PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD"

Transkripsi

1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Prawda Estnngtyas) 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DEVELOPMENT OF MATHEMATICS LEARNING EQUIPMENT TO INCREASE ATTITUDE AND MATHEMATICS METHOD OF STUDENT GRADE X WITH STAD LEARNING APROACH Oleh: Prawda Estnngtyas 1, Prof.Dr.Marsgt, MA. 2, penddkan matematka, fmpa trazt1214s@gmal.com 1, marsgtna@yahoo.com 2 ABSTRAK Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu kelayakan perangkat pembelajaran dar aspek kevaldan, kepraktsan, dan keefektfan. Jens peneltan n adalah peneltan pengembangan. Model pengembangan perangkat pembelajaran matematka mengacu pada model pengembangan ADDIE, yatu Analyss (Analss), Desgn (Desan/Perancangan), Development (Pengembangan), Implementaton (Implementas), dan Evaluaton (Evaluas). Instrumen yang dgunakan dalam peneltan n adalah lembar penlaan kelayakan perangkat pembelajaran (RPP, modul dan LKS) untuk ahl mater, ahl meda, dan guru; lembar observas; pretest dan posttest serta angket kemampuan skap matematka sswa. Hasl peneltan n menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dapat dkategorkan layak berdasarkan aspek kevaldan RPP dan LKS memenuh krtera sangat bak dengan skor ratarata adalah 3,78 dan 3,51, sedangkan modul memenuh krtera bak dengan skor rata-rata adalah 3,29. Aspek kepraktsan dtnjau dar hasl observas, dar 15 butr aspek yang damat terdapat 14 butr aspek kemampuan kooperatf terpenuh dan 1 butr aspek kemampuan kooperatf yang belum terpenuh. Jad dapat dsmpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran kooperatf tpe STAD termasuk bak/memuaskan. Hasl angket kemampuan skap matematka sswa menunjukkan bahwa sswa kelas X8 memlk kemampuan skap matematka sswa yang tngg dengan skor rata-rata 1,63. Uj t dependen satu ekor terhadap skor pre test dan post test menunjukkan bahwa metode matematka sswa kelas X8 menngkat dengan nla sehngga perangkat pembelajaran memenuh aspek keefektfan. Kata kunc: Pengembangan, Perangkat Pembelajaran, STAD, Skap dan Metode Matematka. ABSTRACT The am of ths research s to know the feasblty of mathematcs learnng equpment vewed from ts valdty, practcablty, and efectveness. The type of ths research s development research. The model of mathematcs learnng equpment development based on ADDIE development model, that are Analyss, Desgn, Development, Implementaton, and Evaluaton. The nstrument that was used n ths research s feasblty assesment sheet of learnng equpment (lesson plan, module, and student s worksheet) for materal epert, meda epert, and the teacher; observaton sheet; pretest and posttest also students mathematcs ablty atttude questonnare. The result of ths research shows that learnng equpment can be deemed sutable based on valdty lesson plan and student s worksheet met the crtera of very good wth mean score s 3,78 and 3,51, and so dd module met the crtera of good wth mean score s 3,29. The practcablty aspect from observaton result, 15 tem aspects that beng observed there are 14 tems aspects of cooperatve ablty beng fulflled whle 1 tem aspect of cooperatve ablty wasn t fulflled. So t can be concluded that the mplementaton of cooperatve learnng type STAD s good/ satsfed. The result of the students mathematcs ablty atttude questonnare showed that X8 student have hgh mathematcs ablty atttude wth mean score 1,63. T-test dependent one tal for pretest and posttest score showed that mathematcs method of X8 student ncrease by score t score = 2,85 so that mathematcs learnng equpment satsfed efectveness aspect. Keyword: Development, Learnng Equpqment, STAD, Atttude, and Mathematcs Method

2 2 Jurnal Penddkan Matematka dan Sans PENDAHULUAN Al Mahmud (2011:3) mengatakan bahwa pembelajaran matematka yang bak tdak hanya dmaksudkan untuk mencerdaskan sswa, tetap juga dmaksudkan untuk menghaslkan sswa yang berkeprbadan bak. Menurut Shkgeo Katagr (2004:1) kemampuan palng pentng yang perlu anak dapatkan saat n dan d masa depan, dalam rangka sebaga masyarakat dan kemajuan teknolog adalah kemampuan untuk menentukan secara mandr apa yang harus mereka lakukan atau menentukan apa yang harus mereka lakukan untuk mengs dr, bukan kemampuan untuk melaksanakan tugas serta perntah yang telah dtentukan dengan benar dan cepat. Kemampuan untuk memunculkan de-de sendr dan melaksanakannya secara mandr serta bertndak lebh bak (kemampuan penuh kecerdkan kreatf) akan sangat pentng darpada terampl menru metode atau pengetahuan orang lan. Hal nlah yang menyebabkan mengapa tujuan penddkan saat n adalah menanamkan kemampuan untuk mengambl tndakan. Pusat kemampuan tersebut adalah berpkr matematka. Menurut Shkgeo Katagr (2004:8) berpkr matematka dbag menjad tga kategor dua d antaranya yatu metode matematka dan skap matematka. Skap matematka sswa secara gars besar terdr dar skap untuk memaham suatu masalah atau objek atau s dengan jelas secara mandr, skap untuk mengambl tndakan logs, skap untuk mengekspreskan masalah dengan jelas dan rngkas, serta skap untuk mencar hal-hal yang lebh bak. Metode matematka terdr dar berpkr nduktf, analogs, deduktf, ntegratf, perkembangan berpkr, berpkr abstrak, berpkr menyederhanakan, berpkr general, berpkr menggunakan smbol dan berekspres dengan blangan, kuantfkas dan gambar. Dalam Kurkulum Tngkat Satuan Penddkan (KTSP) dkatakan bahwa prnsp kegatan belajar mengajar yang memberdayakan potens sswa dantaranya adalah kegatan belajar yang berpusat pada sswa. Proses Belajar Mengajar (PBM) yang menempatkan sswa sebaga subjek belajar bsa mendorong sswa untuk mengembangkan potensnya secara optmal (Masnur Muslch, 2007:48-49). Potens sswa dan nformas yang dperoleh dar hasl presentase penguasaan mater UN 2010/2011, potens sswa belum berkembang secara optmal terutama dalam hal memecahkan masalah yang berkatan dengan menentukan jarak dan sudut dalam ruang dmens tga (kubus dan lmas) yatu 64,78%. Hasl tersebut menunjukkan bahwa hasl belajar sswa tergolong rendah. Hasl belajar sswa dpengaruh oleh skap sswa dalam memaham suatu objek dan kemampuan sswa berpkr dengan angka serta gambar. Skap sswa tersebut termasuk dalam kemampuan skap dan metode matematka sswa, sehngga hasl belajar yang rendah dapat menunjukkan kemampuan skap dan metode matematka sswa yang rendah. Kemampuan skap dan metode matematka sswa yang rendah dpengaruh oleh kegatan belajar mengajar yang dlaksanakan. Kegatan belajar mengajar tersebut dapat dperlancar dengan penggunaan perangkat pembelajaran yang terdr dar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegatan Sswa (LKS) dan modul sebaga panduan belajar sswa. Setap guru pada satuan penddkan dharapkan menyusun RPP secara lengkap dan sstemats agar pembelajaran berlangsung secara nteraktf, menyenangkan, menantang, dan memotvas peserta ddk untuk berpartspas aktf (Depdknas, 2008:1). Salah satu komponen dalam penyusunan RPP adalah metode pembelajaran. Metode pembelajaran dgunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta ddk mencapa kompetens dasar atau seperangkat ndkator yang telah dtetapkan. Oleh karena tu, guru dharapkan dapat memberkan suatu metode pembelajaran yang menark dan dapat menunjang kegatan pembelajaran yang berpusat pada sswa (Depdknas, 2008:1). Salah satunya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatf. Posamenter, Alfred S dan Stepelmean (1999:12) secara sederhana menyebutkan

3 cooperatve learnng atau belajar secara kooperatf adalah penempatan beberapa sswa dalam kelompok kecl dan memberkan mereka sebuah atau beberapa tugas. Pembelajaran kooperatf memlk berbaga tpe, salah satu dantaranya adalah tpe Student Teams Achevement Dvsons (STAD). Menurut Robert S. Slavn (Nurulta, 2008: ) gagasan utama dar STAD adalah untuk memotvas sswa supaya dapat salng mendukung dan membantu satu sama lan dalam menguasa kemampuan yang dajarkan oleh guru. Melalu model pembelajaran n, sswa dlbatkan dalam suatu kelompok yang memungknkan membangun kepercayaan dr terhadap kemampuannya. Ketka sswa terlbat dalam suatu kelompok kecl, maka sswa tersebut tdak akan merasa cemas ketka bertanya kepada temannya. Model pembelajaran n juga mendorong sswa untuk lebh bertanggung jawab, lebh berpkr krts dan produktf, menngkatkan nteraks dan kerja sama d antara sswa untuk bersama-sama mencapa tujuan pembelajaran yatu menngkatkan hasl belajar dan suasana pembelajaran yang kondusf. Sswa juga dberkan kus untuk mengetahu perkembangan sswa pada setap pertemuan, penlaan dlakukan secara ndvdu dan pemberan penghargaan kepada kelompok yang telah mencapa krtera tertentu. Selan RPP, setap guru pada satuan penddkan dharapkan menyusun modul dan Lembar Kegatan Sswa (LKS) yang dsesuakan dengan RPP. Modul merupakan panduan belajar sswa yang bers tentang mater-mater yang dpelajar dalam proses pembelajaran, sedangkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) bers langkahlangkah kegatan yang harus dlakukan sswa dalam mencapa tujuan pembelajaran. Bahasa yang dgunakan juga harus sesua dengan tngkat pemahaman sswa. Menurut Suhad (2007:4-5) penggunaan LKS dalam kegatan pembelajaran dapat mendorong sswa untuk mengolah sendr bahan yang dpelajar atau bersama dengan temannya dalam suatu bentuk dskus. LKS juga dapat memberkan kesempatan penuh kepada sswa untuk mengungkapkan kemampuannya Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Prawda Estnngtyas) 3 dalam ketramplan untuk berbuat sendr dalam mengembangkan proses berpkrnya melalu mencar, menebak bahkan menalar. Lembar Kegatan Sswa (LKS) bers langkah-langkah kegatan yang harus dlakukan sswa dalam mencapa tujuan pembelajaran. Bahasa yang dgunakan juga harus sesua dengan tngkat pemahaman sswa. Perangkat pembelajaran yang dterapkan saat n sebenarnya belum cukup membantu menngkatkan skap dan metode matematka sswa. Hal n dsebabkan karena skenaro pembelajaran yang dsusun mash menggunakan sstem yang berpusat pada guru, sehngga sswa kurang berperan aktf dalam kegatan pembelajaran. Melhat perlu dkembangkannya perangkat pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatf tpe Student Teams Achevement Dvsons (STAD). Perangkat pembelajaran yang dhaslkan dharapkan dapat menngkatkan skap dan metode matematka sswa. METODE PENELITIAN Jens dan Desan Peneltan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan, yatu suatu peneltan yang bertujuan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dhaslkan dar peneltan n adalah perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dlengkap dengan modul dan LKS (Lembar Kegatan Sswa). Desan peneltan n adalah model pengembangan Analyss, Desgn, Development, Implementaton, Evaluaton yang selanjutnya dsebut ADDIE. Tempat, Subyek, dan Waktu Peneltan Waktu pelaksanaan peneltan n dlaksanakan pada bulan Aprl-Me Lokas peneltan n bertempat d SMA N 1 Kota Mungkd dengan subyek sswa kelas X semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

4 4 Jurnal Penddkan Matematka dan Sans Data, Instrumen dan Teknk Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dgunakan adalah menggunakan angket valdas perangkat pembelajaran (RPP, Modul dan LKS), lembar observas, angket skap matematka sswa serta soal pretest-posttest metode matematka sswa yang telah dvaldas oleh dosen ahl. Teknk Analss Data Teknk analss data dar angket valdas dan evaluas oleh ahl mater dan ahl meda dkonverskan dalam bentuk skor. Untuk jawaban Sangat Sesua mendapat skor 4, Sesua mendapat skor 3, Cukup Sesua mendapat skor 2, dan Kurang Sesua mendapat skor 1. Berdasarkan pedoman penskoran d atas, dapat dketahu skor mnmal, skor maksmal serta kelas nterval dengan acuan sebaga berkut. k 1 m dengan k 1 n Keterangan: = skor rata-rata = rata-rata skor penlaan valdator ke- m = banyak valdator Dar skor penlaan yang telah ddapatkan kemudan dkonverskan dengan pedoman konvers sebaga berkut. Tabel 1. Konvers Data Kuanttatf ke Data Kualtatf dengan Skala Lma (Eko Putro Wdoyoko, 2011:238) Interval Keterangan: X = skor rata-rata Krtera X X 1, 8sb Sangat bak X 0,6sb X X 1, 8 sb Bak X 0,6sb X X 0, 6 sb Cukup Bak X 1,8 sb X X 0, 6 sb Kurang X X 1, 8sb Sangat Kurang X = rerata skor deal = 2 1 (skor maksmal deal skor mnmal deal) sb = smpangan baku deal = 6 1 (skor maksmal deal skor mnmal deal) Skor maksmal deal = skor tertngg Skor mnmal deal = skor terendah Berdasarkan pedoman klasfkas penlaan d atas, ddapatkan tabel nterval krtera penlaan sebaga berkut. Tabel 2. Krtera Kelayakan berdasarkan aspek kevaldan Interval Kategor 3,40 Sangat Bak 2,80 3,40 Bak 2,20 2,80 Cukup 1,60 2,20 Tdak bak 1,60 Sangat Tdak Bak Keterangan : = skor rata-rata aktual dar valdator. Produk yang dkembangkan dkatakan layak berdasarkan aspek kevaldan, jka krtera yang dcapa adalah tngkat bak. Teknk analss data hasl observas keterlaksanaan pembelajaran kooperatf tpe STAD danalss dengan teknk deskrptf kualtatf yakn dengan mendeskrpskan hasl pengsan check lst setap butr pernyataan kemudan membuat kesmpulannya secara umum. Teknk analss data hasl pengsan angket kemampuan skap dan metode matematka sswa dkonverskan dalam bentuk skor. Untuk jawaban Ya mendapat skor 2 dan Tdak mendapat skor 1. Rata-rata skor jawaban sswa dhtung berdasarkan acuan berkut. k 1 m dengan Keterangan: = skor rata-rata k 1 n

5 Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Prawda Estnngtyas) 5 = rata-rata skor jawaban sswa ke- HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN m = banyak sswa Deskrps Data Perangkat pembelajaran yang telah dsetuju oleh dosen pembmbng, kemudan dvaldaskan kepada valdator yatu ahl mater dan ahl meda. Pada tahap valdas n, penelt memohon bantuan kepada dua dosen Jurusan Penddkan Matematka FMIPA UNY. Berkut adalah hasl penlaan valdator. Tabel 4. Hasl Penlaan RPP Data rata-rata jumlah skor jawaban kemudan dkonverskan dalam lma skala klasfkas penlaan dengan pedoman sepert pada tabel berkut. Tabel 3. Krtera Kelayakan berdasarkan aspek keefektfan Klasfkas Penlaan Kemampuan skap Matematka 1,80 sswa sangat tngg Kemampuan skap Matematka 1,60 1,80 sswa tngg Kemampuan skap Matematka 1,40 1,60 sswa cukup Kemampuan skap Matematka 1,20 1,40 1,20 sswa rendah Kemampuan skap Matematka sswa sangat rendah Teknk analss data hasl pretest dan posttest dapat menggunakan uj t dependen satu ekor dengan ketentuan sebaga berkut. Hpotess: (Rata-rata kemampuan metode matematka akhr sswa dengan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran sama dengan rata-rata kemampuan metode matematka awal sswa atau hasl tes tdak sgnfkan dalam menngkatkan metode matematka sswa). (Rata-rata kemampuan metode matematka akhr sswa dengan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran lebh besar darpada rata-rata kemampuan metode matematka awal sswa atau hasl tes tdak sgnfkan dalam menngkatkan metode matematka sswa). Krtera Keputusan: H 0 dtolak jka t htung > t α Dengan keterangan: Md = mean dar perbedaan skor pretest dengan post test = jumlah kuadrat devas N = banyaknya sswa d.b = dtentukan dengan N-1 Tngkat kepercayaan = 95%, taraf sgnfkan (α) = 5% Aspek Rata-rata Nla Valdator Krtera Identtas mata 3,86 Sangat Bak pelajaran Rumusan SK- 3,75 Sangat Bak KD Rumusan 3,75 Sangat Bak ndkator/tujuan pembelajaran Pemlhan 3,67 Sangat Bak mater Kegatan 3,73 Sangat Bak dengan pembelajaran model STAD Pemlhan 4 Sangat Bak sumber belajar Penlaan hasl 3,7 Sangat Bak belajar Rata-rata total 3,78 Sangat Bak Pada Tabel 4 terlhat bahwa hasl penlaan RPP dar valdator dalam krtera kelayakan berdasarkan aspek kevaldan adalah sangat bak dengan rata-rata total dar valdator adalah 3,78, sehngga RPP dapat dkatakan sangat bak. Tabel 5. Hasl Penlaan Modul Aspek Rata-rata Nla Valdator Krtera Kelayakan Is 3,43 Sangat Bak Kesesuaan bahasa Kelayakan Penyajan Kelayakan Kegrafkan 3,5 Sangat Bak 3,5 Sangat Bak 2,5 Cukup

6 6 Jurnal Penddkan Matematka dan Sans Kelengkapan 3,57 Sangat Bak komponen modul Kesesuaan 3,25 Sangat Bak Modul dengan pembelajaran STAD Rata-rata total 3,29 Bak Pada Tabel 5 terlhat bahwa hasl penlaan modul dar valdator dalam krtera kelayakan berdasarkan aspek kevaldan adalah sangat bak dengan rata-rata total dar valdator adalah 3,29, sehngga modul dapat dkatakan bak. Tabel 6. Hasl Penlaan LKS Aspek Rata-rata Nla Valdator Krtera Kesesuan 3,5 Sangat Bak LKS dengan model pembelajaran STAD Kualtas Is 3,08 Bak Mater LKS Kesesuaan 3,63 Sangat Bak LKS dengan syarat ddaktf Kesesuaan 3,78 Sangat Bak LKS dengan syarat konstruks Kesesuaan 3,58 Sangat Bak LKS dengan syarat tekns Rata-rata total 3,51 Sangat Bak Pada Tabel 6 terlhat bahwa hasl penlaan LKS dar valdator dalam krtera kelayakan berdasarkan aspek kevaldan adalah sangat bak dengan rata-rata total dar valdator adalah 3,51, sehngga LKS dapat dkatakan sangat bak. Analss hasl pengsan angket kemampuan skap matematka sswa dlakukan untuk mengetahu tngkat kemampuan skap serta aspek keefektfan perangkat pembelajaran. Berdasarkan data hasl pengsan angket, ddapatkan jumlah rerata skor jawaban adalah 1,63 dar skor maksmal 2. Dar hasl perhtungan n dapat dsmpulkan bahwa kemampuan skap matematka sswa kelas X SMA N 1 Kota Mungkd termasuk tngg dalam menggunakan perangkat pembelajaran karena termasuk dalam nterval. Perhtungan skor hasl pre test dan post test dlakukan dengan uj-t dependen satu ekor. Berdasarkan perhtungan skor pre test dan post test dar 28 sswa ddapatkan dan. Karena maka dtolak yakn rata-rata kemampuan metode matematka sswa dengan pembelajaran menggunakan bahan ajar lebh besar darpada rata-rata kemampuan awal sswa atau hasl tes sgnfkan dalam menngkatkan kemampuan metode matematka sswa. Pembahasan Perangkat pembelajaran yang dkembangkan dalam peneltan n berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul, dan LKS dengan model pembelajaran kooperatf tpe STAD pada kompetens jarak dan sudut dalam bangun ruang dmens tga. Berdasarkan uraan hasl peneltan sebelumnya telah dketahu bahwa pengembangan perangkat pembelajaran n dlakukan melalu 5 tahap yakn analss (analyss), desan (desgn), pengembangan (development), mplementas (mplementaton) dan evaluas (evaluaton) yang dkenal dengan model ADDIE. Pada tahap analss dlakukan kegatan analss mater, konds sekolah dan karakterstk sswa. Hasl analss dgunakan sebaga pedoman tahap selanjutnya, yatu desan. Pada tahap n dlakukan perancangan penyusunan perangkat pembelajaran yang terdr dar rancangan kerangka RPP, modul dan LKS dengan model pembelajaran STAD serta penyusunan nstrumen penlaan perangkat pembelajaran. Tahap ketga adalah pengembangan yang terdr dar penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan kerangka yang ada serta penyusunan nstrumen peneltan. Penyusunan perangkat pembelajaran menggunakan Mcrosoft Word Instrumen peneltan dkembangkan berdasarkan peta konsep pengembangan nstrumen yang terdr dar angket valdas dan evaluas perangkat pembelajaran; angket skap matematka sswa, pre test dan post test metode atematka sswa; lembar observas. Instrumen

7 peneltan dvaldas oleh dosen sebaga tenaga ahl. Setelah penyusunan perangkat pembelajaran selesa, perangkat pembelajaran tersebut dkonsultaskan dengan dosen pembmbng untuk mendapatkan saran dan masukan lalu dvaldas untuk mengetahu kevaldannya. Valdas dlakukan oleh ahl mater dan ahl meda dengan mengs angket valdas dan evaluas. Hasl valdas menyatakan bahwa perangkat pembelajaran vald dengan skor ratarata RPP adalah 3,78 (Sangat Bak), skor rata-rata modul adalah 3,29 (Bak) dan skor rata-rata LKS adalah 3,51(Sangat Bak) sehngga perangkat pembelajaran layak dgunakan dengan drevs sesua saran. Tahap selanjutnya adalah mplementas yang dlakukan dengan mengujcobakan perangkat pembelajaran dalam kegatan pembelajaran. Uj coba dlakukan pada 16 Me 2013 sampa dengan tanggal 29 Me 2013 d kelas X8 SMA N 1 Kota Mungkd dengan melbatkan 31 orang sswa dan 1 orang observer. Adapun pre test dlakukan sebelum pembelajaran jarak dan sudut dalam bangun ruang dmens tga dberkan pada 16 Me 2013, sedangkan post test dlakukan setelah pembelajaran jarak dan sudut dalam bangun ruang dmens tga dberkan pada 29 Me Pengsan angket kemampuan skap matematka sswa juga dlakukan pada 29 Me 2013 oleh 31 sswa. Tahap terakhr adalah evaluas yang melput analss hasl angket kemampuan skap matematka sswa, skor pre test dan post test, serta hasl observas. Hasl angket kemampuan skap matematka sswa menunjukkan bahwa sswa kelas X8 memlk kemampuan skap matematka sswa yang tngg dengan skor ratarata 1,63 dar skor maksmal 2. Uj t dependen satu ekor terhadap skor pre test dan post test menunjukkan bahwa metode matematka sswa kelas X8 menngkat dengan nla sehngga perangkat pembelajaran memenuh aspek keefektfan. Adapun hasl observas menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran kooperatf tpe STAD termasuk bak/memuaskan. Dar hasl angket kemampuan skap matematka sswa dan observas dapat dnyatakan bahwa perangkat pembelajaran juga memenuh aspek kepraktsan (dapat dgunakan). Dar uraan d atas dapat dsmpulkan bahwa bahan ajar yang dkembangkan memlk kualtas Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Prawda Estnngtyas) 7 bak karena memenuh 3 aspek kualtas perangkat pembelajaran, yakn vald, efektf, dan prakts. KESIMPULAN DAN SARAN Kesmpulan 1. Aspek kevaldan RPP memenuh krtera kelayakan sangat bak dengan skor rata-rata adalah 3,78 serta modul dan LKS juga memenuh krtera kelayakan berdasarkan aspek kevaldan adalah bak dan sangat bak dengan rata-rata adalah 3,29 dan 3, Aspek kepraktsan dtnjau dar hasl observas, berdasarkan uraan hasl analss deskrptf, dar 15 butr aspek yang damat, terdapat 14 butr aspek kemampuan kooperatf terpenuh dan 1 butr aspek kemampuan kooperatf yang belum terpenuh. Jad dapat dsmpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran kooperatf tpe STAD termasuk bak/memuaskan. 3. Aspek keefektfan dlhat dar hasl pre test dan post test serta pengsan angket. Hasl angket kemampuan skap matematka sswa menunjukkan bahwa sswa kelas X8 memlk kemampuan skap matematka sswa yang tngg dengan skor rata-rata 1,63 dar skor maksmal 2. Uj t dependen satu ekor terhadap skor pre test dan post test menunjukkan bahwa metode matematka sswa kelas X8 menngkat dengan nla sehngga perangkat pembelajaran memenuh aspek keefektfan. Saran 1. Perlu dkembangkan perangkat pembelajaran tentang bangun ruang dmens tga untuk KD yang lan dan tentang kompetens ajar lan yang dsesuakan dengan kebutuhan sswa serta konds sekolah masng-masng agar kegatan pembelajaran dapat berlangsung efektf dan menyenangkan. 2. Perlu dlakukan novas pembelajaran d sekolah, bak metode pembelajaran, bahan ajar atau meda pembelajaran yang dapat menngkatkan semangat sswa dalam belajar matematka.

8 8 Jurnal Penddkan Matematka dan Sans DAFTAR PUSTAKA Al Mahmud. (2011). Pengembangan Rencana Pembelajaran Berbass Konstektual (makalah). Yogyakarta:FMIPA UNY. Depdknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdknas. Eko Putro Wdoyoko. (2009). Evaluas Program Pembelaaran : Panduan Prakts bag Penddk dan Calon Penddk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Masnur Muslch. (2007). KTSP: Dasar Pemahaman dan Pengembangannya. Jakarta: Bum Aksara. Nurulta. (2008). Cooperatve Learnng (Teor, Rset dan Praktek). Bandung : Nusa Meda Posamenter, Alfred S dan Stepelmean. Jay. (1999). Teachng Secondary Mathematcs;Technques and Enrchment Unts. New Jersey:Prentce Hall. Shkgeo Katagr. (2004). Mathematcal Thnkng and How To Teach It. Tokyo: Mejtosyo Publshers. Suhad. (2007). Petunjuk Perangkat pembelajaran Surakarta : Unverstas Muhammadyah

9 Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Prawda Estnngtyas) 9

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo Jurnal Publkas Penddkan http://ojs.unm.ac.d/ndex.php/pubpend Volume 7 Nomor 3, Oktober 2017 p-issn 2088-2092 e-issn 2548-6721 Submtted : 19/09/2017 Revewed : 28/09/2017 Accepted : 09/10/2017 Publshed :

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RINGKASAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN GROUP RESUME DAN CONCEPT MAP DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Oleh: Endang Mulyan Daru Wahyun Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa SMP Berdasarkan Teori Belajar Ausubel

Pengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa SMP Berdasarkan Teori Belajar Ausubel PYTHAGORAS: Jurnal Penddkan Matematka Volume 11 Nomor 2, Desember 2016, (182-192) Avalable onlne at: http://journal.uny.ac.d/ndex.php/pythagoras Pengembangan Bahan Ajar Matematka untuk Sswa SMP Berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA ABSTRACT PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA Oleh: Ftr Yent, Helendra, Sska Nerta Program Stud Penddkan Bolog, (STKIP) PGRI Sekolah Tngg Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Peneltan n adalah peneltan pengembangan yang berorentas pada pembuatan meda dan pengembangan meda pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana. Meda Ajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALA (PBL) TERADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 14/15 Ftra Yand 1), Nurrahmawat ) dan era Deswta 3) 1) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Penddkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Peneltan n adalah peneltan yang berorentas pada pembuatan modul pembelajaran dengan mengembangkan model pembelajaran kooperatf dengan tpe TGT (Team Game

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE

KEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE Kemampuan Guru Mengmplementaskan KTSP... Ferdnandus Etuasus Dole, Udk Bud Wbowo 147 KEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE TEACHERS ABILITY TO IMPLEMENT THE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI Jurnal Penddkan Berkarakter ISSN 615-141 FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Aprl 018, Hal. 18-188 Specal Issues PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) BERBASIS METODE RESITASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMPN 1 PRAYA BARAT PADA MATERI POKOK KUBUS

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRSUNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SUB POKOK BAHASAN LUAS TRAPESIUM KELAS VII A SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MAZE ALFABET UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI KELAS 1 SD

PENGEMBANGAN MAZE ALFABET UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI KELAS 1 SD PENGEMBANGAN MAZE ALFABET UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI KELAS 1 SD ARTIKEL JURNAL Dajukan kepada Fakultas Ilmu Penddkan Unverstas Neger Yogyakarta untuk Memenuh Sebagan Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Putu Suarnt Novantar Program Stud Penddkan Matematka, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SULINDA NIM. F37008001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak PENGARUH PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMK KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nngrum Penddkan Ekonom FKIP Unverstas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 010/011 antara bulan September - November 010 d SMP Neger 1 Kalanda Kabupaten Lampung Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : 2088-2149 PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kadek Lia Wahyuni Parinu 1, I Gede Mahendra Darmawiguna 2, Dessy Seri Wahyuni 3

Kadek Lia Wahyuni Parinu 1, I Gede Mahendra Darmawiguna 2, Dessy Seri Wahyuni 3 Kumpulan Artkel Mahasswa Penddkan Teknk Informatka Pengaruh Model Pembelajaran Cooperatve Integrated Readng and Composton (CIRC)Terhadap Hasl Belajar TIK Sswa Kelas VII (Stud Kasus : SMP Neger 4 Sngaraja)

Lebih terperinci

JURNAL RISET PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURNAL RISET PENDIDIKAN MATEMATIKA JURNAL RISET PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 3 - Nomor 1, Me 2016, (66-75) Avalable onlne at http://journal.uny.ac.d/ndex.php/jrpm PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN VEKTOR DENGAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK Vol. 8 No. Jun 016 Halaman 03-09 http://dx.do.org/10.0/jp.016.v8.178 Webste: ejournal.stkp-pgr-sumbar.ac.d/ndex.php/ /pelang PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMK Mra

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci