opini tanpa modifikasian kecuali jika diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Jika pengacuan tersebut diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, laporan auditor SA 0, Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen, paragraf. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

14 pengguna harus menunjukkan bahwa pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor pengguna terhadap opini audit tersebut. (Ref: Para. A). Jika pengacuan ke pekerjaan auditor jasa relevan dengan suatu pemahaman tentang suatu modifikasi atas opini auditor pengguna, auditor pengguna harus menunjukkan bahwa pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor pengguna terhadap opini auditnya. (Ref: Para. A) *** Materi Penerapan dan Penjelasan Lain Pemerolehan Pemahaman Tentang Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa, Termasuk Pengendalian Internal Sumber Informasi (Ref: Para. ) A. Informasi tentang sifat dari jasa-jasa yang disediakan oleh organisasi jasa mungkin tersedia dari berbagai macam sumber, seperti: Panduan pengguna. Ikhtisar sistem. Panduan teknis. Kontrak atau perjanjian tingkat jasa antara entitas pengguna dan organisasi jasa. Laporan oleh organisasi jasa, auditor internal atau badan pengatur yang berwenang untuk mengendalikan organisasi jasa. Laporan oleh auditor jasa, termasuk surat pernyataan manajemen, jika tersedia. A. Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman auditor pengguna dengan organisasi jasa, contohnya melalui pengalaman dalam perikatan audit lain, dapat juga bermanfaat dalam memperoleh pemahaman tentang sifat jasa yang disediakan oleh organisasi jasa. Hal ini secara khusus dapat bermanfaat jika jasa dan pengendalian pada organisasi jasa atas jasa tersebut mempunyai standar yang tinggi. SA 0.0 SA Paket 00.indb 0 //0 0::0 AM

15 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa Sifat Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa (Ref: Para. (a)) A. Suatu entitas pengguna dapat menggunakan organisasi jasa seperti memproses transaksi dan menjaga akuntabilitasnya, atau mencatat transaksi dan memproses data terkait. Organisasi jasa yang menyediakan jasa seperti itu meliputi, sebagai contoh, trust department bank yang menginvestasikan dan memberikan jasa aset untuk imbalan karyawan atau untuk pihak lain; bankir yang memberikan jasa hipotik untuk pihak lain; dan penyedia jasa aplikasi yang menyediakan paket aplikasi perangkat lunak dan sebuah lingkungan teknologi yang membantu pelanggan untuk memproses transaksi operasi dan keuangan. A. Contoh jasa yang disediakan oleh organisasi jasa yang relevan dengan audit meliputi: Menyelenggarakan catatan akuntansi entitas pengguna. Manajemen aset. Penciptaan, pencatatan atau pemrosesan transaksi sebagai agen entitas pengguna. Pertimbangan Spesifik Khusus bagi Entitas yang Lebih Kecil A. Entitas lebih kecil dapat menggunakan jasa pembukuan dari pihak luar, mulai dari pemrosesan transaksi tertentu (misalnya, pembayaran pajak atas gaji) dan penyelenggaraan catatan akuntansi sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Penggunaan suatu organisasi jasa tersebut untuk penyusunan laporan keuangan tidak membebaskan manajemen entitas lebih kecil, dan jika berlaku, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, dari tangggung jawabnya terhadap laporan keuangan yang dihasilkan. Sifat dan Materialitas Transaksi yang Diproses oleh Organisasi Jasa (Ref: Para. (b)) A. Suatu organisasi jasa dapat menetapkan kebijakan dan prosedur yang berdampak atas pengendalian internal entitas pengguna. Kebijakan dan prosedur ini paling tidak, SA 00, Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit, paragraf dan A-A. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

16 secara fisik dan secara operasional, terpisah dari entitas pengguna. Signifikansi pengendalian organisasi jasa terhadap pengendalian entitas pengguna tergantung pada sifat transaksi yang disediakan oleh organisasi jasa, termasuk sifat dan materialitas transaksi yang diproses untuk entitas pengguna. Dalam situasi tertentu, transaksi yang diproses dan akun yang dipengaruhi oleh organisasi jasa mungkin tidak tampak material bagi laporan keuangan entitas pengguna, namun sifat transaksi yang diproses mungkin signifikan dan kondisi tersebut auditor pengguna dapat menetapkan bahwa pemahaman atas pengendalian tersebut diperlukan dalam kondisi tersebut. Tingkat Interaksi antara Aktivitas Organisasi Jasa dengan Entitas Pengguna (Ref: Para. (c)) A. Signifikansi pengendalian organisasi jasa terhadap pengendalian entitas pengguna juga tergantung pada tingkat interaksi antara aktivitas organisasi jasa dengan entitas pengguna jasa. Tingkat interaksi mengacu pada seberapa luas entitas pengguna dapat melakukan dan memilih untuk mengimplementasikan pengendalian yang efektif atas pemrosesan yang dilakukan oleh organisasi jasa. Sebagai contoh, suatu tingkat interaksi yang tinggi terjadi antara aktivitas entitas pengguna dan aktivitas organisasi jasa pada waktu entitas pengguna mengotorisasi transaksi dan organisasi jasa memproses dan melaksanakan akuntansi transaksi tersebut. Dalam kondisi ini, lebih praktis bagi entitas pengguna untuk mengimplementasikan pengendalian yang efektif atas transaksi ini. Di lain pihak, pada waktu organisasi jasa menciptakan atau memulai pencatatan, pemrosesan, dan melakukan akuntansi untuk transaksi entitas pengguna, terdapat tingkat interaksi yang rendah antara kedua organisasi tersebut. Dalam kondisi ini, entitas pengguna mungkin tidak dapat melakukan, atau mungkin memilih untuk tidak melakukan, implementasi pengendalian yang efektif terhadap transaksi ini pada entitas pengguna dan mungkin mengandalkan pengendalian pada organisasi jasa. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

17 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa Sifat Hubungan antara Etitas Pengguna dengan Organisasi Jasa (Ref: Para. (d)) A. Kontrak atau perjanjian tingkat jasa antara entitas pengguna dan organisasi jasa dapat menyediakan hal-hal sebagai berikut: Informasi yang disediakan untuk entitas pengguna dan tanggung jawab untuk menciptakan transaksi yang terkait dengan aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi jasa; Penerapan ketentuan badan pengatur tentang bentuk catatan yang harus dipelihara, atau akses terhadap catatan tersebut; Ganti rugi, jika ada, yang disediakan bagi entitas pengguna jika terjadi kegagalan dalam suatu pelaksaan kontrak atau perjanjian tingkat jasa; Apakah organisasi jasa akan menyediakan suatu laporan atas pengendaliannya dan, jika demikian, apakah laporan tersebut adalah laporan tipe atau tipe ; Apakah auditor pengguna berhak untuk mengakses catatan akuntansi entitas pengguna yang dipelihara oleh organisasi jasa dan informasi lain yang diperlukan untuk pelaksanaan audit; dan Apakah perjanjian mengizinkan komunikasi langsung antara auditor pengguna dan auditor jasa. A. Terdapat suatu hubungan langsung antara organisasi jasa dengan entitas pengguna dan antara organisasi jasa dengan auditor jasa. Hubungan ini tidak perlu menciptakan suatu hubungan langsung antara auditor pengguna dan auditor jasa. Ketika tidak terdapat hubungan langsung antara auditor pengguna dan auditor jasa, komunikasi antara auditor pengguna dan auditor jasa biasanya dilakukan melalui entitas pengguna dan organisasi jasa. Suatu hubungan langsung juga dapat diciptakan antara auditor pengguna dan auditor jasa, dengan memperhitungkan etika yang relevan dan pertimbangan tentang kerahasiaan. Sebagai contoh, auditor pengguna dapat memanfaatkan auditor jasa untuk melaksanakan prosedur atas kepentingan auditor pengguna, seperti: (a) Pengujian pengendalian di organisasi jasa; atau (b) Prosedur substantif atas transaksi dan saldo pada laporan keuangan entitas pengguna yang dipelihara oleh organisasi jasa. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

18 Pertimbangan Spesifik atas Entitas Sektor Publik A0. Auditor sektor publik umumnya mempunyai hak akses yang luas yang ditetapkan oleh legislasi. Namun, mungkin terdapat situasi di mana hak akses tersebut tidak tersedia, sebagai contoh pada waktu organisasi jasa berada di lokasi dalam suatu yurisdiksi yang berbeda. Dalam kasus tersebut, auditor sektor publik mungkin perlu untuk memperoleh suatu pemahaman atas legislasi yang berlaku di yurisdiksi yang berbeda tersebut untuk menentukan apakah hak akses yang tepat dapat diperoleh. Auditor sektor publik dapat juga memperoleh atau meminta entitas pengguna untuk memasukkan hak akses pada setiap perjanjian kontraktual antara entitas pengguna dengan organisasi jasa. A. Auditor sektor publik dapat juga menggunakan auditor lain untuk melakukan pengujian pengendalian atau prosedur substantif dalam kaitannya dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atau otoritas lain. Pemahaman atas Pengendalian yang Terkait dengan Jasa yang Disediakan oleh Organisasi Jasa (Ref: Para. 0) A. Entitas pengguna dapat menetapkan pengendalian atas jasa organisasi jasa yang mungkin diuji oleh auditor pengguna dan dapat membuat auditor pengguna menyimpulkan bahwa pengendalian entitas pengguna beroperasi secara efektif untuk beberapa atau semua asersi yang terkait, tanpa memperhatikan bahwa pengendalian berada di organisasi jasa. Sebagai contoh, jika suatu entitas pengguna memanfaatkan organisasi jasa untuk memproses transaksi penggajian, entitas pengguna dapat menetapkan pengendalian atas pengiriman dan penerimaan informasi penggajian yang dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan penyajian material. Pengendalian ini dapat meliputi: Membandingkan data yang dikirim ke organisasi jasa dengan laporan informasi yang diterima dari organisasi jasa setelah data tersebut diproses. Menghitung ulang sampel atas jumlah gaji untuk memastikan keakuratan perhitungannya dan mereviu kewajaran jumlah gaji. A. Dalam situasi ini, auditor pengguna dapat melakukan pengujian terhadap pengendalian entitas pengguna atas SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

19 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa proses penggajian yang akan menyediakan dasar bagi auditor pengguna untuk menyimpulkan bahwa pengendalian entitas pengguna telah beroperasi secara efektif untuk asersi yang terkait dengan transaksi penggajian. A. Seperti yang dicantumkan dalam SA, dalam hubungannya dengan beberapa risiko, auditor pengguna dapat mempertimbangkan bahwa tidak mungkin atau tidak praktis untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat hanya dari prosedur substantif. Risiko tersebut mungkin terkait dengan ketidakakuratan atau ketidaklengkapan pencatatan golongan transaksi yang rutin dan signifikan dan saldo akun, yang karakteristiknya sering kali memerlukan pemrosesan otomatis yang tinggi dengan sedikit atau tanpa intervensi secara manual. Karakteristik pemrosesan otomatis seperti itu mungkin ada pada saat entitas pengguna memanfaatkan organisasi jasa. Dalam kasus seperti ini, pengendalian entitas pengguna atas risiko tersebut relevan terhadap audit dan auditor pengguna perlu memperoleh pemahaman tentang, dan mengevaluasi, pengendalian-pengendalian tersebut yang sesuai dengan paragraf dan 0 SA ini. Prosedur Lebih Lanjut Jika Pemahaman yang Memadai Tidak Dapat Diperoleh dari Entitas Pengguna (Ref: Para. ) A. Keputusan auditor pengguna tentang prosedur yang akan diambil, secara individual atau dalam kombinasi, dalam paragraf, dalam rangka memperoleh informasi yang diperlukan untuk menyediakan suatu dasar untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material sehubungan dengan penggunaan organisasi jasa oleh entitas pengguna, dapat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: Ukuran entitas pengguna dan organisasi jasa; Kompleksitas transaksi di entitas pengguna dan kompleksitas jasa yang disediakan oleh organisasi jasa; Lokasi organisasi jasa (contohnya, auditor pengguna dapat memutuskan untuk menggunakan auditor lain untuk melaksanakan prosedur di organisasi jasa untuk SA, paragraf 0. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

