MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
|
|
- Irwan Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1 GERAK Gerak dapa didefinisikan sebagai perubahan leak yang erus menerus. Pada kebanyakan gerak yang sesungguhnya, iap iap iik pada suau benda bergerak menurukan linasannya masing masing. Gerak seluruhnya dapa dikeahui apabila kia mengeahui bagaimana gerak seiap iik pada benda iu. Karena iu kia mulai saja dengan meninjau suau iik yang bergerak aau gerak suau benda yang kecil sekali, yang disebu parikel. Leak sebuah parikel dengan mudah dapa dienukan berdasarkan proyeksinya pada keiga sumbu sisem koordina egak lurus. Apabila parikel iu bergerak dalam ruang menurukan sembarang linasan, maka proyeksinya bergerak dalam garis lurus sepanjang keiga sumbu iu. Gerak yang sesungguhnya dapa direkonsruksi berdasarkan gerak keiga proyeksi ini. Sebab iu kia mulai saja dengan membicarakan gerak suau parikel sepanjang garis lurus, aau gerak lurus. 3- JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN Gerak lurus adalah gerak iik P sepanjang linasan lurus, disini linasan diambil sepanjang sumbu x. (a) Posisi iik P pada seiap waku dinyaakan sebagai Jarak x dari suau iik asal yang eap O pada sumbu x. Jarak x ini posiif aau negaif sesuai keenuan anda yang berlaku.
2 Polieknik Negeri Banjarmasin 5 (b) Kecepaan raa-raa, V r dari iik P dalam selang waku dan + selama perpindahan posisi dari x ke x + x adalah : V r = x x x o o ( 3-1 ) (c) Kecepaan sesaa V dari iik P adalah limi kecepaan Raa-raa unuk perambahan waku mendekai nol. Secara maemaika diulis : lim x V = 0 = dx = d ( 3- ) (d) Percepaan Raa-raa ar dari iik P dalam selang waku dan + selama perubahan kecepaan dari V menjadi V + V adalah a r = = o o ( 3-3 ) (d) Percepaan sesaa a suau iik P adalah limi percepaan Raa-raa unuk perambahan waku mendekai nol. Secara maemaika diulis : lim a = 0 = d = d = d x d ( 3-4 ) 3-3 GERAK LURUS BERATURAN Gerak lurus berauran adalah gerak iik P yang linasannya berbenuk garis lurus dengan sifa bahwa jarak yang diempuh iap sauan waku eap. r 1 r r 0 r 1 r Gambar 3-1
3 Polieknik Negeri Banjarmasin 6 Perhaikan Gambar 3-1, P o, P 1, P adalah posisi iik P pada saa = o, 1, dan dengan ekor posisi r, 0 r1, r, dan perpindahan r 1, dan r. r 1 diempuh dalam 1 = 1 0 dan r = dalam = 1. Bila 1 = = dan r 1 = r = r = r adalah konsan maka gerak benda disebu gerak lurus berauran. Persamaan linasan iik P adalah : r = r 0 + r = r 0 + r ê r ( 3-5 ) Disini ê r adalah ekor sauan perpindahan r dan besar perpindahan r adalah eap dalam selang waku yang sama. Kecepaan gerak iik P dalam selang waku adalah : = r = eap ( 3-6 ) aau r = ( 3-7 ) Persamaan linasan dalam ekor posisi menjadi r = r 0 +. ê r ( 3-8 ) Linasan ini berupa garis lurus dan bukan pada sumbu x aau y maka komponen komponennya adalah : x = x 0 + x î xî = x o î + x î Aau ( 3-9 ) y = y 0 + y ĵ y ĵ = y o ĵ + y ĵ Karena gerak ini dalam gerak sau dimensi dan pada umumnya iik θ diambil di iik P o maka Persamaan linasan menjadi : aau x = x y = y ( 3-10 ) Di sini x dan y adalah x dan y Raa-Raa dan besarnya eap. Jadi dalam gerak lurus berauran kecepaan Raa-raa sama dengan kecepaan sasaa,
4 Polieknik Negeri Banjarmasin 7 Aau r = = c ( konsan ) ( 3-11 ) Maka percepaan sesaa dalam gerak lurus berauran : d a = d d = d (c) = 0 ( 3-1 ) Graik x s, s dan a s dapa diliha dalam gambar 3- ( a ) x s ( b ) s ( c ) a s Gambar 3-. Grafik x,, dan a fungsi 3-4 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN Gerak Lurus Berubah Berauran ialah gerak sebuah benda yang linasannya berbenuk garis lurus dengan sifa bahwa jarak yang diempuh iap sauan waku berubah lebih besar aau lebih kecil, arinya idak eap. Di sini jarak yang diempuh makin besar aau makin kecil arinya gerak dipercepa aau diperlamba. Conoh gerak lurus berubah berauran adalah gerak jauh bebas. Gerak jauh bebas ialah gerak lurus dipercepa berauran yang linasannya erikal ke bawah sejajar sumbu Y dan biasanya arah ke bawah di ambil sebagai arah posiif. Gerak jauh bebas adalah gerak benda yang dilepaskan dari suau empa di aas permukaan bumi anpa kecepaan awal. Dari eksperimen diperoleh bahwa jarak yang diempuh berbanding lurus dengan kwadra dari waku arinya Y = c ( 3-13 )
5 Polieknik Negeri Banjarmasin 8 Di sini c adalah konsana ak berganung pada benda dan waku. Gambar 3-3 menunjukkan linasan gerak jauh bebas dari iik P o Gambar 3.3 Linasan Gerak Jauh Bebas (a) Tiik injau 0 di luar sumbu Y (b) Tiik injau 0 pada sumbu Y Persamaan linasan unuk Gambar 3-3 (a) r = r 0 + r = r 0 + c ĵ ( 3-14 ) Persamaan linasan unuk Gambar 3-3 (b) y = y 0 + y Aau y ĵ = ( y o + y ) ĵ = ( y o + c ) ĵ ( 3-15 ) Karena linasannya garis lurus, maka persamaan (3-15) pada umumnya diulis dengan anpa anda ekor. y = y o + c ( 3-16 )
6 Polieknik Negeri Banjarmasin 9 persamaan kecepaan benda. y = persamaan percepaan benda. d d y y a y = d d = C ( 3-17 ) = C ( 3-18 ) Dari persamaan ( 3-17 ) dapa disimpulkan bahwa kecepaan Raa-raa gerak lurus berubah berauran sanga berganung pada ineral waku, jadi besarnya idak sama dengan kecepaan sesaa. Sebagai dikeahui bahwa seiap benda yang jauh bebas di deka permukaan bumi mempunyai percepaan ke bawah yang disebu percepaan gaya arik bumi aau percepaan graiasi bumi ( g ). Percepaan graiasi bumi ini besarnya Raa-raa : g = 9,8 m/s² ( 3-19 ) Dari persamaan ( 3-18 ) dan ( 3-19 ) diperoleh a y = c = g menjadi. dan diperoleh Aau c = ½ g ( 3-0 ) Persamaan linasan benda jauh bebas menjadi y = y o + ½ g ( 3-1 ) y = g ( 3- ) a y = g = 9,8 m/s² Bila iik injau θ berimpi dengan P o persamaan linasan jauh bebas y = ½ g ( 3-3 ) y = g ( 3-4 ) Bila persamaan ( 3-4 ) di ulis : = g y, dan disubsiusikan ke dalam persamaan ( 3-3 ) y = g y ( 3-5a )
7 Polieknik Negeri Banjarmasin 30 Aau y g y ( 3-5b ) Benda jauh bebas adalah gerak lurus berubah berauran, maka persamaan Gerak lurus berubah berauran anpa kecepaan awal ( V o = 0 ) secara umum dapa diulis x = x o + ½ a aau s = s o + ½ a ( 3-6a ) x = a = a ( 3-6b ) x = a ( x - x o ) = a ( s - s o ) ( 3-6c ) Bila mana benda bergerak dengan kecepaan awal V o, persamaan linasan menjadi x = x o + o + ½ a aau S = s o + o + ½ a ( 3-7a ) x = o + a = o + a ( 3-7b ) x = 0 + a ( x - x o ) = 0 + a ( s - s o ) ( 3-7c ) 0 x r = 0 r = ( 3-7d ) Grafik x s, s, dan a s dapa diliha dalam Gambar 3-4 Xo Vo θ θ θ (a) x = x o + o + ½ a (b) x = o + a (c) a = c Gambar 3-4 Grafik Gerak berubah berauran Dalam Gambar 3-4 dapa diliha bahwa bila percepaan a > 0, kecepaan naik dan jarak x mempunyai iik minimum dengan berambahnya waku.
8 Polieknik Negeri Banjarmasin 31 Sebaliknya bila mana a < 0, kecepaa urun dan jarak x mempunyai iik maksimum. Conoh Soal : 1) Ubah laju 0,00 cm/s menjadi km/ahun. Jawab : 0,00 cm/s = ( 0,00 cm/s) ( 10 -s km/s) ( 3600 h/d) (4 h/year) = 63 km/ahun ) Seorang pelari menempuh sau puaran sepanjang 00 m dalam waku 5 deik. (a) Berapakah laju raa-raanya? (b) Berapakah kecepaan raa-raanya? Jawab : (a) Dari definisi : Laju raa-raa = Jarak yang diempuh waku yang diperlukan 00 m = 5 s = 8,0 m/s (b) Karena iik akhir linasan berimpi dengan iik awalnyam, maka ekor perpindahan pelari iu adalah nol. Hingga = perpindahan waku 0 m 5 s 0 m / s 3) Benda yang mula-mula diam dipercepa dengan percepaan 8 m/s dan menempuh garis lurus. Tenukan : (a) laju pada akhir deik ke-5 ; (b) laju raa-raa dalam selang waku 5 deik perama ; (c) jarak yang diempuh dalam 5 deik ersebu ; Jawab : Kia hanya memperhaikan gerak selama 5 deik perama. Pada gerak ini dikeahui bahwa o = 0, = 5, a = 8 m/s. karena gerak ini adalah gerak yang dipercepa berauran, maka kelima persamaan gerak di aas dapa digunakan : (a) = +a = 0 + ( 8 m/s ) ( 5 s ) = 40 m/s 0 (b) = 0 40 = m/s = 0 m/s (c) s = o + ½ a = 0 + ½ ( 8 m/s ) ( 5 s ) = 100 m
9 Polieknik Negeri Banjarmasin 3 aau s = = ( 0 m/s ) ( 5 s ) = 100 m 4) Laju sebuah ruk berambah secara eraur dari 15 km/jam menjadi 60 km/jam dalam waku 0 deik, Carilah : (a) laju raa raa, (b) percepaan, (c) jarak yang diempuh, dalam sauan meer dan deik, Jawab : pada gerak selama 0 deik ini berlaku : 1 o = ( 15 km/jam ) ( 1000 m/km ) ( 3600 jam/s ) = 4,17 m/s = 60 km/jam = 16,7 m/s = 0 s (a) = ½ ( o + ) = ½ (4, ,7 ) m/s = 10,4 m/s (b) a = 0 16,7 4, 0s = 0,63 m/ s (c) x = = ( 10,4 m/s ) ( 0 s ) = 08 m 5) Bola jauh bebas dari keinggian 50 m. (a) Berapakah laju bola sesaa sebelum sampai di anah? (b) Berapakah waku yang diperlukan bola unuk mencapai anah? Jawab : Dengan mengabaikan gesekan udara, bola iu bergerak dipercepa berauran hingga sampai di anah. Percepaan yang dialaminya adalah 9,8 m/s² ke bawah. Dengan mengambil arah ke bawah sebagai arah posiif, maka : y = 50 m, a = 9,8 m/s², o = 0 (a) = 0 + ay = 0 + (9,8 m/s² ) ( 50 m ) = 980 m²/s² Maka = 31 m/s (b) Karena a = ( - o )/ Maka = a m/ s 9,8 m/ s 3, s
10 Polieknik Negeri Banjarmasin 33 6) Sebuah parikel bergerak sepanjang sumbu x dengan persamaan linasannya x = 5 + 1, dengan x dalam meer dalam deik. Hiung : a. Kecepaan raa-raa anar deik dan = 3 deik. b. Kecepaan pada saa = deik. c. Kedudukannya pada =10 deik dan = 0 deik. d. Jalan yang diempuh dalam 10 deik. e. Percepaan raa-raa anara = deik dan = 3 deik. f. Grafik x s, s, a s. Jawab : x x3 x a. raa-raa = = raa-raa = 1 dx b. V = d = = c. x o = 1 m 1 5m / de = 10 = 0 m/de x 10 = = 501 m. d. Jalan yang diempuh dalam 10 deik : ( 501 1) m = 500 m. 3 e. a raa-raa = 3 = m / de (konsan, dipercepa)
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciFisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang
Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciChapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1
Chaper 4 hogasaragih.wordpress.com 1 7. Sebuah kerea dengan kecepaan konsan 60 km/jam menuju ke imur dalam waku 40 meni, kemudian bergerak ke imur degngan sudu 50 dari uara dalam waku 0 meni dan kemudian
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 01
Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka N. 4 Bandung 0. 414714 Fax. 0. 4587 hp//: www.smasanaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yah.c.id MODUL BAB 1 Page 1 f
Lebih terperinciJawaban Soal Latihan
an Soal Laihan 1. Terangkanlah ari grafik-grafik di bawah ini. dan ulis persamaan geraknya. an: a. Merupakan grafik kecepaan erhadap waku, kecepaan eap. Persamaan v()=v b. Merupakan grafik jarak erhadap
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciFungsi Bernilai Vektor
Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F
Lebih terperinciBAB I PERSAMAAN GERAK
BAB I PERSAMAAN GERAK. Seseorang mengendarai mobil menuju sebuah koa A ang berjarak 6 km dengan arah imur lau. Naakan ekor perpindahan r dalam noasi ekor sauan dengan menggunakan sisem koordina ke imur,
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinci7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata
7//8 Mengunakan deekor ulrasonic Mengukur jarak suau objek dengan gelombang ulrasonic Bagaimana cara kerjana? Sensor memancarkan pulsa ulrasonic Mengukur waku anara dipancarkan dan dierima Mengukur jarak
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 016/017 9 Mare 017 Kuliah yang Lalu 11 Fungsi dua (aau lebih) peubah 1 Turunan Parsial 13 Limi dan Kekoninuan 14 Turunan ungsi dua peubah 15 Turunan berarah
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 3) Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Posisi dan Pepindahan Kecepaan Pecepaan Geak Paabola Geak Melingka Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Menggunakan anda + aau
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciKinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.
Kinemaika mempelajari erak benda anpa mempelajari penyebabnya. Posisi ; kedudukan suau benda disuau saa relaif erhadap suau iik acuan. Linasan ; S ab perpindahan suau benda dari suau posisi ke ab p p p
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinciBAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA
Dika Kuliah EL Maemaika Teknik I BAB FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Fungsi Berpeubah Banak Banak ungsi ang berganung pada peubah lebih dari sau Sebuah bidang ang panjangna dan lebarna memiliki
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciHendra Gunawan. 28 Maret 2014
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 013/014 8 Mare 014 Kuliah ang Lalu 1.1 Fungsi dua aau lebih peubah 1. Turunan Parsial 1.3 Limi dan Kekoninuan 1.4 Turunan ungsi dua peubah 1.5 Turunan berarah
Lebih terperinciBAB MOMENTUM DAN IMPULS
1 BAB MOMENTUM DAN IMPULS Conoh 8.1 Sebuah benda bermassa 5 kg yang bergerak dengan kecepaan 3 m/s ke arah imur dikenai gaya yang menyebabkan kecepaannya berubah menjadi 7 m/s dalam arah semula. Tenukan
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinci[1.7 Hukum Kekekalan Energi]
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 07 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [FISIKA] [.7 Hukum Kekekalan Eneri] [Susilo] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 07 .7
Lebih terperinciTryout SBMPTN. Fisika. 2 v
Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciMatematika EBTANAS Tahun 1988
Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciGerak Lurus. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran
Bab II Tujuan Pembelajaran Anda dapa menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepaan dan percepaan konsan. Sumber: Caalogue (GK) 1998 Pada peluncuran sebuah roke, roke akan menempuh linasan lurus
Lebih terperinci1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral
Maeri XII Tujuan :. Mahasiswa dapa memahami menyelesiakan persamaan inegral yang lebih kompleks. Mahasiswa mampunyelesiakan persamaan yang lebih rumi 3. Mahasiswa mengimplemenasikan konsep inegral pada
Lebih terperinciIII. PEMODELAN HARGA PENGGUNAAN INTERNET
8 III EMODELAN HARGA ENGGUNAAN INTERNET 3 Asumsi dan Model ada peneliian ini diperhaikan beberapa asumsi yaiu sebagai beriku: Waku anarkedaangan menyebar eksponensial dengan raaan λ - (laju kedaangan adalah
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinci0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1
BAB 7 LIMIT FUNGSI Sandar Kompeensi Menggunakan konsep i fungsi dan urunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompeensi Dasar. Menjelaskan secara inuiif ari i fungsi di suau iik dan di akhingga. Menggunakan
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran
KISI-KISI SOAL Sauan Pendidikan Kelas Maa Pelajaran Maeri Waku : Sekolah Menengah Perama (SMP) : VIII C : IPA : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda : 2 jam pelajaran No Kompeensi Dasar Indikaor Soal Nomor
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1988
Fisika TANAS Tahun 1988 TANAS-88-01 Dua buah kapasior masing-masing mempunyai kapasias µf dan 4 µf dirangkai seri. Kapasias pengganinya A. 1 µf. 6 1 µf 3 µf 4 C. D. 4 µf 3. 6 µf TANAS-88-0 Gaya gerak lisrik
Lebih terperinciROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.
ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciKinematika Relativistik
3 Kinemaika Relaiisik Tujuan Perkuliahan: Seelah mempelajari Bab 3 ini mahasiswa diharapkan dapa:. Menjelaskan rumusan-rumusan prinsip relaiias khusus.. Memahami menurunkan ransformasi Lorenz dan ransformasi
Lebih terperinciPELATIHAN STOCK ASSESSMENT
PELATIHA STOCK ASSESSMET Modul 5 PERTUMBUHA Mennofaria Boer Kiagus Abdul Aziz Maeri Pelaihan Sock Assessmen Donggala, 1-14 Sepember 27 DIAS PERIKAA DA KELAUTA KABUPATE DOGGALA bekerjasama dengan PKSPL
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL
PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s
Sudaryano Sudirham Analisis angkaian Lisrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham, Analisis angkaian Lisrik () BAB 3 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi
Lebih terperinciBAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT
BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT Dua benda bermassa m dan m 2 dihubungkan dengan baang kecil yang massanya diabaikan (gambar 2). Gaya F diberikan deka dengan m. Ternyaa sisem berpuar erhadap suau iik
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Di Kawasan Waku 2-2 Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik (1) BAB 2 Besaran Lisrik Dan Model Sinyal Dengan mempelajari besaran lisrik dan model sinyal,
Lebih terperinciBAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI
BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan
Lebih terperinciProgram Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor
Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Veko [MA4] Deinisi Deinisi ungsi veko Fungsi veko meupakan auan yang mengkaikan ε R dengan epa sau veko F R Noasi : F : R R F î gĵ, g aau
Lebih terperinciDarpublic Nopember 2013
Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer
Silabus : Aljabar Linear Elemener MA SKS Bab I Mariks dan Operasinya Bab II Deerminan Mariks Bab III Sisem Persamaan Linear Bab IV Vekor di Bidang dan di Ruang Bab V Ruang Vekor Bab VI Ruang Hasil Kali
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR
RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciHitung penurunan pada akhir konsolidasi
Konsolidasi Tangkiair diameer 30 m Bera, Q 60.000 kn 30 m Hiung penurunan pada akhir konsolidasi Δσ 7 m r 15 m x0 /r 7/15 0,467 x/r0 I90% Δσ q n I 48.74 x 0,9 43,86 KPa Perlu diperhiungkan ekanan fondasi
Lebih terperinciArus Listrik. Arus dan Gerak Muatan. Q t. Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Satuan SI untuk arus: 1 A = 1 C/s.
Arus Lisrik Surya Darma, M.Sc Deparemen Fisika Universias Indonesia Arus Lisrik Arus dan Gerak Muaan Arus lisrik didefinisikan sebagai laju aliran muaan lisrik yang melalui suau luasan penampang linang.
Lebih terperinciBAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi
Bab II Maeri Penunjang BAB II MATERI PENUNJANG.1 Keuangan.1.1 Opsi Sebuah opsi keuangan memberikan hak (bukan kewajiban) unuk membeli aau menjual sebuah asse di waku yang akan daang dengan harga yang disepakai.
Lebih terperinciTranspor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik
Transpor Poluan Persamaan Konveksi Difusi Penelesaian Analiik Referensi Graf and Alinakar, 1998, Fluvial Hdraulis: Chaper 8, pp. 517-609, J. Wile and Sons, Ld., Susse, England. Teknik Sungai Transpor Poluan
Lebih terperinciKUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.
MODUL 2 : LISTRIK RANGKAIAN TERTUTUP Rangkaian eruup ialah rangkaian yang ak berpangkal dan ak berujung yang erdiri dari komponen lisrik (seperi kawa penghanar), ala ukur lisrik, dan sumber daya lisrik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciMUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR
MUHG/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR TIM DOSEN 8 VEKTOR DAN NILAI EIGEN /5/7 9.9 Beberapa Aplikasi Ruang Eigen Uji Kesabilan dalam sisem dinamik Opimasi dengan SVD pada pengolahan Cira Sisem Transmisi dan lain-lain.
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciFakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya
Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa MOMEN NERSA BDANG () r r a r a a Maka momen inersia erhadap sumbu : a a. r. r a. r a. r Jika luas bidang ang diarsir: a = a = a = Jarak erhadap sumbu
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Kunci Jawaban DAFTAR PUSTAKA... 41
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Laar Belakang Penulisan... 1 B. Tujuan Penulisan Modul... C. Sasaran... D. Ruang Lingkup Penulisan... BAB II PEMBELAJARAN PENGUKURAN DI SD... 3 A.
Lebih terperinciPertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan posiif berada di deka kepala elekroskop, elekroskop dihubungkan dengan anah melalui sebuah kawa.
Lebih terperinciBAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai
BAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Bab ini membahas suau vekor idak nol dan skalar l yang mempunyai hubungan erenu dengan suau mariks A. Hubungan ersebu dinyaakan dalam benuk A λ. Bagaimana kia memperoleh
Lebih terperinciSoal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!
Soal UN Fisika 010-011Pake A 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperi gambar! 5cm 6 cm 0 5 10 Maka ebal balok adalah. A. 5,00 cm B. 5,05 cm C. 5,5 cm D. 6,00 cm E. 6,5 cm 0. Perhakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinci