BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
|
|
- Shinta Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus berauran (GLB) 3. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus berubah berauran (GLBB) Gerak merupakan fenomena yang sanga sering kia jumpai, dan bahkan kia lakukan. Misalnya gerak kendaraan di jalan, gerak buah yang jauh dari pohonnya, dan gerak bola yang diendang. Gerak merupakan fenomena yang relaif, berganung pada iik acuan. Suau objek dikaakan bergerak apabila erjadi perubahan posisi erhadap iik acuan. Pada gerak buah jauh dari pohonnya, iik acuannya adalah angkai buah aau Bumi. Lalu unuk conoh gerak kendaraan, pengendara dan kendaraannya melakukan gerak jika acuannya pepohonan aau rumah-rumah di pinggir jalan. Namun pengendara idak melakukan gerak (diam) erhadap kendaraannya sendiri. Jenis gerak yang paling sering erjadi adalah gerak yang idak eraur arah dan nilai kecepaannya. Pada bab ini, kia akan membahas enang gerak lurus aau gerak dalam sau dimensi (GLB dan GLBB), dan gerak dalam dua dimensi yaiu gerak parabola. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan Dalam mempelajari gerak, langkah awal yang mesi dilakukan adalah meninjau posisi erhadap suau iik acuan. Unuk iu, perlu adanya sisem koordina sebagai acuan. Dalam sau dimensi, sisem koordina yang digunakan cukup dengan sumbu x aau sumbu y saja. Perhaikan Gb. 2.1, seseorang mulamula berada pada posisi x i erhadap iik acuan = 0 kemudian berjalan dan akhirnya berapa pada posisi x f. x i adalah posisi awal orang erhadap iik asal ( = 0) dan x f adalah posisi akhir orang erhadap iik asal. Maka posisi suau objek merupakan kedudukan objek ersebu erhadap iik acuan. Gb. 2.1 Posisi, Jarak, dan Perpindahan Semenara iu, jarak merupakan panjang linasan oal yang diempuh, dan perpindahan adalah perubahan posisi. Jarak adalah besaran skalar sedangkan perpindahan adalah besaran vekor. Dalam gambar di aas, jarak yang diempuh adalah panjang linasan dari ke sedangkan perpindahannya adalah dengan arah ke kanan (sumbu ). B. Kelajuan dan Kecepaan Seperi jarak dan perpindahan, kelajuan dan kecepaan juga berbeda. Kelajuan merupakan jarak yang diempuh oleh objek per sauan waku, dan merupakan besaran skalar = 0 h Kecepaan adalah perpindahan yang dialami objek per sauan waku. Kecepaan () adalah besaran vekor, dan secara maemais dinyaakan dengan (1)
2 Bab 2 Kinemaika 16 = h =! " (2) Keerangan: = kecepaan (m/s) = posisi awal (m) = posisi akhir (m) " = waku awal (s)! = waku akhir (s) Kelajuan pada persamaan (1) dan kecepaan pada persamaan (2) di aas merupakan nilai raa-raa besaran-besaran ersebu pada selang waku erenu. C. Percepaan Percepaan adalah besaran vekor yang menyaakan perubahan kecepaan per sauan waku. $= =! " (3) Keerangan: $ = percepaan (m/s 2 ) = perubahan kecepaan (m/s) = kecepaan awal (m/s) = kecepaan akhir (m/s) D. Gerak Lurus Berauran Gerak lurus berauran (GLB) adalah gerak dengan kecepaan eap. Dengan kecepaan eap arinya arah dan besar kecepaannya idak berubah. Konsekuensinya linasan gerak benda yang melakukan GLB berupa garis lurus. Salah sau conoh GLB yaiu saa pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) berjalan pada linasan lurus, besar kecepaannya bisa dianggap eap (Gb. 2.2). Gb. 2.2 GLB pada gerakan paskibraka Pada GLB, besar perpindahan sama dengan jarak, dan besar kecepaan sama dengan kelajuan. Hal ini karena pada linasan lurus, arah GLB selalu eap sehingga besar perpindahan sama dengan jarak yang diempuh. E. Gerak Lurus Berubah Berauran Gerak dengan kecepaan berubah yang paling sederhana adalah gerak pada linasan lurus dengan besar kecepaan yang berubah secara berauran. Gerak seperi ini disebu dengan gerak lurus berubah berauran (GLBB). Perubahan besar kecepaan secara eraur idak lain adalah besar percepaan yang konsan. Oleh karena linasannya lurus maka arah gerak benda idak mengalami perubahan, yang
3 Bab 2 Kinemaika 17 mengalami perubahan hanya besar kecepaannya (sama dengan kelajuan). Pengerian lain dari GLBB adalah gerak dengan percepaan konsan. Percepaan konsan berari arah dan besanya idak berubah. Sebagai conoh, gerakan suau mobil yang direm sampai berheni pada jalan lurus. Besar kecepaannya semakin lama semakin berkurang sampai akhirnya nol saa berheni eapi arah kecepaannya idak berubah. Hubungan anara jarak (s), kecepaan (v), dan waku empuh () pada GLBB dapa diperoleh dengan melakukan percobaan. Peralaan yang digunakan yaiu kerea dinamika, pencaa waku (icker imer), karol, beban, pia perekam, dan benang. Kerea dinamika berfungsi sebagai benda yang melakukan GLBB. Susunan peralaannya diunjukkan pada Gb Gb. 2.3 Rangkaian percobaan GLBB Keika beban ganung dilepaskan, ia akan menarik kerea dinamika dan pia keras yang erika pada kerea. Lalu pencaa waku memberikan keukan pada pia. Oleh karena beban mengalami percepaan graviasi maka semakin lama gerak kerea semakin cepa, dan bekas sau keukan ke keukan berikunya pada pia semakin lebar (Gb. 2.4). Gb. 2.4 Hasil rekaman gerak kerea dinamika Bila pia dipoong seiap inerval dua keukan mengikui garis puus-puus pada Gb. 2.4, dengan uruan poongan dimulai dari sebelah kanan maka diperoleh panjang poongan pia yang semakin memanjang. Panjang poongan pia merupakan jarak yang diempuh kerea dinamika dalam selang waku erenu (selang waku unuk dua keukan pada pencaa waku). Dengan kaa lain, panjang poongan ersebu merupakan kecepaan kerea dinamika. Poongan-poongan pia semakin memanjang, yang berari kecepaan kerea dinamika semakin lama semakin cepa. Kerea dinamika iu disebu mengalami percepaan. v ' ' ( ' ) ' (a) (b) Gb. 2.5 Hubungan v dengan pada GLBB dipercepa Jika poongan-poongan pia dileakkan pada sisem koordina secara beruruan (Gb. 2.5 (a)) maka diperoleh grafik yang menyaakan hubungan anara kecepaan dengan waku (Gb. 2.5 (b)). Tinggi poongan perama pia merupakan kecepaan awal, dan panjang poongan erakhir merupakan kecepaan akhir. Selisih inggi kedua poongan ersebu merupakan perubahan kecepaan.
4 Bab 2 Kinemaika 18 Dari definisi percepaan, maka besar percepaannya adalah = ' = ' ( ' ) 0 = ' ( ' ) (4) karena ' ( lebih besar daripada ' ) maka bernilai posiif dan kerea dinamika dikaakan melakukan GLBB dipercepa. Secara geomeri, percepaan merupakan kemiringan (gradien) dari kurva kecepaan pada Gb. 2.5 (b). Tampak bahwa kemiringan kurva konsan dan posiif sehingga jika dibuakan grafik percepaan erhadap waku, hasilnya seperi pada Gb. 2.6 (a). s (a) Gb. 2.6 Hubungan s - dan a - (b) Kemudian dari persamaan erakhir ini dapa diperoleh persamaan kecepaan akhir aau kecepaan pada saa erenu, yaiu ' ( ' ) = ' ( =' ) + (5) Persamaan ini merupakan persamaan yang menyaakan hubungan anara kecepaan dan besar percepaan erhadap waku. Keerangan : ' ) =kecepaan awal (m/s) ' ( =Kecepaan akhir (m/s) =waku (s) Kemudian persamaan jarak diperoleh dengan menghiung luas area di bawah kurva yang berbenuk rapesium. Jarak = Luas area di bawah kurva =C ' )+' ( D 2 =C ' )+' ) + D 2 =C' ) + 2 D =' ) + 1 2! (6) Secara grafik, hubungan s dengan merupakan grafik fungsi kuadra dari (Gb. 2.6 (b)). Selanjunya kia membahas GLBB diperlamba. Jika suau benda melakukan GLBB diperlamba maka kecepaannya semakin lama semakin berkurang. Karena kecepaan akhir bernilai lebih kecil daripada kecepaan awal maka percepaannya negaif, aau disebu dengan perlambaan. Dengan demikian, dari persamaan (4), diperoleh ' ( =' ) (7)
5 Bab 2 Kinemaika 19 =' ) 1 2! (8) Pada Gb. 2.7 Beriku diberikan grafik percepaan, kecepaan, dan jarak erhadap waku unuk GLBB diperlamba. J K s (a) (b) (c) Gb. 2.7 Grafik hubungan s pada GLBB diperlamba F. Gerak Verikal ke Bawah Gerak verikal ke bawah merupakan jenis GLBB dipercepa. Misalnya sebuah bau yang bergerak lurus ke bawah pada suau keinggian erenu, baik dengan kecepaan awal maupun idak. Jika bau ersebu bergerak anpa diberi kecepaan awal maka disebu gerak jauh bebas. Pada gerak ini percepaan yang dialami benda adalah percepaan graviasi, disimbolkan dengan. Oleh karena iu, dari persamaan (5) dan (6), persamaan kecepaan dan jarak unuk gerak verikal menjadi ' ( =' ) + (9) =' ) + 1 2! (10) jarak pada persamaan (8) dihiung dari posisi awal benda yang bergerak. Jarak yang diempuh benda sampai mencapai anah idak lain adalah keinggian benda (h), sehingga persamaan (8) dapa diulis menjadi h=' ) I! (11) dengan I adalah waku lamanya benda di udara Jika benda jauh bebas maka kecepaan awal nol sehingga persamaan (9), (10), dan (11) menjadi ' ( = (12) = 1 2! (13) h= 1 2 I! (14) Arah gerak v =0 0 ' vo Gb. 2.8 Linasan dan grafik v- gerak jauh bebas Conoh Soal Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dengan percepaan eap 8 /!. Berapakah kecepaan mobil seelah bergerak selama 6? Penyelesaian
6 Bab 2 Kinemaika 20 Dikeahui : ' ) =0; =8 /! ; =6 Jawab : ' ( =' ) +. ' ( =0+(8 /! )(6 ) ' ( =48 / G. Gerak Verikal ke Aas Gerak verikal ke aas merupakan gerak benda yang dilempar verikal ke aas dengan kecepaan awal erenu. Pada kasus gerak verikal ke aas, erdapa dua kejadian yaiu gerak verikal naik dan gerak verikal urun. Saa bergerak naik, benda mengalami perlambaan sampai akhirnya berheni saa mencapai keinggian maksimum, lalu benda bergerak ke bawah dan mengalami percepaan. Persamaan unuk gerak verikal urun idak lain sama dengan gerak jauh bebas karena kecepaan benda nol saa di iik eringgi. Perhaikan Gb. 2.9, keika sebuah benda dilemparkan ke aas, Amai apa yang erjadi pada benda ersebu. Mengapa keika benda dilemparkan ke aas kecepaannya semakin berkurang? Gerak yang Anda lakukan adalah gerak verikal ke aas. Gerak ini memiliki kecepaan awal saa akan bergerak dan kecepaannya berkurang karena dipengaruhi oleh medan graviasi Bumi. Pada iik eringgi, benda berheni sesaa sehingga nilai ' ( = 0 dan benda akan jauh secara bebas hingga benda ersebu mencapai anah. v =0 ' ' ) hm vo Gb. 2.9 Linasan dan grafik gerak verikal ke aas Kembali kia injau lagi, bahwa benda bergerak verikal ke aas disebabkan oleh gaya sesaa aau oleh kecepaan awal (' ) ). Saa dilempar, benda bergerak karena kecepaan awal ' ). Dengan adanya gaya arik bumi menyebabkan kecepaan benda semakin berkurang, sehingga gerak verikal ermasuk GLBB diperlamba dengan rumus: ' ( = ' ) h = ' ) 1 2! ' (! = ' )! 2h Conoh Soal 1. Gambarkan grafik kecepaan erhadap waku unuk benda yang dilempar ke aas dan kembali pada pelempar seelah mencapai keinggian erenu adalah. Pembahasan Keika benda dilempar ke aas, kecepaan benda menjadi semakin berkurang akiba akiba berlawanan dengan graviasi bumi (bernilai posiif) sedangkan saa benda kembali pada pelempar seelah mencapai keinggian erenu, kecepaan benda menjadi berambah akiba searah dengan graviasi bumi (bernilai negaif)
7 Bab 2 Kinemaika 21 v Sebuah benda dilemparkan verikal ke aas dengan kecepaan awal 10 /. Tenukanlah waku yang diperlukan benda iu unuk mencapai keinggian maksimum, Penyelesaian Di iik eringgi, kecepaan akhir ' ( = 0 dan percepaan graviasi bernilai negaif karena berlawanan dengan arah gerak benda, maka ' ( = ' ) 0= ' ) ' ) = = ' ) 10 / = 10 /! =1 RANGKUMAN 1. Sebuah benda dapa bergerak lurus berauran jika benda ersebu memiliki sifa-sifa: a. Linasan lurus b. Percepaan nol, kecepaan eap c. Grafiknya memenuhi gambar di bawah ini. v s ) 2. Sebuah benda dikaakan bergerak lurus berubah berauran jika benda ersebu memiliki sifa-sifa: a. Linasan lurus b. Percepaannya eap c. Kecepaannya berubah berauran ' ( =' ) + =' ) + 1 2! ' (! =' ) +2 d. Grafiknya memenuhi gambar di bawah ini. ' s 3. Sebuah benda dapa dikaakan bergerak verikal jika benda ersebu memiliki sifa-sifa: a. Percepaannya =± Nilai posiif (+) unuk gerak verikal ke bawah dan ( ) unuk verikal ke aas. b. Berlaku persamaan: ' ( =' ) ±
8 Bab 2 Kinemaika 22 h=' ) ± 1 2! ' (! =' ) ±2h 4. Gerak jauh bebas ermasuk gerak verikal ke bawah dengan kecepaan awal nol (' ) =0). Sehingga diperoleh: a. Waku jauh: =P!Q R b. Kecepaan jauh: ' =S2h UJI PEMAHAMAN KONSEP 1. Seorang anak berjalan ke imur dari iik A menuju ke iik B dan iik C. Seelah iu ia berbalik arah menuju ke bara sampai pada iik D. berapakah jarak dan perpindahan siswa dalam (m) ersebu? Bara D A B C Timur a. 24 m dan 2 m ke Bara b. 26 m dan 2 m ke Bara c. 24 m dan 2 m ke Timur Apa alasannya? 2. Perhaikan gambar beriku. Pura berangka dari rumahnya (A) menggunakan sepeda menuju ke sekolah (D) selama 2 meni, kelajuan raa-raa dan besar kecepaan raa-raa Pura adalah... a. 7,5 m/s dan 7,5 m/s B C b. 7,5 m/s dan 4,2 m/s 500 m c. 2,5 m/s dan 7,5 m/s 200 m 200 m Alasan:... A D 3. Perhaikan grafik kecepaan erhadap waku dari suau benda yang bergerak pada linasan lurus beriku. Percepaan raa-raa benda dari deik keiga sampai deik keempa adalah. a. 4 b. 2 /! c. -4 /! Alasan:... v (m/s) 4. Di bawah ini yang merupakan ciri-ciri gerak lurus berauran adalah. a. Kecepaan konsan dan percepaan nol b. Kecepaan berubah-ubah dan percepaan konsan c. Kecepaan nol dan percepaan berubah-ubah Alasan: (s)
9 Bab 2 Kinemaika Diberikan grafik kecepaan erhadap waku dari mobil A dan mobil B pada jalanan lurus. Kapan kedua mobil berpapasan lagi jika keduanya berangka dari empa yang sama? a. 4 m v (m/s) b. 5 m B c. 8 m 20 A Alasan:... 4 (s) 6. Sindhu mengendarai sepeda moor dari Yogyakara menuju Banul dengan kelajuan raa-raa 30 km/jam selama 1 jam. Jika sindhu mengendarai sepeda moor dengan kelajuan raa-raa 50 km/jam, maka waku yang diperlukan sindhu unuk sampai ke banul adalah. a. 24 meni b. 36 meni c. 48 meni Alasan: Sebuah benda dikaakan bergerak lurus berubah berauran jika benda ersebu memiliki sifa-sifa. a. Kecepaannya berubah berauran dan percepaannya eap b. Kecepaannya eap dan percepaannya berubah berauran c. Kecepaannya berubah berauran dan percepaannya nol Alasan: Grafik kecepaan dan waku suau sepeda moor yang bergerak lurus diunjukkan oleh gambar disamping. Jarak yang diempuh moor selama 10 sekon adalah. a. 26 m c. 6 m b. 16 m Alasan: Gambar di bawah ini menunjukkan pia hasil rekaman gerak kerea dinamika pada suau percobaan gerak lurus Arah gerak kerea dinamika 5 V(m/s) Jenis gerak kerea dinamika ersebu adalah... a. GLBB dipercepa c. GLB lalu GLBB dipercepa b. GLBB diperlamba Alasan: Grafik yang menunjukkan kelajuan gerak sebuah benda yang dilempar ke aas kemudian kembali lagi ke bawah adalah... a. v b. v c. v Alasan:...
10 Bab 2 Kinemaika 24 LATIHAN 1. Ali mengendarai mobil dengan kecepaan awal 64,8 km/jam. Suau keika, Ali menginjak rem dan mengalami perlambaan sebesar 2 /! hingga berheni dalam waku 20. Tenukanlah jarak oal yang diempuh Ali! 2. Sebuah bola dilemparkan verikal ke aas. Seelah selang waku, bola sampai diangan pelempar. Gambarkan grafik yang benar enang hubungan kecepaan erhadap waku ersebu! 3. Perhaikan grafik kecepaan erhadap waku dari suau benda yang bergerak lurus di bawah ini! v (m/s) (s) Percepaan raa-raa benda pada empa deik perama adalah Gambar di bawah ini menunjukkan hasil rekaman icker imer sebuah benda yang bergerak lurus ke kanan. Arah gerak benda Berdasarkan hasil rekaman ersebu, sebukan dan jelaskan jenis gerak benda! 5. Berikan minimal 3 conoh gerak benda yang ermasuk gerak lurus berubah berauran dipercepa!
GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 01
Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciJawaban Soal Latihan
an Soal Laihan 1. Terangkanlah ari grafik-grafik di bawah ini. dan ulis persamaan geraknya. an: a. Merupakan grafik kecepaan erhadap waku, kecepaan eap. Persamaan v()=v b. Merupakan grafik jarak erhadap
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciFisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang
Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.
Lebih terperinciBAB MOMENTUM DAN IMPULS
1 BAB MOMENTUM DAN IMPULS Conoh 8.1 Sebuah benda bermassa 5 kg yang bergerak dengan kecepaan 3 m/s ke arah imur dikenai gaya yang menyebabkan kecepaannya berubah menjadi 7 m/s dalam arah semula. Tenukan
Lebih terperinciGerak Lurus. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran
Bab II Tujuan Pembelajaran Anda dapa menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepaan dan percepaan konsan. Sumber: Caalogue (GK) 1998 Pada peluncuran sebuah roke, roke akan menempuh linasan lurus
Lebih terperinciChapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1
Chaper 4 hogasaragih.wordpress.com 1 7. Sebuah kerea dengan kecepaan konsan 60 km/jam menuju ke imur dalam waku 40 meni, kemudian bergerak ke imur degngan sudu 50 dari uara dalam waku 0 meni dan kemudian
Lebih terperinciBAB I PERSAMAAN GERAK
BAB I PERSAMAAN GERAK. Seseorang mengendarai mobil menuju sebuah koa A ang berjarak 6 km dengan arah imur lau. Naakan ekor perpindahan r dalam noasi ekor sauan dengan menggunakan sisem koordina ke imur,
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka N. 4 Bandung 0. 414714 Fax. 0. 4587 hp//: www.smasanaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yah.c.id MODUL BAB 1 Page 1 f
Lebih terperinci7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata
7//8 Mengunakan deekor ulrasonic Mengukur jarak suau objek dengan gelombang ulrasonic Bagaimana cara kerjana? Sensor memancarkan pulsa ulrasonic Mengukur waku anara dipancarkan dan dierima Mengukur jarak
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciTryout SBMPTN. Fisika. 2 v
Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang
Lebih terperinciKinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.
Kinemaika mempelajari erak benda anpa mempelajari penyebabnya. Posisi ; kedudukan suau benda disuau saa relaif erhadap suau iik acuan. Linasan ; S ab perpindahan suau benda dari suau posisi ke ab p p p
Lebih terperinciMatematika EBTANAS Tahun 1988
Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL
PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 3) Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Posisi dan Pepindahan Kecepaan Pecepaan Geak Paabola Geak Melingka Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Menggunakan anda + aau
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran
KISI-KISI SOAL Sauan Pendidikan Kelas Maa Pelajaran Maeri Waku : Sekolah Menengah Perama (SMP) : VIII C : IPA : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda : 2 jam pelajaran No Kompeensi Dasar Indikaor Soal Nomor
Lebih terperinciOleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciUlangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m
Ulangan Bab 3 I. Peranyaan Teori. Seekor cheeah menempuh jarak 6 m dalam waku dua meni. Jika kecepaan cheeah eap, berapakah bearnya kecepaan cheeah erebu? Pembahaan : Dikeahui : = 6 m = meni = ekon 6 m
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 016/017 9 Mare 017 Kuliah yang Lalu 11 Fungsi dua (aau lebih) peubah 1 Turunan Parsial 13 Limi dan Kekoninuan 14 Turunan ungsi dua peubah 15 Turunan berarah
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciFungsi Bernilai Vektor
Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008
DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 Maa Pelajaran : I P A Kelas : VII ( TUJUH ) Hari, anggal : Kamis, 12 Juni 2008 Waku : 90 Meni PETUNJUK UMUM:
Lebih terperinciHitung penurunan pada akhir konsolidasi
Konsolidasi Tangkiair diameer 30 m Bera, Q 60.000 kn 30 m Hiung penurunan pada akhir konsolidasi Δσ 7 m r 15 m x0 /r 7/15 0,467 x/r0 I90% Δσ q n I 48.74 x 0,9 43,86 KPa Perlu diperhiungkan ekanan fondasi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinciPertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan posiif berada di deka kepala elekroskop, elekroskop dihubungkan dengan anah melalui sebuah kawa.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu
BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA 3.1 Gambaran Umum Robo Meode naik angga yang dierapkan pada model robo ugas akhir ini, yaiu meode karol dan rasio diameer roda-inggi anak angga/undakan. Gambar 3.1 Ilusrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA
BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinci[1.7 Hukum Kekekalan Energi]
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 07 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [FISIKA] [.7 Hukum Kekekalan Eneri] [Susilo] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 07 .7
Lebih terperinciv dan persamaan di C menjadi : L x L x
PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciHendra Gunawan. 28 Maret 2014
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 013/014 8 Mare 014 Kuliah ang Lalu 1.1 Fungsi dua aau lebih peubah 1. Turunan Parsial 1.3 Limi dan Kekoninuan 1.4 Turunan ungsi dua peubah 1.5 Turunan berarah
Lebih terperinciXpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 01 no Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Xpedia isika Kapia Seleka - Se 01 no 41-60 Doc. Name: XPIS9903 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciDarpublic Nopember 2013
Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan
Lebih terperinciBAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA
Dika Kuliah EL Maemaika Teknik I BAB FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Fungsi Berpeubah Banak Banak ungsi ang berganung pada peubah lebih dari sau Sebuah bidang ang panjangna dan lebarna memiliki
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR
RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan
Lebih terperinciTranspor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik
Transpor Poluan Persamaan Konveksi Difusi Penelesaian Analiik Referensi Graf and Alinakar, 1998, Fluvial Hdraulis: Chaper 8, pp. 517-609, J. Wile and Sons, Ld., Susse, England. Teknik Sungai Transpor Poluan
Lebih terperinciIII. PEMODELAN HARGA PENGGUNAAN INTERNET
8 III EMODELAN HARGA ENGGUNAAN INTERNET 3 Asumsi dan Model ada peneliian ini diperhaikan beberapa asumsi yaiu sebagai beriku: Waku anarkedaangan menyebar eksponensial dengan raaan λ - (laju kedaangan adalah
Lebih terperinciPercobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)
Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran.
Lebih terperinci2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari
2014 LAORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Luvia, Imroaul Maghfiroh, Rana Dewi Kumalasari Laboraorium Fisika Maerial Jurusan Fisika, Deparemen Fisika
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s
Sudaryano Sudirham Analisis angkaian Lisrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham, Analisis angkaian Lisrik () BAB 3 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciKinematika Relativistik
3 Kinemaika Relaiisik Tujuan Perkuliahan: Seelah mempelajari Bab 3 ini mahasiswa diharapkan dapa:. Menjelaskan rumusan-rumusan prinsip relaiias khusus.. Memahami menurunkan ransformasi Lorenz dan ransformasi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciSekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinci