Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN
|
|
- Shinta Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Ilmah Wdya Teknk Volume 16 Nomor ISSN PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET Rcky Yulanton Prhandaa, Dan Retno Sar Dew * Jurusan Teknk Industr, Fakultas Teknk, Unverstas katolk Wdya Mandala Surabaya, alan Kaludan 37 Surabaya * Emal : danretnosd@yahoo.com ABSTRAK Qualty Functon Deployment (QFD) merupakan cara untuk mengembangkan suatu produk berdasarkan kebutuhan konsumen. Tuuan dar peneltan n yatu menentukan ukuran karakterstk tekns lemar kabnet yang dapat memenuh kepuasan konsumen. Untuk tu dgunakan model matematka Askn dan Dawson agar dapat mengoptmas kepuasan konsumen. Model matematka n memlk batasan range ukuran karakterstk tekns, batasan hubungan antar kebutuhan konsumen dan karakterstk tekns, serta batasan sumber daya. Hasl rancangan karakterstk tekns yang dperoleh dapat memaksmalkan nla kepuasan konsumen yatu sebesar 95.59%. Kata kunc : Qualty Functon Deployment(QFD), model matematka, kepuasan konsumen I. Pendahuluan Qualty Functon Deployment (QFD) merupakan metode yang dapat dgunakan dalam proses perancangan dan pengembangan produk (Ulrch, 2001) Pada peneltan yang dlakukan oleh Chrstne Halm (2013), metode QFD dgunakan untuk penentuan target karakterstk tekns sepert panang, lebar, dan tngg yang optmal pada rak prng bes. Peneltan tersebut menerapkan model matemats yang dkembangkan oleh Askn dan watson. Model QFD pada peneltan n akan dgunakan untuk merancang dan mengembangkan produk kabnet. Spesfkas kabnet dapat dtentukan dengan mengetahu apa yang menad kebutuhan pelanggan. Sehngga dapat dengan mudah bersang d pasar. Selan spesfkas ukuran, konsep baru bsa dterapkan dalam pembuatan produk kabnet. Kabnet merupakan produk rumah tangga yang dgunakan untuk menympan barang dalam bentuk kecl. Kabnet memlk ukuran yang bervaras, sehngga tmbul persangan yang kompettf antar produsen kabnet. Ukuran volume kabnet menad alasan konsumen untuk membel produk kabnet. Namun bukan berart kabnet yang mempunya ukuran besar akan dmnat oleh konsumen. Selan tu rak dalam kabnet uga menad masalah. Karena ukuran barang yang dletakkan dalam kabnet dapat mempunya ukuran yang beraneka ragam. Sehngga perlu untuk membuat konsep agar kabnet bsa dmanfaatkan secara efsen. II. Tnauan Pustaka II.1 QFD (Qualty Functon Deployment) Qualty Functon Deployment (QFD) merupakan cara untuk menngkatkan kualtas barang atau asa dengan memaham kebutuhan tekns untuk menghaslkan suatu barang atau asa (Gntng, 2009) untuk menetapkan spesfkas kebutuhan konsumen Secara umum terdapat 6 langkah untuk dapat melakukan QFD yatu: Tabel 1. langkah melakukan QFD No Langkah Keterangan 1 Voce of Customer Apa kebutuhan dan kengnan konsumen? 2 Compettve Analyss 3 Voce of Engneer Bagamana mutu produk dbandngkan dengan produk kompettor menurut perseps konsumen? Besaran tekns apa yang berhubungan dengan kebutuhan atau kengnan konsumen? 4 Correlatons Seberapa kuat hubungan antara voce of customer dan voce of engneer? 5 Techncal Comparson 6 Trade-offs Bagamana perfomance produk kta dbandngkan produk kompettor? Berapa besar pengaruh perubahan suatu parameter tekns terhadap parameter lan? Kengnan konsumen dapat dteremahkan dalam karakterstk desan dengan menggunakan suatu matrks yang dsebut House of Qualty (HOQ).
2 Rcky Y dkk. /Wdya Teknk II.2 Model matematka Askn dan Dawson Model yang dkembangkan oleh Askn dan Dawson (2000), menyusun model guna menentukan target atrbut tekns optmal. Tngkat kepentngan kebutuhan pelanggan dtentukan dengan metode AHP. Pada model n berlaku asums: a. Antar atrbut tekns ndependen. b. Hubungan antara atrbut tekns dan kebutuhan pelanggan dapat drepresentaskan melalu fungs lner dengan koefsen. c. Antar kebutuhan pelanggan ndependen secara preferens, sehngga fungs kepuasan dapat dnyatakan sebaga fungs penumlahan antar kebutuhan pelanggan. Menurut model n dapat dtentukan secara subyektf menggunakan skala atau secara obyektf dengan regres lner dbantu desan ekspermen. Performans dalam memenuh kebutuhan ( V ) merupakan hasl normalsas yang nlanya adalah 1 bla seluruh atrbut tekns berada pada most favorable value dan 0 bla seluruh atrbut tekns berada pada least favorable value, sehngga 0 V 1. Kepuasan pelanggan untuk desan k dnyatakan sebaga: Vk V k dengan: bobot relatf kebutuhan pelanggan, 1 Karena optmsas n melbatkan seluruh possble desgn specfcatons, maka subscrpt k dapat dhlangkan. Varabel keputusan, yatu nla target untuk atrbut tekns, dnyatakan sebaga x. Untuk menghlangkan pengaruh ukuran yang berbeda, x dnormalsas ke dalam x, 1 x 1. Dalam model n telah dlbatkan batasan sumber daya berupa batasan waktu dan baya. Batasan baya dbedakan pula sebaga batasan baya produks dan baya R&D. Selengkapnya model matematsnya dnyatakan sebaga: Max V. s.t. V 1 0 V x V L x U x Z x x x c p Z c D Z t Z mn U L U L 2 0 C p C T D 2 V max V mn (bla kegatan perbakan dlakukan secara ser) Atau max t Z T (bla kegatan perbakan dlakukan secara paralel) 20
3 Rcky Y dkk. /Wdya Teknk dengan: bobot relatf kebutuhan pelanggan V performans dalam memenuh kebutuhan nla mnmum performans dalam memenuh kebutuhan L batas bawah angkauan atrbut tekns U batas atas angkauan atrbut tekns L s/d U menyatakan techncally acheveble range x nla target atrbut tekns yang telah dnormalsas ke dalam skala -1 sampa 1 0 x Z c p nla awal atrbut tekns besarnya perbakan yang dlakukan pada atrbut tekns baya produks per unt perbakan atrbut tekns C anggaran produks p c baya R&D per unt perbakan atrbut tekns D CD t T anggaran R&D waktu yang dbutuhkan per unt perbakan atrbut tekns total waktu yang terseda III. Metode Peneltan Dalam peneltan n langkah awal yang dlakukan yatu mengdentfkas kebutuhan konsumen akan lemar kabnet. Identfkas kebutuhan ddapat melalu wawancara dan kuesoner. Setelah tu melakukan dentfkas karakterstk tekns dan range, serta mengdentfkas hubungan antara kebutuhan pelanggan dengan karakterstk tekns. Setelah tu menyusun matrks HOQ. Setelah nformas terkumpul, kemudan menyusun model matemats dan melakuan verfkas dan valdas pada model tersebut. Jka model telah vald dan telah terverfkas, kemudan melakukan penentuan solus optmal berdasarkan model tersebut.secara sstemats, tahapan peneltan yang dlakukan sepert yang terlhat pada gambar Gambar 3.1 Flowchart Metodolog Peneltan IV. Pengolahan dan Analss Data Identfkas kebutuhan dperoleh dar beberapa tahapan, yang pertama yatu dentfkas data mentah Data mentah yang dgunakan dperoleh melalu proses wawancara. Wawancara dlakukan kepada 30 responden, dmana responden tersebut adalah orang-orang yang memlk dan menggunakan kabnet, bak pra 21
4 Rcky Y dkk. /Wdya Teknk maupun wanta. Jumlah responden sebanyak 30 sudah danggap cukup untuk mewakl kebutuhan konsumen akan produk kabnet karena sudah bsa menggambarkan 90% kebutuhan konsumen (Ulrch, 2001). Selanutnya yatu nterpretas data mentah kedalam kebutuhan pelanggan. Pada tahapan n ddapatkan beberapa kebutuhan pelanggan dan ens kabnet yang sesua dengan kebutuhan tersebut. Jens kabnet yang dgunakan dalam peneltan n dapat dlhat pada gambar 3.1, gambar 3.2 dan gambar 3.3. Setelah dketahu apa yang menad kebutuhan pelanggan, kemudan menyusun kuesoner untuk mengetahu preferens konsumen mengena kebutuhan-kebutuhan akan lemar kabnet dan mengetahu perseps konsumen mengena tga kabnet yang dtelt. IV.1 Identfkas Bobot Kebutuhan Pelanggan dan Perseps Pelanggan terhadap Produk Kabnet Identfkas kebutuhan pelanggan bertuuan untuk mengetahu tngkat kepentngan konsumen terhadap produk kabnet. Bobot pelanggan dar hasl olah data kuesoner mengena preferens responden. Berkut hasl perhtungan bobot perseps yang telah dlakukan. Tabel 2. Bobot Kepentngan No Kebutuhan konsumen Bobot kebutuhan pelanggan 1 space penympanan dalam kabnet kabnet yang kokoh kesesuaan tngg rak dengan barang kabnet tahan lama/awet kemudahan membershkan bagan bawah kabnet keawetan barang dsmpan 4.55 Dar bobot kebutuhan pelanggan ddapatkan bobot relatf untuk masng-masng kebutuhan yang menunukkan tngkat prortas kebutuhan. Berkut tabel yang menunukkan bobot relatf kebutuhan pelanggan Identfkas perseps responden bertuuan untuk mengetahu seberapa bak performas kabnet yang ada d pasaran. Nla performas dhtung dengan menggunakan perhtungan weght average. Hasl perhtungan performas tersebut akan dgunakan dalam tabel HOQ sebelah kanan sebaga perhtungan benchmarkng. Berkut merupakan hasl perhtungan perseps responden terhadap performas kabnet. IV.2 Identfkas Karakterstk Tekns Identfkas karakterstk tekns dlakukan dengn tuuan untuk mengetahu karakterstk tekns yang dbutuhkan untuk memenuh kebutuhan pelanggan. Dengan kata lan yatu mengubah pernyataan dar responden yang bersfat kualtatf menad data yang bersfat kuanttatf. Identfkas karakterstk tekns dlakukan dengan menentukan karakterstk tekns yang berhubungan dengan kebutuhan pelanggan. Berkut tabel 3.4 yang menunukkan karakterstk tekns yang sesua dengan kebutuhan pelanggan. 22
5 Rcky Y dkk. /Wdya Teknk Tabel 3. Bobot Relatf No Kebutuhan konsumen Bobot kebutuhan pelanggan space penympanan dalam 1 kabnet kabnet yang kokoh Bobot relatf kebutuhan kesesuaan tngg rak dengan 3 barang kabnet tahan lama/awet kemudahan membershkan 5 bagan bawah kabnet keawetan barang dsmpan No Tabel 4. Performas Kabnet Kebutuhan konsumen Kabnet A B C 1 space penympanan dalam kabnet kabnet yang kokoh kesesuaan tngg rak dengan barang kabnet tahan lama/awet kemudahan membershkan bagan bawah kabnet keawetan barang dsmpan Tabel 5. Karakterstk Tekns dar Kebutuhan Pelanggan No Kebutuhan konsumen Karakterstk tekns 1 space penympanan dalam kabnet 2 kabnet yang kokoh kesesuaan tngg rak dengan barang kabnet tahan lama dan awet kemudahan membershkan bagan bawah kabnet 6 keawetan barang dsmpan volume arak antar rak tebal bahan luasan kak Jarak antar rak tebal bahan tngg kak kabnet Jarak antar rak tngg kak kabnet Berkut merupakan tabel yang menunukkan karakterstk tekns dan satuannya. Tabel 6. Karakterstk Tekns No Karaterstk tekns Satuan 1 Volume cm 3 2 arak antar tatakan rak cm 3 tebal bahan cm 4 tngg kak dar tanah cm 5 luasan kak cm 2 23
6 Rcky Y dkk. /Wdya Teknk Tabel 7. ukuran karakterstk tekns cabnet No Karaterstk tekns Satuan Kabnet A Kabnet B Kabnet C 1 volume cm arak antar tatakan rak cm tebal bahan cm tngg kak dar tanah cm luasan kak cm IV.3 Identfkas Hubungan Kebutuhan Pelanggan dengan Karakterstk Tekns Penentuan kebutuhan pelanggan dengan karakterstk tekns dtunukkan dalam hubungan sangat kuat, kuat dan lemah. Dalam QFD hubungan tersebut dnyatakan dalam angka 9 yang berart sangat kuat, 3 yang berart cukup kuat, dan 1 yang berart lemah. Berkut merupakan tabel yang menunukkan hubungan tersebut. Tabel 8. Hubungan Kebutuhan Pelanggan dengan Karakterstk Tekns Setelah hubungan kebutuhan pelanggan dengan karakterstk tekns selesa ddentfkas kemudan dlakukan perhtungan bobot untuk masng-masng karakterstk tekns berdasarkan bobot kebutuhan pelanggan. Berkut hasl perhtungan bobot tersebut. Perhtungan bobot dlakukan dengan menumlahkan hasl perkalan relas karakterstk tekns dan kebutuhan pelanggan dengan bobot relatf kebutuhan pelanggan. Contoh: tebal bahan= (9 x 0,159) + (9 x 0,164) = 2.91 Tabel 9.bobot karakterstk tekns No Karaterstk tekns Bobot 1 volume arak antar tatakan rak tebal bahan tngg kak dar tanah luasan kak 2.91 IV.4 Penyusunan Matrks HOQ Setelah mengumpulan nformas untuk membuat matrks HOQ, kemudan menyusun matrks HOQ secara keseluruhan. Berkut gambar HOQ yang dbuat. 24
7 Rcky Y dkk. /Wdya Teknk Tabel 10 Matrks HOQ IV.5 Penyusunan Model Matemats Model matemats Askn dan Dawson memlk beberapa fungs, yatu fungs pembatas dan fungs tuuan. Berkut merupakan analss dar fungs-fungs tersebut: Tuuan dar peneltan n adalah memaksmalkan kepuasan konsumen terhadap lemar kabnet. Pada peneltan n terdapat enam kebutuhan yang akan dtngkatkan performasnya, yatu space penympanan dalam kabnet (V 1), kabnet yang kokoh (V 2), kesesuaan tngg rak dengan barang (V 3), kabnet tahan lama dan awet (V 4), kemudahan membershkan bagan bawah kabnet (V 5), dan keawetan barang dsmpan (V 6). V 1 memlk bobot relatf 0.172, V 2 memlk bobot relatf 0.159, V 3 memlk bobot relatf 0.175, V 4 memlk bobot relatf 0.164, V 5 memlk bobot relatf 0.166, dan V 6 memlk bobot relatf berdasarkan dar data tersebut, persamaan fungs tuuan dalam peneltan n menad: MaxS=0.172v v v v v v 6 Fungs pembatas dalam model matematka n terdr dar beberapa fungs, yatu fungs angkauan tekns, fungs hubungan nla karakterstk dengan kepuasan konsumen, performas mnumum, dan sumber daya yang terseda. Fungs angkauan tekns bertuuan untuk membatas ukuran karakterstk tekns agar nla yang ddapatkan mash berada dalam ukuran standar kabnet. Berkut fungs angkauan tekns yang terbentuk a. Volume (x 1) <=x 1<= Volume lemar kabnet memlk batas bawah sebesar cm 3 dan batas atas cm 3. b. Jarak antar rak (x 2) 22.5<=x 2<=38.45 Jarak antar rak dalam lemar kabnet memlk batas bawah 22.5cm dan batas atas 38.45cm. c. Tebal bahan (x 3) 1.55<=x 3<=2.5 Tebal bahan lemar kabnet memlk batas bawah 1.55cm dan batas atas 2.5cm. d. Tngg kak kabnet (x 4) 4.5<=x 4<=12 Tngg kak lemar kabnet memlk batas bawah 4.5cm dan batas atas 12cm. e. Luasan kak (x 5) 4.3<=x 5<=16 Luasan kak lemar kabnet memlk batas bawah 4.3 cm dan batas atas 16 cm. Fungs hubungan anatara nla karakterstk dengan kepuasan konsumen dtentukan dengan menggunakan regres lner agar dperoleh koefsen hubungan karakterstk tekns dengan kepuasan konsumen. Sebelum melakukan regres perlu dlakukan normalsas pada karakterstk tekns untuk menghlangkan perbedaan skala. Berkut hasl fungs hubungan karakterstk tekns dan kepuasan konusmen a. v 1 = (( x x 2 )-3.64)/( ) 25
8 Rcky Y dkk. /Wdya Teknk b. v 2 = (( x x 5 )-3.59)/( ) c. v 3 = (( x 2 )-2.96)/( ) d. v 4 = (( x 3 )-3.64)/( ) e. v 5 = (( x 4 )-3.93)/( ) f. v 6 = (( x x 2 )-4.34)/( ) Penentuan performas mnmum dalam model matematka Askn dan Dawson dnyatakan dalam persamaan berkut. a. 0<=v 1<=1 b. 0<=v 2<=1 c. 0<=v 3<=1 d. 0<=v 4<=1 e. 0<=v 5<=1 f. 0<=v 6<=1 Besarnya perbakan yang akan dlakukan dpengaruh oleh batasan sumber daya yang terseda. Berkut merupakan batasan sumber daya pada peneltan n. Varabel z merupakan besarnya berbakan dan varabel c merupakan besarnya baya yang dkeluarkan. a. z 1 = (x ) b. c 1 = 1.33z 1 c. z 2 2 > 27.53, x 2 > 22.5,2,3)) d. c 2 = z e. x 2 = (x1/ (5052))/z 2 f. z 3 = (x ) g. c 3 = z 3 h. z 4 = x c 4 = 63.32z 4. z 5 = x k. c 5 = z 5 l. c 1+c 2+c 3+c 4+c 5 <= IV.6 Verfkas dan valdas model Verfkas model dapat dlakukan dengan software lngo. Model yang telah dsusun tersebut d masukkan kedalam program lngo kemudan dalankan. Jka model tersebut dapat dbaca dan dolah maka model tersebut telah terverfkas. Valdas model dlakukan dengan melhat model yang terbentuk apakah telah sesua atau tdak. Model dapat dkatakan sesua ka persamaan yang terbentuk, sesua dengan teor yang ada. IV.7 Penentuan solus Setelah model ddapatkan, kemudan model tersebut dnput ke dalam software lngo. Software Lngo yang dgunakan dalam peneltan n adalah Lngo.11. Berkut solus yang dhaslkan dar model matemats peneltan n 26
9 Rcky Y dkk. /Wdya Teknk V. Kesmpulan Berdasarkan hasl pengolahan model matematka yang telah terbentuk untuk penentuan target karakterstk tekns lemar kabnet, maka dperoleh kesmpulan yang menyatakan bahwa nla target karakterstk tersebut sebaga berkut 1. Volume lemar kabnet sebesar cm 3 (55cm x 55cm x 91.6 cm) 2. Jarak antar rak lemar kabnet sebesar cm 3. Tebal bahan lemar kabnet 2.5 cm 4. Tngg kak lemar kabnet 12 cm 5. Luas kak lemar kabnet 16 cm 2 (4cm x 4cm) Hasl rancangan karakterstk tekns yang dperoleh dapat memaksmalkan nla kepuasan konsumen yatu sebesar 95.59% Daftar Pustaka 1 Askn,R.G. and D.W. Dawson (2000), Maxmzng Customer Satsfacton by Optmal Specfcaton of Engneerng Characterstcs, IIE Transactons 32 : Ulrch, K.T., and Eppnger, S.D. (2001), Perancangan dan Pengembangan Produk, Eds Pertama, hlm Salemba Teknka, Jakarta. 3 Gntng, Rosnan. (2009), perancangan Produk, Yogyakarta: Graha Ilmu. 4 Halm, Chrstne. (2013), Penerapan Model Matemats dalam Penentuan Target Karakterstk Tekns Rak Prng Bes, Surabaya: Unverstas Katolk Wdya Mandala Surabaya. 27
10 Rcky Y dkk. /Wdya Teknk Halaman n kosong 28
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciOPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah
JPM IIN ntasar Vol. 01 No. 2 Januar Jun 2014, h. 95-106 OPTIMSI MSLH PNUGSN St Maslhah bstrak Pemrograman lner merupakan salah satu lmu matematka terapan yang bertuuan untuk mencar nla optmum dar suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciPENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN
PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)
PERCG JRIG KSES KBEL (DTG3E3) Dsusun Oleh : Hafdudn,ST.,MT. (HFD) Rohmat Tulloh, ST.,MT (RMT) Prod D3 Teknk Telekomunkas Fakultas Ilmu Terapan Unverstas Telkom 015 Peramalan Trafk Peramalan Trafk Peramalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciBab IV Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya Batubara
Bab IV Pemodelan dan Perhtungan Sumberdaa Batubara IV1 Pemodelan Endapan Batubara Pemodelan endapan batubara merupakan tahapan kegatan dalam evaluas sumberdaa batubara ang bertuuan menggambarkan atau menatakan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciEFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR
EFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR Masduk Jurusan Penddkan Matematka FKIP UMS Abstrak. Penyelesaan persamaan ntegral
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER
BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciTIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN
Mater #13 Genap 016/017 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n Mater #13 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Prnsp Dasar ANCOVA merupakan teknk analss yang berguna untuk menngkatkan
Lebih terperinciBAB IV APLIKASI. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana contoh mengestimasi. parameter model yang diasumsikan memiliki karateristik spasial lag
BAB IV APLIKASI Pada bagan n akan dbahas bagamana contoh mengestmas parameter model yang dasumskan memlk karaterstk spasal lag sekalgus spasal error. Estmas dlakukan dengan menggunakan software Evews 3
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciREKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan
Lebih terperinciV ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI
Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING
Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciOleh : Enny Supartini Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran
Abstrak MENGESTIMASI BEBERAPA DATA HILANG (MISSING DATA) DAN ANALISIS VARIANS UNTUK RANCANGAN BLOK ACAK SEMPURNA Oleh : Enny Supartn Departemen Statstka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )
APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciAnalisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :
Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciBAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK
Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB PERHITUNGAN NUMERIK. Kesalahan error Pada Penelesaan Numerk Penelesaan secara numers dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hana memberkan nla perkraan ang mendekat
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan
Lebih terperinciPEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)
PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,
Lebih terperinciCatatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan
Catatan Kulah Memaham dan Menganalsa Optmsas dengan Kendala Ketdaksamaan. Non Lnear Programmng Msalkan dhadapkan pada lustras berkut n : () Ma U = U ( ) :,,..., n st p B.: ; =,,..., n () Mn : C = pk K
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciPembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1
Lecture : Mxed Strategy: Graphcal Method A. Metode Campuran dengan Metode Grafk Metode grafk dapat dgunakan untuk menyelesakan kasus permanan dengan matrks pembayaran berukuran n atau n. B. Matrks berukuran
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga
Lebih terperinci