STUDI TENTANG MASALAH PENEMPATAN FASILITAS BERKAPASITAS SATU SUMBER DUA ESELON
|
|
- Shinta Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI TENTANG MASALAH PENEMPATAN FASILITAS BERKAPASITAS SATU SUMBER DUA ESELON Lamtur Snambela Program Stud Sstem Informas, Unerstas Pelta Harapan E-mal: ABSTRACT Faclty locaton problem s an mportant part of nteger programmng problems, wth applcaton n the feld of telecommuncatons, and transportaton ndustry. Ths study dscussed the faclty locaton problem wth two echelon. Each second echelon facltes hae lmted capacty and can only be suppled by a faclty on second echelon. Each customer s sered only by a sngle faclty n second echelon. The number and locaton of the second echelon of custumers to facltes determned echelon two smltaneous. Ths study addresses the questons of decson-makng n desgnng cargo dstrbuton system where there s a two echelon dstrbuton system the two leel structure, components and ssues related decsons. The purpose of the model n the study s to determne the locaton of facltes at each echelon whch s a dstrbuton faclty and cargo capacty at the faclty so that can mnmze the total cost of the mnmum as the optmal soluton of the modelng. Keywords: CFLP, nteger programmng, optmzaton, two echelon ABSTRAK Masalah penempatan fasltas merupakan bagan pentng dalam masalah program nteger, termasuk aplkas dalam bdang telekomunkas, dan ndustr transportas. Stud n membahas tentang masalah penempatan fasltas dengan dua eselon. Setap fasltas eselon kedua mempunya kapastas terbatas dan hanya dapat dsedakan oleh fasltas eselon kedua. Jumlah dan lokas eselon kedua pelanggan terhadap fasltas menentukan smultan eselon dua. Stud n mengacu pada pembuat keputusan sstem desan dstrbus kargo dmana terdapat sebuah sstem dstrbus dua eselon tngkat dua, komponen dan yang berhubungan dengan keputusan. Tuuan model dalam tulsan n adalah menentukan lokas fasltas pada tap eselon yang merupakan sebuah fasltas dstrbus dan kapastas kargo pada fasltas sehngga dapat memnmumkan total baya sebaga solus optmal pada pemodelan. Kata Kunc: CFLP, program nteger, optmsas, dua eselon Jurnal ISD Vol.2 No.2 Jul - Desember 2017 pissn : X eissn:
2 PENDAHULUAN Koordnas antara fasltas-fasltas yang ada pada sebuah ranta supla kegatan produks merupakan sebuah hal pentng dalam penentuan keuntungan maksmal yang dcapa. Hal n membutuhkan kebakan atau sebuah model efektf untuk meyaknkan bahwa sstem yang dgunakan merupakan sstem yang optmal untuk memenuh tngkat permntaan konsumen dalam konds pasar yang sangat kompettf saat n. Hal utama adalah mengoptmalkan kedua baya operasonal dan baya fasltas konsumen yang sudah terlebh dahulu dkemukakan oleh Goyal K. [1] Kemudan Banaree menyedakan sebuah model berdasarkan tngkat produks dengan beberapa peraturan perusahaan. [2] Sebuah model yang dkemukakan oleh Zaanella dan Zanon dan berhasl mengembangkan sebuah rangkaan kera untuk menngkatkan kemampuan model pada kegatan produks dan dstrbus yang menyedakan fasltas terdr dar fasltas tunggal dan konsumen tunggal. [3] Selanutnya Barcelo dan Casanoas mengatakan sebuah peraturan Consgment Stock (CS) tentang hal pembuatan model nentor dan mengndkaskan bahwa adanya aturan yang mempunya sebuah tamplan yang lebh bak dar model optmsas yang tdak terkoordnas. [4] Model n dmplementaskan untuk kasus ndustr tunggal dalam stuas dmana pembelnya adalah pembel double (buyer s double). Masalah penempatan fasltas, ranta supla dan pemlhan masalah fasltas yang mungkn merupakan hal basa yang telah dpaparkan pada peneltan operasonal. Pada tulsan n, dasumskan bahwa terdapat sebuah ranta supla yang terdr atas fasltas utama dan ttk permntaan konsumen yang dasumskan menad sebuah fungs permntaan determnstk. Tuuan model n adalah memenuh dan menentukan lokas yang dpengaruh oleh seumlah fasltas dengan kapastas dua ens fasltas, dengan kata lan eselon dua ens yang berbeda dgunakan pada lokas fasltas dan ada pada tap eselon. Teor n berdasarkan dekomposs Peneltan Tabu yang dpandang sebaga sebuah masalah pengalokasan dua rute dmana setap rute dhlangkan menad sebuah masalah penempatan fasltas terbatas. Dalam masalah penempatan fasltas yang tdak berkapastas dasumskan bahwa tap fasltas tdak memlk batas pada fasltas berkapastas. Untuk kasus n, setap permntaan konsumen dapat dtemukan dar fasltas. Perkembangan hal n melbatkan dua eselon pada fasltas, masalah penempatan fasltas yang tdak berkapastas dua eselon. Hal n membahas nentor ranta supla dengan proses pengrman fasltas eselon pertama pada ttk permntaan konsumen melalu fasltas pada eselon kedua. Fungs obektf sebaga tuuan pemodelan masalah n adalah menentukan umlah fasltas pada setap lokas eselon, alran dstrbus produk antara fasltas-fasltas pada eselon yang berbeda dan menentukan dstrbus konsumen pada fasltas eselon kedua. Untuk kapastas masalah penempatan fasltas, tap fasltas memlk kendala. Masalah dalam hal n merupakan sebuah ttk dmana terdapat permntaan konsumen yang tdak terpenuh dalam fasltas yang dkenal sebaga masalah penempatan fasltas sumbernya. Stud Jurnal ISD Vol.2 No.2 Jul - Desember 2017 pissn : X eissn:
3 n sudah dbahas sebelumnya oleh Holmberg. [5] Tulsan n mengacu pada pembuat keputusan pada desan sstem dstrbus kargo dmana terdapat sebuah sstem dstrbus dua eselon struktur tngkat dua, komponen dan hal yang berhubungan dengan keputusan. Hasl yang dpenuh dformulaskan ke dalam bentuk program m-nteger sebaga masalah lokas dua eselon. Tuuan tulsan n adalah menentukan lokas fasltas pada tap eselon fasltas dstrbus dan fasltas berkapastas kargo dengan tuuan memnmumkan total baya sebaga solus optmal pemodelan. Beberapa kendala dgunakan dalam model dmana tap fasltas terdapat pada eselon. Bagan 2 membahas beberapa lteratur dan teor yang berhubungan dengan model penempatan fasltas dua eselon. Bagan 3 mendeskrpskan model yang dperluas pada penempatan fasltas dua eselon sstem dstrbus kargo dengan kesmpulan dan sugest yang dsakan pada Bagan 4. TINJAUAN MODEL CFLP (CAPACITATED FACILITY LOCATION PROBLEM) Banyak algortma heurstk dan pendekatan terdapat pada CFLP yang daukan pada lteratur. Metode penyelesaan dan pendekatan algortma heurstk telah daukan oleh Tragantalerngsak. [6] Kemudan relaksas heurstk Langrange oleh Akens. [7] Berbaga pendekatan heurstk dan solus yang tepat untuk CFLP, salah satunya adalah relaksas Langrange. Masalah penempatan fasltas berkapastas merupakan bagan masalah penempatan fasltas yang mencakup kapastas fasltas. Penempatan kapastas fasltas uga dkenal dalam masalah optmsas kombnatoral yang daplkaskan pada fasltas sehngga pelanggan dapat memnmumkan baya operasonal dan transportas. Msalkan kapastas fasltas tdak dapat dpenuh permntaan fasltas. Kasus n harus melakukan pembatasan yang bsa memenuh permntaan setap pelanggan dan tap fasltas supla tdak dapat melampau kapastas fasltas yang ada. Aplkas CFLP termasuk perencanaan, dstrbus, lokas dan tempat perencanaaan produks dan desan arngan telekomunkas. CFLP berskan anggota m, tap lokas potensal dengan fasltas berkapastas dan n merupakan total permntaan konsumen yang terpenuh pada fasltas yang terseda. Msalnya, dberkan sebuah hmpunan J = (2,3,...,m) merupakan umlah total fasltas dmana a dan K = J dengan kapastas (2,3,...,n) merupakan total umlah konsumen dengan tngkat permntaan b dan dan c dar ke. J K. Baya fasltas, f merupakan baya transportas menyatakan total alran fasltas ke. Alran fasltas ke konsumen dnotaskan arc (,)dan arabel y ddefenskan sebaga berkut. fasltas terseda y 0, lannya Sehngga CFLP dformulaskan sebaga berkut. Jurnal ISD Vol.2 No.2 Jul - Desember 2017 pissn : X eissn:
4 Z mn c k k f y...(1) k K J J Z merupakan sebuah fungs yang bertuuan memenuh permntaan tap konsumen dan kendala fasltas pada supla tap konsumen. Relaksas Langrange dgabungkan dengan optmsas subgraden merupakan salah satu pendekatan yang palng luas dalam menentukan solus masalah kombnatoral. Perncan dan aplkas relaksas Langrange dkemukakan oleh Geoffron [9] dan Laporte. [10] Hal tersebut sudah dgunakan dalam teknk secara luas dalam penyelesaan beberapa macam masalah penempatan fasltas. Termasuk penempatan fasltas dengan sebuah kapastas yang tdak nak dkemukakan oleh Balas dan Zemel. [11] Tentang penempatan fasltas berkapastas oleh Chrstofdes [12] dan tentang sumber penempatan fasltas dan kapastas oleh Beasley [13], Fsher [8], Wu [14], Yen, dan Barcelo. Kemudan Holmberg mengemukakan 6 perbedaan heurstk Langrange untuk menyelesakan CFLP. Semua heurstk yang dmplementaskan sehngga heurstk Langrange memberkan batas bawah yang lebh bak dpenuh relaksas program lner. Mendapatkan solus yang mungkn membatas lmt atas yang dapat dlakukan dengan efsen. Branch dan Bound mengdkaskan bahwa algortma berdasarkan relaksas Langrange merupakan pendekatan yang efsen. Penempatan fasltas dua eselon merupakan sebuah ekstens sumber penempatan fasltas berkapastas. Dalam hal n, pertama, menempatkan fasltas dan kedua, smultan eselon dmana tap fasltas memlk kapastas pada eselon kedua dan dapat dsupla satu fasltas pada eselon pertama. Tap pelanggan hanya dlayan satu fasltas pada eselon kedua. Fasltas pertama sebaga gudang dan berkenaan dengan fasltas-fasltas pada eselon kedua sehngga terseda fasltasfasltas, gudang, dan formulas konsumen. Untuk sumber penempatan fasltas berkapastas dua eselon, terdapat beberapa smbol sebaga berkut. I {..., m} : hmpunan umlah konsumen pada tap lokas K {..., o} : hmpunan fasltas yang potensal a : permntaan konsumen, b : kapastas fasltas, I f k c k g k : baya fasltas ke fasltas potensal k, I, k K : baya konsumen dar fasltas potensal k : baya fasltas ke k Dan untuk arabel keputusan, dgunakan notas sebaga berkut. y k z k fasltas terbuka 0, lannya fasltas ke 0, lannya 0, lannya ke k k, memenuh fasltas potensal pada k Sehngga masalah n dformulaskan sebaga berkut. Jurnal ISD Vol.2 No.2 Jul - Desember 2017 pissn : X eissn:
5 Z mn c k k I kk J IkK f k y k g k z k...(2) kk METODE PENELITIAN Tulsan n menyakan formulas model pada masalah proses pembuat keputusan penempatan fasltas untuk memenuh pendekatan solus optmal dar fungs obektf yang terseda. Teor n dbag menad 2 bagan. Pertama, tentukan deskrps sstem dstrbus kargo pada fasltas dengan kapastas dua eselon. Dan kedua, mengembangkan program m-nteger sebaga pkran utama dalam penentuan formulas model masalah penenpatan fasltas dua eselon. Kendala sebaga masalah batasan pada model n dmana tap fasltas pada eselon kedua memlk supla terbatas dan hanya dapat dsupla oleh fasltas eselon pertama. Model n dapat dgunakan dalam penentuan lokas fasltas pada tap eselon yang merupakan kapastas fasltas dan dstrbus kargo fasltas. Fungs obektf model n adalah memnmumkan total baya mnmum sebaga solus optmal pemodelan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada sstem dstrbus fasltas dengan kapastas dua eselon terdapat beberapa defens, pembatasan, dan notas matematka yang dgunakan sebga berkut. 1. Fasltas pertama adalah fasltas utama yang memlk kapastas yang lebh besar dar fasltas kedua. Fasltas dasumskan telah dalokaskan dar ttk permntaan komsums. Dasumskan bahwa terdapat kendala dalam dstrbus kendala dalam dstrbus kargo pada fasltas pertama dmana kendaraan pada eselon pertama. 2. Fasltas kedua memlk kapastas supla yang semakn berkurang dan dstrbus kargo hanya pada eselon kedua fasltas pertama. 3. Untuk obek akhr pada sstem dstrbus kargo, konsumen merupakan ttk akhr sstem dengan asums bahwa proses pengrman ke konsumen harus dpenuh sekurang-kurangnya satu dar eselon pertama atau kedua. Berdasarkan tuuan penulsan n, dberkan beberapa asums berkut. 1. Dasumskan bahwa permntaan dskrt tap konsumen dketahu 2. Semua sstem dstrbus kargo dmula dengan fasltas pertama, fasltas utama pada sstem dstrbus kendaraan. Eselon pertama melakukan akttas dstrbus fasltas pertama sampa kendaraan pada eselon kedua. Pada eselon kedua, sstem dstrbus kargo akan mendstrbuskannya ke konsumen sebaga ttk akhr sstem n. 3. Masng-masng kedua fasltas pertama dan kedua memlk fasltasnya dengan asums fasltas pertama memlk kapastas lebh besar dar yang kedua. Beberapa Notas Asumskan graf tdak berarah G =(N, A) dengan N { P S Z} dan P = {p} : hmpunan fasltas pertama yang terseda S = {s} : hmpunan fasltas kedua yang terseda Z = {z} : hmpunan pelanggan yang dketahu Jurnal ISD Vol.2 No.2 Jul - Desember 2017 pissn : X eissn:
6 T = {t} : hmpunan umlah kendaraan pada eselon pertama V = {} : hmpunan umlah kendaraan pada eselon kedua f : nla yang dberkan fasltas P S berkapastas pada F : baya fasltas pada P S : nla yang dberkan kendaraan berkapastas pada V : baya kendaraan pada T V T V C : baya transportas dar ke D z : ttk permntaan untuk setap z Z lokas L : arabel kontnu nonnegatf yang meyaknkan sekurang-kurangnya satu fasltas pada S merupakan hmpunan bagan fasltas P. Kemudan uga menggunakan beberapa proses pembuat keputusan yang memlk lokas dan tanda kendaraan pada tap eselon dengan fasltas berkapastas yang terseda dengan program nteger 0-1 sebaga berkut. t r r sz y ka mendahulu 0, lannya ka mendahulu 0, lannya ka 0, lannya 0, lannya pada eselon pertama oleh t pada eselon pertama oleh konsumen z ddstrbu skan ke s ka fasltas terseda pada penempat an u ka kendaraan pada penempatan terseda 0, lannya Sehngga formulas model tersebut dapat dtulskan sebaga berkut. mn y y V u C p p s s t t pp ss tt V S Z S Z t C r F y V PS PS dengan V S Z z z Z l l 0, Z S, V ls Z ls Z L L ( S Z ) ( S Z 1),, Z S, V t L L ( P S ) r ( V S 1),, S V, V t f s 0.. (3) (4). (8) Fungs obektf (3) adalah memnmumkan total baya penempatan fasltas pertama dan kedua termasuk baya kendaraan dan transportas dua eselon. Kendala (4) menunukkan bahwa tap permntaan konsumen z dpenuh tepat satu kendaraan pada eselon kedua. Persamaan (5) menunukkan bahwa untuk kendaraan, terdapat beberapa arc pada lokas Persamaan (6) memberkan kendala fasltas dar eselon pertama ke eselon kedua. Persamaan (7) merupakan kendala fasltas pertama dan... (5).. (6)... (7) Jurnal ISD Vol.2 No.2 Jul - Desember 2017 pissn : X eissn:
7 Persamaan (8) menyatakan kendala yang dperluas dan nonnegatf pada model tersebut. KESIMPULAN Tulsan n mengusulkan model baru penempatan fasltas dengan kapastas dua eselon dengan satu sumber. Makalah n mencakup masalah NP dan dformulaskan dengan program mednteger dan mengaplkaskannya dengan metode heurstk. Model yang dmaksud dapat dgunakan pada masalah penempatan fasltas sstem dengan aplkas pada dstrbus fasltas kargo berkapastas dengan memasukkan keberadaan dua eselon pada fasltas. DAFTAR PUSTAKA [1]Goyal, S.K., An ntegrated nentory model for a sngle suppler-sngle customer problem. Internatonal Journal of Producton Research. (15): [2]Baneree, Al., A ont economc-lot-sze model for purchaser and endor. A comment. Decson Scence. (17): [3]Zaanella, L., A one endor mult-buyer ntegrated producton nentory model: The consgnment stock case. Internatonal Journal of Informaton and Management Scences. (20): [4] Barcelo, J and J. Casanoas, A heurstc Langrangan algorthm for the capactated plant locaton problem. Europan Journal of Operaton Research. (15): [5]Holmberg, K., An eact algorthm for the capactated faclty locaton problem wth sngle sourcng. Europan Journal of Operaton Research. (133): [6]Tragantalerngsak, S., An eact method for the two-echelon, sngle source, capactated faclty locaton problem. Europan Journal of Operaton Research. (123): [7]Akens, C. H., Faclty locaton model for dstrbuton plannng. Europan Journal of Operaton Research. (22): [8]Fsher, M. L., The Langrangan relaaton method for solng nteger programmng problem. Management Scence. (27): [9]Geoffron, A. M., Langrangan relaaton for nteger programmng. Management Scence. (27): [10]Laporte, G., Locaton-routng problem. In: Methods and Studes. Nortland, Amsterdam, [11]Balas, E. And E. Zemel., An algorthm for large zero one knapsack. Operraton Research. (28): [12]Chrstofdes, N. and J.A. Beasly., Etentons to a Langrangan relaaton approach for the capactated warehouse locaton problem. Europan Journal of Operaton Research. (12): [13]Beasly, J.A., An algorthm for solng capactated warehouse locaton problem. Europan Journal of Operaton Research. (33): [14]Wu,K. S. And Yen, H. F., On a note on the economc lot sze of Jurnal ISD Vol.2 No.2 Jul - Desember 2017 pissn : X eissn:
8 the ntegrated endor buyer nentory system dered wthout derates. Internatonal Journal of Informaton and Management Scences. (20): [15]Beasly, J.A., Langrangan heurstc for locaton problem. Europan Journal of Operaton Research. (65): Jurnal ISD Vol.2 No.2 Jul - Desember 2017 pissn : X eissn:
3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW
12 3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 3.1 Metode Heurstk Metode heurstk merupakan salah satu metode penentuan solus optmal dar permasalahan optmas kombnatoral. Berbeda dengan solus eksak yang menentukan nla
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Masalah Transportas Jong Jek Sang (20) menelaskan bahwa masalah transportas merupakan masalah yang serng dhadap dalam pendstrbusan barang Msalkan ada m buah gudang (sumber) yang
Lebih terperinciModel Koordinasi Pemanufaktur Tunggal Multi Pembeli Dengan Permintaan Probabilistik
ess Model Koordnas Pemanufaktur unggal Mult Pembel Dengan Permntaan Probablstk Dsusun Oleh: Moch Anshor (2508203004) Dbmbng Oleh: Prof. Ir. I. Nyoman Puawan M. Eng. PhD. Stefanus Eko Wratno S M. Coordnatng
Lebih terperinciMODEL HEURISTIK PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN BATASAN WAKTU PENGIRIMAN
MODEL HEURISTIK PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN BATASAN WAKTU PENGIRIMAN Tjutju T. Dmyat Jurusan Teknk Industr Unverstas Pasundan E-mal : admyat@bdg.centrn.net.d ABSTRAK Penentuan rute kendaraan (Vehcle
Lebih terperinciOPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah
JPM IIN ntasar Vol. 01 No. 2 Januar Jun 2014, h. 95-106 OPTIMSI MSLH PNUGSN St Maslhah bstrak Pemrograman lner merupakan salah satu lmu matematka terapan yang bertuuan untuk mencar nla optmum dar suatu
Lebih terperinciSifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 07 Sfat-sfat Operas Perkalan Modular pada raf Fuzzy T - 3 Tryan, ahyo Baskoro, Nken Larasat 3, Ar Wardayan 4,, 3, 4 Unerstas Jenderal Soedrman transr@yahoo.com.au
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciPENERAPAN PROGRAM LINIER KABUR DALAM ANALISIS SENSITIVITAS PROGRAM LINIER
Penerapan Program Lner Kabur dalam Analss.. Elfranto PENERAPAN PROGRAM LINIER KABUR DALAM ANALISIS SENSITIVITAS PROGRAM LINIER Elfranto Dosen Unverstas Muhammadyah Sumatera Utara Abstrak: Salah satu kaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON
PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan,
Lebih terperinciSIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA OPERASI
ISSN: 1693-6930 167 SIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAA OPERASI Subyanto Teknk Elektro Fakultas Teknk Unverstas Neger Semarang Gedung E6 Lt. Kampus Sekaran
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciCatatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan
Catatan Kulah Memaham dan Menganalsa Optmsas dengan Kendala Ketdaksamaan. Non Lnear Programmng Msalkan dhadapkan pada lustras berkut n : () Ma U = U ( ) :,,..., n st p B.: ; =,,..., n () Mn : C = pk K
Lebih terperinciPenentuan Jumlah dan Lokasi Gudang Yang Optimal Dengan Menggunakan Metode Cluster
Performa (2004) Vol.3, No.1:1-8 Penentuan Jumlah dan Lokas Gudang Yang Optmal Dengan Menggunakan Metode Cluster Sulstyanngsh Jat Murt, Azzah Asyat dan Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH HETEROGENOUS FLEET OF VEHICLES AND TIME WINDOWS (STUDI KASUS: PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA)
IMPLEMENTASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH HETEROGENOUS FLEET OF VEHICLES AND TIME WINDOWS (STUDI KASUS: PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA) Gust Rean Azm, Suparno, Yudha Prasetyawan Fakultas Teknolog Industr
Lebih terperinciModel Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah
Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN Latar elakang Sekolah merupakan salah satu bagan pentng dalam penddkan Oleh karena tu sekolah harus memperhatkan bagan-bagan yang ada d dalamnya Salah satu bagan pentng yang tdak dapat dpsahkan
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciPenyelesaian Masalah Transshipmen Dengan Metoda Primal-Dual Wawan Laksito YS 2)
ISSN : 69 7 Penyelesaan Masalah Transshpmen Dengan Metoda Prmal-Dual Wawan Laksto YS ) Abstrak Masalah Pemndahan Muatan adalah masalah transportas yang melbatkan sambungan yang harus dlewat. Obektnya adalah
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 59-70, Agustus 2003, ISSN :
JURNA MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 59-70, Agustus 2003, ISSN : 1410-8518 MASAAH RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN JAAN MENGGUNAKAN AMPU AU-INTAS Stud Kasus: Rute Peralanan Ngesrep Smpang ma Eko Bud
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN - DISTRIBUTOR - PENGECER DENGAN MULTI - PRODUK DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN - DISTRIBUTOR - PENGECER DENGAN MULTI - PRODUK DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN Mkyana Ramadan, Nughthoh Arfaw Kurdh, dan Sutrma Program Stud Matematka FMIPA UNS Abstrak.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciOleh : Fifi Fisiana
Optmas Baya Produks menggunakan Metode Revsed Mult Choce Goal programmng dengan Tahap Persedaan Terkontrol Supply Chan Model stud kasus : PT.Gunungarta Manunggal, Gempol Oleh : Ff Fsana 1207100018 Dosen
Lebih terperinciPemilihan Lokasi Kontinyu (1)
Pemlhan Lokas Kontnu 1 - Model Dasar - 6 Oleh : Debrna Puspta Andran Teknk Industr, Unverstas Brawjaa e-mal : debrna@ub.ac.d www.debrna.lecture.ub.ac.d Medan method Gravt method Contour-Lne method Weszfeld
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK YANG MEMUAT VARIABEL LEAD TIME DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL
MODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK YANG MEMUAT VARIABEL LEAD TIME DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL Noprad, T.P.Nababan, Endang Lly Mahasswa Program Stud S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PERENCANAAN INVESTASI GALANGAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN PROGRAMASI TUJUAN GANDA
MAKARA, TEKOLOGI, VOL. 6, O. 3, DESEMBER 2002 MODEL OPTIMASI PERECAAA IVESTASI GALAGA KAPAL DEGA PEDEKATA PROGRAMASI TUJUA GADA Al Azhar Jurusan Teknk Perkapalan, Insttut Teknolog Adh Tama Surabaya Jl.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT
PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciOptimasi Perencanaan Hasil Produksi dengan Aplikasi Fuzzy Linear Programming (FLP)
Semnar Nasonal Waluyo Jatmko II FTI UPN Veteran Jawa Tmur Optmas Perencanaan Hasl Produks dengan Aplkas Fuzzy Lnear Programmng (FLP) Akhmad Fauz Jurusan Teknk Informatka UPNV Veteran Jawa Tmur Emal: masuz@upnatm.ac.d
Lebih terperinciKata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.
Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO
Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog III Program Stud MMTITS, Surabaya 4 Pebruar 2006 PENJADWALAN PRODUKSI d PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Mohammad Khusnu Mlad, Bobby Oedy P. Soepangkat, Nurhad Sswanto
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciMODEL OPTIMAL SISTEM TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA
ODEL OPTIAL SISTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA PRAPTO TRI SUPRIYO Departemen atematka Fakultas atematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Insttut Pertanan Bogor Jl erant, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Indonesa
Lebih terperinci(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a
Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
65 BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penyaan Data Hasl Peneltan Data-ata hasl peneltan yang gunakan alam pengolahan ata aalah sebaga berkut: a. ata waktu kera karyawan b. ata umlah permntaan konsumen c. ata
Lebih terperinciPenentuan Lokasi Ideal SD dan MI Se-Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen dengan Menggunakan Model P-Median, P-Center, dan Max Covering
Performa (2010) Vol. 9, No.2: 1-10 Penentuan Lokas Ideal SD dan MI Se-Kecamatan Peagoan Kabupaten Kebumen dengan Menggunakan Model P-Medan, P-Center, dan Max Coverng Ike Nurcahyono, I Wayan Suletra * dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciMEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM
MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )
APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciAPLIKASI KORELASI PEARSON DALAM MEMBANGUN MODEL TREE-AUGMENTED NETWORK (TAN) (Studi Kasus Pengenalan Karakter Tulisan Tangan)
APLIKASI KORELASI PEARSON DALAM MEMBANGUN MODEL TREE-AUGMENTED NETWORK (TAN) (Stud Kasus Pengenalan Karakter Tulsan Tangan) Irwan Bud Santoso Jurusan Teknk Informatka, Sans dan Teknolog Unverstas Islam
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 II TINJUN PUSTK 2.1 Manaemen Proyek 2.1.1 Pengertan Manaemen Proyek Sebelum mengemukakan apa art dar Manaemen Proyek, terlebh dahulu akan mengetahu art dar Manaemen dan Proyek tu. Menurut Hamng dan Nurnaamuddn
Lebih terperinciDIMENSI PARTISI GRAF GIR
Jurnal Matematka UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 21 27 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematka FMIPA UNAND DIMENSI PARTISI GRAF GIR REFINA RIZA Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciPENDAHULUAN LANDASAN TEORI
PENDAHULUAN Latar elakang Masalah pengrman barang hasl produks bag suatu perusahaan kepada para pelanggannya merupakan masalah yang sangat pentng, karena hal tu berkatan dengan kepuasan pelanggan akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciGENERATOR SKENARIO PENGIRIMAN BAHAN BAKAR SOLAR (HSD) MENGGUNAKAN MODEL DAN ALGORITMA COMMON REPLENISHMENT EPOCH (CRE)
GENERATOR SKENARIO PENGIRIMAN BAHAN BAKAR SOLAR (HSD) MENGGUNAKAN MODEL DAN ALGORITMA COMMON REPLENISHMENT EPOCH (CRE) Muhammad Khosy n 1,2, Muh Iman Prajtno 2, Aro Isnad 3, Mochamad Haryad 4 1 Electrcal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC
PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC Kurnawan *, Rolan Pane, Asl Srat Mahasswa Program Stud S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan
Lebih terperinciREKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Persediaan Tinta Fotokopi di CV. NEC, Surabaya
Perbakan Sstem Persedaan Tnta Fotokop d CV. NEC, Surabaya Indr Hapsar, Jerry Agus Arlanto, dan Albert Sutanto Teknk Industr Unverstas Surabaya Jl. Raya Kalrungkut Surabaya Emal: ndr@ubaya.ac.d Abstrak
Lebih terperinciPeramalan (Forecasting) dalam Perencanaan Sentral
Peramalan (Forecastng) dalam Perencanaan Sentral Pendahuluan Perencanaan arngan telepon ddasarkan pada estmas kebutuhan trafk masa depan Long-term forecast dbutuhkan dalam rencana pengembangan untuk menamn
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciPengembangan Model Persediaan Single Vendor-Single Buyer dengan Lead Time Dapat Dikontrol
Performa (2007) Vol. 6, No.2: 2-8 Pengembangan Model Persedaan Sngle Vendor-Sngle Buyer dengan Lead Tme apat kontrol Wakhd Ahmad Jauhar Jurusan Teknk Industr Unverstas Sebelas Maret Surakarta Abstract
Lebih terperinciSeemingly Unrelated Regression (SUR) Penderita Penyakit DBD RS. Wahidin Sudirohusodo Dan RS. Stella Maris Makassar
Vol. 3, o., -5, Jul 6 Seemngl Unrelated Regresson Penderta Penakt DBD RS. Wahdn Sudrohusodo Dan RS. Stella ars akassar A n s a Abstrak Hubungan antar varabel adalah salah satu hal ang selalu menark dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciPERHITUNGAN PENILAIAN MAHASISWA TERHADAP MENGAJAR DOSEN BERBASIS KASUS MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYESIAN
JURNAL DAI IN: - Vol. No. JUNI ERHITUNGAN ENILAIAN MAHAIWA TERHADA MENGAJAR DOEN BERBAI KAU MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYEIAN Ern enwat TMIK AMIKOM Yogyakarta ern.s@amkom.ac.d ABTRAKI roses belaar mengaar
Lebih terperinciSOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERTURBASI HOMOTOPI DAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERTURBASI HOMOTOPI DAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN Ita Rahmadayan 1, Syamsudhuha 2, Asmara Karma 2 1 Mahasswa Program Stud S1 Matematka
Lebih terperinciBAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi
BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR Pada bab n akan dbahas konsep-konsep dasar dar fungs mayor dan fungs mnor dar suatu fungs yang terdefns pada suatu nterval tertutup. Pendefnsan fungs mayor dan mnor tersebut
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 23-32, April 2001, ISSN :
JRNAL MATEMATIKA DAN KOMPTER Vol 4 No 1, 3-3, Aprl 1, ISSN : 141-51 KAJIAN DISKRETISASI DENGAN METODE GALERKIN SEMI DISKRET TERHADAP EFISIENSI SOLSI MODEL RAMBATAN PANAS TANPA SK KONVEKSI Suhartono dan
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR CI 1483 OPTIMASI WAKTU INVENTORI MULTI ITEM DENGAN STRUKTUR BIAYA CONCAVE
PRESENTASI TUGAS AKHIR CI 1483 OPTIMASI WAKTU INVENTORI MULTI ITEM DENGAN STRUKTUR BIAYA CONCAVE Penyusun Tugas Akhr : Nta Kusumanngtyas (NRP : 5104.100.052) Dosen Pembmbng : Rully Soelaman, S.Kom., M.Kom.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory
BAB II DASAR TEORI Perkembangan zaman telah membuat hubungan manusa semakn kompleks. Interaks antar kelompok-kelompok yang mempunya kepentngan berbeda kemudan melahrkan konflk untuk mempertahankan kepentngan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciDalam sistem pengendalian berhirarki 2 level, maka optimasi dapat. dilakukan pada level pertama yaitu pengambil keputusan level pertama yang
LARGE SCALE SYSEM Course by Dr. Ars rwyatno, S, M Dept. of Electrcal Engneerng Dponegoro Unversty BAB V OPIMASI SISEM Dalam sstem pengendalan berhrark level, maka optmas dapat dlakukan pada level pertama
Lebih terperinciMENCERMATI BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN DALAM PROGRAM LINIER KABUR. Mohammad Asikin Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Abstrak
JURAL MATEMATIKA DA KOMUTER Vol. 6. o., 86-96, Agustus 3, ISS : 4-858 MECERMATI BERBAGAI JEIS ERMASALAHA DALAM ROGRAM LIIER KABUR Mohammad Askn Jurusan Matematka FMIA UES Abstrak Konsep baru tentang hmpunan
Lebih terperinciII. TEORI DASAR. Definisi 1. Transformasi Laplace didefinisikan sebagai
II. TEORI DASAR.1 Transormas Laplace Ogata (1984) mengemukakan bahwa transormas Laplace adalah suatu metode operasonal ang dapat dgunakan untuk menelesakan persamaan derensal lnear. Dengan menggunakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut teor molekuler benda, satu unt volume makroskopk gas (msalkan cm ) merupakan suatu sstem yang terdr atas sejumlah besar molekul (kra-kra sebanyak 0 0 buah molekul) yang
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH PANAS BALIK (BACKWARD HEAT PROBLEM)
PENYELESAIAN MASALAH PANAS BALIK (BACKWARD HEAT PROBLEM) Rcha Agustnngsh, Drs. Lukman Hanaf, M.Sc. Jurusan Matematka, Fakultas MIPA, Insttut Teknolog Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Aref Rahman Hakm, Surabaya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL MIXED INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENJADWALAN BATCH PROSES PRODUKSI SORBITOL MULTI GRADE (STUDI KASUS PT XXX)
PENGEMBANGAN MODEL MIXED INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENJADWALAN BATCH PROSES PRODUKSI SORBITOL MULTI GRADE (STUDI KASUS PT XXX) Maro Chran, Ahmad Rusdansyah, Nurhad Sswanto Mager Manajemen Teknolog, Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Semnar Nasonal Aplkas Teknolog Informas 004 Yogyakarta, 19 Jun 004 Aplkas Pemrograman Komputer Dalam Bdang Teknk Kma Arf Hdayat Program Stud Teknk Kma Fakultas Teknolog Industr, Unverstas Islam Indonesa
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING
Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Matematka dbag menjad beberapa kelompok bdang lmu, antara lan analss, aljabar, dan statstka. Ruang barsan merupakan salah satu bagan yang ada d bdang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciTinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal
157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan
Lebih terperinciAbdul Rajab Andi Faharuddin Staf Pengajar Teknik Elektro Univ. Andalas, Padang. Kampus Limau Manis, Padang
PEMBAGIAN BEBAN SECARA EKONOMIS PEMBANGKIT- PEMBANGKIT LISTRIK UNIT TERMAL MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE PEMROGRAMAN DINAMIS DAN PENYELESAIAN SECARA ANALITIS Abdul Rajab And Faharuddn Staf Pengajar Teknk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinci