DAILY REPORT 04 Maret 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 01 Maret 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 06 April 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 14 Januari 2016

DAILY REPORT 06 March 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 02 Februari 2016

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 06 March 2017

WEEKLY REPORT 29 Februari 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 26 Maret 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 18 April 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 30 Maret 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 03 September 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 10 Februari 2016

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 31 Maret 2016

DAILY REPORT 22 Januari 2016

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 28 Januari 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 22 March 2017

DAILY REPORT 23 September 2015

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 09 March 2017

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 10 Mei 2016

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 12 Februari 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 05 October 2016

DAILY REPORT 22 February 2017

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 02 February 2017

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 29 Juli 2016

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 16 January 2018

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 04 Maret 2016 NEWS HEADLINES Laba TLKM tahun 2015FY naik 7,03% YoY, pendapatan naik 14,55% Laba BBCA tahun 2015FY naik 9,3% YoY, NII naik 12% BBCA targetkan pertumbuhan kredit 10% tahun ini BBRI targetkan fee based income tahun 2-016 tumbuh 20-22% Laba bersih BDMN turun 8,08% BJBR garap KPR PNS di Jawa Barat MCOR pasang target 15% MCOR akan melakukan rights issue PEFINDO tegaskan peringkat SDRA PT. ASABRI lepas 50 juta saham BBYB ANTM turunkan capex menjadi Rp 1,6 triliun ANTM targetkan kenaikan produksi feronikel 16,2% YoY OCBC danai CITA USD 35 juta SMGR incar pertumbuhan 5% SMGR berencana meningkatkan kapasitas Anak usaha INTP bentuk anak usaha baru kelola aset non produktif WSKT beri pinjaman ke anak usaha PPRO raih kenaikan laba bersih Laba LPKR tahun 2015FY turun 79% YoY Anak usaha APLN sasar pebisnis pemula startup untuk SOHO Pancoran KBLV anggarakan capex tahun 2016 sebesar Rp 1,2-1,5 T ARNA baru gunakan Rp 25,2 juta dana buy back dari Rp 16 miliar Sektor logistik diperkirakan tumbuh 19,4% hingga tahun 2020 JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Koreksi atas indeks yang terjadi di akhir pekan lalu, terindikasi secara Support Level 4815/4786/4760 teknikal IHSG terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut terindikasi dari leading Resistance indikator Level baik dari Indikator 4871/4897/4926 MACD maupun Stochastic. Dari lagging Major Trend indikator, setelah IHSG Down breakout dibawah garis MA5, IHSG akan menguji Minor Trend MA20 di posisi Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4844.039 +7.843 5,478.78 6,534.87 LQ-45 849.567 +1.222 1,778.86 5,129.19 MARKET REVIEW IHSG ditutup di teritori positif pada akhir perdagangan hari Kamis (03/03) setelah sempat bergerak variatif, dipicu oleh aksi ambil untung para investor di tengah katalis positif dari pasar global. IHSG naik sebesar 7.84 poin (0.16%) dari level 4.848.9 ke level 4.844.04. Dari global, harga minyak dunia melanjutkan penguatan pada hari Kamis di tengah spekulasi pasar bahwa produksi minyak telah menurun di tengah tingginya permintaan minyak. Minyak crude West Texas Intermediate (WTI) berjangka diperdagangkan di level USD34,73 per barel. Selain itu, harga terangkat oleh pembicaraan antara para produsen tentang rencana untuk mengkoordinasikan batas untuk produksi. Arab Saudi, Rusia dan negara lainnya telah mengatakan mereka akan berupaya membatasi produksi jika produsen lainnya mengikuti. Selanjutnya, dollar menguat terhadap yen dan euro, dipicu laporan ketenagakerjaan Amerika yang cukup solid memberikan lebih banyak bukti dari ketahanan ekonomi AS, membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini. Kenaikan harga minyak dan program stimulus baru China juga mendorong keyakinan investor, serta perusahaan penggajian ADP yang melaporkan sektor swasta Amerika Serikat menambahkan 214 ribu pekerjaan untuk periode Februari, lebih baik dari perkiraan analis sebesar 185 ribu dan periode lalu sebesar 193 ribu. Akan tetapi, analis memperkirakan bahwa kekhawatiran mengenai perlambatan China dan pertumbuhan global yang lemah cenderung membebani peluang Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini. Selanjutnya, mayoritas pasar global menguat mengikuti rally pasar global. Indeks Shanghai Composite ditutup menguat sebesar 10,08 poin (0,35%) dari level 2.849,68 ke level 2.859,76 di tengah perlambatan aktivitas sektor jasa China. Caixin China services purchasing managers index turun ke 51,2 pada Februari dari level 52,4 di bulan Januari 2016 di mana level tersebut merupakan level enam bulan tertinggi. Rilis data ekonomi China ini menambah tanda-tanda kelesuan China lebih lanjut meskipun Beijing berupaya untuk menopang pertumbuhan.di sisi lain, indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar 61,73 poin (0,31%) dari level 03,49 ke level 19.941,76. Dari Jepang, indeks Nikkei ditutup menguat sebesar 213,61 poin (1,28%) dari level 16.746,55 ke level 16.960,16 di tengah pelemahan mata uang Yen. Selanjutnya, bursa Eropa dibuka tentative menurun di awal perdagangan. MARKET VIEW Investor akan mencermati pertemuan anggota legislatif nasional Cina pada 5-6 Maret 2016. Seiring dengan target ekonomi tahun 2016, pejabat PboC akan membahas lima rencana tahunan baru. Sebelum konggres nasional, Sementara rasio utang terhadap GDP Cina tahun 2015 melonjak menjadi 247% didorong oleh pinjaman setelah krisis keuangan global. Data Caixin Media dan Markit Services PMI pada Februari 2016 turun menjadi 51,2 dari 52,4 pada Januari, atau masih di atas 50. Angka itu dinilai moderat. Sentimen dari ekternal lainnya, BoJ mengindikasikan tengah mempersiapkan untuk membawa suku bunga acuan ke teritori negatif lebih dalam, meski tidak segera. Hal itu mengacu pada kebijakan suku bunga -0,1% pada Januari. Menurut BoJ, pasar keuangan membutuhkan waktu untuk mencerna kebijakan suku bunga negatif yang belum pernah terjadi sebelumnya itu dan bagi BoJ untuk mengukur dampaknya. Rencana dilanjutkannya kebijakan suku bunga negatif itu mengindikasikan bahwa perekonomian Jepang belum bisa dikatakan pulih. BoJ meeting akan dilaksanakan pada 14-15 Maret 2016. Dari eropa, pertemuan para pejabat ECB kabarnya membahas peningkatkan kebijakan moneter, sebelum pertemuan Governing Council pada 10 Maret. Dengan inflasi kawasan Eropa di bawah 0% dan kekhawatiran meningkatnya keadaan ekonomi global, presiden ECB mempertimbangkan apakah kebijakan moneter perlu untuk memberikan lebih banyak dorongan pada pemulihan mata uang Euro. ECB khawatir jika suku bunga negatif dipangkas lebih lanjut mungkin memeras profitabiltas perbankan. Dari dalam negeri, apresiasi rupiah yang berlanjut kemarin jika terjadi kembali hari ini dapat memberikan dampak positif bagi pasar saham. Apresiasi rupiah potensial kontinu jika FDI mengalir ke Indonesia, terutama di sektor riil termasuk infrastruktur. Presiden Jokowi menyatakan tidak ada pengurangan belanja infrastruktur meski ada kemungkinan target penerimaan negara tahun 2016 tidak tercapai. Pemangkasan anggaran akan dilakukan terhadap belanja barang dan belanja rutin lainnya. Selain itu pemerintah akan mendorong program prioritas mulai tahun 2016-2017, seperti program ketahanan energi, pembangunan infrasruktur, industrialisasi. Sementara Peraturan Dirjen No. Per-47/PJ/2015 tentang Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Pertambangan untuk Pertambangan Mineral dan Batu bara yang berlaku mulai awal tahun 2016 diperkirakan membebani perusahaan sektor minerba. Peraturan itu memperhitungkan cadangan batu bara dalam pengenaan PBB dari sebelumnya hanya luas area pertambangan dan bangunan. Kendati, tetap mempertimbangkan sentimen di atas, namun secara teknis kenaikan IHSG dalam lima hari secara beruntun, waspadai potensi take profit bagi IHSG hari ini. 1

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) membukukan kenaikan laba bersih tahun 2015 sebesar 7,03% YoY menjadi Rp 15,48 trilium atau Rp 157,77 per saham dari Rp 14,47 tiliun di tahun 2014 atau Rp 148,13 per saham. Pendapatan naik 14,55% menjadi Rp 102,74 triliun dari Rp 89,69 triliun di tahun 2014. Bank Central Asia (BBCA) mencatat pertumbuhan laba bersih tahun 2015 sebesar 9,3% menjadi Rp 18 triliun dari Rp 16,5 triliun di tahun 2014. Pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan portofolio kredit dan biaya bunga (cost of funds) yang lebih rendah, pendapatan bunga bersih tumbuh 12% menjadi Rp 35,9 triliun. Pendapatan operasional lainnya tumbuh 28,5% menjadi Rp 12 triliun. Bank Central Asia (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit yang relatif konservatif pada tahun ini di kisaran 10%. Pada 2015, perseroan menyalurkan pembiayaan semua segmen hingga Rp 387,6 triliun, tumbuh 11,9% YoY. BBCA optimis dengan target penyaluran kredit tahun ini karena didukung oleh likuiditas perseroan yang masih cukup besar. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan pertumbuhan Fee Base Income (FBI) tahun 2016 sebesar 20%-22% dari Rp. 7,4 triliun di tahun 2015. FBI di tahun 2016 ini akan ditekankan pada pertumbuhan FBI yang bersumber dari transactional banking dan international business. Target kontribusi Fee Base Income (FBI) terhadap total pendapatan operasional sebesar 10,0%. Rata-rata pertumbuhan tahunan FBI Bank BRI sejak tahun 2010 hingga saat ini sebesar 21,5% per tahun. Sedangkan kontribusi FBI terhadap total pendapatan di tahun 2015 tercatat sebesar 7,7%. Bank Danamon Indonesia (BDMN) pada 2015 membukukan laba bersih Rp 2,39 triliun, turun 8,08% dibanding tahun 2014 yang sebesar Rp 2,6 triliun. Tahun ini, perseroan membukukan penurunan kredit 7% YoY menjadi Rp 129,37 triliun. Tahun lalu, fee based income tumbuh 12% menjadi Rp 3,82 triliun, sedangkan pendapatan bunga bersih mencapai Rp 13,65 triliun. Biaya kredit perseroan meningkat 30% YoY menjadi Rp 4,92 triliun pada 2015. BDMN menargetkan pertumbuhan kredit di atas 10% tahun ini. Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (BJBR) menggarap kredit pemilikan rumah (KPR) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jawa Barat. Penyaluran KPR Bank BJB diprioritaskan untuk kepemilikan rumah pertama dan penghasilan pertama. Pemerintah mencanangkan pembangunan sejuta rumah baru di Indonesia, sedangkan di Jawa Barat ditargetkan terbangun sebanyak 100 ribu rumah baru dimana skema pembiayaanya melalui KPR. Bank Windu Kentjana (MCOR) menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 15% pada tahun ini. Segmen usaha kecil menengah menjadi fokus perusahaan pada tahun ini untuk mendukung pertumbuhan kredit. MCOR mengatakan perusahaan akan fokus pada usaha kecil menengah (UKM) untuk penyaluran kredit. Sepanjang tahun lalu, MCOR mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 5,11% menjadi Rp7,24 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai Rp6,89 triliun. Bank Windu Kentjana (MCOR) pada tahun ini akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) IV dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) senilai Rp1,12 triliun. Rencana PUT IV HMETD sudah disetujui oleh para pemegang asham lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dan akan mulai melakukan perdagangan awal HMETD pada 14-27 April 2016. Dalam aksi korporasi tersebut perjanjian antara Johnny Wiraatmadja sebagai pemegang saham pengendali perusahaan akan memberikan seluruh HMETD kepada China Construction Bank (CCB). Dengan transaksi itu, CCB akan memiliki saham MCOR tidak kurang dari 51% setelah PUT IV dilaksanakan. Pefindo menegaskan peringkat ida+ untuk Bank Woori Saudara Indonesia (SDRA) dan obligasi II/2012 milik bank yang masih beredar. Pefindo juga menegaskan peringkat ida untuk obligasi subordinasi I/2012 milik SDRA. Prospek peringkat adalah stabil. Peringkat mencerminkan status bank sebagai anak usaha perusahaan strategis Woori Bank Korea, permodalan yang sangat kuat, dan kualitas aset yang baik. Namun peringkat dibatasi oleh pendanaan dan terkonsentrasi dan profitabilitas yang moderat. PT. ASABRI (persero) telah melepas 50 juta saham Bank Yudha Bhakti (BBYB). Dengan demikian kepemilikan saham ASABRI di BBYB berkurang menjadi 19,9%. Aneka Tambang (ANTM) mengalokasikan belanja modal senilai Rp 1,6 triliun tahun ini atau lebih rendah 20% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 2 triliun. Penurunan tersebut karena proyek perluasan pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) segera selesai dalam waktu dekat. Penyelesaian proyek senilai USD 600 juta tersebut tinggal menunggu commissioning PLTU berkapasitas 2X30 MW. Tahun ini, anggaran untuk penyelesaian P3FP sekitar Rp 447 miliar. Perluasan P3FP bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18.000-00 ton nikel dalam feronikel (TNi) menjadi 27.000-300 TNi. Capex tahun ini juga untuk sejumlah proyek prioritas yakni pabrik Feronikel Halmahera Timur tahap I dengan porsi anggaran capex Rp 406 miliar. Selain itu, pekerjaan konversi bahan bakar minyak ke gas untuk pembangkit listrik di smelter di Pomalaa akan memperoleh porsi capex Rp 150 miliar. Tahun ini, Aneka Tambang (ANTM) menargetkan volume produksi feronikel sebanyak 20 ribu TNi, naik 16,2% dibanding produksi tahun lalu 17.211 Tni. Sementara itu, volume produksi emas ditargetkan sebanyak 2,4-2,5 juta ton sepanjang tahun ini atau naik 9% dibanding produksi 2015 yang sebanyak 2,2 juta ton emas. Cita Mineral Investindo (CITA) telah menandatangani fasilitas kredit sebesar USD 35 juta dari OCBC Ltd. Pinjaman berupa USD specific advance facility (SAF) ditandatangani pada 1 Maret 2016. Jangka waktunya dua tahun. Tujuannya untuk modal kerja dan general corporate funding purposes. Bunga dari pinjaman tersebut sebesar 2,8% per tahun. Semen Indonesia (SMGR) memprediksi pertumbuhan volume penjualan semen mencapai 4%-5% pada semesteri/2016 atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama 2015. Penopang pertumbuhan volume penjualan semen tersebut berasal dari pembangunan infrastruktur serta sektor property. Pada Januari 2016, SMGR membukukan penjualan 2,18 juta ton atau meningkat 3,7% dibandingkan dengan 2,11 juta ton pada Januari 2015. 2

