Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:"

Transkripsi

1 Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini Deartemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail: Abstrak Kehadiran smarthone dan teknologi internet yang meningkat, membuat fitur layanan esan singkat (SMS) untuk berkomunikasi mulai jarang digunakan. Konsumen lebih tertarik menggunakan instant messenger (BBM, WhatsA dan LNE) yang menawarkan layanan yang lebih beragam. Hal ini mengakibatkan terjadi erubahan erilaku konsumen. Paer ini menunjukkan terjadi erubahan jenis instant messenger satu ke jenis yang lain ada konsumen berdasarkan variabel-variabel yang memengaruhi yaitu kelengkaan fitur yang ditawarkan, kestabilan alikasi, ketersedian alikasi di lintas OS, keouleran alikasi, keceatan waktu engiriman esan, kemudahan eggunaan alikasi, tamilan alikasi, dan kualitas file yang dikirim, melalui grafik koresondensi bersama. Dengan menambahkan datavariabel waktu ada analisis koresondensi bersama daat diketahui erubahan erilaku konsumen dalam kurun waktu antara tahun 2013 samai dengan 2015.Hasil enelitian menunjukkan bahwa engguna instant messenger ada 2013 sebagian besar menggunakan BBM dengan memerhatikan kemudahan dalam enggunaan alikasi, kemudian beralih ke WhatsA ada tahun 2014 dengan memerhatikan kualitas file dokumen yang dikirim, dan ada tahun 2015 beralih ke LNE dengan memerhatikan fitur yang ditawarkan. Kata Kunci: analisis koresondensi bersama, erilaku konsumen, instant messenger. 1. Pendahuluan Kehadiran instant messenger (esan instan) ada saat ini menawarkan layanan yang lebih beragam untuk setia jenisnya. Hal ini, membuat terjadinya enilaian sendiri konsumen dalam menentukan keutusan enggunaaninstant messenger. Persaingan instant messenger berdasarkan ersesi konsumen daat digambarkan dalam sebuah emetaan ersesi dengan menggunakan analisis koresondensi bersama. Jika ditambahkan data variabel waktu daat melihat erubahan erilaku konsumen. Pada aer ini dierlihatkan erubahan enggunaan instant messenger di kalangan mahasiswa dari tahun 2013 samai Faktorfaktor yang digunakan ada enelitian ini adalah kelengkaan fitur yang ditawarkan, kestabilan alikasi, ketersedian alikasi di lintas OS, keouleran alikasi, keceatan waktu engiriman esan, kemudahan eggunaan alikasi, tamilan alikasi, dan kualitas file yang dikirim. nstant messenger(bbm, WhatsA, dan LNE) dietakan beserta faktor-faktor yang memengaruhi konsumen, melalui koordinat rofil serta enambahan kategori waktu ada tabel kontingensi agar diketahui adanya erubahan enggunaan instant messenger. 2. Metode 2.1 Metode Pengumulan Data Data enelitian yang digunakan adalah data ersesi mahasiswa Program Stusi S-1 Matematika FMPA Unad angkatan 2012 samai dengan 2014 mengenai instant messenger beserta faktor yang memengaruhinya yang dieroleh dari hasil enelitian secara langsung menggunakan kuesioner ada tahun 2013 samai dengan Oleh karena itu, variabel enelitian yang digunakan adalah variabel tahun yaitu 2013 (T 1 ), 2014 (T 2 ), dan 2015 (T 3 ), variabel instant messenger yaitu Blackberry Messenger (M 1 ), WhatsA (M 2 ), LNE (M 3 ), serta variabel-variabel yang diangga enting saat enggunaan, antara lain kelengkaan fitur yang ditawarkan (X 1 ), kestabilan alikasi (X 2 ), ketersedian alikasi di lintas OS (X 3 ), keouleran alikasi (X 4 ), keceatan waktu engiriman esan (X 5 ), kemudahan eggunaan alikasi (X 6 ), tamilan alikasi (X 7 ), dan kualitas file yang dikirim (X 8 ). 2.2 Metode Analisis Data Analisis Koresondensi Berganda Analisis koresondensi meruakan suatu metode analisis multivariat yang daat digunakan untuk emetaan ersesi dengan mereresentasikan grafik dari hasil tabulasi data. Data yang diinutkan dalam analisis koresondensi ini berua tabel kontingensi. Tabel 348

2 kontingensi meruakan tabel yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel dimana tabel tersebut meringkas frekuensi bersama dari observasi ada setia kategori dari variabel. Hasil dari analisis ini adalah eta ersesi yang menggambarkan hubungan atau ketertarikan antara kategori baris dan kategori kolom (Greenacre, 2007). Kelebihan analisis koresondensi antara lain teat untuk menganalisis data variabel kategori yang daat digambarkan secara sederhana dengan tabulasi silang, memberikan tamilan grafik gabungan dari kategori baris dan kolom ada suatu gambar dengan dimensi yang sama, dan cuku fleksibel untuk digunakan ada data matriks yang berukuran besar. Kekurangan analisis koresondensi adalah tidak cocok digunakan untuk melakukan engujian hiotesis tetai sangat teat untuk melakukan eklorasi data (Mattjik dkk, 2011) Analisis Koresondensi Berganda Analisis koresondensi berganda meruakan engembangan dari analisis koresondensi yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar satu kategori dengan kategori lainnya. Banyaknya variabel yang digunakan ada analisis ini adalah lebih dari dua variabel. Analisis koresondensi berganda dilakukan untuk mendaatkan nilai singular, koordinat baris dan kolom, masa baris dan kolom serta jumlah engamatan total yang dibutuhkan untuk erhitungan analisis koresondensi bersama. Adaun langkah-langkah erhitungan analisis koresondensi berganda sebagai berikut: 1. Membuat matriks indikator anjang Z dari matriks data yang telah ditambahkan variabel waktu dari hasil kuesioner. 2. Membuat matriks Burt Byang meruakan hasil tabulasi silang dari transose matriks indikator dan matriks indikator Z T Z. b b b B { b } ij T Z Z J b b b J z b b 1 2 J 3. Membentuk matriks koresondensi P menggunakan ersamaan: bij ij g (1) dimana g i j b adalah jumlah total nilai elemen-elemen matriks Burt atau grand total. ij 4. Mencari beberaa solusi, yaitu: a. Massa baris r menggunakan rumus berikut: r = Pd (2) D diag r R r c D 1 r b. Matriks diagonal baris D r (3) c. Matriks rofil baris R P D diag c C D J J J... (4) d. Massa kolom (c) menggunakan rumus berikut: c = P T e (5) e. Matriks diagonal kolom D c J (6) f. Matriks rofil kolom C J P 1 T c J J. J. J. J (7) 5. Melakukan roses centering dan normalisasi matriks koresondensi Pyang menghasilkan matriks residual standar A (8) 349

3 6. Membentuk enguraian nilai singular (SVD) dari matriks residual standar A menggunakan ersamaan berikut: T A UD V (9) 7. Menghitung nilai inersia dengan ersamaan berikut: 2 s s (10) 8. Menghitung nilai total inersia dengan rumus berikut: J rc T trace( AA ) rc ij i j i 1 j 1 i j (11) 9. Menghitung ersentase nilai inersia s s (%) 100% (12) 10. Menghitung nilai koordinat rofil yang terbagi menjadi emat, yaitu: a. Koordinat standar baris ( ) (13) b. Koordinat utama baris ( ) (14) c. Koodinat standar kolom ( ) (15) d. Koordinat utama kolom ( ) (16) Analisis Koresondensi Bersama Analisis koresondensi bersama meruakan analisis eklorasi data multivariat untuk dua variabel atau lebih yang diroyeksikan dalam sebuah grafik dengan baris dan kolom yang digambarkan secara bersamaan. Analisis koresondensi bersama adalah kelanjutan dari analisis koresondensi berganda. Setelah dieroleh nilai-nilai yang dibutuhkan dari analisis koresodensi berganda, daat dilakukan erhitungan analisis koresondensi bersama. Kelebihan dari analisis koresondensi bersama dibandingkan analisis koresondensi berganda adalah daat memerbesar roorsi nilai inersia sehingga keakuratan hasil egolahan data lebih besar. Selain itu, ada analisis koresndensi bersama daat dilakukan untuk data tren. Pada analisis koresondensi bersama dilakukan rekonstruksi matriks Burt baru ( ) dengan rumus: Bˆ bˆ g rc (1 x y ) ij i j s is js s 1 S (17) Selanjutnya adalah memerbaharui nilai-nilai diagonal utama matriks Burt dengan nilai-nilai diagonal utama matriks Burt baru tana mengubah nilai-nilai lain ada matriks Burt. Setelah dieroleh matriks Burt baru yang sudah dimodifikasi, dilakukan uji konvergensi. Keadaan konvergen didaat bila selisih mutlak antara nilai-nilai diagonal dalam blok diagonal utama matriks Burt baru dengan solusi sebelumnya mendekati nol. Uji konvergensi dilakukan dengan rumus berikut: det( Bˆ B ) (18) Jika keadaan konvergen belum terjadi, dilakukan analisis koresondensi berganda kembali hingga memeroleh solusi baru untuk kembali melakukan rekonstruksi matriks. Proses ini dilakukan terus menerus samai konvergen. Setelah didaat matriks rekonstruksi terbaru yang konvergen, hasil erhitungan daat digunakan untuk mengintreetasikan data ke dalam bentuk grafik Analisis Koresondensi Bersama untuk Data Tren Analisis koresondensi bersama untuk data tren digunakan untuk menganalisa data yang memiliki variabel waktu dengan ola tertentu, yaitu mengalami erubahan eningkatan atau enurunan. Data variabel waktu adalah data yang didaatkan dari hasil engamatan suatu variabel selama aling sedikit dua kali engamatan. Dengan menambahkan variabel waktu ada analisis koresondensi, daat diketahui faktor- 350

4 faktor yang memengaruhi erubahan suatu hal dalam kurun waktu tertentu. Dalam erhitungannya terdaat erbedaan ada embentukan matriks indikatornya, karena ada enambahan kolom yang menunjukkan waktu (Konig, 2007). Matriks indicator dierbaharui menjadi matriks indikator anjang. Kolom ada matriks indikator biasa hanya terdiri dari variabel-variabel yang berisi variabel kategorik dari masing-masing kategori. Sedangkan ada matriks indikator anjang, karena mendaat tambahan variabel waktu maka terdaat tambahan kolom untuk menunjukkan erbedaan waktu. Setelah membuat matriks indikator anjang, erhitungan seterusnya sama seerti ada erhitungan analisis koresondensi bersama biasa.tahaan Analisis Koresondensi Bersama sebagai berikut: 1. Membuat matriks indikator anjang Z. 2. Membuat matriks Burt B yang meruakan hasil tabulasi silang dari transose matriks indikator dan matriks indikator Z T Z. 3. Melakukan analisis koresondensi bersama ada matriks Burt B untuk memeroleh nilainilai yang dibutuhkan. 4. Merekonstruksi matriks Burt baru menggunakan nilai-nilai yang telah dieroleh dari analisis koresondensi berganda sebelumnya sesuai dengan ersamaan (17). 5. Memodifikasi matriks Burt dengan mengganti setia nilai elemen diagonal utama ada matriks Burt dengan nilai elemen diagonal utama matriks Burt baru tana mengubah nilai elemen lain ada matriks Burt. 6. Melakukan uji konvergensi terhada matriks Burt baru menggunakan ersamaan (18). Jika konvergensi telah tercaai daat langsung melakukan langkah 8. Jika belum lakukan langkah Melakukan analisis koresondensi berganda (mengulangi langkah 3-9 ada analisis koresondensi berganda) hingga memeroleh solusi baru untuk kembali melakukan rekonstruksi matriks Burt baru. Proses ini dilakukan terus menerus samai menemukan solusi yang konvergen. 8. Mengulang langkah final analisis koresondensi berganda ada matriks terbaru yang telah konvergen hingga ditemukan hasil erhitungan akhir yang daat digunakan untuk mengintreetasikan data ke dalam bentuk grafik. Dari erhitungan analisis koresondensi berganda, dieroleh nilai jumlah engamatan total g = Selanjutnya, dengan mengunakan ersamaan (2) dieroleh massa baris ri massa kolom c j , nilai koordinat standar baris x is , dan nilai koordinat standar kolom x js singular s serta nilai Untuk melihat erbedaan dengan hasil analisis koresondensi bersama dilakukan erhitungan dieroleh nilai eigen (inersia) seerti Tabel 1. Tabel 1 Nilai Eigen (nersia) dan Persentase nersia Hasil Analisis Koresondensi Berganda Dimensi Eigenvalues nertia Cumulative (%) (%) Selanjutnya, dilakukan emetaan grafik hasil analisis koresondensi bersama dengan bantuan software R seerti ada Gambar Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Analisis Koresondensi Berganda Analisis koresondensi berganda dilakukan untuk mendaat nilai-nilai yang dibutuhkan dalam rekontruksi matriks Burt dalam erhitungan analisis koresondensi bersama. 351

5 Gambar 1 Pemetaan Persesi Hasil Analisis Koresondensi Berganda Untuk melihat erubahan erilaku yang terjadi, tahun engamatan digunakan sebagai usat engelomokkan. Dari gambar di atas daat dilihat bahwa jarak antar kategori tahun engamatan (T) dengan instant messenger (M) tidak teratur sehingga sulit dilakukan engelomokkan yang menyebabkan sulitnya menentukan erubahan yang terjadi. 3.2Hasil Analisis Koresondensi Bersama Analisis koresondensi bersama dilakukan untuk memerbesar resentase nilai inersia. Untuk memerbesar resentase nilai inersia maka dilakukan modifikasi ada diagonal utama matriks Burt B. Nilai-nilai yang dieroleh ada erhitungan analisis koresondensi berganda digunakan untuk melakukan rekonstruksi tabel offdiagonal matriks Burt. Berdasarkan ersamaan (17) dieroleh diagonal utama matriks Burt baru seerti ada Tabel 2. Tabel 2 Diagonal Utama Matriks Burt Baru Diagonal Matriks Diagonal utama matriks digunakan untuk memodifikasi diagonal utama matriks Burt B.Dalam roses modifikasi hanya dilakukan ada diagonal utamanya saja, sedangkan nilai yang lainnya teta. Selanjutnya, dilakukan uji konvergensi menggunakan ersamaan (18). Hasil erhitungan nilai selisih mutlak ( ) mendaatkan nilai sebesar Nilai belum mendekati nol, yang artinya belum konvergen.selanjutnya, dilakukan kembali analisis koresondensi berganda berulang-ulang untuk mendaatkan y baru yang g r c x dan js solusi,,,, i j S is berbeda dari hasil yang baru samai dieroleh konvergensi. Setelah dieroleh matriks yang konvergen, matriks tersebut digunakan sebagai matriks data untuk dianalisis menggunakan analisis koresondensi bersama. Setelah dilakukan iterasi sebanyak 46 kali dengan nilai = , dieroleh nilai eigen (inersia) seerti ada Tabel 3. Tabel 3 Nilai Eigen (nersia) dan Persentase nersia Hasil Analisis Koresondensi Bersama Dimensi Eigenvalues nertia (%) Cumulative (%) Selanjutnya, ditentukan dimensi yang akan digunakan yaitu kombinasi dua dimensi berbeda dari dimensi 1 samai dimensi 5. Hal ini daat dilihat dari enjumlahan ersentase inersia ada kombinasi dua dimensi berbeda. Karena dimensi 1 memiliki ersentase inersia aling besar, maka ditentukan hasil enjumlahan ersentase inersia dimensi 1 dengan dimensi lain seerti ada Tabel 4. Tabel 4 Presentase nersia Kumulatif Kombinasi 2 Dimensi Hasil Analisis Koresondensi Bersama nertia (%) Cumulative (%) Dimensi Dimensi 3 Dimensi Dimensi Dimensi Dari Tabel 4 di atas didaatkan bahwa kombinasi dua dimensi berbeda antara dimensi 1 dan dimensi 2 memiliki ersentase kumulatif sebesar 82.1%. Kombinasi dua dimensi ini 352

6 memunyai ersentase kumulatif terbesar dibanding yang lainnya. Oleh sebab itu, dimensi 1 dan dimensi 2 digunakan dalam emetaan koordinat ada eta ersesi dua dimensi. Presentase sebesar 82.1% artinya gambar ada eta ersesi dua dimensi yang dihasilkan oleh analisis koresondensi bersama mamu menjelaskan sebesar 82.1% dari data sebenarnya. Setelah menetukan dua dimensi yang digunakan, dihitung koordinat rofil baris dan koordinat rofil kolom. Berdasarkan ersamaan (14) dan (16) dieroleh hasil koordinat utama baris dan koordinat utama kolom. Koordinat utama baris atau kolom untuk dimensi 1 dan dimensi 2 daat dilihat ada Tabel 5. Tabel 5 Koordinat Utama Baris atau Kolom untuk Dimensi 1 dan Dimensi 2 Kategori Dimensi 1 2 T T T M X X Hasil koordinat utama dietakan dalam eta ersesi dua dimensi yang daat dilihat ada Gambar 2. Gambar 2. Pemetaan Persesi Hasil Analisis Koresondensi Bersama Dari Gambar 2 daat dilihat bahwa terjadi engelomokan sebanyak 3 kelomok berdasarkan jarak antar kategori. Pengelomokan yang terjadi daat memermudah embacaan eta ersesi. Tahun engamatan menjadi usat kelomok agar terlihat erubahan yang terjadi, yaitu kelomok untuk tahun engamatan ertama (2013), kelomok untuk tahun engamatan kedua (2014), dan kelomok untuk tahun engamatan ketiga (2015). Pada Gambar 2 terdaat segitiga merah kecil yang menandakan osisi setia kategori enelitian. Pada kelomok terdaat kategori T1, M1, dan X6-1 yang daat diartikan bahwa tahun 2013 (T1) instant messenger yang aling banyak digunakan oleh resonden adalah BlackBerry Messenger (BBM) (M1) dengan menganga enting faktor kemudahan enggunaan alikasi ada saat engambilan keutusan (X6-1).Pada kelomok terdaat kategori T2, M2, X2-1, X5-1, dan X8-1 yang daat diartikan bahwa ada tahun 2014 (T2) instant messenger yang aling banyak digunakan oleh resonden adalah WhatsA (M2) dengan menganga enting faktor-faktor kestabilan alikasi (X2-1), keceatan waktu engiriman esan (X5-1), dan kualitas file dokumen yang dikirim (X8-1).Pada kelomok terdaat kategori T3, M3, X1-1, X4-1, X5-2 dan X8-2 yang daat diartikan bahwa ada tahun 2015 (T3) instant messenger yang aling banyak digunakan oleh resonden adalah LNE (M3) dengan menganga enting faktorfitur yang ditawarkan alikasi (X1-1) dan keouleran alikasi (X4-1), tetai tidak memerhatikan keceatan waktu engiriman esan (X5-2) dan kualitas file yang dikirim (X8-2). Kombinasi dua dimensi aling besar analisis koresondensi berganda menghasilkan ersentase nilai inersia sebesar 45.30% dan analisis koresondesi bersama menghasilkan ersentase nilai inersia sebesar 82.10%. Persentase nilai inersia hasil analisis koresondensi bersama memiliki nilai yang lebih besar, artinya keakuratan dimensi tersebut dalam memresentasikan informasi mengenai osisi kategori dari variabel ada eta ersesi jauh lebih akurat. Grafik hasil analisis koresondensi berganda menunjukkan setia kategori enelitian tersebar secara acak dan tidak teratur yang menyulitkan dalam menentukan erubahan erilaku yang terjadi, sedangkan grafik hasil analisis koresondensi bersama menunjukkan setia kategori lebih teratur dan berkelomok. Pengelomokkan yang terlihat daat memudahkan dalam menentukan erubahan erilaku yang terjadi. 4. Kesimulan 1. Hasil dari analisis koresondensi bersama menunjukkan terjadi erubahan erilaku engguna instant messenger, yaitu ada tahun 2013 sebagian besar dari resonden mengunakan Blackberry Messenger (BBM). Pada tahun 2014 resonden beralih menggunakan WhatsA dan ada tahun

7 resonden kemudian beralih menggunakan LNE. 2. Berdasarkan hasil erhitungan dan emetaan ersesi yang dihasilkan, dieroleh sebagai berikut: a. Pada tahun 2013 resonden aling banyak menggunakan instant messenger BlackBerry Messenger (BBM) dan ada saat enggunaan hanya memerhatikan kemudahan enggunaan alikasi. b. Pada tahun 2014 resonden aling banyak menggunakan instant messenger WhatsAdan ada saat enggunaan memerhatikan kestabilan alikasi, keceatan waktu engiriman esan, dan kualitas file dokumen yang dikirim. c. Pada tahun 2015 resonden aling banyak menggunakan instant messenger LNE dan ada saat enggunaan memerhatikan fitur yang ditawarkan alikasi dan keouleran alikasi, tetai tidak memerhatikan keceatan waktu engiriman esan dan kualitas file yang dikirim. Daftar Pustaka Greenacre, M.J nterdislilinary Statistics Corresondence Analysis n Practice. Second Edition. Barcelona: Universtat Pomeu. Konig, R.P Analyzing trends with multile and joint corresondence analysis: The case of the members of Dutch broadcasting associations from 1970 to Nijmegen: Radbound University Nijmegen. Mattjik, A.A dan Sumertajaya,.M Sidik Peubah Ganda. Bogor: PB PRESS. 354

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KORESPONDENSI BERSAMA UNTUK ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU PENGGUNA SMARTPHONE

PENERAPAN METODE KORESPONDENSI BERSAMA UNTUK ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU PENGGUNA SMARTPHONE ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 451-459 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN METODE KORESPONDENSI BERSAMA UNTUK ANALISIS PERUBAHAN

Lebih terperinci

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Pengembangan Teorema Dalam enelitian dan erancangan algoritma ini, akan dibahas mengenai beberaa teorema uji rimalitas yang terbaru. Teorema-teorema

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR Berdasarkan ada bab sebelumnya, ada bab ini akan dijelaskan enetaan atribut-atribut (keseakatan istilah) yang akan digunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota

Lebih terperinci

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural. ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN Perbandingan Metode Klasifikasi Regresi Logistik Dengan Jaringan Saraf Tiruan (Studi Kasus: Pemilihan Jurusan Bahasa dan IPS ada SMAN 2 Samarinda Tahun Ajaran 2011/2012) Comarison of Classification Methods

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permintaan Pariwisata Pariwisata mamu mencitakan ermintaan yang dilakukan oleh wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan ariwisata biasanya diukur dari segi jumlah

Lebih terperinci

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield 2.6. Jaringan Saraf Tiruan Hofield Jaringan syaraf Tiruan Hofield termasuk iterative autoassociative network yang dikembangkan oleh Hofield ada tahun 1982, 1984. Dalam aringan Hofield, semua neuron saling

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TIJAUA PUSTAKA Portofolio Saham Portofolio berarti sekumulan investasi, untuk kasus saham, berarti sekumulan investasi dalam bentuk saham. Proses embentukan orfolio saham terdiri dari mengidentifikasi

Lebih terperinci

Penerapan Kurva Eliptik Atas Zp Pada Skema Tanda Tangan Elgamal

Penerapan Kurva Eliptik Atas Zp Pada Skema Tanda Tangan Elgamal A7 : Peneraan Kurva Elitik Atas Z... Peneraan Kurva Elitik Atas Z Pada Skema Tanda Tangan Elgamal Oleh : Puguh Wahyu Prasetyo S Matematika, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Email : uguhw@gmail.com Muhamad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data

Lebih terperinci

TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG

TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG Jurnal Matematika Vol. No. November 03 [ : 8 ] TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG Gani Gunawan dan Suwanda Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Bandung Prgram Studi Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

MODIFIKASI FUNGSI DENSITY PADA ALGORITMA ANT CLUSTERING

MODIFIKASI FUNGSI DENSITY PADA ALGORITMA ANT CLUSTERING MODIFIKASI FUNGSI DENSITY PADA ALGORITMA ANT CLUSTERING Kurniawan Nur Ramadhani 1), Febryanti Sthevanie ) Fakultas Informatika Universitas Telkom Jln Telekomunikasi No. 1 Terusan Buah Batu Bandung 4057

Lebih terperinci

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan analisis data saat ini masih bertumu ada analisis untuk data linear. Disisi lain, untuk kasus-kasus tertentu engukuran dilakukan secara sirkular. Beberaa ilustrasi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KORESPONDENSI BERSAMA UNTUK ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU PENGGUNA SMARTPHONE

PENERAPAN METODE KORESPONDENSI BERSAMA UNTUK ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU PENGGUNA SMARTPHONE PENERAPAN METODE KORESPONDENSI BERSAMA UNTUK ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU PENGGUNA SMARTPHONE SKRIPSI Oleh: Isowedha Widya Dewi NIM: J2E 009 037 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Penerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya

Penerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya 1 Peneraan Multivariate Exonentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya R. Candra Dewantara (1), Dr. Muhammad Mashuri, M.T. () Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS D7 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (6) 75 (-98X Print) Analisis Keuasan Pengunjung Terhada Pelayanan Perustakaan ITS Sandra Yuni Wulandari dan Wahyu Wibowo Jurusan, Fakultas MIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK 1 PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK (Studi kasus ada Mahasiswa Program Studi Pendidikan EkonomiFKIP Universitas Jember angkatan tahun 2011, 2012, 2013) The Difference

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang

Lebih terperinci

Biaya Modal (Cost of Capital)

Biaya Modal (Cost of Capital) Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkai buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Biaya Modal (Cost of Caital) Caital Budgeting dan Cost of Caital (CoC) meruakan dua konse yang

Lebih terperinci

IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Titik Tetap Model Dinamika Virus HIV Titik tetap persamaan (3.1) diperoleh dengan menentukan dt 0, dt *

IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Titik Tetap Model Dinamika Virus HIV Titik tetap persamaan (3.1) diperoleh dengan menentukan dt 0, dt * 6 IV PEMBAHASAN 4. Penentuan Titik Teta Model Dinamika Titik teta ersamaan (3. dieroleh dengan menentukan dt, dt dan dv. Sehingga menurut ersamaan tersebut dieroleh titik teta s d N s dt T, T, V, T, kn

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. MEODOLOGI PENELIIAN A. WAKU DAN EMPA Penelitian dilakukan di UP F echnoark Fakultas eknologi Pertanian (FAEA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret -

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah Bab I Pendahuluan I. Latar Belakang Masalah Dalam beberaa tahun terakhir ini, roses emonitoran kestabilan barisan matriks korelasi mendaatkan erhatian yang amat serius dalam literatur, terutama dalam literatur

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ Yogyakarta, 27 Agustus 2008 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung

Lebih terperinci

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN M-20 PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN Titi Purwandari, Yuyun Hidayat 2,2) Deartemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, email : titiurwandari@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pemilahan Data Pemilahan data dilakukan untuk menentukan data mana saja yang akan diolah. Dalam enelitian ini, data yang diikutsertakan dalam engolahan ditentukan berdasarkan teori

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan adanya ermasalahan yang ditemukan oleh enulis yakni mengenai validitas CAPM di dalam engalikasiannya terhada engukuran

Lebih terperinci

Inisiasi 2 (MATERI ENERGI GELOMBANG)

Inisiasi 2 (MATERI ENERGI GELOMBANG) Inisiasi 2 (MATEI ENEGI GELMBANG) Saudara mahasiswa, calon endidik bangsa, selamat bertemu dalam kegiatan tutorial online kedua. Untuk kegiatan kali ini, kita akan berdiskusi tentang gelombang, teatnya

Lebih terperinci

UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADAP VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) PADA DEBIT KONSTAN UNTUK PLTMH

UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADAP VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) PADA DEBIT KONSTAN UNTUK PLTMH A.15. Unjukkerja Turbin Air Mikro Aliran Silang Terhada Variasi Sudut Sudu Jalan... (Yusuf Dewantara Herlambang) UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADA VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) ADA

Lebih terperinci

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1) Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan (Sandra) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU MANGGA SEGAR SECARA NON-DESTRUKTIF Sandra 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI GANGGUAN JIWA JENIS SKIZOFRENIA BERDASARKAN KATEGORI UMUR DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA TAHUN 2016

ANALISIS KORESPONDENSI GANGGUAN JIWA JENIS SKIZOFRENIA BERDASARKAN KATEGORI UMUR DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA TAHUN 2016 TUGAS AKHIR SS 145561 ANALISIS KORESPONDENSI GANGGUAN JIWA JENIS SKIZOFRENIA BERDASARKAN KATEGORI UMUR DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA TAHUN 016 Nilamsari Farah Millatina NRP 1314 030 036 Pembimbing

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Analisis Diskriminan dan Mahalanobis Taguchi (MT) untuk Data Penderita DM RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Perbandingan Metode Analisis Diskriminan dan Mahalanobis Taguchi (MT) untuk Data Penderita DM RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar Vol., No., 35-47, Juli 3 Perbandingan Metode Analisis Diskriminan dan Mahalanobis Taguchi (MT) untuk Data Penderita DM RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar Anisa Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa

Lebih terperinci

Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi

Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Jurnal Gradien Vol.4 No.2 Juli 2008 : 337-34 Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Refrizon, Suwarsono, Herno Yudiansyah Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X) Hasil Kali Dalam Berbobot ada Ruang L () Muhammad Jakfar, Hendra Gunawan, Mochammad Idris 3 Universitas Negeri Surabaya, muhammadjakfar@unesa.ac.id Institut Teknologi Bandung, hgunawan@math.itb.ac.id 3

Lebih terperinci

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK PENGARUH KELAS IBU BALITA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN IBU BALITA DALAM MERAWAT BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARASA KOTA BANDUNG ABSTRAK Sri Lestari Kartikawati, Endang

Lebih terperinci

Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS

Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS 4. Fase-fase Pemodelan Dalam bab ini kita akan mendiskusikan bagaimana membangun model model matematika system dinamis. Kita akan memerhatikan masalah bagaimana mencaai

Lebih terperinci

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS Adative R Control Chart as Alternative Shewhart R Control Chart in Detecting Small Shifts

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan Standar Kometensi Kometensi Dasar Menjelaskan kinetika dan kesetimbangan reaksi kimia serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Menjelaskan engertian reaksi kesetimbangan. Menyelidiki faktor-faktor yang

Lebih terperinci

PERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF. Yasin Mohamad, ST.

PERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF. Yasin Mohamad, ST. PERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF Yasin Mohamad, ST., MT 1 INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erubahan-erubahan tegangan

Lebih terperinci

EKSPLORASI CITRA MEREK DAN HARGA PADA KONSEP CO-BRANDING HANDPHONE DAN OPERATOR SELULAR CDMA YUSDIYEN HADINATA

EKSPLORASI CITRA MEREK DAN HARGA PADA KONSEP CO-BRANDING HANDPHONE DAN OPERATOR SELULAR CDMA YUSDIYEN HADINATA EKSPLORASI CITRA MEREK DAN HARGA PADA KONSEP CO-BRANDING HANDPHONE DAN OPERATOR SELULAR CDMA YUSDIYEN HADINATA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1), Muhammad Iqna Hibatallah 2), Universitas Ahmad Dahlan 1),2) sumargiyani04@yahoo.om, iqnaunyu@gmail.om

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1) Muhammad Iqna Hibatallah 2) Universitas Ahmad Dahlan 1)2) sumargiyani04@yahoo.om iqnaunyu@gmail.om Abstrak

Lebih terperinci

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4)

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4) PEMODELAN KADAR GULA DARAH DAN EKANAN DARAH PADA REMAJA PENDERIA DIABEES MELIUS IPE II DENGAN PENDEKAAN REGRESI NONPARAMERIK BIRESPON BERDASARKAN ESIMAOR SPLINE Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2),

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN ZAT GIZI MAKANAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

PENGELOMPOKAN ZAT GIZI MAKANAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN Seminar Nasional Statistika Universitas Dionegoro, Semarang, Mei PENGELOMPOKAN ZAT GIZI MAKANAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN H.A. Parhusi, Jantini T. Natangku Center of Alied Science and Mathematics

Lebih terperinci

GELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M

GELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M SMK Negeri Rangkasbitung GELOMBANG BUNYI Bunyi meruakan salah satu bentuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium sebagai erambatannya. Bunyi yang merambat ada medium udara bentuknya

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaratno Sudirham i Hak cita ada enulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darublic,

Lebih terperinci

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING Dian Permata Sari, Sri Setyaningsih, dan Fitria Virgantari. Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon 1 Analisis aktor-aktor yang Memengaruhi Keuasan Pelanggan Martabak Mercon Billy Tri Budiartha, Kresnayana Yahya Jurusan Statistika, akultas MIPA, Institut Teknologi Seuluh Noember (ITS) Jalan Arief Rahman

Lebih terperinci

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta Pengaruh Riwayat Terhada Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta 1 2 srilestarijs@yahoo.com 1 2 AKPER Insan Husada Surakarta Breast milk is the most erfect food for baby. Giving

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SAESAR DI RSUD DR.M.HAULUSSY AMBON Mintje M.Nendissa (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Kematian ibu daat disebabkan karena kehamilan dan ersalinan ibu

Lebih terperinci

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi ntroduction to ircuit nalysis Time Domain www.dirhamblora.com 8. angkaian rus Searah, Pemroses Energi Kita mengetahui bahwa salah satu bentuk gelombang dasar adalah bentuk gelombang anak tangga. Di bagian

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 999 Waktu :,5 jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 0. Misalkan diketahui fungsi f dengan ; 0 f() = ; < 0 Gunakan de nisi turunan untuk memeriksa aakah f 0 (0)

Lebih terperinci

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur)

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur) Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur) Odik Fajrin Jayadewa, Dr. Irhamah, S.Si, M.Si, dan 3 Dwi Endah Kusrini, S.Si,

Lebih terperinci

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015 SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 0 PAKET Pilihan Ganda: Pilihlah satu jawaban yang aling teat.. Ingkaran dari ernyataan Jika emerintah menghauskan kebijakan subsidi bahan bakar minyak

Lebih terperinci

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika luida, teori hidrostatika dan hidrodinamika.

Lebih terperinci

Diterima 30 Januari 2014, direvisi 26 April 2014 ABSTRAK

Diterima 30 Januari 2014, direvisi 26 April 2014 ABSTRAK 296 NATURAL B, Vol. 2, No. 3, Aril 2014 Pemodelan Geograhically Weighted Regression dengan Pembobot Fixed Gaussian Kernel ada Data Sasial (Studi Kasus Ketahanan Pangan di Kabuaten Tanah Laut Kalimantan

Lebih terperinci

BAB III STATIKA FLUIDA

BAB III STATIKA FLUIDA A STATKA LUDA Tujuan ntruksional Umum (TU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika Tujuan ntruksional Khusus (TK)

Lebih terperinci

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6 Abstrak: Adanya MEA dan rencana swasembada gula nasional tahun 019 yang mengharuskan

Lebih terperinci

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 204 Pendahuluan Tujuan Kajian ini adalah untuk meninjau Pandangan

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keputusan Hotel XYZ

Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keputusan Hotel XYZ 59 Analisis Faktor Faktor Yang Berengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keutusan Hotel XYZ Wiwik Anggraeni, Jurusan Sistem Informasi ITS, Surabaya,

Lebih terperinci

Aliran Daya Optimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomposition

Aliran Daya Optimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomposition JURAL TEKIK POMITS Vol., o., (4) Aliran Daya Otimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomosition Tri Prasetya Fathurrodli, Rony Seto Wibowo, Ontoseno Penangsang Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma Quick Sort

Kompleksitas Algoritma Quick Sort Komleksitas Algoritma Quick Sort Fachrie Lantera NIM: 130099 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha 10, Bandung E-mail : if099@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backroagation Didi Suriyadi Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Lebih terperinci

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 253-261 -ISSN: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 253 Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Ruiah Terhada

Lebih terperinci

Kajian Penambahan Kadar Fly Ash sebagai Pengganti Semen terhadap Kinerja Workabilitas dan Kuat Tekan

Kajian Penambahan Kadar Fly Ash sebagai Pengganti Semen terhadap Kinerja Workabilitas dan Kuat Tekan Reka Racana Teknik Siil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2014 Kajian Penambahan Kadar Fly Ash sebagai Pengganti Semen terhada Kinerja Workabilitas dan Kuat Tekan TAUFIK

Lebih terperinci

KAJIAN KONSEP RUANG NORMA-2 DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA

KAJIAN KONSEP RUANG NORMA-2 DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA Jurnal Matematika Murni dan Teraan εsilon Vol. 07, No.01, 013), Hal. 13 0 KAJIAN KONSEP RUANG NORMA- DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA Wahidah 1 dan Moch. Idris 1, Program Studi Matematika

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA.1. Pondasi Pondasi meruakan bagian aling dasar dari suatu struktur yang berfungsi untuk memikul beban dan kemudian meneruskannya ke tanah. Secara umum, berdasarkan kedalamannya ondasi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR Ridwan 1,2*, Dewi Irawaty 3, Sutanto P. Hastono 4 1. Akademik Keerawatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada embahasan dalam metode enelitian ini akan menguraikan mengenai (a) Identifikasi variabel enelitian, (b) Defenisi oerasional variabel enelitian, (c)metode engumulan data,

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Analisa Kestabilan Lyapunov

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Analisa Kestabilan Lyapunov Institut Teknologi Seuluh Noember Surabaya Analisa Kestabilan Lyaunov Contoh Soal Ringkasan Latihan Contoh Soal Ringkasan Latihan Sistem Keadaan Kesetimbangan Kestabilan dalam Arti Lyaunov Penyajian Diagram

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI. Funsi. Graik Funsi. Barisan dan Deret.4 Irisan Kerucut. Funsi Dalam berbaai alikasi koresondensi/hubunan antara dua himunan serin terjadi. Sebaai 4 contoh volume bola denan

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon

Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) 337-350 (30-98X Print) Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Cilegon Aditya Rahadian Fachrur dan Sri Mumuni

Lebih terperinci

Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2)

Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2) BIAStatistika (2) Vol. 4, No., hal. 35 45 Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan Netti Herawati ) Alfian Futuhul Hadi 2) ) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lamung

Lebih terperinci

KERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan

KERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan III. KERANGKA TEORITIS Berdasarkan tinjauan ustaka yang telah dikemukakan maka disimulkan bahwa antara komonen enawaran, ermintaan, harga, endaatan etani, marjin emasaran, stok, imor dan eksor beras Indonesia

Lebih terperinci

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady)

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady) DINAMIKA FLUIDA Hidrodinamika meruakan cabang mekanika yang memelajari fluida bergerak (gejala tentang fluida cuku komleks) Pembicaraan fluida terdaat bermacam-macam antara lain: - dari jenis fluida (kental

Lebih terperinci

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo ARTIKEL PENELITIAN Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo Factors Of Associated With The Visit Antenatal Care (ANC) K4 In Community

Lebih terperinci

PERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL. Edward ML Tobing

PERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL. Edward ML Tobing PERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL Edward ML Tobing Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" etobing@lemigas.esdm.go.id S A R I Untuk mengetahui

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The inatient Installation Anggrek of General Hosital

Lebih terperinci

HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK

HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK PENGUKURAN POLIGON Pengukuran dan Pemetaan Hutan : HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK Y φq Dq Q(Xq,Yq) θq P(X,Y) φq = Azimuth/arah P ke Q 0 X θq Dq = Azimuth/arah Q ke P = Jarak dari P ke Q P(X,Y)

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST e-jurnal Matematika Vol. No. Agustus 0, 5-3 AKTOR-AKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST SITTI HAJAR, MADE SUSILAWATI, D.P.E. NILAKUSMAWATI 3,,3 Jurusan Matematika, akultas

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Manado Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Hosital Inatient F General Hosital

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Outatient Installation of Surgery General Hosital

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: ARTIKEL PENELITIAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE INKUIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PADANG OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM: 1110013111008

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017 Seminar Nasional Inovasi Dan Alikasi Teknologi Di Industri 207 ISSN 2085-428 ITN Malang, 4 Pebruari 207 ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF EKSEKUSI PROYEK PENINGKATAN KINERJA FASILTAS PENGUJIAN SUMUR MINYAK

Lebih terperinci

Modifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Optimasi

Modifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Optimasi Modifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Otimasi Ariani Budi Safarina ABSTRAK Metoda hydrograf satuan sintetik dierlukan untuk menentukan arameter banjir di daerah aliran

Lebih terperinci

BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M)

BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M) 30 BAB III MODEL EXPOETIAL GEERALIZED AUTOREGRESSIVE CODITIOAL HETEROSCEDASTIC I MEA (EGARCH-M) 3.1 Proses EGARCH Exonential GARCH (EGARCH) diajukan elson ada tahun 1991 untuk menutui kelemahan model ARCH/GARCH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Y dikatakan linear jika untuk setiap x, Diberikan ruang Hilbert X atas lapangan F dan T B( X ), operator T

BAB I PENDAHULUAN. Y dikatakan linear jika untuk setiap x, Diberikan ruang Hilbert X atas lapangan F dan T B( X ), operator T BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang dan Permasalahan Bidang ilmu analisis meruakan salah satu cabang ilmu matematika yang di dalamnya banyak membicarakan konse, aksioma, teorema, lemma disertai embuktian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai BAB 2 ANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai berikut: Barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal erusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER

ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER Yonathan Mozes Mandagi 1, Paramashanti 2 1 Program Studi Teknik Kelautan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganeca 10

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR PABRIK KAYU DI PT. HADINATA BROTHER S & CO

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR PABRIK KAYU DI PT. HADINATA BROTHER S & CO ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR PABRIK KAYU DI PT. HADINATA BROTHER S & CO HARI MOEKTIWIBOWO DAN ADE KRISNADI Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRACT PT. Hadinata

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN OLEH LUKMANUDIN D07.090.5 PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR Sri Syatriani 1, Muliati 2 1 Dosen STIK MAKASSAR 2 Peminatan Gizi STIK Makassar Abstract Background: Growth

Lebih terperinci

Analisis Kapabilitas Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia

Analisis Kapabilitas Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) 337-350 (30-98X Print) D-5 Analisis Kaabilitas Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia Junta Dwi Kurnia, Sri Mumuni Retnaningsih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1997 negara-negara di Kawasan Asia mengalami krisis ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1997 negara-negara di Kawasan Asia mengalami krisis ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 997 negara-negara di Kawasan Asia mengalami krisis ekonomi, seerti Korea Selatan, Thailand, Filiina, Malaysia, Singaura, Indonesia. Penyebaran krisis di kawasan

Lebih terperinci

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu   Abstract. PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA MA ARIF NU 5 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR) Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Ina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Inatient

Lebih terperinci