DAILY REPORT 28 February 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 06 March 2014

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 25 March 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 20 February 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 29 January 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 23 Januari 2015

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 29 November 2013

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

WEEKLY REPORT 18 August 2014

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

DAILY REPORT 22 April 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

DAILY REPORT 20 April 2016

WEEKLY REPORT 25 November 2013

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 05 August 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

WEEKLY REPORT 18 November 2013

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 03 September 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa. Perkembangan sektor ekonomi global saat ini yang didominasi

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 12 Desember 2013

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 12 May 2014

DAILY REPORT 08 May 2014

DAILY REPORT 11 Jun 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

Statistik Pasar Modal

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 21 November 2013

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 14 October 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

BAB II LANDASAN TEORI

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 15 July 2014

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 19 Desember 2013

DAILY REPORT 15 April 2015

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 02 November 2016

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 01 November 2013

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 24 November 2016

R i Danareksa Research Institute

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

R i Danareksa Research Institute

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

Transkripsi:

DAILY REPORT 28 February 2014 NEWS HEADLINES ASII ajukan dividen final tahun 2013 sebesar Rp 152/saham Laba ASII tahun 2013 sebesar Rp 19,4 triliun Laba UNTR tahun 2013 turun 16,36% YoY Laba bersih ITMG tahun 2013 turun 46,65% YoY PTBA targetkan penjualan batu bara tahun 2014 naik 39% YoY Laba AALI tahun 2013 turun 25,3% YoY karena rugi kurs RUPS BMRI setujui divden tahun 2013 sebesar Rp 234 per saham RUPS BMRI setujui akuisisi 80% saham InHealth Laba bersih LSIP turun 31,06% Laba bersih SIMP 2013 turun 54,71% Laba bersih KAEF tahun 2013 naik 4,59% YoY DVLA akan jual 99,9% anak usahanya, yaitu PT. Kenrose Indonesia PGAS kuasai 80% saham Kalija WIKA ekspansi pabrik ke Myanmar Rp 300 miliar BAEK bukukan pertumbuhan laba bersih 25,87% Penggabungan BSM dan UUS BTN dikaji SMGR akan selesaikan akuisisi pabrik semen di Myanmar Laba SMCB tahun 2013 turun 29,48% YoY Bakrie Group kumpulkan dana USD 228 juta untuk pisahkan BUMI Grup Bakrie wajib setor USD 451 juta ke escrow account Cipaganti Global jual 11,32 juita saham CPGT pada Rp 241/saham PWON targetkan pendapatan 2014 Rp3,7 triliun CMNP akan tertbikan obligasi Rp2,5-Rp5 triliun DILD ambil alih 100% saham KSS Kepemilikan BNGA pada KTAF menjadi 99,9% JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Faktor Support teknis Level menunjukan trend 4541/4513/4496 IHSG masih dalam fase bullish, kendati dari beberapa indikator menunjukan potensi kenaikan yang terbatas. Tercermin Resistance dari Level indikator Stochastic 4586/4603/4631 peluang kenaikan IHSG bisa berlanjut, Major Trend meski berada ruang jenuh Down beli. Sementara itu, lagging indikator mengindikasikan Minor Trend IHSG sinyal up Up trend. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4568.940 36.220 5,271.012 5,208.869 LQ-45 765.235 6.427 1,519.951 3,224.854 MARKET REVIEW Menjelang kesaksian Janet Yellen di hadapan komisi perbankan Senat AS pada hari Kamis waktu setempat, IHSG berhasil bergerak menguat di sesi perdagangan Kamis (27/2) kemarin. IHSG ditutup di level 4.568,94 dari posisi sebelumnya di level 4.532,72, atau naik sebesar 36,22 poin (0,80%). Seluruh sektor perdagangan ditutup menguat dipimpin oleh sektor perkebunan yang naik sebesar 2,73%. Sementara itu, Gubernur BI, Agus Martowardojo, memperingatkan bahwa ada kemungkinan performa neraca perdagangan Indonesia akan mengalami tekanan pada semester pertama tahun ini. Hal itu dikarenakan siklus bisnis awal tahun yang menekan kinerja ekspor Indonesia. Oleh karena itu, BI rate kemungkinan besar tidak akan diturunkan dalam jangka waktu dekat. Pergerakan bursa juga dipengaruhi oleh sentimen eksternal yang datang dari AS setelah rilis data penjualan rumah baru di negara tersebut. Menurut data yang dirilis oleh US Commerce Department, jumlah penjualan rumah baru (seasonally adjusted annual rate) pada bulan Januari 2014 naik sebesar 9,6% MoM dari 427.000 unit di bulan Desember 2013 menjadi 468.000. Laju pertumbuhan tersebut merupakan laju tercepat dalam 5 tahun terakhir. Selain testimoni Yellen, pelaku pasar juga menantikan data jobless claims dan durable goods. Dari kawasan regional, indeks Nikkei 225 turun sebesar 47,86 poin (0,32%) dari level 14.970,97 ke level 14.923,11. Penurunan bursa Jepang disebabkan oleh minimnya sentimen positif serta kecenderungan pelaku pasar untuk wait and see menjelang kesaksian Janet Yellen serta rilis beberapa data penting pada hari Jumat (28/2/14) seperti angka pengangguran, inflasi serta data penjualan ritel dan produksi sektor industri di Jepang. Sementara itu, indeks Shanghai Composite menguat sebesar 6,1 poin (0,30%) dari level 2.041,25 ke level 2.047,35. Adapun nilai tukar mata uang Yuan terhadap Dollar AS relatif stabil. Kenaikan juga dialami oleh indeks Hang Seng yang ditutup di level 22.828,18 dari level 22.437,44 atau naik sebesar 390,74 poin (1,74%). Sedangkan mayoritas bursa Eropa tentatif bergerak mixed. Sentimen dari kawasan Uni Eropa datang dari Jerman yang merilis angka penganggurannya untuk bulan Februari 2014. Berdasarkan data tersebut, pengangguran turun sebesar 14.000 (seasonally adjusted) di bulan Februari setelah sebelumnya turun sebesar 28.000 di bulan Januari dan lebih baik dari estimasi konsensus yang memprediksi penurunan sebesar 100. MARKET VIEW Dalam penampilan perdananya sebelum rapat panel dengan Otoritas Jasa Keuangan AS. Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, memberikan pernyataan yang mengurangi kekhawatiran para investor mengenai pengurangan stimulus moneter oleh the Fed. Kepada Senate Banking Committee, Yellen mengatakan Fed akan memastikan bahwa tandatanda pelemahan ekonomi lebih disebabkan oleh faktor cuaca dan badai, dan bukan merupakan pelambatan fundamental. The Fed tetap tetap melakukan pemangkasan stimulus moneter jika pelambatan ekonomi hanya bersifat sementara. Yellen juga menegaskan sikapnya bahwa kebijakan moneter akomodatif masih tepat untuk beberapa waktu kedepan. Pernyataan Yelen tersebut, mengangkat indeks Wall Street menguat pada hari Kamis kemarin. Selain itu kenaikan indeks bursa AS tersebut juga didukungan dari postifnya rilis data ekonomi. Data ekonomi yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran bertambah 14.000 menjadi 348.000 pada pekan yang berkahir 22 Februari. Data lain menunjukkan pesanan barang inti AS, yang tidak menyertakan sektor transportasi secara tidak terduga naik 1,1% pada bulan Januari, memberikan sinyal sektor manufaktur mulai pulih dari kemerosotan akibat cuaca buruk yang melanda. Indeks Dow Jones naik 0,46% menjadi 16272,71, S&P 500 naik 0,49% menjadi 1854,29, dan Nasdaq menguat 0,63% menjadi 4318,93. Sentimen positif dari indeks saham AS, tidak mendapat respon dari pelaku pasar saham Asia. Indeks bursa saham Asia pada awal pembukaan perdagangan melemah terbatas. Kospi mencatatkan pelemahan tipis pada awal perdagangan setelah meningkatnya resiko geo-politik membuat investor khawatir. Korea Utara menembakan 4 misil ke wilayah timur perairannya dalam latihan militernya. Penembakan misil ini tidak biasanya terjadi. Namun, Korea Utara sepertinya ingin memberikan sinyal protes seiring dimulainya latihan militer bersama AS dengan Korea Selatan. Pelemahan indeks bursa Asia, bisa berdampak bagi pergerakan indeks bursa Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak mixed, meski ada peluang menguat. Mengingat pada sisi lainnya ada dukungan bagi IHSG dari dalam negeri yakni publikasi laporan keuangan emiten untuk tahun buku 2013. Kinerja dari sejumlah emiten yang telah rilis terbilang positif, menunjukan suatu pertumbuhan dari kinerja keuangannya. Hal ini akan memberikan pandangan yang baik atas emiten tersebut yang pada akhirnya bisa memicu kenaikan dari harga sahamnya..

28 February 2014 Astra International (ASII) berencana mengajukan dividen final untuk tahun buku 2013 sebesar Rp 152 per saham. Dividen tersebut akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada April 2014. Sebelumnya ASII pernah membagikan dividen interim sebesar Rp 64 per saham. Jika usulan dividen tersebut disetujui dalam RUPS, maka total dividen tahun buku 2013 menjadi sebesar Rp 216 per saham. Astra International (ASII) mencatatkan pendapatan konsolidasi tahun 2013 sebesar Rp 193,9 triliun atau naik 3% YoY dibandingkan dengan tahun 2012. Laba bersih tahun 2013 menjadi Rp 19,4 triliun dengan laba bersih per saham sebesar Rp 480 per saham. Laba setelah pajak yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk United Tractors (UNTR) tahun 2013 turun 16,36% menjadi Rp 4,83 triliun atau Rp 1.296 per saham dibandingkan laba tahun 2012 sebesar Rp 5,78 triliun atau Rp 1.549 per saham. Pendapatan bersih turun menjadi Rp 51,01 triliun dari tahun sebelumnya Rp 55,95 triliun. Laba Astra Agro Lestari (AALI) tahun 2013 turun 25,3% YoY menjadi Rp 1,8 triliun dari Rp 2,41 triliun ke posisi. Laba per saham AALI turun 33,85% menjadi Rp 1.143 dari Rp 1.530. Penurunan laba terjadi karena kerugian selisih kurs akibat pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Peningkatan kerugian akibat selisih kurs AALI naik 52.626% mencapai Rp 443,78 miliar dari mengalami kerugian selisih kurs Rp 826 juta di tahun 2012. Pendapatan AALI naik 9,6% YoY menjadi Rp 12,67 triliun dari Rp 11,56 triliun. London Sumatera (LSIP) mengalami penurunan laba bersih 31,06% pada tahun 2013 menjadi Rp764,49 miliar atau Rp113 per saham dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,12 triliun atau Rp164 per saham. Penjualan perseroan turun menjadi Rp4,13 triliun dari penjualan tahun sebelumnya Rp4,21 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp2,88 triliun dari Rp2,53 triliun di tahun sebelumnya. Salim Ivomas Pratama (SIMP) mengalami penurunan laba bersih sebesar 54,71% menjadi Rp523,95 miliar atau Rp33 per saham dibandingkan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,15 triliun atau Rp73 per saham. Adapun penjualan perseroan turun menjadi Rp13,28 triliun dari penjualan tahun sebelumnya Rp13,84 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp10,33 triliun dari tahun sebelumnya Rp9,95 triliun sehingga laba kotor juga turun dari Rp3,89 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp2,9 triliun di tahun 2013. Laba bersih tahun 2013 Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun sekitar 46,65% menjadi USD 230,484 juta dibandingkan sebelumnya sebesar USD 432,043 juta. Penjualan bersih sebesar USD 2,18 miliar atau turun dari tahun sebelumnya senilai USD 2,44 miliar. Sedangkan laba kotor turun menjadi USD 509,19 juta dari sebelumnya USD 741,167 juta. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan penjualan batu bara pada tahun 2014 sebanyak 24,7 juta ton atau naik 39% YoY dari tahun sebelumnya 17,8 juta ton. Target penjualan tersebut mayoritas ditujukan untuk pasar ekspor sebanyak 55% atau sebanyak 13,53 juta ton, naik 41% dibandingkan dengan realisasi volume ekspor tahun 2013 sebesar 9,6 juta ton. Sedangkan sebanyak 11,19 juta ton dijual ke pasar domestik, naik 37% YoY dibandingkan realisasi volume penjualan domestik 2013 sebesar 8,17 juta ton. Target volume produksi tahun 2014 ditetapkan 19,8 juta ton atau naik 31% dari tahun sebelumnya dan target volume pembelian batu bara dari pihak ketiga ditetapkan sebanyak 3,98 juta ton atau naik 46% dibandingkan realisasi pembelian tahun 2013. Web site Asia Resource Minerals mempublikasikan bahwa Grup Bakrie mengaku mampu mengumpulkan dana hingga USD 228 juta untuk menyelesaikan transaksi pemisahan Bumi Resources (BUMI) dari Asia Resource Minerals Plc (dahulunya bernama Bumi Plc.). Pada 19 Februari lalu, Grup Bakrie menyatakan hanya mampu mengumpulkan dana sebesar USD 163 juta. Grup Bakrie menyatakan bisa menyelesaikan transaksi pemisahan pada 21 Maret. Asia Resource Minerals Plc mewajibkan Grup Bakrie untuk menempatkan uang sebesar USD 451 juta ke dalam escrow account pada 19 Maret 2014. Uang USD 451 juta itu adalah USD 501 juta dikurangi USD 50 juta yang sebelumnya sudah ditempatkan di rekening bank Asia Resource. Asia Resource menegaskan mereka tidak akan memperpanjang waktu transaksi pemisahan lagi. Jika Grup Bakrie tidak mampu menempatkan dana USD 451 juta itu ke dalam escrow account pada 19 Maret, maka transaksi pemisahan ini akan berakhir. Kimia Farma (KAEF) membukukan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 214,5 miliar atau naik 4,59% YoY dari Rp 205,13 miliar di tahun 2012. Laba bersih per saham dasar nai k menjadi Rp 38,63 dari Rp 36,93. Pendapatan perseroan naik 16,44% YoY menjadi Rp 4,34 triliun dari sebelumnya Rp3,73 triliun. Darya Varia Laboratoria (DVLA) akan menjual 99,9% saham anak usahanya, yaitu PT Kenrose Indonesia kepada Tobby Mezza Tani Sunarjo. Kenrose Indonesia telah berhenti beroperasi sejak tahun 1999. Pengambilalihan saham tersebut akan mengakibatkan beralihnya pengendalian Kenrose Indonesia. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri (BMRI) menyetujui pembayaran dividen sebesar 30% dari laba bersih 2013 yaitu sebesar Rp5,461 triliun sebesar Rp234 per saham. Pemegang saham juga menyetujui penggunaan 57,1% dari laba bersih atau sebesar Rp10,39 triliun sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rencana ekspansi bisnis perseroan. Adapun jadwal cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 26 dan 27 Maret 2014 sedangkan di pasar tunai pada 1 April dan 2 April 2014. Sementara tanggal pembayaran dividen tunai tersebut pada 15 April 2014. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri ((BMRI) menyetujui keputusan perseroan untuk mengakuisisi 80% saham PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia milik PT Askes (Persero), yang telah berubah menjadi BPJS Kesehatan, senilai Rp 1,75 triliun. Sesuai kesepakatan dalam CSPA, proses akuisisi InHealth akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama, Bank Mandiri akan mengakuisisi 60% saham InHealth, Kimia Farma (KAEF) dan Jasindo masing-masing 10% saham, sementara Askes tetap menguasai 20% saham. Tahap kedua, Bank Mandiri akan membeli 20% saham Askes di Inhealth paling lambat pada akhir tahun 2014. Total spending dalam bidang healthcare, termasuk untuk asuransi akan meningkat 20%-25% per tahun. Selain itu jumlah angkatan kerja dalam setiap tahun meningkat 800 ribu-1 juta. Setelah mengakuisisi Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, Bank Mandiri (BMRI) masih berminat untuk melakukan aksi anorganik lainnya. Perseroan telah menyiapkan dana Rp 10-12 triliun untuk

