Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /
|
|
- Herman Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 4 Oleh : Debrina Puspia Andriani Teknik Indusri Universias Brawijaya debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com
2 O. Dasar perhiungan depresiasi 2. Meode-meode depresiasi. Meode garis lurus (Sraigh Line/SL) 2. Meode jumlah digi ahun (Sum of Year Digi/ SOYD) 3. Meode keseimbangan menurun (Declining Balance/DB) 4. Meode dana sinking (Sinking Fund/SF) 5. Meode uni produksi (Producion Uni/UP) U T L I N E ENGINEERING ECONOMY - 2
3 DEPRESIASI Fakor - fakor penyebab: Kerusakan fisik akiba pemakaian ala aau properi ersebu Kebuuhan produksi aau jasa yang lebih baru dan lebih besar Penurunan kebuuhan produksi aau jasa Properi aau ase ersebu menjadi usang karena perkembangan eknologi Penemuan fasilias baru yang lebih memadai ENGINEERING ECONOMY - 3
4 Harus digunakan unuk keperluan bisnis aau memperoleh penghasilan Umur ekonomis bisa dihiung Umur ekonomis lebih dari sau ahun Harus menjadi sesuau yang digunakan, sesuau yang menjadi usang, aau nilainya menurun karena sebab alamiah ENGINEERING ECONOMY - 4
5 DASAR PERHITUNGAN DEPRESIASI Ongkos awal (biaya perama ase) à P Umur ekonomis (perkiraan masa manfaa ase) à N Perkiraan nilai sisa dari properi ersebu à S Nilai sisa adalah perkiraan suau ase pada akhir umur depresiasinya Nilai sisa nilai jual ongkos pemindahan Beban depresiasi selama ahun à D Nilai buku (book value) pada akhir ahun ke- à BV Adalah nilai invesasi seelah dikurangi dengan oal nilai depresiasi saa iu ENGINEERING ECONOMY - 5
6 Meode garis lurus (Sraigh Line/SL) Meode jumlah digi ahun (Sum of Year Digi/SOYD) Meode keseimbangan menurun (Declining Balance/DB) Meode dana sinking (Sinking Fund/SF) Meode uni produksi (Producion Uni/UP) ENGINEERING ECONOMY - 6
7 ENGINEERING ECONOMY - 7
8 METODE GARIS LURUS Asumsi: berkurangnya nilai suau ase linier (proporsional) erhadap waku aau umur ase ersebu Perhiungan cukup sederhana D P N S Keerangan : D besarnya depresiasi pada ahun ke- P ongkos awal dari ase yang bersangkuan S nilai sisa dari ase ersebu N masa pakai (umur) dari ase ersebu dinyaakan dalam ahun ENGINEERING ECONOMY - 8
9 METODE GARIS LURUS Karena ase depresiasi dengan jumlah yang sama iap ahun maka ase ersebu dikurangi dengan besarnya depresiasi ahunan dikalikan, aau: BV P D P P N S Tingka Depresiasi d N ENGINEERING ECONOMY - 9
10 CONTOH () Sebuah perusahaan membeli ala ransporasi dengan harga Rp. 38 jua. Biaya pengiriman dan uji coba besarnya adalah Rp. jua. Masa pakai ala ini adalah 6 ahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 3 jua. Gunakan meode depresiasi garis lurus unuk menghiung: a. Nilai awal dari ala ersebu b. Besarnya depresiasi iap ahun c. Nilai buku ala pada akhir ahun ke dua dan ke lima d. Bua abel depresiasi dan nilai buku selama masa pakai ENGINEERING ECONOMY - 0
11 PENYELESAIAN () a. Nilai awal harga + (biaya kirim & uji coba) P Rp. 38 jua + Rp. jua Rp. 39 jua b. Besarnya depresiasi iap ahun D P S N Rp. 39 jua Rp.3 jua Rp. 6 jua 6 c. Nilai buku pada akhir ahun kedua BV P D BV2 Rp.39 jua 2xRp.6 jua Nilai buku pada akhir ahun kelima Rp. 27 jua BV Rp.39 jua 5xRp. 6 jua Rp. 9 jua 5 d. Tabel jadwal depresiasi Tahun () Depresiasi pada ahun Nilai buku akhir ahun ke- 0 0 Rp. 39 jua Rp. 6 jua Rp. 33 jua 2 Rp. 6 jua Rp. 27 jua 3 Rp. 6 jua Rp. 2 jua 4 Rp. 6 jua Rp. 5 jua 5 Rp. 6 jua Rp. 9 jua 6 Rp. 6 jua Rp. 3 jua ENGINEERING ECONOMY -
12 ENGINEERING ECONOMY - 2
13 METODE JUMLAH DIGIT TAHUN Meode ini membebankan depresiasi lebih besar pada ahun-ahun awal dan semakin kecil unuk ahun-ahun berikunya Besarnya depresiasi iap ahun: D Sisa umur ase SOYD N - + (ongkos awal - nilai sisa) (P-S), (, 2,...N) SOYD Dimana: D beban depresiasi pada ahun ke- SOYD jumlah digi ahun dari sampai N ENGINEERING ECONOMY - 3
14 METODE JUMLAH DIGIT TAHUN Besarnya SOYD, dari ase yang umurnya N ahun: N (N + ) SOYD (N-) + N 2 Misalkan sebuah ase umur ekonomisnya 6 ahun maka SOYD aau 6x7/2 2 Nilai buku pada ahun ke-: (N - / ) BV P - (P-S) SOYD Tingka depresiasi pada ahun ke-: N - + d SOYD ENGINEERING ECONOMY - 4
15 CONTOH (2) Sebuah perusahaan membeli ala ransporasi dengan harga Rp. 38 jua. Biaya pengiriman dan uji coba besarnya adalah Rp. jua. Masa pakai ala ini adalah 6 ahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 3 jua. Gunakan meode depresiasi SOYD unuk menghiung besarnya depresiasi dan nilai buku iap ahun. Plo juga besarnya nilai buku erhadap umur peralaan ersebu Nilai awal harga + (biaya pengiriman dan uji coba) P Rp. 38 jua + Rp. jua Rp. 39 jua ENGINEERING ECONOMY - 5
16 PENYELESAIAN (2) Cara Jumlah digi ahun (SOYD) Besarnya depresiasi ahun perama: N D (P-S) D (39 jua -3 jua) SOYD 2 D Rp.0,286 jua D D D (39 jua -3 jua) 2 Rp. 8,57 jua Rp. 6,857 jua Perhiungan dilakukan sampai D6 Perhiungan BV seiap akhir ahun dapa dilakukan dengan mengurangi langsung dengan nilai buku akhir ahun sebelumnya dengan besarnya depresiasi pada akhir ahun bersangkuan ENGINEERING ECONOMY - 6
17 METODE JUMLAH DIGIT TAHUN: CONTOH Cara 2 (N - / ) BV P - (P-S) SOYD BV BV (6-/ ) Rp. 39 jua - (39 2 Rp. 28,74 jua jua -3 jua) Tahun () 0 depresiasi pada ahun 0 nilai buku akhir ahun ke- 39 6/2 x (39-3) 0, /2 x (39-3) 28,74 2 5/2 x (39-3) 8, /2 x (39-3) 20,43 3 4/2 x (39-3) 6, /2 x (39-3) 3, /2 x (39-3) 5, /2 x (39-3) 8,43 5 2/2 x (39-3) 3, /2 x (39-3) 4,74 6 /2 x (39-3), /2 x (39-3) 3 ENGINEERING ECONOMY - 7
18 ENGINEERING ECONOMY - 8
19 METODE KESEIMBANGAN MENURUN Menyusukan nilai suau ase lebih cepa pada ahun-ahun awal dan secara progresif menurun pada ahun-ahun berikunya Bisa digunakan bila umur ase > 3 ahun Beban depresiasi ahun ke-: Dimana D dbv d ingka depresiasi yang dieapkan Maksimum 200% dari ingka depresiasi garis lurus 2/N à double declining balance Dapa dinyaakan sebagai d k/n, maksimum k 2 BV - nilai buku ase pada akhir ahun sebelumnya (-) ENGINEERING ECONOMY - 9
20 METODE KESEIMBANGAN MENURUN D BV dbv BV BV BV D dbv ( d ) Nilai buku suau ase (BV ) akan sama dengan suau nilai (F) seelah ahun dimana: ( F P) ( d) ln ln Tingka depresiasi pada saa : D BV d( d ) ( d ) P P d F P ENGINEERING ECONOMY
21 CONTOH (3) Sebuah perusahaan membeli ala ransporasi dengan harga Rp. 38 jua. Biaya pengiriman dan uji coba besarnya adalah Rp. jua. Masa pakai ala ini adalah 6 ahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 3 jua. Nilai awal harga + (biaya pengiriman dan uji coba) P Rp. 38 jua + Rp. jua Rp. 39 jua Gunakan meode depresiasi Double Declining Balance unuk menghiung besarnya depresiasi dan nilai buku iap ahun. ENGINEERING ECONOMY - 2
22 PENYELESAIAN (3) Double Declining Balance ENGINEERING ECONOMY N k d k Depresiasi pada ahun perama P d BV d D Depresiasi pada ahun ke-2 ( ) 8, ) 3 ( 3 P d d D Depresiasi pada ahun ke-3 ( ) 5, P d d D
23 PENYELESAIAN (3) Nilai buku pada akhir ahun perama BV BV D P D Tahun () depresiasi pada ahun nilai buku akhir ahun ke /3 x 39 3, /3 x 26 8,667 7,333 3 /3 x 7,333 5,778,556 4 /3 x,556 3,852 7,704 5 /3 x 7,704 2,568 5,36 6 /3 x 5,36,72 3,424 Nilai buku pada akhir ahun keiga BV 3 ( d ) P ,556 ENGINEERING ECONOMY
24 PENYELESAIAN (3) Nilai buku akhir ahun ke-6 3,424 jua Nilai buku akhir ahun ke-6 yang diharapkan 3 jua Penyesuaian: D N disesuaikan D N + (BV N BV N diharapkan) D 6 disesuaikan D 6 + (BV 6 BV 6 diharapkan),72 + (3,424 3),72 + 0,424 2,36 jua ENGINEERING ECONOMY
25 ENGINEERING ECONOMY
26 METODE DEPRESIASI SINKING FUND Penurunan nilai suau ase semakin cepa dari suau saa ke saa berikunya à konsep nilai waku dari uang Besarnya depresiasi lebih kecil di ahun awal à idak mengunungkan bila diinjau dari sudu pajak yang harus dianggung perusahaan Besarnya nilai paokan depresiasi akan didepresiasi (P-S) selama N periode ke nilai seragam ahunan dengan bunga i%, menjadi: A (P-S) (A/F, i%, n) Besarnya depresiasi pada ahun perama A, pada hn kedua A(+i) dan pada ahun ke A(+i) - aau sama dengan A(F/P,i%,-). Sehingga depresiasi ahun ke-: D (P-S) (A/F, i%, n) (F/P, i%, -) D BV BV ENGINEERING ECONOMY
27 METODE DEPRESIASI SINKING FUND Nilai buku pada periode adalah nilai awal ase ersebu seelah dikurangi akumulasi nilai paokan depresiasi maupun bunga BV P aau A(F/A,i, ) BV P (P -S)(A/F, i, n)(f/a, i,) ENGINEERING ECONOMY
28 CONTOH (4) Sebuah perusahaan membeli ala ransporasi dengan harga Rp. 38 jua. Biaya pengiriman dan uji coba besarnya adalah Rp. jua. Masa pakai ala ini adalah 6 ahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 3 jua. Nilai awal harga + (biaya pengiriman dan uji coba) P Rp. 38 jua + Rp. jua Rp. 39 jua Dengan mengasumsikan MARR sebesar 2% hiung depresiasi dengan meode sinking fund ENGINEERING ECONOMY
29 PENYELESAIAN (4) Nilai depresiasi dasar: A (P-S)(A/F, i, n) (Rp. 39 jua Rp. 3 jua)(a/f, 2%, 6) Rp. 36 jua (0,2323) Rp. 4,436 jua Besarnya depresiasi pada ahun perama: D (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, -) D Rp. 36 jua (A/F, 2%, 6)(F/P, 2%, 0) Rp. 36 jua (0,2323) () Rp. 4,436 jua ENGINEERING ECONOMY
30 PENYELESAIAN (4) Nilai buku pada akhir ahun perama: BV P A(F/A, i, ) BV Rp. 39 jua Rp. 4,436 (F/A, 2%, ) Rp. 39 jua Rp. 4,436 () Rp. 34,564 jua n 6 ahun P 39 jua S 3 jua i 2% A 4,436 Akhir Tahun Depresiasi Akhir Tahun (Jua) Nilai Buku Akhir Tahun (Jua) ,436 34, ,968 29, ,565 24,03 4 6,232 7, ,890 0,89 6 7,89 3 ENGINEERING ECONOMY
31 ENGINEERING ECONOMY - 3
32 METODE DEPRESIASI UNIT PRODUKSI Meode ini didasarkan aas uni produksi aau uni oupu dari ase aau properi ersebu. Uni produksi pada prinsipnya dinyaakan berdasarkan: Oupu produksi, volume maerial yang dipindahkan dibanding dengan oal keseluruhan maerial selama masa pakai ala Hari operasi, jumlah hari operasi dibanding ekspekasi oal hari operasi masa pakai Proyeksi pendapaan, esimasi pendapaan ahun erenu dibanding esimasi pendapaan masa pakai ENGINEERING ECONOMY
33 METODE DEPRESIASI UNIT PRODUKSI Beban Depresiasi D U ( P S) U Keerangan : U : jumlah uni produksi ase ahun ke- U : oal uni produksi selama masa pakai Nilai buku akhir ahun ke- P S BV P ( U + U U U ) ENGINEERING ECONOMY
34 CONTOH (5) Sebuah ala pemecah bau dibeli dengan harga Rp.2 jua dengan perkiraan umur 5 ahun dan nilai sisa Rp.2 jua pada akhir umurnya. Pemecah bau ini akan digunakan dalam pembangunan sebuah dam yang diperkirakan berlangsung selama 5 ahun. Dengan menyesuaikan jadwal pembangunan dam, pekerjaan yang diangani oleh ala ini adalah dalam 5 ahun beruru-uru adalah 8000, 2000, 8000, 8000, 4000 (dalam meer kubik). Tenukan beban depresiasi dan nilai buku iap ahun. Toal Uni Produksi selama 5 ahun: U Nilai yang erdepresiasi P-S Rp.2jua - Rp.2 jua Rp.0 jua ENGINEERING ECONOMY
35 PENYELESAIAN (5) D U ( P S) U D 8000/50000 x (0jua),6 jua D /50000 x (0jua) 2,4 jua D /50000 x (0jua) 3,6 jua D /50000 x (0jua),6 jua D /50000 x (0jua) 0,8 jua P S BV P ( U + U U U BV 2,6 0,4 jua BV 2 0,4 2,4 8 jua BV 3 8 3,6 4,4 jua BV 4 4,4,6 2,8 jua BV 5 2,8 0,8 2 jua ) ENGINEERING ECONOMY
36 PENYELESAIAN (5) UP D BV 0 2, /50000 x 0,6 0, /50000 x 0 2,4 8, /50000 x 0 3,6 4, /50000 x 0,6 2, /50000 x 0 0,8 2,00 oal UP ENGINEERING ECONOMY
37
MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciTIN205 - Ekonomi Teknik Materi #14 Genap 2014/2015 TIN205 EKONOMI TEKNIK
Materi #14 TIN205 EKONOMI TEKNIK Pengertian (1) 2 Depresiasi adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu dan pemakaian. Penyebab depresiasi: Kerusakan fisik akibat pemakaian dari alat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya
Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya Kompetensi Pokok Bahasan : Memahami konsep nilai uang terhadap perubahan waktu Memahami konsep bunga dan mampu menghitung bunga dengan metode-metode
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen
Bab 5 Penaksiran Fungsi Perminaan 1 Ekonomi Manajerial Manajemen Peranyaan Umum Tenang Perminaan Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah seelah adanya peningkaan harga? Berapa banyak produk yang
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciJawaban Soal Latihan
an Soal Laihan 1. Terangkanlah ari grafik-grafik di bawah ini. dan ulis persamaan geraknya. an: a. Merupakan grafik kecepaan erhadap waku, kecepaan eap. Persamaan v()=v b. Merupakan grafik jarak erhadap
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi
Bab II Maeri Penunjang BAB II MATERI PENUNJANG.1 Keuangan.1.1 Opsi Sebuah opsi keuangan memberikan hak (bukan kewajiban) unuk membeli aau menjual sebuah asse di waku yang akan daang dengan harga yang disepakai.
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciPenduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar
Kumpulan Makalah Seminar Semiraa 013 Fakulas MIPA Universias Lampung Penduga Daa Pada Rancangan Bujur Sangkar Lain Dasar Idhia Sriliana Jurusan Maemaika FMIPA UNIB E-mail: aha_muflih@yahoo.co.id Absrak.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciProyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran
Saisika, Vol. 10 No. 2, 129 138 Nopember 2010 Proyeksi Penduduk Provinsi Riau 2010-2015 Menggunakan Meode Campuran Ari Budi Uomo, Yaya Karyana, Tei Sofia Yani Program Sudi Saisika, Universias Islam Bandung
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Oleh: YUDI WAHYUDIN, S.Pi., M.Si. Pelaihan Analisis Kelayakan Ekonomi Kegiaan Capaciy Building Program Pendanaan Kompeisi-Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM)
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Pengolahan dan Analisis Data Analisis catch per unit effort
3 METODE PENELITIAN 3. Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Agusus sampai Sepember 2008. Tempa yang dadikan obyek peneliian adalah Pelabuhan Perikanan Nusanara (PPN)
Lebih terperinciPENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN
M-6 PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN Enny Suparini 1) Soemarini 2) 1) & 2) Deparemen Saisika FMIPA UNPAD arhinii@yahoo.com 1) ine_soemarini@yahoo.com 2) Absrak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciPENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ
PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciPengantar Teknik Industri
Sisem Produksi/Operasi Penganar Teknik Indusri Perencanaan & Peengendalian Produksi/Operasi Sisem produksi/operasi adalah suau akivias unuk mengolah aau mengaur penggunaan sumber daya yang ada dalam proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 01
Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciKelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamaan Tengaran, Kabupaen Semarang Nugraheni Renaningsih Fakulas Peranian Universias Veeran Bangun Nusanara Sukoharjo, Jl. Lejen S. Humardani
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa merupakan perusahaan indusri yang didirikan pada anggal 3 Desember 98, yang berempa di Jalan
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciPengantar Teknik Industri TIN 4103
Pengantar Teknik Industri TIN 4103 Lecture 8 & 9 Outline: Ekonomi Teknik Biaya dan Bunga Depresiasi References: Thuesen, G.J., Fabrycky, W.J.. 1993. Engineering Economy 8th Ed. New Jersey: Prentice Hall.
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciRelasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT
2 Relasi LOGIK FUNGSI ND, FUNGSI OR, DN FUNGSI NOT Tujuan : Seelah mempelajari Relasi Logik diharapkan dapa,. Memahami auran-auran relasi logik unuk fungsi-fungsi dasar ND, OR dan fungsi dasar NOT 2. Memahami
Lebih terperinciPENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)
B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen
Lebih terperinci