BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 RINGKASAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN GROUP RESUME DAN CONCEPT MAP DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Oleh: Endang Mulyan Daru Wahyun Peneltan n bertujuan untuk mengetahu apakah strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map mampu menngkatkan kualtas pembelajaran ekonom dalam bentuk penngkatan team buldng/kemampuan bekerjasama dan penngkatkan kreatvtas mahasswa. Jens peneltan n adalah peneltan tndakan partspan (partcpatory acton research).settng Peneltan n adalah Program Stud Akuntans - Fakultas Ilmu Sosal dan Ekonom Unverstas Neger Yogyakarta. Pelaksanaan peneltan tndakan n dlakukan pada semester genap tahun ajaran 2005/2006 pada mata kulah Ekonom Pembangunan. Peneltan n melbatkan mahasswa semester II sebanyak 40 mahasswa. Peneltan n dlakukan dalam delapan sklus. Analss data dlakukan menurut karekterstk masng-masng data yang terkumpul. Dar data yang terkumpul dklasfkaskan dan dkategorkan secara sstematk dan menurut karakterstknya, yang fokusnya darahkan pada pembelajaran ekonom. Berdasarkan hasl analss data dan pembahasan, dapat dsmpulkan bahwa strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map telah dapat menngkatkan kreatvtas dan kemampuan kerjasama/team buldng mahasswa dalam belajar ekonom. Pada tahap awal penerapan rancangan pembelajaran strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map, mahasswa merasa kesultan untuk mengkut proses pembelajaran terutama pada pelaksanaan kegatan dskus, hal n dsebabkan karena persapan dalam mempelajar mater yang dtugaskan kurang serus. Setelah strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map dkombnaskan dengan tugas membuat soal berkut jawaban, penguasaan mater menjad menngkat sehngga dskus dapat berjalan dengan lancar, akhrnya kreatvtas dan kemampuan bekerjasama sswa dalam belajar ekonom menjad menngkat. Setelah strateg n dulang beberapa kal mahasswa merasa senang dan mula dapat merasakan manfaatnya. D sampng tu dengan metode dskus dapat membuat sswa lebh komunkatf dan lebh beran dalam mengemukakan pendapat. Hal n nampak bahwa pada saat dselng dengan pembelajaran konvensonal mahasswa menjad kurang aktf.

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran yang bak adalah proses pembelajaran yang memperhatkan kesembangan antara tga aspek yatu kogntf, afektf dan pskomotor. Apabla proses pembelajaran dlaksanakan dengan memperhatkan kesembangan dar ketga aspek tersebut maka output penddkan akan mampu menghaslkan lulusan yang kreatf. Lulusan yang kreatf akan mampu mengantspas perubahan dan kemajuan masyarakat. Oleh sebab tu, penddkan harus mampu menghaslkan lulusan yang kreatf. Tanpa adanya kreatvtas, sult memlk keunggulan kompettf d tengahtengah bangsa n. Ratusan rbu sarjana yang menganggur saat n salah satu sebabnya adalah rendahnya kreatvtas mereka (Suyanto,2000). Oleh karena tu perguruan tngg harus beran tampl lebh dnams agar kreatvtas mahasswa dapat berkembang secara optmal. Namun yang terjad dlapangan tdak demkan. Banyak mahasswa yang dalam mengkut perkulahan mash bersfat pasf, tdak kreatf dan kemampuan bekerjasama dantara teman mash sangat rendah (team buldngnya sangat lemah). Hal n mengakbatkan hasl yang dcapa kurang optmal. Pada umumnya tugas kelompok yang dberkan oleh dosen kenyataannya banyak yang dkerjakan oleh satu atau dua orang, sedangakan anggota kelompok yang lan hanya numpang nama. Berdasarkan permasalahan d atas perlu dcar solus agar proses pembelajaran mampu menghaslkan lulusan yang memlk kreatvtas yang tngg dan kemampuan bekerjasama yang bak sehngga hasl belajar bsa optmal. Salah satu cara untuk menngkatkan kreatvtas dan menumbuhkan kemampuan bekerja sama (team buldng) mahasswa adalah dengan strateg pembelajaran aktf. Salah satu strateg pembelajaran aktf adalah dengan menggunakan model group resume dan concept map. Dengan strateg pembelajaran n dharapkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama mahasswa dapat berkembang.

3 Oleh karena tu pada langkah awal untuk pengembangan kreatvtas dan memperkuat team buldng dantara mahasswa akan dcobakan Strateg Pembelajaran Aktf dengan Group Resume dan Concept Map. Dengan Penerapan strateg n dharapkan mampu menngkatkan kreatvtas mahasswa dan mampu memperkokoh team buldng dantara mahasswa. Strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume akan dapat membantu mahasswa menjad lebh akrab atau mampu melakukan team buldng (kerjasama kelompok) yang anggotanya sudah salng mengenal sebelumnya. Dengan tumbuhnya team buldng dantara mahasswa akan dapat membantu dalam penyelesaan tugas-tugas yang dberkan oleh dosen dengan bak dan optmal, karena tugas tdak dselesakan sendr melankan dselesakan oleh beberapa orang bersama-sama. Sedangkan strateg pembelajaran aktf dengan Concept Map akan dapat membantu mahasswa dalam mensstess atau membuat gambar atau dagram tentang konsep-konsep utama yang salng berhubungan. Strateg pembelajaran n termasuk dalam kategor sntess kreatf. Dengan demkan dharapkan dengan strateg pembelajaran n akan mampu menumbuhkan kreatvtas mahasswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat drumuskan permasalahan sebaga berkut: Apakah strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map mampu menngkatkan kualtas pembelajaran ekonom dalam bentuk penngkatan team buldng/kemampuan bekerjasama dan penngkatkan kreatvtas mahasswa?

4 BAB II TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Peneltan n bertujuan untuk mengetahu: Apakah strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map mampu menngkatkan kualtas pembelajaran ekonom dalam bentuk penngkatan team buldng/kemampuan bekerjasama dan penngkatkan kreatvtas mahasswa. B. Manfaat Peneltan Hasl peneltan n dharapkan dapat dgunakan sebaga bahan pertmbangan dalam mengambl kebjakan bag dosen dalam rangka penngkatan kualtas pembelajaran yang dapat menngkatkan kreatftas mahasswa khususnya kreatvtas dalam belajar ekonom dan menunbuhkan team buldng mahasswa.