28 February 2014 mengakuisisi perusahaan jasa keuangan yang bergerak di segmen ritel. Untuk akuisisi tersebut, BMRI harus menjadi pemegang saham mayoritas. Selain akuisisi, alokasi dan untuk pertumbuhan anorganik juga dikeluarkan guna menambah modal anak usaha. Perseroan siap menyuntikkan modal ke sejumlah anak usaha, antara lain Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 500 miliar dan Mandiri Axa General Insurance sebesar Rp 50 miliar. Kementerian BUMN tengah memfinalisasi skema penguatan bankbank syariah milik BUMN. Salah satu skema yang dikaji adalah dengan menggabung Bank Syariah Mandiri (BSM) dan unit usaha syariah Bank Tabungan Negara (UUS BTN). Pembelian 48.900 saham KITAF atau merupakan 48,90% dari keseluruhan modal dalam KITAF yang dimiliki Marubeni Corporation dan Marubeni Indonesia oleh Bank CIMB Niaga (BNGA) efektif pada 26 Februari 2014. Nilai transaksi mencapai Rp 48.90000. Dengan demikian komposisi kepemilikan saham CIMB Niaga pada KITAF telah meningkat menjadi 99,90% dari semula sebesar 51% dan sisanya 0,1% dimiliki PT Niaga Manajemen Citra. Bank Ekonomi (BAEK) membukukan laba bersih sepanjang tahun lalu Rp 241,24 miliar, tumbuh 25,87% dibandingkan laba bersih 2012 yang sebesar Rp 191,66 miliar. Pertumbuhan laba tersebut antara lain ditopang oleh peningkatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 29,93% dari Rp 926,62 miliar menjadi Rp 1,2 triliun. Peningkatan pendapatan bunga bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 13,06% menjadi Rp 19,39 triliun dan net interest margin yang meningkat dari 3,6% menjadi 3,77%. Perusahaan Gas Negara (PGAS) menjadi pemilik saham mayoritas pada PT Kalimantan Jawa Gas yang didirikan bersama Bakrie and Brothers (BNBR) untuk membangun Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) tahap I yang menghubungkan Lapangan Kepodang dengan PLTGU Tambaklorok. PGAS menguasai saham mayoritas pada PT Kalimantan Jawa Gas setelah memiliki 80% kepemilikan saham. Perseroan menyiapkan dana sekitar US$150 juta hingga US$175 juta untuk proses akuisisi tersebut. Pembentukan anak usaha itu akan menyebabkan hak operatorship pipa ada pada PT Kalimatan Jawa Gas. Anak usaha kedua perusahaan itu berencana untuk menggarap Pipa Kalija tahap II dari Bontang, Kalimantan Timur menuju Semarang, Jawa Tengah. PT Gagas Energi Indonesia, anak usaha Perusahaan Gas Negara (PGAS), menyiapkan dana investasi senilai Rp 260 miliar untuk pengembangan 12 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan 4 mobile refinery unit (MRU) pada tahun 2014. Proyek SPBG tersbut akan dibangun di beberapa wilayah, yaitu Jabodetabek, Sukabumi, Surabaya, serta Pekan Baru. Seluruh invetasi untuk pembangunan 12 SPBG dan 4 MRU berasal dari kas internal perusahaan. Perseroan mengharapkan tambahan infrastruktur SPBG dan MRU yang dibangun itu, akan mampu mempercepat program konversi BBM ke BBG. tahun yang diajukan tahun lalu. Semen Gresik (SMGR) akan menyelesaikan proses akuisisi pabrik semen di Myanmar pada April tahun ini. Nilai akuisisi sekitar USD 200 juta. Perseroan telah menandatangani MoU dengan mitra strategis dan perseroan ingin menjadi pemegang saham mayoritas. Pabrik semen di Myanmar tersebut juga akan memasok distribusi semen ke negara sekitarnya seperti Thailand, Bangladesh, Sri Lanka dan Maldives. Holcim Indonesia (SMCB) membukukan penurunan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk per Desember 2013 sebesar 29,48% YoY menjadi Rp 952,11 miliar dibandingkan laba tahun 2012 sebesar Rp 1,35 triliun. Laba per saham sebesar Rp 124 per saham dari Rp 176 per saham. Penjualan naik menjadi Rp 9,68 triliun dari Rp 9,01 triliun di tahun 2012. PT Cipaganti Global Corporindo kembali mendapatkan tambahan modal kerja sebesar Rp 2,73 miliar setelah menjual lagi 11.32 juta saham saham Cipaganti Citra Graha (CPGT) miliknya pada harga Rp 241 per saham pada 25 Februari 2014. Penjualan saham CPGT itu untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan. Pakuwon Jati (PWON) menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp3,7 triliun, naik 19,35% dibandingkan dengan Rp3,1 triliun pada tahun lalu. Target tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan pada 2 tahun berturut-turut sebelumnya. Tahun lalu pendapatan perseroan tumbuh 43,18% dibandingkan dengan Rp2,16 triliun di tahun 2012. Adapun target konservatif yang ditetapkan perseroan pada tahun ini dikarenakan perseroan tidak yakin dengan kondisi ekonomi tahun 2014 dan banyaknya sentiment negatif terkait dengan pembiayaan properti. Intiland Development (DILD) melalui anak usahanya, PT Taman Harapan Indah dan PT Intisarana Ekaraya melakukan pengambilalihan dengan pembelian 100% saham PT Kode Sukses Sejahtera (KSS). Pengambilan KSS itu bertujuan untuk pengembangan lahan yang dimiliki oleh KSS. Intermedia Capital, akan menawarkan sebanyak-banyaknya 588.232.000 lembar saham dengan nominal Rp 100 yang mewakili 15% dari total seluruh saham perusahaan. Masa penawaran awal dilakukan pada 28 Februari-7 Maret 2014 dan masa penawaran pada 20-21 Maret 2014 dan pencatatan di BEI 27 Maret 2014. Ciptadana Securities dan Sinarmas Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek. Rencananya, 80% dana yang diperoleh digunakan untuk belanja modal perusahaan dan anak usaha, serta 10% untuk pembayaran sebagian utang kepada VIVA dan sisanya untuk modal kerja perseroan. Wijaya Karya (WIKA) melalui anak usahanya, Wika Beton, akan membangun pabrik beton di Myanmar pada Mei 2014. Investasi untuk proyek tersebut mencapai Rp 300 miliar. Rencananya, pabrik tersebut akan memproduksi 1 juta ton pada 2015. Citra Marga Nusaphala (CMNP) berencana menerbitkan obligasi antara Rp2,5 triliun sampai Rp5 triliun yang baru akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 4 Maret 2014. Nilai obligasi tersebut jauh diatas rencana semula yang hanya mengalokasikan senilai Rp1,2 triliun dengan tenor 5

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 101,96-0,44 TLKM (US) 39 11.498 204 Natural Gas (US$)/mmBtu 4,47-0,04 ANTM (GR) 0,06 1.055 176 Gold (US$)/Ounce 1330,88-0,45 Nickel (US$)/MT 14445,00 230,00 Tin (US$)/MT 23575,00 0,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 76,35 -- Coal (RB) (US$)/MT* 76,23 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 920,00-12,50 CPO (MYR)/MT 2787,00 7,00 Rubber (MYR/Kg) 723,00-0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 768,02 0,19 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16272,65 0,46-1,83 14,62 13,39 2,70 2,50 4.657,4 USA NASDAQ COMPOSITE 4318,93 0,63 3,41 21,11 17,88 3,33 2,99 6.739,1 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6810,27 0,16 0,91 13,58 12,52 1,86 1,72 1.349,7 CHINA SHANGHAI SE A SH 2143,46 0,30-3,21 7,98 7,13 1,10 0,98 2.377,1 CHINA SHENZHEN SE A SH 1123,18-1,78 1,75 17,43 14,03 2,24 1,95 1.431,5 HONG KONG HANG SENG INDEX 22828,18 1,74-2,05 10,26 9,37 1,27 1,17 1.741,6 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4568,94 0,80 6,90 14,20 12,12 2,41 2,13 362,5 JAPAN NIKKEI 225 14923,11-0,32-8,40 19,33 16,57 1,58 1,48 2.780,8 MALAYSIA KLCI 1831,66 0,50-1,89 16,11 14,77 2,16 2,01 313,7 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3096,74 0,27-2,23 13,81 12,48 1,25 1,19 400,2 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.667,50 19,50 1000 IDR/ USD 0,09-0,0001 EUR/IDR 15.991,83 66,73 EUR / USD 1,37-0,0004 JPY/IDR 114,30 0,31 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.226,60 21,09 SGD / USD 0,79-0,0003 AUD/IDR 10.458,05 46,21 AUD / USD 0,90-0,0002 GBP/IDR 19.475,04 55,91 GBP / USD 1,67 0,0004 CNY/IDR 1.903,87 0,00 CNY / USD 0,16-0,0001 MYR/IDR 3.560,42 3,63 MYR / USD 0,31 0,0003 KRW/IDR 10,95 0,04 100 KRW / USD 0,09 0,0003 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.83 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 4.37

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Jan'14 Dec'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 1.07 8.38 SBI (9M) 7.22 Inflation YOY % 8.22 8.38 SBIS (9M) 7.22 Inflation MOM % 1.07 0.55 Foreign Reserve (US$) 100.6514 99.3867 GDP (IDR Tn) 2,367,929 2,375,331 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 28 Feb* US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 2.5% dari 3.2% 28 Feb* US Personal Consumption Turun menjadi 2.9% dari 3.3% 28 Feb* US GDP Index Tetap 1.3% 28 Feb* US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 1.8% dari -8.7% 28 Feb* US Pending Home Sales YoY Naik menjadi 1.8% dari -8.7% 03 Mar Indonesia CPI YoY -- 03 Mar Indonesia CPI MoM -- 03 Mar Indonesia Foreign Reserves 03 Mar 03 Mar Indonesia Trade Balance -- 03 Mar Indonesia Total Exports YoY -- 03 Mar Indonesia Total Imports YoY -- 03 Mar* US Personal Income Naik menjadi 0.2% dari % 03 Mar* US Personal Spending Turun menjadi 0.1% dari 0.4% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 6700 2.29 6.60 BBRI IJ 9200-2.39-5.97 GGRM IJ 48200 2.77 2.72 INCO IJ 2385-3.05-0.81 AALI IJ 25175 5.67 2.31 TBIG IJ 6100-1.21-0.39 INTP IJ 21725 2.60 2.20 MNCN IJ 2470-1.00-0.38 BDMN IJ 4190 4.75 1.96 SRTG IJ 4250-2.86-0.37 BBNI IJ 4505 2.04 1.81 SMRA IJ 1000-1.96-0.31 TOWR IJ 3400 4.62 1.66 ISAT IJ 3955-1.00-0.24 SCMA IJ 2700 3.65 1.51 DSNG IJ 2565-3.21-0.20 BAEK IJ 2400 24.03 1.34 JSMR IJ 5225-0.48-0.19 BMRI IJ 9000 0.56 1.26 BBTN IJ 1080-1.37-0.17 UPCOMING IPO'S Company PT Bali Towerindo Sentra PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo PT Puridelta Lestari Business Infrastructure Telecommunication Manufacture & Industry Real Estate Property IPO Issued Shares Offering Date Listing Underwriter (IDR) (Mn) 380-420 88.00 05-06 Mar 2014 13 Mar 2014 RHB OSK Securities 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas 205-255 10,80 TBA TBA Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

28 February 2014 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment DKFT 50 Cash Dividend 04 Mar-14 05 Mar-14 07 Mar-14 21 Mar-14 BBTN 44.35 Cash Dividend 18 Mar-14 19 Mar-14 21 Mar-14 07 Apr-14 TINS 544:261 Bonus Stock TBA TBA TBA TBA CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period SCPI Tender Offer -- 100,000 -- -- 24 Feb 25 Mar 14 KPIG Rights Issue 7:2 150 05 Feb-14 06 Feb-14 12 Feb 25 Mar 14 MTFN Rights Issue 18:125 100 17-Mar-14 18-Mar-14 24 Mar 28 Mar 14 GIAA Rights Issue 701409:100000 460-500 01-Apr-14 02-Apr-14 08 Apr 16 Apr 14 PSKT Rights Issue 2:31 500 02-Apr-14 03-Apr-14 10 Apr 16 Apr 14 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda CNKO RUPSLB 28-Feb-14 HERO RUPSLB 03-Mar-14 CMNP RUPSLB 04-Mar-14 BBNI RUPST 06-Mar-14 MTFN RUPSLB 10-Mar-14 JSMR RUPST 11-Mar-14 BNII RUPSLB 12-Mar-14 ARNA RUPST 14-Mar-14 ADHI RUPST 14-Mar-14 CKRA RUPST 19-Mar-14 BLTA RUPST 20-Mar-14 BTPN RUPST 20-Mar-14 MERK RUPST 20-Mar-14 GIAA RUPSLB 24-Mar-14 MITI RUPSLB 24-Mar-14 TINS RUPST/LB 25-Mar-14 BJBR RUPST/LB 26-Mar-14 NIKL RUPST 26-Mar-14 PSKT RUPST 26-Mar-14 BBRI RUPST 26-Mar-14 INAF RUPST 26-Mar-14 SDPC RUPST 26-Mar-14 KAEF RUPST 26-Mar-14 ANTM RUPST 26-Mar-14 BNGA RUPST 27-Mar-14 AGRO RUPST 27-Mar-14 KRAS RUPST 27-Mar-14 PTBA RUPST 27-Mar-14 WIKA RUPST 27-Mar-14 MEGA RUPSLB 27-Mar-14 ITMA RUPSLB 27-Mar-14 PGAS RUPST 27-Mar-14

28 28 February February 2014 2014 INTP S1 21300 R1 22050 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 20500 R2 22850 21725 INTP - Daily 2/27/2014 Open 21175, Hi 21950, Lo 21175, Close 21725 (2.6%) Auto Trading System(91,0.312) = 22,483.80, Fractal Up = 22,850, Fractal Down = 22,125.00, MA(Clos e,5) = 21,965.00, MA1(Close,8) = 25,000 24,000 1,711,800 23,079.6 22,850 23,000 22,483.8 22,196.9 22,000 22,125 21,972.5 21,965 21,000 21,725 20,865.4 20,000 19,000 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp21600-Rp22825 Entry Rp21725, take Profit Rp 22825 Stochastics 59.13 Positif MACD -83.3 Positif True Strength Index (TSI) -41.65 Positif Bollinger Band (Mid) 21973 Negatif MA5 21965 Negatif INTP - Stochastic %D(5,3,3) = 25.94, Stochastic %K = 19.44, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 INTP - MACD (6,9) = -83.35, Signal() = -43.64 INTP - TSI(3,5,3) = -41.65 18,000 17,000 10 9 7 5 25.9383 3 25.9383 1 19.442 19.442 300 200 100-43.6357 0-100 -83.3453-200 -300-400 0000 - -29.4827 - -41.6527 - LSIP S1 2025 R1 2100 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1960 R2 2150 2070 LSIP - Daily 2/27/2014 Open 2010, Hi 2070, Lo 2005, Close 2070 (4.0%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,910, Fractal Up = 2,035.00, Fractal Down = 1,600, MA(Close,5) = 1,991.00, MA1(Close,8) = 1,993.75, 2,128.85 2,070 2,035 1,993.75 2,000 1,991 1,910 1,847.75 1,800 1,600 1,566.65 1,400 1,200 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2060-Rp2155 Entry Rp2070, take Profit Rp2155 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 45.48, Stochastic %K = 55.56, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 LSIP - MACD (6,9) = 26.47, Signal() = 25.71 1,000 9 7 55.5556 55.5556 5 45.4788 3 45.4788 1 26.4684 25.7149 Stochastics 82.25 Positif MACD 26.5 Positif True Strength Index (TSI) 43.11 Positif Bollinger Band (Mid) 1848 Positif MA5 1991 Positif LSIP - TSI(3,5,3) = 43.11 - - 10 43.1122 41.1767 0000 - - - -

28 28 February February 2014 2014 BSDE S1 1470 R1 1550 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 1400 R2 1620 1515 BSDE - Daily 2/27/2014 Open 1470, Hi 1535, Lo 1460, Close 1515 (3.8%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,587.26, Fractal Up = 1,600, Fractal Down = 1,510, MA(Close,5) = 1,529.00, MA1(Close,8) = 1,536.88 1,900 1,800 22,872,800 1,700 1,620.85 1,600 1,600 1,587.26 1,536.88 1,529 1,500 1,520 1,515 1,400 1,510 1,419.15 1,300 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp1500-Rp1620 Entry Rp1515, take Profit Rp1620 Stochastics 51.47 Positif MACD -4.8 Positif True Strength Index (TSI) -30.50 Positif Bollinger Band (Mid) 1520 Negatif MA5 1529 Negatif BSDE - Stochastic %D(5,3,3) = 32.76, Stochastic %K = 20.50, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 BSDE - MACD (6,9) = -4.81, Signal() = -2.14 BSDE - TSI(3,5,3) = -30.50 1,200 1,100 1,000 10 9 7 5 32.7601 3 32.7601 20.5026 1 20.5026 20 3 1-2.13982-4.81395-1 - -3 - -5 0000 - -22.0962 - -30.4998 - - TLKM S1 2275 R1 2300 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 2250 R2 2350 2285 TLKM - Daily 2/27/2014 Open 2285, Hi 2290, Lo 2275, Close 2285 (%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,392.70, Fractal Up = 2,40, Fractal Down = 2,250, MA(Clos e,5) = 2,327.00, MA1(Close,8) = 2,328.752,500 51,654,100 2,420 2,392.7 2,400 2,386.4 2,328.75 2,327 2,300 2,290.25 2,285 2,250 2,200 2,194.1 2,100 2,000 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp2280-Rp2340 Entry Rp2285, take Profit Rp2340 Stochastics 60.65 Positif MACD -0.2 Positif True Strength Index (TSI) -18.63 Positif Bollinger Band (Mid) 2290 Negatif MA5 2327 Negatif TLKM - Stochastic %D(5,3,3) = 29.70, Stochastic %K = 7.90, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 TLKM - MACD (6,9) = -0.22, Signal() = 3.84 TLKM - TSI(3,5,3) = -18.63 1,900 9 7 5 29.6975 3 29.6975 1 7.90123 7.90123 3 1 3.84281-0.220743-1 - -3 0000-1.24412 - -18.6252 - -

28 28 February February 2014 2014 INDF S1 6950 R1 7050 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 6800 R2 7200 7025 INDF - Daily 2/27/2014 Open 6925, Hi 7025, Lo 6900, Close 7025 (1.1%) Auto Trading System(91,0.312) = 7,061.35, Fractal Up = 7,075.00, Fractal Down = 6,925.00, MA(Clos e,5) = 6,995.00, MA1(Close,8) = 6,996.88, 7,600 4,008,600 7,096.83 7,075 7,200 7,061.35 7,025 6,996.88 6,995 6,800 6,980 6,925 6,863.17 6,400 6,000 5,600 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp6975-Rp7175 Entry Rp7025, take Profit Rp7175 Stochastics 46.25 Positif MACD 1.0 Positif True Strength Index (TSI) -5.07 Positif Bollinger Band (Mid) 6980 Positif MA5 6995 Positif INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 39.42, Stochastic %K = 40.48, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 INDF - MACD (6,9) = 1.01, Signal() = 0.41 INDF - TSI(3,5,3) = -5.07 10 9 7 40.4762 5 40.4762 39.418 3 39.418 1 20 1.00982 0.407808 - - -1 0000-5.06519 - -6.98691 - - ASII S1 6550 R1 6800 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 6300 R2 7050 6700 ASII - Daily 2/27/2014 Open 6550, Hi 6750, Lo 6500, Close 6700 (2.3%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,913.55, Fractal Up = 7,000, Fractal Down = 6,225.00, MA(Close,5) = 6,70, MA1(Close,8) = 6,793.75, MA2(Clos 7,600 e 36,171,900 7,200 7,033.19 7,000 6,913.55 6,793.75 6,800 6,740 6,700 6,628.75 6,400 6,225 6,224.31 6,000 5,600 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp6675-Rp7050 Entry Rp6700, take Profit Rp7050 Stochastics 64.11 Positif MACD -6.0 Positif True Strength Index (TSI) -24.07 Positif Bollinger Band (Mid) 6629 Positif MA5 6740 Negatif ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 28.95, Stochastic %K = 21.75, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ASII - MACD (6,9) = -6.01, Signal() = 4.28 ASII - TSI(3,5,3) = -24.07 5,200 9 7 5 28.9474 3 28.9474 21.7544 1 21.7544 20 1 4.27866-6.00751 - -1 0000-11.473 - -24.0654 - - -

28 February 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 27/02/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 25175 25175 26825 23150 24375 25600 26825 Positif Positif Positif 24075 20725 LSIP Trading Buy 2070 2070 2155 1960 2025 2090 2155 Positif Positif Positif 2035 1500 SGRO Trading Buy 1820 1820 1875 1770 1805 1840 1875 Negatif Positif Positif 1905 1700 Mining BUMI Trading Sell 316 316 312 304 312 320 328 Negatif Negatif Negatif 353 294 PTBA Trading Buy 9350 9350 9775 8900 9200 9500 9800 Positif Positif Positif 10100 8975 ADRO Trading Buy 950 950 995 905 935 965 995 Positif Positif Negatif 1050 880 MEDC Trading Sell 2500 2500 2470 2385 2470 2555 2640 Negatif Negatif Negatif 2570 2105 INCO Trading Sell 2385 2385 2350 2275 2355 2435 2515 Negatif Negatif Negatif 2800 2230 ANTM Trading Buy 1045 1045 1080 1005 1030 1055 1080 Negatif Positif Positif 1100 980 TINS Trading Buy 1610 1610 1700 1410 1530 1650 1770 Positif Positif Positif 1535 1255 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 14450 14450 14775 14175 14375 14575 14775 Positif Positif Negatif 15900 13500 INTP Trading Buy 21725 21725 22825 20500 21275 22050 22825 Positif Positif Negatif 22850 19850 SMCB Trading Sell 2395 2395 2395 2340 2375 2410 2445 Negatif Negatif Negatif 2465 2025 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6700 6700 7050 6300 6550 6800 7050 Positif Positif Negatif 7400 6225 GJTL Trading Buy 2100 2100 2300 1935 2060 2185 2310 Positif Positif Negatif 2320 1680 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7025 7025 7175 6825 6950 7075 7200 Positif Positif Positif 7350 6625 GGRM Trading Buy 48200 48200 50600 45275 47050 48825 50600 Positif Positif Positif 48400 39700 UNVR Trading Sell 28025 28025 27500 27475 27875 28275 28675 Negatif Negatif Negatif 28775 26500 KLBF Trading Buy 1400 1400 1430 1370 1390 1410 1430 Positif Positif Negatif 1480 1310 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1515 1515 1620 1395 1470 1545 1620 Positif Positif Negatif 1600 1325 ASRI Trading Sell 580 580 550 550 570 590 610 Negatif Negatif Negatif 605 475 WIKA Trading Buy 2145 2145 2240 2030 2100 2170 2240 Positif Positif Positif 2115 1805 ADHI Trading Buy 2370 2370 2410 2220 2315 2410 2505 Positif Positif Positif 2335 1650 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 4900 4900 5000 4775 4850 4925 5000 Positif Positif Negatif 5075 4260 JSMR Trading Sell 5225 5225 5225 5025 5175 5325 5475 Negatif Negatif Negatif 5525 4945 ISAT Trading Sell 3955 3955 3900 3895 3940 3985 4030 Negatif Negatif Negatif 4300 3950 TLKM Trading Buy 2285 2285 2340 2250 2280 2310 2340 Positif Positif Negatif 2420 2100 CMNP Trading Buy 3300 3300 3400 3130 3240 3350 3460 Positif Positif Negatif 3400 3105 Finance BMRI Trading Buy 9000 9000 9225 8775 8925 9075 9225 Positif Positif Negatif 9650 8150 BBRI Trading Sell 9200 9200 8900 8900 9125 9350 9575 Negatif Negatif Negatif 9850 8000 BBNI Trading Buy 4505 4505 4610 4375 4455 4535 4615 Positif Positif Negatif 4770 4075 BBCA Trading Buy 10300 10300 10500 10050 10200 10350 10500 Positif Positif Negatif 10550 9650 BDMN Trading Buy 4190 4190 4260 3860 4060 4260 4460 Positif Positif Negatif 4650 3900 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 18550 18550 19050 18000 18350 18700 19050 Positif Positif Positif 21200 17725 MPPA Trading Sell 2030 2030 2000 1970 2015 2060 2105 Negatif Negatif Negatif 2225 1785