METODE PCR-TOPSIS UNTUK OPTIMASI TAGUCHI MULTIRESPON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PCR-TOPSIS UNTUK OPTIMASI TAGUCHI MULTIRESPON"

Transkripsi

1 Statstka, Vol., No., Me 04 METODE PCR-TOPSIS UNTUK OPTIMASI TAGUCHI MULTIRESPON Ronald John Dam, Sony Sunaryo, Jurusan Statstka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Insttut Teknolog Sepuluh November, Surabaya Alamat e-mal : ronaldohn@yahoo.co.d ABSTRAK Dalam bdang ndustr, statstka basa dgunakan dalam hal pengamblan keputusan dalam suatu masalah, salah satu metode yang dgunakan dalam statstka untuk pengamblan keputusan adalah metode optmas. Salah satu metode optmas yang serng dpaka adalah metode Taguch, metode n dperkenalkan oleh Dr. Gench Taguch pada tahun 940. Metode Taguch merupakan metode yang efsen dgunakan dalam off lne kontrol kualtas dmana desan percobaan dkombnaskan dengan penurunan kualtas. Metode n mencakup tga tahap desan yatu desan sstem, desan parameter, dan desan tolerans. Dalam duna nyata elas bahwa lebh dar satu karakterstk kualtas harus dpertmbangkan untuk produk ndustr yang palng bak, yatu dalam sebagan besar aplkas perhatan pelanggan adalah dengan masalah multrespon. Namun demkan, metode Taguch tdak tepat untuk mengoptmalkan masalah multrespon karena teknk penlaan adalah prosedur optmas utama dalam metode Taguch. Untuk mengatas masalah n, penelt mengusulkan suatu prosedur yang efektf dsebut PCR-TOPSIS yang ddasarkan pada kemampuan proses rato (PCR) Technque for Order Performance by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS) untuk mengoptmalkan masalah multrespon. Sehngga dengan metode PCR-TOPSIS, kta dapat memperoleh solus yang terbak dan dapat menghaslkan solus yang memuaskan untuk masalah multrespon dalam proses pembuatan kertas pada PT. Adprma Suraprnta yang merupakan salah satu perusahan manufaktur yang bergerak d bdang ndustr kertas khususnya daur ulangan kertas. Kata Kunc : Metode Taguch, Analss Multrespon, PCR, dan TOPSIS PENDAHULUAN Dalam bdang ndustr, statstka dgunakan dalam hal pengamblan keputusan dalam suatu masalah, Salah satu metode yang dgunakan dalam statstka untuk pengamblan keputusan adalah metode optmas. Metode optmas dgunakan oleh para profesonal dalam menentukan kombnas penggunaan sumber daya yang terbatas agar dcapa keuntungan yang optmum. Metode optmas n dterapkan untuk pengembangan produk, dstrbus, produks, pemasaran, Sumber Daya Manusa (SDM), dan optmas sumber daya ndustr lannya. Saat n sudah banyak penelt yang menelt tentang metode optmas sepert []; [] dan lan-lan. Jka usaha yang dperlukan atau hasl yang dharapkan dapat dnyatakan sebaga fungs dar peubah keputusan, maka optmas dapat ddefnskan sebaga pencapaan konds maksmum dan mnmum dar fungs tersebut. Fungs tuuan optmas secara umum merupakan langkah memnmumkan baya atau penggunan bahan baku dan 46

2 Statstka, Vol., No., Me 04 memaksmalkan hasl atau pemanfaatan materal produks atau proses produks. Penentuan fungs tuuan dkatkan dengan permasalahan yang dhadap. Salah satu metode optmas yang serng dpaka adalah metode Taguch, metode n dperkenalkan oleh Dr. Gench Taguch pada tahun 940. Pendekatan Taguch n berbeda dengan pendekatan lannya, yakn lebh menekankan pada aspek kualtas dbandngkan. Selan tu Taguch menggunakan perancangan ekspermen sebaga alat untuk membuat produk lebh kokoh (robust), yakn produk menad tdak terpengaruh terhadap faktor nose. Perancangan ekspermen n dgunakan sebaga alat untuk mengurang varas terhadap karakterstk kualtas produk dan proses. Penggunaan metode Taguch dalam desan ekspermen berdasarkan pada Orthogonal Array (OA) dalam rangka mendapatkan umlah maksmum nformas dengan percobaan mnmal, selan tu uga dapat menganalss data ekspermen berdasarkan Sgnal to Nose Rato (raso SN) [5]. Orthogonal Array (OA) adalah suatu matrks yang elemen elemennya tersusun atas bars dan kolom. Bars merupakan kombnas level dar faktor dalam ekspermen. Setap kolom merupakan faktor yang dapat dubah dalam ekspermen.flosof Taguch terdr dar tga konsep [6], yatu kualtas harus drancang ke dalam produk dan bukan sekedar memerksanya, kualtas terbak dcapa dengan memnmumkan devas dar target. Produk harus drancang agar kokoh (robust) terhadap faktor lngkungan yang tdak dapat dkontrol, baya Kualtas harus dukur sebaga fungs devas dar standar tertentu dan kerugan harus dukur pada seluruh sstem. Tga tahapan dalam menerapkan metode Taguch untuk mengoptmalkan suatu produk atau proses yatu () desan sstem, () desan parameter, dan (3) desan tolerans [3]. Kta dapat uga menganalss data ekspermen berdasarkan Sgnal to Nose Rato (SNR).Sgnal to Nose Rato (SNR) pada metode Taguch dgunakan sebaga ukuran untuk memlh faktor faktor dengan karakterstk kualtas suatu respon [5]. SNR mentransformaskan data pengamatan berulang ke dalam sebuah nla yang mencermnkan keberadaan dar varas dan nla rata-rata dar respon. Penggunaan SNR untuk mengetahu level dar faktor mana yang berpengaruh terhadap hasl ekspermen. Analyss of varance (ANOVA) merupakan teknk perhtungan yang memungknkan secara kuanttatf mengestmas kontrbus setap faktor pada semua pengukuran respon. ANOVA yang dgunakan desan parameter berguna untuk membantu mengdentfkas kontrbus faktor sehngga akuras perkraan model dapat dtentukan. ANOVA dperlukan untuk memperkrakan kesalahan varans dar faktor dan kesalahan predks. ANOVA pada metode Taguch dgunakan sebaga suatu metode statstka untuk mengnterpretaskan data data hasl ekspermen [3]. Permasalahan pengamblan keputusan merupakan proses pencaran ops terbak dar seluruh alternatve fsbel. Multple Crtera Decson Makng (MCDM) merupakan bagan dar problem pengamblan keputusan yang relatf kompleks, yang mengkutsertakan beberapa orang pengambl keputusan, dengan seumlah berhngga krtera yang beragam yang harus dpertmbangkan, dan masng-masng krtera tu memlk nla bobot tertentu, dengan tuuan untuk mendapatkan solus optmal atas suatu permasalahan. Salah satu metode yang dgunakan untuk menangan permasalahan n, adalah Technque for Order Performance by Smlarty to Ideal Soluton (TOPSIS). TOPSIS adalah salah satu metode pengamblan keputusan multkrtera yang pertama kal dperkenalkan oleh [7]. TOPSIS menggunakan prnsp bahwa alternatf yang terplh harus mempunya arak terdekat dar solus deal postf dan 47

3 Statstka, Vol., No., Me 04 arak terpanang (terauh) dar solus deal negatf dar sudut pandang geometrs dengan menggunakan arak Eucldean (arak antara dua ttk) untuk menentukan kedekatan relatf dar suatu alternatf dengan solus optmal. Metode TOPSIS banyak dgunakan pada beberapa model MADM (Mult Attrbute Decson Makng). Solus deal postf ddefnskan sebaga umlah dar seluruh nla terbak yang dapat dcapa untuk setap atrbut, sedangkan solus negatf-deal terdr dar seluruh nla terburuk yang dcapa untuk setap atrbut. TOPSIS mempertmbangkan keduanya, arak terhadap solus deal postf dan arak terhadap solus deal negatf dengan mengambl kedekatan relatf terhadap solus deal postf. Berdasarkan perbandngan terhadap arak relatfnya, susunan prortas alternatf bsa dcapa. Metode n banyak dgunakan untuk menyelesakan pengamblan keputusan secara prakts. Hal n dsebabkan konsepnya sederhana dan mudah dpaham, komputasnya efsen, dan memlk kemampuan mengukur knera relatf dar alternatf-alternatf keputusan. PCR (Proses Kemampuan Raso) merupakan kemampuan sebuah proses untuk memenuh spesfkas desan yang dtetapkan oleh permntaan konsumen, walaupun sebuah proses terkendal secara statstk. Bag sebuah proses untuk dapat dkatan mampu, nlanya harus berada dantara spesfkas atas dan bawah. Hal n berart kemampuan proses berada dalam ±3 standar devas dar rata-rata proses. Karena rentangan nla adalah 6 standar devas, maka tolerans sebuah proses yang mampu, yatu perbedaan antara spesfkas atas dan bawah harus lebh besar atau sama besar dengan 6. desgn lmts USL LSL PCR process capablty 6s USL : Upper Specfcaton Lmt/Batas Spesfkas Atas LSL : Lower Specfcaton Lmt/Batas Spesfkas Bawah S : Sampel Standar Devas Dar hasl perhtungan datas maka kta dapat melhat bahwa, ka PCR > maka proses yang dlakukan bak (Capable), PCR < maka proses yang dlakukan tdak bak (Not Capable), PCR = maka proses sesua dengan spesfkas konsumen Jka PCR < maka proses menghaslkan produk atau asa berada dluar tolerans yang dperbolehkan. Semakn tngg raso kemampuan proses, semakn besar kecenderungan proses berada dalam spesfkas yang dngnkan. Banyak perusahan telah memlh PCR =.33 sebaga target untuk mengurang varabel proses. PCR berkatan dengan penyebaran output proses relath terhadap toleransnya, PCR tdak melhat seberapa bak rata-rata sebuah proses berada dtengah nla target. Untuk mengatas masalah n, penelt mengusulkan suatu prosedur yang efektf dsebut PCR-TOPSIS yang ddasarkan pada kemampuan proses rato (PCR) teor dan teor preferens order by kesamaan dengan solus deal (TOPSIS) untuk mengoptmalkan masalah multrespon. Sehngga dengan metode PCR-TOPSIS, kta dapat memperoleh solus yang terbak dan dapat menghaslkan solus yang memuaskan untuk masalah multrespon dalam proses pembuatan kertas pada PT. Adprma Suraprnta yang merupakan salah satu perusahan manufaktur yang bergerak d bdang ndustr kertas khususnya pendaurulangan kertas. Tuuan yang ngn dcapa dalam peneltan n adalah mengka teor metode PCR-TOPSIS untuk menganalss data multrespon dan menerapkannya dalam mengoptmas varabel-varabel respon pada proses pembuatan kertas d PT. Adprma Suraprnta. Serta membandngkan hasl optmas yang dperoleh dengan metode PCR-TOPSIS dan Fuzzy Logc. 48

4 Statstka, Vol., No., Me 04 METODE PENELITIAN Sumber Data dan Varabel Peneltan Dalam peneltan n data yang dgunakan adalah data sekunder yang dperoleh dar hasl peneltan [4], yang pengamatannya dlakukan d PT. Adprma Suraprnta, Gresk. Pada peneltan n varabel-varabel yang dpaka dalam proses pembuatan kertas pada PT. Adprma Suraprnta yang memberkan pengaruh terhadap parameter kualtas kertas adalah sebaga berkut : Varabel Respon yang dgunakan dalam peneltan n adalah. y : Thckness / ketebalan [mcrometer (µm)]. Nla yang dtargetkan pada varabel n adalah 65 µm dengan batas spesfkas 60 µm s/d 70 µm, merupakan karakterstk Nomnal The Best.. y : Opacty / daya tembus (%). Dengan batas spesfkas >93%, merupakan karakterstk Large The Better. 3. y 3 : Roughness / kekasaran (ml/mn). Dengan batas spesfkas < 0ml/mn, merupakan karakterstk Smaller The Better. Varabel bebas yang dgunakan dalam peneltan n merupakan faktor kendal dmana masng-masng faktor memlk level sebaga berkut :. x : Man Speed (fase I, pembentukan kertas / WrePart) Man Speed terdr atas level sebaga berkut : Level = m/mn (rendah) Level = m/mn (tngg). x : Headbox Man Header Pressure (fase II, Pres Part) Headbox Man Header Pressure terdr atas level sebaga berkut : Level =. bar Level =. bar 3. x 3 : Steam Header Pressure (face III, pengerngan kertas / Dryng Part) Steam Header Pressure terdr atas level sebaga berkut : Level = bar (rendah) Level = bar (tngg) 4. x 4 : NIP (fase IV, penghalusan kertas / Callender) NIP terdr dar level sebaga berkut : Level = 00 kn/m Level = 0 kn/m 5. x 5 : Heatng Water (fase V, penghalusan kertas / Callender) Heatng Water terdr atas level sebaga berkut : Level = C (rendah) Level = C (tngg) Metode Analss Adapun langkah-langkah dlakukan untuk mencapa tuuan peneltan adalah sebaga berkut : I. Mengka metode PCR-TOPSIS dengan mengetahu penurunan rumus yang ada pada metode tersebut. II. Menerapkan metode PCR-TOPSIS untuk kasus optmas pada varabelvarabel respon Thcness, Roughness dan Opacty dalam proses pembuatan kertas pada PT. Adprma Suraprnta. Dengan langkah-langkah sebaga berkut :. Melakukan Statstka Deskrptf sebaga gambaran awal mengena data yang dpaka.. Menghtung deraat bebas Total untuk faktor kendal. dbtotal Dmana : A B A B C D E. A B A B 3. Menentukan rancangan Orthogonal Array (OA). Penggunaan metode Taguch dalam desan ekspermen berdasarkan pada Orthogonal Array (OA). Orthogonal Array (OA) dgunakan untuk menganalss data ekspermen dan dgunakan untuk merancang ekspermen yang efsen sehngga dapat menentukan umlah ekspermen mnmal yang dapat member nformas 49

5 Statstka, Vol., No., Me 04 sebanyak mungkn semua faktor yang mempengaruh parameter. Bagan terpentng dar Orthogonal Array terletak pada pemlhan kombnas taraf/level dar varabel-varabel nput untuk masng-masng ekspermen. Pemlhan ens Orthogonal Array (OA) yang dgunakan pada ekspermen tergatung pada umlah deraat bebas total. Penentuan deraat bebas total ddasarkan pada tga hal yatu: banyaknya varabel proses (faktor kendal), faktor nteraks antar faktor yang damat dan umlah taraf/level dar faktor yang damat. Orthogonal Array untuk dua level : ( m L ) m Dmana : M : blangan bulat postf > m : banyak ekspermen : banyak level m - : banyak kolom 4. Menghtung Sgnal To Nose (SNR). Dalam langkah n, (SNR untuk respon ke pada percobaan ke I dmana =,,m, =,,n) dapat dhtung. Menurut taguch dapat dhtung dengan tga rumus sebaga berkut : l 0log 0 y k,0 y k, l k () (semakn kecl respon semakn bak haslnya) l 0log,0 y, 0 k l k y k () (semakn besar respon semakn bak haslnya), dan y 0log 0,0 y, k S (3) (respon lebh nomnal yang terbak) y : Data yang damat untuk k respon ke- pada percobaan ke- I dan k pengulangan. y l l k y : Rata-rata data yang k damat untuk respon ke- pada percobaan ke-. S k y k y : Varas l data yang damat untuk respon ke pada percobaan ke-.,, m,,, n dan k,, l. 5. Menghtung PCR-SNR untuk setap percobaan. Menurut persamaan (), (), (3), berart kontrbus kualtas yang maksmal untuk respon ke- pada percobaan ke- menunukan C (PCR- SNR dalam respon ke- untuk percobaan ke-) metode perhtungan. x C 3s m x m : Rata-rata sampel untuk SNR pada respon ke-. s m x m : Standar devas sampel untuk SNR dalam respon ke-. 6. Menghtung TOPSIS dar hasl PCR- SNR. Relatf kedekatan untuk setap percobaan yang deal, TOPSIS dar hasl PCR-SNR adalah d S d d n d C C, untuk,, m : Jarak percobaan ke- dar solus deal. 50

6 Statstka, Vol., No., Me 04 n d C C, untuk,, m Jarak percobaan ke- dar solus deal. C max C,untuk,,, m, C,,, m,,,, n C mn C,untuk,,, m, C,,, m,,,, n 7. Menentukan persentase kontrbus FLC optmal dar faktor-faktor yang sgnfkan dalam multrespon. Ketka TOPSIS lebh tngg dar hasl PCR- SNR, kualtas produk yang lebh bak yang tersrat, sehngga efek faktor dapat dperkrakan dan tngkat optmal untuk setap faktor terkendal uga dapat dtentukan. Menggunakan ANOVA (Analyss of Varance), faktor yang sgnfkan dalam knera multrespon dan persentase kontrbus mereka terhadap total varas TOPSIS berdasarkan PCR dperoleh. III. Membandngankan hasl optmas yang dperoleh dengan menggunakan metode PCR-TOPSIS dan metode Fuzzy Logc yang telah dlakukan oleh Qontah (0).. Menghtung SNR untuk setap varabel respon Thckness, Opacty dan Roughness.. Menentukan rancangan level optmum untuk setap varabel respon PCR TOPSIS ( S ). 3. Menghtung nla taksran SNR dan nla taksran rata-rata respon Thckness, Opacty dan Roughness pada konds optmum berdasarkan rancangan level optmum untuk setap varabel respon PCR-TOPSIS ( S ). HASIL PENELITIAN Optmas Multrespon dengan Metode PCR-TOPSIS Dalam peneltan n d telt 3 respon Thckness, Roughness, dan Opacty. Ketga respon tersebut akan d Transformaskan menad varable baru dengan metode PCR-TOPSIS. Transformas Nla Respon ke SNR SNR merupakan hasl transformas dar beberapa pengulang data sehngga nlanya mewakl kualta penyaan varas. Masng-masng respon memlk karakterstk yang berbeda yatu untuk Thckness/ketebalan kertas dkatakan bak ka nlanya berada dalam batas tolerans dan mendekat target (nomnal the best), Roughness/ kekasaran dengan batas spesfkas < 0 ml/mn dmana semakn kecl nla Rougness maka semakn bak (smaller the better). Berkut hasl SNR masng-masng respon dengan fungs kualtasnya masng-masng: Tabel SNR dar Varabel Respon Outter Array No SNR Thckness Opacty Roughness Menghtung PCR berdasarkan SNR dar setap varabel respon. Bag sebuah proses untuk dapat dkatan mampu, nlanya harus berada dantara spesfkas atas dan bawah. Hal n berart kemampuan proses berada dalam ±3 standar devas dar rata-rata proses. Indeks Kemampuan Proses (C pk ) dgunakan untuk menghtung perbandngan antara dmens yang dngnkan dan yang bak dar suatu produk yang dhaslkan. Berdasarkan perhtungan Indeks Kemampuan Proses, kta dapat menghtung PCR-SNR dengan mentransformas nla SNR dar tap varabel respon kedalam persamaan C pk sehngga dperoleh sebaga berkut : 5

7 Statstka, Vol., No., Me 04 Tabel PCR-SNR dar respon Thckness, Opacty dan Roughness. PCR-SNR No Thckness Opacty Roughness Menghtung TOPSI hasl PCR-SNR TOPSIS adalah salah satu metode pengamblan keputusan multkrtera dengan de dasarnya adalah bahwa alternatf yang dplh memlk arak terdekat dengan solus deal dan yang terauh dar solus deal negatf. Tabel 3 Solus Ideal dan Solus Ideal negatf. Separaton Measure No d d Berdasarkan perhtungan solus deal dan solus deal negatf pada percobaan ke- untuk respon ke-, maka dperoleh Tabel 4 PCR-TOPSIS. Tabel 4 Hasl Perhtungan PCR-TOPSIS No PCR-TOPSIS( S ) Hasl nla PCR-TOPSIS pada Tabel 4. nlah yang akan danalss sebaga varabel respon baru yang mewakl tga respon dar Thckness, Opacty dan Roughness. ANOVA pada hasl PCR-TOPSIS. Hasl perhtungan PCR-TOPSIS yang ddapat selanutnya akan dlakukan analyss of varance (ANOVA) yang dgunakan untuk mengetahu pengaruh dar faktor dan nteraks terhadap satu respon yang dwakl oleh nla PCR- TOPSIS untuk tga respon sebelumnya. Hasl analss dar ANOVA dapat dlhat d Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5 dapat delaskan bahwa pada tngkat 0.05, semua faktor utama dan faktor nteraks memlk pengaruh sgnfkan dapat dlhat pada p- value untuk semua faktor utama dan faktor nteraks < Presentase Kontrbus pada masngmasng faktor. Presentas kontrbus untuk mengetahu berapa besar kontrbus yang dberkan oleh masng-masng faktor utama dan nteraks. Perhtungan persentase kontrbus menggunakan persamaan sebaga berkut : SS ' SS MSe DF Untuk perhtungan persentase kontrbus untuk semua faktor utama dan faktor nteraks dapat dlhat pada Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6 perhtungan kontrbus dar faktor utama dan nteraks menunukan bahwa headbox maen header preasure (faktor B) memberkan kontrbus yang palng besar terhadap respon dbandngkan dengan faktor yang lan yatu sebesar 9%. kemudan dkut oleh NIP (faktor D) yang memberkan kontrbus sebesar 3.37% dan man speed (faktor A) sebesar 5.86%. Sedangkan faktor lan berkontrbus dbawah 0% terhadap respon. 5

8 Statstka, Vol., No., Me 04 Tabel 5 Analyss of Varance (ANOVA) dar hasl PCR-TOPSIS. Source DF SS MS F-htung P-value Keterangan A B C D E AB Error Total Sgnfkan Sgnfkan Sgnfkan Sgnfkan Sgnfkan Sgnfkan Tabel 6 Persentase kontrbus Source DF SS MS F-htung SS' P. Kontrbus (%) A B C D E AB Error Total Penentuan Konds Optmum. Untuk memperoleh konds optmum, level yang dplh adalah level yang memberkan nla rata-rata SNR yan terbesar untuk masng-masng respon. Nla rata-rata SNR dar masng-masng level untuk setap respon dapat dlhat sebaga berkut : Mean of Means 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 A D B E Gambar Plot Efek Varabel Utama Tabel 7 Nla Mean Setap Level. Level A B C D E Delta Rank C Berdasarkan Gambar dan Tabel 7 dapat dlhat bahwa konds optmum untuk kualtas kertas dapat dcapa pada kombnas level A B C D E. Tabel 7 uga menelaskan bahwa faktor B (Headbox Man Header Pressure) yang palng berpengaruh pada respon, hal n dapat dlhat dar selsh yang palng besar dan menempat rankng pertama. Sedangkan faktor E (Heatng Water) menad faktor yang palng sedkt memberkan pengaruh pada respon, hal n dapat dlhat dar selsh yang palng kecl dan rangkng yang palng terakhr. Pada gambar terlhat bahwa konds optmum untuk level faktor dar respon adalah A B C D E yatu : Man Speed (A ) : m/mn Headbox Man Header Pressure (B ) :. bar Steam Header Pressure (C ) : bar NIP (D ) : 00 kn/m Heatng Water (E ) : C 53

9 Statstka, Vol., No., Me 04 Menghtung Taksran Nla konds Optmum setap Respon Untuk mendapatkan nla taksran setap respon menggunakan rancangan level optmum A B C D E adalah Tabel 8 Nla Taksran Optmum untuk setap Respon Thckness Opacty Roughness SNR Mean Berdasarkan Tabel 8 dapat dketahu bahwa nla taksran SNR Thckness yang optmal adalah sebesar 53.4 db dengan taksran nla rata-rata sebesar µm. Pada nla taksran SNR Opacty yang optmal adalah sebesar 4 db dengan taksran nla rata-rata sebesar %. Sedangkan nla taksran SNR Roughnesss yang optmal adalah sebesar db dengan taksran nla rata-rata sebesar ml/mn. Membandngkan Taksran Nla konds Optmum setap Respon dar Metode PCR-TOPSIS dan Metode Fuzzy Logc. Membandngkan nla optmum yang dperoleh dar analsa menggunakan metode PCR-TOPSIS dengan Fuzzy Logc, bertuuan untuk mengetahu nla mana yang lebh optmum dalam mendekat batas spesfkas yang dberkan pada tap respon. Taksran nla kualtas optmum pada metode PCR-TOPSIS berada pada taraf level optmum A B C D E. Sedangkan pada metode Fuzzy Logc berada pada taraf level optmum A B C D E. Perbandngan nla optmum PCR-TOPSIS dengan Fuzzy Logc dsakan dalam Tabel 9. Berdasarkan Tabel 9 dapat delaskan bahwa nla SNR dengan menggunakan metode PCR-TOPSIS untuk respon Thckness dan Opacty memlk nla taksran yang lebh bak dar metode Fuzzy Logc karena semakn besar nla SNR maka semakn bak kualtasnya dan nla mean untuk respon Thckness dan Opacty untuk PCR-TOPSIS lebh bak dar metode Fuzzy Logc karena lebh dekat pada batas spesfkas yang dberkan untuk tap respon. Sehngga dapat dambl kesmpulan bahwa metode PCR-TOPSIS lebh menghaslkan nla taksran optmum yang lebh bak dar metode Fuzzy Logc. No 3 Tabel 9 Perbandngan Nla Optmum PCR-TOPSIS dan Fuzzy Logc Konds Optmum Karakterstk Batas Respon PCR-TOPSIS Fuzzy Logc Kualtas Spesfkas SNR Mean SNR Mean Thckness Opacty Roughness Nomnal The Best Larger The Better Smaller The Better 65±5 > 93 < KESIMPULAN Berdasarkan hasl analss yang sudah dlakukan maka dapat dambl kesmpulan bahwa :. Dalam mengka teor PCR-TOPSIS, terdapat beberapa langkah yang harus dlakukan yatu. Menentukan matrks orthogonal array berdasarkan deraat bebas total untuk semua faktor kendal.. Menentukan SNR dar nla MSD untuk tap karakterstk mutu. Kecual untuk SNR nomnal the best dturunkan berdasarkan defens SNR secara umum yatu sgnal rata rata SNR nose varans 54

10 Statstka, Vol., No., Me 04. v. Menentukan PCR berdasarkan nla SNR yang dturunkan dar perhtungan Indeks Kemampuan Proses. Menghtung PCR-TOPSIS dar hasl perhtungan PCR-SNR.. Kombnas level-level faktor kendal yang dapat mengoptmalkan kualtas respon Thckness, Opacty dan Roughnesss secara serentak dengan menggunakan metode PCR-TOPSIS yatu : Man Speed (A ) : m/mn Headbox Man Header Pressure (B ) :. bar Steam Header Pressure (C ) : bar NIP (D ) : 00 kn/m Heatng Water (E ) : C 3. Nla SNR dan Mean dengan menggunakan metode PCR-TOPSIS untuk respon Thckness dan Opacty memlk nla taksran yang lebh bak dar metode Fuzzy Logc karena memlk nla SNR yang lebh besar dan nla mean lebh dekat pada batas spesfkas yang dberkan. Sehngga dapat dambl kesmpulan bahwa metode PCR-TOPSIS lebh menghaslkan nla taksran optmum yang lebh bak dar metode Fuzzy Logc. n Hgh-Speed Drllng of CFRP compostes. J. Mater. Process. Technol., 03: DOI: 0.06/.matprotec [4] Nke, D. Y. (008), Penerapan Metode Taguch & Pendekatan Metode Data Envolopment Analyss (DEA) Based Rankng Dalam Mengoptmasan Parameter Kualtas Kertas Pada Proses Paper Machne II (stud kasus : d PT. Adprma Saraprnta Gresk). Tugas Akhr. Jurusan Statsstka Insttut Teknolog Sepuluh November Surabaya. [5] Park, Sung H., 996, Robust Desgn And Analyss for Qualty Engneerng, New Delh : PT. Palatno Thomson Press. [6] Ross, P. J., 996, Taguch technques for qualty engneerng. New York. McGraw-Hll. [7] Yoon, K.P dan Hwang, C.L., 995, Multple attrbute decson makng; An Introducton, Sage Publcatons, Unted States of Amerca. DAFTAR PUSTAKA [] Bronson, R., 98, Theory and Problem of Operatons Research. USA : McGraw Hll Inc. [] Cleland, D.I. dan Kacaogln D.F., 980, Engneerng Management. Johanesburg: McGraw Hll Internatonal Book Company. [3] Gatonde, V.N., Karn, S.R., Rubo, J.C., Correa, A.E., Abrao, A.M. and Davm, J.P. (008), Analyss of Parametrc Influence on Delamnaton 55

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan dalam Merekomendasikan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Sstem Pendukung Keputusan dalam Merekomendaskan Smartphone untuk Kalangan Pemula dengan Metode TOPSIS Karmla 1, Muhammad dwan 2, In Parlna 3, Heru Satra 3 1,2,3 Jurusan Sstem Informas, STIKOM Tunas Bangsa,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM PERBANINGAN METOE SAW AN TOPSIS PAA KASUS UMKM Muh. Alyazd Mude al.mude@yahoo.com Teknk Informatka Unverstas Muslm Indonesa Abstrak alam pengamblan keputusan terhadap masalah berdasarkan sebuah analsa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi ) APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN MEREK DAN TIPE SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS Lnda Purnama Sar (0911103) Mahasswa Program Stud Teknk Informatka, STMIK Buddarma Medan Jl. Ssmangaraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1 Lecture : Mxed Strategy: Graphcal Method A. Metode Campuran dengan Metode Grafk Metode grafk dapat dgunakan untuk menyelesakan kasus permanan dengan matrks pembayaran berukuran n atau n. B. Matrks berukuran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

METODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran

METODE OPTIMASI 11/13/2015. Capaian Pembelajaran 2 Capaan Pembelajaran METODE OPTIMASI N. Tr Suswanto Saptad Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatfalternatf dalam jumlah yang relatf

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manurung (2010) menerapkan sistem pendukung keputusan seleksi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Pustaka Manurung (2010) menerapkan sstem pendukung keputusan seleks penerma beasswa dengan metode Analtcal Herarcy Process (AHP) dan Technque Order Preference by Smlarty

Lebih terperinci

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan.

Model SPK. Model optimasi (2) Model optimasi (1) Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas 4/30/2017. Tujuan. 4/0/207 Tujuan Metode-metode Optmas dengan Alternatf Terbatas N O V R I N A Mahasswa dapat memaham dan mampu mengaplkaskan beberapa metode untuk menyelesakan masalah dengan alternatf-alternatf dalam jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Optimasi Multirespon pada Proses Foaming Pembuatan Produk Sponge Sheet SLP3X dengan Pendekatan Metode Fuzzy TOPSIS (Studi Kasus di PT.

Optimasi Multirespon pada Proses Foaming Pembuatan Produk Sponge Sheet SLP3X dengan Pendekatan Metode Fuzzy TOPSIS (Studi Kasus di PT. 1 Optmas Multrespon pada Proses Foamng Pembuatan Produk Sponge Sheet SLP3X dengan Pendekatan Metode Fuzzy TOPSS (Stud Kasus d PT. XYZ) Nuzlatul Frdaus, dan Sony Sunaryo Jurusan Statstka, Fakultas Matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal. Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Studi Kasus : PT. Hutahaean) Majalah Ilmah Informas dan Teknolog Ilmah (INTI ISSN : 3390X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (Stud Kasus : PT. Hutahaean Relska Elfrda Capah (086 Mahasswa

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad) Jurnal Informatka Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Stud Kasus: CV. Trad) Bunga Annete Bennng 1), Indah Ftr Astut 2),

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Masalah Transportas Jong Jek Sang (20) menelaskan bahwa masalah transportas merupakan masalah yang serng dhadap dalam pendstrbusan barang Msalkan ada m buah gudang (sumber) yang

Lebih terperinci

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmah Wdya Teknk Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET Rcky Yulanton Prhandaa, Dan Retno Sar Dew * Jurusan Teknk Industr, Fakultas Teknk,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

Penerapan Metode Optimasi Multirespon Menggunakan Hybrid PCA-Taguchi dan PCR-TOPSIS Taguchi pada Penggurdian Material Komposit

Penerapan Metode Optimasi Multirespon Menggunakan Hybrid PCA-Taguchi dan PCR-TOPSIS Taguchi pada Penggurdian Material Komposit JURNL SINS DN SENI ITS Vol. 4, No., (05 7-50 (0-98X Prnt D- Penerapan Metode Optmas Multrespon Menggunakan Hybrd P-Taguch dan PR-TOPSIS Taguch pada Penggurdan Materal Kompost husnul Khotmah dan Muhammad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. menggantikan penilaian mereka. Dss ditujukan untuk keputusan keputusan yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sstem Pendukung Keputusan Lttle (1970) mendefnskan DSS sebaga sekumpulan prosedur berbass model untuk data pemrosesan dan penlaan guna membantu para manajer mengambl

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

Catatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan

Catatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan Catatan Kulah Memaham dan Menganalsa Optmsas dengan Kendala Ketdaksamaan. Non Lnear Programmng Msalkan dhadapkan pada lustras berkut n : () Ma U = U ( ) :,,..., n st p B.: ; =,,..., n () Mn : C = pk K

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB PERHITUNGAN NUMERIK. Kesalahan error Pada Penelesaan Numerk Penelesaan secara numers dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hana memberkan nla perkraan ang mendekat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory BAB II DASAR TEORI Perkembangan zaman telah membuat hubungan manusa semakn kompleks. Interaks antar kelompok-kelompok yang mempunya kepentngan berbeda kemudan melahrkan konflk untuk mempertahankan kepentngan

Lebih terperinci