Semen Indonesia (SMGR) berencana meningkatkan kapasitas produksi melalui pembangunan sejumlah pabrik baru di berbagai daerah di Indonesia. Perusahaan berencana merampungkan pembangunan pabrik semen Indarung, Padang dan Rembang, Jawa Tengah. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) melalui anak usahanya, PT. PT. Sari Bhakti Sejati dan PT. Makmur Abadi Perkasa membentuk anak usaha baru pada 1 Maret 2016, yaitu PT. Jaya Berdikari Cipta. Nilai modal sebesar Rp 60 juta. Perusahaan akan mengelola aset non produktif perseoan, seperti tanah atau bangunan yang tidak digunakan untuk kegiatan produksi. Waskita Karya (WSKT) melakukan transaksi afiliasi melalui anak usahanya, Waskita Toll Road. Waskita Toll Road memberikan pinjaman kepada anak usahanya, Waskita Bumi Wira, sebesar Rp 26,6 miliar. Pinjaman tersebut memiliki bunga sebesar 13,5% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut diharapkan dapat memaksimalkan kinerja usahanya. PP Properti (PPRO) meraih kenaikan laba bersih 183 persen per Desember 2015 menjadi Rp300,32 miliar atau Rp27,89 per saham dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp106,12 miliar atau Rp11,62 per saham. Pendapatan usaha naik tajam menjadi Rp1,50 triliun dari pendapatan usaha tahun 2014 sebesar Rp554,97 miliar. Sedangkan beban pokok penjualan juga naik Rp1,05 triliun dari beban pokok tahun sebelumnya Rp395,08 miliar membuat laba kotor tercatat Rp447,82 miliar naik dari laba kotor tahun sebelumnya Rp159,88 miliar. Sedangkan beban usaha mencapai Rp62,32 miliar naik dari beban usaha tahun sebelumnya sebesar Rp21,57 miliar membuat laba usaha menjadi Rp385,49 miliar, meningkat dari laba usaha tahun sebelumnya Rp138,31 miliar. daerah yang cukup besar. Saat ini baru terdapat 1.110 layar, sementara potensinya mencapai 5.000 layar. Perseroan akan fokus pembangunan bioskop di kota-kota yang masuk dalam kategori Tier I dan Tier II. Kota Tier I merupakan area yang memiliki daya beli cukup bagus seperti kotamadya, sedangkan Tier II adalah kabupaten dan sekitarnya. Arwana Citra Mulia (ARNA) baru menggunakan dana sekitar Rp 25,2 juta untuk pembelian kembali (buy back) saham ARNA. Perseroan menyediakan dana Rp 16 miliar untuk buy back saham. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia meyakini jika dalam 5 tahun ke depan sektor logistik bisa dibenahi, maka pertumbuhan industri logistik bisa mencapai 19,4%. Lembaga riset Frost and Sullivan mengatakan selama tahun 2015-2020 industri transportasi dan logistik di Indonesia naik hingga 15,4%. Namun jika ada efisiensi biaya logistik yang diturunkan 5%, maka pertumbuhan bisa meningkat lagi menjadi 19,4%. Sepanjang tahun 2015 pertumbuhan industri transportasi hanya 5% dari produk domestik bruto (PDB). Frost and Sullivan memprediksikan pada tahun 2016 industri ini bisa meningkat antara 5%-10%. Total market untuk transportasi dan logistik pada tahun 2015 mencapai sekitar Rp 2.152 triliun, dengan Rp 578,9 triliun dari sektor transportasi dan sisanya Rp 1.573 triliun dari kegiatan industri logistik. Lippo Karawaci (LPKR) membukukan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 535,36 miliar, atau turun 79% YoY dibandingkan tahun 2014 sebanyak Rp 2,55 triliun. Pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 8,9 triliun. Pendapatan recurring tumbuh sebesar 18%, terutama didukung oleh pertumbuhan divisi kesehatan sebesar 24% serta manajemen aset sebesar 14%. Pendapatan operasional tahun 2015, di luar pendapatan extraordinary dari penjualan aset ke REITS, meningkat sebesar 7% menjadi Rp 8,9 triliun dari Rp 8,3 triliun di 2014. Pendapatan properti turun sebesar 51% menjadi Rp 3,4 triliun, dan memberikan kontribusi 38% terhadap total pendapatan. Agung Podomoro (APLN) melalui anak usahanya yaitu PT. Cipta Pesona Karya menyasar para pebisnis pemula berbasis tekonologi (start up) untuk proyek terintegrasi kantor kecil dan hunian (Small Office Home Office/SOHO) Pancoran, Jakarta Selatan. SOHO Pancoran terdiri atas 2 tower yang terdiri 20 lantai. SOHO Pancoran sudah terjual sekitar 70% dari total unit yang ditawarkan. Sisanya sekitar 30% ditargetkan terjual dalam beberapa bulan ke depan. First Media (KBLV), induk jaringan bioskop Cinemax, menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2016 sebanyak Rp 1,2 triliun - Rp 1,5 triliun untuk pengembangan infrastruktur, produk dan ekstensifikasi. Perseroan akan mendorong jumlah pelanggan layanan 4G First Media mencapai 1,5 juta. Untuk bisnis bioskop, First Media berencana menambah jumlah layar (screen) hingga mencapai 250 unit pada tahun 2016 dari saat ini 85 unit. Saat ini perseroan memiliki 16 bioskop dengan 85 layar di 11 kota di berbagai daerah di Indonesia. Perseroan akan terus menambah jumlah layar mengingat kebutuhan di 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 34.72 0.15 TLKM (US) 51 16,983 179 Natural Gas (US$)/mmBtu 1.63-1 ANTM (GR) 2 246 0 Gold (US$)/Ounce 1260.60-3.63 Nickel (US$)/MT 8725.00 45.00 Tin (US$)/MT 16200 205.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 51.10-11.30 Coal (RB) (US$)/MT* 52.40-10.96 CPO (ROTH) (US$)/MT 630 2.50 CPO (MYR)/MT 2436.50-18.00 Rubber (MYR/Kg) 541.00 4.00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 763.34-1.60 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16943.90 0.26-2.76 15.43 13.88 2.89 2.77 5,128.5 USA NASDAQ COMPOSITE 4707.42 9-5.99 19.86 16.81 3.22 2.94 7,385.0 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6130.46-0.27-1.79 16.00 13.63 1.68 1.62 1,563.0 CHINA SHANGHAI SE A SH 2992.71 0.36-19.21 11.94 10.61 1.32 1.21 3,671.7 CHINA SHENZHEN SE A SH 1838.28-0.14-23.90 21.29 18.68 2.91 2.56 2,799.3 HONG KONG HANG SENG INDEX 19941.76-0.31-9.00 10.40 9.32 1.01 0.95 1,599.1 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4844.04 0.16 5.47 16.76 14.54 2.52 2.29 388.9 JAPAN NIKKEI 225 16960.16 1.28-10.89 17.48 15.25 1.45 1.37 2,7 MALAYSIA KLCI 1688.20-0.17-0.25 16.14 14.92 1.71 1.62 242.1 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2787.62 2.22-3.30 12.47 11.81 1.05 1.01 278.8 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,232.00-69.00 1000 IDR/ USD 8 004 EUR/IDR 14,485.73 93.26 EUR / USD 1.09-010 JPY/IDR 116.40 0.19 JPY / USD 1 000 SGD/IDR 9,522.99 27.42 SGD / USD 0.72-003 AUD/IDR 9,732.80 55.44 AUD / USD 0.74 004 GBP/IDR 18,753.71 145.08 GBP / USD 1.42-005 CNY/IDR 2,024.88 0 CNY / USD 0.15 004 MYR/IDR 3,200.39 8.40 MYR / USD 0.24 019 KRW/IDR 10.89 6 100 KRW / USD 8 008 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.56 BI Rate (%) Indonesia 7.00 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 5 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 7 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 7 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.72 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description February-16 January-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.42 0.51 SBI (9M) 7.10 Inflation YOY % 4.42 4.14 SBIS (9M) 7.10 Inflation MOM % -9 0.51 SBI (12M) 7.15 Foreign Reserve (USD) 102.13 Bn 105.93 Bn SBIS (12M) 7.15 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 04 Mar US Trade Balance Defisit naik menjadi $44.00 Bn dari $43.36 Bn 04 Mar US Unemployment Rate Tetap 4.9% 04 Mar US Underemployment Rate -- 07 Mar Indonesia Foreign Reserves -- 07 Mar Indonesia Net Foerign Assets -- 08 Mar US Consumer Credit Turun menjadi $17.00 Bn dari $21.27 Bn 09 Mar US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi -0.2% dari -0.1% 09 Mar US Wholesale Trade Sales MoM -- 10 Mar US Initial Jobless Claims -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TLKM IJ 3430 2.69 8.57 UNVR IJ 46425-2.88-9.91 BBRI IJ 11150 1.59 4.04 ASII IJ 6875-3.17-8.61 GGRM IJ 66000 2.25 2.64 HMSP IJ 110100-0.61-2.97 BBNI IJ 5150 3.00 2.62 NISP IJ 1200-9.43-1.34 BBCA IJ 13525 0.56 1.73 JKON IJ 720-0 -1.23 BMRI IJ 9700 0.78 1.64 AMRT IJ 570-3.39-0.79 CPIN IJ 3490 2.95 1.55 BMTR IJ 920-3.66-0.47 IIKP IJ 3500 9.55 0.97 JPFA IJ 800-5.33-0.45 EXCL IJ 4005 2.69 0.85 ABDA IJ 6050-9.70-0.38 INDF IJ 7375 1.37 0.83 WIKA IJ 2450-2.58-0.38 UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 102-105 6100 02-04 Mar 16 11 Mar 16 Indo Premier Securities Finance Consumer 420-500 70 TBA TBA Bahana Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BJTM 43.00 Cash Dividend 05 Feb-16 09 Feb-16 11 Feb-16 03 Mar-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period ALKA Stock Split 1:5 -- -- TBA TBA BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 14 Mar 16 15 Mar 16 21 Mar 15 Apr 16 SIPD Rights Issue 108:46 1000 28 Mar 16 29 Mar 16 04 Apr 08 Apr 16 MCOR Rights Issue 100:154 100 07 Apr 16 08 Apr 16 14 Apr 20 Apr 16 BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May 16 09 May 16 13 May 26 May 16 BNLI Rights Issue TBA TBA TBA TBA 24 May 30 May 16 TRIL Tender Offer -- 50 -- -- 22 Feb 22 Mar 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda RIMO RUPSLB 04-Mar-16 EXCL RUPSLB 10-Mar-16 BBNI RUPST 10-Mar-16 MTFN RUPSLB 11-Mar-16 ISAT RUPSLB 15-Mar-16 GIAA RUPSLB 16-Mar-16 ESTI RUPSLB 17-Mar-16 GMTD RUPST 18-Mar-16 BMRI RUPST 21-Mar-16 BJBR RUPST 23-Mar-16 SDRA RUPST/LB 23-Mar-16 BBRI RUPST 23-Mar-16 AISA RUPSLB 24-Mar-16 LPKR RUPST 24-Mar-16 BBTN RUPST 24-Mar-16 BIMA RUPSLB 28-Mar-16 6

TLKM S1 3370 R1 3500 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3295 R2 3575 TLKM Broadening Wedge 3,785.29 3,800 3,785.29 3430 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 3380-Rp 3500 Entry Rp 3430, take Profit Rp 3500 Stochastics 58.95 Positif MACD 7 Positif True Strength Index (TSI) 40.15 Positif Bollinger Band (Mid) 3319 Positif MA5 3325 Positif 3,600 3,430 3,430 3,430 3,400 3,355 3,325 3,319.25 3,200 3,296.88 3,164.11 3,140 3,000 3,113.33 3,113.33 2,600 86.0483 86.0483 August September October No vemb er De cemb er 2016 February March TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 76.09, Stochastic %K = 86.05, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 3 5 6 7 9 76.091 76.091 20 TLKM - MACD (5,3) = -28.72, Signal() = -18.57 3-18.5677 - -3 - - 107,648,60-28.7209 TLKM - TSI(3,5,3) = 40.15, Volume() = 107,648,600 6 40.1542 25.8389-6 - - 107,648,60 0000 TLKM - William's % R(14) = 0, Volume() = 107,648,600 0000 2,800 INTP S1 20050 R1 20425 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 19675 R2 20800 20300 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 20050-Rp 20800 Entry Rp 20300, take Profit Rp 20800 Stochastics 71.92 Positif MACD 108.22 Positif True Strength Index (TSI) 50.66 Positif Bollinger Band (Mid) 19663 Positif MA5 20045 Positif INTP Up ward Sloping Channel 20,497.6 22,000 20,480 20,480 20,300 21,000 20,300 20,300 20,300 20,000 20,045 19,706.3 19,662.5 19,000 18,878.6 18,878.6 18,000 18,750 93.2183 16,000 93.2183 August September October No vemb er De cemb er 2016 February March 87.6533 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 87.65, Stochastic %K = 93.22, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 87.6533 6 80 INTP - MACD (5,3) = -130.44, Signal() = -117.54 100 200 300 400-117.542-400 -300-200 -100-130.442 0 2,796,700 INTP - TSI(3,5,3) = 50.66, Volume() = 2,796,700 6 50.6608 39.0626 - -6 - - 0000 2,796,700 INTP - William's % R(14) = 0, Volume() = 2,796,700 0000 23,000 17,000

BBTN S1 1635 R1 1700 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1595 R2 1740 1670 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1635-Rp 1700 Entry Rp 1670, take Profit Rp 1700 Stochastics 82.45 Positif MACD 21.36 Negatif True Strength Index (TSI) 31.97 Positif Bollinger Band (Mid) 1525 Positif MA5 1646 Positif BBTN Up ward Sloping Channel 1,690 1,670 1,670 1,700 1,670 1,646 1,600 1,610.63 1,600 1,500 1,524.75 1,475.29 1,475.29 1,400 1,345.44 1,300 1,000 80 August September October No vemb er De cemb er 2016 February March 77.1169 BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 77.12, Stochastic %K = 73.60, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 77.1169 5 6 7 9 73.6044 73.6044 3 BBTN - MACD (5,3) = -13.68, Signal() = -13.72 3-13.6842 - -3-21,711,80-13.7176 BBTN - TSI(3,5,3) = 31.97, Volume() = 21,711,800 6 34.3134 31.97-6 - - 21,711,80 0000 BBTN - William's % R(14) = -7.69, Volume() = 21,711,800-7.69231 1,200 1,100 BBNI S1 5075 R1 5275 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 4915 R2 5450 5150 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 5075-Rp 5275 Entry Rp 5150, take Profit Rp 5275 Stochastics 19.24 Positif MACD -12.36 Positif True Strength Index (TSI) -4.04 Positif Bollinger Band (Mid) 5184 Negatif MA5 5048 Positif BBNI Up ward Sloping Channel 6,500 5,983.82 6,000 5,983.82 5,675 5,575.1 5,500 5,183.5 5,150 5,150 5,000 5,150 5,048 5,040 4,500 4,965 4,901 4,901 80 August September October No vemb er De cemb er 2016 February March BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 48.98, Stochastic %K = 48.50, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 3 5 6 7 9 48.9779 48.9779 48.4988 48.4988 BBNI - MACD (5,3) = -12.27, Signal() = 3.30 20 3.30409 - - -12.2726-1 47,901,90 BBNI - TSI(3,5,3) = -4.04, Volume() = 47,901,900 6 0000 - -6 - - 47,901,90-4.03981-13.9804 BBNI - William's % R(14) = -66.04, Volume() = 47,901,900-66.0377 4,000

SMBR S1 332 R1 358 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 315 R2 375 342 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band SMBR 36 355.333 342 342 3 342 336.2 328.875 3 326 323.15 311 30 300.113 283 2 283 26 Trading range Rp 332-Rp 358 Entry Rp 342, take Profit Rp 358 Stochastics 76.79 Negatif MACD 3.37 Positif True Strength Index (TSI) 70.15 Positif Bollinger Band (Mid) 323 Positif MA5 336.2 Positif 83.6333 2 83.6333 August September October No vemb er De cemb er 2016 February March 80.4235 SMBR - Stochastic %D(6,3,3) = 83.63, Stochastic %K = 80.42, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 5 6 7 9 80.4235 3 80 SMBR - MACD (5,3) = -3.25, Signal() = -3.16-4.0-2.0 2.0 4.0 6.0 8.0 16,950,90-3.15794-3.25181 SMBR - TSI(3,5,3) = 70.15, Volume() = 16,950,900 70.1456 6 61.4994 - -6 - - 0000 16,950,90 SMBR - William's % R(14) = -29.55, Volume() = 16,950,900-29.5455 KRAS S1 375 R1 400 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 355 R2 420 388 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band KRAS Up ward Sloping Channel 449.667 449.667 4 389 388 40 388 388 377 377 36 373 369.625 367.2 3 359 310.501 2 Trading range Rp 376-Rp 400 Entry Rp 388, take Profit Rp 400 Stochastics 35.90 Positif MACD 2.85 Positif True Strength Index (TSI) 79.19 Positif Bollinger Band (Mid) 367 Positif MA5 373 Positif 85.1389 85.1389 August September October No vemb er De cemb er 2016 February March 80.5934 KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 80.59, Stochastic %K = 85.14, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 3 5 6 7 9 80.5934 80 KRAS - MACD (5,3) = -3.88, Signal() = -2.53-2.52601-12.0 - -8.0-6.0-4.0-2.0 2.0 4.0 22,461,80-3.88209 79.1862 KRAS - TSI(3,5,3) = 79.19, Volume() = 22,461,800 10 6 58.124 - -6 - - 0000 22,461,80 KRAS - William's % R(14) = -17.14, Volume() = 22,461,800-17.1429

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 03-03-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 14900 14900 15150 14300 14725 15150 15575 Positif Negatif Positif 19550 14000 LSIP Trading Sell 1440 1440 1415 1350 1415 1480 1545 Positif Negatif Negatif 1535 1275 SGRO Trading Buy 1850 1850 1865 1815 1840 1865 1890 Negatif Positif Positif 1920 1715 Mining PTBA Trading Buy 5725 5725 5900 5100 5500 5900 6300 Positif Positif Positif 5550 4150 ADRO Trading Buy 650 650 670 610 640 670 700 Positif Negatif Positif 690 437 MEDC Trading Buy 970 970 990 930 960 990 1020 Negatif Positif Positif 1030 670 INCO Trading Buy 1660 1660 1695 1545 1620 1695 1770 Positif Positif Positif 1650 1370 ANTM Trading Buy 387 387 394 362 378 394 410 Positif Positif Positif 383 301 TINS Trading Buy 600 600 620 550 585 620 655 Positif Positif Positif 605 490 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 945 945 935 910 935 960 985 Negatif Negatif Negatif 1045 950 SMGR Trading Buy 10375 10375 10525 9975 10250 10525 10800 Positif Positif Positif 11175 9925 INTP Trading Buy 20300 20300 20800 19675 20050 20425 20800 Positif Positif Positif 20300 18075 SMCB Trading Buy 955 955 965 915 940 965 990 Positif Positif Positif 985 895 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 6875 6875 6750 6450 6750 7050 7350 Positif Negatif Negatif 7150 5775 GJTL Trading Buy 545 545 580 448 515 580 645 Positif Positif Positif 525 480 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7375 7375 7525 7025 7275 7525 7775 Positif Negatif Positif 7425 5525 GGRM Trading Buy 66000 66000 66625 63325 64975 66625 68275 Positif Positif Positif 67225 54500 UNVR Trading Buy 46425 46425 47475 43875 45675 47475 49275 Positif Negatif Positif 47800 35375 KLBF Trading Buy 1320 1320 1330 1300 1315 1330 1345 Positif Positif Positif 1380 1250 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1740 1740 1755 1695 1725 1755 1785 Positif Positif Positif 1825 1630 PTPP Trading Buy 3725 3725 3745 3645 3695 3745 3795 Positif Positif Positif 4015 3645 WIKA Trading Sell 2450 2450 2415 2325 2415 2505 2595 Negatif Negatif Negatif 2885 2505 ADHI Trading Sell 2605 2605 2555 2450 2555 2660 2765 Positif Negatif Negatif 2745 2415 WSKT Trading Sell 1910 1910 1885 1835 1885 1935 1985 Negatif Negatif Negatif 2000 1705 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2625 2625 2640 2560 2600 2640 2680 Negatif Positif Positif 2720 2350 JSMR Trading Buy 5425 5425 5500 5300 5400 5500 5600 Positif Positif Positif 6250 5200 ISAT Trading Buy 5325 5325 5425 5075 5250 5425 5600 Positif Positif Positif 5625 4700 TLKM Trading Buy 3430 3430 3500 3295 3370 3500 3575 Positif Positif Positif 3510 3090 Finance BMRI Trading Buy 9700 9700 9775 9425 9600 9775 9950 Positif Positif Positif 10400 9175 BBRI Trading Buy 11150 11150 11250 10700 10975 11250 11525 Positif Positif Positif 12300 10425 BBNI Trading Buy 5150 5150 5275 4915 5075 5275 5450 Positif Positif Positif 5675 4835 BBCA Trading Buy 13525 13525 13700 13325 13450 13575 13700 Positif Positif Positif 13575 12875 BBTN Trading Buy 1670 1670 1700 1595 1635 1700 1740 Negatif Positif Positif 1690 1320 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 15350 15350 15475 14925 15200 15475 15750 Positif Positif Positif 17475 14475 MPPA Trading Buy 1815 1815 1855 1705 1780 1855 1930 Positif Positif Positif 1875 1595