BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

Transkripsi

1 BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga wajar saham ITMG dan PTBA menggunakan Trinomial ividend iscoun Model yang selanjunya dapa digunakan unuk menenukan saham mana yang layak dijadikan invesasi. Model yang paling sederhana unuk menenukan harga wajar saham adalah ividend iscoun Model yang menilai suau perusahaan berdasarkan dividen yang dibagikan kepada para pemegang sahamnya. Pendekaan ini cocok digunakan pada perusahaan yang ruin membayarkan dividen, seperi ITMG dan PTBA. Seperi yang elah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa unuk menenukan mahal aau murahnya harga suau saham dapa dianalisis menggunakan meode Price Earning Raio (PER) dan ividend iscoun Model (M). Akan eapi, meode PER mempunyai kelemahan karena meode ini dianaranya idak memperhaikan ingka perumbuhan dari perusahaan. Meode yang memperhaikan ingka perumbuhan adalah M. Aswah amodaran (2002) membagi M ke dalam empa jenis yang elah dikembangkan berdasarkan asumsi perumbuhannya, yakni: Gordon Growh Model, Two-Sage ividend iscoun Model, H Model for Valuing Growh, dan Three-Sage ividend iscoun Model. Berdasarkan pola perumbuhan dividen ITMG dan 22

2 23 PTBA dari ahun ke ahun yang idak menenu, menyebabkan keempa model ersebu kurang cocok digunakan pada peneliian ini. Selain iu juga dikarenakan ingka perumbuhan dividen PT ersebu idak sesuai asumsi pada modelmodel di aas. Pada ahun 994, Hurley dan Johnson mengembangkan eori M model yang lebih realisis, yakni Binomial ividend iscoun Model. Model ini memperimbangkan dua kemungkinan yang dapa erjadi, yakni perusahaan akan menaikkan besaran dividen aau eap sama. Oleh karena pembayaran dividen yang dilakukan oleh ITMG dan PTBA disamping mengalami kenaikan juga mengalami penurunan, maka Binomial ividend iscoun Model idak cocok dilakukan unuk peneliian ini. Oleh karena iu, pendekaan yang akan digunakan unuk menenukan harga wajar saham keiga perusahaan ersebu adalah Trinomial ividend iscoun Model. Tahapan análisis daa akan diawali mengesimasi ingka perumbuhan dividen pada masing-masing saham, menghiung nilai required rae of reurn pada masing-masing saham, lalu dilanjukan menghiung harga wajar saham pendekaan Trinomial ividend iscoun Model unuk ITMG dan PTBA Sisemaika Pemecahan Masalah peneliian ini : Beriku ini merupakan bagan sisemaika pemecahan masalah pada

3 24 Perumusan Masalah Tujuan Peneliian Sudi Pusaka Peneliian di apen PT Pindad Kumpulkan aa Esimasi Tingka Perumbuhan ividen Hiung Required Rae of Reurn Hiung Harga Wajar Saham Menggunakan Trinomial ividend iscoun Model Penilaian Saham Gambar 3.. Sisemaika Pemecahan Masalah 3.2. Esimasi Tingka Perumbuhan ividen Unuk menenukan harga wajar suau saham diperlukan esimasi ingka perumbuhan dividen pada periode mendaang. Andy Porman Tambunan menuliskan dalam bukunya yang berjudul Menilai Harga Wajar Saham, bahwa ingka perumbuhan dividen merupakan hasil perkalian reenion rae Reurn on Equiy (ROE). Perusahaan mempunyai dua alernaif perlakuan erhadap laba yang diperoleh yaiu membagikannya kepada para pemegang saham perusahaan dalam benuk dividen dan diinvesasikan kembali ke dalam

4 25 perusahaan sebagai laba diahan aau disebu juga reenion rae (-PR). ROE merupakan hasil bagi anara laba bersih nilai ekuias, dari nilai ROE dapa diliha bagaimana kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Persamaan yang digunakan unuk esimasi ingka perumbuhan dividen dapa diuliskan sebagai beriku: g ROE PR (3.) g = Tingka perumbuhan dividen ROE = Reurn on equiy PR = ividend payou raio Required Rae of Reurn Required rae of reurn merupakan ingka pengembalian yang invesor inginkan pada invesasi kepemilikan suau perusahaan. Capial Asse Pricing Model (CAPM) merupakan model yang bisa menggambarkan nilai realisis di pasar yang bersifa kompleks. Oleh karena iu, CAPM sebagai sebuah model keseimbangan dapa membanu menyederhanakan gambaran realias hubungan reurn dan risiko dalam dunia nyaa yang erkadang sanga kompleks. Unuk mengesimasi required rae of reurn dapa dilakukan langkah-langkah sebagai beriku:

5 26. Hiung rae of reurn saham bulanan dari ITMG dan PTBA berdasarkan Persamaan (2.9) 2. Hiung rae of reurn pasar (IHSG) bulanan menggunakan rumus beriku: IHSG IHSG rm IHSG (3.2) r m = Rae of reurn pasar pada bulan ke- IHSG = Indeks harga saham gabungan pada bulan ke- IHSG = Indeks harga gabungan pada bulan ke- 3. Hiung koefisien bea menggunakan Persamaan (2.) 4. Hiung required rae of reurn menggunakan rumus CAPM yaiu Persamaan (2.0) Risk-free rae yang digunakan adalah suku bunga deposio. Ekspekasi ingka reurn pasar merupakan raa-raa dari ingka reurn pasar bulanan yang dapa dihiung sebagai beriku: E r m n r m n (3.3) Trinomial ividend iscoun Model Yulin Yao (997) dalam Fabozzi (2002) mengembangkan eori Binomial ividend iscoun Model menjadi Trinomial ividend iscoun Model. Model Trinomial ini memperimbangkan iga kemungkinan yang dapa erjadi, yakni perusahaan akan menaikkan besaran dividen, meneapkannya sama, aau

6 27 mengurangi besarnya dividen. Trinomial ividend Model erbagi aas dua versi, yakni Addiive Growh Model dan Geomeric Growh Model. Trinomial Addiive Model mengasumsikan bahwa dividen akan naik aau urun sebesar nilai yang konsan. Terdapa iga kemungkinan dari esimasi dividen pada periode mendaang, sehingga dapa dinyaakan sebagai beriku: unuk =, 2, (3.4) = ividen pada periode = ividen pada periode = Raa-raa absolu selisih nilai dividen Sehingga harga wajar saham berdasarkan Trinomial Addiive ividend iscoun Model dapa dihiung menggunakan rumus: 2 0 P0 pu p r r r (3.5) P 0 = Harga wajar saham pada saa ini 0 = ividen yang erakhir dibayarkan r p U = Required rae of reurn = Peluang nilai dividen akan naik p = Peluang nilai dividen akan urun

7 28 Pada Trinomial Geomeric Model diasumsikan bahwa dividen akan umbuh pada ingka yang konsan. Terdapa iga kemungkinan dari esimasi dividen pada periode mendaang: g g unuk =, 2, (3.6) g = Tingka perumbuhan dividen Sehingga harga wajar saham berdasarkan Trinomial Geomeric ividend iscoun Model dapa dihiung menggunakan rumus: pu p g P (3.7) r p p g 0 0 U keerangan simbol seperi penjelasan sebelumnya Penilaian Saham Seelah diperoleh harga wajar saham melalui pendekaan Trinomial ividend iscoun Model, kemudian harga wajar ersebu dibandingkan harga saham yang diperdagangkan di pasar saa ini (curren marke price). Adapun pedoman yang digunakan adalah sebagai beriku: a. Harga wajar > harga saham yang diperdagangkan saa ini : Undervalued (murah). b. Harga wajar < harga saham yang diperdagangkan saa ini : Overvalued (mahal). c. Harga wajar = harga saham yang diperdagangkan saa ini : Fairly Valued (wajar).