CATATAN KULIAH Pertemuan IX: Optimasi Pertumbuhan dan Aplikasinya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

Integral dan Persamaan Diferensial

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

III METODE PENELITIAN

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC

Darpublic Nopember 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

B a b 1 I s y a r a t

III. METODE PENELITIAN

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

Fungsi Bernilai Vektor

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

Matematika EBTANAS Tahun 1988

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

KENDALI OPTIMAL PADA PENGADAAN BAHAN MENTAH DENGAN KEBIJAKAN PENGADAAN TEPAT WAKTU, PERGUDANGAN, DAN PENUNDAAN. Oleh: Darsih Idayani

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

PELATIHAN STOCK ASSESSMENT

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

IV. METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

Aljabar Linear Elementer

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB 2 Materi Penunjang

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

Xpedia Fisika. Mekanika 01

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

IR. STEVANUS ARIANTO 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

B a b 1 I s y a r a t

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

IV METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai

IV. METODE PENELITIAN

Slide : Tri Harsono Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

Fisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

Catatan Kuliah 8 Memahami dan Menganalisa Optimisasi Pertumbuhan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

SIMULASI PERGERAKAN TINGKAT BUNGA BERDASARKAN MODEL VASICEK

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

ROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.

Pertemuan 10 MENDIFERENSIALKAN FUNGSI TERSUSUN

Analisis Model dan Contoh Numerik

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

Transkripsi:

CATATAN KULIAH Peremuan IX: Opimasi Perumbuhan dan Aplikasinya A. Fungsi Eksponensial Benuk Fungsi Eksponesial: y f() b di mana basis b >, adalah eksponen, f() R Noe: Isilah eksponen () berari pangka erhadap sebuah basis bilangan (b). Baasan Nilai b: b dan b, karena f() ; f(), konsan < b < dikecualikan, karena dapa dinyaakan dalam eksponen negaif b< dikecualikan, karena berakiba banyak nilai f() dengan adalah bilangan real menjadi bilangan imajiner, conohnya (-b) ½ Basis yang populer adalah: e dan Secara umum fungsi eksponensial dirumuskan dalam benuk: y variabe ak bebas b basis variabel bebas a fakor skala verikal / akor penekan c fakor skala horisonal / fakor pemerluas Grafiknya: c y ab

e adalah basis yang disukai (preferred base) (e).788, merupakan bilangan irasional, yang mempunyai karakerisik sbb: Derivaif dari y b + / b b b b b f ( ) lim lim b b lim b (?) di, apa basis b yang mempunyai kemiringan f / ( ) keika Jawabnya : / b f () b lim ln b Perhaikan abel basis b, mana yang menghasilkan f / ( ) keika? Jadi bilangan ersebu adalah (e).788 e sehingga : lim / e f () e lim e ( ) e

Grafik for f()e f() e dimana b e domain dari : (-, ) jangkauan dari y : (, ) perpoongan sb - y : perpoongan sb - : idak ada asimpo horisonal : y keika - / Pada (,), nilai dari f ( ) Karakerisik fungsi eksponensial naural: Derivaif dari y e adalah : dy d d( e ) d e d d d() d d y d d d e e e d d d d () ( e )() e y Sedang derivaif dari V dv d dae d r d d r ( Ae ) ( r) Ae ( r) r r( Ae ) rv d d r (fungsi eksponen naural secara umum) B. Fungsi Eksponensial Naural dan Masalah Perumbuhan Bilangan e mempunyai hubungan dengan fungsi f()(+/m) m Basis e lim + m m m

Unuk mencari bilangan e dapa digunakan aproksimasi dengan dere maclaurin: Dere maclaurin dari e dikeahui : f() e f( ) + f '( + f() f e f() e + e () + ()! karena e e f 3 e + + () + () + + R 6 pada dere Maclaurin konvergen ke bilangan e e + + + (n) + )( / () f : ) + ( )/n! ( ) 6 keika 4 +. 788 Bunga majemuk dan Fungsi Ae r Rumus bunga majemuk : m r V ( m) A + m Dengan Ainvesasi awal, rsuku bunga nominal, mjumlah pemajemukan dalam ahun, dan jumlah ahun Denga memanipulasi rumus bunga majemuk di aas sbb: V ( m) A + // + R (), maka : e + + () n! r m A + w n f "( )/! ( ) m / r w r n r + R w + m r Dikeahui bahwa koninu adalah: m lim + e maka proses pemajemukan m m ( m) m r A + m m / r V Lim r Ae r

Jadi inrepreasi dari y Ae r : adalah nilai dari sebuah invesasi $A pada suku bunga nominal r, dan dimajemukkan secara koninu dalam kali aas periode invesasi (# hari, bulan, aau ahun) (perumbuhan dalam invesasi) Laju Perumbuhan Sesaa Misal V adalah nilai di masa depan dari invesasi awal (A) aas waku () pada suku bunga (r) yang dimajemukkan secara koninu, maka didapa : V Ae r dv r rae rv d dv / d r V dv / d V r Fuure value (V) Tingka Perubahan V Laju Perumbuhan (r) ( dv d) Hubungan V dengan ( dv d) Perumbuhan Koninu vs. Perumbuhan Diskri Misal proses pemajemukan bunga diskri sbb: A, A(+i), A(+i), A(+i) 3 Dengan Ainvesasi awal, isuku bunga. Misalkan b(+i), maka secara umum dapa diringkas menjadi A(b), dengan jumlah periode. Selanjunya dapa dicari bilangan r sehingga didapa: (+i)be r Sehingga kia dapa mengubah benuk diskri dalam benuk koninu dengan fungsi eksponen naural : A(+i) A(b) A(e) r Akibanya kasus diskri dapa dianalisis melalui kasus koninu. Ini menjelaskan mengapa fungsi eksponensial naural digunakan secara luas dalam analisis ekonomi Pendiskonoan dan Perumbuhan Negaif Nilai masa depan (fuure) : Vf(pemajemukan dari nilai sekarang (presen) A) V r Ae

Nilai Sekarang (presen) A f(pendiskonoan nilai masa depan (fuure) V) r Di sini e disebu fakor diskono (discoun facor) dan r disebu fakor penuaan (rae of decay) C. arima A Ve r Ari arima Conoh: Yb b (Y) 3... 3 Biasa dan Naural Eksponen biasa : Y b biasa : Eksponen naural : Y e biasa : logb Y log e Y lny Auran-auran logarima o Hasil kali : ln uv lnu + ln ( ) v o Hasil Bagi : ln ( u / v) lnu lnv o Pangka : ln u a a ln( u) o Pembalikan Basis (Base inversion) : o Konversi Basis (Base conversion) : log b e log b ln b e ( log e)( log u) logb u b e ln( u) ln( b)

D. Fungsi arima Y e log e Y lny Karakerisik fungsi logarima: Monoon Naik Jika ln y ln y, maka y y dan Jika ln y > ln y, maka y > y Benuk Grafik : Noe : ye (biru), y (merah-aas), yln() (merah), sudu 45 (hijau) Konversi Basis Misal e r b c maka ln e r ln b c r ln b c c ln b sehingga: e r e c ln b dan y Ab c Ae (c ln b) Ae r Conoh: Carilah pemajemukan koninu dengan suku bunga nominal per ahun r yang ekuivalen dengan pemajemukan diskri dengan suku bunga i5% perahun [dimajemukkan per seengah ahun (semiannually)] c r i y ab ae dimana a, i.5, c,, b +.5 c

misal e r b r ln e c lnb r c lnb ln.5 4.94% y e c c ln b () ln.5() e.565 Aplikasi Kegunaan uama dari ransformasi logarima dalam rise ekonomi adalah keika mengesimasi fungsi produksi aau perkalian fungsi nonlinear lainnya. Transformasi fungsi produksi ke dalam fungsi logarima membuanya dapa diesimasi dengan meode regresi linier. Misal Q banyak oupu, L pegawai (labor) dan K capial (capial inpus): Fungsi Produksi Q AL α K β Diambil ransformasi logarimanya menjadi: lnq lna + α lnl + β lnk Di sini nilai α dan β diesimasi dengan regresi linier. E. Derivaif Fungsi Eksponensial dan Fungsi arima Auran fungsi Derivaif dari fungsi log dengan basis e Biasa: d ln d Umum: ( ) f ( ) f () d ln f d Auran fungsi Eksponensial Derivaif dari fungsi eksponensial dengan basis e Biasa: dy de e d d Umum: dy d de d e

Kasus unuk Basis b Derivaif dari fungsi ransenden dalam basis b Fungsi eksponensial: db b ln b d Fungsi arima: d log d b ln b Derivaif dari fungsi ransenden dalam basis e Fungsi eksponensial: de e d Fungsi arima: d loge d ln d d Derivaif yang lebih inggi Derivaif dari fungsi ransenden dalam basis e Eksponensial: de e d d e e d 3 d e e 3 d 4 d e e 4 d arma: d loge d ln d d d loge d d d 3 d loge d 3 d d 4 d loge d 4 d d ( ) ( ) ( ) 3 ( ) 3 6 4 Aplikasi Carilah diferensial oal dari Fungsi Produksi Q dengan ransformasi arima: Q AK lnq lna + αlnk + β lnl d ( ln Q) d( ln A) + αd( ln K ) + βd( ln L) dq Q α L da A dq Q β α β + dk + dl K L α β + dk + dl K L da A

D. Opimasi Keepaan Waku (Timing) Masalah Penyimpanan Anggur Nilai sekarang (Presen value): A() Ve -r dan Perumbuhan nilai (V) sebagai fungsi waku: V ke Maka nilai sekarang dari V dapa dinyaakan sebagai: A( ) ke e Transformasi arimanya: Dengan mendiferensiasi ke dua sisi didapa: da r d A ( ) lna lnk + ln k + da A d Karena A, kondisi da/d da d da d Dapa dipenuhi jika dan hanya jika : r * r * adalah waku penyimpanan yang opimum r ½ ( r) ½ ( r) ke lnk + lne A lne r r ½ r ½ r r Masalah penebangan kayu Misal nilai kayu (yang elah dianam pada suau lahan) merupakan fungsi waku: V

Kemudian V diubah menjadi nilai sekarangnya: r A ( ) Ve Didapa: r ( ) e A Transformasi arimanya: r lna() ln() + ln( e) ln() r Dengan mendiferensiasi ke dua sisi didapa: d ln A( ) da ln r d A d Karena A, kondisi da/d da A ln r ln r d Dapa dipenuhi jika dan hanya jika : r ln r ln * ln r * adalah waku penebangan yang opimum Laihan :. Jika nilai anggur berkembang sesuai dengan fungsi lama pembua anggur akan menyimpan anggurnya? V Ke, berapa