20 kepentingan auditor pengguna jika organisasi jasa terletak di lokasi yang jauh); Apakah prosedur diharapkan secara efektif menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat untuk auditor pengguna; dan Sifat hubungan antara entitas pengguna dan organisasi jasa. A. Suatu organisasi jasa dapat melakukan perikatan dengan auditor jasa untuk melaporkan penjelasan dan rancangan pengendaliannya (laporan tipe ) atau penjelasan dan rancangan pengendalian dan efektivitas operasi pengendalian (laporan tipe ). Laporan tipe atau tipe dapat dikeluarkan berdasarkan Standar Perikatan Asurans Lain ( SPA ) 0 atau berdasarkan standar yang ditetapkan oleh organisasi berwenang atau organisasi pembuat standar yang telah diakui (yang dapat mengidentifikasi lewat berbagai nama, seperti laporan tipe A atau tipe B). A. Ketersediaan laporan tipe atau tipe biasanya tergantung pada apakah perjanjian antara organisasi jasa dan entitas pengguna mencakup penyediaan laporan tersebut oleh organisasi jasa. Organisasi jasa dapat juga memilih, dengan alasan praktis, untuk menyediakan laporan tipe atau tipe bagi entitas pengguna. Namun demikian, dalam beberapa kasus, laporan tipe atau tipe mungkin tidak tersedia bagi entitas pengguna. A. Dalam beberapa kondisi, suatu entitas pengguna dapat melakukan outsource satu atau beberapa unit atau fungsi bisnis yang signifikan, seperti seluruh fungsi perencanaan dan kepatuhan pajak, atau fungsi keuangan dan akuntansi atau fungsi pengawasan ke satu atau beberapa organisasi jasa. Oleh karena laporan tentang pengendalian di organisasi jasa mungkin tidak tersedia dalam kondisi seperti ini, kunjungan ke organisasi jasa adalah prosedur yang paling efektif bagi auditor pengguna untuk menambah pemahaman atas pengendalian SPA 0, Laporan Asurans atas Pengendalian pada Organisasi Jasa. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

21 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa di organisasi jasa, karena adanya kemungkinan terjadinya interaksi langsung antara manajemen entitas pengguna dengan manajemen organisasi jasa. A. Auditor lain mungkin terbiasa melaksanakan prosedur yang akan menyediakan informasi yang diperlukan tentang pengendalian yang relevan di organisasi jasa. Jika laporan tipe atau tipe telah diterbitkan, auditor pengguna dapat menggunakan auditor jasa untuk melaksanakan prosedurprosedur ini karena auditor jasa telah memiliki hubungan dengan organisasi jasa. Auditor pengguna yang menggunakan pekerjaan auditor lain dapat menggunakan panduan dalam SA 00 karena berkaitan dengan upaya untuk memahami auditor lain (termasuk independensi dan kompetensi profesional auditor tersebut), keterlibatan pada pekerjaan auditor lain dalam perencanaan sifat, ruang lingkup, dan waktu pekerjaan, dan dalam mengevaluasi kecukupan dan ketepatan bukti audit yang diperoleh. A0. Suatu entitas pengguna dapat memanfaatkan organisasi jasa yang akan menggunakan organisasi subjasa untuk menyediakan beberapa jasa yang disediakan bagi entitas pengguna yang menjadi bagian dari sistem informasi entitas pengguna yang relevan terhadap pelaporan keuangan. Organisasi subjasa dapat merupakan suatu entitas yang terpisah dari atau terkait dengan organisasi jasa. Auditor pengguna mungkin perlu mempertimbangkan pengendalian di organisasi subjasa. Dalam situasi di mana satu atau beberapa organisasi subjasa digunakan, interaksi antara aktivitas entitas pengguna dan aktivitas organisasi jasa diperluas untuk mencakup interaksi antara entitas pengguna, organisasi jasa, dan organisasi subjasa. Tingkat interaksi ini, baik sifat dan materialitas transaksi yang diproses oleh organisasi jasa dan organisasi subjasa merupakan faktor yang paling penting bagi auditor pengguna untuk dipertimbangkan dalam penentuan SA 00, Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen), paragraf, menyatakan Auditor dapat mengetahui SA ini, yang disesuaikan seperlunya sesuai dengan kondisi, bermanfaat pada saat auditor melibatkan auditor lain dalam audit atas laporan keuangan yang bukan merupakan laporan keuangan grup. Lihat juga paragraf atau SA 00. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

22 signifikansi pengendalian di organisasi jasa dan organisasi subjasa atas pengendalian entitas pengguna. Penggunaan Laporan Tipe atau Tipe untuk Mendukung Pemahaman Auditor Pengguna tentang Organisasi Jasa (Ref: Para. ) A. Auditor pengguna dapat meminta keterangan tentang auditor jasa kepada organisasi profesional auditor jasa atau praktisi lain dan menanyakan apakah auditor jasa masuk dalam pengawasan oleh regulator. Auditor jasa mungkin berpraktik di yurisdiksi yang mengikuti standar yang berbeda sehubungan dengan laporan atas pengendalian pada organisasi jasa, dan auditor pengguna perlu memperoleh informasi tentang standar yang digunakan oleh auditor jasa dari organisasi pembuat standar yang bersangkutan. A. Laporan tipe atau tipe, bersama dengan informasi tentang entitas pengguna, dapat membantu auditor pengguna untuk memperoleh pemahaman atas: (a) Aspek pengendalian di organisasi jasa yang mungkin berdampak terhadap pemrosesan transaksi entitas pengguna, termasuk penggunaan organisasi subjasa; (b) Arus transaksi signifikan melalui organisasi jasa untuk menentukan titik-titik dalam arus transaksi yang di dalamnya kesalahan penyajian material atas laporan keuangan entitas pengguna dapat terjadi; (c) Tujuan pengendalian di organisasi jasa yang relevan dengan asersi laporan keuangan entitas pengguna; dan (d) Apakah pengendalian di organisasi jasa telah dirancang dan diimplementasikan dengan baik untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan pemrosesan yang dapat menimbulkan kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan entitas pengguna. Suatu laporan tipe atau tipe dapat membantu auditor pengguna dalam memperoleh pemahaman memadai untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material. Namun, laporan tipe, tidak menyediakan bukti atas efektivitas operasi pengendalian yang relevan. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

23 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa A. Laporan tipe atau tipe untuk tanggal atau untuk periode di luar periode pelaporan suatu entitas pengguna dapat membantu auditor pengguna dalam memperoleh pemahaman awal atas pengendalian yang diimplementasikan di organisasi jasa jika laporan tersebut dilengkapi dengan tambahan informasi saat ini dari berbagai sumber. Jika penjelasan organisasi jasa tentang pengendalian pada tanggal atau untuk periode sebelum periode awal pelaksanaan audit, auditor pengguna dapat melaksanakan prosedur untuk memutakhirkan informasi yang terdapat dalam laporan tipe dan tipe, seperti: Mendiskusikan perubahan yang terjadi di organisasi jasa tersebut dengan personel entitas pengguna yang mengetahui adanya perubahan tersebut; Mereviu dokumen dan korespondensi terkini yang dibuat oleh organisasi jasa; atau Mendiskusikan perubahan yang terjadi dengan personel organisasi jasa. Respons Terhadap Risiko yang Telah Dinilai atas Kesalahan Penyajian Material (Ref: Para. ) A. Apakah penggunaan organisasi jasa meningkatkan risiko kesalahan penyajian material entitas pengguna tergantung pada sifat jasa yang disediakan dan pengendalian terhadap jasa tersebut; dalam beberapa kondisi, penggunaan organisasi jasa dapat menurunkan risiko kesalahan penyajian material entitas pengguna, khususnya jika entitas pengguna tidak memiliki keahlian yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas tertentu, seperti menciptakan, memproses, dan mencatat transaksi, atau tidak memiliki sumber daya yang memadai (contoh, suatu sistem teknologi informasi). A. Ketika organisasi jasa memelihara unsur yang material atas catatan akuntansi entitas pengguna, akses langsung terhadap catatan tersebut mungkin saja dibutuhkan oleh auditor pengguna untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang terkait dengan pengoperasian pengendalian terhadap catatan tersebut atau untuk membuktikan transaksi dan saldo yang tercatat dalam catatan tersebut, atau keduanya. Akses tersebut mungkin melibatkan inspeksi fisik atas catatan di organisasi jasa atau pengajuan pertanyaan tentang catatan yang dipelihara secara elektronik dari entitas pengguna atau SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

24 lokasi lain, atau keduanya. Jika akses langsung ditempuh secara elektronik, auditor pengguna dapat memperoleh bukti atas kecukupan pengendalian yang dijalankan organisasi jasa atas kelengkapan dan integritas data entitas pengguna yang menjadi tanggung jawab organisasi jasa. A. Dalam menentukan sifat dan luas bukti audit yang harus diperoleh sehubungan dengan saldo yang menggambarkan aset yang dimiliki atau transaksi yang dijalankan oleh organisasi jasa untuk kepentingan entitas pengguna, auditor pengguna mungkin perlu mempertimbangkan prosedurprosedur di bawah ini: (a) Menginspeksi catatan dan dokumen yang disimpan oleh entitas pengguna: keandalan sumber bukti ini ditentukan oleh sifat dan luasnya catatan akuntansi dan dokumentasi pendukung yang disimpan oleh entitas pengguna. Dalam beberapa kondisi, entitas pengguna mungkin tidak memelihara catatan yang independen atau dokumentasi atas transaksi spesifik untuk kepentingannya. (b) Menginspeksi catatan dan dokumen yang disimpan oleh organisasi jasa: akses auditor pengguna terhadap catatan organisasi jasa dapat ditetapkan sebagai bagian dari perjanjian kontraktual antara entitas pengguna dan organisasi jasa. Auditor pengguna dapat juga menggunakan auditor lain, untuk kepentingan auditor pengguna, dalam memperoleh akses terhadap catatan entitas pengguna yang dipelihara oleh organisasi jasa. (c) Memperoleh konfirmasi atas saldo dan transaksi dari organisasi jasa: jika entitas pengguna memelihara catatan atas saldo dan transaksi yang independen, konfirmasi dari organisasi jasa yang menguatkan catatan entitas pengguna dapat meningkatkan keandalan bukti audit mengenai keberadaan dari transaksi dan aset yang bersangkutan. Sebagai contoh, jika organisasi yang memiliki jasa yang beragam digunakan, seperti manajer investasi dan jasa kustodian, dan organisasi jasa tersebut menyelenggarakan catatan yang independen, auditor pengguna dapat mengonfirmasi saldo ke organisasi tersebut untuk membandingkan informasi ini dengan catatan independen di entitas pengguna. Jika entitas pengguna tidak memelihara catatan yang independen, maka informasi yang diperoleh dalam SA 0.0 SA Paket 00.indb 0 //0 0::0 AM

25 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa konfirmasi dari organisasi jasa hanyalah merupakan sebuah pernyataan atas hal-hal yang digambarkan dalam catatan yang disimpan oleh organisasi jasa. Dengan demikian, konfirmasi tersebut, secara individual, bukan merupakan bukti audit yang handal. Dalam situasi ini, auditor pengguna dapat mempertimbangkan apakah terdapat sumber bukti independen lain yang dapat diidentifikasi. (d) Melakukan prosedur analitis terhadap catatan yang dipelihara oleh entitas pengguna atau terhadap laporan yang diterima dari organisasi jasa: efektivitas prosedur analitik tersebut akan bervariasi, tergantung pada asersi, dan dipengaruhi oleh luasnya dan rincian dari informasi yang tersedia. A. Auditor lain dapat melaksanakan prosedur substantif bagi kepentingan auditor pengguna. Perikatan yang demikian dapat melibatkan pelaksanaan, oleh auditor lain, atas prosedur yang disetujui oleh entitas pengguna dan auditornya serta oleh organisasi jasa dan auditornya. Temuan-temuan yang berasal dari prosedur yang dilaksanakan oleh auditor lain direviu oleh auditor pengguna untuk menentukan apakah temuantemuan tersebut merupakan bukti audit yang cukup dan tepat. Sebagai tambahan, terdapat beberapa ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang atau melalui perjanjian kontraktual yang mewajibkan auditor jasa untuk melaksanakan prosedur substantif yang telah dirancang. Hasil penerapan prosedur yang diharuskan atas saldo dan transaksi yang diproses oleh organisasi jasa dapat digunakan oleh auditor pengguna sebagai bagian dari bukti yang diperlukan untuk mendukung opini auditnya. Dalam kondisi seperti ini, akan berguna bagi auditor pengguna dan auditor jasa untuk menyetujui, sebelum pelaksanaan prosedur tersebut diatas, dokumentasi audit atau akses atas dokumentasi audit yang akan disediakan bagi auditor pengguna. A. Dalam kondisi tertentu, khususnya pada saat suatu entitas pengguna melakukan outsource beberapa atau semua fungsi keuangan kepada organisasi jasa, auditor pengguna dapat menghadapi situasi di mana porsi signifikan dari bukti audit berada di organisasi jasa. Prosedur substantif mungkin perlu dilaksanakan di organisasi jasa oleh auditor pengguna SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

26 atau auditor lain untuk kepentingan auditor pengguna. Auditor jasa dapat menyediakan laporan tipe dan, sebagai tambahan, dapat juga melaksanakan prosedur substantif untuk kepentingan auditor pengguna. Keterlibatan auditor lain tidak mengubah tanggung jawab auditor pengguna untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagai basis yang memadai dalam mendukung opini auditor pengguna. Dengan demikian, pertimbangan auditor pengguna tentang apakah kecukupan dan ketepatan bukti audit telah diperoleh dan apakah auditor pengguna perlu melaksanakan prosedur substantif lebih lanjut meliputi keterlibatan auditor pengguna dengan, atau bukti atas arahan, pengawasan, dan pelaksanaan prosedur substantif yang dilaksanakan oleh auditor lain. Pengujian Pengendalian (Ref: Para. ) A. Auditor pengguna diwajibkan oleh SA 0 0 untuk merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat atas efektivitas operasi dari pengendalian yang relevan dalam situasi tertentu. Dalam konteks organisasi jasa, ketentuan ini diterapkan ketika: (a) Penilaian risiko kesalahan penyajian material oleh auditor pengguna mencakup harapan bahwa pengendalian di organisasi jasa beroperasi secara efektif (yakni, auditor pengguna bermaksud untuk mengandalkan efektivitas operasi pengendalian di organisasi jasa dalam menentukan sifat, saat, dan luas prosedur substantif); atau (b) Prosedur substantif saja, atau dalam kombinasi dengan pengujian atas efektivitas operasi pengendalian di entitas pengguna, tidak dapat menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat pada tingkat asersi. A0. Jika laporan tipe tidak tersedia, auditor pengguna dapat menghubungi organisasi jasa, melalui entitas pengguna, untuk meminta organisasi jasa menunjuk auditor jasa untuk menyediakan laporan tipe yang meliputi pengujian efektivitas operasi pengendalian yang relevan atau auditor pengguna dapat menggunakan auditor lain untuk menguji efektivitas operasi pengendalian tersebut di organisasi jasa. 0 SA 0, paragraf. SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

27 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa Auditor pengguna dapat juga mengunjungi organisasi jasa dan melakukan pengujian pengendalian yang relevan jika organisasi jasa menyetujui hal itu. Penilaian risiko yang dilakukan oleh auditor pengguna didasarkan pada bukti yang disediakan oleh hasil pekerjaan auditor lain dan prosedur yang dilakukan sendiri oleh auditor pengguna. Penggunaan Laporan Tipe sebagai Bukti Audit bahwa Pengendalian di Organisasi Jasa telah Beroperasi Secara Efektif (Ref: Para.) A. Laporan tipe mungkin ditujukan untuk memenuhi kebutuhan beberapa auditor pengguna yang berbeda; oleh karena itu pengujian pengendalian dan hasilnya yang dijelaskan dalam laporan auditor jasa mungkin tidak relevan dengan asersi yang signifikan terhadap laporan keuangan entitas pengguna. Pengujian pengendalian yang relevan beserta hasilnya dievaluasi untuk menentukan bahwa laporan auditor jasa telah menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat tentang efektivitas pengendalian untuk mendukung penilaian risiko yang dilakukan oleh auditor pengguna. Dalam melakukan hal tersebut, auditor pengguna dapat mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: (a) Periode waktu yang dicakup oleh pengujian pengendalian dan waktu yang telah berlalu sejak pelaksanaan pengujian pengendalian; (b) Ruang lingkup pekerjaan auditor jasa serta jasa-jasa dan proses-proses yang tercakup, pengendalian yang diuji dan pengujian yang dilakukan, serta keterkaitan pengendalian yang diuji dengan pengendalian di entitas pengguna; dan (c) Hasil pengujian pengendalian tersebut dan opini auditor jasa atas efektivitas operasi pengendalian. A. Untuk asersi tertentu, makin pendek periode yang dicakup oleh suatu pengujian spesifik dan makin lama jangka waktu yang lewat setelah pelaksanaan pengujian tersebut, makin sedikit bukti audit yang dapat disediakan oleh pengujian tersebut. Dalam membandingkan antara periode yang dicakup oleh laporan tipe dengan periode pelaporan keuangan entitas pengguna, auditor pengguna dapat menyimpulkan bahwa laporan tipe memberikan bukti audit yang lebih sedikit jika terjadi tumpang tindih antara periode yang dicakup oleh laporan tipe dan periode yang auditor pengguna bermaksud SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

28 untuk mengandalkan laporan tersebut. Jika hal ini terjadi, laporan tipe yang mencakup periode sebelumnya atau sesudahnya dapat menyediakan tambahan bukti audit. Dalam hal lain, auditor pengguna dapat menentukan perlu tidaknya untuk melaksanakan, atau menggunakan auditor lain untuk melaksanakan pengujian atas pengendalian di organisasi jasa untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang efektivitas operasi pengendalian tersebut. A. Auditor pengguna mungkin perlu memperoleh tambahan bukti tentang perubahan signifikan atas pengendalian yang relevan di organisasi jasa di luar periode yang dicakup oleh laporan tipe, atau menentukan prosedur audit tambahan yang perlu dilaksanakan. Faktor-faktor yang relevan dalam menentukan bukti audit tambahan yang perlu diperoleh tentang pengendalian di organisasi jasa yang dioperasikan di luar periode yang dicakup dalam laporan auditor jasa meliputi: Signifikansi risiko kesalahan penyajian material yang dinilai pada tingkat asersi tertentu; Pengendalian spesifik yang diuji selama periode interim, dan perubahan signifikan dalam pengendalian tersebut sejak diuji, termasuk perubahan sistem informasi, proses, dan personel; Tingkat di mana bukti audit tentang efektivitas operasi pengendalian tersebut diperoleh; Lama periode yang tersisa; Luasnya prosedur substantif lebih lanjut yang hendak dikurangi oleh auditor pengguna berdasarkan keyakinan atas pengendalian; dan Efektivitas lingkungan dan pemantauan pengendalian di entitas pengguna. A. Tambahan bukti audit dapat diperoleh, sebagai contoh, dengan memperluas pengujian pengendalian selama waktu yang tersisa atau dengan menguji pemantauan pengendalian di entitas pengguna. A. Jika periode pengujian auditor jasa berada seluruhnya di luar periode pelaporan keuangan entitas pengguna, auditor pengguna tidak dapat mengandalkan pengujian tersebut untuk menyimpulkan bahwa pengendalian di entitas pengguna SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

29 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa telah beroperasi secara efektif karena pengujian tersebut tidak menyediakan bukti efektivitas pengendalian di periode audit tahun berjalan, kecuali jika dilakukan prosedur lain. A. Dalam kondisi tertentu, suatu jasa yang disediakan oleh organisasi jasa mungkin dirancang dengan asumsi bahwa beberapa pengendalian tertentu akan diimplementasikan oleh entitas pengguna. Sebagai contoh, jasa tersebut mungkin dirancang dengan asumsi bahwa entitas pengguna akan memiliki pengendalian untuk mengotorisasi transaksi sebelum transaksi tersebut dikirim ke organisasi jasa untuk diproses. Dalam situasi tersebut, deskripsi pengendalian organisasi jasa mungkin mencakup deskripsi tentang pengendalian komplementer di entitas pengguna. Auditor pengguna mempertimbangkan apakah pengendalian komplementer di entitas pengguna tersebut relevan dengan jasa yang disediakan untuk entitas pengguna. A. Jika auditor pengguna yakin bahwa laporan auditor jasa tidak menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat, sebagai contoh, jika laporan auditor jasa tidak berisi suatu deskripsi tentang pengujian atas pengendalian beserta hasilnya yang dilakukan oleh auditor jasa, auditor pengguna dapat melengkapi pemahaman tentang prosedur auditor jasa dan kesimpulannya dengan cara menghubungi organisasi jasa, melalui entitas pengguna, untuk meminta suatu pembahasan dengan auditor jasa tentang ruang lingkup dan hasil pekerjaan auditor jasa tersebut. Jika diperlukan, auditor pengguna dapat menghubungi organisasi jasa, melalui entitas pengguna, untuk meminta auditor jasa melaksanakan prosedur di organisasi jasa. Sebagai alternatif, auditor pengguna atau auditor lain atas permintaan auditor pengguna, dapat melakukan prosedur tersebut. A. Laporan tipe auditor jasa mengidentifikasi hasil pengujian, termasuk penyimpangan dan informasi lain yang dapat memengaruhi kesimpulan auditor pengguna. Penyimpangan yang diketahui oleh auditor pengguna atau opini modifikasi dalam laporan tipe auditor jasa tidak secara otomatis berarti bahwa laporan tipe auditor jasa tidak berguna bagi audit atas laporan keuangan entitas pengguna dalam penilaian risiko kesalahan penyajian material. Akan tetapi, penyimpangan SA 0. SA Paket 00.indb //0 0::0 AM

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit SA 0 Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGEVALUASIAN ATAS KESALAHAN PENYAJIAN YANG DIIDENTIFIKASI SELAMA AUDIT (Berlaku efektif

Lebih terperinci

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA 0 Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 BUKTI AUDIT PERTIMBANGAN SPESIFIK ATAS UNSUR PILIHAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA 0 Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN AUDIT 0 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam

Lebih terperinci

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar audit Sa 500. Bukti audit Standar audit Sa 500 Bukti audit SA paket 500.indb 1 Standar Audit Standar audit 500 BuKti audit (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari

Lebih terperinci

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

Standar Audit SA 500. Bukti Audit SA 00 Bukti Audit SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 BUKTI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis SA 0 Representasi Tertulis SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 REPRESENTASI TERTULIS (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i)

Lebih terperinci

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal SA 0 Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau

Lebih terperinci

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit SA 0 Dokumentasi Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 DOKUMENTASI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis SA 0 Prosedur Analitis SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PROSEDUR ANALITIS (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus SA 00 Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 PERTIMBANGAN KHUSUS AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG

Lebih terperinci

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SPR 00 Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 00 PERIKATAN UNTUK REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk reviu atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA 0 Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA paket 00.indb // 0:: AM STANDAR AUDIT 0 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI

Lebih terperinci

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi SA 0 Pihak Berelasi SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 PIHAK BERELASI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian SA 0 Peristiwa Kemudian SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 PERISTIWA KEMUDIAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari

Lebih terperinci

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha SA 0 Kelangsungan Usaha SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 KELANGSUNGAN USAHA (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 530. Sampling Audit

Standar Audit SA 530. Sampling Audit SA 0 Sampling Audit SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 SAMPLING AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT

Lebih terperinci

Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya SA Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT PENGINDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN RISIKO KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL MELALUI PEMAHAMAN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA 0 Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 MATERIALITAS DALAM TAHAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan (SA) 0 Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN

Lebih terperinci

STANDAR PERIKATAN AUDIT

STANDAR PERIKATAN AUDIT EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia

Lebih terperinci

Standar audit Sa 550. pihak Berelasi

Standar audit Sa 550. pihak Berelasi Standar audit Sa 550 pihak Berelasi p er us it at at ud ek ep rp ek ed er ep eh up ep et rr ek ob ed om at ad ep rp ek ed er ep eh u i i Standar Audit Standar audit 550 pihak BErElaSi (Berlaku efektif

Lebih terperinci

Konfirmasi Eksternal (ISA 505)

Konfirmasi Eksternal (ISA 505) Konfirmasi Eksternal (ISA 505) Standar Perikatan Audit ( SPA ) ini berhubungan dengan penggunaan prosedur konfirmasi eksternal oleh auditor untuk memperoleh bukti audit. Tujuan auditor adalah untuk mendesain

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan

Lebih terperinci

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi Oleh : Robert Renovan (NIM. 2015250974) Yoga Pradana (NIM. 2015250975)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien

Lebih terperinci

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI EXPOSURE DRAFT STANDAR PENGENDALIAN MUTU STANDAR PERIKATAN JASA 0 PERIKATAN KOMPILASI PENGENDALIAN MUTU BAGI KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Exposure Draft

Lebih terperinci

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN SA Seksi 317 UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN Sumber: PSA No. 31 PENDAHULUAN 01 Seksi mengatur sifat dan lingkup pertimbangan yang harus dilakukan oleh auditor independen dalam melaksanakan

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi

Lebih terperinci

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit. SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan

Lebih terperinci

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI Semarang, 15 Desember 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait,

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN SA Seksi 330 PROSES KONFI RMASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang proses konfirmasi dalam audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang

Lebih terperinci

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07 SA Seksi 332 AUDITING INVESTASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN TERHADAP KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mengaudit investasi dalam efek, yaitu efek utang dan efek ekuitas,

Lebih terperinci

REPRESENTASI MANAJEMEN

REPRESENTASI MANAJEMEN SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai

Lebih terperinci

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal Ch.8 Mempertimbangkan Pengendalian Internal Definisi Pengendalian Internal (SA 315.4) Proses yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggungjawab atas kelola, manajemen, dan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan

Lebih terperinci

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PERTANYAAN DAN JAWABAN 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan Berbasis I Secara Proposional Sesuai Ukuran Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT

Lebih terperinci

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Minggu ke-6 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA KONSEP MATERIALITAS Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang

Lebih terperinci

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No. SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH Sumber: PSA No. 62 PENDAHULUAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini berisi standar untuk pengujian

Lebih terperinci

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Guidelines for auditing management systems. Standar ISO

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN SA yang berlaku umum mengenai pekerjaan lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya perencanaan yang memadai. Auditor harus melakukan perencanaan kerja yang memadai

Lebih terperinci

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

Lebih terperinci

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Daftar Isi Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 300 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Penunjukan auditor independen; perencanaan dan supervisi; risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan audit; pengujian

Lebih terperinci

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI Laporan praktisi tentang prosedur yang disepakati yang berkaitan dengan asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektivitas

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN 1

PENGENDALIAN INTERN 1 PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan

Lebih terperinci

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N Atestasi Kepatuhan SAT Seksi 500 ATESTASI KEPATUHAN S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan bagi perikatan

Lebih terperinci

STANDAR AUDIT BAK FEB UI LAPORAN AUDIT ATAS PENGENDALIAN DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN

STANDAR AUDIT BAK FEB UI LAPORAN AUDIT ATAS PENGENDALIAN DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN STANDAR AUDIT BAK FEB UI LAPORAN AUDIT ATAS PENGENDALIAN DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA PENDAHULUAN Standar Audit ini merupakan standar

Lebih terperinci

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI TANYA DAN JAWAB TJ 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Lebih terperinci

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: SA Seksi 326 BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan

Lebih terperinci

?},i h,- PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHTIN 2016 TENTANG

?},i h,- PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHTIN 2016 TENTANG PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHTIN 2016 TENTANG STANDAR AUDIT BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan

Lebih terperinci

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit )

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit ) 2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit ) Standar Audit ini mengatur tanggung jawab keseluruhan auditor independen ketika melaksanakan

Lebih terperinci

AUDIT & ATESTASI SA 530 SAMPLING AUDIT

AUDIT & ATESTASI SA 530 SAMPLING AUDIT AUDIT & ATESTASI SA 530 SAMPLING AUDIT Ruang Lingkup Standar Audit ini diterapkan ketika auditor telah memutuskan untuk menggunakan sampling audit dalam pelaksanaan prosedur audit. Hal ini berkaitan dengan

Lebih terperinci

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN Prosedur Analitik SA Seksi 329 PROSEDUR ANALITIK Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam menggunakan prosedur analitik dan mengharuskan penggunaan prosedur analitik

Lebih terperinci

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 02 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK

Lebih terperinci

REPRESENTASI MANAJEMEN

REPRESENTASI MANAJEMEN SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai

Lebih terperinci

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER SA Seksi 314 PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER Sumber: PSA No. 60 PENDAHULUAN 01. Dalam Seksi 335 [PSA No. 57] Auditing dalam Lingkungan

Lebih terperinci

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.

Lebih terperinci

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA

Lebih terperinci

STANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN

STANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN STANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN Bukti Audit yang Cukup dan Tepat Kecukupan bukti audit adalah ukuran kuantitas bukti audit. Kuatntitas

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan

Lebih terperinci

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN SA Seksi 543 BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN Sumber: PSA No. 38 Lihat SA Seksi 9543 untuk Interpretasi Seksi ini. PENDAHULUAN 01 Seksi ini berisi panduan bagi auditor independen

Lebih terperinci

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Indonesian Institute of Certified Public Accountants STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

Chapter 7 MATERIALITY AND RISK

Chapter 7 MATERIALITY AND RISK Chapter 7 MATERIALITY AND RISK TUJUAN : 1. Menerapkan konsep materialitas dalam audit 2. Membuat penilaian awal mengenai berapa jumlah yang dianggap material 3. Mengalokasikan materialitas awal ke setiap

Lebih terperinci

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 07 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 504 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Audit atas Estimasi Akuntansi SA Seksi 342 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Sumber: PSA No. 37 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit kompeten

Lebih terperinci

BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN

BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN PENDAHULUAN BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN Siklus investasi instrumen keuangan adalah siklus investasi pada sekuritas obligasi atau saham yang diterbitkan oleh perusahaan lain, baik

Lebih terperinci

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi a. Sifat Siklus Akuntansi Sifat siklus akuntansi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat

Lebih terperinci

SA Seksi 504 PENGAITAN NAMA AUDITOR DENGAN LAPORAN KEUANGAN. Sumber: PSA No. 52 PENDAHULUAN. 01 Standar pelaporan keempat berbunyai sebagai berikut:

SA Seksi 504 PENGAITAN NAMA AUDITOR DENGAN LAPORAN KEUANGAN. Sumber: PSA No. 52 PENDAHULUAN. 01 Standar pelaporan keempat berbunyai sebagai berikut: SA Seksi 504 PENGAITAN NAMA AUDITOR DENGAN LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 52 PENDAHULUAN 01 Standar pelaporan keempat berbunyai sebagai berikut: Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

Lebih terperinci

BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti Audit BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: "Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan

Lebih terperinci

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014 CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi

Lebih terperinci

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No. SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR Sumber: PSA No. 36 Lihat SA Seksi 9553 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01

Lebih terperinci

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Keputusan BPK RI Nomor : /K/I-XIII./ / Tanggal: September Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BULETIN TEKNIS NOMOR 0 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH 0 0 0 WTP WDP TW

Lebih terperinci

PI HAK YAN G M EM I LI KI HUBUN GAN I STI M EW A

PI HAK YAN G M EM I LI KI HUBUN GAN I STI M EW A Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa SA Se k si 3 3 4 PI HAK YAN G M EM I LI KI HUBUN GAN I STI M EW A Sumber: PSA No. 34 PEN DAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang prosedur yang harus dipertimbangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Reviu Laporan Keuangan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa menteri/pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang kementerian

Lebih terperinci

Ch.7 Materialitas & Risiko Audit SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.

Ch.7 Materialitas & Risiko Audit SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA. Ch.7 Materialitas & Risiko Audit Alinea tanggungjawab auditor dalam laporan auditor independen berisi 2 frase: Frasa memperoleh keyakinan memadai : dimaksudkan utk memberi informasi kepada pengguna laporan

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan sistem informasi

Lebih terperinci

EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT KERANGKA UNTUK PERIKATAN ASURANS INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT KERANGKA UNTUK PERIKATAN ASURANS INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT KERANGKA UNTUK PERIKATAN ASURANS Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia Tanggapan tertulis atas exposure draft ini diharapkan

Lebih terperinci

Kerangka untuk Perikatan Asurans

Kerangka untuk Perikatan Asurans SA Kerangka.indd //0 :: PM Institut Akuntan publik Indonesia Office Eight () Building Lantai Unit I J Sudirman Central Business District (SCBD) Lot Jln. Jend. Sudirman Kav. Senopati Raya, Jakarta 0, Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA SA Seksi 623 LAPORAN KHUSUS Sumber: PSA No. 41 PENDAHULUAN 01 Seksi ini berlaku untuk laporan auditor yang diterbitkan dalam hubungannya dengan: a. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PROFESI AUDITING

BAB 1 PROFESI AUDITING PERTANYAAN TINJAUAN BAB 1 PROFESI AUDITING 1-1 (Tujuan 1-5) Jelaskan hubungan antara jasa audit, jasa atestasi, dan jasa assurance, serta berikan contoh masing-masingnya. Jasa Assurance adalah jasa professional

Lebih terperinci

Standar Audit (SA) 700. Perumusan suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan

Standar Audit (SA) 700. Perumusan suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan (SA) 00 Perumusan suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERUMUSAN SUATU OPINI DAN PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas

Lebih terperinci

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT AKUNTANSI PEMERIKSAAN 1. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT AKUNTANSI PEMERIKSAAN 1. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT AKUNTANSI PEMERIKSAAN 1 Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA CAKUPAN PARAGRAF DALAM LAPORAN AUDITOR YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN MATERIALITAS DAN RISIKO Kami melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci