Tujuan Pembelajaran Umum :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tujuan Pembelajaran Umum :"

Transkripsi

1 III HIDROSTTIK Tujuan embelajaran Umum : 1. Maasiswa mamu menerakan rinsi-rinsi dasar ilmu mekanika rekaasa dalam emecaan kasus-kasus idrostatika.. Maasiswa memaami cara mengitung gaa idrostatis ang bekerja ada bangunanbangunan keairan. Tujuan embelajaran Kusus : 1. Maasiswa mamu memaami konse dasar idrostatika ada kondisi bidang ang tercelu enu mauun tercelu sebagian dalam air.. Maasiswa mengetaui cara mengitung besar, letak titik tangka, ara mauun momen dari gaa idrostatis ang bekerja ada berbagai bentuk luasan dan sudut osisi bidang. 3.1 Tekanan Hidrostatis Seerti tela diketaui dalam idrostatika bawa keceatan air V = 0, jadi air dalam keadaan diam/tidak bergerak. Seingga tekanan idrostatis ada suatu titik menurut Hk. ernoulli menjadi : 1 z 1 z H.... (3.1) muka air titik-1 dasar z titik- Gambar 3.1 Tekanan idrostatis ada suatu titik. H Untuk titik- di ermukaan air (Gambar 3.1) : = atm = 0 (diabaikan), maka : z = = H dimana : H = energi total = garis energi = tinggi tekanan di titik = garis tekanan z = osisi titik td.datum = garis ermukaan air erarti dalam idrostatika : garis energi = garis tekanan = garis ermukaan air. Tekanan idrostatis di titik ang berada di ermukaan air, adala : z 0 karena = z H i d r o l i k a 1 3-1

2 Untuk titik -1 berada di bawa ermukaan air sedalam 1 (liat Gambar 3.1) : z 1 1 z (3.) Tekanan ini disebut tekanan idrostatis. esarna tekanan ini sama dengan berat air di atas titik tersebut, dan dinatakan dengan satuan N/m atau kn/m. Menurut ukum ascal, besarna tekanan air ada suatu titik dari semua ara adala sama. 3. ra Tekanan Hidrostatis ada idang τ Dalam idrostatika tekanan air ada bidang selalu tegak lurus ada bidang tersebut, karena tidak adana gaa geser (gaa tangensial) τ = μ dv/d = 0, jadi ana tinggal gaa normal ang tegaklurus bidang saja (Gambar 3.). Gambar 3. ra tekanan idrostatik ada bidang. 3.3 Gaa Hidrostatis Secara umum, gaa memiliki 3 atribut aitu besar, letak titik tangka, dan ara kerja. esarna gaa idrostatis ang bekerja ada luasan bidang sembarang dan membentuk sudut θ terada ermukaan air, seerti dierliatkan ada Gambar 3.3. Tinjau gaa ang bekerja ada bagian bidang seluas stri d sama dengan tekanan ada stri dikalikan dengan luasan stri d, atau : d =. d =.. d.. (3.3) s d θ O s S Y O d S d Luasan bidang sembarang Gambar 3.3 Gaa idrostatik ada bentuk bidang sembarang ang bersudut. X H i d r o l i k a 1 3 -

3 Dengan menjumlakan semua gaa ang bekerja ada luasan bidang sembarang tersebut, dengan memertimbangkan bawa =. sin, aitu : g d g sin d g sin g sin s Karena s = s sin, maka : = g s = γ s [N] [ ].. (3.4) dimana : = gaa idrostatis, dinatakan dengan satuan [N] = keraatan massa air, dinatakan dengan satuan [kg/m 3 ] g = gravitasi bumi, dinatakan dengan satuan [m/detik ] s = kedalaman usat bidang terada ermukaan air, dengan satuan [m] = luas bidang sem, dinatakan dengan satuan [m ]. d Letak titik usat gaa idrostatik diitung seerti ada mekanika dengan menggunakan konse statis momen. Sumbu O diili sebagai erotongan antara luas bidang sembarang dan ermukaan air. Karena jumla momen dari seluru gaa terada sumbu O = momen gaa resultanna, maka kita erole ersamaan ; d dari eritungan di atas d = g. d = g ( sin) d dan = (g sin) s maka d g sin d g sin s Karena d meruakan momen inersia dari luas bidang sembarang tersebut terada sumbu O, maka : I o s Dalam bentuk ang lebi teat, digunakan teorema momen inersia sumbu sejajar, I s I s.. (3.5) s s dimana : = jarak miring dari usat tekanan terada ermukaan air, dengan satuan [m] s = jarak miring dari usat bidang terada ermukaan air, dengan satuan [m] I = momen inersia bidang t. sumbu ang melalui usatna, dengan satuan [m 4 ] = luas bidang, dengan satuan [m ]. H i d r o l i k a 1 3-3

4 atau : I s / sin.. (3.6) s / sin dimana : = jarak miring dari usat tekanan terada ermukaan air, dengan satuan [m] s = jarak vertikal dari usat bidang terada ermukaan air, dengan satuan [m] I = momen inersia bidang t. sumbu ang melalui usatna, dengan satuan [m 4 ] = luas bidang, dengan satuan [m ]. erlu diingat bawa letak usat gaa idrostatik selalu di bawa usat luasan bidang sembarang tersebut, atau ( s ) selalu ositi karena I nilaina selalu ositi Gaa Hidrostatis ada idang Horisontal eratikan dasar kolam air atau bidang tercelu enu (liat Gambar 3.4) : Tekanan idrostatik, = γ. [N/m ] Gaa idrostatik, =. = γ. s. = γ. [N] Letak titik tangka gaa idrostatik berada ada titik usat diagram tekanan/titik. onto Soal : Hitung tekanan idrostatis, besar dan letak titik tangka gaa idrostatik ada dasar kolam dalam kondisi tercelu enu (liat Gambar 3.4). anjang = 8,00 m dengan lebar b = 5,00 m, bila diketaui berat jenis air γ a = 9,81 kn/m 3? D Θ = 60 o = 3,00 m Gambar 3.4 angunan kolam air. 8,00 m Jawab : Tekanan idrostatik ada dasar tangki, = γ. = 9,81 * 3,00 = 9,43 kn/m. Gaa idrostatik, = γ. s. =. = γ. = 9,43 * (8,00 * 5,00) = 1177, kn [ ] 8,00 5,00 Letak titik tangka gaa idrostatik berada d titik usat distribusi tekanan/titik = (4,00 ;,50) m. Diagram tekanan idrostatik berua tekanan ang merata berbentuk risma emat ersegi anjang. H i d r o l i k a 1 3-4

5 3.3. Gaa Hidrostatis ada idang Vertikal eratikan dinding kolam air atau bidang tercelu sebagian (liat Gambar 3.4) : esar gaa idrostatis, = γ s. = γ.(/). [N] Letak titik tangka gaa idrostatis berada ada titik usat diagram tekanan/titik, = /3 dari ermukaan air. [m]. ila gaa diitung dalam gaa ersatuan lebar bidang (dalam orisontal), maka : = γ s. = = γ.(/) = ½ γ dengan satuan [N/m]. b b/ b/ Diagram tekanan idrostatis ada bidang ini meruakan garis lurus, karena ersamaan tekanan = γ (-z) adala meruakan fungsi berangkat satu (linier). /3 = Gaa idrostatis ada bidang vertikal = isi risma segitiga ang dibentuk ole volume tekanan, sedang titik tangka gaa bekerja melalui titik berat volume risma segitiga ang jauna /3 dari ermukaan. Jadi sesuai dengan enurunan rumus di atas. onto Soal : Hitungla besar dan letak titik tangka gaa idrostatis ada dinding vertikal kolam kondisi tercelu sebagian, ang memunai tinggi = 3,00 m dengan lebar b = 5,00 m, bila diketaui berat jenis ait γ a = 9,81 kn/m 3 (liat Gambar 3.4)? Jawab : Gaa idrostatis, = γ. s. = 9,81*1,50 * (3,00 * 5,00) = 0,75 kn [ ] Letak titik tangka gaa idrostatis berada ada titik usat diagram tekanan/titik, = /3 = /3 * 3,00 =,00 m (dari ermukaan air). esar gaa idrostatis ersatuan lebar : = γ. s. s = 9,81 (3,00/) (3,00*1,00) = 44,145 N/m [ ]. = /3 = /3 * 3,00 =,00 m (dari ermukaan air) Gaa Hidrostatis ada idang Miring Dinding kolam air atau bidang D dalam kondisi tercelu sebagian (liat Gambar 3.4) : Gaa idrostatis, = g s = γ s [N] I Letak titik tangka gaa idrostatis, s [m] s H i d r o l i k a 1 3-5

6 I atau : s / sin [m] s / sin onto Soal : Hitungla besar dan letak titik tangka gaa idrostatis ang bekerja ada dinding kolam ang miring D dalam kondisi tercelu sebagian (liat Gambar 3.4), tinggi = 3,00 m dengan lebar b = 5,00 m, bila diketaui berat jenis ait γ a = 9,81 kn/m 3. Jawab : esar gaa idrostatik, = γ. s. = 9,81 (3,00/) (3,00/sin 60 o *5,00) = 54,87 kn [ ] esar gaa idrostatis ersatuan lebar : = γ. s. s = 9,81 (3,00/) (3,00/sin 60 o *1,00) = 50,974 kn/m [ ]. = b/ b b/ Letak titik tangka gaa idrostatik berada d titik usat distribusi tekanan/titik, aitu: I s s 3 o 3 b 5,00 *(3,00 / sin 60 ) I 1 1 Seingga : I s / sin / sin s,31 m. 1,50/ sin 60 o (dari ermukaan air). 17,3 m 17,3 1,50/ sin 60 o (5,003,00/ sin 60 ) 4 o Gaa Hidrostatik ada idang Lengkung Dalam ermasalaan bidang lengkung ini, gaa idrostatik diuraikan menjadi gaa-gaa dalam ara orizontal dan vertical sebagai berikut (liat tinjauan bagian kecil dari bidang lengkung Gambar 3.5) : D d H E d V α d d H V α d = γ d, dalam ara orizontal, d H = γ d cos α dan ara vertical, d V = γ d sin α maka : - Gaa orizontal, H d meruakan gaa ada bidang roeksi D, sedangkan - Gaa vertical, V dx meruakan gaa ang besarna = berat kolom air di atas bidang H i d r o l i k a 1 3-6

7 lengkung, (seluas bidang E). Gambar 3.5 Gaa idrostatis ada bidang lengkung ¼ lingkaran. Seingga : - esarna resultante gaa idrostatis : H v ( ) dengan satuan N, atau kn. - Letak titik tangka gaa idrostatis : erada ada erotongan antara garis kerja H dan V, kemudian dari titik tersebut diubungkan dengan titik usat lengkungan seingga meruakan garis kerja gaa. V - ra gaa terada garis orisontal, arc. tan, dalam satuan [derajat]. H onto Soal 1 : E 10 m intu tangki air berbentuk bidang lengkung seeremat lingkaran dengan jari-jari R =,00 m dan lebar b = 3,00 m seerti Gambar di saming. Jika titik berada ada kedalaman 10 m dari ermukaan air dan γ = 9,81 kn/m 3, itung besar dan letak titik tangka gaa idrostatik ang bekerja ada intu tersebut? R = m m Jawab : Gaa idrostatis ang bekerja ada intu (ang berua bidang lengkung) = resultan dari gaa ang bekerja ada bidang roeksi vertical aitu bidang D + berat air di atas bidang lengkung aitu bidang E. Gaa ang bekerja ada bidang roeksi D, adala : H = γ s D γ = 9,81 kn/m 3, s = = 11 m, D = D * b = * 3 = 6 m. = 9,81*11*6 = 647,46 kn [ ] R S s H E V1 V L 1 L L V Letak titik tangka gaa H, aitu : I s I = 1/1 b 3 = 1/1*3* 3 = m 4. s D 11 11,118 m. 11* 6 erat air di atas bidang lengkung aitu bidang E, diuraikan menjadi komonen berat air, aitu v 1 dan v : V1 = erat air seluas bidang E D H i d r o l i k a 1 3-7

8 = γ* Volume air seluas bidang E = γ*b* E = 9,81 * 3 * (10*) = 588,6 kn [ ] Letak titik tangka gaa V1 (liat Tabel ada Lamiran ), aitu : L 1 = 1,00 m dari garis erat air v : V = erat air seluas bidang = γ* (Volume air seluas bidang ) = γ*(b* E ) = 9,81 * (3 * (1/4*0,5πD )) = 9,81 * (3 * (1/4*0,5*π*4 )) = 9,410 kn [ ] Letak titik tangka gaa V (liat Tabel ada Lamiran ), aitu : L = 0,44 R = 0,44* = 0,848 m dari garis Resultanre gaa berat air di atas bidang lengkung : v = v1 + v = 588,6 + 9,410 = 681,010 kn [ ] Letak titik tangka gaa resultan V, menurut statis momen terada garis, aitu : V 1 * L1 V * L L V 588,6 *1,00 9,410 * 0, ,010 = 0,979 m. Gaa idrostatis ang bekerja ada intu (ang berua bidang lengkung) = resultan dari gaa ang bekerja ada bidang roeksi vertical aitu bidang D dan berat air di atas bidang lengkung aitu bidang E, aitu : H V 647,46 681,010 = 939,67 kn [ ] ra gaa idrostatis adala melalui titik usat ¼ lingkaran dan miring membentuk sudut α terada bidang orisontal, selain itujuga melalui titik erotongan garis kerja v dan : H i d r o l i k a 1 3-8

9 onto Soal : V 681,010 arc tan arc tan H 647,46 = 46,445 o 0,8 m 1,6 m intu radial ¼ lingkaran bertitik usat di titk O dengan jari-jari R =,4 m, dan memunai lebar b = 3 m, serta dierlengkai engsel di titik, menerima tekanan air dari ara sisi kanan seerti terliat ada Gambar. erat intu radial W = 100 kn dan titik berat intu tersebut berada disebela kanan engsel sejau e = 0,44 R. Diminta : Hitung besar dan ara gaa luar K agar intu teta dalam kondisi setimbang seerti ada gambar? Jawab : O R =,4 m W L 3 idang roeksi W K L Gaa idrostatis ang bekerja ada bidang roeksi, adala : O 0,8 m = γ s D γ = 9,81 kn/m 3, L 1 s = ½ R = ½ *,4 1,6 m = 1, m. D = R * b =,4 * 3 = 7, m. v = 9,81*1,*7, = 84,758 kn [ ] Letak titik tangka gaa, aitu : = /3 R = /3*,4 = 1,6 m (terada ermukaan air). R =,4 m Jarak gaa terada engsel : L 1 = 0,8 = 1,6 0,8 = 0,8 m. erat air di atas bidang lengkung aitu bidang O (imaginer) : v = erat air seluas bidang O = γ* Volume air seluas bidang O = γ*b* O = 9,81 * 3 * (1/4 R ) = 133,071 kn [ ] Jarak gaa v terada engsel : L = 0,44 R = 0,44*,4 = 1,0178 m. erat intu radial, W = 100 kn ( ), dengan jarak terada engsel e = 0,44 R = 1,0178 m. esar dan ara gaa luar K, M 0 K H i d r o l i k a 1 3-9

10 K onto Soal 3: Saluran * L W * e V * L R = 14,31 kn ( ) Roda 5 m K 84,758 * 0,8 100 *1,0176, o W Motor enggulung tali engsel D = m adan jalan Gorong-gorong 133,071*1,076 intu kle memunai lebar b =,5 m, ang dierlengkai engsel di titik, terasang miring dengan sudut 60 o di mulut gorong-gorong ang berada di bawa badan jalan, berat intu W = 500 N dengan titik berat berada di tenga-tenga. intu tersebut menerima tekanan air dari ara kiri dan kanan (liat Gambar). Hitung : besar dan ara gaa tegangan tali K ada saat intu akan mulai terbuka, bila untuk kebutuan oerasional intu (buka/tutu intu), di titik di ubungkan dengan tali baja (sling) ke motor enggulung? Jawab : L L 3 s adan jalan s K Saluran s s Gorong-gorong W 1) Gaa idrostatis ang bekerja ada sisi kanan intu (gorong-gorong terisi enu air) : ka = γ s s = ½ * = ½ * = 1 m. s = s /sin 60 o = 1,1547 m = /sin 60 o * b = /sin 60º * 3 = 6,98 m. = 9,81*1*6,98 = 67,98 kn [ ] Letak titik tangka gaa ki : = /3 * = /3 * = 1,333 m Jarak gaa ki terada engel L 1 = = 1,333 m. ) Gaa idrostatis ang bekerja ada sisi kiri intu : H i d r o l i k a

11 ki = γ s D s = a + ½*D = 5 + ½ * = 5 + ½ * = 6 m. s = s /sin 60 o = 6/sin 60 o = 6,98 m = /sin 60 o * b = /sin 60º * 3 = 6,98 m. = 9,81*6,98*6,98 = 470,88 kn [ ] Letak titik tangka gaa ki, aitu : I s I = 1/1 b 3 = 1/1*3*(/sin 60 o ) 3 = 3,079 m 4. s D 3,079 6,98 6,98 * 6,98 Jarak gaa ki terada engel : 6,99 m L = 5/sin 60 o = 6,99 5/sin 60 o = 1,19 m. 3) Gaa berat intu W = 500 N dengan titik berat L 3 = 1/sin 60 o = 1,1547 m 4) esar dan ara gaa luar K, aabila jarak K terada engsel L = /sin 60 o =,94 m. M = 0 ka L K 1 ki ki L L W L ka 3 L 1 K L 0 W L L 470,88 *1,19 67,98 *1,333 0,5 *1,1547,94 = 10,999 kn [ ]. 3 H i d r o l i k a

12 3.4 Soal Latian = a m 10,00 m 60 o D Soal 1 : Kolam air memiliki kedalaman = a m, lebar b = 6,00 m, itung : a) esar dan letak titik tangka gaa idrostatik ang bekerja ada dinding. b) esar dan letak titik tangka gaa idrostatik ang bekerja ada lantai dasar. c) esar dan letak titik tangka gaa idrostatik ang bekerja ada dinding D. 60 o a 3,00 m 3,00 m D Soal : idang berbentuk lingkaran dengan diameter d = 3,00 m, sedangkan bidang D berbentuk segitiga sama kaki ang uncakna di titik dan alasna DD =,00 m, Jika titik dan berada ada kedalaman a m dari ermukaan air, itung : a) esar dan letak titik tangka gaa idrostatik ang bekerja ada bidang lingkaran. b) esar dan letak titik tangka gaa idrostatik ang bekerja ada bidang segitiga D. a 3,00 m 60 o Soal 3 : intu tangki air berbentuk emat ersegi anjang dengan lebar b =,00 m. Jika titik berada ada kedalaman a m dari ermukaan air, itung : besar dan letak titik tangka gaa idrostatik ang bekerja ada intu. R = m a,00 m Soal 4 : intu tangki air berbentuk bidang lengkung seeremat lingkaran dengan jari-jari R =,00 m dan lebar b = 3,00 m. Jika titik berada ada kedalaman a m dari ermukaan air, itung : esar dan titik tangka gaa idrostatik ang bekerja ada intu. H i d r o l i k a 1 3-1

13 Sungai a 60 o W engsel D = m adan jalan Gorong-gorong Soal 5 : intu kle terasang di mulut goronggorong berbentuk ersegi anjang dengan lebar b =,5 m, dan dierlengkai engsel di. Jika titik berada ada kedalaman a m dari ermukaan air sungai dan air di gorong-gorong diangga kosong, itung : a) esar dan letak titik tangka gaa idrostatis ang bekerja ada intu. b) esar momen di Engsel akibat gaa idrostatis g bekerja ada intu. engsel =.? Sungai 60 o W D = m adan jalan Gorong-gorong Soal 6 : intu kle otomatis memunai lebar b =,5 m, ang dierlengkai engsel di titik, terasang miring dengan sudut 60 o di mulut gorong-gorong ang berada di bawa badan jalan, berat intu W = 500 N dengan titik berat di tenga-tenga. intu tersebut menerima tekanan air dari ara kiri dan kanan (liat Gambar). eraa tinggi muka air sungai (X) td, saat intu akan mulai terbuka jika aliran di goronggorong diangga enu air? K 3,00 m 3,00 m Soal 7 : Sebua intu kle memunai lebar b = a m, dilengkai dengan engsel di titik. gar intu teta dalam kondisi seimbang seerti ada Gambar di saming, beraa besar dan ara gaa luar K? 1,5 m 1,8 m W 1,8 m Soal 8 : intu automatik beratna N/m ermeter lebar dan titik berat intu berada 1,80 m ke sebela kanan engsel, serta meliki lebar b = a m. Selidikila aaka intu tersebut akan berutar terbuka akibat kedalaman air seerti ang terliat ada gambar? H i d r o l i k a

14 Tabel 3.1. Luasan, titik berat, dan momen inersia. ujur sangkar entuk bidang Luas Jarak titik berat terada sisi dasar Momen inersia sb. melalui titik berat 4 I 1 Emat ersegi anjang b 1 I 3 b 1 b Segitiga b 3 3 b I 36 b Traesium a ( a b) ( a b) 3 ( a b) I ( a 4ab b ) 36 ( a b) 3 b Lingkaran d d 4 d I d 64 4 d Setenga lingkaran r 8 d 0, 1 d 4 I ( 6, ) d d Seeremat lingkaran r d 0, 1 d I ( 3,4310 ) d r H i d r o l i k a

BAB III STATIKA FLUIDA

BAB III STATIKA FLUIDA A STATKA LUDA Tujuan ntruksional Umum (TU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika Tujuan ntruksional Khusus (TK)

Lebih terperinci

Nama : Mohammad Syaiful Lutfi NIM : D Kelas : Elektro A

Nama : Mohammad Syaiful Lutfi NIM : D Kelas : Elektro A Nama : Mohammad Saiful Lutfi NIM : D46 Kelas : Elektro A RANGKUMAN MATERI MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR Hukum kekalan momentum linier meruakan salah satu dari beberaa hukum kekalan dalam fisika. Dalam

Lebih terperinci

HADIANI NURAZIZAH M, 2015 Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Science Plus Reading untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif

HADIANI NURAZIZAH M, 2015 Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Science Plus Reading untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif SOL Tekanan 1. Di bawa ini yang meruakan ernyataan yang benar mengenai konse tekanan a. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin besar b. Semakin kecil gaya yang diberikan, makate kanan yang diderita

Lebih terperinci

Matematika ITB Tahun 1975

Matematika ITB Tahun 1975 Matematika ITB Taun 975 ITB-75-0 + 5 6 tidak tau ITB-75-0 Nilai-nilai yang memenui ketidaksamaan kuadrat 5 7 0 atau atau 0 < ITB-75-0 Persamaan garis yang melalui A(,) dan tegak lurus garis + y = 0 + y

Lebih terperinci

FLUIDA STATIK. Dengan demikian gaya-gaya yang bekerja hanya gayagaya normal yaitu gaya tekan yang bekerja tegak lurus pada permukaannya.

FLUIDA STATIK. Dengan demikian gaya-gaya yang bekerja hanya gayagaya normal yaitu gaya tekan yang bekerja tegak lurus pada permukaannya. FLUID STTIK Fluida statik meruakan bagian dari hidrolika yang memelajari gaya-gaya tekan cairan dalam keadaan diam. Karena cairan dalam keadaan diam maka tidak terdaat geseran baik antara laisan cairan

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar KTSP & K-1 FIsika K e l a s XI KESEIMNGN END TEG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami sarat keseimbangan benda tegar.. Memahami macam-macam

Lebih terperinci

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan

Lebih terperinci

Pertemuan IV II. Torsi

Pertemuan IV II. Torsi Pertemuan V. orsi.1 Definisi orsi orsi mengandung arti untir yang terjadi ada batang lurus aabila dibebani momen (torsi) yang cendrung menghasilkan rotasi terhada sumbu longitudinal batang, contoh memutar

Lebih terperinci

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m. Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder

Lebih terperinci

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema ) 4. TURUNAN 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendauluan dua masala dalam satu tema a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adala : m PQ Jika, maka tali busur PQ akan beruba menjadi garis ggung

Lebih terperinci

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1 4. TURUNAN MA4 Kalkulus I 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendauluan dua masala dalam satu tema a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adala : m PQ Jika, maka tali busur PQ akan beruba

Lebih terperinci

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis BAB II RESULTAN (JUMLAH) DAN URAIAN GAYA A. Pendahuluan Pada bab ini, anda akan mempelajari bagaimana kita bekerja dengan besaran vektor. Kita dapat menjumlah dua vektor atau lebih dengan beberapa cara,

Lebih terperinci

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep

Lebih terperinci

P = W/A P = F/A. Sistem satuan MKS: F = kgf P = kgf/m 2. Sistem satuan SI : F = N A = m 2 P = N/m 2

P = W/A P = F/A. Sistem satuan MKS: F = kgf P = kgf/m 2. Sistem satuan SI : F = N A = m 2 P = N/m 2 HIDROSTTIK Hidrostatika adalah cabang ilmu hidraulika yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam Pada zat cair diam tidak terjadi tegangan geser diantara partikel-partikel zat cair Hukum Newton

Lebih terperinci

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor . Vektor.1 Representasi grafis sebuah vektor erdasarkan nilai dan arah, besaran dibagi menjadi dua bagian aitu besaran skalar dan besaran vektor. esaran skalar adalah besaran ang memiliki nilai dan tidak

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11 SM IP Kelas 11 Memahami, menerapkan, dan menganalis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif bersadarkan rasa ingin tahuna tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaa, dan humaniora

Lebih terperinci

FISIKA XI SMA 3

FISIKA XI SMA 3 FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,

Lebih terperinci

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Fisika Kelas XI SCI Semester I Oleh: M. Kholid, M.Pd. 43 P a g e 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Kompetensi Inti : Memahami, menerapkan, dan

Lebih terperinci

dapat dihampiri oleh:

dapat dihampiri oleh: BAB V PENGGUNAAN TURUNAN Setela pada bab sebelumnya kita membaas pengertian, sifat-sifat, dan rumus-rumus dasar turunan, pada bab ini kita akan membaas tentang aplikasi turunan, diantaranya untuk mengitung

Lebih terperinci

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus perlu memaami baasan tentang system bilangan real karena kalkulus didasarkan pada system bilangan real dan sifatsifatnya. Sistem bilangan yang

Lebih terperinci

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran Bab 5 Puntiran 5.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai kekuatan dan kekakuan batang lurus yang dibebani puntiran (torsi). Puntiran dapat terjadi secara murni atau bersamaan dengan beban aksial,

Lebih terperinci

SOAL DINAMIKA ROTASI

SOAL DINAMIKA ROTASI SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,

Lebih terperinci

Penyelesaian Model Matematika Masalah yang Berkaitan dengan Ekstrim Fungsi dan Penafsirannya

Penyelesaian Model Matematika Masalah yang Berkaitan dengan Ekstrim Fungsi dan Penafsirannya . Tentukan nilai maksimum dan minimum pada interval tertutup [, 5] untuk fungsi f(x) x + 9 x. 4. Suatu kolam ikan dipagari kawat berduri, pagar kawat yang tersedia panjangnya 400 m dan kolam berbentuk

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN MOMEN GAYA

KESETIMBANGAN MOMEN GAYA 43 MDUL PERTEMUAN KE 5 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Momen gaa, sarat kedua kesetimbangan, resultan gaa sejajar, pusat berat, kopel. PKK BAHASAN: KESETIMBANGAN MMEN GAYA 5. PENGERTIAN MMEN GAYA Besar

Lebih terperinci

TM. II : KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR

TM. II : KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR TKS 4008 Analisis Struktur I TM. II : KONSE DASAR ANALISIS STRUKTUR Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaa endahuluan Analisis struktur adalah suatu proses

Lebih terperinci

STATIKA. Dan lain-lain. Ilmu pengetahuan terapan yang berhubungan dengan GAYA dan GERAK

STATIKA. Dan lain-lain. Ilmu pengetahuan terapan yang berhubungan dengan GAYA dan GERAK 3 sks Ilmu pengetahuan terapan yang berhubungan dengan GAYA dan GERAK Statika Ilmu Mekanika berhubungan dengan gaya-gaya yang bekerja pada benda. STATIKA DINAMIKA STRUKTUR Kekuatan Bahan Dan lain-lain

Lebih terperinci

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika luida, teori hidrostatika dan hidrodinamika.

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINEMATIKA = Ilmu gerak Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR BAB DNAMKA OTAS DAN KESEMBANGAN BENDA TEGA. SOA PHAN GANDA. Dengan menetapkan arah keluar bidang kertas, sebagai arah Z positif dengan vektor satuan k, maka torsi total yang bekerja pada batang terhadap

Lebih terperinci

III. Distribusi Tegangan Dalam Tanah.

III. Distribusi Tegangan Dalam Tanah. Pertemuan IV, V, VI III. Distribusi Tegangan Dalam Tanah. III.1 Umum Hitungan tegangann-tegangan yang terjadi didalam tanah berguna untuk analisis ; tegangan regangan (stress strain) pada tanah penurunan

Lebih terperinci

MODUL 9. Sesi 1 STATIKA I PELENGKUNG TIGA SENDI. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

MODUL 9. Sesi 1 STATIKA I PELENGKUNG TIGA SENDI. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution STATIKA I MODU 9 Sesi 1 PEENGKUNG TIGA SENDI Dosen Pengasu : Materi Pembelajaran : 1. Konsep Dasar. 2. angka-langka Penyelesaian. 3. PORTA SIMETRIS. a. Memikul Muatan Terpusat Vertikal Tunggal b. Memikul

Lebih terperinci

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady)

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady) DINAMIKA FLUIDA Hidrodinamika meruakan cabang mekanika yang memelajari fluida bergerak (gejala tentang fluida cuku komleks) Pembicaraan fluida terdaat bermacam-macam antara lain: - dari jenis fluida (kental

Lebih terperinci

Kuliah ke-5 TEGANGAN PADA BALOK. 2 m 2 m 2 m. Bidang momen. Bidang lintang A B B C D D

Kuliah ke-5 TEGANGAN PADA BALOK. 2 m 2 m 2 m. Bidang momen. Bidang lintang A B B C D D Jalan Sudirman No. 69 Palembang 0 Telp: 07-70,706 Fax: 07-77 Kulia ke- TEGNGN PD BOK Pada bab ini dibaas ubungan antara momen lentur dan tegangan lentur ang terjadi, dan ubungan antara gaa geser dan tegangan

Lebih terperinci

Pertemuan XV X. Tegangan Gabungan

Pertemuan XV X. Tegangan Gabungan Pertemuan XV X. Tegangan Gabungan 0. Beban Gabungan Pada kebanakan struktur, elemenna harus mampu menahan lebih dari satu jenis beban, misalna suatu balok dapat mengalami aksi simultan momen lentur dan

Lebih terperinci

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri 7 Limit Fungsi Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Mengitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri Cobala kamu mengambil kembang gula-kembang gula dalam

Lebih terperinci

II. LENTURAN. Gambar 2.1. Pembebanan Lentur

II. LENTURAN. Gambar 2.1. Pembebanan Lentur . LENTURAN Pembebanan lentur murni aitu pembebanan lentur, baik akibat gaa lintang maupun momen bengkok ang tidak terkombinasi dengan gaa normal maupun momen puntir, ditunjukkan pada Gambar.. Gambar.(a)

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koordinat olar ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koordinat Kartesius untuk menggambarkan lintasan partikel ang bergerak. Koordinat Kartesius mudah digunakan saat menggambarkan

Lebih terperinci

65 Soal dengan Pembahasan, 315 Soal Latihan

65 Soal dengan Pembahasan, 315 Soal Latihan Galeri Soal Soal dengan Pembaasan, Soal Latian Dirangkum Ole: Anang Wibowo, SPd April MatikZone s Series Email : matikzone@gmailcom Blog : HP : 8 8 8 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Dilarang mengkutip

Lebih terperinci

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati

Lebih terperinci

PERTEMUAN X PERSAMAAN MOMENTUM

PERTEMUAN X PERSAMAAN MOMENTUM PERTEMUAN X PERSAMAAN MOMENTUM Zat cair yang bergerak dapat menimbulkan gaya. Gaya yang ditimbulkan oleh zat cair dapat dimanfaatkan untuk : - analisis perencanaan turbin - mesin-mesin hidraulis - saluran

Lebih terperinci

IX. TEGANGAN PADA BEJANA DINDING TIPIS

IX. TEGANGAN PADA BEJANA DINDING TIPIS IX. TEGANGAN PADA BEJANA DINDING TIPIS 9.1. Pengertian Bejana Tekan Bejana tekan (essure vessels) merupakan struktur tertutup ang mengandung gas atau airan ang ditekan. Beberapa bentukna seperti silinder,

Lebih terperinci

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif PERTEMUAN VI 1.1 Latar Belakang Zat cair dalam tangki yang bergerak dengan kecepatan konstan tidak mengalami tegangan geser karena tidak adanya gerak relative antar partikel zat cair atau antara partikel

Lebih terperinci

RADIASI BENDA HITAM 1 RADIASI BENDA HITAM

RADIASI BENDA HITAM 1 RADIASI BENDA HITAM RADIASI BENDA HITAM 1 RADIASI BENDA HITAM Benda-benda yang dianasi mengemisikan gelombang yang tidak namak (sinar ultra ungu dan infra mera). Radiasi dari benda-benda yang dianasi disebut radiasi kalor.

Lebih terperinci

Meka k nika k a F l F uida

Meka k nika k a F l F uida Mekanika Fluida Sifat-sifat Fluida1 Gaya Hidrostatika Sifat-sifat Fluida1 y z p 3 sinθ P 3 P3 x P2 P 2 dz dy dx dw ds P 1 θ P1 { p dxdz p p 1 1 p 3 w 3 dxdz w(1 dx. dy. dz)}/ dx. dz 2 1 2 dy 0 0 Jika ukuran

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON B A B B A B

HUKUM NEWTON B A B B A B Hukum ewton 75 A A 4 HUKUM EWTO Sumber : penerbit cv adi perkasa Pernahkah kalian melihat orang mendorong mobil yang mogok? Perhatikan pada gambar di atas. Ada orang ramai-ramai mendorong mobil yang mogok.

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6 Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS nalisis Penampang Pertemuan 4, 5, 6 TU : Mahasiswa dapat menghitung properti dasar penampang, seperti luas, momen statis, momen inersia TK : Mahasiswa

Lebih terperinci

Gaya Hidrostatika. Gaya hidrostatika pada permukaan bidang datar: (1) Bidang horizontal (2) Bidang vertikal (3) Bidang miring (dengan kemiringan θ)

Gaya Hidrostatika. Gaya hidrostatika pada permukaan bidang datar: (1) Bidang horizontal (2) Bidang vertikal (3) Bidang miring (dengan kemiringan θ) Gaya Hidrostatika Bila sebuah permukaan bidang tenggelam dalam fluida (inkompresibel) maka gaya-gaya akan bekerja pada permukaan karena fluida tersebut. Gaya tersebut dinamakan Gaya Hidrostatika. Penentuan

Lebih terperinci

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik. gaya yang muncul ketika BENDA BERSENTUHAN dengan PERMUKAAN KASAR. ARAH GAYA GESEK selalu BERLAWANAN dengan ARAH GERAK BENDA. gaya gravitasi/gaya berat gaya normal GAYA GESEK Jenis Gaya gaya gesek gaya

Lebih terperinci

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh: a 1.16. Dalam sistem dibawah ini, gesekan antara m 1 dan meja adalah µ. Massa katrol m dan anggap katrol tidak slip. Abaikan massa tali, hitung usaha yang dilakukan oleh gaya gesek selama t detik pertama!

Lebih terperinci

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah

Lebih terperinci

BAB IV BUOYANCY DAN STABILITAS BENDA MENGAPUNG

BAB IV BUOYANCY DAN STABILITAS BENDA MENGAPUNG A IV UOYANCY DAN STAIITAS ENDA ENAPUN Tujuan Pembelajaran Umum :. ahasiswa memahami konsep kesetimbangan statis untuk menyelesaikan gaya-gaya yang bekerja pada kasus benda yang mengapung, 2. ahasiswa mampu

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. 1. Turunan Fungsi

TURUNAN FUNGSI. 1. Turunan Fungsi TURUNAN FUNGSI. Turunan Fungsi Turunan fungsi f disembarang titik dilambangkan dengan f () dengan definisi f ( ) f ( ) f (). Proses mencari f dari f disebut penurunan; dikatakan bawa f diturunkan untuk

Lebih terperinci

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan. Turunan Fungsi Aljabar a. Mengitung Limit Fungsi yang Mengara ke Konsep Turunan Dari grafik di bawa ini, diketaui fungsi y f() pada interval k < < k +, seingga

Lebih terperinci

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar A. Torsi 1. Pengertian Torsi Torsi atau momen gaya, hasil perkalian antara gaya dengan lengan gaya. r F Keterangan: = torsi (Nm) r = lengan gaya (m) F = gaya

Lebih terperinci

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O 1 1. Empat buah partikel dihubungkan dengan batang kaku yang ringan dan massanya dapat diabaikan seperti pada gambar berikut: Jika jarak antar partikel sama yaitu 40 cm, hitunglah momen inersia sistem

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). BAB IV DINAMIKA PARIKEL A. SANDAR KOMPEENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). B. KOMPEENSI DASAR : 1. Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar

Lebih terperinci

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L) Dinamika Rotasi adalah kajian fisika yang mempelajari tentang gerak rotasi sekaligus mempelajari penyebabnya. Momen gaya adalah besaran yang menyebabkan benda berotasi DINAMIKA ROTASI momen inersia adalah

Lebih terperinci

IRISAN KERUCUT: PARABOLA

IRISAN KERUCUT: PARABOLA K-3 matematika K e l a s XI IRISAN KERUCUT: ARABOLA Tujuan embelajaran Setelah memelajari materi ini, kamu diharakan memiliki kemamuan berikut.. Memahami definisi arabola dan unsur-unsurna.. Memahami konse

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5 TURUNAN FUNGSI. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009 Jika kurva y a b turun pada interval, maka nilai ab... 5 A. B. C. D. E. Solusi: [D] 5 5 5 0 5 5 0 5 0... () y a b y b b a b b 6 6a 0 b 0 b 6a 0 b 5 b a

Lebih terperinci

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e. SOAL : 1. Empat buah gaya masing-masing : F 1 = 100 N F 2 = 50 N F 3 = 25 N F 4 = 10 N bekerja pada benda yang memiliki poros putar di titik P. Jika ABCD adalah persegi dengan sisi 4 meter, dan tan 53

Lebih terperinci

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL BB V INYEMEN VERTIK linyemen vertikal adala perpotongan bidang vertikal dengan bidang permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan lajur ara atau melalui tepi dalam masing masing perkerasan

Lebih terperinci

VI. TEKANAN TANAH. Contoh. Dalam keadaan dinding penahan tanah menerima tekanan berupa tekanan Hidrostatis, misal air pada kolam

VI. TEKANAN TANAH. Contoh. Dalam keadaan dinding penahan tanah menerima tekanan berupa tekanan Hidrostatis, misal air pada kolam VI. TEKANAN TANAH TEKANAN TANAH AKTIF DAN TEKANAN TANAH PASIF Ada 3 macam tekanan tanah : Eo : tekanan diam, terjadi pada dinding yang tidak dapat bergerak Ea : tekanan aktif, bekerja pada dinding yang

Lebih terperinci

PENGETAHUAN STRUKTUR SLIDE 1

PENGETAHUAN STRUKTUR SLIDE 1 Momen Momen terhadap suatu sumbu, akibat suatu gaa, adalah ukuran kemampuan gaa tersebut menimbulkan rotasi terhadap sumbu tersebut. Momen didefinisikan sebagai: M rf sin dimana r adalah jarak radial dari

Lebih terperinci

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA.

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 6 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA Waktu : 3 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

Panduan Praktikum Mekanika Fluida 2013

Panduan Praktikum Mekanika Fluida 2013 Percobaan 1 TEKANAN HIDROSTATIK A. Tujuan Percobaan Tujuan dari pelaksanaan percobaan ini adalah untuk ; 1. Menentukan Pusat Tekanan dari zat cair 2. Menentukan resultan gaya yang terjadi pada zat cair

Lebih terperinci

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda 1 Benda tegar Pada pembahasan mengenai kinematika, dinamika, usaha dan energi, hingga momentum linear, benda-benda yang bergerak selalu kita pandang sebagai benda titik. Benda yang berbentuk kotak misalnya,

Lebih terperinci

BAB IV KONSTRUKSI RANGKA BATANG. Konstruksi rangka batang adalah suatu konstruksi yg tersusun atas batangbatang

BAB IV KONSTRUKSI RANGKA BATANG. Konstruksi rangka batang adalah suatu konstruksi yg tersusun atas batangbatang BAB IV KONSTRUKSI RANGKA BATANG A. PENGERTIAN Konstruksi rangka batang adalah suatu konstruksi yg tersusun atas batangbatang yang dihubungkan satu dengan lainnya untuk menahan gaya luar secara bersama-sama.

Lebih terperinci

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

MEKANIKA TANAH (CIV -205) MEKANIKA TANAH (CIV -205) OUTLINE : Tipe lereng, yaitu alami, buatan Dasar teori stabilitas lereng Gaya yang bekerja pada bidang runtuh lereng Profil tanah bawah permukaan Gaya gaya yang menahan keruntuhan

Lebih terperinci

Distribusi Tekanan pada Fluida

Distribusi Tekanan pada Fluida Distribusi Tekanan pada Fluida Ref: White, Frank M., 2011, Fluid Mechanics, 7th edition, Chapter 2, The McGraw-Hill Book Co., New York 2/21/17 1 Tekanan pada Fluida Tekanan fluida (fluid pressure): tegangan

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam Olimpiade Sains Nasional 008 Eksperimen Fisika Hal dari Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekola Menenga Atas Agustus 008 Waktu: 4 jam Petunjuk umum. Hanya ada satu soal eksperimen, namun

Lebih terperinci

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013 Soal-Jawab Fisika Teori OSN 0 andung, 4 September 0. (7 poin) Dua manik-manik masing-masing bermassa m dan dianggap benda titik terletak di atas lingkaran kawat licin bermassa M dan berjari-jari. Kawat

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 7/8. Diketahui remis remis : () Jika Badu rajin belajar dan atuh ada orang tua, maka Aah membelikan bola basket () Aah tidak membelikan bola

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaratno Sudirham i Hak cita ada enulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darublic,

Lebih terperinci

Sifa f t a -sif i a f t a t F l F uida d 1 Sifa f t a -sif i a f t a t F l F uida d 1

Sifa f t a -sif i a f t a t F l F uida d 1 Sifa f t a -sif i a f t a t F l F uida d 1 Sifat-sifat Fluida Sifat-sifat Fluida MEKNIK FLUID DN HIDRULIK FISIK Mekanika Listrik tom Dsb Zat adat Mekanika Fluida (ir dan gas) Hidrolika (ir) Hidrostatika Hidrodinamika Mekanika Fluida dan Hidraulika

Lebih terperinci

Panduan Praktikum 2009

Panduan Praktikum 2009 Percobaan 1 TEKANAN HIDROSTATIK A. Tujuan Percobaan Tujuan dari pelaksanaan percobaan ini adalah untuk ; 1. Menentukan Pusat Tekanan dari zat cair 2. Menentukan resultan gaya yang terjadi pada zat cair

Lebih terperinci

Gambar solusi 28

Gambar solusi 28 Gambar solusi 27 Gambar solusi 28 Gambar solusi 29 Gambar solusi 30 Gambar solusi 31 Gambar solusi 32a Gambar solusi 32b Gambar solusi 32c Gambar solusi 40 Gambar soal no 27 Gambar soal no 28 Gambar soal

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kinematika Rotasi Hukum Gravitasi Dinamika Rotasi Kinematika Rotasi Perpindahan Sudut Riview gerak linear: Perpindahan, kecepatan, percepatan r r = r f r i, v =, t a

Lebih terperinci

Analisa Overbreak di Common Infrastructure Project AB Tunnel PT. Freeport Indonesia

Analisa Overbreak di Common Infrastructure Project AB Tunnel PT. Freeport Indonesia Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 016 Sekola Teknologi Nasional Yogyakarta Analisa Overbreak di Common Infrastructure Project AB Tunnel PT. Freeort Indonesia Lila

Lebih terperinci

2 Mekanika Rekayasa 1

2 Mekanika Rekayasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN S ebuah konstruksi dibuat dengan ukuran-ukuran fisik tertentu haruslah mampu menahan gaya-gaya yang bekerja dan konstruksi tersebut harus kokoh sehingga tidak hancur dan rusak. Konstruksi

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal ME KANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINE MATI KA = Ilmu

Lebih terperinci

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST)

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST) 2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST) 2.1. PENGERTIAN DASAR Fluida Statis secara prinsip diartikan sebagai situasi dimana antar molekul tidak ada perbedaan kecepatan. Hal ini dapat terjadi dalam keadaan (1)

Lebih terperinci

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan SP FISDAS I Perihal : Matriks, pengulturan, dimensi, dan sebagainya. Bisa baca sendiri di tippler..!! KINEMATIKA : Gerak benda tanpa diketahui penyebabnya ( cabang dari ilmu mekanika ) DINAMIKA : Pengaruh

Lebih terperinci

Setelah membaca modul mahasiswa memahami pembagian kecepatan di arah vertical dan horizontal.

Setelah membaca modul mahasiswa memahami pembagian kecepatan di arah vertical dan horizontal. Setelah membaca modul mahasiswa memahami pembagian kecepatan di arah vertical dan horizontal. Setelah membaca modul dan membuat latihan mahasiswa a memahami bahwa apabila menggunakan kecepatan rata-rata

Lebih terperinci

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar 1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring katrol licin T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring N mg cos =0, (2) torka terhadap pusat silinder: TR fr=0. () Dari persamaan () didapat T=f.

Lebih terperinci

4.1. nti Tampang Kolom BB 4 NSS BTNG TEKN Kolom merupakan jenis elemen struktur ang memilki dimensi longitudinal jauh lebih besar dibandingkan dengan dimensi transversalna dan memiliki fungsi utama menahan

Lebih terperinci

BAB VIII. DIMENSI TIGA

BAB VIII. DIMENSI TIGA VIII. IMNSI TIG Macam-macam angun Ruang :. Limas. Kubus : Volume Limas luas alas x tinggi Kubus. G di atas mempunyai rusuk-rusuk yang panjangnya a. anjang diagonal bidang () a anjang diagonal ruang ()

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori I Pendahuluan 1.1 Latar elakang Pondasi meruakan elemen bangunan ang berfungsi untuk menalurkan semua beban ang bekerja ada struktur tersebut ke dalam tanah, samai kedalaman tertentu aitu samai laisan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah konsep-konsep Fisika pada materi Dinamika Rotasi Benda Tegar yang terdapat dalam 3 buku SMA kelas XI yang diteliti yaitu

Lebih terperinci

BAB VI FONDASI TELAPAK GABUNGAN DAN TELAPAK KANTILEVER

BAB VI FONDASI TELAPAK GABUNGAN DAN TELAPAK KANTILEVER BB V FONDS TEPK GBUNGN DN TEPK KNTEVE Fondasi telapak tunggal tidak selalu dapat digunakan, disebabkan oleh. Beban kolom terlalu besar sedang jarak kolom dengan kolom terlalu dekat, sehingga menimbulkan

Lebih terperinci

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar. ANALISIS VEKTOR A. Deskripsi Materi ini akan membahas tentang pengertian, sifat, operasi dan manipulasi besaran fisik scalar dan vector. Pada pembahasan materi medan elektromagnetik berikutna akan melibatkan

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

MEKANIKA BESARAN. 06. EBTANAS Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T 2 C. M L T 1 D. M L T 2 E. M L 2 T 1

MEKANIKA BESARAN. 06. EBTANAS Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T 2 C. M L T 1 D. M L T 2 E. M L 2 T 1 MEKANIKA BESARAN 01. EBTANAS-94-01 Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. waktu, momentum, percepatan

Lebih terperinci

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN FIS A. BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk dan volume selama bergerak. Benda tegar dapat mengalami dua macam gerakan, yaitu translasi dan rotasi. Gerak translasi

Lebih terperinci

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat  1 Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting. Pengukuran dasar : Pelajari cara membaca hasil pengukuran dasar. dalam

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13 Fakultas Perikanan - KESETIMBANGAN Kondisi benda setelah menerima gaya-gaya luar SEIMBANG : Bila memenuhi HUKUM NEWTON I Resultan Gaya yang bekerja pada benda besarnya sama dengan nol sehingga benda tersebut

Lebih terperinci

Lengkung lingkaran untuk berbagai kecepatan rencana besar jari-jari minimum yang diijinkan ditinjau dari:

Lengkung lingkaran untuk berbagai kecepatan rencana besar jari-jari minimum yang diijinkan ditinjau dari: Lengkung Horisontal Lengkung lingkaran untuk berbagai kecepatan rencana besar jari-jari minimum yang diijinkan ditinjau dari: 1. Gaya sentrifugal diimbangi sepenunya ole gaya berat. G. Sin α C. Cos α C.

Lebih terperinci

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pelatihan Ulangan Semester Gasal Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak

Lebih terperinci