BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen Pengumpulan Data, dan Analss data. A. Prosedur Pengembangan Pembelajaran dan Implementasnya Prosedur Pengembangan pembelajaran yang dlakukan ddasarkan pada model pengembangan menurut Borg & Gall (1983), Nana S. Sukmadnata (2007), Dck & Carey (2005). Prosedur yang sudah ada dadaptas menjad empat tahap pengembangan yatu (1) tahap stud pendahuluan, (2) tahap penyusunan draft produk, (3) tahap pengembangan dan evaluas, dan (4) tahap akhr. Secara rnc masng-masng tahapan akan djelaskan berkut n. 1. Tahap Stud Pendahuluan Tahap n merupakan tahap awal sebelum proses pengembangan pembelajaran. Pada tahap n ada dua hal yang dlakukan yatu stud pustaka dan surva lapangan. Stud pustaka dlakukan untuk memperkuat konsep tentang metode Problem Based Learnng dan penerapannya dalam perkulah konsep dasar matematka. Stud pustaka n djadkan acuan untuk membuat prosedur pembelajaran yang tepat bagamana Problem Based Learnng dmplementaskan dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka untuk mahasswa S1 PGSD. Prosedur yang tepat tersebut akan mewujudkan atau tercapanya tujuan peneltan menngkatkan kemampuan berpkr krts dan pemecahan masalah matematka. Kegatan stud pendahuluan juga dgunakan untuk melhat deskrps, standar kompetens dan kompetens dasar mata kulah Konsep Dasar Matematka. Hasl n juga sebaga pjakan untuk untuk merancang pembelajaran dengan metode Problem Based Learnng sehngga sesua dengan mater dan aghan waktu yang dharapkan. Langkah kedua yang dlakukan adalah surva lapangan yatu dengan melhat proses pembelajaran yang dlakukan dalam perkulahan Konsep Dasar Matematka. Kegatan n akan ddapatkan data tentang metode dosen dalam mengajar, kegatan pembelajaran yang dlakukan, keterlbatan mahasswa dalam pembelajaran, serta persoalan yang dhadap mahasswa dalam pembelajaran sehngga dapat djadkan modal untuk menyusun pembelajaran dengan metode Problem Based Learnng. 22

2 2. Tahap Penyusunan Draft Model Tahap yang selanjutnya dalah penyusunan draft model. Kegatan yang dlakukan d dasarkan pada hasl stud pustaka dan hasl surva pembelajaran matematka d program stud S1 PGSD. Rancangan draft pembelajaran n ddasarkan pada teor yang telah dpaparkan dalam bab 2 terkat dengan urut-urutan pembelajaran dengan metode Problem Based Learnng yatu: 1. Memberkan masalah utama kepada mahasswa terkat dengan konsep yang dpelajar sebaga stmulus 2. Mengorgansaskan mahasswa dalam kelompok untuk mengdentfkas masalah dan menggal nformas yang relevan dengan masalah yang dberkan 3. Member kesempatan kepada mahasswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tdak mengert terkat dengan masalah yang dberkan 4. Mengarahkan mahasswa dalam kelompok untuk memprortaskan beberapa alternatf solus masalah 5. Mengarahkan mahasswa dalam kelompok untuk mengntegraskan pendapat untuk menyeleks solus masalah 6. Mendampng mahasswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan solus masalah yang sudah dplh dan dsepakat bersama 7. Memnta perwaklan kelompok untuk menyampakan hasl pemecahan masalah kelompok lan memberkan tanggapan 8. Membmbng mahasswa melakukan refleks dr terkat dengan mater dan kebermanfaatkan mater pelajaran dengan kehdupan mereka sehar-har Berdasarkan urutan pembelajaran d atas ada beberapa hal-hal pentng yang harus dperhatkan dalam memerapkan metode Problem Based Learnng dalam pembelajaran yatu: 1. Pemlhan aperseps dan motvas pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran dengan metode Problem Based Learnng sehngga proses pemberan masalah dalam pembelajaran dapat dterma dan dpaham oleh mahasswa. 2. Masalah utama sebaga dasar kegatan pembelajaran harus dplh sesua dengan topk yang akan dpejar dan benar menantang bag mahasswa untuk dselesakan 3. Peran pengajar sebaga fasltator harus betul-betul dperhatkan sehngga proses pembelajaran betul-betul berpusat pada sswa 23

3 4. Rancangan kegatan ekploras dan elaboras yang tepat untuk mahasswa dalam memecahan masalah sehngga ddapatkan solus yang tepat untuk masalah yang dhadap 5. Aktftas refleks untuk mahasswa perlu dperhatkan agar mahasswa mendapatkan manfaat dan makna dar proses belajar yang sudah dlakukan Kedua tahapan d atas akan menghaslkan draft rancangan pembelajaran yang merupakan model prosedur pembelajaran dengan metode Problem Based Learnng dalam mata kulah Konsep Dasar Matematka untuk mahasswa S1 PGSD. 3. Tahap Pengembangan dan Evaluas Draft model yang dhaslkan lalu dkembangkan menjad model prosedur pembelajaran dengan metode Problem -Based Learnng untuk mata kulah Konsep Dasar Matematka. Hasl pengembangan model pembelajaran n perlu dlakukann evaluas yang melput Uj pakar (expet judgment) dan uj coba model. Uj pakar dlakukan untuk melhat kelayakan model yang telah dkembangkan sehngga layak untuk dmplementaskan. Uj coba model dlakukan untuk melhat keterlaksanaan pembelajaran dengan metode problem-based learnng. Dengan uj coba n harapannya dapat datas kelemahankelemahan proses pembelajaran sehngga pada saat mplementas semua langkah pembelajaran dapat drancang dan dlaksnakan dengan bak. 4. Implementas/Pelaksanaan Luas (man fled testng) dan Tahap Akhr Pada tahap n dlakukan pembelajaran untuk satu kelas untuk melhat pelaksanaan pembelajaran dengan metode Problem Based Learnng dan dampaknya terhadap kemampuan berpkr krts dan memecahkan masalah matematka. Dalam kegatan n dlakukan observas sepert tahap sebelumnya dan dawal dan dakhr pembelajaran dlakukan tes untuk mahasswa. Hasl tes n dgunakan untuk melhat penngkatan kemampuan berpkr krsts dan memecahan masalah matematka mahasswa setelah mengkut pembelajaran. Hasl dar tahap n akan menjad bahan untuk penyempurnaan model prosedur yang dkembangkan sehngga dhaslkan model prosedur pembelajaran matematka dengan metode Problem Based Learnng untuk mata kulah Konsep Dasar Matematka yang telah lolos dar uj coba, yang nantnya dapat dgunakan oleh dosen dalam mengajar d kelas untuk mata kulah Konsep Dasar Matematka. 24

4 B. Subjek Peneltan Subjek peneltan yang dgunakan adalah mahaswa S1 PGSD angkatan 2011 kelas A. Kelas n dplh karena sedang mengambl mata kulah Konsep Dasar Matematka. Hasl pembmbngan dan pengalaman mengajar yang sudah dlakukan, kelas n cocok untuk djadkan subjek peneltan. C. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang dgunakan dalam peneltan n adalah lembar valdas pakar, angket tertutup dan angket terbuka untuk memberkan masukan tentang pembelajaran menggunakan metode Problem Based Learnng, dan soal tes untuk melhat dampak dar pembelajaran yang dlakukan terkat dengan kemampuan berpkr krts dan pemecahan masalah matematka. D. Teknk Analss Data Analsa data dlakukan melalu valdas dan uj coba dengan menghtung skor yang dperoleh untuk menla kualtas model prosedur pembelajaran dengan metode Problem Based Learnng yang dkembangkan. Data yang terkumpul dalam peneltan n berupa data kualtatf yatu skor dengan skala 1-5 (skor 1 untuk sangat kurang, skor 2 untuk kurang, skor 3 untuk cukup, skor 4 untuk bak, dan skor 5 untuk sangat bak ) dar hasl penlaan pakar dan penlaan mahasswa terkat dengan pembelajaran yang dterapkan, kelebhan dan kekurangan pembelajaran. Skor data kualtatf dkonvers menjad data kuanttatf menggunakan acuan konvers sepert pada tabel berkut yang menggunakan Skala Lkert (Suharsm Arkunto, 2005). Hasl pretes dan postes danals dengan analss komparatf yatu membandngkan hasl konds awal dengan konss setelah mendapat pembelajaran dengan metode Problem Based Learnng dengan melhat rata-rata dan ketuntasan belajar. 25

5 Tabel 1 Tabel Acuan Konvers Data Kualtatf ke dalam Data Kuanttatf Rumus Perhtungan Perhtungan Interprestas x M 1, 8SD x 4, 20 Sangat bak M 0,6SD x M 1, 8SD 3,40 x 4, 20 Bak M 0,6SD x M 0, 6SD 2,60 x 3, 40 Cukup M 1,8 SD x M 0, 6SD 1,80 x 2, 60 Kurang x M 1, 8SD x 1, 80 Sangat Kurang Keterangan: M = rerata deal = ½ (skor maksmal deal + skor mnmal deal) SD = Standar devas deal = 1/6 (skor maksmal deal - skor mnmal deal) x = skor rerata data emprs 26