ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6"

Transkripsi

1 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6 Abstrak: Adanya MEA dan rencana swasembada gula nasional tahun 019 yang mengharuskan abrik gula di Indonesia mamu memenuhi kebutuhan gula nasional dengan kualitas remium dan dengan harga yang rendah membuat Pabrik Gula Lestari atianrowo nganjuk, meningkatkan kualitas roduk gula yang dihasilkan. Akan tetai, ada kenyataannya masih terdaat banyak cacat ada 014 yang melebihi sesifikasi dari erusahaan. Jenis cacat yang terjadi ada eriode014 adalah cacat scra sugar basah, abu dan krikilan, serta molasses sugar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana engendalian kualitas Gula Kristal Putih di abrik gula Lestari Patianrowo Nganjuk, dengan menggunakan metode seven tools. Dimana dengan menggunakan metode tersebut daat mengidentifikasi ermasalahan dan mengetahui faktorfaktor enyebab terjadinya kecacatan serta akar enyebab ermasalahan agar didaatkan solusi untuk erbaikan kualitas roduk Gula Kristal Putih. Hasil dari checksheet menunjukkan bahwa eriode 014dimana erhitungan dari rata-rata roorsi cacat mencaai 0.008, sedangkan ketetaan dari erusahaan adalah roorsi cacat harus 0 atau zero defect. Untuk histogram menunjukkan bahwa sebaran data semakin longgar kearah kanan. Berdasarkan diagram areto, fokus erbaikan adalah ada jenis cacat scra sugar basah (4.3%) serta jenis cacat abu dan krikilan (34.7%). Berdasarkan scatter diagram menunjukkan bahwa korelasi antara variabel x (Jumlah roduksi) dan variabel y (jumlah cacat) adalah ositif. Berdasarkan cause effect diagram dengan analisa five why faktor enyebab jenis cacat adalah faktor manusia, bahan baku, mesin, metode, dan lingkungan kerja. Kata kunci: engendalian kualitas, seven tools, roduk cacat, Gula Kristal Putih Pada kondisi saat ini, industri gula nasional sulit untuk bersaing dalam MEA. khususnya dengan Thailand yang kini menjadi salah satu eksortir utama gula dunia. Sebagai erbandingan, roduksi gula Thailand ada tahun 013 berkisar 10,6 juta ton er tahun, sedangkan Indonesia ada 013 mencatat roduksi gula,55 juta ton. Rendemen ( kadar gula dalam tebu) Thailand mencaai 11,8 ersen sedangkan Indonesia hanya ada level 7 ersen. (Subiyono, Ketua Umum Ikatan Ahli Gula Indonesia, 014). Selain hal tersebut, adanya rencana swasembada gula ada tahun 019 menjadi tantangan bagi seluruh abrik gula di Indonesia karena dengan adanya swasembada gula ada tahun 019, seluruh abrik gula yang di Indonesia harus mamu memenuhi kebutuhan gula nasional dengan kualitas gula remium serta mamu membuat diversifikasi dengan menghasilkan roduk samingan. (e-magazine PTPN X, 016). Dimana diketahui bahwa Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk, meruakan Pabrik Gula yang memroduksi Gula Kristal Putih dan Tetes. Gula Kristal Putih adalah Gula yang diolah dengan bahan baku utama tebu dan di camur dengan bahan embantu kimia yang diroses ada Stasiun Pengolahan sehingga sia untuk di distribusikan. Sedangkan Tetes adalah hasil dari Stasiun Masakan Gula D yang sudah diisahkan antara Gula D dan tetes. Menurut laoran hasil roduksi Pabrik Gula Lestari, eningkatan roduksi yang signifikan terjadi ada eriode 014 dengan tebu digiling sebesar 5,891, 303 Kwintal dan menghasilkan roduksi Gula Kristal Putih sebesar 419,309 Kwintal. Berbeda dengan jumlah roduksi ada eriode 015 yang hanya memroduksi Gula Kristal Putih 6 Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu adalah dosen Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi POMOSDA Nganjuk, syaichu07@gmail.com 50

2 sebesar sebesar 387,831 Kwintal. Akan tetai semakin besar kaasitas roduksi ada eriode 014 maka cacat yang terjadi juga semakin besar. Terdaat ematjenis cacat roduk yaitu scra sugar basah, abu dan krikilan, serta molasses sugar, dimana yangmemunyai ersentase tertinggi adalah jenis cacat Scra Sugar basah, sedangkan jenis cacat kedua yang sering muncul adalah krikilan dan abu. Dari data yang dierolehada roses roduksi eriode 014 masih terdaat roduk cacat dengan roorsi lebih dari ketentuan erusahaan, hal inimenjadi sebuah kerugian bagi Pabrik gula Lestari Patianrowo Nganjuk, karena roses roduksi Gula Kristal Putih yang seharusnya maksimal tana adanya roduk cacat dan di roses ulang harus menjalani roses ulang yang tentunya akan menambah jumlah biayayang dikeluarkan erusahaan. Dalam hal ini erusahaan harus terus beracu untuk meningkatkan kualitas roduk yang dihasilkan. Bermacam-macam langkah untuk erbaikan kualitas harus dilakukan mulai dari segi bahan baku, efisiensi erusahaan dalam mengolah bahan baku, manajemen, roses roduksi, dan lain lain. Oleh karena itu, erusahaan harus senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas roduk dengan eneraan engendalian kualitas yang baik agar konsumen terus memakai roduk dari erusahaan dan diharakan konsumen menjadi loyal dengan roduk erusahaan. Kegiatan engendalian kualitas ini diharakan daat membantu erusahaan memertahankan dan meningkatkan kualitas roduk Gula Kristal Putih sesuai dengan standar yang ditetakan oleh erusahaan serta tercaainya tingkat kerusakan nol (zero defect). Pengendalian kualitas bertujuan untuk menjaga kualitas roduk dan meminimalisir roduk cacat lolos ke tangan konsumen secara terus menerus. Salah satu metode erbaikan dan engendalian kualitas adalah dengan menggunakan tujuh alat engendalian kualitas yang di sebut dengan Seven Tools. Dengan memakai metode Seven Tools, daat mengidentifikasi masalah dengan memersemit ruang lingku dari masalah yang terjadi, untuk mengetahui akar ermasalahan terhada roduk yang mengalami cacat, serta untuk mengetahui enyebab-enyebab terjadinya roduk cacat. Dimana di dalam Seven Tools ini terdaat tujuh alat antara lain: Flowchart, Checksheet, Histogram, Diagram Pareto, Cause-Effect Diagram, Scatter Diagram, - Chart. Pengendalian kualitas adalah alat yang sangat berguna dalam membuat roduk sesuai dengan sesifikasi sejak dari awal roses hingga akhir roses. Setia roses roduksi akan selalu ada gangguan yang daat timbul secara tidak terduga. Gangguan tidak terduga dari roses ini relatif kecil, biasanya diandang sebagai gangguan yang masih daat diterima atau masih dalam batas toleransi. Gangguan roses yang relative besar atau secara kumulatif cuku besar dikatakan tingkat gangguan yang tidak diterima (Yamit Z, 010).Menurut, Paliska, G., Pavletic, D dan Sokovic, M Dengan judul Quality tools-systematic use in rocess industry. Journal of Achievments in Materials and Manufacturing Engineering. Volume 5, Issue 1, November. Quality Tools daat digunakan dalam semua roses taha roses roduksi, dari awal engembangan roduk hingga emasaran roduk dan dukungan elanggan. Flowchart meruakan sebuah gambar sederhana dari sebuah roses (Yamit Z, 010). Lembar check sheet dengan tanda centang digunakan untuk memastikan kualitas dari segi kualitatif atau digunakan ada engecekan data kualitas yang bersifat atribut, dimana enilai hanya mengecek kesesuaian data laangan dengan data yang seharusnya, meskiun kemudian data yang dicek adalah data variabel. (Hendy, Tannady, 015:38). Histogram adalah salah satu alat didalam metode imlementasi erbaikan kualitas yang berfungsi untuk memetakan distribusi atas sejumlah data. Kata Histogram berasal 51

3 dari kosakata Yunani Histos dan grama. Histogrammeruakan instrumen enting didalam statistik yang juga Caabledigunakan sebagai quality tools. (Hendy Tannady, 015:44). Diagram ini ertama kali dierkenalkan oleh seorang ekonom dan sosiolog dari Italia yang bernama Vilfredo Pareto. Yang menyatakan bahwa 80% dari akibat berasal atau dihasilkan oleh 0% enyebab atau bisa juga diterjemahkan dengan 80% hasil usaha adalah buah dari 0% usaha yang roduktif dan otimal. (Hendy Tannady, 015:4). Scatter lots atau yang sering disebut scatter diagram atau diagram sebar meruakan alat dalam metode eneraan erbaikan kualitas yang berfungsi untuk memberikan gambaran tentang sebesar aakah suatu variabel memiliki ikatan atau korelasi dengan variabel lainnya. Nilai korelasi ini dinyatakan dengan koefisien korelasi ( r ). (Hendy Tannady, 015:47). Menurut Hendy Tannady (015:76) ada eta kontrol untuk data atribut, jenis cacat ada roduk dibedakan menjadi dua karakteristik, yakni defect roduct dan reject roduct. Secara umum Cause-Effect Diagram adalah sebuah gambaran grafis yang menamilkan data mengenai faktor enyebab dari kegagalan atau ketidaksesuaian, hingga menganalisa ke sub aling dalam dari faktor enyebab timbulnya masalah (Hendy Tannady, 015:36). METODE Lokasi enelitian ini dilakukan ada Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk, ada tanggal 1 Setember 015 samai dengan 3 Oktober 015 dengan jenis enelitian kualitatif. Berikut adalah tahaan analisa data menggunakan metode seven tools: a. Analisa Flowchart Membuat flowchart daat memermudah melihat gambaran alur roses roduksi Gula Kristal Putih ada Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk. Selain itu, dengan adanya flowchart daat diketahui ada bagian roduksi mana yang berotensi menimbulkan roduk cacat. b. Analisa Check Sheet Data yang dieroleh dari erusahaan terutama data roduksi dan data roduk cacat kemudian diolah menjadi tabel secara rai dan terstruktur. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam memahami data tersebut hingga bisa dilakukan analisa lebih lanjut. c. Analisa Histogram Agar mudah membaca atau menjelaskan data dengan ceat, maka data tersebut erlu untuk disajikan dalam bentuk histogram yang berua alat enyajian data secara visual dalam bentuk grafis balok yang memerlihatkan distribusi nilai yang dieroleh dalam bentuk angka. d. Analisa Diagram Pareto Setelah data disajikan dalam histogram, selanjutnya data disajikan dalam bentuk diagram areto yang memerlihatkan data dalam bentuk grafis untuk mengetahui ersentase jenis roduk cacat tertinggi. Diagram Pareto ini meruakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah dengan konse 80% akibat disebabkan 0% enyebab. e. Analisa Scatter Diagram Menyajikan data dalam scatter diagram daat diketahui aakah (dua) variabel yang diteliti memunyai korelasi atau hubungan yang ositif. f. Analisa Chart Dalam menganalisa data enelitian ini, digunakan chart (eta kendali roorsi kerusakan) sebagai alat untuk engendalian roses secara statistik. Penggunaan 5

4 chart ini dikarenakan engendalian kualitas yang dilakukan bersifat atribut, serta data yang dieroleh yang dijadikan samel engamatan tidak teta dan roduk yang mengalami defect daat dierbaiki lagi sehingga harus di tolak (reject). g. Analisa Cause-Effect Diagram Setelah diketahui masalah utama yang aling dominan dengan menggunakan diagram areto, maka dilakukan analisa faktor roduk cacat dengan menggunakan cause-effect diagram, sehingga daat menganalisis faktor-faktor aa saja yang menjadi enyebab roduk cacat. Data yang dimasukkan dalam embuatan causeeffect diagram ada rogram minitab adalah faktor-faktor enyebab roduk cacat ada kolom causes, efek yang membuat roduk cacat ada kolom effect. PEMBAHASAN a. Uji Kecukuan Data Perhitungan uji kecukuan data dilakukan dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% dengan tingkat keercayaan (k) senilai dan derajat ketelitian 5%. Maka: ( ) k/s N X X i i N' = X i /0.05 N ' = 160 ( 1,115,944, 165) 175,80,037, , ,551,066, ,80,037,481 N ' = 419,309 N '= N ' =,090, ,309 Berdasarkan erhitungan tersebut, didaatkan bahwa nilai N (data teoritis) lebih kecil dari nilai N (data aktual) yaitu < 160, yang artinya bahwa jumlah data engamatan yang diambil lebih besar dari jumlah data minimal yang seharusnya diambil. Sehingga daat disimulkan bahwa data engamatan yang diambil telah cuku. b. Flowchart Taha ertama analisa data menggunakan metode Seven Tools adalah membuat flowchart. Pada taha ini, flowchart digunakan untuk menggambarkan dan mendefinisikan roses roduksi Gula Kristal Putih ada Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk. Serta menggambarkan enanganan terhada roduk defect. 53 Gambar 1. Flowchart roses roduksi Gula Kristal Putih

5 54 Gambar 1 menunjukkan roses roduksi Gula Kristal Putih, selain itu, juga menunjukkan enanganan jika terjadi roduk cacat saat roduksi berlangsung. c. Checksheet Adaun hasil engumulan data melalui checksheet dengan hasil erhitungan roorsi cacat daat diketahui bahwa jumlah roduksi ada eriode 014 sebesar 419,309 kwintal dan rata-rata jumlah kecacatan sebesar kwintal. Dari hasil erhitungan yang dilakukan daat diketahui bahwa roorsi cacat roduksi mencaai adahal eraturan Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk, untuk roduk Gula Kristal utih yang dihasilkan harus zerodefect. d. Histogram Histogram Frekuensi Nilai Tengah Proorsi Cacat GKP Gambar. Histogram roorsi cacat Gula Kristal Putih Sebaran makin melebar ke kanan, yang berarti bahwa mutu roduksi ada eriode 014 kurang baik. Selain itu, variasi roduk semakin banyak yang menunjukkan jumlah kecacatan berarti semakin banyak. e. Diagram Pareto Tabel 3.1 meruakan tabel yang menunjukkan jumlah kecacatan dan nilai ersentase kumulatif yang selanjutnya akan dijadikan diagram areto. Tabel 3.1 Data frekuensi jenis roduk cacat roduksi Gula Kristal utih Jenis Cacat Jumlah Cacat Persentase (Ku) Cacat Scra Sugar Basah % 4.3% Abu dan Krikilan % 77.1% Molasses Sugar 801.9% 100% Total % Persentase Kumulatif Diagram Pareto Kecacatan Produk Gula Kristal Putih Jumlah Cacat Percent Jenis Cacat Scra Sugar Basah Abu dan Krikilan Molasses Sugar Jumlah Cacat Percent Cum % Gambar 3. Diagram areto kecacatan roduk Gula Kristal Putih Hamir 80% cacat yang terjadi ada roses roduksi Gula Kristal Putih di Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk, ada eriode 014, 80% kecacatan roduk di dominasi oleh dua jenis cacat,antara lain jenis cacat scra sugar basah sebesar 1478 kwintal dengan ersentase 4.3% serta abu dan krikilan sebesar 11 kwintal dengan ersentase 34.7%. 0

6 f. ScatterDiagram JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 13 No Scatter Diagram Jumlah Produksi vs Jumlah Cacat 50 Jumlah Cacat Jumlah Produksi Gambar 4. Korelasi Kecacatan Berdasarkan ola scatter diagram yang cenderung bergerak ke arah kanan, menunjukkan bahwa dua variabel memunyai korelasi yang ositif. Selain itu, dengan melihat ola scatter diagram ada gambar 4.5 memerkuat adanya korelasi yang ositif antara X (jumlah roduksi) dan Y(jumlah cacat). Pola diagram tersebut menunjukkan hubungan terhada jumlah roduksi Gula Kristal Putih yang semakin tinggi akan memengaruhi tingkat jumlah cacat yang terjadi ada roduk Gula Kristal Putih. g. P Chart Adaun langkah-langkah untuk membuat -chart (eta kendali roorsi kerusakan) adalah sebagai berikut: a. Menghitung simangan baku (S) Karena ukuran contoh yang diamati bervariasi, dalam hal ini adalah jumlah roduksi ada eriode 014 yang bervariasi setia harinya, maka erhitungan -chart masih mengikuti langkah-langkah yang telah dikemukakan, akan tetai mengalami sedikit erubahan dalam erhitungan Simangan baku, dengan menggunakan ukuran contoh rata-rata (rata-rata jumlah roduksi). Rumus untuk menghitung simangan baku adalah: S S S = ( 1 ) n ( ) = = b. Menghitung CL (Center Line) Center Line meruakan rata-rata kerusakan roduk ( ). Rumus untuk menghitung CL (Center Line) adalah: CL = = = n 3, ,309 = c. Menghitung UCL (Uer Center Line) Untuk menghitung UCL digunakan rumus : UCL = + 3 S = UCL = ( )

7 d. Menghitung LCL (Lower Center Line) Lower Center Line atau Batas Kendali Bawah meruakan tolok ukur secara statistik sebuah roses daat dikatakan menyimang atau tidak. Untuk menghitung Lower Center Line dilakukan dengan rumus: LCL = 3S = LCL = ( ) 56 Gambar 5. P-Chart (Peta Kendali P) Berdasarkan gambar 5 terdaat 11 titik yang berada diluar batas kendali (UCL). Titik data rata-rata roses roduksi yang tidak beraturan dan berfluktuasi menunjukkan bahwa masih terdaat enyimangan ada roses roduksi. Hal ini juga menunjukkan bahwa engendalian kualitas yang ada ada Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk, erlu di tingkatkan lagi untuk kualitas roses roduksi selanjutnya dan untuk meminimalisir adanya roduk cacat ada roduk Gula Kristal Putih. h. Cause Effect Diagram Cause Effect Diagram tentang cacat Scra Sugar Basah Material Personnel Banyak kotoran Puteran Tebu terbakar Komunikasi kurang Air Lalai Scra Sugar Basah Panas Tekanan vacuum tidak sesuai Environment Methods Gambar 6. Cause Effect diagram jenis cacat Scra Sugar basah

8 57 Cause Effect Diagram tentang cacat Abu dan Krikilan Personnel Machines terbalik Lalai ua Pia tertutu bersih Vacuum Kurang Kurang cermat tidak fokus Pia an masakan tersumbat Proses krengsengan Abu dan Krikilan Komunikasi Kurang Panas Standar krengsengan Environment Methods Gambar 7. Cause Effect diagram jenis cacat abu dan krikilan Cause Effect Diagram tentang cacat Molasses Sugar Personnel Machines Lalai Suhu an enguaan selalu tinggi Molasses Sugar Panas Bising Environment Gambar 8. Cause Effect diagram jenis cacat Molasses Sugar Sebagai alat bantu dalam metode Seven Tools yang berguna untuk mencari enyebab terjadinya roduk cacat, cause effect diagram digunakan untuk menelusuri enyebab dari masing-masing jenis cacat dan analisa 5 Why s untuk mengetahui akar ermasalahan yang terjadi dengan cara bertanya mengaa beberaa kali samai ditemukan akar enyebab dari tia jenis faktor kecacatan roduk. Dimana terdaat tiga jenis cacat antara lain: 1. Scra Sugar Basah gula skra meruakan gula yang menemel ada bejana stasiun uteran dan enyelesaian. Gula ini memiliki nilai ICUMSA lebih dari 400 IU dengan warna coklat tua, kadar air lebih dari 0,03% dan sangat lengket, serta Berat jenis Butir (BJB) kurang dari 0.8 mm.. Molasses Sugar atau Gula MS adalah nira kental atau gula mentah yang masih menemel ada ia, alung dan jalur nira lainnya yang akan diolah kembali ada awal giling berikutnya. 3. Abu & Krikilan, Abu meruakan jenis cacat ada Gula Kristal Putih dengan Berat Jenis Butir (BJB) tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan, yakni kurang dari 0.8. Sedangkan krikilan meruakan Gula Kristal Putih dengan ukuran Berat Jenis Butir (BJB) lebih dari 1. mm. Jenis cacat ini daat ditemui ada stasiun uteran dan enyelesaian. Dari ketiga jenis cacat ada roduk Gula Kristal Putih faktor enyebab yang memengaruhi adalah faktor manusia, bahan baku, mesin, metode, mesin dan faktor lingkungan kerja.

9 KESIMPULAN Karena kesimulan meruakan jawaban dari tujuan enelitian, maka kesimulan enelitian yang daat diambil adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan checksheet eriode 014 dimana erhitungan dari rata-rata roorsi cacat mencaai 0.008, sedangkan ketetaan dari erusahaan adalah roorsi cacat harus 0 atau zero defect. dengan menerakan metode seven tools maka erusahaan daat mengidentifikasi ermasalahan, faktor dan enyebab dari jenis cacat. b. Berdasarkan analisa histogram, sebaran data makin melebar ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa roses roduksi dalam situasi yang tidak memuaskan dan mutu roduk yang dihasilkan kurang baik. c. Berdasarkan analisa diagram areto, 80% jenis kecacatan dengan ersentase tertinggi adalah jenis cacat scra sugar basah dengan ersentase 4.3% serta jenis cacat abu dan krikilan dengan ersentase 34.7%. d. Berdasarkan analisa scatter diagram dengan memakai rumus analisa korelasi sederhana dan grafik scatter diagram menunjukkan bahwa antara variabel x (jumlah roduksi) dan variabel y (jumlah kecacatan) menunjukkan korelasi ositif. e. Berdasarkan analisa -chart menunjukkan bahwa terdaat 11 titik yang berada diluar batas kendali UCL (Uer Center Line). Hal ini meruakan indikasi bahwa engendalian kualitas yang ada ada Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk, masih erlu adanya erbaikan agar roduk Gula Kristal utih yang dihasilkan menuju zero defect sesuai dengan ketetaan dari erusahaan. f. Berdasarkan cause effect diagram dengan analisa five why s menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi terjadinya cacat ada roduk Gula Kristal utih adalah faktor manusia, faktor bahan baku, faktor mesin, faktor metode, dan faktor lingkungan kerja. DAFTAR PUSTAKA E-Magazine PTPN X Uaya Otimal Sambut Giling 015, Available From : (Diakses ada hari Sabtu, 1 Mei 016 Pukul 13.50). Gaserz, Vincent. Statistical Process Control : Peneraan Teknik-Teknik Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, Ivanto, Muhammad. 01. Pengendalian Kualitas Produksi Koran menggunakan Seven Tools ada PT. Akcaya Pariwara Kabuaten Kubu Raya, Available From: AN_MENGGUNAKAN_SEVEN_TOOLS_PADA_PT_AKCAYA_PARIWAR A_KABUPATEN_KUBU_RAYA. (Diakses ada hari Selasa, 9 setember 015 Pukul 14.30). Pustaka Litbang Pertanian Audit Teknologi, Langkah Awal Meningkatkan Efisiensi Pabrik Gula, Available From: htt://ustaka.litbang.ertanian.go.id/ ublikasi/wr74059.df. (Diakses ada hari Senin, 3 Mei 016 Pukul 15.40). Rahmawati, Suciana. 01. Analisis Pengendalian Kualitas Gula di PG.Tasikmadu Kabuaten Karanganyar, Available From:htts://digilib.uns.ac.id/dokumen/ download/304/njmnti=/analisis-pengendalian-kualitas-gula-di-pg- Tasikmadu-Kabuaten-Karanganyar-abstrak.df.(Diakses ada hari Jum at, 5 Maret 016 Pukul 18.5). Tannadi, Hendy. Pengendalian Kualitas. Yogyakarta : Graha Ilmu, 015. Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu:Teknik Analisis Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya : Guna Widya,

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ Yogyakarta, 27 Agustus 2008 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR PABRIK KAYU DI PT. HADINATA BROTHER S & CO

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR PABRIK KAYU DI PT. HADINATA BROTHER S & CO ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR PABRIK KAYU DI PT. HADINATA BROTHER S & CO HARI MOEKTIWIBOWO DAN ADE KRISNADI Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRACT PT. Hadinata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

ANALYSIS SYSTEM QUALITY CONTROL AND CAPABILITY PROCESSE WITH COST PT. INDORAMA SYNTHETICS Tbk

ANALYSIS SYSTEM QUALITY CONTROL AND CAPABILITY PROCESSE WITH COST PT. INDORAMA SYNTHETICS Tbk ANALYSIS SYSTEM QUALITY CONTROL AND CAPABILITY PROCESSE WITH COST PT. INDORAMA SYNTHETICS Tbk Aro Namalo L Raja 1, Dr. Naniek Utami H, S.Si.,MT 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI SNACK MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Robertus Sidartawan¹ ABSTRACT

ANALISA PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI SNACK MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Robertus Sidartawan¹ ABSTRACT ANALISA PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI SNAK MENGGUNAKAN METODE STATISTIAL PROESS ONTROL (SP) Robertus Sidartawan¹ ¹ Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas JemberJl. Kalimantan 37

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

Analisis Kapabilitas Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia

Analisis Kapabilitas Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) 337-350 (30-98X Print) D-5 Analisis Kaabilitas Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia Junta Dwi Kurnia, Sri Mumuni Retnaningsih,

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI BALONGAN MODUL PEMBELAJARAN Kode. Dok PBM. Edisi/Revisi A/ Tanggal Juli Halaman dari A. Kometensi Inti KI : Memahami, menerakan, menganalisis,

Lebih terperinci

Penerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya

Penerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya 1 Peneraan Multivariate Exonentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya R. Candra Dewantara (1), Dr. Muhammad Mashuri, M.T. () Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk hasil pertanian, umumnya rawan akan kerusakan saat pengolahan maupun saat penanganan bahannya. Untuk menghindari hal tersebut, setiap perusahaan akan menerapkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PENYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

Implementasi Six Sigma-DMAIC untuk Mengurangi Produk Cacat Talang Air di PT X

Implementasi Six Sigma-DMAIC untuk Mengurangi Produk Cacat Talang Air di PT X Imlementasi Six Sigma-DMAIC Mengurangi Produk Cacat Talang Air di PT X Hanky Fransiscus 1,Caroline 2, Cynthia Prithadevi Juwono 3 1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara singkatnya bisa diartikan sebagai bentuk integrasi ekonomi ASEAN dimana semua negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arman, H Manajemen Industri. Andi Offset. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Arman, H Manajemen Industri. Andi Offset. Yogyakarta. DAFTAR USTAKA Arman, H. 2006. Manajemen Industri. Andi Offset. Yogyakarta. Asrianti, A. 2013. Cacat Tersembunyi http://andi-asrianti.blogspot.com/2013/01/ cacat-tersembunyi. html Diakses pada hari Sabtu

Lebih terperinci

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail: Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini perkembangan jumlah perusahaan industri yang ada di Indonesia dari berbagai jenis industri mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak menentu.

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN B. ALAT DAN BAHAN C. METODE PELAKSANAAN MAGANG

IV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN B. ALAT DAN BAHAN C. METODE PELAKSANAAN MAGANG IV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan magang ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung mulai Februari 2011 samai dengan Juli 2011 di PT. United Tractors Pandu Engineering yang

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS Adative R Control Chart as Alternative Shewhart R Control Chart in Detecting Small Shifts

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB ANALISA KINERJA SISTEM INFORMASI TUKAR UANG KARTAL ANTAR BANK (TUKAB) PADA KANTOR PELAYANAN KAS BRI PATTIMURA SEMARANG Dhany Andhyka 1, Wellia Shinta Sari 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komuter,

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon 1 Analisis aktor-aktor yang Memengaruhi Keuasan Pelanggan Martabak Mercon Billy Tri Budiartha, Kresnayana Yahya Jurusan Statistika, akultas MIPA, Institut Teknologi Seuluh Noember (ITS) Jalan Arief Rahman

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS TEMPE DENGAN METODE SEVEN TOOLS

PENGENDALIAN KUALITAS TEMPE DENGAN METODE SEVEN TOOLS PENGENDALIAN KUALITAS TEMPE DENGAN METODE SEVEN TOOLS Iswandi Idris 1, Ruri Aditya Sari 2, Wulandari 3 & Uthumporn, U 4 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Politeknik LP3I Medan, Indonesia 4 Divisi Teknologi

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas 2.1.1. Pengertian Kualitas Dalam buku yang berjudul Manajemen Operasi, Heizer & Render (2009:301) mendefinisikan pengertian kualitas sebagaimana dijelaskan oleh American

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR Berdasarkan ada bab sebelumnya, ada bab ini akan dijelaskan enetaan atribut-atribut (keseakatan istilah) yang akan digunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk

Lebih terperinci

USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI

USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI Siau Fung, Haryadi Sarjono Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi berdampak pada persaingan yang semakin tajam baik di bidang jasa maupun manufaktur. Persaingan menyangkut kualitas produk kepada konsumen. Untuk

Lebih terperinci

Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. XYZ

Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. XYZ Petunjuk Sitasi: Fauzi, S., & Siregar, K. (2017). Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. XYZ. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D110-117). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

Biaya Modal (Cost of Capital)

Biaya Modal (Cost of Capital) Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkai buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Biaya Modal (Cost of Caital) Caital Budgeting dan Cost of Caital (CoC) meruakan dua konse yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH PABRIK GULA KREMBOONG PT PERKEBUNAN NUSANTARA X DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH PABRIK GULA KREMBOONG PT PERKEBUNAN NUSANTARA X DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH PABRIK GULA KREMBOONG PT PERKEBUNAN NUSANTARA X DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) Adi Setiyoko Darmawan (411306052) Program Studi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD.

METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD. III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD. Ngudi Lestari 1 Kecamatan Kebasen, Banyumas) ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

Journal of Industrial and Manufacture Engineering

Journal of Industrial and Manufacture Engineering JIME, Vol. 1(1) Mei (2017) p-issn : 2549-6328 e-issn : 2549-6336 Journal of Industrial and Manufacture Engineering Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jime Analisa Pengendalian Kualitas Mutu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Mengidentifikasi jenis kecacatan atau kerusakan yang terdapat pada proses pembuatan sepatu atau sandal

Lebih terperinci

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015 SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 0 PAKET Pilihan Ganda: Pilihlah satu jawaban yang aling teat.. Ingkaran dari ernyataan Jika emerintah menghauskan kebijakan subsidi bahan bakar minyak

Lebih terperinci

DEWAN REDAKSI. Penanggungjawab. Catharina B. Nawangpalupi Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan.

DEWAN REDAKSI. Penanggungjawab. Catharina B. Nawangpalupi Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan. DEWAN REDAKSI Penanggungjawab Catharina B. Nawangalui Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan Penyunting Carles Sitomul Loren Pratiwi Mitra Bestari Alfian Cynthia P. Juwono Fransiscus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data di perusahaan PT. Jasa Putra Plastik dilakukan dari bulan Juli 004 sampai bulan Desember 004. Data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management Total Quality Management (TQM) adalah suatu filosofi manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan dimana pendekatan manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Menurut Heizer dan Render (2010:4) manajemen operasi (Operation Management) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL

ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 1-8 ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Awaliyah, M. Novitasari Mara, Shantika Martha INTISARI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Pengembangan Teorema Dalam enelitian dan erancangan algoritma ini, akan dibahas mengenai beberaa teorema uji rimalitas yang terbaru. Teorema-teorema

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T L46 LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan selama melakukan observasi di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biskuit merupakan salah satu produk pangan yang berbahan dasar tepung terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang dari 5%, kondisi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05 ABSTRAK PT Ateja Multi Industri merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil, dimana produk yang dihasilkannya berupa kain untuk public transportation berdasarkan

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Statistika pada Proses Produksi Woven Poly Propelene (WPP) Menggunakan Metode Diagram Kontrol Improved Generalized Variance

Pengontrolan Kualitas Statistika pada Proses Produksi Woven Poly Propelene (WPP) Menggunakan Metode Diagram Kontrol Improved Generalized Variance Pengontrolan Kualitas Statistika ada Proses Produksi Woven Poly Proelene (WPP) Menggunakan Metode Diagram Kontrol Imroved Generalized Variance Ulil Azmi (3080004) ), Sri Mumuni Retnaningsih ) ) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah I.1 Latar Belakang Masalah orientasi BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang terjadi pada saat ini bukan hanya ber kepada seberapa tinggi tingkat produktifitas dari usaha tersebut melainkan lebih

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK Pengendalian kualitas adalah suatu proses yang ditujukan untuk mempertahankan standar kualitas produk yang dijanjikan oleh perusahaan kepada konsumen serta untuk membantu mempertahankan kinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PROSES PRODUKSI 2.1.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon

Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) 337-350 (30-98X Print) Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon Aditya Rahadian Fachrur dan Sri Mumuni

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama

Lebih terperinci

ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA

ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA Faisal Waisul Kurni Rusmana 1), Syarif Hidayat. 2), 1),2) Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan produksi kemasan makanan dari kertas karton CV. Yogyakartas yang berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No. 20 B,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci