Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

Suherdiyanto. Prodi Pendidikan Geografi IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 88 Pontianak

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA SWASTA PEKANBARU BERDASARKAN CLUSTER SEKOLAH TAHUN AJARAN 2014/2015

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2008

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

PENGARUH PENERAPAN MUATAN LOKAL ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO TERHADAP PERILAKU GIZI SISWA SMU DI KOTA GORONTALO

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

pada Fakultas Hukum (FH) Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting

Kajian Pengembangan Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU (JURNAL) Oleh : Endri Saputra

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS

Integral dan Persamaan Diferensial

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN CARING PERAWAT PELAKSAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data

BAB II DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR. Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir.

Unnes Journal of Public Health

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR PABRIK KAYU DI PT. HADINATA BROTHER S & CO

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4)

Jurnal Farmanesia, 9/11(2016), 24-34

HUBUNGAN IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI MEDIA MASSA DENGAN FREKUENSI KONSUMSI JUNK FOOD PADA REMAJA DI SMA NEGERI 13 PALEMBANG TAHUN 2009

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014

Kajian Partial Least Squares (Studi Kasus: Regresi Cox-PLS)

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

D-109 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016

DASAR HUKUM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 JEKULO KUDUS. Ade Rustiana 1 Noor Chalifah 2

Biaya Modal (Cost of Capital)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST

KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI (SPM DIKTI) DAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DAMPAK KEMITRAAN PRAKTISI SWASTA TERHADAP KETERLAMBATAN DAN BIAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS DI KOTA DENPASAR, BALI

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

ISSN : Muchsin, Haryono, Rosyidah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur)

PERBEDAAN MASALAH MENTAL DAN EMOSIONAL BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA

Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Stunting berhubungan dengan perkembangan motorik anak di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1997 negara-negara di Kawasan Asia mengalami krisis ekonomi,

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU. Oleh Ida Efiana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi

Inisiasi 2 (MATERI ENERGI GELOMBANG)

Transkripsi:

PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA MA ARIF NU 5 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR) Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Email: stitringsewu@gmail.com Abstract The urose of this study was to determine; () ositive influence and significant correlation between the regulatory suervision of the educational unit on teacher erformance of the SMA Maarif NU 5 Purbolinggo, East Lamung regency; (2) ositive influence and significant correlation between school leadershi on teacher erformance; (3) ositive and significant influence between the regulatory suervision of the education unit and school leadershi together on teacher erformance. Poulation or census, the ermanent teachers in high school Maarif NU 5 Purbolinggo totaling 36 eole. Primary data was collected by a questionnaire instrument. Data were analyzed qualitatively and quantitatively with the correlation formula, linear regression and multile linear regression. The results showed; () a significant difference suervisors suervising teacher education unit on the erformance of the SMA Maarif NU 5 Purbolinggo, East Lamung regency; (2) there is a significant imact of school leadershi on teacher erformance; (3) there is a significant influence suervision unit suerintendent of education and school leadershi together on teacher erformance. Abstrak Tujuan enelitian ini adalah untuk mengetahui; () Pengaruh yang ositif dan signifikan antara suervisi engawas satuan endidikan terhada kinerja ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo, Kabuaten Lamung Timur; (2) Pengaruh yang ositif dan signifikan antara keemiminan keala terhada kinerja ; (3) Pengaruh yang ositif dan signifikan antara suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala secara bersama-sama terhada kinerja. Poulasi enelitian terhada teta di SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo berjumlah 36 orang. Data rimer dikumulkan dengan instrumen kuesioner. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan rumus korelasi, regresi linier, dan regresi linier berganda. Hasil enelitian menunjukkan; () terdaat engaruh yang signifikan suervisi engawas satuan endidikan terhada kinerja ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo, Kabuaten Lamung Timur; (2) terdaat engaruh yang signifikan keemiminan keala terhada kinerja ; (3) terdaat engaruh yang signifikan suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala secara bersama-sama terhada kinerja. Kata kunci: suervisi engawas, keemiminan, kinerja, SMA Ma arif NU

2 A. PENDAHULUAN Di tengah arus erubahan dan erkembangan teknologi dan ekonomi, rofesi dituntut untuk terus meningkatkan rofesionalismenya. Guru dan tenaga keendidikan memunyai eran sebagai faktor enentu keberhasilan tujuan endidikan. Hal ini karena langsung berinteraksi dengan eserta didik untuk memberikan bimbingan, arahan, fasilitasi embelajaran, yang muaranya menghasilkan lulusan lembaga endidikan yang sesuai dengan tujuan endidikan. Salah satu asek rofesionalisme itu adalah adanya eningkatan kinerja. Usman (2005:85) menyatakan bahwa ekerjaan rofesional dituntut: () memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; (2) memiliki klien/obyek layanan yang teta, seerti dokter dengan asiennya, dengan muridnya; (3) diakui oleh masyarakat karena memang dierlukan jasanya di masyarakat. Suatu ekerjaan rofesional memerlukan ersyaratan khusus, yakni () menuntut adanya keteramilan berdasarkan konse dan teori ilmu engetahuan yang mendalam; (2) menekankan ada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang rofesinya; (3) menuntut adanya tingkat endidikan yang memadai; () adanya keekaan terhada damak kemasyarakatan dari ekerjaan yang dilaksanakannya; (5) memungkinkan sejalan dengan dinamika kehiduan. Nawawi (2003:23) menyatakan standar ekerjaan adalah sejumlah ukuran dalam enilaian karya, yang diergunakan sebagai embanding cara dan hasil elaksanaan tugastugas dari suatu ekerjaan/jabatan. Peran rofesi memiliki redikat rofesional. Istilah kinerja dalam enelitian ini lebih mengarah keada: (). Prestasi kerja, (2). Ketaatan, (3). Tanggung jawab, (). Kerjasama, dan (5). Prakarsa dalam melaksanakan kegiatan embelajaran di. Uaya-uaya untuk meningkatkan kinerja itu daat dilakukan dengan cara mengadakan suervisi, memberikan motivasi, memberikan insentif, memberikan kesematan untuk mengembangkan karir, meningkatkan kemamuan, enyediaan sumber dan sarana belajar, dan raktik keemiminan yang baik. Sementara kinerja daat ditingkatkan aabila yang bersangkutan mengetahui aa yang diharakan dan kaan bisa menetakan haraan-haraan yang diakui hasil kerjanya. Guru meruakan ujung tombak dari setia kebijakan atau yang berkaitan dengan endidikan, karena lah yang akan melaksanakan secara oerasional segala bentuk ola gerak erubahan kurikulum. Pengembangan sumber daya wajib dilakukan untuk mencaai tujuan endidikan nasional secara menyeluruh. Kinerja yang rendah akan berdamak ada rendahnya mutu endidikan. Kinerja daat diukur dari kinerja dalam mendesain rogram embelajaran dan kinerja dalam melaksanakan roses embelajaran. Kinerja seorang diengaruhi antara lain oleh faktor embinaan, inisiatif, tanggung jawab, minat terhada tugas, enghargaan terhada tugas, dan komunikasi. Berkaitan dengan konse quality assurance atau enjaminan mutu endidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005 tentang Standar Mutu Pendidikan menegaskan bahwa eranan engawas satuan endidikan/ sangat enting ada satuan endidikan binaannya. Oleh sebab itu embinaan engawas satuan endidikan mutlak dierlukan sebagai elaksanaan tugas keengawasan akademik dan manajerial melalui emantauan, enilaian, embinaan, elaoran, dan tindak lanjut. Pengawas embina bersama keala harus terus beruaya untuk meningkatkan mutu embelajaran di. Fokus embinaan oleh engawas adalah Standar Isi (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006), Standar Kometensi Lulusan (Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006), Standar Proses (Permendiknas Nomor Tahun 2007), Standar Penilaian (Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007) yang aabila dilaksanakan dengan komitmen, konsisten, dan konsekuen yang tinggi, maka akan terjadi erubahan mutu embelajaran yang signifikan. Keberhasilan encaaian tujuan endidikan sangat ditentukan oleh eran. Hal ini daat diterima, sebab meruakan emegang kendali utama dalam elaksanaan endidikan. Guru dengan segala karakteristiknya meruakan faktor enentu utama dalam menyusun rencana yang ada gilirannya sangat menentukan keefektifan embelajaran. Tamaknya tidak berlebihan jika ersoalan menurunnya mutu hasil endidikan di Indonesia ini sorotan utama terarah ada kinerja sebagai emegang kendali. Uaya-uaya untuk meningkatkan mutu endidikan disadari satu kebenaran fundamental, yakni bahwa kunci keberhasilan memersiakan dan mencitakan - yang rofesional yang memiliki kekuatan tanggungjawab yang baru untuk merencanakan endidikan di masa dean. Guru harus mengembangkan kerofesionalan secara berkelanjutan dan

3 melakukan tindakan reflektif. Hal ini menunjukkan bahwa seorang rofesional harus teramil dalam melaksanakan tugas embelajaran dan terus menerus melakukan uaya eningkatan kinerja. Peningkatan kinerja tidak saja menjadi tanggung jawab, tetai juga keala dan engawas satuan endidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kometensi Pengawas, menegaskan ada enam dimensi kometensi engawas satuan endidikan yang telah disahkan oleh BSNP. Keenam dimensi kometensi tersebut adalah kometensi keribadian, kometensi social, kometensi suervisi manajerial, kometensi suervisi akademik, kometensi evaluasi endidikan dan kometensi enelitian engembangan. Istilah suervisi mengandung beberaa asek enting yaitu: (a) bersifat bantuan dan elayanan keada keala, dan staf; (b) untuk mengembangkan mutu ; (c) untuk mengembangkan rofesional ; dan (d) untuk memotivasi (Masaong, 202:3). Asek-asek tersebut menuntut engetahuan tentang konse-konse dan endekatan suervisi yang ditunjang dengan kinerja serta akuntabilitas yang tinggi dari suervisor. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan suervisi sebagai layanan rofesional daat meningkatkan kometensi dalam embelajaran yang bermuara ada hasil belajar eserta didik secara otimal. Peran suervisi engawas sebagai embina dan embimbing memunyai manfaat ganda. Pengawas tidak hanya bereran sebagai resources erson atau konsultan, bahkan secara kolaboratif daat bersama-sama dengan melakukan eningkatan embelajaran. Berdasarkan engamatan sementara dieroleh data tentang kurangnya embinaan dari engawas, lemahnya keemiminan keala, kurangnya sarana dan rasarana enunjang embelajaran di, dan rendahnya minat untuk mengembangkan otensi dirinya. Melihat kenyataan di atas dirasa erlu dilakukan eningkatan embinaan oleh engawas satuan endidikan dan raktik keemiminan keala sesuai dengan situasi dan kondisi. B. TUJUAN PENELITIAN Tujuan enelitian ini adalah untuk mengetahui; () terdaat atau tidaknya engaruh yang ositif dan dan signifikan antara suervisi engawas satuan endidikan terhada kinerja ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo, Kabuaten Lamung Timur; (2) terdaat atau tidaknya engaruh yang ositif dan dan signifikan antara keemiminan keala terhada kinerja ; (3) terdaat atau tidaknya engaruh yang ositif dan dan signifikan antara suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala secara bersama-sama terhada kinerja. C. METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam enelitian kuantitatif, menggunakan metode survey. Analisis enelitian menggunakan analisis kontribusi menggunakan korelasi (R Square ). 2. Data Penelitian dan Teknik Analisis Data Poulasi dalam enelitian ini meliuti seluruh teta di SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo, Kabuaten Lamung Timur berjumlah 36 orang. Teknik engumulan data dengan cara wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dengan teknik ersentase dan kuantitatif dengan rumor korelasi, regresi linier, Uji-F dan Uji-t. D. HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Data a. Analisis Suervisi PSP Tabel.Distribusi Data Skor Suervisi Pengawas Satuan Pendidikan No Skor Kategori Frekuensi % 22, 2 2 9 22 6, 2 3 6 Kurang 0 27,77 8 Jumlah 36 00 Sumber: Data Primer Diolah, 206 Dari 36 resonden enelitian, yang menyatakan bahwa elaksanaan suervisi engawas satuan endidikan telah dilaksanakan dengan dinyatakan oleh resonden (, %), yang menyatakan ada 22 resonden (6, %) yang menyatakan Kurang ada 0 resonden (27,77 %). Dari hasil di atas, dominannya jawaban resonden yang menyatakan bahwa suervisi engawas satuan endidikan termasuk dalam kategori yaitu sebanyak 6, %, daat ditarik kesimulan bahwa secara umum suervisi engawas satuan endidikan ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo telah dilaksanakan secara cuku baik. Data ini daat diartikan bahwa elaksanaan suervisi engawas satuan endidikan cuku sesuai dengan tugas dan fungsi, rogram, target, dan kometensi suervisor engawas. Para menilai bahwa suervisi engawas cuku membantu elaksanaan tugas-tugas mereka sebagai. Kriteria cuku baik dalam elaksanaan suervisi engawas ini masih daat terus ditingkatkan dengan memerhatikan ada

faktor-faktor yang dalam item ernyataan masih memeroleh skor yang rendah. Pelaksanaan suervisi engawas yang baik diharakan mamu mendorong kinerja yang ada akhirnya meningkatkan mutu roses endidikan dan hasil endidikan. Tabel 2. Penilaian Resonden terhada Pernyataan Kuesioner ada PERNYATAA N. Pengawas memilih dan menggunakan strategi embelajaran 2. Pengawas memilih dan menggunakan metode embelajaran 3. Pengawas memilih dan menggunakan teknik embelajaran. Pengawas menyusun silabus embelajaran 5. Pengawas menyusun RPP 6. Pengawas dalam engembanga n bahan ajar 7. Pengawas dalam roses enilaian hasil belajar siswa 8. Pengawas membuat analisis hasil belajar siswa 9. Pengawas Variabel Suervisi Pengawas SKO SKO % KRITERI R R A REA MAK L S 70 08 69 08 7 08 73 08 7 08 72 08 70 08 66 08 73 08 6,8 63,8 9 68,5 2 67,5 9 65,7 66,6 7 6,8 6, 67,5 9 membuat database hasil belajar siswa 0. Pengawas 6,8 mengarsikan 70 08 dokumen embelajaran menggunakan komuter Sumber: Data Primer Diolah, 206 Berdasarkan data di atas daat dinyatakan bahwa faktor engawas membuat analisis hasil belajar siswa, mendaat skor yang aling rendah dibanding faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu diharakan faktor ini erlu mendaat erhatian dari suervisor engawas satuan endidikan dengan melakukan uaya-uaya erbaikan. Pembimbingan oleh suervisor engawas dalam melakukan analisis hasil belajar daat dilakukan antara lain dengan cara ertemuan intensif baik secara bersama-sama mauun secara individual, sesuai dengan edoman kerja suervisi engawas. Dalam ertemuan embinaan itu erlu dijelaskan konse dan teori tentang analisis hasil belajar siswa dan cara melakukan analisis. Untuk lebih efektifnya embimbingan dalam melakukan analisis hasil belajar daat memanfaatkan teknologi informasi dan keteramilan menggunakan komuter. b. Analisis Keemiminan Keala (Variabel Bebas X2) Tabel 3. Distribusi Data Skor Keemiminan Keala No Skor Kategori Frekuensi % 22 5 9, 23 2 20 7 7,22 2 3 8 Kurang 38,88 9 Jumlah 36 00 Sumber: Data Primer Diolah, 206 Dari 36 resonden enelitian, yang menyatakan bahwa keemiminan keala telah dilaksanakan dengan dinyatakan oleh 5 resonden (9, %), yang menyatakan ada 7 resonden (7,22 %) yang menyatakan Kurang ada resonden (38,88 %). Dari hasil di atas, dominannya jawaban resonden yang menyatakan bahwa keemiminan keala termasuk dalam kategori yaitu sebanyak 7,22 %, daat ditarik kesimulan bahwa secara umum keemiminan keala ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo telah dilaksanakan secara cuku baik.

5 Data ini daat diartikan bahwa eneraan keemiminan oleh keala cuku sesuai dengan kondisi dan haraan ara. Para menilai bahwa keemiminan keala cuku membantu elaksanaan tugastugas dalam embelajaran. Keemiminan keala dinilai mamu mencitakan hubungan kerja yang harmonis dan efektif dalam mencaai tujuan embelajaran. Kriteria cuku baik dalam elaksanaan keemiminan keala ini hendaknya ditingkatkan lagi di masa datang dengan memerhatikan ada faktor-faktor yang dalam item ernyataan masih memeroleh skor yang rendah. Keemiminan keala yang baik, sesuai dengan kondisi dan haraan ara diharakan mamu mendorong kinerja lebih baik lagi. Uaya erbaikan di bidang keemiminan keala yang dimaksudkan membantu eningkatan kinerja difokuskan ada mutu endidikan. Tabel. Penilaian Resonden terhada Pernyataan Kuesioner ada Variabel Keemiminan Keala PERNYATAA N. Keala memberikan arahan keada dan staf 2. Keala dan staf dalam melakukan ekerjaan 3. Keala memberikan kesematan ada dan staf untuk mengembang kan kemamuan. Keala melakukan engawasan keada dan staf ada saat melakukan ekerjaan 5. Keala sekola memunyai kemamuan rata-rata di atas dan SKO R REA L SKO R MAK S 72 08 70 08 75 08 75 08 72 08 % KRI TER IA 66,6 7 6,8 69, 69, 66,6 7 staf ada bidang Itek 6. Keala mendelegasik an tugas keada 70 08 7. Keala mendelegasik 67 08 an tugas keada 8. Keala menanggai 7 08 asirasi dan minat bawahan 9. Keala memunyai keedulian 67 08 yang tinggi terhada bawahan 0. Keala tangga 7 08 terhada kebutuhan bawahan Sumber: Data Primer Diolah, 206 6,8 62,0 65,7 62,0 68,5 2 Berdasarkan data di atas daat dinyatakan bahwa faktor keala dalam elaksanaan tugas sehari-hari belum seenuhnya memberikan delegasi tugas keada, demikian juga dalam hal keedulian terhada keadaan ara masih dinilai belum cuku. Dua faktor ini hendaknya menjadi erhatian khusus dalam uaya meningkatkan keemiminan keala. Para akan merasa dilibatkan dan memiliki tanggung jawab aabila diberikan tugas dan kesenangan oleh keala dalam melaksanakan tugas rutin mauun tugas-tugas yang sifatnya insidentil. Meningkatnya delegasi tugas dari keala keada dan keedulian keala terhada kondisi-kondisi dan staf diharakan mamu memerbaiki keemiminan secara keseluruhan, sehingga akan daat mendorong kinerja dalam tugas. c. Analisis Variabel Kinerja Guru (Variabel Terikat Y) Tabel 5. Distribusi Data Skor Kinerja Guru No Skor Kategori Frekuensi % 23 7 9, 2 2 20 2 58,33 22 3 8 Kurang 8 22,22 9 Jumlah 36 00 Sumber: Data Primer Diolah, 206

6 Dari 36 resonden enelitian, yang menyatakan bahwa kinerja menunjukkan ada kategori dengan ada 7 resonden (9, %), yang menyatakan ada 2 resonden (58,33 %) yang menyatakan Kurang ada 8 resonden (22,22 %). Dari hasil di atas, dominannya jawaban resonden yang menyatakan bahwa kinerja termasuk dalam kategori yaitu sebanyak 58,33 %, daat ditarik kesimulan bahwa secara umum kinerja ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo daat dikatakan sudah cuku baik cenderung baik. Data ini daat diartikan bahwa kinerja dalam semua asek yaitu restasi, tanggung jawab, kerjasama dan rakarsa sudah menunjukkan kondisi yang cuku baik. Adanya kinerja sebanyak 22,22 % yang berada kategori kurang baik, erlu mendaat erhatian dari keala dan enyelenggara, untuk dilakukan erbaikan ada semua asek kinerja yaitu restasi, tanggung jawab, kerjasama, dan rakarsa, sehingga nantinya diharakan kinerja secara keseluruhan akan berada ada kategori baik. Tabel 6. Penilaian Resonden terhada Variabel Kinerja Guru SKO SKO R R PERNYATAAN % REA MA L KS. Saya memahami tugas-tugas sebagai endidik dan engajar 2. Saya memunyai keteramilan yang sangat baik dalam melaksanakan tugas. 3. Saya berada di temat tugas dalam segala keadaan. Saya tidak ernah melemarkan kesalahan ada orang lain 5. Saya mentaati jam kerja 6. Saya mentaati erintah kedinasan 7. Daat bekerja sama dengan ihak lain dalam melaksanakan tugas 75 08 75 08 75 08 72 08 7 08 78 08 73 08 69, 69, 69, 66, 67 68, 52 72, 22 67, 60 KRI TRI A 8. Saya daat 77 08 7, menerima usul orang lain 9. Selalu ada inisiatif dalam melaksanakan tugas 0. Menya maikan wawasan baru dalam embelajaran. 79 08 70 08 30 73, 5 6, 82 Sumber: Data Primer Diolah, 206 Berdasarkan data di atas daat dinyatakan bahwa faktor wawasan baru dalam diri masih erlu eningkatan, karena di antara semua ernyataan yang diajukan, faktor ini masih mendaat skor yang aling rendah. Selain itu juga dalam hal kesadaran diri, terutama ada saat ada hal yang kurang sesuai, masih ada kecenderungan melemarkan kesalahan atau tanggung jawab atas ekerjaan itu ada orang lain. Sedangkan faktor inisiatif dalam melaksanakan tugas ada sudah baik. Dari data ini daat dijelaskan bahwa ada sebagian masih belum menunjukkan kinerja terbaiknya, sehingga uaya erbaikan dan eningkatan kinerja akan lebih efektif aabila ditekankan dalam hal memerluas wawasan baik terkait dengan bidang keilmuan yang diajarkan mauun dalam hal metode embelajaran. Peningkatan kinerja juga akan lebih efektif dilakukan melalui uaya membangun kesadaran diri di kalangan untuk daat bertanggung jawab atas setia sika dan tindakan baik dalam embelajaran, elaksanaan tugas-tugas, mauun dalam ergaulan sehari-hari di mauun di masyarakat. Uaya eningkatan kinerja akan lebih efektif dan otimal aabila dierhatikan faktorfaktor suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala. Hal ini karena kinerja memegang eranan yang enting dalam keberhasilan endidikan di. Meningkatnya kinerja berarti meningkat ula mutu roses embelajaran yang akhirnya akan meningkat ula mutu endidikan. Analisis Kuantitatif a. Koefisien Determinasi (R Square) Hiotesis Penelitian Koefisian determinasi (RSquare) untuk mengukur seberaa jauh kemamuan model dalam menerangkan variasi-variabel deenden. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemamuan variabel-variabel indeenden dalam menjelaskan variasi-variabel deenden sangat terbatas. Nilai koefisien determinasi yang mendekati berarti variabel-variabel indeenden memberikan hamir semua informasi yang dibutuhkan untuk memrediksi variasi-variabel deendent.

7 c. Pengujian Hiotesis Secara Parsial Tabel 9. Hasil Pengujian Hiotesis Secara Parsial Tabel 7. Nilai Koefisien Determinasi Hiotesis Penelitian Dari Tabel 7 di atas daat diketahui koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0,33 atau 3, %. Hasil tersebut memberikan engertian bahwa variabel deenden sebesar 3, % sedangkan sisanya sebesar 65,6% dijelaskan oleh variabel indeenden lainnya, yang tidak dimasukkan dalam model enelitian ini. Setelah aradigma variabel suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala disesuaikan dengan menggunakan Adjusted R Square, maka daat dicaai hasil 0,293 yang menyatakan bahwa variabel kinerja diengaruhi oleh variabel suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala sebesar 29,3 %. b. Pengujian Hiotesis Secara Simultan Untuk menguji engaruh secara simultan variabel suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala terhada kinerja ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo dengan Uji Statistik F (Uji F) dieroleh hasil sebagai berikut ini. Tabel 8. Hasil Pengujian Hiotesis Secara Simultan Dari Tabel 8. diketahui bahwa dengan nilai siginifikasi 0,00 < 0,05 maka hiotesis ketiga; Terdaat engaruh yang signifikan suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala secara bersamasama terhada kinerja ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo daat diterima. Artinya secara seremak suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala berengaruh signifikan terhada kinerja ada ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo. Berdasarkan hasil model regresi linier berganda yang diolah dengan menggunakan bantuan rogram komuter software SPSS versi 7.00, seerti Tabel.9. diatas, maka dieroleh hasil ersamaan regresi sebagai berikut: Y =,970 + 0,325 X + 0,73 X 2 + e Y =,970 + 0,325 (suervise engawas) + 0,73 (keemiminan keala ) + e Dari data tersebut daat dijelaskan bahwa:. Nilai signifikansi constanta,970 maka daat disimulkan bahwa ada saat diasumsikan tidak ada engaruh suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala, maka kinerja sesuai constanta ada ersamaan regresi tersebut. 2. Nilai signifikansi variabel suervisi engawas satuan endidikan (X) sebesar 0,09 < 0,05 maka daat disimulkan bahwa hiotesis ertama; Terdaat engaruh yang signifikan suervisi engawas satuan endidikan terhada kinerja. daat diterima. 3. Nilai signifikansi variabel keemiminan keala (X2) yang bernilai 0,02> 0,05 maka daat disimulkan bahwa hiotesis kedua; Terdaat engaruh yang signifikan keemiminan keala terhada kinerja. daat diterima. Berdasarkan uji hiotesis secara arsial di atas maka daat disimulkan bahwa kinerja sangat kuat diengaruhi oleh kedua variabel, suervise engawas satuan endidikan dan keemiminan keala. Pengaruh keemiminan keala relatif lebih kuat dibandingkan engaruh suervise engawas satuan endidikan. Berdasarkan data enelitian ini maka untuk menunjang eningkatan kinerja, erlu dilakukan uaya-uaya lebih otimal dalam suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala, mengingat bahwa kontribusi kedua variabel yang diteliti secara simultan memberikan kontribusi sebesar 3, % terhada kinerja. Keemiminan yang baik daat memberikan teladan dan ketegasan dan suervisi yang lebih menitikberatkan ada asek akademik dan keteramilan teknis bagi untuk melaksanakan tugas dengan baik yang akan daat meningkatkan kinerja.

8 E. PENUTUP ) Kesimulan Kesimulan dari enelitian ini adalah sebagai berikut:. Terdaat engaruh yang signifikan suervisi engawas satuan endidikan terhada kinerja ada SMA Ma arif NU 5 Purbolinggo, Kabuaten Lamung Timur. 2. Terdaat engaruh yang signifikan keemiminan keala terhada kinerja. 3. Terdaat engaruh yang signifikan suervisi engawas satuan endidikan dan keemiminan keala secara bersama-sama terhada kinerja. 2) Saran Berdasarkan enelitian ini, enulis memberikan saran bahwa enelitian ini masih erlu untuk diteruskan dan dikembangkan lagi dengan cara menambahkan variabel yang lebih variatif lagi. DAFTAR PUSTAKA Masaong, H. Abd. Kadim, 202. Suervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kaasitas Guru, Bandung: Alfabeta. Nawawi, Hadari, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kometitif, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Usman, Moh. Uzer, 2005. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remadja Rosdakarya Peraturan Perundang-undangan Standar Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 203 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas /Madrasah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2007 tentang Standar Keala /Madrasah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kometensi Guru.