Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

dokumen-dokumen yang mirip
TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

BAB III TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

Open Source. Not For Commercial Use

Ilustrasi Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit.

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Fungsi Dua Peubah dan Turunan Parsial

Kalkulus Multivariabel I

Bagian 2 Turunan Parsial

Hendra Gunawan. 19 Maret 2014

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

Hendra Gunawan. 21 Maret 2014

Matematika Dasar NILAI EKSTRIM

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange

1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih 1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Kalkulus Multivariabel I

panjang yang berukuran x i dan y i. Ambil sebuah titik pada sub persegi d

GEOMETRI ANALIT DI R3

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

Kalkulus Peubah Banyak Modul Pembelajaran. January UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada.

LEMBAR KERJA SISWA 1. : Menggunakan Konsep Limit Fungsi Dan Turunan Dalam Pemecahan Masalah

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co.

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

KALKULUS I MUG1A4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY V. APLIKASI TURUNAN

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

BAB 5 PENGGUNAAN TURUNAN

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

Kalkulus Fungsi Dua Peubah atau Lebih

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :

PERSAMAAN BIDANG RATA DAN VEKTOR NORMAL. (,, ) dan (,, ). Dan misalkan

UJIAN PERTAMA KALKULUS/KALKULUS I SEMESTER PENDEK 2004 SABTU, 17 JULI (2 JAM)

Matematika EBTANAS Tahun 1999

Open Source. Not For Commercial Use. Vektor

Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004

AFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii SOAL - SOAL... 2 PEMBAHASAN... 19

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Pengantar Kalkulus. Pertemuan - 1

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

PENGGUNAAN TURUNAN. Maksimum dan Minimum. Definisi. Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c. Kita katakan bahwa:

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

5.1 Menggambar grafik fungsi

Hendra Gunawan. 4 April 2014

SOAL DAN SOLUSI SIAP SBMPTN 2013 MATEMATIKA IPA

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5

PENGGUNAAN TURUNAN IKA ARFIANI, S.T.

IRISAN KERUCUT: PARABOLA

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari

Darpublic Nopember 2013

(Dengan Pendekatan Vektor) Oleh: Murdanu, M.Pd.

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

Pertemuan : 4 Materi : Fungsi Bernilai Vektor dan Gerak Sepanjang Kurva Bab II. Diferensial Kalkulus Dari Vektor

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

KED PENGGUNAAN TURUNAN

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

Rencana Pembelajaran

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

Pembahasan SNMPTN 2011 Matematika IPA Kode 576

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

Diferensial dan Integral

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

MATEMATIKA 3 Turunan Parsial. -Irma Wulandari-

Melukis Grafik Irisan Kerucut Tanpa Transformasi Sumbu-sumbu Koordinat

5. Aplikasi Turunan 1

Aplikasi Turunan. Diadaptasi dengan tambahan dari slide Bu Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

15. TURUNAN (DERIVATIF)

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.

A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT

Bagian 7 Koordinat Kutub

BAB IV. PENGGUNAAN TURUNAN. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR

PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78.

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

Transkripsi:

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah [MA114]

Sistem Koordinat Kuadran II Kuadran I P(,) z P(,,z) Kuadran III Kuadran IV R (Bidang) Oktan 1 R 3 (Ruang) 7/6/007 [MA 114]

Permukaan di Ruang (R 3 ) Sebelum belajar tentang fungsi dua peubah, terlebih dahulu kita mengenal permukaan di ruang dan cara membuat sketsa suatu permukaan di ruang (R3). Berikut beberapa fungsi permukaan di ruang, antara lain : Bola, mempunai bentuk umum : Jejak di bidang XOY, z = 0 Jejak di bidang XOZ, = 0 Jejak di bidang YOZ, = 0 + + z = a, a > 0 + = a, berupa lingkaran + z = a, berupa lingkaran + z = a, berupa lingkaran 7/6/007 [MA 114] 3

Gambar Bola Z 7/6/007 [MA 114] 4

Permukaan di Ruang Elipsoida, mempunai bentuk umum a Jejak di bidang XOY, z = 0 Jejak di bidang XOZ, = 0 Jejak di bidang YOZ, = 0 z + + = 1, a, b, c > 0 b c a a z c + + + b z c b = 1, berupa Ellips = 1, berupa Ellips = 1, berupa Ellips 7/6/007 [MA 114] 5

Gambar Ellipsoida Z 7/6/007 [MA 114] 6

Permukaan di R 3 Hiperboloida berdaun satu, mempunai bentuk umum: a z + = 1, a, b, c > 0 b c Jejak di bidang XOY, z = 0 Jejak di bidang XOZ, = 0 Jejak di bidang YOZ, = 0 a a b + b z c z c = 1, berupa Ellips = 1, berupa Hiperbolik = 1, berupa Hiperbolik 7/6/007 [MA 114] 7

Gambar Hiperbolik Berdaun Satu Z 7/6/007 [MA 114] 8

7/6/007 [MA 114] 9 Permukaan Permukaan di di R 3 Hiperboloida berdaun dua, mempunai bentuk umum: 1 c z b a =, a, b, c > 0 1 b a = Jejak di bidang XOY, z = 0, berupa Hiperbolik 1 c z a = Jejak di bidang XOZ, = 0, berupa Hiperbolik 1 c z b = Jejak di bidang YOZ, = 0, tidak ada jejak 1 a c z b = +, maka terdefinisi saat - a atau a Jejak di bidang, = k (konstanta), k > a atau k < - a, berupa ellips

Gambar Hiperbolik Berdaun Dua Z 7/6/007 [MA 114] 10

Permukaan di R 3 Paraboloida eliptik, mempunai bentuk umum: a z + =, a, b, c > 0 b c Paraboloida hiperbolik, mempunai bentuk umum: z =, a, b, c > 0 a b c Kerucut eliptik, mempunai bentuk umum: z + = 0 a b c Bidang, mempunai bentuk umum: A + B + Cz = D 7/6/007 [MA 114] 11

Gambar Z Z Paraboloida Eliptik z Paraboloida Hiperbolik z Kerucut Eliptik Bidang 7/6/007 [MA 114] 1

Latihan: Gambarkan 1. + = 4. = 3. + + 4z = 8, di oktan 1 4. 9 z + 9 + 4 = 36 5. z =4 6. + + z 4z = 3 7/6/007 [MA 114] 13

Fungsi Dua Peubah Definisi: Fungsi dua peubah adalah aturan ang mengaitkan setiap pasangan terurut (,) dengan tepat satu z =f(,) Notasi : f : A R ( A C R ) Contoh: (,) z = f(,) 1. f(,) = + 4. f(,) = 3. f(,) = 1 3 36 + 9 ( ) 4 7/6/007 [MA 114] 14

Daerah Asal (D f ) dan Daerah Nilai (R f ) D f = { (, ) R f (, ) R} R = { f (, ) (, ) } f D f Contoh. Tentukan dan gambarkan D f dari 1. f(,) = + 4 1. f (, ) = 36 9 4 3 3. f (, ) = (1 ) 7/6/007 [MA 114] 15

1. Contoh (Jawab) D f ={(,) R + 4 R} = {(,) R }. 1 = (, ) R 36 9 4 R 3 = {(,) R 36 9 4 0} D f = {(,) R 9 + 4 36} = (, ) R + 1 4 9 3 7/6/007 [MA 114] 16

3. D f Contoh (Jawab) { } (, ) R (1 R = ) = {(,) R (1 ) 0} = {(,) R 0 dan (1 ) 0 atau 0 dan (1 ) 0} = {(,) R 0 dan 1 atau 0 dan 1} 7/6/007 [MA 114] 17

Latihan Tentukan dan Gambarkan D f dari 1. f(,) =. f(,) = + 1 ( ) 4. f(,) = 5. f(,) = 16 ln( + ) ln( + 1) + 1 3. f(,) = 7/6/007 [MA 114] 18

Grafik Fungsi Dua Peubah Grafikna berupa permukaan di ruang z Z=f(,) D f Karena setiap pasangan terurut (,) dipasangkan dengan tepat satu z = f(,), maka setiap garis ang sejajar sb z akan memotong grafik tepat di satu titik. 7/6/007 [MA 114] 19

Contoh Gambarkan Grafik 1. f(,) = + 3 Z z = + 3 z = + 1 1 3 Paraboloida eliptik Z 3. f(,) = 3 z = 3 3 7/6/007 [MA 114] 0

Contoh 3. f(,) = 1 3 36 9 9z = 36 9 4 4 Z 9 + 4 + 9z = 36 z + + = 1 Elipsoida 4 9 4 3 4. f(,) = 16 Z 4 z = 16 + + z = 16 4 Bola 4 7/6/007 [MA 114] 1

Kurva Ketinggian z = f(,) z = k adalah kurva ketinggian. Jadi Kurva ketinggian adalah proeksi perpotongan grafik z = f(,) dengan bidang z =k pada bidang XOY. Contoh: Gambarkan kurva ketinggian z = k dari 1. f(,) = +, k = 0, 1,, 4. f(,) =, k = -, 0,, 4 7/6/007 [MA 114]

Contoh (Jawab) 1. f(,) = +, k = 0, 1,, 4 Untuk k = 0 + = 0 = 0, = 0 Untuk k = 1 + = 1 1 + 1 elips Untuk k = + = + = 1 elips Untuk k = 4 + = 4 + = 1 elips 4 = 1 titik (0, 0) k= k=4 k=1.k=0 7/6/007 [MA 114] 3

Contoh (Jawab). f(,) =, k = -, 0,, 4 Untuk k = - = - = Untuk k = 0 = 0 Untuk k = Untuk k = 4 = = = + = 4 = + 4 parabola parabola parabola parabola k=0 k= k=4 k=- 7/6/007 [MA 114] 4

Latihan Gambarkan kurva ketinggian z = k dari 1. f(,) = /, k = -4, -1, 0, 1, 4. f(,) = +, k = 0, 1, 4, 9 3. f(,) =, k = -4, -1, 0, 1, 4 4. f(,) =, k = 1,, 3, 4 7/6/007 [MA 114] 5

Limit Fungsi Dua Peubah Definisi: Fungsi f(,) mempunai limit L untuk (,) mendekati (a,b) ditulis lim (,) (a,b) Jika ε > 0 δ > 0 f (, ) L < ε f (, ) = L ( a) + ( ) < δ 0 < b L+ε L L ε z Z =f(,) berlaku δ (a,b) 7/6/007 [MA 114] 6

Catatan lim (,) (a,b) f (, ) = L ada jika lim (,) (a,b) f (, ) = L untuk sembarang kurva ang melalui (a,b). Artina: Jika terdapat paling sedikit kurva di R ang melalui (a,b) dengan nilai lim (,) (a,b) kurva, maka dikatakan lim f (, ) f (, ) berbeda untuk masing-masing (,) (a,b) tidak ada.. (a,b) 7/6/007 [MA 114] 7

Contoh Buktikan bahwa limit lim (, ) (0,0) + berikut tidak ada Jawab f (, ) = terdefinisi di D f = R {(0,0)} + Di sepanjang garis =0, kecuali =0, maka nilai f adalah.0 f (,0) = = 0 + 0 Limit f(,) mendekati (0,0) sepanjang garis = 0 adalah.0 lim f (,0) = lim = 0 (,0) (0,0) (,0) (0,0) + 0 7/6/007 [MA 114] 8

Contoh (Lanjutan) Di sepanjang garis =, maka nilai f adalah. 1 f (, ) = = + Limit f(,) mendekati (0,0) sepanjang garis = adalah (,. lim f (, ) = lim ) (0,0) (, ) (0,0) + = 1 Karena lim f (,0) lim f (, ) lim (,0) (0,0) (, ) (0,0) + tidak ada (, ) (0,0) maka 7/6/007 [MA 114] 9

Latihan Buktikan bahwa limit berikut tidak ada 1. lim (,) (0,0) +. lim (,) (0,0) 4 + 3 4 + 3. lim (,) (0,0) 6 + 7/6/007 [MA 114] 30

Kekontinuan Definisi: Fungsi dua buah f(,) kontinu dititik (a,b) jika i. f(a,b) terdefinisi ii. lim f (, ) ada iii. Teorema: (,) (a,b) lim (,) (a,b) f (, ) = f (a, b) 1. Polinom dengan m peubah kontinu di R m. Fungsi rasional m peubah f(,) = p(,)/q(,) kontinu pada D f asal q(,) 0 3. Jika g fungsi dua peubah kontinu di (a,b) dan f fungsi satu peubah kontinu di g(a,b) maka f0g kontinu di (a,b) didefinisikan f0g (,) = f(g(,)) 7/6/007 [MA 114] 31

Contoh Kekontinuan Selidiki kekontinuan fungsi berikut: 1. f(,) = + 3 ( 4) Kontinu dimana-mana (R ) kecualidiparobola =4. f(,) = cos( 4 + ) Misal g(,) = -4+ (Polinom) g kontinu dimanamana dan h(t) = cos t kontinu di setiap t di R. Maka f(,) = h(g(,)) kontinu di semua (,) di bidang 7/6/007 [MA 114] 3

Turunan Parsial Definisi: Misalkan f(,) adalah fungsi dua peubah dan. 1. Turunan parsial pertama dari f terhadap ( dianggap konstan) didefinisikan sebagai berikut f (, ) = lim h 0 f ( + h, ) f (, ) h. Turunan parsial pertama dari f terhadap ( dianggap konstan) didefinisikan sebagai berikut f (, ) = lim h 0 f (, + h) f (, ) h 7/6/007 [MA 114] 33

Contoh: Tentukan f dan f 3 1. f (, ) = + 4 3. f (, ) = ln sin t dt Jawab Jawab f (,) = 3 + 4 f (,)=0. ln(sin) 1. ln(sin) f f (,) = ln(sin) (,) = 3 + 8 f (,)=1. ln(sin) 0. ln(sin). f (, ) = cos( + ) f (,) = ln(sin) Jawab f (,) = sin( + ) f (,) = cos( + ) sin( + ) 7/6/007 [MA 114] 34

Latihan Tentukan f dan f 3 1. f (, ) = cos( + ) + sin cos. f (, ) e t dt = 3 3. f (, ) = sin( + ) + cos() Tentukan f, f dan f z 1. f (,, z) = + z + 3z. f (,, z) = cos( z) + 7/6/007 [MA 114] 35

7/6/007 [MA 114] 36 Turunan Turunan Parsial Parsial Kedua Kedua ), ( f f f = = ), ( f f f = = f f f = = ), ( f f f = = ), (

Contoh Tentukan f, f,f, f 1. f(,)= 3 + 3 Jawab f (,) = 3 + 3 f (,) = 3 + 3 f (,) = 3 f (,) = 3 + 6 f (,) = 6 + 6 f (,) = 3 + 6 7/6/007 [MA 114] 37

Contoh. f(,) = sin( ++ 3 ) Jawab f (,) = sin( ++ 3 ) + (+) cos( ++ 3 ) f (,) = sin( ++ 3 )+(+3 ) cos( ++ 3 ) f (,)=(+)cos( ++ 3 )+(4+ )cos( ++ 3 ) (+) sin( ++ 3 ) f (,) = sin( ++ 3 )+(+3 ) cos( ++ 3 ) +( +4)cos( ++ 3 ) (+)(+3 )sin( ++ 3 ) f (,)=(+3 )sin( ++ 3 )+( +9 )sin( ++ 3 ) (+3 ) sin( ++ 3 ) f (,) = sin( ++ 3 )+(+)cos( ++ 3 ) +(4+3 3 )cos( ++ 3 ) (+)(+3 )sin( ++ 3 ) 7/6/007 [MA 114] 38

Latihan Tentukan f, f,f, f 1. f(,) = cos() + e +. f(,) = ln( + + 3 ) 3. f(,) = tan -1 ( /) 4. f(,) =ln( ++ ) 5. f(,) = (-)/() 7/6/007 [MA 114] 39

Arti Geometri Turunan Parsial z (a, b) s Perpotongan bidang = b dengan fungsi permukaan f(,) berupa sebuah kurva (lengkungan s) pada permukaan tersebut. Turunan parsial fungsi f(,) terhadap di titik (a,b) merupakan gradien garis singgung terhadap kurva s pada titik (a, b, f(a,b)) dalam arah sejajar sumbu. 7/6/007 [MA 114] 40

Arti Geometri Turunan Pertama () s z (a, b) Perpotongan bidang = a dengan fungsi permukaan f(,) berupa sebuah kurva (lengkungan s) pada permukaan tersebut. Turunan parsial fungsi f(,) terhadap di titik (a,b) merupakan gradien garis singgung terhadap kurva s pada titik (a, b, f(a,b)) dalam arah sejajar sumbu. 7/6/007 [MA 114] 41

Soal Cari persamaan parameter garis singgung kurva perpotongan 1.36 z= 4 + 9 dengan = 3 di titik (3,,) Jawab: Turunan parsial terhadap adalah z 1 f (, ) = = z Sehingga didapat f ( 3,) = = 1. Bilangan ini adalah menatakan kemiringan garis singgung untuk kurva tersebut di (3,,)aitu 1/1. Ini menatakan bahwa garis itu berarah (0,1,1) dan melalui titik (3,,), sehingga persamaan parameter garis singgung kurva tersebut adalah = 3, = + t, z = + t 7/6/007 [MA 114] 4

Soal Cari persamaan parameter garis singgung kurva perpotongan. z = (9 +9-36) dengan bidang =1 di titik (, 1,(3/)) Jawab: Turunan parsial terhadap adalah z 18 9 f (, ) = = = 4 9 + 9 36 9 + 9 36 z Sehingga didapat f (,1) = = 3. Bilangan ini adalah menatakan kemiringan garis singgung untuk kurva tersebut di (,1,(3/))aitu 3/1. Ini menatakan bahwa garis itu berarah (1,0,3) dan melalui titik (,1,(3/)), sehingga persamaan parameter garis singgung kurva tersebut adalah = +t, = 1, z = 3/ + 3 t 7/6/007 [MA 114] 43

Latihan Cari kemiringan garis singgung dan persamaan garis singgung kurva perpotongan 1. 3z = (36-9 -4 ) dengan bidang = 1 di titik (1,, (11/3)). 4z =5 (16- ) dengan bidang =3 di titik (, 3, 5 (3/)) 7/6/007 [MA 114] 44

Vektor Gradien Misalkan fungsi z = f(,) terdefinisi di D R Definisi Vektor gradien dari fungsi z = f(,) di (,) D, didefinisikan sebagai î, ĵ r f (, ) = f (, )î + f (, )ĵ adalah vektor satuan di arah sumbu, positif Notasi lain: grad f(,), del f(,) Definisi Vektor gradien dari fungsi f(,,z) adalah r f (,, z) î, ĵ, kˆ = f (,, z)î + f (,, z)ĵ+ f z (,, z)kˆ adalah vektor satuan di arah sumbu,,z positif 7/6/007 [MA 114] 45

Contoh Tentukan r f (, ) r dan f ( 1, 1) dari f (, ) = e Jawab f (, ) = e + f (, ) = e e Sehingga diperoleh: r f (, ) = e + e r f ( 1, 1) = e ˆi + ( ) ˆ i + e j e ˆj f ( 1, 1) = e + e = e f ( 1, 1) = e ˆ 7/6/007 [MA 114] 46

Latihan r I. Tentukan f dari 1. f (, ) = +. f = + (, ) ln 3. 4. f (, ) = 3 sin ( ) f (, ) = ln( + ) 5. f (,, z) = e z 6. f (,, z) = e sec z II. Tentukan r f di titik ang diberikan 1. f (, ) = di P (,3). 3 f (, ) = ln( + 4 3 ) di P ( 3, 3) 3. f (, ) = di P (, 1) 7/6/007 [MA 114] 47

Aturan Rantai Misalkan =(t) dan = (t) terdeferensialkan di t dan z = f(,) terderensialkan di ((t), (t)) Maka z = f((t), (t)) dapat dideferensialkan di t dan didefinisikan sebagai dz dt z = t z + t Misalkan = (s,t), =(s,t) dan z = f(,), maka () dz z z i = + ds s s ( ii) dz dt z = t z + t 7/6/007 [MA 114] 48

Contoh 1. Misalkan w = 3 dengan = t 3 dan = t, tentukan Jawab: dw dt dw dt = w t + w t = 3 (3t )+3 (t) = t 3 (t ) 3 (3t )+3 (t 3 ) (t ) (t) = t 3. t 6. 3t +3 t 6.t 4. t = 6t 11 +6 t 11 = 1 t 11 7/6/007 [MA 114] 49

Contoh. Misalkan z = 3 dengan = s+7 t dan = 5 s t, dz dz tentukan dan dt ds Jawab: dz z z = + dt t t dz ds = 6. 7 + ( ) 5 s = 4 (s +7t) 50 s t = z s + z s = 6. + ( ) 5 t = 1 (s +7t) 50 s t 7/6/007 [MA 114] 50

Latihan 1. Tentukan dw (dalam t) dt a. w = ; = cos t, = sin t b. w = e sin e sin ; = 3t, = t c. w = sin(z ) ; = t 3, = t, z =t dw. Tentukan (dalam t dan s) dt a. w = ln ; = s/t, = s t e + b. w = ; = s sin t, = t sin s 7/6/007 [MA 114] 51

Turunan Berarah Andaikan f dapat didiferensialkan di (a, b), maka turunan berarah di (a, b) pada arah vektor satuan u = u1 î + u ĵ adalah hasilkali titik antara vektor gradien dengan vektor satuan tersebut. Dengan demikian dapat ditulis : f (p) D u = f (p) u atau D f(a, b) = f (a, b)u 1 + f (a, b)u u Perhatikan bahwa r r r r r f ( p) = f ( p) u = f ( p) u cosθ = f ( p) cosθ D u Sehingga, Turunan berarah akan r bernilai maksimum (θ=0)jika r f (p) u = r f (p) r r f (p) Sebalikna akan minimum jika u = r f (p) 7/6/007 [MA 114] 5

Contoh 1.Tentukan turunan berarah dari f(,) = 4 3 pada titik r P(,1) dalam arah vektor a = 4 ˆi + 3 ˆj Jawab: Drf (,1) = f (,1) u f (,1 u u 1 + ) Vektor u diperoleh dengan menormalkan vektor a r a r 4ˆi + 3ˆj 4 3 u = r = = ˆi + ˆj a 5 5 5 f (,)= 1 f (, 1)= 1..1 =48 f (,)= 4 3 f (, 1)= 4. 3 =3 Sehingga Drf (,1) = f (,1) u f (,1 u u 1 + ) =48. (4/5) + 3. (3/5) = 88/5 7/6/007 [MA 114] 53

Contoh. Tentukan turunan berarah dari f(,,z) r = sinz pada titik P(1,, π/) dalam arah vektor a = ˆ i + ˆj + kˆ Jawab: π π π π Dr uf ( 1,, ) = f(1,, ) u1 + f(1,, ) u + fz(1,, ) u Vektor u diperoleh dengan menormalkan vektor a r a r ˆi + ˆj + ˆ k 1 u = r = = ˆi + ˆj + kˆ a 9 3 3 3 f (,,z)= sinz f (1,,π/)= sin(π/) = f (,,z)= sinz f (1,, π/)= 1.sin(π/) =1 f z (,,z)= cosz f z (1,, π/)= 1. cos(π/) =0 3 7/6/007 [MA 114] 54

Contoh (Lanjutan) Sehingga π π π π Dr uf ( 1,, ) = f(1,, ) u1 + f(1,, ) u + fz(1,, ) u =. (1/3) + 1. (/3) + 0. (/3) = 4/3 3 7/6/007 [MA 114] 55

Latihan 1. Tentukan turunan berarah fungsi f pada titik P ang diberikan dalam vektor a a. f(,) = ln, P(1, 4), a = -3 i + 3 j b. f(,) = e e, P(0, 0), a = 5 i j c. f(,) = e, P(1, 1), a = i + 3 j d. f(,) = /( ), di P(1, 1) dalam arah ke titik Q(-1,-1) e. f(,,z) = +z, di P(1,1,1) dalam arah ke titik Q(5,-3,3). Tentukan suatu vektor satuan u dalam arah mana f bertambah (dan berkurang)paling cepat di titik P dan berapa laju perubahan dalam arah ini a. f(,) = 3 5, P(, 1) d. f(,) = 1, P( 1,) b. f(,) = e sin, P(5π/6,0) c. f(,) = 4 3, P( 1,1) 7/6/007 [MA 114] 56

Latihan (lanjutan) 3. Misal f (, ) =.Tentukan u r sehingga D,3) 0 + u rf ( = 4. Jika r f (, ) ˆi ˆ 0 0 = j,tentukan u r sehingga D u rf ( 0, 0) = r 4 5. Diketahui D u 3 = ˆi u rf ( 1,) = 5 jika ˆj dan 5 5 r 3 D v 4 = ˆi + v rf ( 1,) = 10 jika ˆj 5 5 a. Tentukan f (1,) dan f (1,) b. Tentukanturunanberarahf di(1,) dalamarahke(0,0) 7/6/007 [MA 114] 57

Bidang Singgung Definisi: Misalkan suatu permukaan S mempunai persamaan F(,,z) = k. Maka bidang singgung dari S pada titik P o (a,b,c) adalah sebuah bidang ang melalui P o dan tegak lurus pada r f (a,b,c) Teorema: Untuk permukaan F(,, z) = k, persamaan bidang singgung di titik (a, b, c) adalah : F (a,b,c) ( a) + F (a,b,c) ( b) + F z (a,b,c) (z c) = 0 Jika permukaan z = f(, ) maka persamaan bidang singgung di (a, b, f(a, b)) adalah : z f(a,b) = f (a,b) ( a) + f (a,b) ( b) 7/6/007 [MA 114] 58

Contoh 1. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal permukaan + + z = 3 di titik (1,, 3) Jawab: Misalkan F(,,z) = + + z r f(,, z) = ˆi + ˆj + 4z kˆ r f( 1,,3) = ˆi + 4 ˆj + 1 kˆ Jadi persamaan bidang singgung di (1,, 3) adalah ( 1) + 4( ) + 1 (z 3) = 0 + 4 + 1 z = 46 7/6/007 [MA 114] 59

Contoh (Lanjutan) Jadi persamaan parameter garis normal adalah = 1+t, = + 4t, z = 3 + 1 t Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal 1 z 3 = = 4 1 7/6/007 [MA 114] 60

Contoh. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal permukaan z = f(,)= +-3 + di titik (1,, -5) Jawab: f (, ) = + 3 f (, ) = 6 f ( 1,) = + 4 1 = 6 f ( 1,) = 1 = 10 Jadi persamaan bidang singgung di (1,, 3) adalah (z + 5) = 6( 1) 10( ) 6 + 10 + z = 1 7/6/007 [MA 114] 61

Contoh Jadi persamaan parameter garis normal adalah = 1+6t, = + 10t, z = 5 + t Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal 1 6 = 10 = z + 5 1 7/6/007 [MA 114] 6

Latihan 1. Tentukan persamaan bidang singgung dari garis normal permukaan a. + 3z = di titik (-1, -4, 6) b. = e cos z di titik (1, e, 0) c. 1/ + 1/ + z 1/ = 4 di titik (4, 1, 1) d. z= e 3 cos di titik (π/3, 0, -1). Tentukan semua titik pada permukaan z= 8+4 dimana bidang singgungna mendatar 3. Perlihatkan bahwa permukaan +4+z =0 dan + +z 6z+7 =0 saling meninggung di titik (0, -1,). aitu perlihatkan bidang singgungna sama 4. Tentukan sebuah titik pada permukaan + +3z =1 di mana bidang singgungna tegak lurus garis dengan persamaan parameter: =1+t, =3+8t, z= 6t 7/6/007 [MA 114] 63

Maksimum dan Minimum Fungsi Dua Peubah Definisi Misalkan ( 0, 0 ) D f, maka f( 0, 0 ) adalah nilai maksimum global dari f pada D f, jika f( 0, 0 ) f(,), (,) D f f( 0, 0 ) adalah nilai minimum global dari f pada D f, jika f( 0, 0 ) f(,), (,) D f f( 0, 0 ) adalah nilai ekstrim global dari f pada D f, jika ia merupakan nilai maksimum global atau nilai minimum global. Definisi ang sama berlaku dengan kata global diganti dengan lokal, pada (i) dan (ii), kita hana memerlukan bahwa pertidaksamaan berlaku pada N S, dengan N suatu daerah di sekitar ( 0, 0 ). 7/6/007 [MA 114] 64

Di mana nilai ekstrim muncul? Titik di mana kemungkinan terjadina nilai ekstrim disebut titik kritis Titik Kritis ada 3 (tiga), aitu Titik-titik batas D f Titik Stasioner Titik Singular 7/6/007 [MA 114] 65

Uji Nilai Ekstrim Untuk menguji apakah di titik kritis terjadi nilai ekstrim, kita gunakan uji turunan parsial kedua, aitu: Misalkan f(,) mempunai turunan parsial kedua ang kontinu di sekitar ( 0, 0 ), r (, ) 0 dan maka D = D( f 0 0 = ( f (, ) 0, 0) = f (0, 0).f(0, 0) 0 0) 1. f( 0, 0 ) nilai maksimum lokal jika D>0 dan (, ) 0 f 0 0 <. f( 0, 0 ) nilai minimum lokal jika D>0 dan (, ) 0 3. f( 0, 0 ) titik pelana jika D<0 4. Jika D=0, tidak dapat ditarik kesimpulan f 0 0 > 7/6/007 [MA 114] 66

Contoh 1. Tentukan nilai ekstrim dan jenisna, dari Jawab f(,) = 4 +3 f (,) = 8 3 f (,) = 6 f (,) = 4 f (,) = 6 f (,) = 0 Titik kritisna diperoleh dengan menelesaikan persamaan f (,) = 0 dan f (,)=0, aitu 8 3 =0 (4 1)=0 =0, =± ½ 6 =0 = 0 Jadi titik-titik kritisna adalah (0, 0), (½, 0) dan (-½,0) 7/6/007 [MA 114] 67

Contoh (lanjutan) Mengenai jenis titik kritisna, bisa dilihat pada tabel berikut: f f f D Keterangan (0,0) 6 0 1 Titik pelana (½, 0) 4 6 0 4 Titik Minimum (-½, 0) 4 6 0 4 Titik Minimum Jadi nilai minimum lokal = -1/8 dicapai pada (½,0) dan (-½,0), sedangkan (0,0) merupakan titik pelana. 7/6/007 [MA 114] 68

Contoh. Tentukan titik ekstrim global dan jenisna, dari f(,) = +1 pada S={(,) + 1} Jawab f (,) = f (,) = f (,) = f (,) = f (,) = 0 Titik kritisna diperoleh dengan menelesaikan persamaan f (,) = 0 dan f (,)=0, aitu didapat (0,0) Jadi titik-titik kritisna adalah (0, 0)( terletak di dalam S), sedangkan jenisna titik pelana (nilai D < 0) Untuk titik-titik batasna, misalkan =cos t dan =sint (karena S adalah lingkaran satuan), sehingga didapat f(t)=cos t sin t+1 (untuk mencari maks/min dari f(,) pada S) 7/6/007 [MA 114] 69

Contoh (lanjutan) Untuk mendapatkan nilai maksimun dan minimun f pada S, turunkan f, aitu: f (t)= cos t sint sint cost = 0 4 cos t sint= 0 sint= 0 t= 0, π, π, 3π t= 0, π/, π, 3π/ Untuk t = 0 = 1, = 0 f(1, 0) = Untuk t = π/ = 0, = 1 f(0, 1) = 0 Untuk t = π = -1, = 0 f(-1, 0) = Untuk t = 3π/ = 0, = -1 f(0, -1) = 0 Jadi nilai maksimum global = pada titik (1,0) dan (-1,0), Sedangkan nilai minimun global=0 pada titik (0,1) dan (0,-1) 7/6/007 [MA 114] 70

Latihan 1. Tentukan titik ekstrim dan jenisna, dari a. f(,) = 3 + 3-6 e. f(, ) = + + b. f(,) = 6 6 ( + f. f(, ) = e c. f(,) = +4 +8 1 d. f(,) = 3 3 + 9 + 4. Tentukan titik ekstrim global dan jenisna, dari a. f(,) = 6+ 8+7 pada S={(,) + 1} b. f(,) =3+4 pada S={(,) 0 1, 1 1} 4 4) 7/6/007 [MA 114] 71

g (, ) = 0 Metode Lagrange Untuk mencari nilai ektrim terkendala Misalkan z =f(,) dengan kendala g(,) = 0. Akan dicari ektrim f terhadap kendala g. Perhatikan kurva ketinggian dari suatu fungsi f (,) = 9 berikut : Untuk memaksimumkan f thd kendala g(,) =0 sama dengan mencari perpotongan kurva ketinggian f (, ) = k dengan fungsi kendala g (, ) = 0 sehingga diperoleh k f (, ) untuk setiap, D f sepanjang g (, ) = 0 Karena kurva ketinggian dan kurva kendala saling meninggung garis tegak lurusna sama karena kurva ketinggian r f dan kurva kendala r r maka f (, ) = λ g(, ) 7/6/007 [MA 114] 7

Metode Lagrange Untuk memaksimumkan/meminimumkan f( 0, 0 ) terhadap kendala g( 0, 0 )=0, selesaikan r r (0, 0) = λ g(0, 0) dan g(0, ) = f 0 dengan ( 0, 0 ) titik kritis, λ pengali langrange Untuk memaksimumkan/meminimumkan f( 0, 0 ) terhadap kendala g( 0, 0 )=0 dan h( 0, 0 )=0, selesaikan r r r f ( 0, 0) = λ g( 0, 0) + µ h( 0, 0) 0, g( 0, 0 )=0, h( 0, 0 )=0 dengan ( 0, 0 ) titik kritis, λ pengali langrange 7/6/007 [MA 114] 73

Contoh Gunakan metode lagrange untuk mencari nilai-nilai maksimun dan minimun dari 1. f(,)= + 1 pada lingkaran + =1 Jawab: r f (, ) = ˆi ˆj r g(, ) = ˆi + ˆj Titik-titik kritis didapat dengan memecahkan persamaan lagrange berikut r r f (, ) = λ g(, ) dan g(, ) = 0 aitu: = λ.(1) = λ.() + = 1..(3) 7/6/007 [MA 114] 74

Contoh (lanjutan) Dari persamaan (3), nilai dan tidak mungkin samasama nol, sehingga Untuk 0, dari (1) di dapat λ = 1, kemudian dari () di dapat = 0, dan dari (3) di dapat =1 = ± 1 Untuk 0, dari () di dapat λ = -1, kemudian dari (1) di dapat = 0, dan dari (3) di dapat =1 = ± 1 Titik-titik kritis aitu (1,0), (-1,0), (0,1) dan (0,-1) Untuk (1,0) f(1, 0) =, untuk (-1,0) f(-1, 0) = Untuk (0,1) f(0, 1) = 0, untuk (0,-1) f(0,-1) = 0 Jadi nilai maksimum global = pada titik (1,0) dan (-1,0), Sedangkan nilai minimun global=0 pada titik (0,1) dan (0,-1) 7/6/007 [MA 114] 75

Contoh. f(,,z)= + +3z pada elips ang merupakan perpotongan + = dan bidang + z = 1 Jawab: r f (, ) = ˆi + ˆj + 3 kˆ r g(, ) = ˆi + ˆj r h(, ) = ˆj + Titik-titik kritis didapat dengan memecahkan persamaan lagrange berikut r r r f (,, z) = λ g(,, z) + µ h(,, z), g(,, z) = 0 dan h(,, z) = 0 kˆ aitu: 1 = λ.(1) = λ + µ.() 3 = µ.(3) + =....(4) + z = 1....(5) 7/6/007 [MA 114] 76

Contoh (lanjutan) Dari (1), = 1/(λ), dari () dan (3), = -1/(λ). Jadi dari (4), didapat λ = ± ½. Untuk λ = ½, didapatkan titik kritis (1, -1, ). Untuk λ = -½, didapatkan titik kritis (-1, 1, 0). Jadi nilai maksimum = 5 pada titik (1,-1,), Sedangkan nilai minimun global=1 pada titik (-1,1,0) 7/6/007 [MA 114] 77

Latihan (Gunakan Metode Lagrange) 1. Tentukan nilai minimum dari f(,) = + pada kendala g(,)= 3 = 0. Tentukan nilai maksimum dari f(,) = pada lingkaran + = 1 3. Tentukan nilai maksimum dari f(,) = 4 4+ pada kendala + = 1 4. Tentukan nilai minimum dari f(,) = + +z pada kendala + 3 z = 1 7/6/007 [MA 114] 78