Analisa Overbreak di Common Infrastructure Project AB Tunnel PT. Freeport Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisa Overbreak di Common Infrastructure Project AB Tunnel PT. Freeport Indonesia"

Transkripsi

1 Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 016 Sekola Teknologi Nasional Yogyakarta Analisa Overbreak di Common Infrastructure Project AB Tunnel PT. Freeort Indonesia Lila Rosita Sari 1 dan Octavianie Maasiswa UPN Veteran Yogyakarta 1, lilarosita@gmail.com Abstrak Kegiatan yang berlangsung di AB tunnel di PT. Freeort Indonesia dikatakan berasil dengan baik aabila ada kegiatan tersebut mengasilkan dimensi eading yang sesuai dengan yang direncanakan ( tidak terjadi overbreak, baik dari segi jumla emakaian baan eledak yang efisien. Mengetaui enyebab overbreak seerti jumla emakaian exlosive (mengkorelasikan jumla baan eledak yang diakai dengan ukuran eading setela eledakan. Ukuran lan eading adala 7 x 6,3 m dengan kemajuan tanbang 5, m. Rata-rata luas eading akibat overbreak sebesar 14%. Lubang ledak erimeter yang memakai baan eledak anfo mengalami overbreak lebi besar dariada lubang ledak erimeter yang menggunakan baan eledak magnaex dan trimex, karena baan eledak anfo memunyai nilai radial crack sebesar 1,51 m, sedangkan magnaex memunyai radial crack sebesar 0,7 m dan trimex memunyai nilai radial crack 0,15 m. Mengurangi terjadinya overbreak adala dengan emakaian baan eledak (1 magnaex dan 4 trimex ada lubang ledak erimeter. Kata Kunci : Peledakan, Overbreak, baan eledak 1. Pendauluan PT. Freeort Indonesia meruakan erusaaan ertambangan tembaga dan emas yang bertemat di Tembagaura, Mimika, Paua. Sala satu kegiatan develoment tambang bawa tana di AB tunnel PT. Freeort Indonesia adala emboran dan eledakan. Ukuran keberasilan kegiatan emboran dan eledakan di AB tunnel adala aabila dalam kegiatan tersebut tidak terjadi overbreak (bertambanya ukuran eading dari ukuran dimensi eading normalnya. Saat enelitian dilakukan rata-rata overbreak yang terjadi di erusaaan berkisar antara 0,5 1 m, namun maksimum overbreak yang dierbolekan ole erusaaan adala sebesar 30 cm. Tujuan enelitian ini adala untuk menganalisa enyebab overbreak dan emakaian baan eledak yang searusnya digunakan untuk mencega terjadinya overbreak.. Metode Metode enelitian yang digunakan dalam melaksanakan enelitian adala metode.1 Metode Pengumulan Data Taa studi literatur, yang dimaksudkan untuk mendaatkan data sekunder yang daat mendukung data laangan guna menganalisis ermasalaan yang ada. Data sekunder tersebut antara lain : a. Data keadaan geologi, eta lokasi tambang PT Freeort Indonesia serta eta area AB tunnel yang dierole dari Deartment Geologi. b. Sifat fisik dan mekanik batuan di AB tunnel dari Deartment Geologi c. Data jenis baan eledak yang digunakan yang dierole dari blasting consultant orica d. Sesifikasi alat bor e. Peralatan dan erlengkaan eledakan f. Taa studi laangan berua enelitian langsung & engambilan data di laangan guna mendaatkan data rimer yang meliuti : i. Mengukur eading sebelum dan sesuda eledakan. ii. Mengamati dan mencatat jumla baan eledak yang digunakan.. Metode dan Analisis Data Faktor-faktor eledakan berasil dengan baik sesuai dengan rencana erlu dieratikan faktorfaktor sebagai berikut :..1 Geometri Peledakan Bawa Tana a. Kontur Kontur dari terowongan dibagi menjadi : lubang lantai, lubang dinding dan lubang ata. 111

2 Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 016 Sekola Teknologi Nasional Yogyakarta burden dan sacing untuk lubang lantai sama seerti lubang stoing. Lubang lantai diisi muatan lebi kuat dariada lubang stoing yang mengimbangi gaya gravitasi dan berat massa batuan yang terisi dari round. Untuk lubang dinding dan lubang ata ada dua cara eledakan yang diakai yaitu : normal rofit blasting dan smoot blasting. b. Burden Burden adala dimensi terenting dalam menentukan keberasilan suatu ekerjaan eledakan. Burden didefinisikan sebagai jarak tegak lurus dari lubang ledak terada bidang bebas yang terdekat saat terjadi eledakan. c Sasi Sasi adala jarak antara lubang ledak dalam satu garis yang sejajar dengan bidang bebas ( R. L. As, 001. Sasi meruakan fungsi dari burden dan diitung setela burden ditetakan terlebi daulu. d. Kemajuan Terowongan Kemajuan diengarui ole diameter lubang kosong dan deviasi dari lubang-lubang tembak yang berdiameter kecil. Jika kemajuan yang diinginkan 95%. Kedalaman lubang ( H daat dinyatakan dalam ersamaan sebagai berikut : H = ( 0, ,1 Φ 39,4Φ...(.1 L = 0,95 H...(. H = Kedalaman lubang ledak L = Kemajuan tambang Φ = Diameter lubang kosong.. Radius Crack Proagation Radius crack roagation meruakan jarak maksimal dimana batuan bisa diecakan ole baan eledak, seingga dengan enentuan dari radius crack roagation tersebut bisa menentukan letak dari lubang ledak serta jarak antara lubang ledak yang terdaat ada daera easer dan erimeter. Q = E eff Anfo x 10 6 xreews...(.3 γ =...(.4 Kic = Tensile Strengt x P = γ γ / (γ + 1 (γ + 1. ρ e. D. ( f....(.5 P = γ γ / (γ + 1 (γ + 1. ρ e. D. (Φ e / Φ....(.6 dengan crack P,crack = 3.30 K lc /...(.7 Radial Crack R CO = 0,5.Φ.( P / P,crack /(3(D/C0,5-1...(.8 R co = Radial crack (m Φ e = Diameter baan eledak Φ = Diameter lubang ledak D = VOD baan eledak (m/s Q = Energi eledakan ( J/Kg ρ e = Densitas eledak ( kg/m 3 f = Couling ratio e = Keceatan gelombang dalam batuan (m/s K lc = Ketaanan eca dari batuan (Pa.m 0,5 γ = Ukuran eksansi adiabatic engembangan gas eledakan P = = dengan crack P crack..3 Pengisian Baan Peledak Jumla emakaian baan eledak sangat memengarui terada asil eledakan, terutama dengan tingkat fragmentasi yang diasilkan. Hal yang berengaru dalam engisian baan eledak dalam lubang ledak yaitu : 1. Konsentrasi Isian (Loading Density Konsentrasi isian meruakan jumla isian baan eledak yang digunakan dalam kolom isian ( PC lubang ledak. Untuk menentukan jumla baan eledak yang digunakan dalam setia lubang ledak maka terlebi dulu ditentukan isian baan eledak tia meter anjang kolom isian (loading density. Untuk mengitung loading density daat digunakan rumusan sebagai berikut : de = 0,508 x SG x (De...(.9 de = Loading density (kg/m De = Diameter lubang ledak (inci SG = secific gravity baan eledak yang digunakan dalam satu lubang ledak daat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut : E = de x PC...(.10 E = Jumla baan eledak tia lubang ledak (kg de = loading density dari baan eledak yang digunakan (kg/m PC = Panjang kolom isian (m. Powder Factor Powder factor meruakan erbandingan antara jumla baan eledak yang digunakan terada jumla batuan yang diledakkan. PF = E/W...(.11 PF = Powder factor (kg/m 3 W = Berat batuan yang diledakkan ( m 3 E = Berat baan eledak yang digunakan (kg 11

3 Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 016 Sekola Teknologi Nasional Yogyakarta Dalam menentukan owder factor ada emat macam satuan yang daat digunakan, yaitu : a. Berat baan eledak yang diledakkan ( kg/m 3 b. Volume batuan yang diledakkan er berat baan eldak ( m 3 /kg Bila engisian baan eledak terlalu banyak akan mengakibatkan jarak stemming menjadi kecil seingga menyebabkan terjadinya batuan terbang (flyrock dan ledakan tekanan udara (airblast. Sedangkan bila engisian terlalu kecil maka jarak stemming menjadi besar seingga menimbulkan bongka dan backbreak/overbreak disekitar dinding jenjang...4 Hasil Peledakan Target roduksi meruakan jumla batuan yang diledakkan yang diitung dari luas area dan kedalaman lubang ledaknya. Persamaan umum yang digunakan untuk menentukan target roduksi eledakan adala : W = A x H...(.1 W = Berat batuan yang diledakkan ( m 3 A = Luas daera yang diledakkan ( m H = Kedalaman lubang ledak 3. Hasil dan Pembaasan Analisis Peledakan Kegiatan eledakan dikatakan berasil aabila tidak terjadi overbreak, untuk mengetaui enyebab overbreak arus mengetaui faktor enyebabnya, untuk mengetaui faktor-faktor enyebab overbreak tersebut dengan cara mengubungkan emakaian jumla baan eledak yang diakai dengan ukuran eading setela eledakan Mengubungkan Jumla Baan Peledak dan Pada tabel 3.1 menjelaskan ubungan antara jumla baan eledak yang diakai dengan ukuran eading setela eledakan, Ukuran lan eading adala 7 x 6,3 m dengan kemajuan tambang 5, m, aabila ukuran eading melebii lan eading yang tela ditentukan maka akan terjadi overbreak, dari tabel daat diliat bawa terjadi rata-rata overbreak sebesar 14%, dimana lubang ledak erimeter yang memakai baan eledak anfo mengalami overbreak lebi besar dariada lubang ledak erimeter yang menggunakan baan eledak magnaex dan trimex, karena baan eledak anfo memunyai nilai radial crack sebesar 1,51 m, sedangkan magnaex memunyai radial crack sebesar 0,7 m dan trimex memunyai nilai radial crack 0,15 m. Maka dari itu untuk mengurangi terjadinya overbreak maka baan eledak yang diakai ada lubang ledak erimeter anya 1 magnaex dan 4 trimex, Aabila lubang ledak erimeter menggunakan baan eledak anfo akan mengalami overbreak karena besarnya nilai radial crack ada anfo. Peritungan nilai radial crack sebagai berikut ; 1. ANFO Q = E eff Anfo x 10 6 x REE WS =.33 x 10 6 x 0.1 = J/Kg (1 D Kic = Tensile strengt x / Q = Pa x 3.14 = ,467 Pa = 1,41 cracklengt ( 1. /( 1. e. D.( f ( 1 /( 1. e. D.( e / = 1,41 1,41 /(1,41+1 (1,41+1 x 800 x 4800 x (0.045/ = Pa dengan crack P, crack 3.30K Radial crack R CO Ic / = 3.30 x ,467/ = ,31 Pa 0.5. H.( P / P, crack Untuk 0,8 g/cm 3 Anfo = 0.5 x ( / ,31 = 1,51 m /[3(4800/5730, ]. 0.5 /[3( D / c 1]. MAGNAPEX Q = E eff Anfo x 10 6 x REE WS =.33 x 10 6 x 1,05 = J/Kg = 3,05 ( (1 D ( Kic = Tensile strengt x / Q = Pa x 3.14 = ,467 Pa / / cracklengt 113

4 Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 016 Sekola Teknologi Nasional Yogyakarta ( 1. /( 1. e. D.( f ( 1. /( 1. e. D.( e / = 3,05 3,05 /(3,05+1 (3,05+1 x 1140 x 4500 x (0.038/ = Pa dengan crack P, crack 3.30K Ic / = 3.30 x ,467/ = ,31 Pa Radial crack R CO 0.5. H.( P / P, crack = 0.5 x ( / ,31 = 0,7 m /[3(4500/5730, ] 0.5 /[3( D / c 1] TRIMEX Q = E eff Anfo x 10 6 x REE WS =.33 x 10 6 x 1,01 = J/Kg (1 =,86 D Kic = Tensile strengt x / Q = Pa x 3.14 = ,878 Pa cracklengt ( 1. /( 1. e. D.( f ( 1 /( 1. e. D.( e / =,86,86 /(,86+1 (,86+1 x 1100 x 4300 x (0.019/ = ,9 Pa dengan crack P, crack 3.30K Radial crack R CO Ic / = 3.30 x ,787/ = ,14 Pa 0.5. H.( P / P, crack = 0.5 x ( ,9/ ] ( = 0,15 m / /[3( D / c 1] /[3(4500/ Sebelum dan Sesuda Peledakan Pada Tabel 3. menamilkan ukuran eading sebelum dan sesuda eledakan, dan setela di scaling. Baan eledak ig ekslosive dimasukkan ke lubang ledak erimeter yang akan menyebabkan overbreak. Kelebian baan eledak meruakan sala satu enyebab overbreak karena jumla baan eledak yang berlebi mengakibatkan besarnya kekuatan ledakan ada lubang ledak yang akan menyebabkan overbreak Tekanan Lubang Ledak adala tekanan dari gas asil eledakan yang akan mendorong batuan terlemar dan terleas dari batuan induknya. diitung untuk mengetaui muda tidaknya batuan daat diancurkan. Besarnya tekanan lubang ledak diengarui ole keceatan detonasi baan eledak dan nilai couling ratio. Couling ratio adala erbandingan antara diameter lubang ledak dengan diameter isian baan eledak ( e /, dimana besaran couling ratio ini akan menurunkan tekanan gas asil eledakan yang dengan sendirinya akan memerkecil energi yang diteruskan ada batuan. Semakin besar nilai couling ratio maka tekanan lubang ledak akan bertamba besar ula. Anfo memiliki nilai couling ratio 1 dan VOD 4800 m/s, magnaex memunyai nilai couling ratio 0,84 dan VOD 4500 m/s, trimex memiliki nilai couing ratio 0,4 dan VOD 4300 m/s, setela diketaui nilai couling ratio dan VOD dari masing-masing baan eledak maka daat diketaui nilai tekanan lubang ledaknya. Nilai tekanan lubang ledak untuk anfo adala sebesar MPa, magnaex MPa, trimex 335,7 MPa. Daat disimulkan bawa baan eledak trimex memiliki nilai couling ratio lebi kecil dari baan eledak yang lain, seingga trimex digunakan ada lubang ledak erimeter karena memiliki nilai tekanan lubang ledak yang kecil. Dari eritungan daat diketaui bawa tekanan lubang ledak untuk baan eledak anfo memunyai tekanan lubang ledak lebi besar dariada baan eledak magnaex dan trimex seingga mengakibatkan bertamba besarnya tekanan dari gas eledakan akan mendorong batuan terleas dari batuannya, seingga aabila baan eledak anfo digunakan ada lubang ledak erimeter akan mengakibatkan overbreak. 114

5 Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 016 Sekola Teknologi Nasional Yogyakarta Tabel 3.1 : Sebelum dan Sesuda Peledakan Sebelum Peledakan Tanggal Lanjutan Tabel 3.1 Setela Peledakan Setela Scaling Luas ( m Overbreak 9/4/009 7,00 6,0 7,0 6,10 7,4 6,6 47, /4/009 7,0 6,00 7,10 6,11 7,5 6,7 49, /4/009 7,00 6,03 7,0 6,10 7,6 6,4 47, /4/009 7,10 6,10 7,0 6,35 7,7 6,4 48, /4/009 7,03 6,0 7,10 6,0 7,8 6,5 49,60 13 ( % No 3/4/009 7,10 6,0 7,16 6,1 7,7 6,6 49,7 13 9/5/009 7,10 6,0 7,17 6,1 7,9 6,6 51, /5/009 7,10 6,0 7,31 6,35 7,5 6,6 48, /5/009 7,10 6,6 7,3 6,40 7,7 6,5 48, /5/009 7,00 6,5 7,0 6,38 7,4 6,6 47, /5/009 7,16 6,30 7,6 6,39 8, 6,9 68,43 3 0/5/009 7,16 6,30 7,8 76,34 8,3 6,7 54,41 1 1/5/009 7,0 6,4 7,85 6,3 8,3 6,7 54,41 1 Tanggal Tabel 3. : Hubungan Baan Peledak dengan Setela Scaling Baan eledak ada lubang stoing, Lifter, Rib, Roof Jumla baan eledak ( kg Jenis Baan Peledak ada Lubang Ledak Perimetric Jumla Baan Peledak ( kg Setela Scaling Overbreak ( % 1 9/4/009 1 Mag + Anfo 6,35 3 Mag+3 Trimex 7,4 6,6 10 % 10/4/009 1 Mag + Anfo 6,35 3 Mag+3 Trimex 7,5 6,7 1 % 3 14/4/009 1 Mag + Anfo 6,35 4 Mag+3 Trimex,379 7,6 6,4 10 % 4 0/4/009 1 Mag + Anfo 6,35 4 Mag+3 Trimex,379 7,7 6,4 11 % 5 1/4/009 1 Mag + Anfo 6,35 5 Mag+3 Trimex,763 7,8 6,5 13 % 6 3/4/009 1 Mag + Anfo 6,35 4 Mag+3 Trimex,379 7,7 6,6 13 % 7 9/4/009 1 Mag + Anfo 6,35 5 Mag+3 Trimex,763 7,9 6,6 16 % 8 7/5/009 1 Mag + Anfo 6,35 3 Mag+3 Trimex 7,5 6,6 11 % 9 11/5/009 1 Mag + Anfo 6,35 3 Mag+3 Trimex 7,7 6,5 1 % 10 13/5/009 1 Mag + Anfo 6,35 3 Mag+3 Trimex 7,4 6,9 10 % 11 19/5/009 1 Mag + Anfo 6,35 Mag+3 3,81 8, 6,9 3 % Trimex+ Anfo 1 0/5/009 1 Mag + Anfo 6,35 Mag+3 Trimex+ Anfo 3,81 8,3 6,7 1 % 13 1/5/009 1 Mag + Anfo 6,35 Mag+3 Trimex+ Anfo 3,81 8,3 6,7 1 % 4 Kesimulan Baan eledak yang digunakan di AB tunnel adala anfo, magnaex, dan trimex dan baan eledak tersebut memunyai tekanan lubang ledak, radial crack, serta nilai couling ratio yang berbeda - beda. Anfo memunyai tekanan lubang ledak sebesar MPa, radial crack 1,51 m, dan couling ratio 1. Magnaex memunyai tekanan lubang ledak sebesar MPa, radial crack 0,7 m, dan couling ratio 0,84. Trimex memunyai tekanan lubang ledak sebesar 335,4 MPa, radial crack sebesar 0,15 m, dan couling ratio 0,4, Batuan memunyai kuat tekan uniaksial sebesar 91MPa, seingga baan eledak tersebut mamu mengancurkan batuan. Mengurangi terjadinya overbreak maka 115

6 Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 016 Sekola Teknologi Nasional Yogyakarta erlu dilakukan engurangan jumla baan eledak ada lubang ledak erimeter menjadi ( 1 magnaex + 4 trimex, karena baan eledak trimex memunyai nilai tekanan lubang ledak, radial crack, dan couling ratio yang lebi kecil dibandingkan dengan baan eledak yang lainnya seingga akan membuat dinding eading menjadi rata. Ucaan Terima Kasi Terima kasi keada PT. Freeort Indonesia yang tela memberikan kesematan untuk melakukan enelitian, terima kasi untuk semua iak yang tela membantu dalam enelitian ini. Daftar Pustaka Indonesianto, Yanto (001, Persiaan Pembukaan Tambang Bawa Tana ( Underground Mining Develoment, Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta Konya C.J., (1995, Blast Design, Intercontinental Develoment, Montville, Oio Maler, Armando & Sabirin, Nuradi (008, Dari Grasberg Samai Amamaare Proses Penambangan Tembaga & Emas Mulai Dari Hulu Hingga Hilir, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Rai, Made Astawa, (004, Buku Diktat Teknik Terowongan, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Yogyakarta 116

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FRAGMENTASI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FRAGMENTASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FRAGMENTASI Tingkat fragmentasi batuan hasil peledakan merupakan suatu petunjuk yang sangat penting dalam menilai keberhasilan dari suatu kegiatan peledakan, dimana

Lebih terperinci

= specific gravity batuan yang diledakkan

= specific gravity batuan yang diledakkan Rumus Perhitungan Geometri Peledakan Peledakan Geometri peledakan terdiri dari burden, spacing, sub-drilling, stemming, dan kedalaman lubang bor. 1. urden Jarak burden sangat erat hubungannya dengan besar

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Desain Pembukaan Chamber Loading Point 20 pada Level Truck Haulage Tambang Bawah Tanah Deep Mill Level Zone PT Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peledakan adalah merupakan kegiatan pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi peledakan batuan

Lebih terperinci

HADIANI NURAZIZAH M, 2015 Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Science Plus Reading untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif

HADIANI NURAZIZAH M, 2015 Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Science Plus Reading untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif SOL Tekanan 1. Di bawa ini yang meruakan ernyataan yang benar mengenai konse tekanan a. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin besar b. Semakin kecil gaya yang diberikan, makate kanan yang diderita

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Geometri Peledakan untuk Menghasilkan Fragmentasi yang diinginkan pada Kegiatan Pemberaian Batuan Andesit di PT Mandiri Sejahtera Sentra, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Peledakan merupakan kegiatan lanjutan kegiatan pemboran Kegiatan peledakan sangatlah penting dalam kegiatan pertambangan, dikarenakan terkadang terdapat bahan galian yang

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Nilai Powder Factor untuk Optimalisasi Produksi Peledakan di CV Jayabaya Batu Persada, Desa Malingping Utara, Kec. Malingping Kab. Lebak, Provinsi

Lebih terperinci

GEOMETRI PELEDAKAN MENURUT ANDERSON OLEH KELOMPOK IV

GEOMETRI PELEDAKAN MENURUT ANDERSON OLEH KELOMPOK IV Mata Kuliah : Teknik Peledakan Dosen : Ir. Muh Jufri Nur. ST, MT GEOMETRI PELEDAKAN MENURUT ANDERSON OLEH KELOMPOK IV MARSALIN ( 2002 31 046 ) NAZRULLAH IQBAL ( 2002 31 003 ) ZULKIFLI SULAIMAN ( 2002 31

Lebih terperinci

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika luida, teori hidrostatika dan hidrodinamika.

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN. Nama Praktikan/11215XXXX 4

BAB III KESIMPULAN. Nama Praktikan/11215XXXX 4 BAB III KESIMPULAN 3.1 Kriteria Penggalian Kemampuan untuk menaksir kemampugalian suatu massa batuan sangatlah penting, apalagi bila akan mengunakan alat gali mekanis kontinu. Tujuan memelajari kriteria

Lebih terperinci

RADIASI BENDA HITAM 1 RADIASI BENDA HITAM

RADIASI BENDA HITAM 1 RADIASI BENDA HITAM RADIASI BENDA HITAM 1 RADIASI BENDA HITAM Benda-benda yang dianasi mengemisikan gelombang yang tidak namak (sinar ultra ungu dan infra mera). Radiasi dari benda-benda yang dianasi disebut radiasi kalor.

Lebih terperinci

V L R = ρ. B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (1) E. (2) 1. Karena pengaruh panjang penghantar, pada

V L R = ρ. B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (1) E. (2) 1. Karena pengaruh panjang penghantar, pada . Karena engaruh anjang enghantar, ada i rangkaian listrik timbul arus sebesar 400 m. Uaya yang daat dilakukan agar kuat arusnya menjadi 800 m adalah.. anjang enghantar ditambah menjadi dua kalinya B.

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran Umum :

Tujuan Pembelajaran Umum : III HIDROSTTIK Tujuan embelajaran Umum : 1. Maasiswa mamu menerakan rinsi-rinsi dasar ilmu mekanika rekaasa dalam emecaan kasus-kasus idrostatika.. Maasiswa memaami cara mengitung gaa idrostatis ang bekerja

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11 SM IP Kelas Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyeleaian masala. 3. lirannya stasioner (non turbulen), artinya partikel mengalir menurut garis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengeboran Lubang Tembak Kegiatan dari pengeboran lubang tembak bertujuan untuk membuat lubang isian bahan peledak untuk kegiatan peledakan. Pada dasarnya prinsip pengeboran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Freeport Indonesia merupakan salah satu industri pertambangan tembaga

BAB I PENDAHULUAN. PT Freeport Indonesia merupakan salah satu industri pertambangan tembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Freeport Indonesia merupakan salah satu industri pertambangan tembaga dan emas terbesar di Indonesia saat ini. PT Freeport Indonesia menerapkan dua sistem

Lebih terperinci

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia   ABSTRAK ABSTRACT MODIFIKASI GEOMETRI PELEDAKAN DALAM UPAYA MENCAPAI TARGET PRODUKSI 80.000 TON/BULAN DAN MENDAPATKAN FRAGMENTASI YANG DIINGINKAN PADA TAMBANG GRANIT PT. KAWASAN DINAMIKA HARMONITAMA KABUPATEN KARIMUN KEPULAUAN

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN BERDASARKAN ANALISIS BLASTABILITY

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN BERDASARKAN ANALISIS BLASTABILITY KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN BERDASARKAN ANALISIS BLASTABILITY DAN DIGGING RATE ALAT GALI MUAT DI PIT MT-4 TAMBANG AIR LAYA PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN TECHNICAL STUDY

Lebih terperinci

ANALISIS PELEDAKAN DAN KEMAJUAN FRONT BUKAAN PADA TAMBANG BAWAH TANAH BIJIH EMAS PT CIBALIUNG SUMBERDAYA, PANDEGLANG-BANTEN

ANALISIS PELEDAKAN DAN KEMAJUAN FRONT BUKAAN PADA TAMBANG BAWAH TANAH BIJIH EMAS PT CIBALIUNG SUMBERDAYA, PANDEGLANG-BANTEN ANALISIS PELEDAKAN DAN KEMAJUAN FRONT BUKAAN PADA TAMBANG BAWAH TANAH BIJIH EMAS PT CIBALIUNG SUMBERDAYA, PANDEGLANG-BANTEN Hazzaliandiah 1, M. Taufik Toha 2, Bochori 3 1,2,3 Jurusan Teknik Pertambangan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

Jawab: ε = bila kita substitusi v = 2v, dan l = l Bv = ½ ε A. 1 A B. 0,8 A C. 0,5 A. 1 ε D. 0,4 A E. 0,3 A. Jadi ε = Jawab: B.

Jawab: ε = bila kita substitusi v = 2v, dan l = l Bv = ½ ε A. 1 A B. 0,8 A C. 0,5 A. 1 ε D. 0,4 A E. 0,3 A. Jadi ε = Jawab: B. . Sebuah transformator menurunkan tegangan listrik bolak balik dari 0 menjadi 0. Efisiensi transformator 0%. Jika kuat arus yang mengalir ada kumaran sekunder, A maka kuat arus ada kumaran rimer adalah

Lebih terperinci

PENGARUH GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP FRAGMENTASI BATUANPADA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA SITE ADARO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP FRAGMENTASI BATUANPADA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA SITE ADARO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PENGARUH GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP FRAGMENTASI BATUANPADA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA SITE ADARO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Riski Lestari Handayani 1, Jamal Rauf Husain 2, Agus Ardianto Budiman 1 1. Jurusan

Lebih terperinci

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA BLASTING DESIGN & GROUND SUPPORT

BAB IV ANALISA BLASTING DESIGN & GROUND SUPPORT BAB IV ANALISA BLASTING DESIGN & GROUND SUPPORT 4.1 ANALISA GROUND SUPPORT Ground support merupakan perkuatan dinding terowongan meliputi salah satu atau atau lebih yaitu Rib, wiremesh, bolting dan shotcrete

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Upheaval Buckling Pada Pipa Penyalur Minyak di Riau ± 21 km

Gambar 3.1 Upheaval Buckling Pada Pipa Penyalur Minyak di Riau ± 21 km BAB III STUDI KASUS APANGAN 3.1. Umum Pada bab ini akan dilakukan studi kasus pada pipa penyalur minyak yang dipendam di bawa tana (onsore pipeline). Namun karena dibutukan untuk inspeksi keadaan pipa,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH POWDER FACTOR TERHADAP HASIL FRAGMENTASI PELEDAKAN PADAPT. SEMEN BOSOWA MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

ANALISIS PENGARUH POWDER FACTOR TERHADAP HASIL FRAGMENTASI PELEDAKAN PADAPT. SEMEN BOSOWA MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN ANALISIS PENGARUH POWDER FACTOR TERHADAP HASIL FRAGMENTASI PELEDAKAN PADAPT. SEMEN BOSOWA MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN HerdyAdi Saputra¹,Sri Widodo², Arif Nurwaskito¹ 1. Jurusan Teknik Pertambangan

Lebih terperinci

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady)

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady) DINAMIKA FLUIDA Hidrodinamika meruakan cabang mekanika yang memelajari fluida bergerak (gejala tentang fluida cuku komleks) Pembicaraan fluida terdaat bermacam-macam antara lain: - dari jenis fluida (kental

Lebih terperinci

DAFTAR ISI RINGKASAN ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI RINGKASAN ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI RINGKASAN ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL v vi vii viii x xi xiii BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan Penelitian 1 1.3. Batasan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Tambang Bawah Tanah Sistem penambangan bawah tanah merupakan suatu proses penambangan yang segala aktivitasnya dilakukan di bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak berhubungan

Lebih terperinci

EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK MENGGUNAKAN ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN FRAGMEN PADA PELEDAKAN BATUAN PENUTUP DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA

EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK MENGGUNAKAN ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN FRAGMEN PADA PELEDAKAN BATUAN PENUTUP DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK MENGGUNAKAN ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN FRAGMEN PADA PELEDAKAN BATUAN PENUTUP DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA Ahmad Ali Syafi i 1, Riswan 2*, Uyu Saismana 2, Romla Noor Hakim 2,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEDALAMAN LUBANG LEDAK, BURDEN DAN SPACING TERHADAP PEROLEHAN FRAGMENTASI BATUGAMPING

ANALISIS PENGARUH KEDALAMAN LUBANG LEDAK, BURDEN DAN SPACING TERHADAP PEROLEHAN FRAGMENTASI BATUGAMPING ANALISIS PENGARUH KEDALAMAN LUBANG LEDAK, BURDEN DAN SPACING TERHADAP PEROLEHAN FRAGMENTASI BATUGAMPING Herman¹, Sri Widodo², Arif Nurwaskito¹ 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia

Lebih terperinci

PERTEMUAN IX PERSAMAAN BERNOULLI

PERTEMUAN IX PERSAMAAN BERNOULLI PERTEMUAN IX PERSAMAAN BERNOULLI Anaan-anaan untuk Menurunkan Persamaan Bernoulli. Zat cair adala ideal, tidak unya kekentalan. Zat cair adala omoen & tidak termamatkan 3. Aliran adala kontinyu & seanjan

Lebih terperinci

ABSTRAK P ABSTRACT. 1) Reny Susanti. 2) Tedy Agung Cahyadi, ST, MT. 1) Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta

ABSTRAK P ABSTRACT. 1) Reny Susanti. 2) Tedy Agung Cahyadi, ST, MT. 1) Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta Kajian Teknis Operasi Peledakan untuk Meningkatkan Nilai Perolehan Hasil Peledakan di Tambang Batubara Kab. Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur 1) Reny Susanti 2) Tedy Agung Cahyadi, ST, MT 1)

Lebih terperinci

IV. ANALISIS PERANCANGAN

IV. ANALISIS PERANCANGAN IV. ANALISIS PERANCANGAN A. Rangka Analisis rangka dilakukan berdasarkan daya atau kekuatan tarik yang dimiliki ole traktor penarik (rotary and traktor Yanmar YZC). Besarnya daya tarik traktor diperole

Lebih terperinci

GELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M

GELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M SMK Negeri Rangkasbitung GELOMBANG BUNYI Bunyi meruakan salah satu bentuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium sebagai erambatannya. Bunyi yang merambat ada medium udara bentuknya

Lebih terperinci

KAJIAN RADIUS AMAN ALAT GALI MUAT TERHADAP FLYROCK PELEDAKAN PADA PIT 4500 BLOK 12 PT TRUBAINDO COAL MINING KUTAIBARAT KALIMANTAN TIMUR

KAJIAN RADIUS AMAN ALAT GALI MUAT TERHADAP FLYROCK PELEDAKAN PADA PIT 4500 BLOK 12 PT TRUBAINDO COAL MINING KUTAIBARAT KALIMANTAN TIMUR Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015 KAJIAN RADIUS AMAN ALAT GALI MUAT TERHADAP FLYROCK PELEDAKAN PADA PIT 4500 BLOK 12 PT TRUBAINDO COAL MINING KUTAIBARAT KALIMANTAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR JOINT TERHADAP FRAGMENTASI PELEDAKAN DAN PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT PT SEMEN PADANG (PERSERO), TBK.

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR JOINT TERHADAP FRAGMENTASI PELEDAKAN DAN PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT PT SEMEN PADANG (PERSERO), TBK. ANALISIS PENGARUH STRUKTUR JOINT TERHADAP FRAGMENTASI PELEDAKAN DAN PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT PT SEMEN PADANG (PERSERO), TBK. ANALYSIS OF INFLUENCE OF JOINT STRUCTURE ON DRAGING FRAGMENTATION AND PRODUCTIVITY

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BERELEKTRON BANYAK

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BERELEKTRON BANYAK MODE ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BEREEKTRON BANYAK Pada materi Struktur Atom Hidrogen suda kita pelajari tentang Teori Atom Bor, dimana lintasan elektron pada atom Hidrogen berbentuk lingkaran. Namun

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE ADARO KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Farida Kesumawati 1, Nurhakim

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5 TURUNAN FUNGSI. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009 Jika kurva y a b turun pada interval, maka nilai ab... 5 A. B. C. D. E. Solusi: [D] 5 5 5 0 5 5 0 5 0... () y a b y b b a b b 6 6a 0 b 0 b 6a 0 b 5 b a

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN PADA KEBERHASILAN PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN PADA KEBERHASILAN PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN PADA KEBERHASILAN PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN Rudi Frianto 1, Nurhakim 1, Riswan 1 Abstrak: Kajian teknis geometri peledakan pada keberhasilan

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam Olimpiade Sains Nasional 008 Eksperimen Fisika Hal dari Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekola Menenga Atas Agustus 008 Waktu: 4 jam Petunjuk umum. Hanya ada satu soal eksperimen, namun

Lebih terperinci

Oleh : Santika Adi Pradhana Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No. Hp : ,

Oleh : Santika Adi Pradhana Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No. Hp : , KAJIAN TEKNIS PELEDAKAN PADA KEGIATAN PEMBONGKARAN LAPISAN PENUTUP UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DI PT. THIESS CONTRACTORS INDONESIA MELAK, KALIMANTAN TIMUR Oleh : Santika Adi Pradhana Prodi

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Tugas Akhir Penelitian Mahasiswa Pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya.

PROPOSAL TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Tugas Akhir Penelitian Mahasiswa Pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya. ANALISA DISTRIBUSI FRAGMENTASI BATUAN HASIL PELEDAKAN DENGAN PROGRAM SPLIT DESKTOP 2.0 SEBAGAI FUNGSI FAKTOR ENERGI (FE) DI PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) PROPOSAL TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Tugas Akhir Penelitian

Lebih terperinci

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP STATISTICS WEEK 8 By : Hanung N. Prasetyo BAHASAN Pengertian Hypotesisdan Hypotesis Testing Tipe Kesalaan dalam Pengujian Hipotesis Lima Langka Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji

Lebih terperinci

ANALISIS GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP UKURAN FRAGMENTASI OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA JOBSITE ADARO KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP UKURAN FRAGMENTASI OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA JOBSITE ADARO KALIMANTAN SELATAN ANALISIS GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP UKURAN FRAGMENTASI OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA JOBSITE ADARO KALIMANTAN SELATAN Munawir 1, Andi Ilham Samanlangi 2, Anshariah 1 1. Jurusan

Lebih terperinci

KAJIAN GROUND VIBRATION DARI KEGIATAN BLASTING DEKAT KAWASAN PEMUKIMAN UNTUK MENCAPAI KONDISI AMAN DI PENAMBANGAN BATUBARA.

KAJIAN GROUND VIBRATION DARI KEGIATAN BLASTING DEKAT KAWASAN PEMUKIMAN UNTUK MENCAPAI KONDISI AMAN DI PENAMBANGAN BATUBARA. KAJIAN GROUND VIBRATION DARI KEGIATAN BLASTING DEKAT KAWASAN PEMUKIMAN UNTUK MENCAPAI KONDISI AMAN DI PENAMBANGAN BATUBARA Oleh : Sundoyo 1 ABSTRAK Penelitian dilakukan di PT. Cipta Kridatama site PT.

Lebih terperinci

Sub Kompetensi. Bab III HIDROLIKA. Analisis Hidraulika. Saluran. Aliran Permukaan Bebas. Aliran Permukaan Tertekan

Sub Kompetensi. Bab III HIDROLIKA. Analisis Hidraulika. Saluran. Aliran Permukaan Bebas. Aliran Permukaan Tertekan Bab III HIDROLIKA Sub Kompetensi Memberikan pengetauan tentang ubungan analisis idrolika dalam perencanaan drainase Analisis Hidraulika Perencanaan Hidrolika pada drainase perkotaan adala untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB V. SIFAT GELOMBANG DARI PARTIKEL

BAB V. SIFAT GELOMBANG DARI PARTIKEL BAB V. SIFAT GELOMBANG DARI PARTIKEL Bangsa Perancis Louis Victor prince de Broglie (189-1987) menyampaikan ipotesisnya bawa materi memiliki sifat gelombang di samping sifat partikel. Prinsip ini yang

Lebih terperinci

BAB III STATIKA FLUIDA

BAB III STATIKA FLUIDA A STATKA LUDA Tujuan ntruksional Umum (TU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika Tujuan ntruksional Khusus (TK)

Lebih terperinci

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot Siklus adalah suatu rangkaian roses sedemikian rua sehingga akhirnya kembali keada keadaan semula. Perhatikan Gambar 1! Gambar 1. Siklus termodinamika.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT PERANCANGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI CHEMICAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI PT XYZ Dimas

Lebih terperinci

Matematika ITB Tahun 1975

Matematika ITB Tahun 1975 Matematika ITB Taun 975 ITB-75-0 + 5 6 tidak tau ITB-75-0 Nilai-nilai yang memenui ketidaksamaan kuadrat 5 7 0 atau atau 0 < ITB-75-0 Persamaan garis yang melalui A(,) dan tegak lurus garis + y = 0 + y

Lebih terperinci

BAB V. PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Keakuratan Pengeboran Vertikal dari Pengukuran Lapangan. Keakuratan No. Blast

BAB V. PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Keakuratan Pengeboran Vertikal dari Pengukuran Lapangan. Keakuratan No. Blast BAB V. PEMBAHASAN 5.1. Keakuratan Pengeboran Vertikal Pengeboran pada daerah pushback 7 South menggunakan sistem Aquila. Sistem Aquila ini memiliki cara kerja dimana desain pengeboran dikirimkan secara

Lebih terperinci

ANALISIS FLYROCK UNTUK MENGURANGI RADIUS AMAN ALAT PADA PELEDAKAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA

ANALISIS FLYROCK UNTUK MENGURANGI RADIUS AMAN ALAT PADA PELEDAKAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA ANALISIS FLYROCK UNTUK MENGURANGI RADIUS AMAN ALAT PADA PELEDAKAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA Havis Abdurrachman *, Singgih Saptono, Bagus Wiyono UPN Veteran Yogyakarta *corresponding author: havisabdurrachman@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BATU SPLIT DAN CUTTING BOR UNTUK MATERIAL STEMMING DALAM KEGIATAN PEMBERAIAN BATUAN DENGAN PELEDAKAN

BATU SPLIT DAN CUTTING BOR UNTUK MATERIAL STEMMING DALAM KEGIATAN PEMBERAIAN BATUAN DENGAN PELEDAKAN INFO TEKNIK Volume 17 No. 2 Desember 2016 (263-272) BATU SPLIT DAN CUTTING BOR UNTUK MATERIAL STEMMING DALAM KEGIATAN PEMBERAIAN BATUAN DENGAN PELEDAKAN Romla Noor Hakim 1, Nurhakim 1, Kartini 1, dan Akhmad

Lebih terperinci

Analisis Kinematik untuk Mengetahui Potensi Ambrukan Baji di Blok Cikoneng PT. CSD Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten

Analisis Kinematik untuk Mengetahui Potensi Ambrukan Baji di Blok Cikoneng PT. CSD Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten Analisis Kinematik untuk Mengetahui Potensi Ambrukan Baji di Blok Cikoneng PT. CSD Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten Thresna Adeliana 1, Asan Pasintik 2, Risanto Panjaitan 3 Mahasiswa Magister Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II INJAUAN PUSAKA 2.. Sistem Kerja dan Start urbin Gas Penggerak mula yang digunakan pada system ini adala motor diesel. Motor diesel ini diubungkan dengan accessory gear melalui torque converter dan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PENGARUH BENTUK LAMBUNG SPEED BOAT TERHADAP GERAKAN KAPAL PADA GELOMBANG SINUSOIDAL

PERHITUNGAN PENGARUH BENTUK LAMBUNG SPEED BOAT TERHADAP GERAKAN KAPAL PADA GELOMBANG SINUSOIDAL PERHITUNGAN PENGARUH BENTUK LAMBUNG SPEED BOAT TERHADAP GERAKAN KAPAL PADA GELOMBANG SINUSOIDAL Faisal * ) Aries Sulisetyono ST. MASc. P.D. ** ) Prof. Ir. I Ketut Aria Pria Utama M.Sc, P.D. ** ) * ) Maasiswa

Lebih terperinci

di FKIP Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 4 Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung adalah Dosen Pendidikan Fisika

di FKIP Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 4 Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung adalah Dosen Pendidikan Fisika PENENTUAN PANJANG GELOMBANG BERBAGAI FILTER WARNA PADA LAMPU TL DAN WOLFRAM DENGAN SPEKTROMETER KISI DIFRAKSI UNTUK MENUNJANG EKSPERIMEN EFEKFOTOLISTRIK Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung

Lebih terperinci

POLA PEMBORAN & PELEDAKAN

POLA PEMBORAN & PELEDAKAN POLA PEMBORAN & PELEDAKAN Faktor-Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemboran dan peledakan : 1. Arah Pemboran 2. Pola pemboran dan Peledakan 3. Waktu daur dan jam kerja efektif alat bor 4. Geometri Peledakan

Lebih terperinci

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN LIMIT TRIGONOMETRI ... a b

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN LIMIT TRIGONOMETRI ... a b SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN LIMIT TRIGONOMETRI Soal (sin)(tan4 )(cos) 5 Gunakan rumus dasar it trigonometri berikut: sin a b tan a b a b Peratikan ada rumus di atas, anya berlaku ada fungsi sin, tan

Lebih terperinci

Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi

Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Jurnal Gradien Vol.4 No.2 Juli 2008 : 337-34 Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Refrizon, Suwarsono, Herno Yudiansyah Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

ENIM, SUMATERA SELATAN

ENIM, SUMATERA SELATAN KAJIAN TEKNIS PENGARUH FRAGMENTASI TERHADAP DIGGING TIME EXCAVATOR PC 2000 PADA PELEDAKAN INTERBURDEN B2C DI TAMBANG AIR LAYA, DI PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk. TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN TECHNICAL

Lebih terperinci

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR Abstrak Oleh : James Wilson Siahaan Prodi Teknik Pertambangan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 5 KEDIRI THE EFFECTIVENESS OF

Lebih terperinci

dapat dihampiri oleh:

dapat dihampiri oleh: BAB V PENGGUNAAN TURUNAN Setela pada bab sebelumnya kita membaas pengertian, sifat-sifat, dan rumus-rumus dasar turunan, pada bab ini kita akan membaas tentang aplikasi turunan, diantaranya untuk mengitung

Lebih terperinci

BAB III. TEORI DASAR

BAB III. TEORI DASAR BAB III. TEORI DASAR Pemberaian suatu batuan merupakan salah satu kegiatan utama dalam suatu kegiatan penambangan dan salah satu metode yang sering digunakan adalah pemboran dan peledakan selain digaru,

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Arah dan Jarak Lemparan Fly Rock Akibat Kegiatan Peledakan di PT Dahana Jobsite PT Adaro Indonesia, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan

Lebih terperinci

BEBERAPA PENYELIDIKAN GEOMEKANIKA YANG MUDAH UNTUK MENDUKUNG RANCANGAN PELEDAKAN

BEBERAPA PENYELIDIKAN GEOMEKANIKA YANG MUDAH UNTUK MENDUKUNG RANCANGAN PELEDAKAN BEBERAPA PENYELIDIKAN GEOMEKANIKA YANG MUDAH UNTUK MENDUKUNG RANCANGAN PELEDAKAN S. Koesnaryo Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta koesnaryo_s@yahoo.co.id Abstrak Pancangan peledakan yang

Lebih terperinci

IX. TEGANGAN PADA BEJANA DINDING TIPIS

IX. TEGANGAN PADA BEJANA DINDING TIPIS IX. TEGANGAN PADA BEJANA DINDING TIPIS 9.1. Pengertian Bejana Tekan Bejana tekan (essure vessels) merupakan struktur tertutup ang mengandung gas atau airan ang ditekan. Beberapa bentukna seperti silinder,

Lebih terperinci

PENGUJIAN POMPA SPIRAL DENGAN KINCIR AIR PADA ALIRAN IRIGASI

PENGUJIAN POMPA SPIRAL DENGAN KINCIR AIR PADA ALIRAN IRIGASI PENGUJIAN POMPA SPIRAL DENGAN KINCIR AIR PADA ALIRAN IRIGASI Marwanto 1,Asral 2, Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang

Lebih terperinci

ANALISIS GROUND VIBRATION PADA PELEDAKAN OVERBURDEN DI PANEL 4 PIT J PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS GROUND VIBRATION PADA PELEDAKAN OVERBURDEN DI PANEL 4 PIT J PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR ANALISIS GROUND VIBRATION PADA PELEDAKAN OVERBURDEN DI PANEL 4 PIT J PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR Oleh : Rudini Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No. Hp : 085250615060,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BAHAN PELEDAK. Karakter fisik Karakter kinerja detonasi

KARAKTERISTIK BAHAN PELEDAK. Karakter fisik Karakter kinerja detonasi KARAKTERISTIK BAHAN PELEDAK Karakter fisik Karakter kinerja detonasi Densitas (Density) Sensitivitas (Sensitivity) Ketahanan Thd. Air (Water resistance) Kestabilan Kimiawi (chemical stability) Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III PROSES TERMODINAMIKA GAS SEMPURNA

BAB III PROSES TERMODINAMIKA GAS SEMPURNA BAB III PROSES ERMODINAMIKA GAS SEMPURNA Proses emanasan dan eksansi gas secara umum bisa didefinisikan sebagai roses termodinamika. Dari engamatan, sebagai hasil dari aliran energi, erubahan terjadi ada

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN DAN HASIL PEMODELAN

BAB III PEMODELAN DAN HASIL PEMODELAN BAB III PEMODELAN DAN HASIL PEMODELAN Data-data yang telah didapatkan melalui studi literatur dan pencarian data di lokasi penambangan emas pongkor adalah : 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEMBELAJARAN -2

DAFTAR ISI PEMBELAJARAN -2 0 PEMELAJARAN -2 DAFTAR ISI ab Hal 1 PENDAHULUAN. 1 2 GEOMETRI PELEDAKAN. 2 (1) Geometri Peledakan Jenjang.. 2 (2) Rancangan Menurut R.L. Ash 3 (3) Rancangan Menurut C.J. Konya 8 (4) Rancangan Menurut

Lebih terperinci

EFEK COMPTON. Drs. Wagito Guntoro, M.PFis Abstrak

EFEK COMPTON. Drs. Wagito Guntoro, M.PFis   Abstrak EFEK COMPTON Drs. Wagito Guntoro, M.PFis Email : wgtgtr@yaoo.co.id Abstrak Dalam analisanya Compton menyimpulkan bawa amburan radiasi elektromagnetik dari partikel bermuatan mempunyai kelakuan seperti

Lebih terperinci

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. XYZ Selvia Dayanti 1, Ari

Lebih terperinci

Jl. Raya Palembang-Prabumulih, Indralaya Utara, 30662, Sumatera Selatan ABSTRAK

Jl. Raya Palembang-Prabumulih, Indralaya Utara, 30662, Sumatera Selatan   ABSTRAK EVALUASI GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP FRAGMENTASI BATUAN MENGGUNAKAN BAHAN PELEDAK ANFO DAN BULK EMULSION PADA LAPISAN INTERBURDEN PIT 4500 BLOK SELATAN PT. PAMAPERSADA DAHANA (PERSERO) JOBSITE MELAK, KALIMANTAN

Lebih terperinci

REDESIGN GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKAN FRAGMENTASI BATUAN YANG OPTIMAL DI PREBENCH PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK

REDESIGN GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKAN FRAGMENTASI BATUAN YANG OPTIMAL DI PREBENCH PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK REDESIGN GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKAN FRAGMENTASI BATUAN YANG OPTIMAL DI PREBENCH PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK REDESIGN OF BLASTING GEOMETRY TO GET OPTIMUM FRAGMENTATION IN PREBENCH PT. BUKIT ASAM

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Struktur dan Desain Delay Detonator Non Electric (Nonel) terhadap Distribusi Fragmentasi Hasil Peledakan dengan Menggunakan Model Kuz-Ram di PT. Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala Pendidikan merupakan sala satu kebutuan manusia yang penting untuk mengembangkan diri dalam keidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan terbagi atas pendidikan

Lebih terperinci

SOAL PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 Pekan X. Dosen Penguji : Dr. Rinto Anugraha

SOAL PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 Pekan X. Dosen Penguji : Dr. Rinto Anugraha SOAL PEMBINAAN JAAK JAUH IPhO 017 Pekan X Dosen Penguji : Dr. into Anugraha Bagian A Efek Fotolistrik dan Emisi Termionik Dalam suatu ekserimen fotolistrik, ermukaan logam Natrium dikenai cahaya monokromatik

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 64 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejara Singkat Berdirinya Madrasa Tsanawiya Negeri I Candi Laras Utara Madrasa Tsanawiya pada awal didirikan pada taun 1983, ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Sketsa Lokasi Proyek Perluasan Lahan Pabrik NPK Super. juga dibagi ke dalam beberapa zona pengerjaan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Sketsa Lokasi Proyek Perluasan Lahan Pabrik NPK Super. juga dibagi ke dalam beberapa zona pengerjaan. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Pengumpulan Data 4... Sketsa Lokasi Proyek Perluasan Laan Pabrik NPK Super PT. Pupuk Kaltim PT. Pupuk Kaltim dibagi menjadi beberapa laan (blok) pabrik, sala satunya

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS. (a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut : (c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah.

BAB LISTRIK DINAMIS. (a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut : (c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah. BB LSTK DNMS Contoh. Kuat arus listrik yamg mengalir ada suatu kabel yang luas enamang kawatnya 0, mm dalam suatu rangkaian elektronika adalah 0,7 m. Beraakah (a) raat arusnya? (b) Dalam satuan jam, beraakah

Lebih terperinci

UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADAP VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) PADA DEBIT KONSTAN UNTUK PLTMH

UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADAP VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) PADA DEBIT KONSTAN UNTUK PLTMH A.15. Unjukkerja Turbin Air Mikro Aliran Silang Terhada Variasi Sudut Sudu Jalan... (Yusuf Dewantara Herlambang) UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADA VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) ADA

Lebih terperinci

Materi : Bab XIII. LUAS Pengajar : Khomsin, ST

Materi : Bab XIII. LUAS Pengajar : Khomsin, ST PENDIDIKN DN PETIHN (DIKT TEKNIS PENGUKURN DN PEMETN KOT Surabaya, 9 gustus 00 Materi : Bab XIII. US Pengajar : Komsin, ST FKUTS TEKNIK SIPI DN PERENCNN INSTITUT TEKNOOGI SEPUUH NOPEMBER BB XIII. US Ole:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alami dan terdiri atas mineralmineral tertentu yang tersusun membentuk kulit bumi. Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu

Lebih terperinci

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan. Turunan Fungsi Aljabar a. Mengitung Limit Fungsi yang Mengara ke Konsep Turunan Dari grafik di bawa ini, diketaui fungsi y f() pada interval k < < k +, seingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET i Saat ini begitu banyak perusahaan teknologi dalam pembuatan satu barang. Salah satunya adalah alat penyemprotan nyamuk. Alat penyemprotan nyamuk ini terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari pompa,

Lebih terperinci

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK OLEH : STEVANUS ARIANTO RADIASI GEM HUKUM WIEN EFEEKFOTO LISTRIK HASIL PERCOBAAN EFFEK FOTO LISTRIK ENERGI KINETIK F O T O N SIFAT KEMBAR CAHAYA HIPOTESA DE BROGLIE

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KETEBALAN GERAM PADA PROSES PEMBUBUTAN

ANALISIS RASIO KETEBALAN GERAM PADA PROSES PEMBUBUTAN ANALISIS RASIO KETEBALAN GERAM PADA PROSES PEMBUBUTAN Samuel Lepar 1), Rudy Poeng 2), I Nyoman Gede 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adala untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III DATA RENCANA TEROWONGAN

BAB III DATA RENCANA TEROWONGAN BAB III DATA RENCANA TEROWONGAN 3.1 Lokasi Adapun lokasi dari proyek Induk Pembangkit Listrik dan Jaringan di Takengon Aceh adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Peta Lokasi Proyek di Takengon Aceh Dengan

Lebih terperinci