5 BAB IV METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan tndakan partspan (partcpatory acton research). Gagasan sentral peneltan n adalah bahwa orang yang akan melakukan tndakan harus juga terlbat dalam proses peneltan dar awal. Mereka tdak hanya menyadar perlunya melaksanakan program tndakan tertentu, tetap secara jwa raga akan terlbat dalam program tndakan tersebut (Suwarsh Madya, 1994). Dengan cara tersebut maka permasalahan nyata yang dhadap penelt akan tampak d permukaan dan oleh karena terlbat langsung dengan tndakan tersebut, maka a akan dapat segera melakukan langkah-langkah antspas dan perbakan. B. Settng Peneltan Settng Peneltan n adalah Program Stud Akuntans - Fakultas Ilmu Sosal dan Ekonom Unverstas Neger Yogyakarta. Pelaksanaan peneltan tndakan n dlakukan pada semester genap tahun ajaran 2005/2006 pada mata kulah Ekonom Pembangunan. Peneltan n melbatkan mahasswa semester II sebanyak 40 mahasswa. C. Phak-yang Dlbatkan dalam Peneltan Phak-phak yang dlbatkan dalam peneltan adalah: 1. Dosen sebaga penelt dan sekalgus sebaga pelaku tndakan berjumlah 1 orang. 2. Dosen pengamat yang berjumlah 1 orang. 3. Mahasswa sebaga subyek ddk yang berjumlah 40 orang.

6 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sklus Pertama 1. Perencanaan Dalam tahapan n tndakan dmula dengan penerapan rancangan pembelajaran aktf denga model group resume dan concept map pada pokok bahasan Teor Pembangunan Ekonom. Hasl tndakan n dadakan pemantauan untuk devaluas secara kuanttatf dan kualtatf dar hasl pemaknaan tugas yang telah dsusun dan hasl pelaksanaan dskus. Tahap selanjutnya adalah melakukan refleks dan merencanakan upaya perbakan. Pada tahap n mahasswa dbag dalam 8 kelompok masng-masng kelompok terdr dar 5 orang. Satu mnggu sebelum pembelajaran dlaksanakan, masngmasng kelompok dber tugas untuk membaca mater tentang Teor Pertumbuhan Ekonom. Kelompok I (kelompok yang akan tampl dalam dskus I) dber tugas menyusun resume dan membuat concept map. Hasl concept map dpersentaskan d dalam kelas. Setelah rancangan sklus pertama dtentukan, penelt melaksanakan rancangan yang telah dsusun. Oleh karena tujuan pelaksanaan sklus pertama n adalah menumbuhkan beberapa aspek kreatvtas dan team buldng secara bersama-sama d kalangan mahasswa maka hasl tndakan n terkat dengan perkembangan kedua aspek tersebut. Hasl yang durakan n ddasarkan pada temuan-temuan yang dperoleh d lapangan sehubungan dengan pelaksanaan tndakan d sklus pertama. Hasl peneltan dperoleh dar hasl pengamatan, wawancara, dan penlaan terhadap tugas-tugas yang dkerjakan sswa. 2. Implementas Tndakan Berkut n beberapa hasl temuan yang dperoleh untuk masng-masng aspek adalah sebaga berkut.

7 a. Aspek Kreatvtas Untuk menumbuhkan kreatvtas mahasswa, proses pembelajaran ddesan dengan metode dskus. Melalu metode n dharapkan mahasswa mampu mengaktualsaskan drnya secara bebas dan kreatf. Seluruh kegatan dskus drancang sesua dengan langkah-langkah dalam metode pembelajaran aktf dengan group resume dan concept map. Dosen sebaga pelaksana tndakan hanya bertndak sebaga fasltator dan motvator. Hasl analss aspek kreatvtas dan kemampuan bekerjasama dkategorkan menjad tga tngkatan yatu tngg sedang dan rendah. Pengkategoran kreatvtas dlakukan dengan cara mengembangkan nstrumen kreatvtas yang terdr dar 9 butr pernyataan. Setap burtr pernyataan dbuat rentangan skor yatu 3, 2, 1. Untuk membuat tga tngkatan kreatvtas dlakukan dengan cara mencar selsh antara skor total deal teertngg dengan skor total deal terendah. Selsh antara keduanya dbag tga. Haslnya dtambahkan pada skor total deal terendah. Hasl analss menunjukkan bahwa skor total deal tertngg adalah 27 dan terendah adalah 9, sehngga selshnya sebesar 18. Selsh sebesar 18 dbag 3 ketemu 6 (nterval). Dengan demkan tngkatan kreatvtas adalah sebaga berkut: Skor: < 9 kategor rendah Skor: 9-15 kategor sedang Skor: >15 kategor tngg Pengkategoran kemampuan bekerjasama dlakukan dengan cara mengembangkan nstrumen kemampuan bekerjasama yang terdr dar 4 butr pernyataan. Setap burtr pernyataan dbuat rentangan skor yatu 3, 2, 1. Untuk membuat tga tngkatan kemampuan bekerjasama dlakukan dengan cara mencar

8 selsh antara skor total deal tertngg dengan skor total deal terendah. Selsh antara keduanya dbag tga sebaga nterval. Hasl analss menunjukkan bahwa skor total deal tertngg adalah 12 dan terendah adalah 4, sehngga selshnya sebesar 8. Selsh sebesar 8 dbag 3 ketemu 2,67 (nterval). Dengan demkan tngkatan kemampuan bekerjasama adalah sebaga berkut: Skor : < 4 kategor rendah Skor: 4-6,67 kategor sedang Skor: > 6,67 kategor tngg Berdasarkan pengkategoran d atas, rngkasan analss pada sklus pertama tertuang dalam tabel berkut. Tabel 1. Hasl Penlaan Aspek Kreatvtas Aspek Kreatvtas F % Tngg 4 10,0 Sedang 13 32,5 Rendah 23 57,5 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan kreatvtas, dar tabel 1 dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus pertama ternyata sebagan besar tngkat kreatvtas mahasswa mash tergolong rendah (57,5 %). Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus pertama sudah bsa menumbuhkan kreatvtas mahasswa namun mash dalam tngkat yang rendah. Hal n mengakbatkan pelaksanaan dskus pada sklus pertama menjad kurang greget. Mahasswa pada umumnya mash malu-malu untuk mengajukan pertanyaan atau gagasan dalam dskus akbatnya tdak muncul gagasan-gagasan yang berbeda, umumnya peserta dskus hanya mengkut

9 pendapat-pendapat yang muncul tanpa mampu mengajukan gagasan lan yang berbeda. b. Aspek Kerjasama/Team Buldng Dlhat dar aspek penngkatan team buldng mahasswa, berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator secara kuanttatf dapat dlhat pada tabel 2. berkut. Tabel 2 Hasl Penlaan Aspek Kerjasama Aspek Kerjasama f % Tngg 2 5,0 Sedang 10 25,0 Rendah 28 70,0 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan team buldng mahasswa, dar tabel 2 dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus pertama ternyata sebagan besar tngkat kemampuan bekerjasama dalam kelompok mash tergolong rendah (70 %). Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus pertama belum mampu menumbuhkan kemampuan bekerjasama mahasswa. 3. Evaluas dan Refleks Berdasarkan hasl pelaksanaan tndakan pada sklus pertama dlakukan kegatan evaluas untuk mengetahu kekurangan dan kelemahan hasl mplementas rancangan pembelajaran pada sklus pertama. Beberapa temuan yang dperoleh dar hasl mplementas rancangan pembelajaran pada sklus pertama adalah sebaga berkut:

10 kreatvtas mahasswa sudah nampak, namun mash relatf rendah, team buldng mahasswa belum nampak, mash terbatas pada sebagan kecl mahasswa, dan sebagan besar mash tergolong rendah. Berdasarkan temuan-temuan yang dperoleh tersebut terlhat bahwa rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan belum mampu menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama secara optmal. Berdasarkan temuan tersebut perlu dlakukan pembenahan-pembenahan terhadap rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan pada sklus pertama supaya dalam dlaksanakan secara lebh efektf. 4. Tndak Lanjut Untuk menentukan rancangan pembelajaran yang dterapkan pada sklus kedua n, penelt melaksanakan dskus dan pembahasan untuk merancang strateg pembelajaran pada sklus yang kedua. Rendahnya kreatvtas dalam tndakan sklus pertama n berdasarkan hasl pengamatan dsebabkan karena kurangnya pemahaman konsep dar mahasswa. Sedangkan rendahnya team buldng antara lan dsebabkan karena kurang tegasnya koodnator kelompok daplam membag tugas. Dalam rangka untuk menngkatkan kreatvtas dan team buldng, rancangan pembelajaran sepert yang dlakukan pada sklus pertama dengan berbaga penyempurnaan atas kekurangan dan kelemahan yang dalam pada sklus pertama. Untuk menngkatkan kreatvtas mahasswa dalam mempelajar tugas yang dberkan, pada sklus yang kedua tugas mahasswa sebelum pembelajaran dlakukan dtambah membuat soal berkut jawaban atas

11 mater yang dtugaskan. Dengan cara n harapan yang dngnkan, mahasswa akan lebh menguasa mater tersebut, sehngga dskus dapat berjalan dengan lancar. B. Sklus Kedua 1. Perencanaan Berdasarkan hasl evaluas dan refleks d atas, dbuat rancangan pembelajaran yang dupayakan untuk menngkatkan aspek kreatvtas dan kemampuan bekerjasama. Strateg yang dgunakan sepert yang telah durakan pada pembahasan akhr sklus pertama. 2. Implementas Tndakan Implementas rancangan pembelajaran pada sklus kedua n dengan mater unsur-unsur pembangunan ekonom. Hasl dar mplementas tndakan pada sklus kedua dapat dlhat sebaga berkut: a. Aspek Kreatvtas Berkut n hasl temuan yang dperoleh untuk masng-masng aspek kreatvtas adalah sebaga berkut. Tabel 3. Hasl Penlaan Aspek Kreatvtas Aspek Kreatvtas f % Tngg 6 15,0 Sedang 13 32,5 Rendah 21 52,5 Jumlah ,0

12 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan kreatvtas, dar tabel 3. dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus kedua ternyata mengalam kenakan, sebagan besar tngkat kreatvtas mahasswa pada sklus pertama mash tergolong rendah (57,5 %), pada sklus kedua yang kreatvtasnya termasuk dalam kategor rendah turun sedkt mnjad 52,5%, kategor sedang sebesar (32,5%), kategor tngg 15%. Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus kedua sudah bsa menumbuhkan kreatvtas mahasswa namun belum optmal. b. Aspek Kerjasama/Team Buldng Dlhat dar aspek bekerjasama mahasswa, berdasarkan hasl pengamatan dperoleh kemampuan bekerjasama mengalam kenakan walaupun belum optmal, hal n bsa dlhat dar keterlbatan mahasswa dalam pembuatan tugas kelompok. Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator secara kuanttatf dapat dlhat pada tabel 4. berkut. Tabel 4 Hasl Penlaan Aspek Kerjasama Aspek Kerjasama f % Tngg 4 10,0 Sedang 12 30,0 Rendah 24 60,0 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss, setelah dbuat tngkatan kemampuan bekerjasama, dar tabel 4 dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus kedua ternyata kemampuan bekerjasama mengalam penngkatan. Kemampuan

13 kerjasama yang tergolong tngg nak dar 5% menjad 10%. Sedangkan yang kemampuan kerjasama rendah turun dar 70% menjad 60%. Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus kedua sudah bsa menumbuhkan kemampuan bekerjasama mahasswa namun belum optmal. 3. Evaluas dan Refleks Berdasarkan hasl pelaksanaan tndakan pada sklus kedua dlakukan kegatan evaluas untuk mengetahu kekurangan dan kelemahan hasl mplementas rancangan pembelajaran pada sklus kedua. Beberapa temuan yang dperoleh dar hasl mplementas rancangan pembelajaran pada sklus kedua adalah sebaga berkut: kreatvtas sswa sudah mengalam kenakan, namun belum optmal, kemampuan bekerjasama mahasswa sudah mengalam kenakan, namun belum optmal. Berdasarkan temuan-temuan yang dperoleh tersebut terlhat bahwa rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan sudah mampu menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama, namun belum optmal. Berdasarkan temuan tersebut perlu dlakukan pembenahan-pembenahan terhadap rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan pada sklus kedua supaya dalam dlaksanakan secara lebh efektf. 4. Tndak Lanjut Untuk menentukan rancangan pembelajaran yang dterapkan d sklus ketga, penelt melaksanakan dskus dan pembahasan untuk merancang strateg pembelajaran pada sklus yang kedua. Dalam rangka untuk menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama, rancangan pembelajaran sepert yang dlakukan pada sklus ketga dengan berbaga penyempurnaan atas kekurangan dan kelemahan yang dalam pada sklus kedua. Untuk menngkatkan pemahaman

14 mahasswa dalam mempelajar tugas yang dberkan, pada sklus yang ketga tugas mahasswa sebelum pembelajaran dlakukan dtambah membuat soal berkut jawaban atas mater yang dtugaskan dengan menambah sumber bacaan. Dengan cara n harapan yang dngnkan, mahasswa akan lebh menguasa mater tersebut dan lebh berkembang dalam menjawab soal-soal, sehngga dskus dapat berjalan dengan lancar dan kemampuan mengemukakan pendapat lebh berkualtas.. C. Sklus Ketga 1. Perencanaan Berdasarkan hasl evaluas dan refleks d atas, dbuat rancangan pembelajaran yang dupayakan untuk menngkatkan aspek kreatvtas dan kemampuan bekerjasama. Strateg yang dgunakan sepert yang telah durakan pada pembahasan akhr sklus kedua. 2. Implementas Tndakan Implementas rancangan pembelajaran d sklus ketga n dengan mater tahap-tahap pembangunan ekonom. Hasl dar mplementas tndakan pada sklus ketga dapat dlhat sebaga berkut. a. Aspek Kreatvtas Berkut n beberapa hasl temuan yang dperoleh untuk masng-masng aspek adalah sebaga berkut.

15 Tabel 5. Hasl Penlaan Aspek Kreatvtas Aspek Kreatvtas f % Tngg 8 20,0 Sedang 15 37,5 Rendah 17 42,5 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan kreatvtas, dar tabel 5. dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus ketga ternyata mengalam kenakan, tngkat kreatvtas mahasswa tergolong rendah turun menjad 42,5%, dan yang tergolong tngg nak menjad 20%. b. Aspek Kerjasama/Team Buldng Dlhat dar aspek penngkatan team buldng/kemampuan bekerjasama mahasswa, berdasarkan hasl pengamatan dperoleh kemampuan bekerjasama dalam kelompok mengalam kenakan walaupun belum optmal, hal n bsa dlhat dar keterlbahan mahasswa dalam kelompok. Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator secara kuanttatf dapat dlhat pada tabel 6. berkut. Tabel 6 Hasl Penlaan Aspek Kerjasama Aspek Kerjasama f % Tngg 7 17,5 Sedang 14 35,0 Rendah 19 47,5 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss, setelah dbuat tngkatan kemampuan bekerjasama, dar tabel 6 dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus ketga ternyata sebagan besar tngkat kemampuan bekerjasama mahasswa yang

16 tergolong rendah mengalam penurunan menjad 47,5%, yang tergolong tngg mengalam kenakan menjad 17,5%. 3. Evaluas dan Refleks Berdasarkan hasl pelaksanaan tndakan pada sklus ketga dlakukan kegatan evaluas untuk mengetahu kekurangan dan kelemahan hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus ketga. Beberapa temuan yang dperoleh dar hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus ketga adalah sebaga berkut: kreatvtas sswa sudah mengalam kenakan, namun belum optmal, kemampuan bekerjasama mahasswa sudah mengalam kenakan, namun belum optmal. Berdasarkan temuan-temuan yang dperoleh tersebut terlhat bahwa rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan sudah mampu menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama secara optmal. Berdasarkan temuan tersebut perlu dlakukan pembenahan-pembenahan terhadap rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan pada sklus ketga supaya dalam dlaksanakan secara lebh efektf. 4. Tndak Lanjut Untuk menentukan rancangan pembelajaran yang dterapkan d sklus keempat, penelt melaksanakan dskus dan pembahasan untuk merancang strateg pembelajaran pada sklus yang keempat. Dalam rangka untuk menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama rancangan pembelajaran sepert yang dlakukan pada sklus ketga dengan berbaga penyempurnaan atas kekurangan dan kelemahan yang dalam pada sklus ketga. Untuk menngkatkan pemahaman mahasswa dalam mempelajar tugas yang dberkan, pada sklus

17 yang keempat tugas mahasswa sebelum pembelajaran dlakukan dtambah membuat soal berkut jawaban atas mater yang dtugaskan dengan menambah sumber bacaan. Dengan cara n harapan yang dngnkan, mahasswa akan lebh menguasa mater tersebut dan lebh berkembang dalam menjawab soal-soal, sehngga dskus dapat berjalan dengan lancar dan kemampuan mengemukakan pendapat lebh berkualtas. D. Sklus Keempat 1. Perencanaan Berdasarkan hasl evaluas dan refleks d atas, dbuat rancangan pembelajaran yang dupayakan untuk menngkatkan aspek kreatvtas dan kemampuan bekerjasama. Strateg yang dgunakan sepert yang telah durakan pada pembahasan akhr sklus ketga. 2. Implementas Tndakan Implementas rancangan pembelajaran d sklus keempat n dengan mater kemsknan dan strateg mengatas kemsknan. Hasl dar mplementas tndakan pada sklus keempat dapat dlhat sebaga berkut: a. Aspek Kreatvtas Berkut n beberapa hasl temuan yang dperoleh dar aspek kreatvtas adalah sebaga berkut.

18 Tabel 7. Hasl Penlaan Aspek Kreatvtas Aspek Kreatvtas f % Tngg 7 17,5 Sedang 17 42,5 Rendah 16 40,0 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan kreatvtas, dar tabel 7. dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus keempat yang kreatvtasnya tergolong tngg mengalam penurunan sebesar 2,5%. Namun yang sedang mengalam kenakan dan yang rendah mengalam penurunan. b. Aspek Kerjasama/Team Buldng Dlhat dar aspek kemampuan bekerjasama mahasswa, berdasarkan hasl pengamatan dperoleh kemampuan bekerjasama mengalam kenakan walaupun belum optmal, hal n bsa dlhat dar penngkatan keterlbatan mahasswa dalam kelompok. Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator secara kuanttatf dapat dlhat pada tabel 8. berkut. Tabel 8 Hasl Penlaan Aspek Kerjasama Aspek Kerjasama f % Tngg 10 25,0 Sedang 17 42,5 Rendah 13 32,5 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss, setelah dbuat tngkatan kemampuan bekerjasama mahasswa, dar tabel 8 dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan

19 sklus keempat ternyata sebagan besar tngkat kemampuan bekerjasama mahasswa sudah menngkat dan tergolong sedang (452,5%). Prosentase mahasswa yang kemampuan bekerjasamanya tergolong tngg mengalam kenakan menjad 25%. Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus keempat sudah bsa menumbuhkan kemampuan bekerjasama mahasswa namun belum optmal. 3. Evaluas dan Refleks Berdasarkan hasl pelaksanaan tndakan pada sklus keempat dlakukan kegatan evaluas untuk mengetahu kekurangan dan kelemahan hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus keempat. Beberapa temuan yang dperoleh dar hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus keempat adalah sebaga berkut: kreatvtas sswa sudah mengalam kenakan, namun belum optmal, kemampuan bekerjasama mahasswa sudah mengalam kenakan, namun belum optmal. Berdasarkan temuan-temuan yang dperoleh tersebut terlhat bahwa rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan sudah mampu menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama secara optmal. Berdasarkan temuan tersebut perlu dlakukan pembenahan-pembenahan terhadap rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan pada sklus keempat supaya dlaksanakan secara lebh efektf. 4. Tndak Lanjut Untuk menentukan rancangan pembelajaran yang dterapkan d sklus keempat, penelt melaksanakan dskus dan pembahasan untuk merancang strateg pembelajaran pada sklus yang kelma. Dalam rangka untuk menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama rancangan pembelajaran sepert yang

20 dlakukan pada sklus kelma dengan berbaga penyempurnaan atas kekurangan dan kelemahan yang dalam pada sklus keempat. Untuk menngkatkan pemahaman mahasswa dalam mempelajar tugas yang dberkan, pada sklus yang kelma tugas mahasswa sebelum pembelajaran dlakukan dtambah membuat soal berkut jawaban atas mater yang dtugaskan dengan menambah sumber bacaan. Dengan cara n harapan yang dngnkan, mahasswa akan lebh menguasa mater tersebut dan lebh berkembang dalam menjawab soal-soal, sehngga dskus dapat berjalan dengan lancar dan kemampuan mengemukakan pendapat lebh berkualtas.. E. Sklus Kelma 1. Perencanaan Berdasarkan hasl evaluas dan refleks d atas, dbuat rancangan pembelajaran yang dupayakan untuk menngkatkan aspek kreatvtas dan kemampuan bekerjasama. Strateg yang dgunakan sepert yang telah durakan pada pembahasan akhr sklus keempat. 2. Implementas Tndakan Implementas rancangan pembelajaran d sklus kelma n dengan mater pendapatan nasonal sebaga ndeks tngkat kesejahteraan. Hasl dar mplementas tndakan pada sklus kelma dapat dlhat sebaga berkut:

21 a. Aspek Kreatvtas Berkut n beberapa hasl temuan yang dperoleh untuk masng-masng aspek adalah sebaga berkut. Tabel 9. Hasl Penlaan Aspek Kreatvtas Aspek Kreatvtas f % Tngg 10 25,0 Sedang 20 50,0 Rendah 10 25,0 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan kreatvtas, dar tabel 9. dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus kelma ternyata mengalam kenakan yang cukup tngg, sebagan besar tngkat kreatvtas mahasswa pada sklus kelma sebagan besar tergalong sedang (50%), yang tergolong tngg nak menjad 25%. Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus kelma sudah bsa menumbuhkan kreatvtas mahasswa namun belum optmal. b. Aspek Kerjasama/Team Buldng Dlhat dar aspek kemampuan bekerjasama mahasswa, berdasarkan hasl pengamatan dperoleh kemampuan bekerjasama mengalam kenakan walaupun belum optmal, hal n bsa dlhat dar keterlbatan dalam kelompok dan kualtas pekerjaan mahasswa sudah mengarah pada mater yang dpelajar. Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator secara kuanttatf dapat dlhat pada tabel 10. berkut.

22 Tabel 10 Hasl Penlaan Aspek Kerjasama Aspek Kerjasama f % Tngg 12 30,0 Sedang 16 40,0 Rendah 12 30,0 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss, setelah dbuat tngkatan kemampuan bekerjasama mahasswa, dar tabel 10 dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus kelma ternyata sebagan besar tngkat kemampuan bekerjasama mahasswa sudah menngkat dan tergolong sedang (40 %). Prosentase mahasswa yang kemampuan bekerjasama tergolong tngg mengalam kenakan menjad sebesar 30%. Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus kelma sudah bsa menumbuhkan kemampuan bekerjasaman mahasswa. 3. Evaluas dan Refleks Berdasarkan hasl pelaksanaan tndakan pada sklus kelma dlakukan kegatan evaluas untuk mengetahu kekurangan dan kelemahan hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus kelma. Beberapa temuan yang dperoleh dar hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus kelma adalah sebaga berkut: kreatvtas sswa sudah mengalam kenakan, namun belum optmal, kemampuan bekerjasama mahasswa sudah mengalam kenakan, namun belum optmal. Berdasarkan temuan-temuan yang dperoleh tersebut terlhat bahwa rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan sudah mampu menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama secara optmal. Berdasarkan temuan tersebut perlu dlakukan pembenahan-pembenahan terhadap rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan pada sklus kelma supaya dalam dlaksanakan secara lebh efektf.

23 4. Tndak Lanjut Untuk menentukan rancangan pembelajaran yang dterapkan d sklus keenam, penelt melaksanakan dskus dan pembahasan untuk merancang strateg pembelajaran pada sklus yang keenam. Dalam rangka untuk menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama rancangan pembelajaran sepert yang dlakukan pada sklus keenam dengan berbaga penyempurnaan atas kekurangan dan kelemahan yang dalam pada sklus kelma. Untuk menngkatkan pemahaman mahasswa dalam mempelajar tugas yang dberkan, pada sklus yang keenam tugas mahasswa sebelum pembelajaran lakukan dtambah membuat soal berkut jawaban atas mater yang dtugaskan dengan menambah sumber bacaan dan dhmbau sebelum persentas d kelas ddskuskan terlebh dahulu dalam kelompok. Dengan cara n harapan yang dngnkan, mahasswa akan lebh menguasa mater tersebut dan lebh berkembang dalam menjawab soal-soal, sehngga dskus dapat berjalan dengan lancar dan kemampuan mengemukakan pendapat lebh berkualtas. F. Sklus Keenam 1. Perencanaan Berdasarkan hasl evaluas dan refleks d atas, dbuat rancangan pembelajaran yang dupayakan untuk menngkatkan aspek kreatvtas dan kemampuan bekerjasama. Strateg yang dgunakan sepert yang telah durakan pada pembahasan akhr sklus kelma.

24 2. Implementas Tndakan Implementas rancangan pembelajaran d sklus keenam n dengan mater Dstrbus Pendapatan. Hasl dar mplementas tndakan pada sklus keenam dapat dlhat sebaga berkut: a. Aspek Kreatvtas Berkut n beberapa hasl temuan yang dperoleh untuk masng-masng aspek adalah sebaga berkut. Tabel 13. Hasl Penlaan Aspek Kreatvtas Aspek Kreatvtas F % Tngg 12 30,0 Sedang 20 50,0 Rendah 18 45,0 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan kreatvtas, dar tabel 11. dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus keenam ternyata mengalam kenakan yang cukup tngg, sebagan besar tngkat kreatvtas mahasswa tergolong sedang (50 %), yang tergolong tngg nak menjad 30%. Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus keenam sudah bsa menumbuhkan kreatvtas mahasswa namun belum optmal. b. Aspek Kerjasama/Team Buldng Dlhat dar aspek kemampuan bekerjasama, hasl analss dar keseluruhan ndkator secara kuanttatf dapat dlhat pada tabel 12. berkut.

25 Tabel 12 Hasl Penlaan Aspek Kerjasama Aspek Kerjasama F % Tngg 14 35,0 Sedang 17 42,5 Rendah 9 22,5 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan kemandran mahasswa, dar tabel 2 dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus keenam ternyata sebagan besar tngkat kemampuan bekerjasama mahasswa sudah menngkat yang tergolong sedang (42,5%). Prosentase mahasswa yang tergolong tngg menjad 35%. Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus keenam sudah bsa menumbuhkan kemampuan bekerjasama yang cukup besar. 3. Evaluas dan Refleks Berdasarkan hasl pelaksanaan tndakan pada sklus keenam dlakukan kegatan evaluas untuk mengetahu kekurangan dan kelemahan hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus keenam. Berdasarkan temuantemuan yang dperoleh tersebut terlhat bahwa rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan sudah mampu menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama yang cukup besar, namun belum optmal. Berdasarkan temuan tersebut perlu dlakukan pembenahan-pembenahan terhadap rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan pada sklus ketujuh supaya dalam dlaksanakan secara lebh efektf. 4. Tndak Lanjut Untuk menentukan rancangan pembelajaran yang dterapkan d sklus ketujuh, penelt melaksanakan dskus dan pembahasan untuk merancang strateg

26 pembelajaran pada sklus yang ketujuh. Dalam rangka untuk menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama rancangan pembelajaran sepert yang dlakukan pada sklus keempat dengan berbaga penyempurnaan atas kekurangan dan kelemahan yang dalam pada sklus keenam. Untuk menngkatkan pemahaman mahasswa dalam mempelajar tugas yang dberkan, pada sklus yang ketujuh drancang pembelajaran yang sama dengan sklus keenam. Dengan cara n harapan yang dngnkan, mahasswa akan lebh menguasa mater tersebut dan lebh berkembang dalam menjawab soal-soal, sehngga dskus dapat berjalan dengan lancar dan kemampuan mengemukakan pendapat lebh berkualtas. G. Sklus Ketujuh 1. Perencanaan Berdasarkan hasl evaluas dan refleks d atas, dbuat rancangan pembelajaran yang dupayakan untuk menngkatkan aspek kreatvtas dan kemampuan bekerjasama. Strateg yang dgunakan sepert yang telah durakan pada pembahasan akhr sklus keenam. 2. Implementas Tndakan Implementas rancangan pembelajaran d sklus ketujuh n dengan mater masalah dan kebjakan ekonom. Hasl dar mplementas tndakan pada sklus ketujuh dapat dlhat sebaga berkut: a. Aspek Kreatvtas Berkut n beberapa hasl temuan yang dperoleh untuk aspek kreatvtas adalah sebaga berkut.

27 Tabel 13. Hasl Penlaan Aspek Kreatvtas Aspek Kreatvtas f % Tngg 16 40,0 Sedang 21 52,5 Rendah 3 7,5 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan kreatvtas, dar tabel 13. dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus ketujuh ternyata mengalam kenakan yang cukup tngg, sebagan besar tngkat kreatvtas mahasswa pada sklus ketujuh sebagan besar tergolong sedang (52,5 %), yang tergolong tngg juga mengalam kenakan yang tngg menjad 40%, yang tergolong rendah relatf kecl yatu s e besar 7,5% b. Aspek Keerjasama/Team Buldng Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator secara kuanttatf dapat dlhat pada tabel 12. berkut. Tabel 14. Hasl Penlaan Aspek Kerjasama Aspek Kerjasama F % Tngg 21 52,5 Sedang 17 42,5 Rendah 2 5,0 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss, setelah dbuat tngkatan kemampuan bekerjasama mengalam kenakan yang besar mencapa 52,5%. Dmana lebh dar

28 separo mahasswa termasuk tngg. Dengan demkan, dapat dkatakan bahwa hasl tndakan sklus ketujuh sudah bsa menumbuhkan kemampuan bekerjasaman mahasswa dengan bak. 3. Evaluas dan Refleks Berdasarkan hasl pelaksanaan tndakan pada sklus ketujuh dlakukan kegatan evaluas untuk mengetahu kekurangan dan kelemahan hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus ketujuh. Beberapa temuan yang dperoleh dar hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus ketujuh adalah sebaga berkut: kreatvtas sswa sudah mengalam kenakan. kemampuan bekerjasama mahasswa sudah mengalam Berdasarkan temuan-temuan yang dperoleh tersebut terlhat bahwa rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan sudah mampu menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama dengan bak. Berdasarkan temuan tersebut perlu dlakukan pembenahan-pembenahan terhadap rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan pada sklus ketujuh supaya dalam dlaksanakan secara lebh efektf. 4. Tndak Lanjut Untuk menentukan rancangan pembelajaran yang dterapkan d sklus kedelapan, penelt melaksanakan dskus dan pembahasan untuk merancang strateg pembelajaran pada sklus yang kedelapan. Dalam rangka untuk menngkatkan kreatvtas dan kemampuan bekerjasama rancangan pembelajaran sepert yang dlakukan pada sklus ketujuh dengan berbaga penyempurnaan atas kekurangan dan kelemahan yang dalam pada sklus ketujuh. Untuk menngkatkan pemahaman mahasswa dalam mempelajar tugas yang dberkan,

29 pada sklus yang kedelapan drncang pembelajaran sama dengan sklus ketujuh. Dengan cara n harapan yang dngnkan, mahasswa akan lebh menguasa mater tersebut dan lebh berkembang dalam menjawab soal-soal, sehngga dskus dapat berjalan dengan lancar dan kemampuan mengemukakan pendapat lebh berkualtas. H. Sklus Kedelapan 1. Perencanaan Berdasarkan hasl evaluas dan refleks d atas, dbuat rancangan pembelajaran yang dupayakan untuk menngkatkan aspek kreatvtas dan kemampuan bekerjasama. Strateg yang dgunakan sepert yang telah durakan pada pembahasan akhr sklus ketujuh. 2. Implementas Tndakan Implementas rancangan pembelajaran d sklus kedelapan n dengan mater pembangunan d sektor pertanan, ndustr dan perdagangan. Hasl dar mplementas tndakan pada sklus kedelapan dapat dlhat sebaga berkut: a. Aspek Kreatvtas Berkut n hasl temuan yang dperoleh dar aspek kreatvtas adalah sebaga berkut. Tabel 15. Hasl Penlaan Aspek Kreatvtas Aspek Kreatvtas F % Tngg 15 37,5 Sedang 21 52,5 Rendah 4 10,0 Jumlah ,0

30 Berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator, setelah dbuat tngkatan kreatvtas, dar tabel 15. dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus kedelapan tdak jauh berbeda dengan hasl sklus ketujuh. Sebagan besar kreatvtasnya tergolong sedang dan tngg, namun mahasswa yang kreatvtasnya tergolong tngg justru turun ssebesar 1 orang (2,5%) dan mahasswa yang kreatvtasnya tergolong rendah nak 1 orang (2,5%). b. Aspek Kerjasama/Team Buldng Dlhat dar aspek kemampuan bekerjasama, berdasarkan hasl analss dar keseluruhan ndkator secara kuanttatf dapat dlhat pada tabel 16. berkut. Tabel 16. Hasl Penlaan Aspek Kerjasama Aspek Kerjasama F % Tngg 23 57,5 Sedang 13 32,5 Rendah 4 10,0 Jumlah ,0 Berdasarkan hasl analss, setelah dbuat tngkatan kemandran mahasswa, dar tabel 16 dapat dlhat bahwa dar hasl tndakan sklus kedelapan prosentase yang tergolong tngg mengalam kenakan, yang tergolong sedang mengalam penurunan dan yang tergolong rendah justru mengalam kenakan. 3. Evaluas dan Refleks Berdasarkan hasl pelaksanaan tndakan pada sklus kedelapan dlakukan kegatan evaluas untuk mengetahu kekurangan dan kelemahan hasl mplementas rancangan pembelajaran d sklus ketujuh.

31 Berdasarkan temuan tersebut perlu dlakukan pembenahan-pembenahan terhadap rancangan pembelajaran yang telah dmplementaskan pada sklus kedelapan karena haslnya mengalam penurunan sedkt dbandngkan sklus ketujuh. Namun karena waktu dalam semester genap telah habs dan semua kelompok sudah persentas maka mplementas dakhr sampa pada semester delapan. Berdasarkan hasl analss tap-tap sklus apabla drangkum akan nampak dalam tabel berkut: Tabel 17. Rngkasan hasl Analss Aspek Kreatvtas Aspek SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS Kreatvtas Tngg 10% 15% 20% 17,5% 25% 30% 40% 37,5% Sedang 32,5% 32,5% 37,5% 42,5% 50% 50% 52,5% 52,5% Rendah 57,5% 52,5% 42,5% 40% 25% 45% 7,5% 10,0% Berdasarkan hasl rngkasan analss yang tertuang pada tabel 17. dapat dketahu bahwa hasl mplementas strateg pembelajaran aktf dengan group resume dan concept map dalam delapan sklus menunjukkan bahwa kretvtas mahasswa yang termasuk kategor tngg dan sedang kecenderungannya mengalam kenakan. Sedangkan kreatvtas mahasswa yang termasuk dalam kategor rendah kecenderungannya mengalam penurunan. Berdasarkan hasl analss tersebut dapat dsmpulkan bahwa penerapan strateg pembelajaran aktf dengan group resume dan concept map mampu menngkatkan kreatvtas mahasswa.

32 Tabel 18. Rngkasan hasl Analss Aspek Kerjasama Aspek SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS SIKLUS Kerjasa ma Tngg 5% 10% 17,5% 25% 30% 35% 52,5% 57,5% Sedang 25% 30% 35% 42,5% 40% 42,5% 42,5% 32,5% Rendah 70% 60% 47,5% 32,5% 30% 22,5% 5% 10% Berdasarkan hasl rngkasan analss yang tertuang dalam tabel 18. dapat dketahu bahwa hasl mplementas strateg pembelajaran aktf dengan group resume dan concept map dalam delapan sklus menunjukkan bahwa kemampuan bekerjasama mahasswa yang termasuk kategor tngg dan sedang kecenderungannya mengalam kenakan. Sedangkan kemampuan bekerjasama mahasswa yang termasuk dalam kategor rendah kecenderungannya mengalam penurunan. Hasl n hampr sama dengan hasl analss tentang penngkatan kreatvtas. Berdasarkan hasl analss tersebut dapat dsmpulkan bahwa penerapan strateg pembelajaran aktf dengan group resume dan concept map mampu menngkatkan kemampuan bekerjasama mahasswa.

33 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesmpulan Berdasarkan hasl analss data dan pembahasan, dapat dsmpulkan sebaga berkut: Strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map telah dapat menngkatkan kreatvtas dan kemampuan kerjasama/team buldng mahasswa dalam belajar ekonom. Pada tahap awal penerapan rancangan pembelajaran strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map, mahasswa merasa kesultan untuk mengkut proses pembelajaran terutama pada pelaksanaan kegatan dskus, hal n dsebabkan karena persapan dalam mempelajar mater yang dtugaskan kurang serus. Setelah strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map dkombnaskan dengan tugas membuat soal berkut jawaban, penguasaan mater menjad menngkat sehngga dskus dapat berjalan dengan lancar, akhrnya kreatvtas dan kemandran sswa dalam belajar ekonom menjad menngkat. Setelah strateg n dulang beberapa kal mahasswa merasa senang dan mula dapat merasakan manfaatnya. D sampng tu dengan metode dskus dapat membuat sswa lebh komunkatf dan lebh beran dalam mengemukakan pendapat. Hal n nampak bahwa pada saat dselng dengan pembelajaran konvensonal mahasswa menjad kurang aktf.

34 B. Saran Berdasarkan hasl kesmpulan d atas, dapat dajukan beberapa saran sebaga berkut: 1. Untuk lebh memperlancar pelaksanaan strateg pembelajaran aktf dengan Group Resume dan Concept Map perlu dkombnas dengan tugas-tugas lan agar tdak membosankan. 2. Pada tahap awal perlu dsusun skenaro pembelajaran yang mantap dan dnformaskan kepada mahasswa secara jelas dan lengkap.

35 DAFTAR PUSTAKA Gede Raka (1999). Beberapa Pandangan Mengena Kewrausahaan d Perguruan Tngg. Makalah. Dsampakan dalam Semloka Wawasan Entrepreneurshp IKIP YOGYAKARTA pada tanggal 17 dan 19 Jul Hsyam Zan, bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryan, Strateg Pembelajaran Aktf D Perguruan Tngg. Yogyakarta: IAIN Sunan kaljaga. Kemms S. & McTaggart C. (1988). The Acton Research Planner. Deakn: Deakn Unversty Press. Mudhoffr (1996). Teknolog Instruksonal. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sahd Susanto (1999). Implementas Wawasan Entrepreneurshp dalam Peneltan d Perguruan Tngg. Makalah. Dsampakan dalam Semloka Wawasan Entrepreneurshp IKIP YOGYAKARTA pada tanggal 17 dan 19 Jul Suprodjo Pusposutardjo (1999). Pengembangan Budaya Kewrausahaan Melalu Matakulah Keahlan. Makalah. Dsampakan dalam Semloka Wawasan Entrepreneurshp IKIP YOGYAKARTA pada tanggal 17 dan 19 Jul Suwarsh Madya (1994). Panduan Peneltan Tndakan. Yogyakarta: Lembaga Peneltan IKIP YOGYAKARTA. Suyanto (2000). Implementas Wawasan Entrepreneurshp dalam Kegatan Pembelajaran d Perguruan Tngg. Makalah. Dsampakan dalam Semloka Wawasan Entrepreneurshp IKIP YOGYAKARTA pada tanggal 17 dan 19 Jul 1999.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) BERBASIS METODE RESITASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMPN 1 PRAYA BARAT PADA MATERI POKOK KUBUS

Lebih terperinci

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : Jurnal Bakt Saraswat Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN : 2088-2149 PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KALKULUS I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT KELAS I SDN JAMBEAN 03 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Putu Suarnt Novantar Program Stud Penddkan Matematka, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRSUNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SUB POKOK BAHASAN LUAS TRAPESIUM KELAS VII A SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anema adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobn (HB) atau proten pembawa oksgen dalam sel darah merah berada d bawah normal,anema dalam kehamlan

Lebih terperinci

BABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan

BABY. S!MPULAN DA:i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan BABY S!MPULAN DA:" SARAN A. Smpulan Rumah sakt adalah bentuk organsas pengelolaan jasa pelayanan kesehatan ndvdual secara menyeluruh oleh karena tu dperlukan penerapan vs. ms. dan strateg seara tepat oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

---- ~,~ _~-

---- ~,~ _~- ---- ~,~-----..---..._~- BABV SMPULAN, MPLKAS DAN SARAN A. Smpulan ~... f. Smpulan-smpulan yang dapat dtark dar kajan peneltan adalah sebaga berkut: v. (:.Q / Pertama, kegatan pembelajaran yang dlaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak PENGARUH PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMK KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nngrum Penddkan Ekonom FKIP Unverstas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 010/011 antara bulan September - November 010 d SMP Neger 1 Kalanda Kabupaten Lampung Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuh sebagan persyaratan Guna mencapa derajat Sarjana S-1 PGSD

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

Oleh : WIWIN HENDRIYANI NIM

Oleh : WIWIN HENDRIYANI NIM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENJUMLAHKAN BILANGAN BULAT POSITIF DAN NEGATIF MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN MATEMATIKA KELAS IV SDN TANJUNG II PEGANTENAN KAB.PAMEKASAN Oleh : WIWIN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci