HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 1-12 BULAN DI KELURAHAN ANTIROGO KABUPATEN JEMBER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 1-12 BULAN DI KELURAHAN ANTIROGO KABUPATEN JEMBER"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 1-12 BULAN DI KELURAHAN ANTIROGO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Sska Ar Puspta Sar NIM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2012

2 HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 1-12 BULAN DI KELURAHAN ANTIROGO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI aukan una melenkap tuas akhr an memenuh salah satu syarat untuk menyelesakan Proram Stu Ilmu Keperawatan (S1) an mencapa elar Sarana Keperawatan Oleh Sska Ar Puspta Sar NIM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2012

3 SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 1-12 BULAN DI KELURAHAN ANTIROGO KABUPATEN JEMBER Dosen Pembmbn Utama Dosen Pembmbn Anota Oleh Sska Ar Puspta Sar NIM Pembmbn Is Rahmawat, S Kp, M Kes Ns Ratna Sar Haran, M Kep

4 Skrps n saya persembahkan untuk PERSEMBAHAN 1 Ibuna Sr Wahyunash an Ayahana Saful Bahr yan tak hent-hentnya memberkan ukunan an o a untuk tercapanya harapan em masa epanku, serta sebaa sumber kehupanku; 2 akku tersayan Sanra Dw Saputra, terma kash atas kash sayan ua motvasnya enan sepenuh hat, spesal Alp Muryanto sebaa teman, sahabat an oran terekat yan selalu memberkan oronan untuk merah masa epanku 3 uru-uruku an seluruh osen, staf an karyawan Proram Stu Ilmu Keperawatan Unverstas Jember; 4 teman sekalus keluara Jember Dessy, Mayan, Aula, Erwan, Rr Mara Ulfa, an teman lan Tona Communty Terma kash atas kebersamaan, kekeluaraan, keceraan, ukunan, serta bantuan yan telah berkan v

5 MOTO Sesunuhnya Allah SWT tu suc yan menyuka hal-hal yan suc Da Maha Bersh yan menyuka kebershan Da Maha Mula yan menyuka kemulaan Da Maha Inah yan menyuka kenahan, karena tu bershkanlah tempat-tempatmu (HR Trmz)* Kebershan aalah sebaan ar man (HR Muslm)* * Ftran, La 70 Hast plhan untuk Anak Jakarta Wahyu Mea v

6 PERNYATAAN Saya yan bertana tanan bawah n nama Sska Ar Puspta Sar NIM menyatakan enan sesunuhnya bahwa skrps yan beruul Hubunan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) Ibu enan Keaan Dare paa Bay Usa 1-12 Bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember aalah benar-benar hasl karya senr, kecual kutpan yan suah saya sebutkan sumbernya, an bukan karya plakan Saya bertanun awab atas keabsahan an kebenaran snya sesua enan skap lmah yan harus unun tn Demkan pernyataan n saya buat enan sebenarnya, tanpa aanya tekanan an paksaan ar phak manapun serta bersea menapat sanks akaemk ka ternyata kemuan har pernyataan n tak benar v Jember, 2 November 2012 Yan menyatakan Sska Ar Puspta Sar NIM

7 PENGESAHAN Skrps yan beruul Hubunan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) Ibu enan Keaan Dare paa Bay Usa 1-12 Bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember telah u an sahkan oleh Proram Stu Ilmu Keperawatan Unverstas Jember paa har, tanal Jum at, 2 November 2012 tempat Anota I, Proram Stu Ilmu Keperawatan Unverstas Jember Tm Penu Ketua, Is Rahmawat, S Kp, M Kes NIP v Anota II, Ns Ratna Sar Haran, MKep Ns Ansah Arana, MKep NIP NIP Menesahkan Ketua Proram Stu, r Suono Kars, SpKJ NIP

8 Hubunan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) Ibu enan Keaan Dare paa Bay Usa 1-12 Bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember (The Correlaton Clean an Healthy Lfe Behavour of Mother to Darrhea Incence of Infants Ae 1-12 Months n Antroo Dstrct Jember Reency) Sska Ar Puspta Sar Nursn Scence Stuy Proram, Jember Unversty ABSTRACT Darrhea s efne as the chane n consstency of stool an chanes n bowel frequency more than 3 tmes a ay One cause of the arrhea s envronmental an behavoral ftor The hhest ncence of arrhea was at ae 1-12 months n the Antroo strct The purpose of ths research was to know the correlaton Clean an Healthy Lfe Behavour of Mother to Darrhea Incence of Infants Ths research use analyss survey metho wth case control approh Sample was 103 responens Sampln technque was quota sampln Data was collecte by questonnares Valty an relablty usn the Pearson prouct moment an Cronbh's alpha The result shown that 62 responents (602%) wth oo clean an healthy lfe behavour an nfant arrhea n the last month The Spearman rank test shown p-value = 0000; r = -0622, whch means Ha receve P-value = 0,000 there was correlaton between clean an healthy lfe behavour of mother to arrhea ncence of nfants ae 1-12 months n antroo strct ember reency, r= - 0,622 there s a stron correlaton between clean an healthy lfe behavour of mother to arrhea ncence of nfants ae 1-12 months n antroo strct ember reency Neatf sn (-) means that oo clean an healthy lfe behavour of mother wll cause low ncense of arrhea n nfants The suest s health eucaton clean an healthy lfe behavour can be use to mprove clean an healthy lfe behavour of mother Keywor Clean an Healthy Lfe Behavour of Mother, Darrhea of Infant v

9 RINGKASAN Hubunan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) Ibu enan Keaan Dare paa Bay Usa 1-12 Bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember; Sska Ar Puspta Sar, ; 2012; xv+84 halaman; Proram Stu Ilmu Keperawatan Unverstas Jember Kata Kunc Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS), Dare paa Bay Dare mash merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Inonesa Dare efnskan sebaa perubahan konsstens feses an perubahan frekuens buan ar besar lebh ar 3 kal alam sehar Salah satu penyebab ar teranya are aalah faktor lnkunan an perlaku Dare yan tak seera tanan paa bay usa 1-12 bulan akan menyebabkan ehras an anuan pertumbuhan yan sanat parah Hasl stu penahuluan ketahu bahwa ata tertn keaan are aalah Kelurahan Antroo Tuuan peneltan aalah menetahu hubunan antara Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) bu enan keaan are paa bay usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember Desan peneltan survey analtk enan penekatan case control (retrospektf) Populas aalah bu yan memlk bay usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember yatu 140 oran Sampel aalah 103 oran Teknk sampln yan unakan aalah Quota sampln Peneltan lakukan Kelurahan Antroo enan menunakan kuesoner untuk penumpulan ata Data yan peroleh aalah ata prmer U valtas an relabltas menunakan Pearson Prouct Moment an Cronbh s Alpha Hasl peneltan menunukkan bahwa mayortas responen yan melakukan PHBS enan bak, maka tak akan menalam are alam satu bulan terakhr Hal n tunukkan sebanyak 62 responen (602%) enan PHBS yan bak an tak menalam are alam satu bulan terakhr Perhtunan u statstk enan Spearman Rank apatkan nla p = 0,000; r = -0,622 yan berart Ha terma Kesmpulan peneltan aa hubunan antara x

10 Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) bu enan keaan are paa bay usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember, kekuatan korelasnya kuat antara Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) bu enan keaan are paa bay usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember, an arah hubunan neatf ( -) artnya semakn bak Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) bu maka semakn renah keaan are paa bay usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember Denan emkan perlu kranya untuk melakukan tnak lanut ar peneltan n enan memberkan penkan kesehatan paa bu-bu yan memlk bay usa 1-12 bulan untuk mennkatkan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) aar tak tera are x

11 PRAKATA Pu syukur ke harat Allah SwT, atas seala rahmat an karuna-nya sehna penuls apat menyelesakan proposal skrps yan beruul Hubunan Perlaku Hup Bersh Dan Sehat (PHBS) Ibu Denan Keaan Dare Paa Bay Usa 1-12 Bulan D Kelurahan Antroo Kabupaten Jember Penuls nn menyampakan ucapan terma kash kepaa seluruh phak yan telah membantu penyelesaan proposal skrps n, terutama kepaa 1 r Suono Kars, SpKJ selaku Ketua Proram Stu Ilmu Keperawatan; 2 Bu Is Rahmawat, MKes, selaku osen pembmbn utama, Ns Ratna Sar Haran, MKep an Ns Baskoro Setoputro, SKep, selaku osen pembmbn anota, serta Ns Ansah Arana, MKep, selaku osen penu skrps yan telah memberkan banyak masukan, saran serta motvas em kesempurnaan skrps n; 3 seluruh osen, staf, an karyawan Proram Stu Ilmu Keperawatan Unverstas Jember yan telah memberkan bantuan; 4 teman-teman an semua phak yan telah membantu alam penyusunan proposal skrps n Penuls menyaar bahwa mash terapat banyak kekuranan an kelemahan alam skrps n, oleh karena tu penuls menharapkan saran an krtk yan membanun ar pemba Penuls berharap semoa proposal n apat bermanfaat ba perkembanan lmu penetahuan keperawatan Jember, November 2012 x Penuls

12 DAFTAR ISI x Halaman HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL LEMBAR PEMBIMBINGAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTO HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK RINGKASAN PRAKATA x DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL xv DAFTAR LAMPIRAN xv BAB 1 PENDAHULUAN 1 11 Latar Belakan 1 12 Rumusan Masalah 7 13 Tuuan 7 v v v v v x 131 Tuuan Umum Tuuan Khusus 7 14 Manfaat Peneltan Manfaat Ba Instans Kesehatan Manfaat Ba Masyarakat Manfaat Ba Proram Stu Ilmu Keperawatan Manfaat Ba Penelt 9 x xv

13 15 Keaslan Peneltan 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Perlaku Kesehatan Penertan Klasfkas Perlaku Kesehatan Konsep Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) Penertan PHBS Penertan PHBS Tatanan Rumah Tana Inkator PHBS Tatanan Rumah Tana Konsep Dasar Dare Penertan Dare Penyebab Dare Geala Dare Dampak Dare Penceahan Teranya Dare Penatalaksanaan Dare Hubunan antara PHBS Ibu enan Keaan Dare paa Bay Keranka Teor 38 BAB 3 KERANGKA KONSEP Keranka konsep Hpotesa 40 BAB 4 METODE PENELITIAN Jens Peneltan Populas an Sampel Populas Sampel Krtera Sampel Tempat Peneltan Waktu Peneltan Defns Operasonal 44 x

14 46 Penumpulan Data Sumber Data Teknk Penumpulan Data Alat Penumpulan Data U Valtas U Relabltas Rencana Penolahan Data Etn Con Entry Cleann Analsa Data Analsa Unvarat Analsa Bvarat Etka Peneltan Lembar Persetuuan (Informe consent) Kerahasaan (Confentalty) Keanonman (Anonmty) Asas Kemanfaatan (Benefence) 55 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasl peneltan Karakterstk Responen Perlaku Hup bersh an Sehat (PHBS) Ibu enan Bay Usa 1-12 Bulan Keaan Dare paa Bay Usa 1-12 Bulan Hubunan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) Ibu enan Keaan Dare` Pembahasan Karakterstk Responen Perlaku Hup bersh an Sehat (PHBS) Ibu enan Bay Usa 1-12 Bulan 70 xv

15 523 Keaan Dare paa Bay Usa 1-12 Bulan Hubunan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) Ibu enan Keaan Dare Keterbatasan Peneltan 77 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesmpulan Saran 79 DAFTAR PUSTAKA 81 LAMPIRAN 85 xv

16 DAFTAR GAMBAR xv Halaman Gambar 21 Keranka Teor 38 Gambar 31 Keranka Konsep 39 Gambar 41 Skema Peneltan Case Control 41 Gambar 51 Dstrbus Responen menurut PHBS bu 60 Gambar 52 Dstrbus Responen menurut Inkator Pemberan ASI Eksklusf 61 Gambar 53 Dstrbus Responen menurut Inkator Cuc Tanan enan Ar Bersh an Sabun 62 Gambar 54 Dstrbus Responen menurut Inkator Penunaan Jamban Bersh 63 Gambar 55 Dstrbus Responen menurut PHBS Ibu 64 Gambar 56 Dstrbus Keaan Dare 65

17 DAFTAR TABEL xv Halaman Tabel 41 Varabel Peneltan an Defns Operasonal 45 Tabel 42 Blue Prnt Kuesoner PHBS Ibu 48 Tabel 43 Hasl U Valtas 49 Tabel 44 Nla an Kekuatan Korelas 54 Tabel 51 Dstrbus Karakterstk Responen 58 Tabel 52 Dstrbus Responen menurut PHBS Ibu enan Keaan Dare 66

18 DAFTAR LAMPIRAN xv Halaman Lampran A Lembar Informe 86 Lampran B Lembar Consent 87 Lampran C Lembar Kuesoner Peneltan 88 Lampran D Hasl U Valtas an Relabltas 93 Lampran E Hasl Analsa Data 97 Lampran F Dokumentas 107 Lampran G Surat Peneltan 109 Lampran H Lembar Konsultas Skrps 119

19 11 Latar Belakan BAB 1 PENDAHULUAN Dare efnskan sebaa perubahan konsstens feses an perubahan frekuens buan ar besar Dare apat ua efnskan bla buan ar besar ta kal atau lebh an buan ar besar yan berar tap tak berarah alam waktu 24 am (Departemen Kesehatan RI, 2009) Dare aa ua mam, yatu are akut an are krons Dare akut aalah are yan tera secara menaak paa bay an anak yan sebelumnya sehat Dare kronk yatu bla are berlanut sampa 2 mnu atau lebh an kehlanan berat baan atau tak bertambah berat baan selama masa tersebut (Suharyono et al, 1988) Penyakt are merupakan suatu masalah yan menuna Penyakt are tersebut lebh banyak terapat neara berkemban arpaa neara mau, yatu 12,5 kal lebh banyak alam kasus mortaltas WHO memperkrakan 4 mlyar kasus tera una paa tahun 2000 an 2,2 uta antaranya mennal, sebaan besar anak-anak bawah umur 5 tahun (Asasmto, 2007) D Inonesa, are mash merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Anka kesaktan maupun anka kematan paa bay an anak banyak sebabkan oleh are Surve morbtas yan lakukan oleh Subrektorat Dare Departemen Kesehatan ar tahun terlhat kecenerunan nsen are nak 1

20 Insen rate penyakt are penuuk paa tahun 2000, tahun 2003 nak mena penuuk, tahun 2006 nak mena penuuk an tahun 2010 mena penuuk Kematan bay tahun 2010 Jawa Tmur tera 5533 kematan bay ar kelahran hup Penyebab kematan bay (usa 29 har-11 bulan) yan terbanyak aalah are (31,4%) Data Surve Demoraf Kesehatan Inonesa ( SDKI) tahun ketahu propors are paa anak balta yatu lak-lak 10,8% an perempuan 11,2%, berasarkan umur prevalens tertn usa 6-11 bulan (19,4%) an bulan (14,8%) (Dnas Kesehatan Provns Jawa Tmur, 2010) Tnnya anka kesaktan an kematan tersebut atas sebabkan karena beberapa faktor yan terr ar penyebaran kuman yan menyebabkan are, faktor penamu yan mennkatkan kerentanan terhaap are, an faktor lnkunan an perlaku Gabunan antara faktor lnkunan yan tak sehat karena tercemar kuman are an perlaku manusa yan tak sehat merupakan asar ar penyebabkan are (Dnas Kesehatan Sulawes Selatan, Tanpa Tahun) Dare yan tak seera tanan paa bay akan menakbatkan ehras an anuan pertumbuhan Dehras yan tera paa penerta are sebabkan oleh usus bekera tak sempurna sehna sebaan besar ar an zatzat yan terlarut alamnya buan bersama tna sampa akhrnya tubuh kekuranan caran Elektrolt ar tubuh terutama natrum an kalum ua akan hlan (Haranto, 2004) Bay lebh rentan menalam ehras karena sult untuk ber caran melalu mulut bannkan enan kelompok usa lannya, selan tu komposs caran tubuh paa bay relatf besar yatu sektar 80-85% berat 2

21 baan an paa anak usa >1 tahun menanun ar sebanyak 70-75% Kehlanan caran tubuh sebanyak 10% paa bay apat menakbatkan kematan setelah sakt selama 2-3 har (Waa, 2002) Ganuan pertumbuhan yan akbatkan oleh are tera karena asupan makanan terhent, sementara peneluaran zat z terus beralan Infeks yan sebabkan oleh are ua mempunya kontrbus terhaap kekuranan ener, proten an zat z lan Menurunnya nafsu makan menyebabkan asupan makanan mena berkuran Kebutuhan ener paa saat nfeks bsa mencapa ua kal kebutuhan normal karena mennkatnya metabolsme basal 20-60% Infeks ua apat mennkatkan kebutuhan lukosa Infeks berpenaruh terhaap absorsp an katabolsme serta mempenaruh praktek pemberan makanan selama an sesuah sakt (Thaha alam Kartn, 2008) Asupan makanan yan terhent berlansun lama akan menyebabkan berat baan bay menurun, akbatnya bay akan kekuranan z yan menhambat pertumbuhan fsk an arnan otak (Waa, 2002) Pertumbuhan otak anak sebanyak 60% tera seak anak mash beraa alam kanunan sampa berusa 2 tahun Dare yan tera paa anak usa bawah 2 tahun akan menanu pertumbuhan otaknya Volume otak mena menecl an arnan otaknya mena lebh sekt bannkan anak yan pertumbuhannya normal (Waa, 2002) Pertumbuhan an perkembanan paa saat bay tera sanat pesat bak fsk maupun mental bannkan enan tahapan umur berkutnya (Harnsyah alam Kartn, 2008) 3

22 Tahap pertama paa usa 1-12 bulan, pertumbuhan an perkembanan apat berlansun secara terus menerus, khususnya alam pennkatan susunan saraf Upaya penceahan an penanulanan kasus are lakukan melalu pemberan oralt, penunaan nfus, penyuluhan ke masyarakat enan maksu teranya pennkatan perlaku hup bersh an sehat (PHBS) alam kehupan sehar-har, karena secara umum penyakt are sanat berkatan enan hyene santas an perlaku hup bersh an sehat Pennkatan kasus are merupakan cermnan ar perbakan keua faktor tersebut (Dnas Kesehatan Provns Jawa Tmur, 2010) Perlaku merupakan salah satu faktor yan berperan pentn alam menentukan eraat kesehatan, karena keta faktor lan sepert lnkunan, kualtas pelayanan kesehatan maupun enetka mash apat penaruh oleh perlaku Perlaku yan tak sehat akan menmbulkan banyak penyakt Perubahan perlaku tak muah untuk lakukan, namun mutlak perlukan untuk mennkatkan eraat kesehatan masyarakat (Dnas Kesehatan Provns Jawa Tmur, 2010) Perlaku hup seseoran penaruh oleh beberapa faktor, salah satunya faktor presposs Faktor presposs perlaku menurut terr ar penetahuan an skap, kepercayaan, keyaknan, nla-nla, an sebaanya Faktor n mena pemcu terhaap perlaku yan mena asar atau motvas ba tnakan akbat tras atau kebasaan, kepercayaan, tnkat penkan an tnkat sosal ekonom (Green alam Notoatmoo, 2007) 4

23 Penetahuan erat katannya alam upaya memperbak perlaku Mennkatkan penetahuan akan member hasl yan cukup berart untuk memperbak perlaku Penetahuan atau kontf merupakan oman yan sanat pentn ba terbentuknya perlaku, perlaku yan asar penetahuan akan bertahan lebh lama arpaa perlaku yan tak asar penetahuan (Sar alam Habeahan, 2009) Perlaku kesehatan apat wuukan enan perlaku hup bersh an sehat Penerapan perlaku hup bersh an sehat harus mula ar unt terkecl masyarakat yatu PHBS rumah tana sebaa upaya untuk memberayakan anota rumah tana aar tahu, mau an mampu mempraktkkan perlaku hup bersh an sehat serta berperan aktf alam erakan kesehatan masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2009) Penerapan perlaku hup bersh an sehat paa bay terantun kepaa perlaku hup bersh an sehat bu, karena bay mash tak bsa melakukan seala sesuatu enan senr Perlaku hens yan survey alam Rskesas (Rset Kesehatan Dasar) tahun 2007 melput kebasaan buan ar besar (BAB) an kebasaan mencuc tanan Perlaku BAB yan benar aalah bla penuuk melakukannya amban an mencuc tanan yan benar aalah bla penuuk mencuc tanan enan sabun sebelum makan, sebelum menyapkan makanan, setelah buan ar besar, setelah mencebok bayanak an setelah memean unasbnatan (Departemen Kesehatan RI, 2009) Data ar Rskesas 2007 secara nasonal menunukkan 71,1% penuuk 10 tahun ke atas berperlaku benar alam kebasaan BAB, tetap hanya 23,2% yan mempunya kebasaan cuc tanan yan 5

24 bak Hasl survey PHBS tahun 2010, terapat (38,28%) rumah tana Jawa Tmur yan kateorkan sebaa rumah tana yan melakukan PHBS ar rumah tana yan surve (Dn as Kesehatan Provns Jawa Tmur, 2010) Taret cakupan PHBS rumah tana paa tahun 2014 harus mencapa 70% (Aam, 2011) Hasl stu penahuluan yan lakukan penelt tentan kasus are an PHBS, apat ata bahwa anka tertn kesaktan yan akbatkan oleh are Jember aalah wlayah kera Puskesmas Sumbersar, yatu 2990 wa ar semua umur (Dnas Kesehatan Kabupaten Jember, 2011) Penerta are paa usa bay yan tercatat wlayah kera Puskesmas Sumbersar paa bulan Januar-Aprl 2012 mencapa 105 wa Kelurahan Antroo merupakan kelurahan yan memlk persentas kasus terbanyak antara keaan are enan umlah bay arpaa kelurahan lan wlayah Puskesmas Sumbersar, yatu sebanyak 13% Data tersebut apat ar ata Puskesmas Pembantu Kelurahan Antroo tentan bu yan memerksakan baynya Kelurahan Antroo ua merupakan kelurahan yan mash belum mencapa taret alam PHBS rumah tana yatu paa pemberan ASI eksklusf an amban sehat Perlaku hup bersh an sehat (PHBS) tentan pemberan ASI eksklusf hanya mencapa 60%, seankan untuk penunaan amban sehat hanya 67% Inkator PHBS tatanan rumah tana untuk cuc tanan an penunaan ar bersh suah mencapa taret Fenomena ar renahnya perlaku hup bersh an sehat (PHBS) rumah tana an ampak are yan akan tmbulkan paa bay sanat parah bla bannkan enan tahapan umur lannya, penelt tertark untuk 6

25 menembankan permasalahan alam peneltan yan beruul Hubunan antara Perlaku Hup Bersh an Sehat Ibu enan Keaan Dare paa Bay Usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember 12 Rumusan Masalah Rumusan masalah alam peneltan yatu, Apakah aa hubunan antara Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) bu enan keaan are paa bay usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember? 13 Tuuan Peneltan 131 Tuuan Umum Menentfkas hubunan antara Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) bu enan keaan are paa bay usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember 132 Tuuan Khusus a Menentfkas karakterstk responen Kelurahan Antroo Kabupaten Jember b Menetahu ambaran Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) bu Kelurahan Antroo Kabupaten Jember c Menentfkas keaan are paa bay usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember 7

26 Menanalss hubunan antara Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) bu enan keaan are paa bay usa 1-12 bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember 14 Manfaat Peneltan 141 Ba Instans Kesehatan Peneltan n apat unakan sebaa masukan untuk proram kesehatan alam menoptmalkan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) 142 Ba Masyarakat Hasl peneltan n apat unakan sebaa penetahuan masyarakat menena pentnnya Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS), sehna apat menubah perlaku masyarakat sebaa salah satu upaya penceahan prmer alam menanulan keaan are 143 Ba Proram Stu Ilmu Keperawatan Data an hasl yan peroleh apat akan tambahan bahan referens perpustakaan Proram Stu Ilmu Keperawatan Unverstas Jember an untuk menambah wawasan mahasswa Proram Stu Ilmu Keperawatan tentan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) 8

27 144 Ba Penelt Peneltan n memberkan tambahan penetahuan an penalaman ba penelt menena Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) bu enan keaan are paa bay usa 1-12 bulan 15 Keaslan peneltan Terapat berbaa peneltan yan menukun alam peneltan n Salah satu peneltan yan memlk kesamaan enan peneltan n aalah peneltan yan lakukan oleh Muharn (2007) yan beruul Hubunan antara Praktek Personal Hyene Ibu Balta an Sarana Santas Lnkunan enan Keaan Dare paa Anak Balta Kecamatan Maos Kabupaten Clap Sesua peneltan tersebut atas, penelt nn melakukan peneltan yan beruul Hubunan Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) Ibu enan Keaan Dare paa Anak Usa 1-12 Bulan Kelurahan Antroo Kabupaten Jember Peneltan terahulu menunakan rancanan peneltan enan 9 case control (Kasus-kontrol) enan metoe survey, ata ambl enan menunakan purposve sampln Analsa ata yan unakan paa peneltan terahulu aalah Ch Square Hasl peneltan menunukan bahwa aa hubunan antara praktek personal hyene bu balta an sarana santas lnkunan enan keaan are paa anak balta Kecamatan Maos Kabupaten Clap secara berurutan aalah praktek personal hyene OR=2,983 CI 95% 1,420<OR<6,269, kualtas amban OR=3,059 CI 95% 1,357<OR<6,896 Seankan walaupun memlk nla p< 0,05 tetap karena nla OR< 1 maka hubunan varable tersebut

28 enan keaan are paa anak balta aalah protektf yatu varable kualtas ar bersh OR=0,434 CI 95% 0,206<OR<0,911, kualtas pembuanan ar lmbah OR= 0,269 CI 95% 0,127 <OR<0,573 an ens tempat sampah OR= 0,312 CI 95% 0,144<OR<0,676 10

29 21 Konsep Perlaku Kesehatan 211 Penertan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Perlaku merupakan hasl penalaman an proses nteraks enan lnkunannya, yan terwuu alam bentuk penetahuan, skap, an tnakan sehna peroleh keaaan semban antara kekuatan penoron an kekuatan penahan Perlaku seseoran apat berubah ka tera ketaksembanan antara keua kekuatan tersebut alam r seseoran (Notoatmoo alam Maulana, 2009) Perlaku aalah faktor terbesar keua setelah faktor lnkunan yan mempenaruh kesehatan nvu, kelompok, atau masyarakat Bloom alam Notoatmoo (2007) memba perlaku ke alam 3 oman (ranahkawasan) yan terr ar ranah kontf (penetahuan), ranah afektf (skap), an ranah pskomotor (tnakan) Perlaku kesehatan aalah suatu respons seseoran (oransme) terhaap stmulus atau obek yan berhubunan enan sakt an penyakt, sstem pelayanan kesehatan, makanan an mnuman serta lnkunan 212 Klasfkas Perlaku Kesehatan Klasfkas perlaku yan berhubunan enan kesehatan menurut Becker alam Maulana (2009) terr ar 11

30 a Perlaku hup sehat Perlaku hup sehat merupakan perlaku yan berkatan enan upaya mempertahankan an mennkatkan kesehatannya b Perlaku sakt Perlaku n merupakan respons seseoran terhaap sakt an penyakt, perseps terhaap sakt, penetahuan tentan penyebab an eala penyakt, penobatan penyakt, an usaha-usaha untuk menceah penyakt c Perlaku peran sakt Perlaku peran sakt aalah seala aktvtas nvu yan menerta sakt untuk memperoleh kesembuhan, menenal atau menetahu fasltas atau sarana pelayanan atau penyembuhan penyakt yan layak, an menetahu hak serta kewaban oran sakt 22 Konsep Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) 221 Penertan PHBS Perlaku Hup Bersh an Sehat (PHBS) aalah semua perlaku kesehatan yan lakukan atas kesaaran sehna anota keluara atau keluara apat menolon rnya senr ban kesehatan an berperan aktf alam keatankeatan kesehatan masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2007) Perlaku masyarakat Inonesa sehat 2010 aalah perlaku proaktf untuk memelhara an mennkatkan kesehatan, menceah rsko teranya penyakt, 12

31 melnun r ar ancaman penyakt, serta berpartspas aktf alam erakan kesehatan masyarakat (Syafrun & Hamah, 2007) 222 Penertan PHBS Tatanan Rumah Tana PHBS Rumah Tana aalah upaya untuk memberayakan anota rumah tana aar tahu, mau an mampu melaksanakan perlaku hup bersh an sehat serta berperan aktf alam erakan kesehatan masyarakat Rumah tana merupakan suatu baan masyarakat terkecl mana perubahan perlaku apat membawa ampak besar alam kehupan an tnkat kesehatan anota keluara alamnya (Dewan Reaks Bulletn Warta RSUD, 2009) PHBS Rumah Tana lakukan untuk mencapa Rumah Tana Sehat 223 Inkator PHBS Tatanan Rumah Tana Rumah Tana Sehat aalah rumah tana yan melakukan 10 (sepuluh) PHBS Rumah Tana yatu (Departemen Kesehatan RI, 2007) a Persalnan tolon oleh tenaa kesehatan Tenaa kesehatan merupakan oran yan suah ahl alam membantu persalnan, sehna keselamatan bu an bay lebh teramn, kelanan akan cepat ketahu an seera apat tolon atau ruuk ke Puskesmasrumah sakt Persalnan yan tolon oleh tenaa kesehatan menunakan peralatan yan aman, bersh an sterl sehna menceah teranya nfeks an bahaya kesehatan lannya 13

32 b Member ASI ekslusf Pemberan ASI eksklusf aalah pemberan ASI tanpa ber makanan atau mnuman tambahan apapun seak bay lahr sampa usa 6 bulan ASI (Ar Susu Ibu) aalah makanan alamah berupa caran enan kanunan z yan cukup an sesua untuk kebutuhan bay, sehna bay tumbuh an berkemban enan bak ASI merupakan makanan yan terbak untuk bay ASI mula berkan seera 30 ment setelah bu melahrkan untuk meransan aar ASI cepat keluar an menhentkan perarahan Makanan an mnuman anan berkan paa bay sebelum berkan ASI, karena sanat membahayakan kesehatan bay an menanu keberhaslan menyusu Waktu an lama menyusu tak perlu batas an tak perlu awal Bay yan berusa kuran ar 6 bulan lebh bak berkan ASI saa, seankan setelah bay berusa 6 bulan ke atas berkan ASI an Makanan Penampn ASI (MP-ASI) alam bentuk makanan lunak an umlah yan sesua enan pertambahan umur bay Pemberan ASI tetap lanutkan sampa bay berusa 2 tahun Keunulan ar ASI aalah 1) Menanun zat z sesua kebutuhan bay untuk pertumbuhan an perkembanan fsk serta kecerasan 2) Menanun zat kekebalan untuk menceah bay ar berbaa penyakt nfeks sepert are, batuk plek, raan tenorokan an anuan pernafasan 3) Melnun bay ar aler 14

33 4) Aman an teramn kebershannya karena lansun berkan kepaa bay alam keaaan sear 5) Tak akan pernah bas, mempunya suhu yan tepat an apat berkan kapan saa an mana saa 6) Membantu memperbak refleks menhsap, menelan an pernafasan bay Zat-zat z yan terkanun paa ASI pentn alam penceahan maupun penatalaksanaan are, yatu (Soetnnsh, 1997) 1)Proten ASI lebh renah ar proten susu sap, keaaan n sesua untuk pertumbuhan bay an nal bay Tetap walaupun kuanttas protennya renah, tetap kualtasnya lebh bak arpaa proten susu sap 2)Lemak ASI lebh tn arpaa lemak susu sap, terutama asam lemak tak enuh (asam lnoleat), asam lemak ranta panan (arhonat an ekaeksanoat) an kolesterol Bentuk emuls lemak sn lebh sempurna, karena ASI menanun enzm lpase yan memecah trlsera mena lsera an monolsera sehna lemak ASI lebh muah cerna an serap Dsampn tu, lemak ASI merupakan sumber kalor an sumber vtamn yan larut alam lemak (vtamn A, D, E, K) 3)Karbohrat paa ASI terutama laktosa, mana laktosa paa ASI n lebh tn arpaa susu sap yan merupakan sumber kalor ba bay Aanya faktor bfus paa ASI, membantu memecah laktosa mena asam asetat an asam laktat sehna tercpta suasana asam Suasana asam alam usus n memberkan beberapa keuntunan, yatu 15

34 a) Menhambat pertumbuhan bakter yan patoen b) Memu pertumbuhan bakter yan memprouks asam orank an mensntess vtamn c) Memuahkan absorbs kalsum sehna walaupun laktosa paa ASI lebh tn arpaa susu sap, paa penerta are ASI apat teruskan 4)Vtamn paa ASI ASI tak menanun vtamn B12 an asam folat yan bebas karena paa ASI terapat nutren-karer proten yan menkat vtamn B12 an asam folat sehna B12 an asam folat tak tersea untuk pertumbuhan Ecol an bakteros 5)Mneral paa ASI Sebaan besar Fe alam ASI terkat enan proten sehna selan absorbsnya lebh muah ua kuman yan memerlukan Fe sukar untuk berkemban bak c Menmban bay an balta tap bulan Penmbanan bay an balta lakukan setap bulan mula usa 1 bulan sampa 5 tahun Posyanu Manfaat penmbanan bay an balta setap bulan Posyanu, antara lan 1) Untuk menetahu apakah bay an balta tumbuh sehat 2) Untuk menetahu an menceah anuan pertumbuhan bay an balta 16

35 3) Meruuk bay an balta ke Puskesmas bla sakt, berat baan ua bulan berturut-turut tak nak, balta yan berat baannya BGM (Bawah Gars Merah) an cura z buruk 4) Ibu balta menapat penyuluhan z untuk memantau pertumbuhan bay an balta Menunakan ar bersh Ar memlk peranan alam penularan penyakt are karena ar merupakan unsur yan aa alam makanan maupun mnuman an ua unakan untuk mencuc tanan, bahan makanan, serta peralatan untuk memasak atau makan Ar yan unakan harus bersh aar tak terkena penyakt atau terhnar ar sakt Jka ar terkontamnas an kebershan yan bak tak praktkkan, makanan yan haslkan kemunknan besar ua terkontamnas (Wyastut, 2005) Ar bersh secara fsk apat beakan melalu nera kta, antara lan (apat lhat, rasa, cum an raba) 1) Ar tak berwarna, harus bennernh 2) Ar tak keruh, harus bebas ar pasr, ebu, lumpur, sampah, busa an kotoran lannya 3) Ar tak berasa, tak berasa asn, tak berasa asam, tak payau, an tak paht, harus bebas ar bahan kma berun 4) Ar tak berbau, sepert bau ams, anyr, busuk atau bau beleran Manfaat menunakan ar bersh aalah 1) Terhnar ar anuan penyakt, sepert are, kolera, sentr, thypus, cnan, penyakt mata, penyakt kult atau kerunan 17

ILMU KOMUNITAS MUNTABER

ILMU KOMUNITAS MUNTABER ILMU KOMUNITAS MUNTABER Dosen pembmbng : M. Zul Azhr., S.KM., M.Kes. Oleh Kelompok 2 : 1. Alra Ajzah D (141.0008) 2. Beranata Ayu P (141.0026) 3. Cndy Ayu P (141.0028) 4. Dens Arnda P (141.0030) 5. Dnda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Kualtas telah menjad karakterstk utama dalam oransas atau perusahaan aar dapat berkemban lebh bak la dalam bdan produks d suatu oransas atau perusahaan. Hal n dpenaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

KUESIONER MENGENAI PERANCANGAN RUANG TOKO PAKAIAN DAN AKSESORIS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (STUDI KASUS DI MOSHI MOSHI,BANDUNG)

KUESIONER MENGENAI PERANCANGAN RUANG TOKO PAKAIAN DAN AKSESORIS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (STUDI KASUS DI MOSHI MOSHI,BANDUNG) KUESIONER MENGENAI PERANCANGAN RUANG TOKO PAKAIAN DAN AKSESORIS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (STUDI KASUS DI MOSHI MOSHI,BANDUNG) Kepada Yth. Penunjun dan Penjaa Mosh-mosh, Dalam ranka penyusunan Tuas Akhr,

Lebih terperinci

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di Petunuk Pengunaan Sarngan Ar Nazava Nazava Benng XL Kam ucapkan terma kash atas kepercayaan ana membel Sarngan Ar Nazava. Dengan Sarngan Ar Nazava ana bsa apat ar mnum yang 100% aman untuk mnum. Sarngan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 65 BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penyaan Data Hasl Peneltan Data-ata hasl peneltan yang gunakan alam pengolahan ata aalah sebaga berkut: a. ata waktu kera karyawan b. ata umlah permntaan konsumen c. ata

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi bagi kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi bagi kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Susu kambng merupakan suatu produk yang memlk nla manfaat tngg bag kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu merupakan sumber gz yang palng lengkap sekalgus palng

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES Prosng Semnar Nasonal Matematka an Penkan Matematka (SESIOMADIKA) 017 ISBN: 978-60-60550-1-9 Statstka, hal. 14-18 PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES NENENG SUNENGSIH

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH Dw Wra Prawaty 110502294 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

b) Sebaliknya : interaksi kalor antara sistem dan lingkungan yang harus berlangsung kuasistatik dan disertai kenaikan suhu,

b) Sebaliknya : interaksi kalor antara sistem dan lingkungan yang harus berlangsung kuasistatik dan disertai kenaikan suhu, I. KALOR DAN HKM KE-1 1.1 Kalor Dketahu ua sstem paa suhu berbea. Apabla kontakkan satu engan yang lan melalu nng atermk, ketahu bahwa suhu keua sstem akan berubah seemkan rupa sehngga akhrnya menja sama.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anema adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobn (HB) atau proten pembawa oksgen dalam sel darah merah berada d bawah normal,anema dalam kehamlan

Lebih terperinci

BAB 1 RANGKAIAN TRANSIENT

BAB 1 RANGKAIAN TRANSIENT BAB ANGKAIAN TANSIENT. Penahuluan Paa pembahasan rangkaan lstrk, arus maupun tegangan yang bahas aalah untuk kons steay state/mantap. Akan tetap sebenarnya sebelum rangkaan mencapa keaaan steay state,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI DI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Dsusun untuk memenuh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) UNTUK OPTIMASI HASIL PERENCANAAN PRODUKSI

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) UNTUK OPTIMASI HASIL PERENCANAAN PRODUKSI Soft Computng, Intellgent Systems an Informaton Technology 2005 UK Petra Surabaya, 28 Jul 2005 APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) UNTUK OPTIMASI HASIL PERENCANAAN PRODUKSI Basuk Rahmat, Panca Raharanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TERAPI CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID TERHADAP PENURUNAN HEMOKONSENTRASI PADA PASIEN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER

PERBANDINGAN TERAPI CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID TERHADAP PENURUNAN HEMOKONSENTRASI PADA PASIEN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER PERBANDINGAN TERAPI CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID TERHADAP PENURUNAN HEMOKONSENTRASI PADA PASIEN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER Karya Tuls Ilmah Dsusun untuk Memenuh Sebagan Syarat Memperoleh Derajat Sarjana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan merupakan faktor resiko gangguan pada fetal outcome dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan merupakan faktor resiko gangguan pada fetal outcome dan memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anema pada bu haml merupakan masalah kesehatan Anema pada kehamlan merupakan faktor resko gangguan pada fetal outcome dan memlk komplkas yang menngkatkan maternal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI 3.1 Moel Lnear Perkembangan pemoelan stokastk, terutama moel lner, apat katakan mula paa aba ke 19 yang asar oleh teor matematka yang elaskan antaranya oleh Gauss,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Low Back Pan(LBP) merupakan salah satu gangguan muskuloskletal akbat kerja palng serng dtemukan.nyer juga bsa menjalar kedaerah lan sepert punggung bagan atas dan pangkal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

Corresponding Author:

Corresponding Author: Perbandngan Fungs Ketahanan Hdup Dengan Metode Non Parametrk Menggunakan Uj Gehan Dan Uj Cox-Mantel (Lvng wth Securty Functon Comparson Method Usng Non Paremetrk Gehan test and Cox-Mantel Tes Ans Sept

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN MEKANIKA TUBUH PERAWAT DENGAN RESIKO TERJADINYA LOW BACK PAIN (LBP) PADAPERAWATPELAKSANA DI RUMAH SAKIT UMUM PIRNGADI MEDAN 2014

HUBUNGAN MEKANIKA TUBUH PERAWAT DENGAN RESIKO TERJADINYA LOW BACK PAIN (LBP) PADAPERAWATPELAKSANA DI RUMAH SAKIT UMUM PIRNGADI MEDAN 2014 SKRIPSI HUBUNGAN MEKANIKA TUBUH PERAWAT DENGAN RESIKO TERJADINYA LOW BACK PAIN (LBP) PADAPERAWATPELAKSANA DI RUMAH SAKIT UMUM PIRNGADI MEDAN 2014 Oleh ERVAN SETIAWAN 1002066 PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI KASUS PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) CABANG SEMARANG SKRIPSI Dajukan sebaga salah satu syarat Untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora Potens dan Pengembangan Kawasan Wsata Desa Kraktan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Stud Kasus Obyek Wsata Rawa Jombor Dan Bukt Sdagora LAPORAN TUGAS AKHIR Dajukan untuk memenuh sebagan persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK ) PENYALURAN ENERGI

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK ) PENYALURAN ENERGI PRPSAL TERAPI AKTIVITAS KELMPK ( TAK ) PENYALURAN ENERGI A. LATAR BELAKANG Klen yang drawat d rumah sakt jwa atau ruang jwa umumnya dengan keluhan tdak dapat datur drumah, msalnya amuk, dam saja, tdak

Lebih terperinci

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI dajukan untuk memenuh tugas dan melengkap sebagan syarat-syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1) Progam Stud Manajemen

Lebih terperinci

Perceptual Mapping Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Berdasarkan Sub Lapangan Usaha

Perceptual Mapping Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Berdasarkan Sub Lapangan Usaha SEMINAR SAISIKA FMIPA UNPAD 07 (SNS VI) Perceptual Mappng Kabupaten an Kota Jawa Barat Berasarkan Sub Lapangan Usaha t Purwanar, Yuyun Hayat Departemen Statstka Fakultas MIPA Unverstas Paaaran Departemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

MEMAHAMI HAKIKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MANAGEMENT): Oleh: Uwes A. Chaeruman

MEMAHAMI HAKIKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MANAGEMENT): Oleh: Uwes A. Chaeruman MEMAHAMI HAKIKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MANAGEMENT): Oleh: Uwes A. Chaeruman Pendahuluan Penetahuan yan sedkt tap dterapkan, lebh berhara dbandnkan denan penetahuan banyak tap dam terpendam.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Analss Indkator Makroekonom Negara Tujuan Ekspor terhadap Knerja Ekspor Non Mgas Indonesa: Stud Kasus Lma Negara Tujuan Utama Ekspor Skrps Dajukan Sebaga Kelengkapan dan Syarat Untuk Menyelesakan Program

Lebih terperinci

STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK ABSTRAK

STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK ABSTRAK STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK Wjayanto Mahasswa Magster Bang Keahlan Manajemen Dan Rekayasa Transportas Fakultas Teknk Spl an Perencanaan Insttut Teknolog

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

Sifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy

Sifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 07 Sfat-sfat Operas Perkalan Modular pada raf Fuzzy T - 3 Tryan, ahyo Baskoro, Nken Larasat 3, Ar Wardayan 4,, 3, 4 Unerstas Jenderal Soedrman transr@yahoo.com.au

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci