PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI"

Transkripsi

1 Jurnal Penddkan Berkarakter ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Aprl 018, Hal Specal Issues PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI Marha 1, Islahudn, Lnda Sekar Utam 3 1Penddkan Fska, Unverstas Muhammadyah Mataram, marhapan14@gmal.com Penddkan Fska, Unverstas Muhammadyah Mataram, slahudn.ntb@gmal.com 3Penddkan Fska, Unverstas Muhammadyah Mataram, Lndasekarutam@gmal.com INFO ARTIKEL Rwayat Artkel: Dterma: Dsetuju: Kata Kunc: Petunjuk Pratkum Motvas Belajar ABSTRAK Abstrak: Tujuan dar peneltan n untuk mengembangkan buku petunjuk pratkum pada pokok bahasan gelombang dan buny untuk menngkatkan motvas sswa. Peneltan n menggunakan metode research and development (R & D). Sebaga subjek dalam peneltan n adalah sswa MAN Model Mataram Kelas XI. Model pengembangan yang dgunakan adalah Dck & Carey yang terdr dar 10 langkah yang harus dkut untuk menghaslkan produk berupa buku petunjuk pratkum. Data dperoleh melalu wawancara, angket dan dokumentas. Teknk analss data yang dgunakan adalah deskrptf kualtatf untuk mengukur motvas belajar sswa. Abstract: The purpose of ths study was to develop a pratkum manual on the subject of waves and sounds to mprove student motvaton. Ths research uses research and development (R & D) method. As subject n ths research s student MAN Model Mataram Class XI. The development model used s Dck & Carey whch conssts of 10 steps that must be followed to produce the product n the form of manual pratkum. Data obtaned through ntervews, questonnares and documentaton. Data analyss technque used s descrptve qualtatve to measure student's learnng motvaton. A. LATAR BELAKANG sswa belum tentu paham dengan tujuan pembelajaran Penddkan merupakan kebutuhan utama dalam yang akan dcapa. kehdupan manusa. Sejak lahr orang tua sudah Kearfan lokal merupakan cr khas suatu daerah membekal penddkan kepada anaknya. Setelah anak atau wlayah tertentu yang memlk nla kebudayaan, tumbuh dan berkembang, pembelajaran kepada anak berkembang dalam lngkup sosal dar generas ke dberkan melalu jenjang penddkan sekolah dasar, generas berkutnya. Pembelajaran berbantuan kearfan sekolah menengah hngga perguruan tngg. Penddkan lokal dlandaskan pada pengakuan terhadap budaya d sekolah terdr dar mata pelajaran yang mengkut sebaga bagan yang fundamental bag penddkan kurkulum yang berlaku. Salah satu mata pelajaran sebaga ekspres dar komunkas suatu gagasan dan tersebut yatu fska yang merupakan cabang lmu dar perkembangan pengetahuan. Pembelajaran berbantuan IPA. Fska merupakan salah satu lmu yang budaya lokal sebaga salah satu pembelajaran novatf membutuhkan sarana dan prasarana dalam perlu terus dkembangkan. Itegras budaya lokal dalam pembelajaran. Fska tersebut akan lebh bermakna pembelajaran fska menjadkan pembelajaran lebh apabla terdapat kesnambungan antara mater mata bermakna bag sswa (Supratman, dkk, 016:8) pelajaran dengan aktvtas kehdupan sehar-har d Selan tu kearfan lokal sebaga salah satu hal yang lngkungan tempat tnggal sswa yang dgunakan sebaga perlu dlestarkan, artnya perlu djaga, dlndung, dan sarana belajar. Hal n dapat dperoleh melalu dlestarkan agar tdak punah. Berdasarkan hasl keterkatan penerapan mater fska dengan potens lokal observas pada saat Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) daerah tersebut. Namun dalam sarana belajar d MAN Model Mataram, dperoleh bahwa dlngkungan tempat tnggal sswa khususnya untuk pemanfaatan lngkungan kurang optmal d dalam SMA belum banyak kearfan lokal dmanfaatkan dalam pembelajarn IPA dan medal lngkungan hanya untuk pembelajaran fska. Umumnya guru menggunakan mater tertentu saja. Lngkungan hanya sebaga objek potens lngkungan sebatas sebaga aperseps, belum dalam pembelajaran tanpa mengetahu nla-nla sampa pembahasan mater fska pada kearfan lokal budaya yang terkandung dalam pembelajaran IPA. yang lebh mendalam dan kunjungan langsung ke lokas Petunjuk pratkum adalah pedoman pelaksanaan pratkum yang bers tata cara persapan, pelaksanaan, 18

2 Marha, Pengembangan Petunjuk Praktkum analss data dan pelaporan. Dengan demkan buku petunjuk pratkum merupakan suatu buku yang bers pengarahan yang bertujuan untuk member tahu dalam melaksanakan kegatan pratkum. Berdasarkan paparan d atas pembelajaran fska dengan memanfaatkan kearfan lokal dapat membawa peserta ddk memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan stuas alam sektarnya guna menngkatkan hasl belajar sans peserta ddk, sehngga penelt bermaksud untuk melakukan peneltan yang berjudul Pengembangan Buku petunjuk praktkum Gelombang Dan Buny Berbantuan Kearfan Lokal Untuk Menngkatkan Motvas Belajar Sswa Kelas XI. Dengan tujuan supaya peserta ddk menghaslkan petunjuk peraktkum berorentas kearfan lokal yang vald dan menngkatkan hasl belajar peserta ddk melalu proses pembelajaran berorentas kearfan lokal. B. METODE PENELITIAN Jens peneltan n adalah peneltan pengembangan (Reseach & Development). Reseach & Development adalah metode peneltan yang dgunakan untuk menghaslkan produk (Sugyono, 014: 97). Produk yang dhaslkan dalam peneltan pengembangan n adalah petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum. Peneltan pengembangan merupakan kegatan mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Desan peneltan n menggunakan satu kelas sampel sebaga kelas uj coba (One Group Pre- Test and Post-test Desgn). Teknk pengumpulan data pada peneltan n adalah angket dan dokumentas. Angket dgunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan buku petunjuk praktkum yang dbuat dan akan djawab oleh responden yang terkat pembelajaran antara lan: ahl mater, ahl meda dan sswa sebaga pengguna buku petunjuk praktkum berbantuan kearfan lokal. Peneltan n telah dlaksakan d MAN Model Mataram, melbatkan sswa kelas XI. Peneltan n telah dlaksanakan pada bulan Agustus sampa September 017 pada Sswa MAN Model Mataram Kelas XI. Model pengembangan yang dgunakan dalam peneltan n adalah Dck & Cary yatu menggarskan langkah-langkah untuk menghaslkan produk berupa buku petunjuk praktkum berbantuan kearfan lokal yatu: (1) Mendefnskan tujuan untuk produk, () Analss nstruksonal, (3) Mengdentfkas keteramplan dan skap sswa, (4) Menerjemahkan kebutuhan dan tujuan pembelajaran, (5) Instrumen penlaan dkembangkan, (6) Strateg pembelajaran dkembangkan, (7) Mengembangkan dan melbatkan mater pembelajaran (8) Merencanakan dan mengembangkan evaluas vormatf (9) Melakukan revs terhadap program pembelajaran dan (10) mengembangkan dan merancang evaluas sumatf (Emzr, 014: 76). 1. Langkah-langkah Peneltan Pengembangan Menurut Sugyono (014:98-311) langkah-langkah peneltan dan pengembangan, yakn : 1. Potens dan masalah. Desan produk 3. Valdas desan 4. Perbakan desan 5. Uj coba produk 6. Revs produk 7. Uj coba pemakaan 8. Revs produk 9. Pembuatan produk massal Peneltan n dlakukan sampa pada tahap uj coba produk karena keterbatasan waktu dan dana. Meda dkatakan vald apabla telah dvaldas oleh ahl dan duj kefektfannya oleh penelt dengan adanya penngkatan motvas belajar pada dr masng-masng sswa.. Instrumen Pengumpulan Data Instrument peneltan dgunakan untuk mengukur nla varabel yang akan dtelt (Sugyono, 014: 9). Secara spesfkas fenomena yang terjad dsebut varable peneltan. Instrument yang dgunakan dalam peneltan n lembar angket motvas (kusoner). Kusoner merupakan teknk pengumpulan data yang dlakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuls kepada responden untuk menjawabnya (Sugyono, 014: 14). Angket valdas meda pembelajaran memlk gradulas pernyataan sangat postf sampa sangat negatf yang dgunakan untuk mengukur ndkator program yang berkatan dengan krtera penddkan, tamplan dan kualtas tekns. Angket motvas belajar dgunakan untuk mengetahu besar pengaruh penggunaan buku petunjuk praktkum berbantuan kearfan lokal bla dbandngkan dengan meda konvensonal. Angket yang dgunakan harus dlakukan uj valdas dan uj releabltas. Dmana teknk analss data untuk percobaan n adalah teknk angket dan dokumentas. Sepert ks-ks ngket motvas dbawah n pada tabel 1 TABEL 1 KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA No Indkator 1 Perhatan Relevans 3 Kepercayaan dr 4 Kepuasan Skala pengukuran yang dgunakan untuk mengukur valdas produk dan motvas belajar sswa adalah skla lkert yang memlk gradulas penlaan dar sangat postf sampa sangat negatf. Teknk skorsng dalam skala lkert adalah sebaga berkut: a. Sangat Setuju (Sangat Postf) dber skor 5 b. Setuju (Postf) dber skor 4 c. Kurang Setuju (Negatf) dber skor 3

3 184 PENDEKAR Jurnal Penddkan Berkarakter Vol. 1, No. 1, Aprl 018 (Specal Issues), hal d. Tdak Setuju (Sangat Negatf) dber skor e. Sangat Tdak Setuju (SangatNegatf) dberskor 1 a. Uj Valdtas Untuk menghtung banyaknya pernyataan yang vald atau tdaknya dapat dhtung nla valdtas dengan rumus Pearson Product Moment adalah: n X Y ( X ).( Y ) rxy n X ( X ). n. Y ( Y ) (Rduwan, 014 : 73) b. Uj Reabltas Uj relabltas dlakukan untuk mengetahu relabltas angket, (nstrument) yang dgunakan. Langkah-langkah mencar nla relabltas sebaga berkut: k S r 11 1 k 1 St Selan tu perlu dcar nla varans untuk menentukan relabltas angket motvas belajar sswa menggunakan rumus sebaga berkut: ( X ) X S N N Nla korelas yang dperoleh dkonsultaskan ke tabel Product Moment dengan taraf a= 0,05 atau a = 0,01. Jka harga r htung >r tabel maka relable dan harga r htung <r tabel berart tdak relabel (Rduwan, 014: 75). c. Motvas belajar sswa Untuk menghtung angket tngkat motvas sswa dgunkan persamaan berkut: TABEL PENILAIAN SKALA 1-5 MOTIVASI BELAJAR SISWA Interval Skor (M +1,50s) < X A (M + 0,50s) < X (M + 1,50s) B (M 0,50s) < X (M + 0,50s) C (M 1,50s) < X (M 0,50s) D X (M 1,50s) E (Azwar, 015: 163) Data motvas belajar sswa dolah tap pernyataan kemudan dolah berdasarkan ndkator. Data perndkator setelah dolah maka motvas belajar sswa dapat dketahu. Data motvas belajar sswa dhtung dengan persamaan berkut: n P(%) x100% N Menghtung besarnya penngkatan motvas belajar sswa dengan menggunakan rumus Hake: S posts pre gan 100 S pre Data hasl perhtungan angket motvas sebelum dan sesudah sswa kemudan akan dterpretaskan dengan menggunakan gan standar sebaga berkut: TABEL 3 NILAI INDEKS GAIN STANDAR Nla gan standar Keterangan 0,7 Tngg 0,7 g 0,3 Sedang 0,3 Rendah Apabla meda berupa buku petunjuk praktkum berbantuan kearfan lokal dapat menngkatkan motvas belajar sswa, maka meda berupa buku petunjuk praktkum dkatakan telah teruj keefektfannya d. Pengaruh Motvas Belajar Sswa Untuk menentukan pengaruh motvas belajar sswa terhadap buku petunjuk praktkum, terlebh dahulu r dhtung nla htung dengan rumus: r xy n X Y ( X ).( Y ) n X ( X ). n. Y ( Y ) Selanjutnya dhtung Uj-t dengan rumus: t htung r n 1 r C. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Peneltan Tahap I 1. Potens dan Masalah Berdasarkan hasl wawancara dengan guru fska d MAN Model Mataram, dtemukan adanya potens yang dmlk oleh sswa untuk melakukan praktkum pada mata pelajaran fska akan tetap adanya permasalahan yang mengakbatkan kurangnya motvas belajar sswa yatu metode pengajaran yang dgunakkan oleh guru kurang efektf, kurangnya menggunakan meda pembelajaran sebaga meda tambahan untuk menark mnat belajar sswa, dan kurang tersedanya buku pelajaran serta tdak adanya praktkum bag masngmasng sswa. Oleh karena kurang tersedanya buku pelajaran dan tdak adanya buku praktkum bag masng-masng sswa sehngga pada setap pelajaran fska wajb mencatat untuk mengejar mater tanpa adanya praktkum. Permasalahan tersebut harus datas dan dperlukan suatu cara, bukan hanya strateg dan model pembelajaran yang cocok dgunakan oleh guru selama proses pembelajran, namun yang palng pentng adalah meda pembelajaran tambahan dan praktkum yang dapat membantu sswa dalam belajar sehngga tdak perlu mencatat semua mater setap pertemuan. Salah satu meda pembelajaran yang tepat dan sesua untuk menngkatkan motvas belajar sswa adalah Buku Petunjuk Praktkum.

4 Marha, Pengembangan Petunjuk Praktkum Mengumpulkan Informas Pengumpulan nformas dlakukan dengan observas sehngga dperoleh nformas bahwa sswa memlk motvas belajar sswa kelas XI d MAN Model Mataram mash kurang. Observas dlakukan dengan menanyakan permasalahan pada guru yang mengajar dan melakukan pengamatan dalam kegatan pembelajaran dkelas. 3. Desan Produk Berdasarkan konds yang telah ada d sekolah, dapat dketahu bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran meda buku yang prakts dan praktkum sangat dbutuhkan oleh sswa. Buku pelajaran dsekolah yang dgunakan guru untuk mengajar mash kurang membantu untuk menngkatkan motvas belajar sswa. Buku pelajaran yang dgunakan dalam pembelajaran memlk pembahasan mater yang panjang sehngga sswa cepat merasa bosan dalam membacanya kemudan sult memaham konsep dalam buku tersebut. Serta buku pelajaran yang dgunakan tersebut tdak memlk praktkum yang bertujuan untuk menngkatkan motvas belajar sswa. Dengan demkan, maka dperlukan meda yang mampu mengkatkan motvas belajar sswa. Berdasarkan konds yang telah ada dsekolah, penelt mengembangkan Buku Petunjuk Praktkum yang terdr dar cover Buku Petunjuk Praktkum, mater sngkat, kegatan praktkum, soal dan kata motvas. Buku Petunjuk Praktkum yang dbuat memlk jens dan ukuran tulsan yang mudah dbaca. Desan awal produk dkerjakan dengan menggunakan program mcrosoft offce publzer 007 kemudan dcetak dengan menggunakan kertas foto A4 30 gram.3 4. Hasl Valdas Ahl Kegatan valdas Buku Petunjuk Praktkum dlakukan oleh para ahl dengan mengs angket yang bers 19 pernyataan yang terdr dar krtera penddkan, krtera tamplan, dan kualtas tekns. Buku Petunjuk Praktkum dvaldas oleh 4 ahl yang danggap respresentatf dan berpengalaman mengajar mater Fska dan Ahl meda. Angket ds oleh ahl yang terdr dar 3 orang dosen dan 1 guru mata pelajaran FISIKA d MAN Model Mataram. Hasl valdas Buku Petunjuk Praktkum adalah sebaga berkut: a. Ahl I Sesua dengan hasl pengsan angket dar Bapak Zulkarnan, M.S selaku ahl I, bahwa tem yang palng tngg dperoleh pada skala 5 (sangat setuju), dmana pengsan angket tertngg untuk krtera penddkan terdapat pada tem nomor 4, 5 dan 6, krtera tamplan terdapat pada tem nomor 3 dengan pernyataan tamplan cover buku praktkum menark dan gambar sesua dengan cakupan snya. Serta pada krtera tekns terdapat pada tem nomor 1,,3,5 dan 6. Terendah pada skala 3 (kurang setuju). Untuk krtera tamplan terdapat pada tem nomor dan 6, dengan pernyataan pada angket bahasa yang dgunakan dalam penyusunan mater buku petunjuk praktkum sesua aturan tata bahasa Indonesa yang benar dan penyusunan kalmat dalam pengembangan buku petunjuk praktkum telah mengkut susunan bahasa Indonesa yang benar. Berdasarkan hasl pengolahan data menggunakan nterval dperoleh untuk kualtas krtera penddkan sangat bak, krtera tamplan bak dan krtera tekns sangat bak, sehngga dsmpulkan bahwa petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum layak untuk dgunakan dan ahl I menyarankan revs pada warna, font dan gars pada tabel. b. Ahl II Pengsan angket dar Ary Purmad, M.Pd selaku ahl II dperoleh pengsan angket tertngg berada d skala 5 (sangat setuju) yatu pada krtera penddkan nomor tem dengan pernyataan uraan contoh soal dalam buku petunjuk praktkum mempermudah dan pemahaman sswa terhadap mater gelombang dan buny, pada krtera tamplan nomot tem 3 denga pernyataan tamplan cover buku petunjuk praktkum menark dan gambar sesua dengan cakupan snya dan pada krtera tekns nomor tem 7 denga peenyataan pengembangan buku petunjuk praktkum n sangat prakts dan mudah dbawa kemana-mana. Pengolahan datanya menggunakan nterval berada pada krtera untuk kualtas penddkan sangat bak, tamplan sangat bak dan tekns sangat bak. c. Ahl III Pengsan angket dar Ibu Lnda Sekar Utam, S.Pd., M.Pfs selaku ahl III dperoleh d krtera penddkan pada tem nomor 1,3,4, dan 6, krtera tamplan tem nomor 1, krtera tekns tem nomor 1,, 3, dan 6 sama-sama berada pada skala 5 yatu sangat setuju. Sedangkan pengsan angket terendah rata-rata berada pada skala 3 yatu kurang setuju yang berada pada krtera tamplan tem nomor dan 6 dan pada krtera tekns terdapat tem nomor 7. Dar hasl pengsan angket ahl III untuk kualtas penddkan, kualtas tamplan dan kualtas tekns dperoleh hasl pengolahan datanya menggunakan nterval berada pada krtera sangat bak, krtera tamplan Bak dan krtera tekns Sangat Bak. Ahl III merekomendaskan perbakkan revs pada bagan bahasa yang dgunakan dan penyesuaan warna. d. Prakts Hasl pengsan angket dar Khusnal Khotmah, S.Pd., M.Pd selaku prakts bahwa pengsan angket tertngg rata-rata berada pada skala 5 (sangat setuju) terdapat pada krtera penddkan dan kualtas tekns. Sedangkan pengsan angket terendah berada pada skala 3 (kurang setuju) yatu

5 186 PENDEKAR Jurnal Penddkan Berkarakter Vol. 1, No. 1, Aprl 018 (Specal Issues), hal tem 3 dkrtera tekns pada nomor tem 7. Dar hasl pengsan angket prakts untuk kualtas penddkan, kualtas tamplan dan kualtas tekns dperoleh hasl pengolahan datanya menggunakan nterval berada pada krtera sangat bak pada krtera penddkan dan sangat bak pada krtera tamplan dan tekns dmana berdasarkan prakts tdak ada revs pada produk. Persentase hasl perhtugan valdas meda Ahl I, Ahl II, Ahl III, dan Prakts. 5. Revs produk Hasl valdas produk yang telah dlakukan menunjukkan bahwa meda petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum harus dlakukan revs pada bagan tertentu yatu proporsonal gambar, ukuran tulsan dan bahasa Indonesa yang dgunakan Metode Peneltan Tahap II Hasl uj valdtas angket Meda pembelajaran Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum n selanjutnya dterapkan untuk menngkatkan motvas belajar sswa pada kelompok kecl yatu kelas XI MAN Model Mataram. Besar motvas belajar sswa dapat dukur dengan memberkan angket motvas belajar kepada sswa. Ada beberapa bentuk aspek motvas belajar yang ngn dketahu dalam peneltan n antara lan, dspln, tanggung jawab, kreatf, komunkatf dan telt. Uj valdtas dlakukan pada pernyataan angket dengan menggunakan persamaan korelas product moment. Hasl uj valdtas angket motvas belajar adalah sebaga berkut: Tabel 4.1 Hasl Perhtungan Valdtas Pernyataan Angket Jumlah Pernyataan Vald Tdak Vald Hasl Uj Relabeltas Angket Pernyataan pada angket duj keajengan/keandalannya dengan menggunakan persamaan alpha cronbach. Hasl uj relabeltas pada pernyataan dapat dlhat pada tabel berkut n: Tabel 4. Hasl Perhtungan Relabeltas Pernyataan Angket Jumlah Pernyataan Relabel Tdak Relabel Pengolahan valdtas dan relabltas pernyataan pada angket motvas sswa selengkapnya dapat dlhat pada lampran Hasl uj coba Uj kelompok yang dgunakan adalah kelas XI MAN Model Mataram dengan menggunakan angket motvas yang sudah vald kemudan dberkan kepada sswa sebelum pembelajaran dmula. Kegatan pengsan angket dapat dlakukan selama 10 ment pada pertemuan pertama sebelum kegatan pembelajaran dan pada pertemuan terakhr. Masng-masng kelompok mendapatkan 1 buku petunjuk praktkum. Perhtungan motvas belajar sswa dlakukan pada setap bentuk aspek atau ndkator motvas. Hasl angket motvas kemudan dolah dengan menggunakan langkah-langkah yang dlakukan. Berdasarkan hasl perhtungan dalam peneltan yang dlakukan, maka dapat dlhat penngkatan motvas belajar pada sswa. 4. Pembahasan Metode Peneltan Tahap I Potens dan Masalah Dar hasl dar kegatan observas yang dlakukan terhadap sswa kelas XI MAN Model Mataram menunjukan bahwa potens yang dtemukan dalam peneltan n adalah Buku petunjuk praktkum sebaga pegangan sswa untuk praktkum dan ddalam kelas selama kegatan pembelajaran dengan masalah yang palng utama adalah kurangnya motvas belajar sswa kelas XI MAN Model Mataram mata pelajaran Fska. Rendahnya motvas belajar sswa n dtunjukan dengan jarangnya sswa mengajukan pertanyaan, malasnya peserta ddk mencatat mater pelajaran dan kurangnya respon terhadap pertanyaan yang dsampakan oleh guru. Salah satu penyebabnya adalah kurang buku pegangan sswa untuk belajar d rumah dan sswa harus mencatat dan memfoto copy mater untuk proses belajar mengajar dkelas. Berdasarkan potens yang dtemukan n, penelt bermaksud mengembangkan meda berupa Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum. Buku petunjuk praktkum Fska pernah dterapkan dsekolah lan tap belum pernah dkembangkan d MAN Model Mataram. Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum yang penelt kembangkan memlk penddkan berkarakter, serta bentuk evaluas yang menark. Meda pembelajaran Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum yang akan dhaslkan yatu terdr dar cover buku petunjuk praktkum, kata pengantar, daftar s, peta konsep mater, kegatan praktkum dan evaluas. Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum yang dbuat memlk jens dan ukuran tulsan yang mudah dbaca serta konsstens penomoran pada halamannya. Desan awal produk dkerjakan dengan menggunakan program mcrosoft offce publzer 007 kemudan dcetak dengan menggunakan kertas A4 80 gram untuk mengukur motvas belajar sswa. Berbeda dengan peneltan yang telah dlakukan oleh Styosar (013), yang dukur adalah mnat baca sswa, dan tdak memlk evaluas yang menark dan LKS. Desan awal Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum dapat dlhat pada lampran 3. Berbeda dengan peneltan yang telah dlakukan oleh Styosar (013) Desan Awal Produk K

6 Marha, Pengembangan Petunjuk Praktkum Konds pada potens dan masalah yang ada mendorong penelt untuk mengembangkan Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum untuk membantu proses belajar mengajar. Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum memlk kelebhan antara lan dapat memotvas sswa dalam proses pembelajaran bahkan dluar jam pelajaran karena Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum n sangat mudah dbawa kemana-mana. Selan tu juga Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum n memlk kombnas warna yang bervaras dan gambar-gambar menark mnat baca pada sswa Hasl Valdas Ahl Meda pembelajaran yang telah d desan dvaldas oleh ahl sebelum duj pada kelompok kecl. Valdas Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum dlakukan oleh 3 ahl 1 prakts. Hasl valdas dar ahl prakts mengatakan tdak ada revs terhadap produk karena sudah dkatakan layak untuk dgunakan. Hasl yang berbeda dperoleh dar ahl I, II dan III merekomendaskan perbakkan mengena tabel, perpaduan warna, jens tulsan dan gambar. Hasl valdas ahl menunjukkan bahwa meda pembelajaran Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum layak dgunakan dalam pembelajaran setelah melakukan revs Revs Produk Revs produk Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum dlakukan pada pemberan gars pada tabel eds kedua, memberkan kombnas warna dan tulsan yang sesua sehngga mudah untuk dbaca dan jens tulsan yang dgunakan dsesuakan dengan ukuran tulsan Metode Peneltan Tahap II Penggunaan meda pembelajaran Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum d MAN Model Mataram untuk mnengkatkan motvas belajar sswa pada mata pelajaran FISIKA mater gelombang dan buny. Sebelum menerapkan meda pembelajaran Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum, sswa mengs angket motvas belajar yang sebelumnya telah dvaldas. Angket yang telah ds oleh sswa kemudan dolah untuk mengetahu besar motvas sswa. Motvas belajar sswa dolah berdasarkan ndkator masng-masng. Jumlah semua ndkator adalah 4. Untuk ndkator perhatan jumlahnya ada 1 dmana sebelum menggunakan Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum 48 % dan setelah penerapan menngkat menjad 74%. Krtera penngkatan motvas dkorelaskan dengan krtera gandmana dperoleh hasl penngkatan motvas belajar sswa sebesar 0,50 dan berada pada kategor sedang. Aspek motvas belajar yang kedua adalah relevans dengan jumlah masng-masng 6 tem sebelum dan sesudah dmana sebelum penerapan Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum 49,5% dan setelah penerapan menngkat menjad 75,6%, dengan nla gan sebenar 0,53. Dan aspek motvas belajar yang ketga adalah kepercayaan dr, sebelum penggunaan meda besar motvas sswa adalah 43,6% dan setelahnya menjad 75 % dengan nla gan 0,55% untuk jumlah tem soal 3. Dan yang ke empat adalah kepuasan dengan banyak 4 tem soal, sebelum menggunakan Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum sebesar 49,5% dan setelah menggunakan menjad 75% dengan nla gan 0,50%. Dalam pengukuran motvas belajar sswa dgunakan teknk analss data berupa data kuanttatf, yang dperoleh penngkatan dengan menggunakan normalsas gan (gan) untuk motvas belajar berupa perhatan 0,50 dengan krtera sedang, motvas belajar relevans 0,53 dengan krtera sedang, motvas belajar kepercayaan dr 0,55 dengan krtera sedang, dan motvas belajar kepuasan 0,50 dengan krtera sedang Penngkatan motvas belajar secara klaskal juga berada pada krtera sedang dengan normalsas gan sebesar 0.5. Dengan demkan, hasl peneltan terhadap motvas belajar sswa secara klaskal mengalam penngkatan motvas belajar berada dalam kategor sedang. D. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan peneltan yang telah dlaksanakan dapat dsmpulkan bahwa meda pembelajaran berupa Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum dapat: 1. Teruj kevaldannya bak dar seg ahl meda maupun mater, dmana untuk krtera penddkan semua ahl memberkan nla A, untuk krtera tamplan ahl memberkan nla A dan nla B dar ahl yang lan, serta untuk krtera tekns semua ahl memberkan nla A.. Proses pembelajran berjalan dengan lancar, karena respon sswa yang bak terhadap buku petunjuk praktkum fska yang menjad sumber belajar. 3. Teruj keefektfannya karena mampu menngkatkan motvas belajar sswa kelas XI MAN Model Mataram pada mater gelombang dan buny. Dmana dperoleh gan untuk motvas belajar berupa perhatan 0,50 dengan krtera sedang, motvas belajar berupa relevans 0,53 dengan krtera sedang, motvas belajar berupa kepercayaan dr 0,55 dengan krtera sedang dan yang terakhr motvas belajar berupa kepuasan 0,50 dengan krtera sedang. Sedangkan Penngkatan motvas belajar secara klaskal juga berada pada krtera sedang dengan normalsas gan sebesar 0,5. Berdasarkan peneltaan yang telah dlakukan, maka dberkan beberapa saran bag penelt selanjutnya yatu: 1. Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum yang dkembangkan dapat dgunakan dengan bak, namun mash

7 188 PENDEKAR Jurnal Penddkan Berkarakter Vol. 1, No. 1, Aprl 018 (Specal Issues), hal memlk kekurangan bak dar seg penddkan, tamplan, dan kualtas tekns. Hal n dapat djadkan pertmbangan bag penelt selanjutnya untuk mengembangkan meda pembelajaran yang lebh sempurna lag.. Petunjuk praktkum berbentuk buku petunjuk praktkum n dapat dkembangkan untuk semua mater Fska untuk mater yang berbeda. 3. Peneltan n dlaksanakan sampa pada tahap uj coba kelompok kecl. Oleh karena tu dharapkan pada peneltan selanjutnya dlaksanakan sampa pada tahap penyebaran. UCAPAN TERIMA KASIH Penuls mengucapkan terma kash kepada dosen pembmbng, dosen fska, guru fska serta sswa kelas XI MIA B MAN Model Kota Mataram yang telah membantu dalam peneltan n. PROFIL PENULIS Nama Penuls adalah Marha. Lahr Kale o, 0 Agustus Sekolah Dasar dmula dar SDN Inpres Kale o pada tahun Setelah tu, dlanjutkan d SMPN LAMBU pada tahun dan terakhr d SMAN LAMBU pada tahun d jurusan IPA. Kemudan penuls dlanjutkan d Unverstas Muhammadyah Mataram dalam program penddkan Fska Fakultas keguruan dan Ilmu Penddkan (FKIP) pada tahun 013. Saran dan krtk atau penngkatan peneltan n yang bas dkrm melalu e-mal d : marhapan14@gmal.com DAFTAR RUJUKAN [1] Albab, M. Nourma Pengembangan Modul Fska Berbass Kearfan Lokal Mata Mater Hukum Newton Untuk Sswa SMA N 1 Sento Kelas X Bulon Progo. Skrps. Unverstas Islam Neger Sunan Kal Jaga yogyakarta. [] Azzahwat, dkk Pengembangan Modul Pembelajaran Fska SMA Berbass Kearfan Lokal untuk Menngkatkan Hasl Belajar Sswa. Jurnal Penddkan Fska, Prosdng Pertemuan Ilmah XXIX HFI Jateng & DIY ISSN : Dakses pada tanggal 09 februar 017. [3] Azwar, Safuddn Tes Prestas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [4] Ekajat.013. Fska Dasar Edss II. And. Yogyakarta. [5] Emzr Metode Peneltan Penddkan Kuanttatf & Kualtatf Eds Revs. Jakarta: PT Raja Grafndo Persada. [6] Gancol, 001. Fska Eds Kelma Jld I. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama [7] Hallday Davd, 003. Dasar-Dasar Fska Jld I. Tanggerang: Bnarupa Aksara Publsher. [8] Hake, R.R. (1998). Interactve-engagement versustradtonal methods: A sx-thousand-student survey of mechancs test data for ntroductory physcs courses. Amercan Journal of Physcs 66, 64 (1998) / [9] Martawjaya, M. Agus Buku Fska Peserta Ddk Berbass Kearfan Lokal Untuk Menngkatkan Karakter Dan Ketuntasan Belajar. Jurnal Sans dan Penddkan Fska. Jld 10, Nomor 3, Desember 014. [10] Nurhdayat Pengembangan penuntut pratkum fska dasar I berbass quded nqury untuk menngkatkan kemampuan berpkr krts mahasswa secara kelompok kecl dan kelompok besar. Skrps. Unverstas neger Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo Jurnal Publkas Penddkan http://ojs.unm.ac.d/ndex.php/pubpend Volume 7 Nomor 3, Oktober 2017 p-issn 2088-2092 e-issn 2548-6721 Submtted : 19/09/2017 Revewed : 28/09/2017 Accepted : 09/10/2017 Publshed :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALA (PBL) TERADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 14/15 Ftra Yand 1), Nurrahmawat ) dan era Deswta 3) 1) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Penddkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d SMA Muhammadyah 2 Bandar Lampung dan pada waktu semester genap (dua) tahun ajaran 2010/2011. B. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT KELAS I SDN JAMBEAN 03 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci