MATEMATIKA 3 Turunan Parsial. -Irma Wulandari-

dokumen-dokumen yang mirip
4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

Bagian 2 Turunan Parsial

Ilustrasi Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit.

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Rencana Pembelajaran

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I

BAB 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDER SATU

Diferensial dan Integral

Hendra Gunawan. 21 Maret 2014

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari

11. Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

Jurusan Matematika FMIPA-IPB

INTEGRAL TAK TENTU (subtitusi parsial) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

2 Akar Persamaan NonLinear

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50

1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

Sulistyani, M.Si.

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

KALKULUS I MUG1A4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY IV. TURUNAN

BAB VIII PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

TURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T.

Kalkulus Multivariabel I

SOLUSI PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Pengertian Dasar Termodinamika Termodinamika secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas dinamika panas suatu sistem Termo

Persamaan Diferensial Orde Satu

Fungsi Dua Peubah atau Lebih. Pertemuan 9. Contoh. Gambar. 14-Feb-17. Pada gambar di atas P(x 1. ,y 1. ) adalah sebarang titik pada oktan I, dengan

SRI REDJEKI KALKULUS I

I. Beberapa Pengertian Dasar dan Konsep

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

perpindahan, kita peroleh persamaan differensial berikut :

APLIKASI INTEGRAL 1. LUAS DAERAH BIDANG

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. analitik dengan metode variabel terpisah. Selanjutnya penyelesaian analitik dari

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA

A. 3 x 3 + 2x + C B. 2x 3 + 2x + C. C. 2 x 3 + 2x + C. D. 3 x 3 + 2x + C. E. 3 x 3 + 2x 2 + C A. 10 B. 20 C. 40 D. 80 E. 160

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

PENDAHULUAN KALKULUS

TURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T.

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

4.1 Konsep Turunan. lim Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema ) a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adalah :

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

BAB II PERSAMAAN TINGKAT SATU DERAJAT SATU

SOAL-SOAL LATIHAN KALKULUS I SISTEM BILANGAN REAL, PERTAKSAMAAN DAN OPERASI GEOMETRIS KURVA SEDERHANA

panjang yang berukuran x i dan y i. Ambil sebuah titik pada sub persegi d

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Hendra Gunawan. 25 September 2013

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Senin, 18 JUNI 2001 Waktu : 2,5 jam

LIMIT DAN KEKONTINUAN

BAB II FUNGSI ANALITIK

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

I. PENDAHULUAN 1.1 Apa Termodinamika itu Termofisika adalah ilmu pengetahuan yang mencakup semua cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari dan

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan mengaplikasikan turunan fungsi pada

METODE GARIS SINGGUNG DALAM MENENTUKAN HAMPIRAN INTEGRAL TENTU SUATU FUNGSI PADA SELANG TERTUTUP [, ]

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

Fisika Dasar I (FI-321)

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

KALKULUS MULTIVARIABEL II

3. Termodinamika Statistik

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Bab 2 Fungsi Analitik

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

5.1 Menggambar grafik fungsi

5. Aplikasi Turunan 1

REVIEW MATEMATIKA : ALAT PEMECAHAN SOAL REVIEW MATEMATIKA : ALAT PEMECAHAN SOAL

DIKTAT. Persamaan Diferensial

: D C adalah fungsi kompleks dengan domain riil

PENGGUNAAN TURUNAN. Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Lipat Tiga

UJIAN PERTAMA KALKULUS/KALKULUS I SEMESTER PENDEK 2004 SABTU, 17 JULI (2 JAM)

Open Source. Not For Commercial Use

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

Bagian 2 Matriks dan Determinan

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

Transkripsi:

MATEMATIKA 3 Turunan Parsial -Irma Wulandari-

Pengertian Turunan Parsial T = (,) Rata-rata perubahan suhu pelat T per satuan panjang dalam arah sumbu, sejauh, untuk koordinat tetap ; (, ) (, ) Rata-rata perubahan suhu pelat T per satuan panjang dalam arah sumbu, sejauh, untuk koordinat tetap ; (, ) (, )

Pengertian Turunan Parsial Laimna perhitungan perubahan suhu per satuan panjang dilakukan di setiap titik (,), 0 dan 0, jika limitna ada, maka (, ) (, lim ) 0 (1a) (, ) (, lim ) 0 (1b) dan Menatakan perubahan suhu per satuan panjang di setiap titik dalam arah, dan

Pengertian Turunan Parsial adalah turunan ungsi (,) terhadap dengan memperlakukan sebagai suatu tetapan, ang disebut turunan parsial ungsi (,) terhadap adalah turunan ungsi (,) terhadap dengan memperlakukan sebagai suatu tetapan, ang disebut turunan parsial ungsi (,) terhadap Lambang lain = (,) = (,)

Pengertian Turunan Parsial Turunan parsial (1a) dan (1b) umumna juga merupakan ungsi dari dan, maka jika diturunkan lebih lanjut, disebut turunan parsial kedua.

Contoh 1 Misalkan (,)= sin (). Maka.., cos( ) cos( ) cos( ) sin cos( ) cos sin( ) cos( ) cos sin( ) ( cos( )) sin

Contoh Tinjau pers. Gas ideal PV = nrt, dengan P,V, dan T berturut-turut adalah tekanan, volume dan suhu gas ideal; sedangkan n adalah jumlah mol gas, dan R suatu tetapan isika, aitu tetapan gas semesta (universal). Berikut kita akan menganggap n tetap. Jika kita pecahkan bagi P, diperoleh: nrt P P V T nr V dan P V nrt V Jika kita pecahkan bagi V, diperoleh: nrt V nr V P T P V P nrt P P T T V V P nr P V nr nrt P Sehingga 1 nrt PV

Dierensial Total Yang lalu : perubahan ungsi (,) terhadap pertambahan salah satu variabelna, atau. Permasalahan : bagaimanakah perubahan ungsi (,) bila dan keduana bertambah secara bebas?? Misalkan ungsi (,) mempunai turunan parsial di (,). Pertambahan ungsi (,) jika bertambah menjadi +, dan menjadi +, adalah = ( +, + ) (,) Jika ditambahkan dan dikurangkan (, + ) di ruas kanan, diperoleh : = [ ( +, + ) (, + )] + [(, + ) (,)] (*) Pertambahan dalam ungsi (, + ) dengan mempertahankan + tetap

Dierensial Total Teorema nilai rata-rata kalkulus Jika () memiliki turunan () pada setiap titik dalam selang [ -, + ], maka [(+ )-()]= (ξ) Dengan ξ = + ( 0 < < 1 ) sebuah titik dalam selang [ -, + ]. Dengan demikian, [ ( +, + ) (, + )] = ( + 1, + ) dengan 0 < 1 < 1 Dengan cara ang sama, untuk suku kedua pers.(*), menghasilkan [(, + ) (,)] = (, + ) dengan 0 < < 1

Dierensial Total Jika turunan parsial (,) dan (,) kontinu di (,), maka ( + 1, + ) = (,) + ε 1 (, + ) = (,) + ε dengan lim ε 1 = 0 dan lim ε = 0, bila dan menuju nol. Pers.(*) teralihkan menjadi : = (,) + (,) + ε 1 + ε Dengan mengambil limit 0 dan 0, diperoleh turunan total ungsi (,) : d d d Untuk (,,,... ), turunan totalna d d d d...

Contoh 3 Hitunglah dierensial total ungsi pada contoh 1 (,)= sin (). Jawab. = cos () dan = - cos () Sehingga turunan totalna : d = ( cos () )d + ( - cos ()d

Contoh 4 (1) Percepatan gravitasi g dapat ditentukan dari panjang l dan periode T bandul matematis ; rumusna adalah g = 4π l/t. Tentukanlah kesalahan relati terbesar dalam perhitungan g jika kesalahan relati dalam pengukuran l adalah 5 % dan T, %. Solusi : Kesalahan relati dalam pengukuran l adalah kesalahan sebenarna dalam pengukuran l dibagi dengan panjang terukur l. Karena kita dapat mengukur l lebih besar atau kecil daripada l sesungguhna, maka kesalahan relati terbesar dl/l mungkin -0,05 atau 0,05. Begitupula dt/t terbesar adalah 0,0. Bagaimana dengan dg/g???

Contoh 4 () g = 4π l/t ln g = ln(4π ) + ln l ln T atau dg g dl l dt T Menurut ketidaksamaan segitiga : dg g dl l dt T maka, kesalahan relati terbesar dg/g adalah dg/g = 0,05 + (0,0) = 0,09

Aturan Berantai (1) = (, ) : persamaan permukaan S dalam ruang. Jika variabel dan berubah sepanjang kurva C sebarang, dengan persamaan parameterna : = (s), dan = (s) s sebagai parameter maka = ((s), (s)) = (s) Sehingga sepanjang kurva C d d d d ds, ds d ds, ds d ds ds d ds d ds d ds

Aturan Berantai () Kasus khusus : = (, ) ; = () ; bebas d d ds ds Secara umum untuk n > variabel, = (,,,... ) dengan = ( u, v, w,... ) = ( u, v, w,... ) = ( u, v, w,... ) d d d d...

Aturan Berantai (3) Karena masing-masing variabel,,,... adalah juga ungsi dari u, v, w,..., maka :... dw w dv v du u d... dw w dv v du u d... dw w dv v du u d Sehingga, turunan total ungsi (,,,...) adalah......... dv v v v du u u u d

Contoh 5 Jika = + ln, dengan = u + v, = u v, dan = u, tentukanlah v dan u, Solusi : u u u u =( + )(1) + ( ln )(1) + (-/)() = 4 + ln / v v v v = ( + )(v) + ( ln )(-v) + (-/)(0) = 4v + v ln

Fungsi Implisit Bentuk eksplisit, = () Bentuk implisit, φ(, ) = 0, d/d =??? d d d d d ( / ) asalkan 0 ( / ) Secara geometris, ungsi implisit φ(, ) = 0 menatakan sebuah kurva pada bidang, dan d/d menatakan kemiringan garis singgungna di titik dimana 0

Contoh 6 Tentukanlah kemiringan garis singgung pada kurva + 4 + 7 =3 di titik (1, -1) Solusi : φ(, ) = ( + 4 + 7-3 ) = 0 Turunan parsial φ(, ) terhadap dan : ( 4 7) ( 4 4) Kemiringan kurva di titik (1, -1 ) adalah : ( / ) ( 4 7) d d ( / ) (4 4) (1, 1) 13/8

Fungsi Implisit (> variabel) Untuk ungsi implisit dalam tiga atau lebih variabel,,,..., aitu φ(,,,... ) = 0, d d d d... 0 Jika 0, pemecahan bagi d : d d d... /( / ) d d ( / ) ( / ) d d ( / ) ( / )

Contoh 7 Tentukan d / d dan d / d dari persamaan + + - 1 =0 Solusi : φ(,, ) = + + - 1 =0 Dengan demikian : d d d d Jika = 0, sepanjang lingkaran + = 1, kedua turunan parsial ini takterdiinisikan.

PENERAPAN DALAM TERMODINAMIKA (1) Hukum Pertama Termodinamika Jika pada sebuah sistem ang berinteraksi secara termal dengan lingkungan melakukan usaha terhadap lingkungan sebesar δw, maka sistem tersebut akan mengalami pertambahan energi dalam du, dan menerima atau melepas kalor sebanak δq, menurut hubungan δq = du + δw δq dan δw untuk membedakan bahwa pertambahan kalor, dan usaha bergantung pada jenis proses, sedangkan du menatakan dierensial total energi dalam sistem. Untuk sistem gas, keadaan sistem ditentukan P,V, dan T melalui pers. Keadaan F(P, V, T) = 0 Gas ideal : PV = nrt dan umumna U (T, V), sedangkan δw = P dv

PENERAPAN DALAM TERMODINAMIKA () Hukum Termodinamika Kedua Bagi proses irreversibel (terbalikkan ), kalor δq = TdS, dengan S adalah entropi Hukum pertama termodinamika : T ds = du + P dv, atau du = - TdS + P dv Tampak bahwa U = U(S, V) U du S U ds dv V U T S U P V V S U S U V T V P S V U S S U V T V P S Relasi Mawell besaranbesaran termodinamika

PENERAPAN DALAM TERMODINAMIKA (3) Dengan cara ang sama, tunjukkan relasi Mawell berikut: T P V S ; S V P T ; S P V T