BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1997 negara-negara di Kawasan Asia mengalami krisis ekonomi,
|
|
- Budi Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 997 negara-negara di Kawasan Asia mengalami krisis ekonomi, seerti Korea Selatan, Thailand, Filiina, Malaysia, Singaura, Indonesia. Penyebaran krisis di kawasan Asia disebabkan karena globalisasi, yang menyebabkan enyebaraan arus informasi menjadi ceat karena didukung erkembangan teknologi serta membuat semakin terbukanya erdagangan dunia. Krisis ekonomi di kawasan Asia daat terlihat dari fluktuasi mata uang negara-negara di kawasaan Asia. Hal ini daat dibuktikan dengan enurunan nilai mata uang Asia, seerti yang tertera dalam tabel. di bawah ini. Tabel. Penurunan Nilai Mata Uang Asia, 2 Januari 997 Februari 998 Mata Uang Tingkat Penurunan (%) Indonesia ( Ruiah): AS$ = R AS$ = R Thailand ( Bath) 4 Malaysia (Ringgit) 79 Filiina (Peso) 67 Singaura (dollar) 26 Sumber: Subiantoro (998) Penurunan nilai tukar mata uang khususnya Ruiah, memengaruhi asar modal (bursa efek) dalam negeri (BEJ) yang
2 mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun. Juli 997, IHSG tertinggi ada osisi 724,556 oint sedangkan ada awal Desember 997 IHSG menurun menjadi oint. IHSG rata-rata tahun 996 adalah oint mengalami enurunan sebesar % menjadi 40, 72 ada tahun 997. Pasar modal negara-negara di kawasan Asia meruakan asar modal kelomok emerging market. Istilah yang diergunakan oleh fund manager untuk mengkategorikan asar baru dan berotensi dalam memberikan keuntungan yang tinggi. Indonesia sebagai salah satu emerging market menjadi salah satu alternatif ilihan bagi investor asing untuk menginvestasikan modal mereka di Bursa Efek Jakarta (Safitri, 998). Terbukanya BEJ bagi investor asing memberikan eluang untuk membeli sekuritas-sekuritas yang dierdagangkan di BEJ, meskiun disertai dengan batasan-batasan tertentu. Bagi emodal asing, kesemataan untuk membeli sekuritas-sekuritas di bursa negara-negara lain memungkinkan mereka melakukan divesifikasi investasi secara internasional tana harus melakukan direct investment (Husnan, 994). Investor asing melakukan divesifikasi investasi internasional dengan tujuan untuk mengurangi risiko investasi. Pemerintah berusaha untuk memajukan BEJ, antara lain dengan mengeluarkan berbagai kebijakan asar modal (bursa efek) Indonesia serta Keutusan MenKeu No. 455/KMK.0/997 mengenai dicabutnya
3 ketentuan batas embelian saham bagi investor asing di BEJ (sejak tahun 989 embelian saham bagi investor asing dibatasi maksimum 49% dari semua saham yang tercatat di BEJ). Melalui keutusan tersebut investor asing diijinkan membeli saham tana batas kecuali saham erbankan yang hanya boleh dimiliki sebesar 49% (sesuai dengan Undang-Undang Perbankan tahun 992). Hal ini meruakan tanda bahwa BEJ terbuka bagi investor dan encari dana, tana ada batas negara. Semakin terbukanya BEJ memungkinkan BEJ menjadi terintegrasi dengan asar modal (bursa efek) negara lain (Murtini dan Ekawati, 2003). Dikeluarkannya kebijakan dan keutusaan MenKeu diharakan memertebal keercayaan investor asing terhada asar modal (bursa efek) Indonesia. Dari hasil enelitian diversifikasi internasional: engamatan terhada beberaa bursa di Asia Pasifik terbukti bahwa bursa efek Tokyo, Hong Kong dan Singaura telah terintegrasi dengan asar modal (bursa efek) dunia. Bursa Efek Kuala Lumur dan New Zealand berada dalam bentuk antara dan Bursa Efek Seoul, Taie, Bangkok, Jakarta (BEJ), Manila dan Sydney tersegmentasi terhada asar modal (bursa efek) dunia (Husnan dan Pudjiastuti, 994). Salah satu saran yang dikemukakan dalam enelitian tersebut adalah elonggaran hambatan bagi emodal asing, yang akan mengarah ada terbentuknya fully integrated markets. Penelitian integrasi bursa efek di beberaa Negara Asia Pasifik, dengan menggunakan indeks asar sebagai indikator ricing sekuritas di bursa-bursa tersebut, dengan eriode engamataan Juli 993 samai
4 dengan Agustus 995, membuktikan bahwa asar modal Indonesia (BEJ) melalui tingkat signifikansi sebagai indikator tingkat integrasi asar modal menunjukkan eningkatan ada setia eriodenya (Husnan dan Pudjiastuti, 995). Penelitian integrasi Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek di ASEAN (setelah enghausan batas embelian bagi investor asing), membuktikan bahwa asar modal Indonesia (BEJ) terintegrasi dan memiliki hubungan dinamis dengan asar modal di negara-negara ASEAN lainnya (Malaysia, Filiina, Thailand dan Singaura) (Murtini dan Ekawati, 2003). Penelitian krisis keuangan Asia: Analisis asar ekuitas di Asia sebelum dan sesudah krisis, membuktikan bahwa asar modal Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philiina, Singaura, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand terintegrasi ada saat krisis keuangan di Asia. Penelitian ini juga membuktikan bahwa ada masa sesudah krisis hubungan index return Hong Kong, Korea Selatan dan Singaura semakin baik dan asar modal di kawasan Asia semakin terintegrasi (Chatterjee, 2003). Dengan melihat hasil-hasil enelitian terdahulu, maka enulis tertarik untuk meneliti integrasi Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan asar modal (bursa efek) negara-negara Asia eriode sebelum krisis dan ada saat krisis ekonomi di kawasan Asia, dengan judul Integrasi Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek Negara-negara Asia.
5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:. Aakah sebelum krisis ekonomi, BEJ terintegrasi dengan bursa efek negara-negara Asia? 2. Aakah ada saat krisis ekonomi, BEJ terintegrasi dengan bursa efek negara-negara Asia? C. Batasan Masalah Penelitian ini akan mengamati integrasi Bursa Efek Jakarta dengan beberaa Bursa Efek di kawasan Asia, yaitu bursa efek Malaysia, Singaura, Thailand, Philiina, Korea Selatan, Jeang, Hong Kong dan Taiwan. Karena negara-negara tersebut mengalami krisis ekonomi ada kurun waktu yang berdekatan yaitu sekitar ertengahan 997 samai akhir tahun 999. Penelitian ini memakai indeks harga saham Thailand (SETI), Philiina (PSE), Malaysia (KLSE), Singaura (SSI), Indonesia (IHSG), Jeang (Nikkei-225), Korea Selatan (KOSPI), Hong Kong (HIS) dan Taiwan (TWSE). Periode engamatan enelitian ini dibagi menjadi dua eriode yaitu: 2 Januari Juni 997 untuk eriode sebelum krisis ekonomi dan Juli Desember 999 untuk eriode krisis ekonomi.
6 D. Tujuan Penelitian Penulis melakukan enelitian ini bertujuan untuk membuktikan integrasi BEJ terhada Bursa Efek negara-negara Asia ada eriode sebelum dan ada saat krisis ekonomi. E. Telaah Literatur dan Kerangka Pemikiran Penelitian mengenai divesifikasi internasional: engamatan terhada beberaa bursa di Asia Pasifik, membuktikan bahwa Bursa Efek Jakarta (BEJ) tersegmentasi terhada asar modal (bursa efek) dunia. Salah satu saran yang dikemukakan dalam enelitian tersebut adalah elonggaran hambatan bagi emodal asing, yang akan mengarah ada terbentuknya fully integrated markets (Husnan dan Pudjiastuti, 994). Penelitian mengenai integrasi bursa efek di beberaa Negara Asia Pasifik, dengan menggunakan indeks asar sebagai indikator ricing sekuritas di bursa-bursa tersebut, eriode engamataan Juli 993 samai dengan Agustus 995, membuktikan bahwa asar modal Indonesia (BEJ) melalui tingkat signifikansi sebagai indikator tingkat integrasi asar modal menunjukkan eningkatan ada setia eriodenya (Husnan dan Pudjiastuti, 995). Penelitian mengenai integrasi Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek di ASEAN (setelah enghausan batas embelian bagi investor asing), disimulkan bahwa asar modal Indonesia (BEJ) terintegrasi dan memiliki hubungan dinamis dengan asar modal di negara-negara ASEAN
7 lainnya (Malaysia, Filiina, Thailand dan Singaura) (Murtini dan Ekawati, 2003). Penelitian krisis keuangan Asia: Analisis asar ekuitas di Asia sebelum dan sesudah krisis, membuktikan bahwa asar modal Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philiina, Singaura, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand terintegrasi ada saat krisis keuangan di Asia. Penelitian ini juga membuktikan bahwa ada masa sesudah krisis hubungan index return Hong Kong, Korea Selatan dan Singaura semakin baik dan asar modal di kawasan Asia semakin terintegrasi (Chatterjee, 2003). Penelitian mengenai tingkat engurangan risiko bagi investor Amerika Serikat, membuktikan bahwa aabila mereka melakukan diversifikasi dengan memasukkan saham-saham negara Asia dalam ortofolionya, maka investor akan daat menurunkan risiko sebesar 30% samai 50%. Keuntungan dari diversifikasi internasional yang dieroleh oleh investor di asar ekuitas Asia akan tergantung ada terintegrasinya asar modal Asia (Bailey dan Stulz, 990) F. Hiotesis Berdasarkan telaah literatur yang dikuti, maka hiotesis awal dari enulis adalah:. Hiotesis eriode sebelum krisis ekonomi
8 Ho : Tidak ada integrasi antara Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek negara-negara Asia ada eriode sebelum krisis ekonomi. H : Ada integrasi antara Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek negara-negara Asia ada eriode sebelum krisis ekonomi. 2. Hiotesis eriode ada saat krisis ekonomi Ho : Tidak ada integrasi antara Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek negara-negara Asia ada eriode krisis ekonomi. H : Ada integrasi antara Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek negara-negara Asia ada eriode krisis ekonomi. G. Manfaat Penelitian Diharakan enelitian ini akan bermanfaat bagi:. Investor dan akademis, memberikan bukti emiris bahwa asar modal (bursa efek) Indonesia terintegrasi dengan asar modal negara-negara Asia. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang dinamis dan adanya gerak yang bersama-sama (comovement) antara IHSG dengan indeks saham negara-negara Asia. Dengan demikian ara investor daat memerkirakan erubahan IHSG berdasarkan indeks asar di negara-negara Asia lainnya. Hal ini akan membantu ara investor dalam membuat keutusan investasinya.
9 2. Perusahaan, dengan adanya integrasi asar modal (bursa efek) di kawasan Asia menyebabkan terjadinya enyesuaian harga saham (indeks saham). Penyesuaian harga saham (indeks saham) yang terjadi menarik investor untuk melakukan transaksi saham. 3. Pemerintah, hasil enelitian ini diharakaan daat memberikan gambaran dan bahan ertimbangan keada emerintah terhada keutusan atau kebijakan mengenai erkembangan dan kemajuan asar modal (bursa efek) Indonesia. H. Metodologi Penelitian I.H. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam enelitian ini adalah jenis data sekunder. Data-data sekunder yang akan digunakan dalam enelitian ini adalah indeks harga saham yaitu: indeks harga saham Thailand (SETI), Philiina (PSE), Malaysia (KLSE), Singaura (SSI), Indonesia (IHSG), Jeang (Nikkei-225), Korea Selatan (KOSPI), Hong Kong (HIS) dan Taiwan (TWSE). Data-data tersebut dieroleh dari Baeam (Badan Pengawas Pasar modal) yang disusun oleh Biro Pengawasan Investasi dan Riset. I.H.2 Metode Analisis Data a. Kointegrasi
10 Konse kointegrasi digunakan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan keseimbangan antara dua atau lebih variabel runtun waktu (Engle dan Granger, 997). Uji kointegrasi bertujuan untuk mengamati indeks saham yang memiliki order of integrated rocess yang sama aakah memiliki hubungan keseimbangan yang bergerak bersama-sama (comovement). Model yang digunakan untuk mengetahui hubungan keseimbangan antara indeks harga saham Indonesia, Malaysia, Singaura, Thailand, Philiina, Korea Selatan, Hong Kong, Jeang, Taiwan adalah: IHSG t =β 0 +β SETI t + β 2 PSE t + β 3 KLSE t + β 4 SSI t +β 5 Nikkei-225 t + β 6 KOSPI t + β 7 HIS t + β 8 TWSE t + ε t. (.) ε t = IHSG t β 0 - β SETI t β 3 PSE t β 4 SSI t β 5 Nikkei-225 t β 6 KOSPI t - β 7 HIS t - β 8 TWSE t....(.2) Keterangan: IHSG : SETI : PSE : KLSE : SSI : Indeks Harga Saham Gabungan Indeks Pasar Thailand Indeks Pasar Philiina Indeks Pasar Malaysia Indeks Pasar Singaura Nikkei-225 : Indeks Pasar Jeang KOSPI : HIS : Indeks Pasar Korea Selatan Indeks Pasar Hong Kong
11 TWSE: ε t : t : Indeks Pasar Taiwan error term waktu β : nilai koefisien dari variabel IHSG, SETI, PSE, KLSE, SSI, Nikkei-225, KOSPI, HIS, TWSE. b. Error Correction Model (ECM) Error correction model digunakan untuk mengetahui adanya koreksi ketidakseimbangan (disequilibrium) dalam satu eriode dengan eriode berikutnya. Error correction (EC) akan muncul bila γ 0. Dalam keadaan tersebut X t akan mereson enyimangan (deviation) yang ada dari eriode sebelumnya. Oleh karena itu estimasi x t dengan menggunakan VAR (Vektor Auto Regression) dengan diferensi ertama tidak cuku, sebab x t memiliki error-correction. IHSG t =α 0 +γd t- + α IHSG t-i + α 2 SETI t-i + α 3 PSE t-i + = = = = α 4 KLSE t- i + α 5 SSI+ α 6 Nikkei-225 t-i + = = α 7 KOSPI t-i + α 8 HIS t-i + α 9 TWSE t-i +е t.(.3) = = =
12 Keterangan: IHSG t : IHSG t -IHSG t-, begitu juga dengan SETI, PSE, KLSE, SSI, Nikkei-225, KOSPI, HIS, TWSE. α 0 : γ : Interse Parameter keceatan enyesuaian (seed of adjustment arameters) d t- : Ketidakseimbangan (disequilibrium) dari eriode sebelumnya е t : error term α, α 2, α 3, α 4, α 5, α 6, α 7, α 8, α 9 : Koefisien IHSG dan lain-lain Bila, γd t- 0, nilai γd t- daat dieroleh dari ersamaan: γd t- = IHSG t α 0 + α IHSG t-i + α 2 SETI t-i + α 3 PSE t- i+ = = = = α 4 KLSE t- i + α 5 SSI+ α 6 Nikkei-225 t-i + = = α 7 KOSPI t-i + α 8 HIS t-i + α 9 TWSE t-i +е t...(.4) = = =
BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana informasi yang kian tidak terbatas membuat pasar modal menjadi terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan kondisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permintaan Pariwisata Pariwisata mamu mencitakan ermintaan yang dilakukan oleh wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan ariwisata biasanya diukur dari segi jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu tempat yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana (investor) dengan pihak yang kekurangan dana (perusahaan). Maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara, karena pasar modal merupakan lembaga intermediasi dana dari pihak yang kelebihan dana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak memasuki memasuki era globalisasi, satu persatu negara di dunia mulai ikut dalam proses globalisasi. Kemajuan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan komunikasi dari suatu negara ke negara lainnya. Dengan adanya globalisasi batasan geografis antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan adanya ermasalahan yang ditemukan oleh enulis yakni mengenai validitas CAPM di dalam engalikasiannya terhada engukuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki awal abad 21 dunia ditandai dengan terjadinya proses integrasi ekonomi di berbagai belahan dunia. Proses integrasi ini penting dilakukan masing-masing kawasan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap IHSG
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap IHSG Keterkaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal luar negeri dimulai setelah diperbolehkannya para investor untuk ikut menguasai
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dampak globalisasi di bidang ekonomi memungkinkan adanya hubungan saling terkait dan saling memengaruhi antara pasar modal di dunia. Dampak globalisasi di bidang ekonomi diikuti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Globalisasi yang tengah menjadi fenomena kehidupan masyarakat dunia, telah membawa dampak dan perubahan yang besar terhadap pola hubungan ekonomi antar negara. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian lebih terhadap pasar modal karena memiliki peranan penting pada perkembangan suatu negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian sebuah negara. Peran pasar modal bukan hanya sekedar tempat pertemuan lenders dan borrowers ataupun tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa resiko berinvestasi dalam obligasi relatif kecil. Apabila investor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham merupakan sekuritas yang lebih beresiko apabila dibandingkan dengan sekuritas lain misalnya obligasi. Apabila investor berinvestasi pada obligasi maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi semakin kabur (borderless world), aktivitas ekonomi tidak hanya terbatas pada lingkungan domestik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kegiatan ekonomi di dunia saat ini menjadi semakin berkait dan bergantung satu sama lain. Hampir tidak ada negara yang tidak mempunyai interaksi dengan dunia luar.
Lebih terperinciPENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES
PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TIJAUA PUSTAKA Portofolio Saham Portofolio berarti sekumulan investasi, untuk kasus saham, berarti sekumulan investasi dalam bentuk saham. Proses embentukan orfolio saham terdiri dari mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendanaan, yaitu modal sendiri dan utang. Utang bisa didapatkan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber pendanaan suatu perusahaan bisa didapatkan dari dua jenis pendanaan, yaitu modal sendiri dan utang. Utang bisa didapatkan melalui sistem perbankan dalam bentuk
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks bursa saham yang terdapat di beberapa negara yang berada di kawasan ASEAN, yaitu negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dilakukan adalah sebagai berikut: Autoregression (VAR) dan Geweke s Causality Model.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya terkait pada analisis Integrasi Pasar Modal Amerika Serikat, Jepang, Hongkong, Korea Selatan,
Lebih terperinciBiaya Modal (Cost of Capital)
Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkai buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Biaya Modal (Cost of Caital) Caital Budgeting dan Cost of Caital (CoC) meruakan dua konse yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perdagangan saham terhadap perubahan harga saham. Jorion (1990), Rool (1992),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perkembangan harga saham dapat dilihat pada index harga saham gabungan (IHSG) dimana index harga saham yang naik menunjukan bagus sedangkan harga saham yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana dalam suatu aset tertentu dan dalam jangka waktu tertentu yang akan memberikan imbal hasil di masa yang akan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN.... ix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 9 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Maju atau tidaknya perekonomian suatu negara, dapat dilihat dari perkembangan pasar modal
Lebih terperinciPembentukan dan Pemilihan Portofolio
Pembentukan dan Pemilihan Portofolio 1. Konse ortofolio efisien. Pembentukan ortofolio efisien Kombinasi sekuritas berisiko, tana short sales Kombinasi sekuritas berisiko, dgn short sales Kombinasi sekuritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investor. Hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dalam bentuk saham tahun 2015 diperkirakan akan semakin menarik investor. Hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M)
30 BAB III MODEL EXPOETIAL GEERALIZED AUTOREGRESSIVE CODITIOAL HETEROSCEDASTIC I MEA (EGARCH-M) 3.1 Proses EGARCH Exonential GARCH (EGARCH) diajukan elson ada tahun 1991 untuk menutui kelemahan model ARCH/GARCH
Lebih terperinciPENGARUH INDEK BURSA DUNIA TERHADAP INDEK SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Chairil Akhyar 1 Nurhadi 2 Ghazali.Syamni 3 Anwar Puteh 4
1 PENGARUH INDEK BURSA DUNIA TERHADAP INDEK SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Chairil Akhyar 1 Nurhadi 2 Ghazali.Syamni 3 Anwar Puteh 4 Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Kampus Bukit Indah, Blang Pulo,
Lebih terperinciRASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK JAKARTA
RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah memasuki era globalisasi yang memberikan pengaruh
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian dunia telah memasuki era globalisasi yang memberikan pengaruh besar terhadap pergerakan modal asing yang akan masuk ke dalam pasar keuangan di negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara. Era globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya rasa saling ketergantungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia pada tahun 1997 mengalami guncangan karena krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan kondisi pasar modal
Lebih terperinciDETEKSI RISIKO DINI SAHAM GABUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE at RISK
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 01 DETEKSI RISIKO DINI SAHAM GABUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE at RISK Haryono, Muhammad Sjahid Akbar dan Sony Sunaryo Statistics, Seuluh Noember Institute of Technology
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan banyak Negara-negara yang sedang berkembang yang juga memiliki pasar modal. Hal ini menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh faktor makro ekonomi terhadap harga saham properti.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu selalu dihadapkan dalam beberapa pilihan dalam hidupnya, misalnya saja pilihan dalam menentukan proporsi dana dan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Kerangka Pikir Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aakah terdaat engaruh dan hubungan antara total nilai aset reksa dana dengan risiko asar reksa dana (beta), standar
Lebih terperinciPengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta
Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta WURI PURNAMASARI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA I.PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua
Lebih terperinciProgram Peringkat Reksa Dana 2009
Program Peringkat Reksa Dana 2009 Oleh: Prof. Dr. Adler H. Manurung, S.H., M.E., M.Comm., ChFC., RFC (Ketua Tim Ahli) Dr. Ferdinand D. Saragih Dr. Akino W. Azzaro Reza Priyambada Gunawan Parningotan J.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal menjadi lebih penting setelah terjadinya krisis
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan pasar modal menjadi lebih penting setelah terjadinya krisis karena banyak negara berusaha untuk mengurangi ketergantungan tradisional dari lembaga-lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi atau keterbukaan hubungan perekonomian antar negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi atau keterbukaan hubungan perekonomian antar negara merupakan keinginan untuk bersosialisasi dengan negara lain. Globalisasi berguna untuk menjalin perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara, karena hampir
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Latar belakang kenaikan harga minyak dunia yang terjadi akhir-akhir ini berbeda dengan fenomena kenaikan harga minyak dunia sebelumnya. Saat ini, kenaikan harga minyak
Lebih terperinciPeramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 253-261 -ISSN: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 253 Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Ruiah Terhada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu jenis data yang di peroleh antara lain dari literatur, laporan, buku ataupun sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat Indonesia semakin rentan terhadap berbagai gejolak pada lingkungan eksternal, baik yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amerika Serikat memiliki salah satu pasar keuangan terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange) merupakan bursa terbesar
Lebih terperinciMetode Penelitian. Bagan 3.1 Bagan Kerangka Pikir. Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (14 minggu)
Bagan 3. Bagan Kerangka Pikir III. Metode Penelitian Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (4 minggu) sebelum 008, bulan (56 minggu) selama 008, 3 bulan (4 minggu) setelah 008 3 untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Masri Singarimbun dan Sofian Effendi membagi jenis penelitian ke dalam tiga jenis yaitu : 1. Penelitian Penjajakan (Exploratif Research) yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri ( capital flight)
10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan kausalitas secara Granger di antara pasar modal Amerika Serikat,
BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisa hasil pada bab sebelumnya, maka didapatkan beberapa kesimpulan berikut: 1. Terdapat hubungan kausalitas secara Granger di antara pasar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. fakta-fakta bahwa setiap pasar modal di dunia ini telah tersambung jaringan online
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sektor ekonomi global saat ini didominasi oleh peranan pasar modal. Globalisasi telah memungkinkan hubungan saling terkait dan saling mempengaruhi dari hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. September sampai Oktober Situasi ini membuat rekening modal dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di pasar saham, sampai dengan 24 Desember 2008, kepemilikan asing mencapai Rp. 436.6 triliun (67 persen dari total ekuitas kapitalisasi pasar) sedangkan investor
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Latar Belakang
1. PENDAHULUAN Latar Belakang Transaksi perdagangan dunia pada era globalisasi ini berhubungan erat dengan perdagangan valuta asing (valas). Berbagai kegiatan investasi di seluruh dunia yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan salah satu tempat (media) yang memberikan kesempatan berinvestasi bagi investor perorangan maupun institusional. Oleh karena itu, arah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang terhadap mata uang asing khususnya terhadap dolar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IHSG yang mencatat pergerakan saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mencerminkan pasar modal yang tengah mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan krisis Subprime Mortgage telah merontokkan Amerika, juga sebagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di pertengahan tahun 2007 hingga 2009 lalu perekonomian dunia, khususnya Amerika Serikat mengalami gejolak keuangan yang cukup serius. Banyak analis yang memperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi membuat perekonomian di berbagai negara menjadi terbuka. Keluar masuknya barang atau jasa lintas negara menjadi semakin mudah dan hampir tidak ada
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah menyebabkan terjadinya hubungan interdependen diantara pasar saham yang berada di seluruh dunia, perubahan yang terjadi di satu pasar modal dapat
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar modal di negara-negara ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand dalam mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi menyebabkan kondisi pasar modal menurun, karena penurunan laba yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta
Lebih terperinciKERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan
III. KERANGKA TEORITIS Berdasarkan tinjauan ustaka yang telah dikemukakan maka disimulkan bahwa antara komonen enawaran, ermintaan, harga, endaatan etani, marjin emasaran, stok, imor dan eksor beras Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi suatu perusahaan pendanaan merupakan fungsi penting dalam menentukan keberhasilan usaha perusahaan. Fungsi pendanaan menjadi penting karena pendanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian di suatu Negara, pasar modal merupakan sebuah indicator kemajuan perekonomian Negara serta menunjang ekonomi Negara yang bersangkutan. Pasar modal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia berawal dengan dibukanya sebuah bursa saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia yang ketika itu bernama Bursa Efek Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan. Kerugian dan kebangkrutan banyak perusahaan dalam beberapa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menguntungkan bagi pemulihan perekonomian pasca krisis seperti isu terorisme
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi Indonesia selama tahun 2003 ternyata mampu bertahan dan mengalami pertumbuhan walaupun menghadapi situasi yang kurang menguntungkan bagi pemulihan perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di Amerika Serikat pada tahun 2001 sampai Skema ini memiliki target kaum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Skema Subprime Mortgage adalah skema penjualan rumah murah yang laku di Amerika Serikat pada tahun 2001 sampai 2005. Skema ini memiliki target kaum Subprime,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang mengukur suatu variabel, sehingga lebih mudah dipahami secara
Lebih terperinciPengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.
i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia di lima tahun terakhir ini dihadapkan pada satu babak baru yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, krisis keuangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time
37 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time series) dari periode 2005Q1 2014Q4. Penggunaan data pada penelitian ini meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian suatu negara merupakan salah satu hal yang penting bagi keberlangsungan negara tersebut. Sebuah negara yang berkembang pasti menghadapi berbagai masalah
Lebih terperinciKurs Rupiah/ USD
Rupiah/ USD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang tahun 2015, Rupiah mengalami depresiasi terhadap USD. Pada Desember 2015, Rupiah melemah terhadap USD sebesar 10,5% (yoy) ke level Rp13.788/USD.
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. (Friedman, 2007). Berbagai peristiwa yang terjadi di negara lain sangat mungkin
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membuat batas antar negara seolah-olah menjadi tidak ada (Friedman, 2007). Berbagai peristiwa yang terjadi di negara lain sangat mungkin berpengaruh
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. saham selalu mengalami fluktuasi, naik dan turun dari satu waktu ke
1 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai surat berharga yang ditransaksikan di pasar modal, harga saham selalu mengalami fluktuasi, naik dan turun dari satu waktu ke waktu yang lain. Fluktuasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran yang kita keluarkan saat ini guna mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan indikatorkemajuan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan alternatif bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi) selain bank dan lembaga keuangan non bank. Di era globalisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalampenelitian ini adalah data sekunder (time series). Data sekunder
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Data Data yang digunakan dalam enelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Jenis data yang digunakan dalamenelitian ini adalah data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memainkan peran yang strategis dan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, pasar modal yang berkembang sangat baik akan memberikan
Lebih terperinciEASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR
EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR Best ideas for your investments eastspring.co.id EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR Reksa Dana Saham Eastspring Investments Alpha Navigator adalah reksa dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini membuat seseorang dapat menginvestasikan pendapatannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu pihak akan memiliki beberapa penyaluran, seperti digunakan untuk konsumsi, atau ditabung untuk kepentingan di masa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar Modal memiliki peran penting
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang
Lebih terperinci