PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan Surakarta Emal: Hafdh Munawr Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan Surakarta Nng At Musthofyah Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan Surakarta ABSTRAK Peneltan n bertujuan untuk menghaslkan model persedaan yang mempertmbangkan waktu kadaluarsa bahan dan faktor ncremental dscount untuk mendapatkan baya total (total cost) persedaan yang mnmum. Model persedaan Economc Order uantty (EO) Sngle Item dgunakan sebaga dasar pengembangan model. Algortma pencaran solus model dbuat untuk mendapatkan solus dar model. Selan tu pada bagan akhr dberkan stud kasus mplementas model d PT. XYZ. Kata kunc: Model Persedaan, EO, kadaluarsa, ncremental dscount Pendahuluan Perkembangan duna ndustr yang berlangsung dengan cepat dalam berbaga bdang menyebabkan semakn menngkatnya persangan dantara perusahaanperusahaan untuk memperebutkan konsumen. Keadaan sepert tulah yang mengakbatkan semakn menngkatnya pula tuntutan konsumen terhadap kualtas dan waktu pengrman dar suatu produk (Indrant, 00). Waktu pengrman yang tepat merupakan salah satu hal pentng yang harus dperhatkan untuk memenuh kepuasan konsumen. Pemenuhan waktu pengrman sangat dtunjang oleh faktor ketersedaan produk d gudang. Sedangkan ketersedaan produk tu sendr sangat dpengaruh oleh ketersedaan bahan baku. Sehngga dalam hal n, persedaan memlk peranan yang pentng untuk memberkan pelayanan yang terbak kepada konsumen. Dalam sstem manufaktur maupun non manufaktur, adanya persedaan merupakan faktor yang memcu penngkatan baya. Meskpun demkan persedaan tetap dperlukan karena pada konds nyata, kebutuhan atau permntaan dar konsumen dapat bersfat tdak past. Menetapkan jumlah persedaan yang terlalu banyak akan berakbat pemborosan dalam baya smpan. Tetap apabla terlalu sedkt maka akan mengakbatkan hlangnya kesempatan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan jka 49

2 50 permntaan nyatanya lebh besar darpada permntaan yang dperkrakan (Nasuton, 997). Oleh karena persedaan merupakan kekayaan perusahaan yang memlk peranan pentng dalam operas bsns, maka perusahaan perlu melakukan manajemen persedaan proaktf, artnya perusahaan harus mampu mengantspas keadaan maupun tantangan yang ada dalam manajemen persedaan untuk mencapa sasaran akhr dalam manajemen persedaan, yatu untuk memnmas total baya yang harus dkeluarkan oleh perusahaan untuk penanganan persedaan (Yamt, 00). Usaha untuk memnmas baya persedaan bsa dtempuh dengan berbaga cara, salah satunya dengan memnmas baya pembelan. Untuk mendapatkan baya pembelan yang serendah-rendahnya atau seefsen mungkn, maka faktor dskon harus dperhatkan dengan sebak-baknya, karena belum tentu dengan mendapatkan dskon yang kelhatannya menguntungkan dapat benar-benar menguntungkan. Bsa saja kebutuhan persedaan yang sebenarnya jauh d bawah jumlah pembelan mnmal untuk mendapatkan dskon, sehngga menyebabkan baya smpan menjad tngg dan usaha untuk mengejar dskon menjad tdak efsen. Maka dperlukan perhtungan yang cermat untuk mengejar dskon yang tepat dalam rangka memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Kebanyakan ndustr proses, terutama ndustr pengolah makanan, tdak terlepas dar permasalahan d atas. Pada umumnya ndustr proses mempunya standarsas tertentu yang melput standar komposs produk yang dhaslkan maupun bahan baku yang dgunakan. Bag perusahaan pengolah makanan, waktu kadaluwarsa merupakan salah satu permasalahan yang pentng dan harus dpertmbangkan dalam perencanaan bahan baku. Hal n karena menyangkut masalah keamanan produk pada saat dkonsums, mengngat kebanyakan bahan baku pada ndustr tersebut mempunya masa paka (waktu kadaluwarsa) yang terbatas. Dar pengamatan kasus d lapangan, saat n dperlukan model persedaan yang mampu mengakomodas faktor kadaluwarsa bahan dan adanya faktor dskon untuk memnmalkan total ongkos persedaan. Perumusan Masalah Model yang akan dkembangkan dalam peneltan n adalah model persedaan yang mempertmbangkan waktu kadaluwarsa bahan dan faktor ncremental dscount, sehngga ddapatkan total baya persedaan yang mnmal. Tujuannya adalah untuk menentukan kuanttas optmal dar bahan baku yang akan dpesan, dengan baya persedaan yang mnmal, serta untuk menentukan saat pemesanan yang optmal. Dalam mengembangkan model, waktu kadaluwarsa bahan baku bersfat determnstk dan sesua standar perusahaan. Artnya, data waktu kadaluwarsa bahan merupakan masa paka bahan setelah mengalam perlakuan tertentu dalam penympanan sesua prosedur perusahaan. Adapun stuas dar model persedaan yang mempertmbangkan waktu kadaluwarsa adalah sepert pada gambar. Pada gambar menunjukkan stuas persedaan bahan yang mempertmbangkan waktu kadaluwarsa, dmana persedaan bahan yang ada adalah sebesar dan terdapat bahan yang kadaluwarsa sebesar kd yang terjad pada akhr perode t. Akbat adanya Prasetyo, dkk - Pengembangan Model Persedaan Mempertmbangkan...

3 bahan yang kadaluwarsa tersebut, maka terjad juga kekurangan bahan sebesar kd selama perode t 5 Gambar. Stuas persedaan untuk model persedaan dengan mempertmbangkan waktu kadaluwarsa bahan Sedangkan dalam stuas ncremental dscount, penjual menawarkan skedul harga dengan nterval jumlah tertentu. Dengan kata lan harga per unt lebh rendah apabla perusahaan dapat membel dalam jumlah nterval tertentu. Notas yang Dgunakan Adapun notas yang dgunakan untuk pengembangan model persedaan n adalah sebaga berkut: B : ttk pemesanan kembal (reorder pont) Ck : baya kekurangan bahan per unt per perode perencanaan Ckd : baya kadaluwarsa bahan Ckn : baya kekurangan bahan akbat adanya bahan yang kadaluwarsa Co : baya pemesanan Cp : baya pembelan Cs : baya smpan per perode perencanaan D : baya pembelan ekstra untuk setap unt yang tdak dbel pada harga P H : baya smpan per unt per perode perencanaan J : harga jual bahan baku yang sudah kadaluwarsa per unt L : lead tme pengadaan/pengrman N : frekuens pemesanan dalam perode perencanaan P : harga bahan baku per unt untuk setap unt pada nterval harga ke- : jumlah bahan yang dpesan : jumlah optmum dar bahan yang dpesan kd : jumlah bahan yang kadaluwarsa R : jumlah permntaan bahan selama perode perencanaan S : baya sekal pesan t : kurun waktu (perode) pesanan : kurun waktu datangnya pesanan sampa sebelum bahan kadaluwarsa t Jurnal Ilmah Teknk Industr, Vol. 4, No., Des 005, hal

4 5 t : kurun waktu kekurangan bahan yang terjad karena adanya bahan yang kadaluwarsa t k : waktu kadaluwarsa bahan T : perode perencanaan TC : total cost (baya total) persedaan U : batas jumlah/unt bahan dmana terjad perubahan tngkat harga (prce break) Asums-asums Adapun asums-asums yang dgunakan dalam pengembangan model persedaan n adalah sama dengan asums model EO dengan tambahan sebaga berkut:. Pembelan yang dlakukan adalah untuk satu jens barang (sngle-tem).. Waktu kadaluwarsa bahan dketahu dan bersfat determnstk (past). Kekurangan bahan terjad jka bahan melewat batas masa paka, dan konsumen dasumskan mau menunggu sampa datangnya persedaan. Model Matematk Untuk mencar model persedaan atau untuk menentukan kuanttas ( ) optmum untuk persedaan yang mempertmbangkan waktu kadaluwarsa bahan dan faktor ncremental dscount, maka langkah awal adalah menentukan baya total persedaan (total cost of nventory) selama horson perencanaan. Adapun baya persedaan pada model yang dkembangkan melput beberapa elemen baya, yatu sebaga berkut:. Baya pembelan Dalam stuas ncremental dscount, skedul harga per unt yang dtawarkan penjual adalah sebaga berkut: P 0 untuk setap U 0 hngga U P untuk setap U hngga U Baya pembelan untuk jumlah unt adalah: M = D + P, dmana D = ( U )( P P ) = D adalah baya pembelan ekstra (tambahan) apabla setap unt pembelan tdak berdasarkan unt pada harga tertentu. Baya pembelan ekstra n konstan untuk setap pemesanan U hngga U +. Baya pembelan per unt adalah: M D = + P Sehngga baya pembelannya adalah: D Cp = + P R (). Baya pemesanan Adalah baya yang harus dkeluarkan untuk kegatan memesan bahan baku selama horson perencanaan drumuskan sebaga berkut: Prasetyo, dkk - Pengembangan Model Persedaan Mempertmbangkan...

5 53 SR Co = () 3. Baya smpan Adalah baya yang dkeluarkan untuk penympanan bahan baku. Dengan asums bahwa bahan yang kadaluwarsa langsung djual/dbuang, maka tdak ada baya smpan untuk bahan yang sudah kadaluwarsa maka baya smpan bahan baku dtulskan: H ( kd ) Cs = (3) 4. Baya kekurangan bahan Adalah baya yang dkeluarkan karena terjadnya kekurangan bahan sebaga akbat adanya bahan baku yang kadaluwarsa drumuskan sebaga berkut: kd. Ck Ckn = (4) 5. Baya kadaluwarsa bahan Adalah baya yang harus dkeluarkan karena bahan baku sudah kadaluwarsa. D Ckd = kd + P J (5) Dengan demkan, baya total (total cost = TC) dar persedaan selama perode T adalah sebaga berkut: D SR H ( kd ) TC = + P R + + (6) kd Ck D + + kd + P J Untuk mendapatkan optmum atau kuanttas pemesanan yang optmum, maka TC dturunkan (ddervaskan) terhadap dan kd. Turunan pertama dar TC terhadap dan kd dsamakan dengan nol dhaslkan: = ( SR + D ( R + kd )) kd ( H Ck) SR + H ( U )( P P ) ( R + kd ) = ( H Ck) kd = (8) H Sedangkan penurunan (dervas) pertama TC (, kd) terhadap kd adalah: ( P J ) + D kd = (9) H Ck (7) Jurnal Ilmah Teknk Industr, Vol. 4, No., Des 005, hal

6 54 dengan syarat: H > Ck supaya nla kd terdefns. Dengan mensubttuskan persamaan (9) ke dalam persamaan (7), maka dperoleh optmum ( ) sebaga berkut: R S + ( U )( P P ) ( = H Ck ) + ( U )( P P ) = = H ( H Ck ) + ( P J ) (0) Sedangkan ttk pemesanan kembal (B) adalah:. L B = () t Apabla N adalah frekuens pemesanan, maka jumlah pemesanan yang harus dlakukan dalam setahun adalah: R N = () Valdas Model Model persedaan yang telah ddapat kemudan dvaldas untuk mengetahu benar tdaknya model tersebut. Valdas n dlakukan dengan cara memasukkan nla kd = 0 dan P = P = P 3 = P = P, sehngga model persedaan hasl pengembangan n akan kembal sepert model dasar EO (Tersne, 994): SR = (3) H Jka kd = 0, maka model hasl pengembangan n akan kembal ke model persedaan EO-Incremental Dscount (Tersne, 994) sebaga berkut: = R S + ( Ue )( Pe Pe ) e= H Algortma Solus Model Prosedur untuk melakukan perhtungan kuanttas optmum () pada persamaan (0) adalah sebaga berkut:. Htung D pada setap prce break atau tngkatan harga yang dtawarkan.. Htung pada setap prce break (tngkat harga). 3. Tentukan apakah yang telah dhtung tu dapat dterma (vald) atau tdak. dkatakan vald apabla berada pada nterval U yang telah dtetapkan. Jka vald, maka lanjutkan ke langkah 5. Jka tdak maka lanjutkan ke langkah 4. (4) Prasetyo, dkk - Pengembangan Model Persedaan Mempertmbangkan...

7 4. Jka tdak vald (yatu apabla tdak berada pada nterval U yang telah dtetapkan), maka: a. Jka berada d bawah batas mnmal dar suatu nterval U, maka yang dgunakan adalah U b. Jka berada d atas batas maksmal dar suatu nterval U, maka yang dgunakan adalah U + 5. Htung kd untuk setap yang dterma. 6. Htung total baya (Total Cost) untuk setap yang dterma. 7. Plhlah EO ( ) dantara solus awal yang vald dengan total baya mnmum. Contoh Numerk Untuk mengetahu aplkas dar model EO yang baru dkembangkan n, maka akan dberkan sebuah contoh kasus Perusahaan XYZ sebaga berkut (Indrant, 00): R = 500 unt/tahun S = Rp ,- /unt/tahun H = Rp 5.000,- /unt/tahun J = Rp 3.000,- /unt Ck = Rp 6.50,- /unt/tahun L = 3 har tahun = 50 har kerja Incremental dscount-nya adalah sebaga berkut: Ukuran Lot Harga per unt 00 Rp 6.000,- 0 0 Rp 5.500, Rp 5.000, Rp 4.500, Rp 4.000,- Untuk mendapatkan pemesanan optmum dar stuas d atas, maka dlakukan langkah-langkah sebaga berkut:. Menghtung D (baya pembelan ekstra) pada setap prce break. P U D = ( U ) ( P P ) = 0 00 ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = Menghtung pada setap prce break (tngkat harga) = 97 unt, =3 unt, =40 unt, 3 =74 unt, 4 = unt 4. Tentukan apakah yang telah dhtung dapat dterma (vald) atau tdak, dmana dkatakan vald apabla berada pada nterval unt (U ) yang telah dtetapkan = 97 unt (vald), =3 unt (vald) 6. =40 unt (tdak vald) yang dgunakan = 0 Jurnal Ilmah Teknk Industr, Vol. 4, No., Des 005, hal

8 =74 unt (tdak vald) yang dgunakan = = unt (tdak vald) yang dgunakan = Menghtung kd untuk setap yang dterma. 0. kd 0 = 34 unt, kd = 38 unt, kd = 64 unt, kd 3 = 86 unt, kd 4 = 03 unt. Menghtung total baya (Total Cost) untuk setap yang dterma.. TC 0 = Rp ,-, TC = Rp ,-, TC = Rp ,6, 3. TC 3 = Rp 5.36.,- TC 4 = Rp ,- 4. Plhlah EO yang tepat dengan total baya yang palng rendah. 5. TC mnmal adalah dengan = 3 unt, dan kd = 38 unt. 6. Sedangkan ttk pemesanan kembal (Reorder pont) adalah:. L B =, B = =,356 unt t Dan untuk frekuens pemesanannya (N) adalah: R N =, N = = 4,44 5 kal 3 Kesmpulan Dar peneltan n dhaslkan model persedaan yang mempertmbangkan waktu kadaluwarsa bahan serta adanya dskon saat pembelan. Model n selan mengembangkan Model Indryat (00) sekalgus juga memperbak komponen ongkos persedaan dar model tersebut sehngga menjad lebh vald. Meskpun demkan, model n mash memlk kelemahan yang dapat dsempurnakan untuk peneltan-peneltan mendatang. Kelemahan-kelemahan tersebut msalnya waktu kadaluwarsa bahan determnstk dapat drelaksas menjad probablstk atau dengan laju dstrbus dengan laju tertentu untuk mengakomodas beberapa produk yang waktu kadaluwarsanya tdak bsa dpastkan. Referens Indrant, N.; Mng, T. dan Toha, I.S. 00. Model Perencanaan Kebutuhan Bahan Dengan Mempertmbangkan Waktu Kadaluwarsa Bahan. Yogyakarta: Meda Teknk. Nasuton, Arman H, 997, Perencanaan dan Pengendalan Persedaan, Surabaya: Teknk Industr-ITS. Tersne, Rchard J, 994, Prncple of Inventory and Materals Management, New Jersey: Prentce Hall. Yamt, Zulan Drs, 00, Manajemen Produks dan Operas, Yogyakarta: Ekonsa FE UII. Prasetyo, dkk - Pengembangan Model Persedaan Mempertmbangkan...